Project Based Learning
August 7, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Project Based Learning...
Description
Kelompok 2 : Nurul Safitry 06121010003 Dwi Kurnia Sari 06121010006 Krisnawati Hidayah 06121010010 Ina Ayu Nengtyas 06121010013 Indriani Sianipar 06121010016
Binti Uswatin 06121010021 Nurul Hidayah 06121010025 Arum Estu Tami 06121010028 Pirden Simanjuntak 06121010032 Ernawati 06121010036
Langkah-Langkah Desain Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Dalam Project Based Learning , peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek yang realistik. Di samping itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta didik. Secara umum, langkah-langkah Pembelajaran berbasis proyek (PBP) dapat dijelaskan sebagai berikut,
Berdasarkan bagan tersebut, kegiatan yang harus dilakukan pada setiap langkah Project Based Learning adalah adalah sebagai berikut: a. Penentuan proyek
Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik proyek berdasarkan tugas proyek yang diberikan oleh guru. guru. Peserta didik diberi kesempatan untuk memilih/menentukan proyek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok at ataupun aupun mandiri dengan catatan tidak menyimpang dari tugas yang diberikan guru.
b. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya. Kegiatan perancangan proyek ini berisi aturan main dalam pelaksanaan tugas proyek, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung tugas proyek, pengintegrasian
berbagai
kemungkinan
penyelesaian
tugas
proyek,
perencanaan
sumber/bahan/alat yang dapat mendukung penyelesaian tugas proyek, dan kerja sama antar anggota kelompok. c. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
Peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya. Berapa lama proyek itu harus diselesaikan tahap demi tahap. d. Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
Langkah ini merupakan langkah pengimplementasian rancangan proyek yang telah dibuat. Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek di antaranya adalah dengan a) membaca, b) meneliti, c) observasi, d) interviu, e) merekam, f) berkar berkarya ya seni, g) mengunjungi objek proyek, atau h) akses internet. Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas proyek mulai proses hingga penyelesaian proyek. Pada kegiatan monitoring, guru membuat rubrik yang akan dapat merekam aktivitas peserta didik dalam menyelesaikan tugas proyek. e. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
Hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis, karya seni, atau karya teknologi/prakarya dipresentasikan dan/atau dipublikasikan kepada peserta didik yang lain dan guru atau masyarakat dalam bentuk pameran produk pembelajaran. f. Evaluasi proses dan hasil proyek
Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek. Proses refleksi pada tugas proyek dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek yang berkembang dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap ini juga dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang telah dihasilkan.
Menurut Thomas, dkk (1999) dalam dalam Wena Wena ( 2010) 2010) disebutkan bahwa Pembelajaran berbasis proyek merupakan me rupakan model pembelajaran pembelajar an yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan ( problem) problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan
masalah,
membuat
keputusan,
melakukan
kegiatan
investigasi,
serta
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja mandiri. Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran berbasis proyek tersebut diperlukan desain strategi yang tepat untuk pelaksanaannya. Steinberg (1997) dalam Wena (2010) mengajukan 6 strategi dalam mendesain suatu s uatu proyek yang disebut dengan: “The “ The Six A’s of Designing Projects”, Projects”, yaitu: 1. Authenticity 1. Authenticity ( Keautentikan) Keautentikan) Adapun pertanyaan penuntun yang dapat digunakan dalam langkah ini adalah:
Apakah proyek-proyek tersebut mengacu pada permasalahan yang bermakna bagi siswa?
Apakah masalah tersebut mungkin secara nyata dapat dikerjakan oleh siswa?
Apakah siswa dapat menciptakan atau menghasilkan sesuatu, baik sebagai pribadi
maupun kelompok di luar lingkungan sekolah? 2. Academic 2. Academic Rigor (Ketaatan terhadap nilai akademik) Pertanyaan penuntun yang dapat digunakan, misalnya:
Apakah proyek tersebut dapat membantu atau mengarahkan siswa untuk memperoleh dan menerapkan pokok pengetahuan dalam satu atau lebih disiplin ilmu?
Apakah proyek tersebut dapat/mampu memberi tantangan pada siswa untuk menggunakan strategi-strategi penemuan (ilmiah) dalam satu atau lebih disiplin ilmu? (contoh: berfikir dan bekerja seperti ilmuwan)
Apakah siswa dapat mengembangkan keterampilan dan kebiasaan berpikir tingkat tinggi? (contoh: pencarian fakta, memandang sesuatu masalah dari berbagai sudut)
3. Applied 3. Applied Learning ( Belajar Belajar pada dunia nyata) Pertanyaan penuntun yang dapat digunakan, misalnya:
Apakah kegiatan belajar yang dilakukan siswa berada dalam konteks permasalahan semi terstruktur, mengacu pada kehidupan nyata, dan bekerja/berada pada dunia lingkungan luar sekolah?
Apakah proyek dapat mengarahkan untuk menguasai dan menggunakan unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam organisasi kerja yang menuntut persyaratan tinggi ? (contoh: kerja kerja tim; menggunakan teknologi yang tepat’ pemecahan masalah dan komunikasi?
Apakah pekerjaan tersebut mempersyaratkan siswa untuk mampu melakukan
pengembangan organisasi dan mengelola mengelola keterampilan pribadi? 4. Active 4. Active Exploration ( Aktif Aktif meneliti) Pertanyaan penuntun yang dapat digunakan, misalnya:
Apakah siswa menggunakan sejumlah waktu secara signifikan untuk mengerjakan bidang utama pekerjaannya?
Apakah proyek tersebut mempersyaratkan siswa untuk mampu melakukan penelitian nyata, dan menggunakan berbagai macam strategi, media dan berbagai sumber lainnya?
Apakah siswa diharapkan dapat/mampu berkomunikasi tentang apa yang dipelajari,
baik melalui presentasi maupun unjuk kerja? 5. Adult 5. Adult Relationship ( Hubungan Hubungan dengan ahli) Pertanyaan penuntun yang dapat digunakan, misalnya:
Apakah siswa menemui dan mengamati (belajar dari) teman/orang sebaya (dewasa) yang memiliki pengalaman dan kecakapan yang relevan?
Apakah siswa berkesempatan bekerja/berdiskusi secara teliti dengan paling tidak seorang teman?
Apakah orang dewasa (di luar siswa) dapat bekerja sama dalam merancang dan menilai hasil kerja siswa?
6. Assessment 6. Assessment ( Penilaian) Penilaian) Pertanyaan penuntun yang dapat digunakan, misalnya:
Apakah siswa dapat merefleksi secara berkala proses belajar yang dilakukannya dengan menggunakan kriteria proyek yang jelas, yang kiranya dapat membantu dalam menentukan kinerjanya?
Apakah orang luar dapat membantu siswa mengembangkan pengertian tentang standar kerja dunia nyata dalam suatu jenis pekerjaan?
Apakah ada kesempatan secara reguler untuk menilai kerja siswa, terkait dengan strategi yang digunakan, termasuk melalui pameran dan portofolio.
View more...
Comments