proposal pengembangan formula makanan.docx
January 15, 2019 | Author: Rahmiumara | Category: N/A
Short Description
Download proposal pengembangan formula makanan.docx...
Description
PROPOSAL PENGEMBANGAN MAKANAN FORMULA DAN KULINER KEK PADA IBU HAMIL “KUE
ONDE-ONDE MERONA ”
Anggota Kelompok 4 : 1. Diana Ningsih (P0713114057) 2. Nur Putri Muhti (P07131114070) 3. Parehanun (P07131114072) 4. Umara’ Nur Rahmi (P07131114083)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MATARAM JURUSAN D IV GIZI TAHUN 2016/2017
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab kematian ibu dan anak secara tidak langsung yang sebenarnya masih dapat dicegah. Rendahnya asupan gizi dan status gizi ibu hamil selama kehamilan dapat mengakibatkan berbagai dampak tidak baik bagi ibu dan bayi. Salah satunya adalah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR), yaitu berat badan lahir di bawah 2500 gram. Bayi yang terlahir BBLR memiliki peluang meninggal 35 kali lebih tinggi dibandingkan dengan berat badan lahir di atas 2500 gram (Pantiawati,2010). Penurunan kejadian BBLR dapat dicapai melalui pengawasan pada ibu hamil dengan menemukan dan memperbaiki faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan neonatus (UNICEF,2002). Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 persentasi angka kejadian BBLR di Indonesia tahun 2013 (10,2% ) lebih rendah dari tahun 2010 (11,1%), dan NTB memasuki peringkat ke 8 dari 34 Provinsi dengan persentasi angka kejadian BBLR tahun 2013 (11,5 %) lebih rendah dari tahun 2010 (15,0 %). Memasuki tahun 2015 kemarin, di NTB khususnya wilayah Kabupaten Lombok Barat, berdasarkan data Dinas Kesehatan Lombok Barat jumlah kasus kematian bayi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 60 kasus menjadi 42 kasus. Namun, tak dapat dipungkiri penyebab kematian neonatal terbanyak ini dominan disebabkan oleh BBLR yakni 12 kasus sedangkan pada usia bayi penyebab terbanyak lain – lain yaitu 4 kasus. BBLR merupakan cermin dari perawatan ibu pada waktu hamil jika tidak pemperhatikan makanan atau gizi dari ibu yang sedangan hamil maka kemungkinan akan terjadi bayi lahir dengan berat badan rendah. Pada tahun 2015 jumlah BBLR 529 kasus, sedangkan jika di bandingkan dengan tanun 2014 jumlah BBLR 566 kasus maka terjadi sedikit peningkatan sebanyak 3 kasus. Hal ini dipengaruhi oleh masih banyak ibu hamil yang mengalami KEK dan Anemia. Ibu yang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) akan melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Kurang Energi Kronis (KEK) adalah keadaaan dimana seseorang menderita kekurangan makanan yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama atau menahun yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan dengan tanda – tanda atau gejala antara lain
badan lemah dan muka pucat (James et al, 1988 dalam Podja dan Kelly, 2000; Depkes, 1995). Resiko KEK bisa diketahui dengan cara melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dengan ambang batas ( cut off point ) kurang dari 23,5 cm (Depkes, 2013). Ibu hamil yang menderita KEK (Kurang Energi Kalori) mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan,sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu dan anak (Chinue,2009). Prevalensi KEK di Negara Berkembang seperti Banglades, India, Indonesia, Myanmar, Nepal, Srilanka dan Thailand adalah 15-47% yaitu dengan BMI
View more...
Comments