Prinsip Reposisi, Fiksasi Dan Imobilisasi fraktur

March 2, 2019 | Author: Niken Yulia Isc | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

fraktur oromaksilofasial...

Description

2.1 Prinsip reduksi/reposisi, fiksasi dan imobilisasi

Prinsip penatalaksaan fraktur ada 4, yaitu: 1.  Recognition: diagnosa dan penilaian fraktur  Prinsip pertama adalah mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengan anamnesis, pemeriksaan klinis dan radiologi. Pada awal pengobatan perlu diperhatikan: lokasi fraktur, bentuk fraktur, menentukan teknik yang sesuai utnuk pengobatan, komplikasi yang terjadi selama pengobatan. 2.  Reduction: reposisi Tujuannya untuk mengembalikan panjang dan kesegarisan tulang. Dapat diapai yang manipulasi tertutup atau reduksi terbuka progesi. !eduksi tertu tertutu tup p terd terdir irii dari dari peng penggu gunaa naan n trak traksim simo" o"al al untu untuk k mena menarik rik frakt fraktur  ur  kemudian memanipulasi untuk mengembalikan kesegarisan normal atau dengan traksi mekanis. !eduksi terbuka diindikasika jika reduksi tertutup gagal gagal atau atau tidak tidak memuask memuaskan. an. !eduks !eduksii terbuk terbukaa merupa merupakan kan alat frusasi frusasi internal internal yang digunakan digunakan itu mempertahan mempertahankan kan dalam psosisinya psosisinya sampai  penyembuhan tulang yang solid seperti pen, kawat, skrup dan plat.  Reduction interna fixation #$!%&' fixation  #$!%&' yaitu dengan pembedahan terbuka akan mengimobilisasi fraktur yang berfungsi pembedahan untuk memasukkan skrup( skrup(pen pen kedalam kedalam fraktur fraktur yang yang berfun berfungsi gsi untuk untuk memfik memfiksasi sasi bagian bagian))  bagian tulang yang fraktur seara bersamaan. *.  Retention: fiksasi  Retention: fiksasi dan imobilisasi %mobilisasi fraktur tujuannya menegah pergeseran fragmen dan menegah  pergerakan yang dapat menganam union. +ntuk mendapatkan hasil  penyembuhan fraktur yang baik, fragmen  fragmen tulang harus terikat deng dengan an kuat kuat pada pada posis posisii anat anatom omii semul semula. a. -dany danyaa perg pergera eraka kan n antar  antar  frag fragm men

tula tulang ng

dapat apat

meng enggangg anggu u

prose rosess

peny penyem embu buh han

dan

meni mening ngka katk tkan an resi resiko ko terj terjad adin iny ya  fibrous union. union. &ik &iksasi sasi yang ang baik  aik  mengha menghasil silkan kan terben terbentuk tuknya nya kalus kalus pada pada proses proses penyemb penyembuha uhan n fraktur  fraktur  dimana dimana terjadi terjadi remode remodelin ling g tulang tulang seara seara perlah perlahan an sehing sehingga ga terben terbentuk  tuk  kontur tulang yang normal. Pada prinsipnya fiksasi dapat berupa alat yang rigd, rigd, semi)r semi)rigi igid, d, atau non)rig non)rigid id dimana dimana penemp penempatan atanny nyaa dapat dapat intern internal al maupun eksternal. Posisi yang akurat, oklusi dan angulasi yang baik, tidak  adanya interposisi jaringan lunak serta reduksi yang benar sangat penting untuk memastikan terjadinya penyembuhan tulang yang baik. Penutupan

 jaringan lunak baik itu mukosa maupun kulit sangat penting khususnya dalam kasus  kasus penggunaan fiksasi internal . +ntuk mempertahankan reduksi #ektrimitas yang mengalami fraktur' adalah dengan traksi. Traksi merupakan salah satu pengobatan dengan ara menarik atau tarikan pada bagian tulang)tulang sebagai kekuatan dengan kontrol dan tahanan beban keduanya untuk menyokong tulang dengan tujuan menegah reposisi deformitas, mengurangi fraktur dan dislokasi, mempertahankan

ligamen

tubuh

atau

mengurangi

spasme

otot,

mengurangi nyeri, mempertahankan anatomi tubuh dan mengimobilisasi area spesifik tubuh. -da 2 pemasangan traksi yaitu: skin traksi dan s keletal traksi. 4.  Rehabilitation /engembalikan aktifitas fungsional seoptimal mungkin. Penatalaksaan fraktur mengau kepada empat tujuan utama, yaitu: /engurangi rasa nyeri. Trauma pada jaringan disekitar fraktur  • menimbulkan rasa nyeri yang hebat bahkan sampai menimbulkan syok. +ntuk mengurangi nyeri dapat diberi obat penghilang rasa nyeri, serta dengan teknik imobilisasi, yaitu pemasangan bidai atau •

 spalk  maupun memasang gips. /empertahankan posisi yang

ideal

dari

fraktur.

0eperti

 pemasangan traksi kontinyu, fiksasi eksternal, fiksasi internal sedangkan bidai maupun gips hanya dapat digunakan untuk fiksasi •

yang bersifat sementara saja. /embuat tulang kembali menyatu. Tulang yang fraktur akan mulai menyatu dalam waktu 4 minggu dan akan menyatu dengan



sempurna dalam waktu  bulan. /engembalikan fungsi seperti semula. %mobilisasi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan atrofi otot dan kekakuan  pada sendi. /aka utntuk menegah hal tersebut diperlukan upaya imobilisasi.

0umber : uthinson and 0kinner, 133,  ABC of Major Trauma 2nd  ed /5 Publishing 6roup, 7ondon.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF