Program Penanganan Kebakaran Dan Evakuasi

November 18, 2017 | Author: Hendrik | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

program penanganan kebakaran dan evakuasi...

Description

PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal waktu, tempat atau siapapun yang menjadi korbannya. Masalah kebakaran di sana-sini masih banyak terjadi. Hal ini menunjukkan betapa perlunya kewaspadaan pencegahan terhadap kebakaran perlu ditingkatkan. Kebakaran dapat dicegah dengan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran mulai dari perencanaan darurat kebakaran, organisasi/unit penanggulangan kebakaran, penyediaan jalur evakuasi, penyediaan sarana dan fasilitas dalam menghadapi kebakaran serta pembinaan dan latihan. Kebakaran merupakan salah satu bencana yang memerlukan tindakan penanganan secara cepat dan tepat. Semakin oepat dan tepat penanganan bencana kebakaran, maka kerugian (baik kerugian berupa hilangnya nyawa, cederanya manusia maupun kemgian materiil) yang timbul akibat kebakaran ini akan semakin kccil. Tidak terkecuali apabila bencana kebakaran teriadi di rnunah sakit. Penanganan bencana kebakaran di rumah sakit meliputi dua kegiatan besar, yaitu kegiatan pemadaman kebakaran itu sendiri dan kegialan kedua adalah tindakan evakuasi terhadap penghuni gedung apabila ternyata kebakaran tidak dapat Iagi diatasi. Agar kedua kegiatan tersebut dapat berialan dengan cepat, maka semua sumber daya di rumah sakit tersebut harus dapat berfungsi dengan baik, dengan cara penetapan masing-masing tugas dan tanggung jawab pada sumber daya manusia yang ada, serta kesiapan dan ketersediaan sumber daya peralatan yang memadai. Bencana kebakaran harus dikelola dengan baik dan terencana mulai dari pencegahan, penanggulangan dan rehabilitasi setelah terjadi kebakaran, karena kecenderungan masyarakat selama ini hanya bereaksi setelah kebakaran terjadi

bahkan bahaya kebakaran sering diabaikan dan tidak mendapat perhatian dari sistem manajemen. Pengelolaan bencana kebakaran juga bukan sekedar menyediakan alat pemadam atau melakukan latihan peran kebakaran, namun diperlukan suatu program yang terencana dalam suatu sistem manajemen kebakaran yang merupakan upaya terpadu untuk mengelola resiko kebakaran mulai dari perecanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan tindak lanjutnya (Ramli, 2010).

B. Tujuan 1. Tujuan Umum Menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat kegawatdaruratan dan bencana. 2. Tujuan Khusus a.Memberikan acuan bagi rumah sakit dalam penyusunan Disaster Plan Rumah Sakit b. Mempersiapkan rumah sakit dalam menghadapi bencana dari dalam dan luar rumah sakit. B. Kegiatan Poko Dan Rincian Kegiatan 1. Penyususnan Disaster plan rumah sakit. a. Data dasar. 2. Di dalam rumah sakit a.Sumber daya manusia b. Denah, lokasirumah sakit c.Lokasi peralatan medic d. Lokasi peralatan non medic e.Lokasi obat-obatan. 3. Di luar rumah sakit. a.Data lokasi sarana dan prasarana kesehatan terdekatdengan rumaha sakit (puskesmas, rumah sakit, apotik, klinik, rumah bersalin, gudang obat dll) b. Jumlah ambulans. c.Peta geomedik d. Posisi pemadam kebakaran e.Pos polisi. 4. Data potensial bencana.

Data yg dibuat dengan mempertimbangkan factor-faktor yang spesifik (local spesifik) untuk suatu daerah. Misalnyarumah sakit yang lokasinya didekat pabrik, pihak rumah sakit terdekat harus mengetahui jenis pabrik dan jenis dan produk apa yang dihasilkan serta bahan-bahan yang digunakan, sehingga bila terjadi bencana /keracunan zat tertentu dipabrik tersebut pihak rumah sakit terdekat sudah dapat mengantisipasi zat antidotumnya.identifikasi hazard dan lokasinya. Misalnya untuk daerah rawan banjir, tanah longsor, gempa bumi, kerusuhan akibat konflik, kecelakaan pabrik, daerah rawan kebakaran 5.

6.

hutan.dan lain-lain. Struktur organisasi. Perlu dibuat struktur organisasi yang memuat tentang : a. Hirarki organisasi b. Tugas dan tanggung jawabmasing-masing Alur dan tata kerja Respon terhadap kejadian bencana dan kegawat daruratan : a. Eksternal disaster 1) Active responder : - Hanya menerima korban bencana/kegawat daruratan. 2) Active responder dan coordinator - Selain menerima korban bencana kegawatdaruratan di rumah sakit juga menjadi coordinator sarana pelayanan kesehatan disekitarnya. 3) Active responder dan mampu bergerak ketingkat nasional : - menggerakan tenaga dan sarana untuk membantu penanganan bencana yang berskala nasional. b. Internal Disaster: Kejadian internal disaster yang sering adalah : Gangguan listrik,gangguan supply air, gangguan supply oksigen, kebakaran, ancaman bom, banjir dan lain-lain. Prinsip penanganan : 1) Hilangnya factor resiko 2) Lokasi sumber bencana 3) Perkecil keruskan bila terjadi masalah 4) Pemulihanfungsi secepatnya. Tingkat respon penanganan internal disaster:

a. Respon Lokal :  Upaya penanganan local  Aktifasi system rumah sakit  Persiapan evakuasi b. Respon tingkat rumah sakit  Mengirimkan tim penangan bencana untuk mengatasi masalah yang terjadi (misalnya : tim pemadam kebakaran untuk peristiwa kebakaran).  Kendalikan faktor resiko lainnya yang dapat membantu mengatasi masalah yang ada. c. Persiapan Bantuan Luar Rumah Sakit  Aktifasi system bantuan diluar rumah sakit seperti : 1. Pemadam Kebakaran 2. Kepolisisn 3. Tim Rescue dan tim lainnya untuk dimobilisasi jika diperlukan. d. Upaya pemulihan fungsi :  Mengembalikan semua fungsi fasilitas

yang

terganggu akibat bencana seperti semula. 7. Pengorganisasian. a. Pembina : Direktur Rumah Sakit ““X”” Makassar b. Penanggung jawab : Wadir Umum & Operasional Rumah Sakit ““X”” Makassar c. Pelaksanan : Untuk tingkat pelaksanaan dibagi atas 2 koordinator :  Koordinator medical support  Koordinator management support Syarat coordinator pelaksana :  Mempunyai Kewenangan  Dapat dihubungi 24 jam  Memiliki kemampuan manajemen penanggulangan bencana TUGAS  Pembina bertugas untuk : 8. Memonitor penyusunan disaster plan rumah sakit 9. Melakukan kordinasi lintas sector jika terjadi eksternal disaster.  Penanggung jawab bertugas untuk :

a. Menjadi penanggung jawab administratif penyusunan hospital disaster plan b. Sebagai vocal point rumah sakit untuk koordinasi dengan pihak



luar c. Menganalisa situasi berdasarkan laporan tim da lapangan. Pelaksana, unsure pelaksana dipinpin langsung oleh coordinator, yang bertugas untuk : 1. Menjadi coordinator untuk memobilisasi sumber daya rumah sakit jika terjadi bencana. 2. Pengendali operasi pertolongan 3. Tugas Koordinator Management support untuk rumah sakit : a. Mengembalikan fungsi manajemen rumah sakit bila kolaps. b. Menyusun system jejaring logistic dan obat-obatan dengan dinas kesehatan atau depkes pusat. c. Menginventarisasi dan memfasilitasi pengelolaan tenaga kesehatan yang ada. d. Mencatata dan melaporkan kegiatan yang telah dilakukan ke direktur RS dan Departemen Kesehatan RI. e. Mengkoordinasikan penyusunan protap di tiap instalasi dalam management support. Baik internal/eksternal disaster. 4. Tugas Koordinator medical a. Menfasilitasi / melakukan fungsionalisasi ruang operasi/ ruang rawat rumah sakit yang masih bias dipergunakan. b. Mengkoordinir pendirian rumah sakit lapangan lokasi tertentu oleh pihak lain (TNI,LSM,Partai Politik, Luar Negeri, Dan Lain-lan. c. Menfasilitasi

upaya-upaya

surveilans,

pencegahan

pengendalian penyakit menular,higene dan sanitasi. d. Mengkordinasikan tenaga-tenaga kesehatan bantuan luar rumah sakit /luar daerah dalam penempatannyakerumah sakit/pos kesehatan /pos pengunsian, dan lain-lain. e. Bertanggung jawab pada upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan bencana dan pencegahan penyakit menular dan

penyehatan lingkungan diloksi agar dapat berjalan sebagai mana mestinya. f. Bekerja sama dengan pihak Dinkes – TNI-PMI. Dalam melakukan

evakuasi

korban

keluar

rumah

sakit.untuk

penapisan kasus atau pengiriman kasus. g. Membuat pencatatan terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan bencana dan membuat laporan kepada direktur atas pelaksanaan tugas secara berkala beserta hambatan-hambatan yang ditemui. h. Mengkoordinasikan penyusunan protap ditiap instalasi dalam medical support baik internal/eksternal disaster. C.Cara Melaksanakan Kegiatan. Metoda pelatihan ini adalah : 1. Presentasi/ kuliah/ ceramah dan Tanya jawab. 2. Diskusi kelompok dan curah pendapat. 3. Praktek lapangan. Langkah / proses pelatihan : 1. Panitia (fasilitator) menjelaskan secara singkat deskripsi, tujuan, pokok bahasan dan metoda yang dipakai. 2. Panitia / pemateri menyiapkan materi penanggulangan dan pencegahan bencana dan memberi kesempatan kepada peserta untuk diskusi. 3. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok D. Sasaran Kelompok sasaran adalah Para Kepala Instalasi Rumah Sakit dan Pengelola Program K3, Kepala Ruangan, Petugas Non-Medis, dan semua pegawai yang bertugas dirumah sakit. E. Skedul (Jadwal Pelaksanaan Kegiatan) Program

pelatihan

kewaspadaan

bencana

(Disaster

Program)

dilaksanakan bulan November 2014. NO

KEGIATAN

BULAN 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1. 2. 3.

F. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan & Program Tujuan Evaluasi

ini adalah untuk menilai perkembangan dan

kemajuan yang telah dicapai program. Bila dalam monitoring dan evaluasi ini ada masalah dapat cepat diperbaiki. Lembaga yang mengadakan monitoring ini terdiri dari unsur Direksi, SPI, Diklat, Panitia K3, dan Instalasi lain yang terkait. Semua kegiatan akan dicatat dan dilaporkan kepada direksi melalaui rapat Panitia K3. Dalam laporan akan dituliskan pencapaian sasaran, penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan langkah-langkah yang akan diambil. G. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan Semua kegiatan akan dicatat dan dilaporkan kepada direksi melalaui rapat Panitia K3. Dalam laporan akan dituliskan pencapaian sasaran, penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan langkah-langkah yang akan diambil. H. Penutup Agar kegiatan Pelatihan pencegahan dan Penanggulangan bencana di Rumah Sakit ““X”” dapat berjalan dengan baik maka harus ditunjang dengan sarana dan prasarana serta tenaga yang berkompeten. Untuk itu, perlu adanya kegiatan peningkatan kapasitas kerja bagi petugas melalui pelatihan tentang K3 rumah sakit.

DITETAPKAN : ......

TANGGAL :

2014

DIREKTUR RS.”“X””

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF