Proposal Literasi

August 5, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Proposal Literasi...

Description

 

PROPOSAL GERAKAN LITERASI MADRASAH

TAHUN PEMBELAJARAN 2021 – 2022

MADRASAH ALIYAH AL – HAMIDIYAH DEPOK  Jl. Raya Depok Sawangan Km. 2 No. 12

 

DEPOK  A. Latar Belakang

Deklarasi yang difasilitasi oleh UNESCO, menyebutkan bahwa literasi informasi terkait  pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan menci ptakan

secara efektif

dan

terorganis terorganisasi, asi,

menggunakan menggunakan

dan

mengomunikas mengomunikasikan ikan

informasi infor masi untuk mengatasi mengatasi berbagai berbagai persoalan persoalan (UNESCO, (UNESCO, 2013). Kemampuan-kemamp Kemampuan-kemampuan uan itu harus

dimiliki dimiliki

tiap

individu individu

sebagai sebagai

syarat syarat

untuk berpartisi berpartisipasi pasi dalam masyarakat masyarakat

informasi, hal itu bagian b agian dari hak dasar manusia menyangkut pembelajaran sepanjang hayat. Peraturan Perat uran Menteri Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang tentang Penumbuhan Budi Pekerti mengamanatkan pelaksanaan kegiatan pembiasaan harian, mingguan, bulanan dan semesteran. Salah satu pembiasaan yang harus dilakukan adalah menggunakan 15 menit sebel sebelum um wakt waktu u pe pemb mbel elaj ajar aran an untuk untuk memb membac acaa buku buku se sela lain in bu buku ku pe pela laja jara ran n se sert rtaa ad adan anya ya  penghargaan terhadap peserta didik

yang

gemar membaca. Kegiatan

sangat terkait terkait dengan literasi literasi Madrasah. Madrasah. Literasi Literasi

menjadi menjadi

memahami, memah ami, dan menerapkan menerapkan ilmu yang didapatkanny didapatkannyaa kemaju kem ajuan an teknol teknologi ogi

inform informasi asi

mengaki mengakibat batkan kan

saranasisw saranasiswaa

gemar membaca dalam

mengenal, mengenal,

di bangku Madrasah. Madrasah. Dengan

arus arus infor informas masii begitu begitu cepat cepat dan menjad menjadii

tantangan tanta ngan bagi Madrasah untuk memanfaatkan memanfaatkan internet internet bukan hanya sebagai sumber informasi, informasi, tetapi juga sebagai sarana mengingkatkan kemampuan literasi. Seiring dengan hal tersebut maka MA Al Hamidiyah Hamidiyah melakuka melakukan n terobosan terobosan dengan program program e-Liter e-Literasi asi di Perpustak Perpustakaan aan MA AlHamidiyah. Panduan Gerakan Literasi Madrasah (GLM) di Perpustakaan MA Al-Hamidiyah ini disusun untuk memberikan acuan pokok kepada semua pemangku kepentingan yang terkait dengan pelaksanaan literasi di Perpustakaan MA Al-Hamidiyah. Dengan terbitnya panduan ini, diharapkan diharapkan memberi memberi kejelasan kejelasan dan kemudahan kemudahan semua pihak dalam melaksanakan melaksanakan  berbagai perencanaan kegiatan, kerja sama dalam memadukan program secara sinergis. Dengan  program yang disusun oleh berbagai pihak diharapkan akan meningkatkan kemampuan literasi lite rasi di Perpustakaan Perpustakaan MA Al-Hamidi Al-Hamidiyah, yah, yang sekaligus sekaligus akan meningkatka meningkatkan n peran anak   bangsa Indonesia dalam bersaing dengan bangsa lain.

 

Kemaju Kem ajuan an suatu suatu bangsa tidak tidak hanya hanya dibangu dibangun n dengan dengan bermodal bermodalkan kan kekayaan kekayaan alam alam

yang

melimpah, maupun pengelolaan tata negara yang mapan, melainkan berawal dari peradaban  buku atau penguasaan literasi yang berkelanjutan dari satu generasi ke generasi berikutnya.  Namun, yang terjadi saat ini, budaya literasi sudah semakin ditinggalkan oleh generasi muda Indonesia, seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang Digita Dig ital. l. Kegiat Kegiatan an masyar masyaraka akat, t, khususn khususnya ya kaum kaum muda, muda, men menggun ggunakan akan int intern ernet et lebih lebih banyak  banyak  sebagaii sarana sebaga sarana hiburan. hiburan. Padahal, Padahal, pendidikan pendidikan berbasis berbasis budaya lit literasi erasi,, termasuk termasuk literasi literasi digital, digit al, merupakan merupakan salah satu aspek penting penting yang harus diterapkan diterapkan di Madrasah Madrasah guna memupuk memup uk minat dan bakat yang terpendam terpendam dalam diri mereka. mereka. Walaupun Walaupun demikian, demikian,  penguasaan literasi yang tinggi tentunya tidak boleh mengabaikan aspek sosiokultural, karena literasi literasi merupakan merupakan bagian dari kultur kultur atau budaya manusia. Pendidikan literasi yang dilakukan di Indonesia, ditengarai belum mengembangkan kemampuan berpikir  tinggi, tingg i, atau HOTS (Higher (Higher Order Thinking Thinking Skills) Skills) yang meliputi meliputi kemampuan kemampuan analitis, analitis, sintesis, evaluatif, kritis, kritis, imajinatif, imajinatif, dan kreatif. Hal ini tergambar tergambar bahwa di Madrasah, terdapat dikotomi antara belajar membaca (learning to read) dan membaca untuk belajar (reading to learn) lea rn).. Kegiat Kegiatan an membaca membaca belum belum mendap mendapatk atkan an perhat perhatian ian yang mendal mendalam, am, ter teruta utama ma dimata dimata  pelajaran non-bahasa. Ketika mempelajari konten mata pelajaran normatif, adaptif dan produktif, guru kurang menggunakan menggunakan teks materi materi  berpikir tinggi

tersebut. Keberadaan perpustakaan baik perpustakan umum, perpustakaan

 perguruan tinggi  proses

pelajaran pelajaran untuk mengembangkan mengembangkan kemampuan kemampuan

dan

perpustakaan

Madrasah,

merupakan

sarana

untuk

mendukung

terbentuk masyarakat yang cerdas. Perpustakaan mempunyai posisi yang strategis

dalam masyarakat

La Lapo pora ran n

Li Lite tera rasi si Perpu Perpust staka akaan an Perpus Perpusta taka kaan an MA Al Al-H -Ham amid idiy iyah ah pembel pembelaj ajar ar

 perpustakaan

bertugas

mengumpulkan

mengelola

dan

menyediakan

ka kare rena na

berbagai macam

rekaman pengetahuan untuk dibaca dan dipelajari. Guna menggambarkan perpustakaan

 

sebagai sesuatu yang mempunyai peran penting di masyarakat atau bangsa, maka  perpustakaan mendapatkan sebutan yang baik dan dapat dikatakan mempunyai makna yang tinggi, antara lain; perpustakaan gudangnya ilmu dan informasi, perpustakaan membangun kecerdasan kecerd asan

bangsa, perpustakaan perpustakaan

sebagai sebagai

terminal terminal

informasi informasi,,

perpustakaan perpustakaan

membuka membuka

cakrawala pengetahuan dunia dan lain lain sebagainya. Warga Madrasah belum memiliki memiliki kesadaran dan wawasan wawasan kepustakawan kepustakawanan. an. Guru dan kepala

Madrasah Madrasah

masih

mengandalkan mengandalkan

peran

seorang pustakawan untuk menggerakkan perpustakaan, sehingga apabila sebuah Madrasah tidak memiliki memiliki seorang seorang

pustakawan, pustakawan, kegiatan kegiatan literasi literasi di Perpustakaa Perpustakaan n MA Al-Hamidi Al-Hamidiyah yah

tersebut akan terhambat. Selain itu, masih jauh dari fungsinya sebagai sentral kegiatan literasi di Perpustakaan MA Al-Hamidiyah. Perpustakaan MA Al-Hamidiyahsudah saatnya bukan hanya sebagai ruangan untuk menyimpan sebuah tempat relevan relev an dengan

buku

untuk mengembangkan mengembangkan

dan

peralatan

kegiatan kegiatan

literasi literasi

multi

media,

yang

tetapi

menjadi

menyenangkan menyenangkan

dan

kegiatan kegiatan pembelajaran pembelajaran di dalam kelas. kelas. Selain Selain itu, Perpustakaan Perpustakaan MA Al-

Hamidiyahhendaknya juga memiliki mading yang selalu penuh dengan tulisan siswa dan warga Madrasah lainnya. Tulisan maupun karya ka rya literasi lainnya juga dapat diunggah dalam Website/laman Perpustakaan MA Al-Hamidiyah sebagai perpustakaan maya (virtual (virtual library).

B. Pengertian

1. Pengertian Literasi Penger Pen gertia tian n

Litera Literasi si

dalam dalam

konteks konteks

Geraka Gerakan n

Litera Literasi si

Madras Madrasah ah

adalah adalah kemamp kemampuan uan

mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. berbicara. 2. Gerakan Literasi Madrasah Gerakan Geraka n Literasi Literasi Madrasah Madrasah (GLM) merupakan sebuah upaya yang dilakukan dilakukan secara secara menyeluruh menyel uruh untuk menjadikan menjadikan Madrasah Madrasah sebagai sebagai organisasi organisasi pembelajaran pembelajaran yang warganya warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan pelibatan publik. C. Tujuan

 

1. Tujuan Umum: a. Menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi Madrasah yang diwujudkan dalam gerakan literasi di perpustakaan MA Al-Hamidiyah agar  mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. 2. Tujuan khusus: a. Menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik MA Al-Hamidiyah  b. Membangun ekosistem literasi Madrasah di perpustakaan MA Al-Hamidiyah. Al-Hamidiyah. c. Menjad Menjadika ikan n perpus perpustak takaan aan MA Al-Ham Al-Hamidi idiyah yah sebaga sebagaii organi organisas sasii pembel pembelaja ajaran ran (learn (learning ing organization) (senge, 1990). d. Mempraktikkan

kegiatan

pengelolaan

pengetahuan

( knowledge

management )

di

 perpustakaan MA Al-Hamidiyah. e. Menjaga keberlanjutan budaya literasi di perpustakaan MA Al-Hamidiyah.

D. Ruang Lingkup

1. Lingkungan fisik Madrasah (ketersediaan fasilitas, fasilitas, sarana prasaranal prasaranaliterasi). iterasi). 2. Lingkun Lingkungan gan

sosial sosial

dan

afekti afektiff

(dukun (dukungan gan

dan

partis partisipa ipasi si

aktif aktif

semuawa semuawarga rga

Madrasah) dalam melaksanakan kegiatan literasi literasi Perpustakaan MA Al-Hamidiyah. 3. Lingkungan akademik (adanya program literasi yang nyata dan bisadilaksanakan oleh seluruh warga Madrasah).

E. Sasaran

Sasaran  Panduan Gerakan Gerakan Literasi Literasi Madrasah Madrasah di Perpustakaa Perpustakaan n MA Al-Hamidi Al-Hamidiyah yah adalah para santri, guru sebagai pendidik dan pustakawan sebagai tenaga kependidikan untuk  membantu mereka melaksanakan kegiatan literasi di Perpustakaan MA Al-Hamidiyah. Selain

 

itu, kepala kep ala Madrasah Mad rasah memfasilitasi guru dan pustakawan untuk menjalankan peran mereka dalam kegiatan literasi Madrasah. F. Tahapan

Desain Induk GLM, menyebutkan bahwa GLM dilaksanakan dalam 3 tahapan sebagai berikut. Tahap ke-1: PEMBIASAAN 

15 menit membaca



Pembuatan Jurnal membaca siswa



Penyiapan sarana literasi (penyediaan area baca, buku bacaan dan akses internet)



Menciptakan lingkungan sosial dan afektif yang nyaman untuk membaca



Pembimbingan e-literasi secara bertanggung jawab



Memperkenalk Memper kenalkan an etika perila perilaku ku dan hukum hukum

dalam mengguna menggunakan kan teknologi teknologi inform informasi asi

dan komunikasi

Tahap ke-2: PENGEMBANGAN 

Minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi



15 menit membaca



Pembuatan respons bacaan: graphic organizers, peta cerita, penilaian non-akademik 

 

Pembuatan bahan karya teks oleh siswa Pembimbingan penggunaan komputer dan internet untuk kegiatan literasi



Pengena Peng enalan lan penggun penggunaan aan berbaga berbagaii bahan bahan refere referensi nsi cetak cetak dan digita digitall untuk untuk mencar mencarii informasi

Tahapke-3: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI 

15 menit membaca

 



Pemanfaatan berbagai strategi literasi dalam pembelajaran



Pengembangan kemampuan e-literasi dalam pembelajaran bagi guru dan siswa siswa



Penilaian akademik



Pengembangan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik 



Memil Mem ilih ih cara cara dan jenis jenis e-lite e-literas rasii yang tepat tepat untuk untuk pro proses ses pembel pembelaja ajaran ran,, produks produksii  pengetahuan, dan menyebarkannya di kalangan ka langan warga Perpustakaan MA Al-Hamidiyah

Penjabaran Tahap ke-1 s/d ke-3 Dalam tahap pembelajaran, semua mata pelajaran sebaiknya menggunakan ragam teks (cetak/ visual/ digital) yang tersedia dalam buku-buku pengayaan p engayaan atau informasi lain di luar buku  pelajaran. Guru diharapkan bersikap kreatif dan proaktif mencari referensi pembelajaran yang relevan. Beberapa manfaat dari pembelajaranberbasis literasi, antara lain: a. Mening Meningkat katkan kan kapasita kapasitass guru guru dan tenaga tenaga kependi kependidik dikan an MA Al-Hami Al-Hamidiy diyah ah dalam mengelola mengel ola sumber daya Perpustakaa Perpustakaan n MA Al-Hamidi Al-Hamidiyah yah untuk mengoptimalkan mengoptimalkan  pembelajaran sesuai dengan minat, potensi peserta didik, dan budaya lokal (Selain (Sela in itu, guru perlu menjadi menjadi figur teladan teladan lite literasi rasi dan pembelajar pembelajar sepanjang sepanjang hayat);  b. Pembelajaran berbasis literasi mengakomodasi pembelajaran yang berpusat pada  peserta didik yang didorong untuk mencari informasi melalui berbagai referensi,  baik berupa materi cetak visual maupun digital; c. Meng Mengur uran angi gi be beba ban n kogni kogniti tiff pe pese sert rtaa didi didik k MA Al Al-H -Ham amid idiy iyah ah da dala lam m mengo mengola lah h  pengetahuan karena pembelajaran disajikan melalui buku-buku pengayaan yang  berkualitas baik dan menarik serta menggunakan internet untuk mengakses materi  pelajaran dalam blog guru; d. Warga MA Al-Ham Al-Hamidiya idiyah h terbiasa terbiasa mengolah mengolah informasi informasi sesuai sesuai dengan dengan kemanfaatan, kemanfaatan, akurasii konten, kepatutan akuras kepatutan dengan usia, usia, dan tujuan tujuan pembelajara pembelajaran, n, serta mampu mencari pengetahuan secara mandiri dan dapat menerapkan metoda pembelajaran

 

yang sesuai sesuai dengan minat dan potensi potensi mereka mereka (termasuk (termasuk mempelajari mempelajari materi materi  pelajaran jarak jauh pada saat melaksanakan praktik kerja lapangan); dan e. Warga Warga MA Al-Ham Al-Hamidi idiyah yah akan akan terhub terhubung ung dengan dengan jej jejari aring ng komuni komunitas tas li liter terasi asi,, khususnya dalam melaksanakan pembudayaan e-learning di Perpustakaan MA AlHamidiyah, karena pembelajaran berbasis literasi akan membutuhkan partisipasi  publik serta dunia industri dan usaha.

Agar Perpustakaan MA Al-Hamidiyah mampu menjadi garis depan dalam pengembangan  budaya literasi, Beers, dkk. (2009) dalam buku  A Principal’s Guide to Literacy Instruction menyampaikan beberapa strategi untuk menciptakan budaya literasi yang positif di Madrasah. 1. Mengkondisik Mengkondisikan an Lingkungan Lingkungan fisik fisik ramah literasi literasi Perpustakaan Perpus takaan MA Al-Hamidiy Al-Hamidiyah ah memberi memberi kesempatan kesempatan kepada peserta peserta didik untuk   berkarya dan mendapatkan apresiasi atas karyanya. Cara yang bisa ditempuh Perpustakaan Perpus takaan MA Al-Hamidi Al-Hamidiyah yah dengan pengembangan pengembangan budaya memajang memajang karya  peserta didik di seluruh area Madrasah, termasuk koridor, kantor kepala Madrasah dan guru. Agar suasana suasana tercipta tercipta dinamis, dinamis, dapat dilakukkan dilakukkan dipajang dipaj ang

secara secara

rutin, rutin,

sehingga sehingga

dapat

penggantian penggantian

karya

yang

memberikan memberikan kesempatan kesempatan kepada semua

kelas untuk menjadi perhatian. Selain itu, peserta didik dapat mengakses buku dan  bahan bacaan lain di pojok baca yang tersedia di semua kelas, kantor, dan ruang lain di Madrasah, termasuk di ruang Kepala Madrasah. 2. Mengupa Mengupayak yakan an lingkun lingkungan gan sosia sosiall dan afekt afektif if Perpustakaan MA Al-Hamidiyah Al-Hamidiyah sebagai model komunikasi dan interaksi yang literasi Lingkungan Lingku ngan sosial sosial dan afektif afektif dibangun dibangun melalui melalui model komunikasi komunikasi dan interaksi interaksi seluruh komponen Madrasah. Hal itu dapat dibentuk dan dikembangkan dengan cara  pemberian pengakuan atas pencapaian peserta didik sepanjang tahun, seperti pemberian  penghargaan, penyelenggaraan bentuk festival buku, lomba poster untuk tema-tema tertentu, tert entu, misalnya misalnya tentang tentang lingkungan, lingkungan, informasi informasi K3 untuk ruang-ruang ruang-ruang praktik  praktik  kejuruan, kejur uan, pencegahan pencegahan penggunaan penggunaan NAPZA. NAPZA. Kepala Perpustakaan Perpustakaan MA Al-Hamidi Al-Hamidiyah yah

 

 berperan aktif dalam menggerakkan literasi, antara lain dengan membangun budaya kolaboratif antar guru dan tenaga kependidikan. 3. Mengupa Mengupayak yakan an Perpus Perpustak takaan aan MA Al-Ham Al-Hamidi idiyah yah sebagai sebagai li lingku ngkungan ngan akademik akademik yang literasi Perpustakaan MA Al-Hamidiyah Al-Hamidiyah membuat perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di Madrasah termasuk pembentukan Tim Literasi Madrasah (TLM) yang bertugas untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, dan asesmen program. p rogram. Berupa pemberian alokasii waktu yang cukup banyak untuk pembelajara alokas pembelajaran n literasi literasi,, menjalank menjalankan an kegiatan kegiatan membaca dalam hati selama 15 menit sebelum pelajaran setiap hari, program pelatihan guru dan tenaga kependidikan tentang literasi, dll.

Implementasi program literasi digital di perpustakaan MA Al-Hamidiyah diharapkan dapat mendor men dorong ong

pesert pesertaa

didik didik

dan

warga warga MA Al-Ham Al-Hamidi idiyah yah lai lainnya nnya dalam dalam

Menduku Mendukung ng

Keterampil Keter ampilan an Abad 21, sebagaimana sebagaimana dijelaskan dijelaskan penggunaan penggunaan komputer komputer dapat mendukung mendukung 4C (Zoraini: 2014), The Four Cs of 21st Century Skills, yaitu: 1. Critical Thinker. Untuk menjadi seorang critical thinker, peserta didik didorong untuk   berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah dengan cara diberi permasalahan dalam  pembelajaran, dipancing bertanya, dan berupaya mencari pemecahan masalah dengan mencari berbagai informasi melalui internet. 2. Communicator. Dalam menyiapkan menyiapkan tenaga kerja yang mampu menjadi menjadi komunikator komunikator,, maka peserta didik dilatih untuk memahami dan mengkomunikasikan ide. Setelah memahami apa yang dipelajari, peserta didik didorong untuk membagikan ide-ide yang telah menjadi gagasan-gagasan sebagaimana apa yang telah diperolehnya melalui kegiatan berliterasi. 3. Collaborator . Kemampuan bekerja sama sangat diperlukan dalam melakukan pekerjaan  bersama orang lain. Oleh karena itu, dengan literasi digital d igital peserta didik dilatih untuk   bekerja sama dengan

orang

lain, kelompok lain, bidang

lain, dengan

cara berbagi

informasi dan pengalaman melalui media media komputer. 4. Creator. Lulusan MA Al-Hamidiyah tidak hanya disiapkan menjadi tenaga kerja formal yang akan bekerja kepada orang lain, akan tetapi juga disiapkan menjadi wirausahawan. Oleh

 

karenanya, kemampuan menjadi creator sangat diperlukan untuk menghasilkan pekerjaan dengan kualitas tinggi. Pekerjaan tersebut dapat berupa barang, jasa, kreasi, yang berdaya guna tinggi, praktis, sederhana dan mudah digunakan, dll. Pelaksanakan Pelaks anakan membaca membaca mandiri mandiri sebaiknya sebaiknya disesuaikan disesuaikan dengan situasi situasi dan kondisi kondisi di Madrasah, termasuk budaya bu daya yang melingkupinya. Ada delapan aspek penting yang  perlu diperhatikan supaya membaca mandiri berhasil. Janice Pilgreen (2000) memberikan  panduan untuk keberhasilan membaca mandiri. Berdasarkan pengalamannya melaksanakan membaca mandiri atau SSR selama bertahun-tahun dan h hasil asil dari berbagai penelitian, Pilgreen Pilgr een merumuskan merumuskan 8 aspek yang perlu hadir untuk menjamin menjamin keberhasil keberhasilan an program, program, yakni sebagai berikut. 1) Akse Aksess tter erha hadap dap buku buku

Akses terhadap buku dimaknai penyediaan berbagai jenis buku komersial, majalah, komik, koran, dan materi bacaan lain di ruang kelas. Untuk itu, diperlukan adanya sudut  baca di setiap kelas yang dapat dipergunakan untuk memajang dan menyimpan materi  bacaan dimaksud. 2) Daya Daya Tari Tarik k buku buku

Buku yang tersedia tersedia harus menarik, terdiri dari berbagai berbagai jenis tema, topik, topik, dan genre, sesuai dengan minat peserta didik. Selain itu, tingkat keterbacaan juga harus disesuaikan dises uaikan dengan kemampuan kemampuan dan usia peserta peserta didik. Untuk itu, peserta peserta didik   perlu dilibatkan dalam pemilihan genre buku yang disediakan di ruang baca. Dalam  pelaksanaan kegiatan membaca, peserta didik bebas memilih sendiri buku yang disukai. 3) Li Lingk ngkung ungan an yan yang g kondu kondusif  sif 

Kegiat Keg iatan an membaca membaca dalam dalam hati hati memerl memerlukan ukan lingkun lingkungan gan kelas kelas yang menyen menyenangk angkan, an, santai, santa i, tidak tidak kaku, dan tenang. tenang. Lingkungan Lingkungan yang kondusif kondusif bisa dibangun dibangun dengan memasa mem asang ng

poster poster-po -poste sterr tentan tentang g pentin pentingnya gnya membaca, membaca, pengatura pengaturan n tempat tempat duduk 

dan/atau sudut baca. 4) Dorongan untuk membaca

Peserta didik akan lebih bersemangat untuk membaca bila guru dan staf di Madrasah juga menjadi contoh yang baik. Untuk Untuk itu, diperlukan peran aktif guru sebagai model. Guru harus ikut membaca pada saat kegiatan membaca mandiri berlangsung.

 

Bent Be ntuk uk dor dorong ongan an lai lain n adal adalah ah fun fungs gsii pus pusta takaw kawan an

at atau au sta staff

pe pend nduku ukung ng

da dala lam m

memberikan saran kepada peserta didik dalam hal pemilihan buku bacaan yang sesuai dengan minat. 5) Waktu Waktu terte tertentu ntu u unt ntuk uk me memb mbac aca a

Perlu ada waktu tertentu tertentu yang ditetapkan ditetapkan sebagai sebagai waktu membaca, membaca, misalnya15 misalnya15 menit setiap setiap hari, sesuai dengan Permendikbud Permendikbud Nomor 23 tahun 2015. Kegiatan Kegiatan membacaa dalam waktu, namun membac namun sering sering dan berkala berkala terbukt terbuktii lebih efekti efektiff daripada daripada satu waktu yang panjang namun jarang (misalnya 1 jam/minggu pada hari tertentu). Kunci keberha kebe rhasil silan an progra program m membaca membaca mandir mandirii ini bukan bukan

pada jumlah jumlah jam dan menit menit

membaca, namun keajegan dan frekuensi kegiatan. Hal ini penting untuk membangun kebiasaan membaca 6) Ti Tidak dak ada tagih tagihan an tug tugas as

Kegiatan membaca dalam hati diarahkan untuk membaca menyenangkan. Bentuk tugas seperti mengisi lembar catatan buku yang dibaca dan tanggapan personal tentang buku yang dibaca juga dibuat sebagai sebagai pilihan pilihan (tidak (tidak diwajibkan) diwajibkan).. Pemberian Pemberian tugas seperti seperti memb me mbuat uat

ring ringkas kasan an

ce ceri rita ta ak akan an mengh menghil ilan angka gkan n

menyen men yenangk angkan. an. Pertan Pertanyaa yaan n Madrasah Madras ah

yang sudah

yang

sering sering

mempraktik mempraktikkan kan

si sifa fatt

muncul muncul dari dari membaca membaca

ke kegi giat atan an

guru-g guru-guru uru

mandiri mandiri

di

di

memb membac acaa Madras Madrasahah-

Indonesia Indonesia adalah: adalah:

“bagaimana “bagai mana mengukur mengukur peningkatan peningkatan kemampuan kemampuan membaca membaca peserta peserta didik bila tidak  ada tugas atau tagihannya?” Perlu dipahami bahwa mandiri berbeda dengan program literasi lain seperti seperti yang disebutkan di atas. Membaca mandiri, mandiri, bukanlah kegiat kegiatan an kelas untuk memberikan memberikan asesmen asesmen pada pada pesert pesertaa didik. didik. Tujua Tujuannya nnya murni untuk memberikan memberikan kesempatan kesemp atan pada peserta peserta didik menikmati menikmati waktu membaca membaca buku apapun yang mereka sukai, bukan untuk dinilai oleh guru. Itulah sebabnya bentuk tagihan seperti membuatt ringkasan membua ringkasan atau review review buku, kuis, dan latihan latihan soal pemahaman pemahaman wacana dihindari demi‘kenikmatan’ membaca. Yang lebih penting penting lagi, guru juga ikut membaca membaca  pada

saat yang sama. Sehingga,

hal

ini

dianjurkan

dilaksanakan

pada

Tahap

Pembiasaan. Meskipun demikian, tugas-tugas yang terkait dengan kemampuan membaca  perlu menjadi bagian dari kurikulum di pembelajaran Bahasa memerlukan penanganan tersendiri dalam kegiatan akademik. Hal ini akan dilakukan pada tahap pembelajaran. 7) Kegi Kegiata atan n tinda tindak k llanj anjut ut

 

Meskipun tidak boleh ada tugas, kegiatan tindak lanjut dianjurkan untuk dilaksanakan di kelas secara berkala, misalnya misalnya seminggu atau dua minggu minggu sekali. Bentuk kegiatan tindak  lanjut bisa berupa berbagi cerita tentang buku yang sudah dibaca dan diskusi singkat dengan teman tentang buku masing-masing. 8) Pela Pelati tiha han n staf  staf 

Kegiatan Kegiat an membaca dalam hati memang memang sederhana sederhana dan tidak memerlukan banyak   biaya. Meskipun begitu, guru dan staf Madrasah perlu memiliki pemahaman yang selaras tentang tenta ng tujuan dan metodologi metodologi kegiatan kegiatan ini. Staf Madrasah Madrasah perlu mengetahui mengetahui kajiankajiankajian kaj ian ilmiah ilmiah yang pernah pernah dilaku dilakukan kan untuk untuk mem memper perkuat kuat pelaks pelaksana anaan an kegiat kegiatan an ini. ini. Dengan begitu, kegiatan membaca dalam hati bisa berjalan dengan baik dan didukung oleh partisipasi aktif semua pihak di Madrasah. G. Penutup

GLM  bertujuan bertujuan untuk membangun ekosistem literasi Madrasah di perpustakaan MA AlHamidiyah.  Semoga sarana dan prasarana penunjang dapat disediakan. Demikian proposal ini disusun, semoga dapat dilaksanakan Gerakan Literasi di Madrasah kita.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF