TUGAS AUDIT INVESTIGASI PREVENTING FRAUD DOSEN : MASRUL HUDA, SE. M.Si
DISUSUN OLEH : Kelompok IV
Semester
1.
Nurliyah
2.
Yahya Nu Nuryanto
: VII A PAGI
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI S-1 UNIVERSITAS PAMULANG 2009 KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Maka Makala lah h ini ini disu disusu sun n agar agar pemb pembac acaa dapa dapatt memp memperl erlua uass ilmu ilmu tent tentan ang g AUDIT INVESTIGASI, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. sumber. Makalah Makalah ini memuat memuat tentang tentang “PENCEGA “PENCEGAHAN HAN FRAUD”. FRAUD”. Walaupun Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyus Penyusun un juga juga menguc mengucapk apkan an terima terima kasih kasih kepada kepada Dosen Dosen Mata Kuliah Kuliah Audit Investigasi, yaitu Bapak Masrul Huda, SE, M.Si yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun Makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. pembaca. Walaupun Walaupun makalah makalah ini memiliki memiliki kelebihan kelebihan dan kekurangan kekurangan.. Penyusun Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Pamulang, Nopember 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................. ..................................................................... ........................................... .................... i KATA PENGANTAR................................ PENGANTAR....................................................... .............................................. ............................... ........ ii DAFTAR ISI..................................... ISI............................................................ .............................................. ......................................... .................. iii BAGAN ALUR PEMBAHASAN .............................................. .................................................................. .................... iv BAB BAB I
PEND PENDAH AHUL ULUA UAN. N... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... 1
A. Tujuan Pembahasan....................................... Pembahasan.............................................................. ....................... 1 B. Manfaat Pembahasan...................................... Pembahasan............................................................ ...................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gejala Gunung Gunung Es........ Es............. .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ....... .. 2 B. Pengendalian Pengendalian Intern .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ..... 4 C. Fraud Specific Specific Internal Internal Control... Control........ .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... ....... 9 D. Pengendalian Pengendalian Intern Aktif...... Aktif.......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ....... .. 9 E. Pengendalian
Intern
Pasif....................................................11 F. 14 Pedoma Pedoman n Penceg Pencegaha ahan n Penipu Penipuan an Dasar. Dasar.... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... 16 G. Hubungan Hubungan Antara Antara Komite Audit Audit dan Internal Internal Auditor..... Auditor......18 .18 H. Implem Implementa entasi si dari sasara sasaran n Program Program Pencegahan Kecurangan.................. Kecurangan......................................... .................................. ........... 20
BAB III
CONTOH RIIL KASUS DAN PEMBAHASAN TEORI..................................... TEORI............................................ ....... 21
BAB IV
KESIMP KES IMPULA ULAN.. N..... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... 23
A. Kesimpulan..................................... Kesimpulan............................................................ ................................... ............ 23 B. Saran............................................ Saran................................................................... ...................................... ............... 24
DAFTAR PUSTAKA.................................... PUSTAKA........................................................... ............................................. ...................... 25
BAGAN ALUR PEMBAHASAN PREVENTING FRAUD
PENDAHULUAN
TUJUAN PEMBAHASAN
BAGAN ALUR PEMBAHASAN
MANFAAT PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
GEJALA GUNUNG ES
PENGENDALIAN INTERN
PENGENDALIAN INTERN AKTIF
PENGENDALIAN INTERN PASIF
IMPLEMENTASI
CONTOH RIIL
HUBUNGAN ANTARA KOMITE AUDIT &
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN
A. Tuj Tujuan uan Pembah Pembahasa asan n Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 1. Agar mampu mampu mendet mendeteksi eksi secara secara dini dini kemungkin kemungkinan an terjadiny terjadinyaa Fraud. 2. Memb Memberi erika kan n pema pemaha hama man n akan akan pent pentin ingn gnya ya menc menceg egah ah Frau Fraud d seba sebaga gaii bagian dari Good Corporate Governance. 3. Agar Agar memiliki memiliki dimensi dimensi pemiki pemikiran ran yang lebih lebih luas melalui melalui studi studi kasus dan pengembangan teknik. 4. Memahami Memahami hal-hal hal-hal yang yang menjadi menjadi penghamb penghambat at dalam dalam proses proses pencegah pencegahan an Fraud
1. 2. 3. 4.
B. Manfaat Pembahasan Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah : mampu mampu mendeteks mendeteksii secara secara dini dini kemungkin kemungkinan an terjadiny terjadinyaa Fraud Memaha Memahami mi akan penting pentingnya nya menceg mencegah ah Fraud sebaga sebagaii bagian bagian dari Good Corporate Governance. Memi Memili liki ki dime dimens nsii pemi pemiki kiran ran yang lebi lebih h luas luas mela melalu luii stud studii kasu kasuss dan dan pengembangan teknik. Memaha Memahami mi hal-hal hal-hal yang yang menjad menjadii pengha penghamba mbatt dalam dalam proses proses penceg pencegaha ahan n Fraud
BAB II PEMBAHASAN
A. GEJALA GEJALA GUNUNG GUNUNG ES
Kecura Kecuranga ngan n bermul bermulaa dari dari yang yang kecil, kecil, kemudi kemudian an membes membesar ar dan pada pada akhi akhirn rnya ya akan akan menc mencel elak akak akan an.. Untu Untuk k itu itu perl perlu u ada ada sema semaca cam m prog program ram yang yang terstr terstrukt uktur ur serta serta tertata tertata baik baik meneka menekan n prakti praktik k kecura kecuranga ngan. n. Tujuan Tujuan utaman utamanya ya mencegah mencegah dan mendeteksi mendeteksi kecurangan kecurangan serta melakukan melakukan langkah langkah penyelamata penyelamatan n dari kerugian yang tidak diinginkan. The Institute of Internal Auditors (IIA) mendefinisikan kecurangan sbb; “An array of irregulation and illegal acts characterized by intentional deception. It can be perpetrated for the benefit of or to the detriment of thr organization and by persons outside as well as inside organizatioan” (Suatu kesatuan penyimpangan dan tindalan illegal yang ditandai dengan penipuan yang disengaja, yang dapat dilakukan oleh dan untuk keuntungan bagi organisasi dan atau individu baik di dalam maupun di luar organisasi) Dari Dari defi defini nisi si ini ini
memp memper erli liha hatk tkan an
bahw bahwaa
dala dalam m
kecu kecura rang ngan an
ada ada
pen penyi yimp mpan anga gan n dan dan atau atau tind tindak akan an ille illega gal, l, peni penipu puan an yang yang dise diseng ngaj ajaa yang yang menguntungkan individu maupun organisasi, artinya dibalik itu ada pihak yang dirugikan, sedangkan pelakunya bisa organisasi atau individu. Artinya ini dapat dilakukan untuk manfaat dan/atau kerugian organisasi oleh orang di luar atau orang lain dalam organisasi. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa kecurangan ini adalah suatu penyajian yang palsu atau penyembunyian fakta yang material yang menyebabkan seseorang memiliki sesuatu secara tidak sah. Fraud is criminal deception intended to financially benefit the deceiver (Kecurangan (Kecurangan adalah penipuan penipuan kriminal kriminal yang bermaksud untuk memberi manfaat manfaat
keuntungan pada si penipu) G.Jack Bologna J.Lindquist & Joseph T.Wells dalam bukunya The Accounting’s Handbook of Fraud and Commercial Crime. Dia mengartikan kriminal adalah setiap tindakan kesalahan yang serius yang dilakukan dengan maksud maksud jahat. Namum pengartiann pengartiannya ya tidak dilakukan secara secara ketat ketat sepert sepertii dalam dalam arti hukum. hukum. Dengan Dengan demiki demikian, an, meskip meskipun un pelaku pelaku kecu kecura rang ngan an
dapa dapatt
meng menghi hind ndar arii
tunt tuntua uan n
krim krimin inal al
pida pidana na,,
tind tindak akan an
ini ini
dipertimbangkan tetap sebagai kriminal. Meskip Meskipun un belum belum ada peneli penelitia tian n mengen mengenai ai besarn besarnya ya fraud fraud (termas (termasuk uk korupsi) di Indonesia sukar untuk menyebutkan suatu angka yang handal. Tetapi penelitian yang dilakukan diluar negeri (dengan sampling) mengindikaskan bahwa fraud fraud yang yang terung terungkap kap,, sekalip sekalipun un secara secara absolu absolute te besar, besar, namun namun diband dibanding ingkan kan dengan seluruh fraud yang sebenarnya terjadi, relative kecil.Inilah gejala gunung es.
Davia et al mengelompokan fraud dalam tiga kelompok sebagai berikut: 1. fraud fraud yang yang sudah sudah ada tuntut tuntutan an huku hukum m (prosecution) , tanpa memperhatikan bagaimana keputusan pengadilan. 2.
frau fraud d yan yang g dit ditem emuk ukan an,, tet tetap apii bel belum um ada ada tun tuntu tuta tan n huk hukum um..
3.
fraud yang belum ditemukan. Yang Yang bisa bisa diketah diketahui ui khalay khalayak ak ramai ramai adalah adalah fraud fraud dalam dalam kelomp kelompok ok I. Dengan Dengan dibuka dibukanya nya kepada kepada umum umum lapora laporan-l n-lapo aporan ran hasil hasil pemeri pemeriksa ksaan an BPK, BPK, kelimpok II juga bisa diketahui. Namun khusus untuk fraud yang berupa tindak pidana pidana (korupsi (korupsi misalnya), misalnya), hasil pemeriksaan pemeriksaan tersebut tersebut masih berupa indikasi. indikasi. Kala Kalau u suda sudah h lebi lebih h konk konkri ritt seka sekali lipu pun, n, itu itu adal adalah ah khus khusus us kasu kasuss-ka kasu suss yang yang berkenaan dengan keuangan Negara. Fraud dalam kelompok II lebih sulit lagi diketahui karena adanya lembaga perlindungan hukum yang sering dimanfaatkan tertuduh, yakni pencemaran nama baik apalagi fraud dalam kelompok III, tertutup rapat, hanya diketahui Tuhan dan pelakunya. Kelompok I hanyalah 20%,sedangkan kelompok II dan III masingmasing 40%, kesimpulannya lebih banyak yang tidak kita ketahui daripada yang kita kita keta ketahu huii tent tentan ang g fraud fraud.. Yang Yang lebi lebih h gawa gawatt lagi lagi,, fraud fraud dite ditemu muka kan n secar secaraa kebetulan.
B. PENGENDAL PENGENDALIAN IAN INTER INTERN N
Davia et al mencatat 4 definisi pengendalian intern, yaitu: •
Definisi 1 (sebelum September 1992)
The condition sought by, and/or resulting from, processes undertaken by an entity to prevent and deter fraud, terjemahan: kondisi yang diinginkan, atau merupakan hasil, dari berbagai proses yang dilaksanakan suatu entitas untuk menceg mencegah ah dan menimb menimbulk ulkan an efek jera jera terhada terhadap p fraud fraud (sebel (sebelum um defini definisi si COSO). •
Definisi 2 (sesudah tahun 1992)
A process, effected by an entity’s board of directors, management, and other other personne personnel, l, designed designed to provide provide reasonab reasonable le assuranc assurancee regardin regarding g the achiev achieveme ement nt of effe effecti ctive venes nesss and affi afficie ciency ncy of operat operation ions, s, relia reliabi bili lity ty of financi financial al reportin reporting, g, and complian compliance ce with with applicab applicable le laws and regulati regulations, ons, terjema terjemahan han : suatu suatu proses proses yang yang diranc dirancang ang dan dilaks dilaksana anakan kan oleh oleh Dewan, Dewan, manajemen dan pegawai untuk memberikan kepastian yang memadai dalam menc mencap apai ai kegi kegiat atan an usah usahaa yang yang efek efekti tiff dan dan efis efisie ien, n, keha kehand ndal alan an lapor laporan an keuangan, dan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan lainnya yang relevan relevan.. Definis Definisii ini dikena dikenall sebaga sebagaii defini definisi si COSO COSO (the (the Commi Committe tteee of
Sponsoring Organizations Organizations of the Treaddway Commission) yang merambah ke spektrum fungsi manajemen yang luas, dan bukan pada fraud semata-mata. Pertama, definisi COSO langsung menyinggung tujuan bisns yang paling mendasar mendasar yakni pencapaian sasaran-sasaran sasaran-sasaran kinerja dan profitabilit profitabilitas, as, dan penga pengaman manan an sumber sumber daya. daya. Kedua, Kedua, berken berkenaan aan dengan dengan pembua pembuatan tan lapora laporan n keuangan yang handal, termasuk laporan-laporan interim dan pengumuman kepada kepada khalay khalayak ak ramai ramai sepert sepertii terbit terbitan an mengen mengenai ai laba. laba. Ketiga Ketiga,, defini definisi si ini menekankan ketaatan kepada ketentuan perundang-undangan. Definisi COSO
sangat sangat luas, ingin mengatur mengatur segala-galan segala-galanya ya sehingga sehingga kehilangan kehilangan kekhasan, dalam laporan COSO: Perspektif yang berbeda-beda mengenai pengendalian
intern bukanlah tidak perlu. Pengendalian Pengendalian intern berurusan berurusan dengan tujuan tujuan entitas dan kelompok yang berbeda-beda tertarik dengan tujuan-tujuan yang ber berbe beda da dan dan untu untuk k alas alasan an yang yang berb berbed edaa. Selanjutn Selanjutnya, ya, laporan laporan COSO definisi yang mempunyai mempunyai tujuan tujuan khusus. khusus. Meskipun suatu entitas entitas menulis: definisi mempertimbangkan efektivitas dari ketiga kelompok tujuan bisnis,ia mungkin juga ingin memusatkan memusatkan perhatian perhatian pada kegiatan kegiatan atau tujuan tertentu. Dengan Dengan menentukan menentukan dan menjelaskan menjelaskan tujuan-tuju tujuan-tujuan an khusus, khusus, definisi definisi pengendali pengendalian an intern dengan tujuan yang khas.. •
Definisi 3 (AICPA 1988)
For the purposes of an audit of financial statement balances, an entity’s internal control structure consists of the following three elements:the control —Statement on environment,the environment,the accounting system,and control procedures. —Statement Auditing Standards No.53, April 1988. Terjemahan: untuk tujuan audit saldo laporan keuangan, struktur pengendalian intern suatu entitas terdiri atas tiga unsur: unsur: lingkunga lingkungan n pengendali pengendalian, an, sistem akuntansi, akuntansi, dan prosedurprosedur-prosed prosedur ur penge pengenda ndalia lian. n. Defini Definisi si ini sederh sederhana ana tetapi tetapi menimb menimbulk ulkan an kesuli kesulitan tan dalam dalam pelaksanaannya, terutama bagi anggota AICPA yang mengharapkan adanya petunjuk. SAS SAS 53 agaknya agaknya mem memagar agari i penerap penerapan an pengen pengendal dalian ian intern intern untuk untuk
mencegah dan mengungkapkan fraud pada fraud yang dilakukan karyawan, yang nilainya tidak besar: kecurangan oleh karyawan biasanya tidak besar jumlahnya dan disembunyikan dengan cara yang tidak membuat aktiva bersih dan laba bersih salah saji. Ketidak beresan semacam ini lebih efisien dan efektif efektif ditang ditangani ani dengan dengan strukt struktur ur pengen pengendal dalian ian intern intern yang yang berfun berfungsi gsi dan dengan dengan penutupan penutupan asuransi asuransi kerugian kerugian terhadap terhadap karyawan. karyawan. Selanjutnya SAS menegaskan bahwa pengendalian intern jangan diharapkan mencegah atau
membuat jera terhadap fraud yang dilakukan manajemen: penyimpangan yang besar besar-be -besar sar oleh oleh manaje manajemen men di eselon eselon atas atas jarang jarang terjad terjadii dan tidak tidak dapat dapat dicegah oleh prosedur pengendalian tertentu karena manajemen tingkat tinggi
itu berada berada diatas diatas pengen pengendal dalian ian yang yang membu membuat at jera jera pegawa pegawaii (kecil (kecil)) atau atau manajemen senior dengan mudah mematikan atau mengabaikan pengendalian tersebut.
•
Definisi 4 (khusus untuk mencegah fraud)
A system of “special purpose” processes and procedures designed and practiced practiced for the primary if not sole purpose of preventing or deterring fraud. Terjemahan: suatu sistem dengan proses dan prosedur yang bertujuan khusus, dirancang dan dilaksanakan untuk tujuan utama, kalau bukan satu-satunya tujuan untuk mencegah dan menghalangi (dengan membuat jera) terjadinya fraud. Inilah Inilah defini definisi si pengen pengendal dalian ian intern intern yang yang secara secara khusus khusus atau spesi spesifik fik ditujukan ditujukan untuk menangani menangani fraud atau fraud-specif fraud-specific ic internal internal control control yang akan dipakai dalam pembahasan berikut. Pengen Pengendal dalian ian intern internal al menuru menurutny tnyaa adalah adalah suatu suatu proses proses yang yang dijala dijalanka nkan n oleh oleh Dewan Komisaris, manajemen dan personal lain dari entitas yang didisain untuk memberikan memberikan keyakinan yang memadai memadai tentang tentang pencapaian pencapaian 3 golongan golongan tujuan, yaitu : 1. Keanda Keandalan lan pelapo pelaporan ran keuang keuangan an 2. Efekti Efektifita fitass dan dan efis efisien iensi si oper operasi asi 3. Kepatuhan Kepatuhan terhad terhadap ap hukum hukum dan peraturan peraturan yang yang berlaku. berlaku. Dalam pengendalian internal, setidaknya terdapat 5 (lima) komponen yang saling berkaitan, yaitu : 1. Lingku Lingkunga ngan n pengen pengendal dalian ian,, hal ini berkaitan berkaitan dengan dengan corporate corporate culture culture dan etos kerja dalam menetapkan corak suatu organisasi. 2. Penaks Penaksiran iran resiko resiko (ident (identifik ifikasi asi entitas entitas,, yang yang perlu perlu digaris digarisbaw bawahi ahi adalah resiko selalu ada. 3. Akti Aktifi fitas tas peng pengen enda dali lian an,, yait yaitu u kebi kebijak jakan an yang yang memb memban antu tu agar agar araha arahan n manajemen
4. Info Inform rmas asii dan dan komu komuni nika kasi si,, baik baik komu komuni nika kasi si yang yang bers bersif ifat at hori horizo zont ntal al maupun vertikal. 5. Pema emantauan.
Dalam proses pengendalian internal, tahapan-tahapan yang harus diikuti antara lain : 1. Identifikas Identifikasii resiko resiko (resiko (resiko pasar, pasar, operasional operasional dan kebija kebijakan). kan). 2. Prose rosess bis bisn nis. is. 3. Menyusun Menyusun manual/ manual/prose prosedur, dur, memprotect memprotect dan dan mengelol mengelolaa resiko. resiko. 4. Pela Pelaks ksan anaa aan n pro prose sedu dur. r. 5. Peman emanta taua uan n
pelak elaksa san naan aan
pro prosedu sedur, r,
yait yaitu u
eval evalua uassi
pela pelaks ksan anaa aan n
pengendalian intern. Sebagai ilustrasi pelaksanaan pengendalian intern, Dapat dicontohkan sebagai berik berikut. ut. Sebaga Sebagaii wujud wujud komitm komitmen en perusa perusahaa haan n terhad terhadap ap custom customer, er, maka maka 4 hal mutlak harus dipenuhi, yaitu mutu produk terpenuhi, jumlah produk terpenuhi (tidak kurang atau lebih), harga kompetitif dan delivery produk tepat waktu. Langka Langkah h selanj selanjutn utnya ya adalah adalah pemeli pemelihara haraan an loyali loyalitas tas kepada kepada custom customer. er. Hal terakhir yang paling utama adalah menjaga kelangsungan perusahaan dengan cara meningkatkan corporate value. Menanggapi pertanyaan mengenai tugas dan tanggung jawab komite audit dan auditor internal yang dikhawatirkan tumpang tindih, hal tersebut tidak mungkin terjad terjadii apabil apabilaa berpeg berpegang ang pada pada maksud maksud dan tujuan tujuan kebera keberadaa daan n komit komitee audit. audit. Komite audit bertugas untuk melakukan penelaahan secara strategis, sedangkan auditor internal untuk pengendalian operasional sehari-hari. Yang pasti, komite audit memiliki wewenang yang lebih luas dari auditor internal. Dalam Dalam kait kaitan anny nyaa deng dengan an peran peran Dewa Dewan n Direk Direksi si dan dan Komi Komisa sari riss dala dalam m penge pengenda ndalia lian n intern intern,, ia member memberika ikan n batasa batasan n yang yang jelas. jelas. Direks Direksii menuru menurutny tnyaa bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara pengendalian intern yang hand handal al dan dan efek efekti tif, f, seda sedang ngka kan n Dewan Dewan Komi Komisa sari riss dan dan komi komite te audi auditt waji wajib b
mengawasi mengawasi pelaksanaan pelaksanaan pengendalian pengendalian intern secara umum termasuk kebijakan kebijakan Direksi mengenai pengendalian intern. Cikal bakal management fraud muncul sekitar tahun 1930-an dimana muncul apa yang yang disebu disebutt white white collar collar crime. crime. Ia menyeb menyebutk utkan an bahwa bahwa manage managemen mentt fraud fraud memilik memilikii karakt karakteris eristik tik yaitu yaitu berboh berbohong ong atau atau menyem menyembun bunyik yikan an sesuat sesuatu, u, tidak tidak tergantung pada ancaman dan bisa dilakukan sendiri ataupun kelompok. Adapun tuju tujuan anny nyaa adal adalah ah untu untuk k mend mendap apat atka kan n uang uang,, baran barang g atau atau jasa jasa serta serta untu untuk k menghindari pembayaran atau kehilangan uang. Fakta yang ditemukan di lapangan selama ini mengenai management fraud adalah : 1.
Selalu di dilakukan se secara ra rasional da dan da dalam ke keadaan
sadar. 2.
Selalu ada keuntungan pribadi.
3.
Setiap orang yang melakukan management fraud tidak
merasa sebagai kriminal. 4.
Persepsi yang ada mengenai management fraud adalah
tidak ada sanksi berat bagi yang melakukannya. Temuan Temuan hasil hasil riset riset di Amerik Amerikaa menyeb menyebutk utkan an bahwa bahwa kerugi kerugian an dari dari fraud fraud mencap mencapai ai 6% (enam (enam perser perseratu atus) s) dari dari total total revenu revenuee perusa perusahaa haan, n, yang yang apabil apabilaa dinominalkan menjadi 600 milyar dolar. Temuan lain yang menarik adalah bahwa individu yang melakukan fraud adalah individu yang sudah berumur dan bergelar sarjana. Sebagai salah satu dari pilar penegakan Good Corporate Governance, internal auditor bergerak dalam lingkungan yang cepat berubah. Ia merupakan bagian yang tak terpisahkan dan sejajar dengan pilar GCG lainnya. Beberapa perubahan paradigma terjadi pada audit internal, yaitu dari fokus audit pada pengendalian internal, kepatuhan dan ketepatan, saat ini sudah berubah menjadi menjadi fokus fokus kepada kepada resiko bisnis. bisnis. Mengenai Mengenai respon respon yang dulu bersifat bersifat reaktif, reaktif, setela setelah h menemu menemukan kan fakta, fakta, tidak tidak berkel berkelanj anjuta utan n menjad menjadii respon respon yang yang sifatn sifatnya ya koak koakti tif, f, real real time time,, dan dan peng pengaw awas asan an berk berkel elan anju juta tan. n. Menge Mengena naii peran peranny nyaa di organisasi, paradigma lama auditor internal berfungsi sebagai penilai independen,
sedangkan saat ini sudah berubah peran sebagai pelaku manajemen resiko dan GCG. Kecukupan pengawasan internal sepenuhnya menjadi tanggung jawab internal auditor. Oleh sebab itu dalam proses perencanaan sekalipun, internal auditor harus dilibatkan dan menjadi bagian dari perencanaan. Sebagai prasyarat utama, internal audito auditorr harus harus memili memiliki ki integr integrita itass dan bersih bersih dari dari segala segalanya nya,, dengan dengan kata kata lain memiliki etika bisnis. Ada ungkapan ungkapan yang secara mudah ingin menjelaskan menjelaskan penyebab penyebab atau akar permasalahan dari fraud . Ungkapan Ungkapan itu adalah: adalah: fraud by need,by greed, and by dalam ungkap ungkapan an itu bisa bisa digant digantii dengan dengan corruption, opportunity . Kata fraud dalam
financial crime, dan lain-lain. Menghilangkan atau menekan need dan greed yang mengawali terjadinya
fraud dilakukan sejak menerima seseorang, meskipun kita tahu bahwa proses itu bukan jaminan penuh. Ini terus ditanamkan melalui fraud awareness dan contohcontoh yang diberikan pimpinan perusahaan atau lembaga. Karena Karena itu upaya upaya menceg mencegah ah fraud , dimula dimulaii dari dari pengen pengendal dalian ian intern intern.. Untuk Untuk audit audit invest investiga igatif, tif, kita kita memerlu memerlukan kan pengen pengendal dalian ian intern intern yang yang khusus khusus ditujukan untuk mencegah fraud (fraud specific internal control).
C. FRAUDFRAUD-SPE SPECIF CIFIC IC INTERN INTERNAL AL CONTRO CONTROL L
Semua pengendalian dapat digolongkan dalam pengendalian intern aktif dan pengendalian intern pasif. Kata kunci untuk pengendalian intern aktif adalah to prevent, mencegah. Kata kunci untuk pengendalian intern pasif adalah to deter,
mencegah karena konsekuensinya terlalu besar, membuat jera. Kalau PBB atau Lemb Lembag agaa Peng Pengaw awas as Atom Atom duni duniaa meng mengun unju jung ngii nega negara ra-ne -nega gara ra nukl nuklir ir untu untuk k inspeksi instalasi nuklir mereka , ini adalah pengawasan aktif, tetapi dua adikuasa (Amerika Serikat dan Unisoviet )yang berlomba-lomba membuat senjata nuklir ukuran besar di zaman perang dingin, tidak bermaksud menggunakan senjata itu. Senjata Senjata ini adalah untuk untuk men-deter men-deter terlalu besar.
lawan menggunak menggunakannya; annya; konsekue konsekuensiny nsinyaa
D. PENG PENGEN ENDA DALI LIAN AN INT INTER ERN N AKTI AKTIF F
Pengendali Pengendalian an Intern adalah pengend pengendalian alian intern yang yang dilakukan dilakukan secara aktif. Aktif biasanya merupakan merupakan bentuk pengendalian intern yang paling banyak di terapkan Sarana Sarana–sa –saran ranaa Pengen Pengendal dalian ian Intern Intern Aktif Aktif yang yang sering sering di pakai pakai pada pada umumnya sudah sudah dikenal dalam dalam sistem akuntansi, meliputi:
Tandatangan Tanda tangan merupakan sarana Pengendalian Intern Aktif karena dokumen yang seharusnya ditandatangani tetapi belum ditandatangani adalah tidak sah. Asumsinya tanpa tandatangan apa musti dilaksanakan tidak dapat terlaksana (pemba (pembayar yaran, an,tran transfe sfer,d r,dll). ll). Masala Masalahny hnyaa adalah adalah bahwa bahwa mereka mereka yang yang perlu perlu mengetahui benar tidaknya tandatangan (1) bukan ahli membaca tandatangan atau tulisa tulisan n tangan tangan;; (2) tidak tidak mempun mempunyai yai kesemp kesempatan atan yang yang cukup cukup untuk untuk mempelajari mempelajari tandatangan tandatangan yang ada pada dokumen yang bersangkut bersangkutan; an; (3) tidak tidak mempun mempunyai yai sample sample tandat tandatang angan an untuk untuk menget mengetahu ahuii otenti otentik/ti k/tidak daknya nya tandatangan; (4) tandatangannya sendiri tidak mempunyai “titik-titik” yang memungkinkan analisis tandatangan yang memadai dan (5) tidak mempunyai pengetahuan mengenai siapa yang berhak menandatangani.
Tandatangan kaunter (countersigning) Pembubuhan lebih dari satu tandatangan dianggap lebih a man, khususnya bagi pihak ketiga atau pihak diluar perusahaan atau lembaga yang berangkutan. Anggapannya adalah penandatanganan lainnya mengawasi rekannya. Dalam fraud, memalsu lebih dari satu tandatangan tidak lebih sukar dari memalsukan satu tandatangan.
Password dan PIN (Personnel Identification Numbers ) Sarana ini menjadi menjadi popular popular ketika ketika manusia manusia berinteraks berinteraksii dengan dengan komputer. komputer. Tanp Tanpaa pass passwo word rd atau atau PIN, PIN, sese seseor oran ang g tida tidak k bisa bisa meng mengak akse sess apa apa yang yang diin diingi gink nkan anny nya. a.kar karen enaa itu itu pass passwo word rd atau atau PIN PIN dian diangg ggap ap sara sarana na dala dalam m Pengendalia Pengendalian n Intern Aktif. Kuncinya Kuncinya adalah kerahasiaan. kerahasiaan. Masalahnya, Masalahnya, orang
mencatat password atau PIN-nya. Catatan ini “bisa ditemukan” oleh pelaku fraud. Lebih dari itu ada kecenderungan orang “meminjamkan” password atau PIN kepada rekannya.
Pemisahan tugas Pemisahan tugas menghndari seseorang dapat melaksanakan sendiri seluruh transaksi. transaksi. Merupakan bagian dari Pengendali Pengendalian an Intern Aktif karena secara teoritis pelaku fraud yang bertindak seorang diri tidak dapat melaksanakan frau fraudn dnya ya..
Lata Latarr
bela belaka kang ng
pemi pemiki kira rann nnya ya
oran orangg-or oran ang g
yang yang
tuga tugasn snya ya
dipisahkan, tidak bersekongkol.
Pengendalian asset secara fisik Pengendalian asset secara fisik pada dasarnya mengatur gerak-gerik barang (masuk, (masuk, keluar, keluar, dan penyimpan penyimpanannya annya)) memerlukan memerlukan otorisasi. Di sini justru titik lemahnya. Dokumen dan tandatangan mudah dipalsukan.
Pengendalian persediaan secara real time (Real-time inventory control) Ini adalah perpetual inventory yang mengikuti pergerakan persediaan secara
on time. Persediaan diberi bar code atau bahkan ditanam dengan radio chip yang yang mereka merekam m keberad keberadaan aannya nya.. Keuntu Keuntunga ngan n nyatan nyatanya ya adalah adalah pencat pencatatan atan menjadi akurat. Kelemahannya sistem automatisasi juga mudah dimanipulasi.
Pagar, gembok, dan semua bangunan dan penghalang fisik Perlin Perlindun dungan gan melalu melaluii pembat pembatasa asan n akses akses terhada terhadap p harta harta berhar berharga ga sangat sangat popular. Harga peralatan canggih yang mahal seringkali memberi rasa aman yang palsu.
Pencocokkan dokumen Pencocokkan antara order pembelian, dokumen penerimaan barang, dan nota tagihan mencoba menghindari selisih-selisih dan kerugian bagi perusahaan.
Formulir yang sudah dicetak nomornya (Pre-numbered accountable forms) Mencegah penggunaan formulis berganda, bahwa formulir digunakan sesuai urutan dan gagasannya sangat sederhana.
E. PENGENDAL PENGENDALIAN IAN INTERN INTERN PASIF PASIF
Dalam Dalam Pengen Pengendal dalian ian Intern Intern Pasif Pasif dari dari permuk permukaan aan keliha kelihatan tan tidak tidak ada pengamanan namun ada peredam yang membuat pelanggar atau pelaku fraud jera. Peredam ini diumumkan secara luas, dan sistemnya memastikan hal ini. Perbedaan antara Pengendalian Intern Aktif dan Pengendalian Intern Pasif adalah: a. Dala Dalam m hal hal biay biaya, a, Peng Pengen end dalia alian n Inte Intern rn Aktif ktif jau jauh lebi lebih h mah mahal dari dari Pengendalian Intern Pasif. b. b. Peng Pengen enda dali lian an Inte Intern rn Akti Aktiff kasa kasatt mata mata atau atau dapa dapatt didu diduga ga dan dan dapa dapatt ditembus. ditembus. Pengendal Pengendalian ian Intern Pasif dilain dilain pihak tidak kasat mata dan tidak tidak dapat diduga (orang yang tertangkap tangan seolah-olah mendapat lotere atau terkutuk) dan karenanya tidak terelakkan. Dalam Pengendalian Intern Pasif pertanyaannya adalah seberapa nekadnya si calon pelaku. Beberapa bentuk lain dari Pengendalian Intern Pasif meliputi :
(Customized Controls) Pengendalian yang khas untuk masalah yang dihadapi (Customized
Sebenarnya customized controls merupa merupakan kan hasil hasil dari dari berpik berpikir ir positi positif, f, ketika Pengendalian Intern Aktif tidak memberikan pemecahan. Contohnya dari suatu lembaga di Amerika. Secara tidak sengaja terungkap fraud yang dilakukan suatu kontraktor. Ia hanya mengecat satu kali (satu lapisan cat) tetapi menagih kepada lembaga ini seolah-olah menagih mengecat dua kali, karenanya karenanya lembaga lembaga tersebut tersebut mempertimba mempertimbangka ngkan n Pengendali Pengendalian an Intern Aktif yang mana mengeluarka mengeluarkan n biaya yang sangat sangat tinggi. tinggi. Kegagalan Kegagalan Pengendalian Pengendalian Intern Aktif memberi memberi solusi, solusi, menyebabka menyebabkan n seseorang seseorang yang berfikir berfikir positif positif mene menemu muka kan n jawa jawaba ban n yang yang bril brilia ian. n. Seti Setiap ap peng pengeca ecata tan n pert pertam amaa sele selesa sai, i, kontraktor juga memberi lapisan tipis dengan warna terang lalu melaksanakan pengecatan kedua dan biayanya tidak seberapa. Pengendalian Intern Pasif ini Customized untuk masalah yang dihadapi.
Jejak Audit (Audit Trails) Sistem yang dikomputerisasi seringkali menggunakan Pengendalian Intern Pasif, karena ada jejak-jejak atau perubahan dalam catatan, yang ditinggalkan atau terekam dalam sistem. Ini akan menjadi Pengendalian Intern Pasif yang
efekt efektif if apab apabil ilaa jeja jejak-j k-jej ejak ak yang yang beru berupa pa frau fraud d dapa dapatt menu menunj njuk uk kepa kepada da pelakunya.
Audit yang fokus (Focused Audits) terhadap hal-hal hal-hal tertentu tertentu yang sangat khusus, Focused audit adalah audit terhadap yang yang berdas berdasark arkan an pengal pengalama aman n rawan rawan dan sering sering dijadi dijadikan kan sasaran sasaran fraud. fraud. Mungkin ada petunjuk tentang profile tertentu, apakah dari perbuatannya atau jenis transaksinya. Secara psikologis, focused audits juga memberi kesan “jangan coba-coba lakukan hal itu”, selalu ketahuan deh!
Pengintaian atas kegiatan kunci (surveillance Of Key Activities) Pengin Pengintai taian an bisa bisa dilaku dilakukan kan denga denga bermac bermacam-m am-macam acam cara, cara, mulai mulai dari dari kamera video yang merekam kegiatan di suatu ruangan sampai ruang kaca dengan cermin satu arah. Surveillance juga dapat dilakukan dalam jaringan comp comput uter, er, dari dari wakt waktu u ke wakt waktu u untu untuk k meli meliha hatt kegi kegiata atan n pega pegawa waii yang yang memanfaatkan fasilitas kantor.
Pemindahan tugas (Rotation Of Key Personnel) Rotasi karyawan kunci merupakan Pengendalian Intern Pasif yang efektif kalau kehadirannya merupakan persyaratan utama dalam melakukan fraud. Seorang supervisor di bank harus ada di bank kalau ia menyelewengkan uang pelanggab yang mendapat kesan bahwa itu transaksi bank yang sah. Kalau ia harus mengambil cuti dan tugasnya diambil alih oleh rekannya, mekanisme pengawasannya berjalan tanpa biaya tambahan.
Kesimpulan Mengenai Pengendalian Intern Pasif
Tidak mahal.
Tidak tergantung kepada manusia karena itu PengendalianIntern
Pasif kebal kepada kelemahan manusia seperti lengah, korupsi, teledor, dll.
Tida Tidak k
memp mempen enga garu ruhi hi
prod produk ukti tivi vita tas, s,
tida tidak k
memp memper erla lama mabt bt
pelayanan.
Tidak rawan untuk ditembus atau disusupi pelaku fr aud.
Setidaknya ada 3 (tiga) jenis fraud, yaitu yang melibatkan : 1. Pihak internal, internal, yaitu pegawai pegawai maupun maupun manajemen. manajemen. 2.
Pihak eksternal, eksternal, yaitu yaitu custom customer er dan dan pihak pihak ketiga ketiga lainny lainnya. a.
3. Kerjasama, Kerjasama, yaitu yaitu fraud yang dilakuk dilakukan an oleh pihak pihak eksterna eksternall dan internal internal secara bersama-sama.
Teori Teori GONE GONE (Greed (Greed,, Oppor Opportun tunity ity,, Needs, Needs, Exposu Exposures res)) sebaga sebagaii 4 (empat (empat)) faktor faktor yang yang mendor mendorong ong terjadi terjadinya nya fraud. fraud. Menuru Menurutny tnyaa mustah mustahil il terjadi terjadi fraud fraud apabila keempat faktor tersebut tidak muncul pada saat yang bersamaan. Untuk mengantisipasi terjadinya fraud, penilaian individu sangat penting terutama pada saat saat rekr rekrut utme men. n. Oleh Oleh seba sebab b itu, itu, Amie Amien n sang sangat at meny menyar aran anka kan n dila dilaku kuka kann nnya ya backg backgrou round nd check check untuk untuk mencari mencari tahu tahu perila perilaku ku orang orang yang yang bersan bersangku gkutan tan di tempat kerja terdahulu dan di lingkungannya. Beberapa hal yang perlu dicari tahu untuk dketahui seperti financial condition, jumlah investasi, besarnya loan yang dimiliki dan lain sebagainya. Untuk mengendalikan fraud, tidak bisa dijamin tidak terjadinya fraud dengan meny menyewa ewa oran orang g keti ketiga ga atau atau kons konsul ulta tan, n, karen karenaa kend kendal alii sepe sepenu nuhn hnya ya dala dalam m mengel mengelimi iminir nir terjadi terjadinya nya fraud fraud justru justru ada di tangan tangan manajem manajemen. en. Menuru Menurutny tnyaa langkah-langkah mengantisipasi fraud ada 3 (tiga), yaitu : 1. Proactive, Proactive, yaitu yaitu langkah langkah untuk untuk merubah merubah value dan dan mindset mindset demi demi mencapai mencapai integritas dan profesionalisme. 2. Preven Preventiv tive, e, yaitu yaitu langka langkah h untuk untuk mendis mendisain ain dan mengim mengimple plemen mentas tasika ikan n sistem dan prosedur yang dapat mencegah fraud. 3. Dete Detect ctiv ive, e, yait yaitu u lang langka kah h inve invest stig igas asi. i. Lang Langka kah h ini ini dilak dilakuk ukan an setel setelah ah terjadinya fraud. Hal yang biasanya terjadi dalam mengantisipasi fraud adalah : 1. Kita Kita tidak tidak mengalok mengalokasi asikan kan sumber sumber daya kita untuk penceg pencegaha ahan, n, seperti seperti misalnya asesmen terhadap resiko terjadinya fraud dan memahami dampak fraud.
2. Yan Yang kita ita laku lakuka kan n biasa iasany nyaa adal adalah ah sete setela lah h frau fraud d baru aru dilak ilaku ukan kan investigasi. 3. Invest Investiga igasi si dilaku dilakukan kan oleh invest investiga igator tor yang tidak tidak kompet kompeten, en, sehingga sehingga yang sering terjadi adalah barang atau alat bukti terkontaminasi (sering terjadi pada barang bukti berupa file dalam computer) dan kasus tidak cukup kuat menunjukkan bukti terjadinya fraud. 4. Dampak Dampak resiko resiko yang yang sama sama tetap tetap terjadi terjadi secara secara berkela berkelanjutan njutan.. Untuk menghadapi dan mengantisipasi fraud sebaiknya : 1. Paham ahamii frau fraud d. 2. Bayangkan Bayangkan diri diri anda anda sebagai sebagai calon pelaku pelaku fraud, fraud, peluang peluang apa yang ada yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan fraud. 3. Pahami Pahami teknologi teknologi dan teknik teknik untuk untuk membuk membuktikan tikan terjadin terjadinya ya fraud. fraud.
Menu Menuru rutt Dr. Dona Donald ld R. Cres Cresse sey y yang yang terk terken enal al deng dengan an teor teorii ‘ fraud triangle‘, triangle‘, seseorang melakukan fraud (kecurangan) karena: 1. mengal mengalami ami tekana tekanan n secara secara sosial sosial atau atau finansi finansial al 2. adanya adanya kesempata kesempatan n untuk untuk melakuk melakukan an fraud fraud tanpa tanpa takut takut ketahuan ketahuan 3. adanya adanya rasionalis rasionalisasi asi atau atau justifika justifikasi si untuk untuk melaku melakukan kan fraud fraud Menurut ACFE, pencegahan fraud dalam laporan keuangan sebaiknya difokuskan fokus pada: Mengurangi tekanan situasional yang dapat mengarah ke terjadinya fraud •
Tidak membuat target keuangan yang sangat sulit tercapai
•
Membu Membuat at kebija kebijakan kan dan prosed prosedur ur akunta akuntansi nsi yang yang jelas jelas tanpa tanpa adanya adanya klausul pengecualian
•
Mengh Menghilan ilangka gkan n kendal kendalaa operasi operasion onal al yang yang berdam berdampak pak pada pada efektiv efektivitas itas kinerja keuangan, seperti batasan working capital, volume produksi yang berlebihan, atau kendala-kendala inventori
Mengurangi timbulnya kesempatan untuk melakukan fraud •
Melakukan pencatatan akuntansi secara akurat dan lengkap
•
Melakukan Melakukan pengawasan pengawasan atas transaksi transaksi bisnis bisnis dan hubungan hubungan interpersonal interpersonal antara supplier, konsumen, karyawan bagian pembelian, bagian penjualan, dan bagian keuangan
•
Membuat sistem keamanan fisik untuk menjaga aset-aset perusahaan
•
Memisahkan Memisahkan fungsi fungsi (segrega agar kont kontro roll atas atas suat suatu u (segregation tion of duties) duties) agar transaksi tidak terpusat pada satu orang
•
Menjaga data karyawan masuk-keluar dengan akurat, termasuk melakukan
background checks terhadap karyawan baru •
Memperkuat Memperkuat fungsi fungsi pengawasan pengawasan untuk untuk memastikan memastikan prosedur prosedur akuntansi akuntansi dilaksanakan dengan tepat
Memperkuat integritas karyawan •
Manajemen harus menunjukkan keteladanan dalam kejujuran
•
Kebijak Kebijakan an perusa perusahaa haan n harus harus memisa memisahka hkan n secara secara jelas jelas apa saja saja yang yang dianggap perilaku yang benar atau jujur, dan mana yang tidak
•
Perusahaan harus mempunyai kebijakan akuntansi yang jelas untuk isu-isu pencatatan akuntansi yang masih kontroversial
•
Perusa Perusahaa haan n harus harus mempun mempunyai yai dan mengko mengkomun munika ikasik sikan an dengan dengan baik baik mengenai kebijakan tertulis mengenai konsekuensi atas setiap pelanggaran fraud atau korupsi yang terjadi
F. 14 Pedoman Pedoman Pencegah Pencegahan an Penipuan Penipuan Dasar
Berdasarkan ¹ Dirty Deeds, oleh Mel Duvall, dan diterbitkan di Pitney Pedoman Pencegahan Penipuan Bowes Bowes Magazin Magazine, e, Jan / Februa Februari ri 2003. 2003. 14 Pedoman Dasar :
1. Periks Periksaa referens referensii dari seti setiap ap calon calon karya karyawan wan.. 2. Seti etiap
biaya,
atau
tagihan,
haru arus
memiliki
pesana anan
pembelian
ditandatangani oleh orang otorisasi pembelian. 3. Tetapkan Tetapkan batas batas untuk untuk jumlah jumlah orang yang yang dapat dapat mengotorisa mengotorisasi si pembelian pembelian 4. Tetapkan Tetapkan batas batas satu dolar dengan dengan jumlah jumlah setiap orang dapat otoris otorisasi. asi. 5. Secara Secara pribad pribadii menjaga menjaga kontr kontrol ol atas atas cek kosong kosong..
6. Gunaka Gunakan n nomor nomor beruruta berurutan n meninj meninjau au pemeriksa pemeriksaan an dan pengec pengeceka ekan n secara secara berkala untuk memastikan tidak ada nomor yang hilang. 7. Hanya
Anda
atau orang
yang
berwe rwenang ang
secara khusus
dapa apat
menandatangani cek. 8. Bank telah telah dikirim dikirimkan kan kepada kepada Anda Anda pada alamat yang yang berbeda berbeda dari kantor kantor sehingga Anda dapat memeriksa pernyataan sebelum orang lain tidak. 9. Jika Jika pemb pembay ayara aran n dilak dilakuk ukan an untu untuk k vend vendor or asin asing, g, hubu hubung ngii vend vendor or dan dan memverifikasi pembelian. 10. Orang yang menyimpan menyimpan buku-buku buku-buku tidak boleh orang yang mendamaika mendamaikan n pernyataan. 11. Orang Orang yang yang membuk membukaa surat surat dan menyiapk menyiapkan an tiket tiket deposi depositt tidak tidak boleh boleh orang yang menyimpan buku-buku. 12. Melakukan Melakukan audit kejutan kejutan kas kecil. 13. Melakukan Melakukan audit kejutan penggajian penggajian mendaftar. mendaftar. Periksa keakuratan keakuratan tarif per jam dan jam kerja. Memastikan tidak ada karyawan fiktif. 14. Jika seorang karyawan tidak melakukan melakukan penipuan, tekan biaya.
Masalah-masalah seperti banyak terjadi di dalam suatu organisasi, apabila tidak tidak tertang tertangani ani secara secara baik baik dengan dengan suatu suatu progra program m yang yang baik baik akan akan menjad menjadii potensi kecurangan terjadi. Untuk menekan praktik kecurangan kecurangan seharusnya seharusnya ada semacam semacam program program yang yang ters terstr truk uktu turr sert sertaa tert tertat ataa baik baik.. Tuju Tujuan an utam utaman anya ya adal adalah ah menc menceg egah ah dan dan mendeteksi mendeteksi kecurangan kecurangan serta melakukan melakukan langkah langkah penyelamatan penyelamatan dari kerugian kerugian yang tidak diinginkan. Tujuan berikutnya adalah untuk membantu manajemen untuk mencapai target financial. Untu Untuk k menc mencap apai ai tuju tujuan an ini, ini, dipe diperlu rluka kan n adan adanya ya stan standa darr yang yang haru haruss dipaha dipahami mi dan dipatu dipatuhi hi oleh oleh segena segenap p manaje manajemen men dan karyaw karyawan. an. Standa Standarr ini meliputi adanya ; a) Org Organis anisas asii
: Adan Adanya ya atu aturan ran, resp respo onsibi sibili lita tass dan dan aku akuntab ntabil ilit itas as untu ntuk
pence pencegah gahan an dan mendet mendeteks eksii kecura kecuranga ngan n serta serta langka langkah h recove recovery ry atas atas
kerugi kerugian an dan harus harus jelas jelas didefi didefinis nisika ikan n serta serta dikomu dikomunik nikasi asikan kan kepada kepada semuanya level. b) Policy
: Ad Adanya ke kebijakan da dan st standar di dibuat un untuk se semua ri risiko
kecurangan. c) Perb erbaik aikan
: Bis Bisnis nis har harus us belaj elajar ar dar darii ke kesala salaha han n yan yang g ter terja jad di.
d) Penge engeta tahu huan an : Adan Adanya ya tran transsfer fer dan peny enyebar ebaran an peng engetah etahua uan n yang ang meru merupa paka kan n suat suatu u best best prac practi tice ce agar agar piha pihakk-pi piha hak k di bank bank puny punyaa pemah pemahama aman n dan penget pengetahu ahuan an bahwa bahwa kecura kecurang ngan an itu buruk buruk dan harus harus diberantas. e) Mana Manaje jeme men n Risi Risiko ko:: Kelen Kelengk gkap apan an dan dan kons konsit iten ensi si dala dalam m pros proses es untu untuk k menguk mengukur, ur, mengen mengendal dalika ikan n dan melapo melaporka rkan n risiko risiko-ri -risik siko o kecura kecurang ngan an merupakan bagian yang integral dari operasional bisnis perbankan yang dilakukan. f) Solu Solusi si:: Adan Adanya ya cont contac actt poin pointt untu untuk k peni pening ngka kata tan n dan dan mend mendala alami mi issu issuee kecurangan g) Kult Kultur ur:: Haru Haruss ada ada upay upayaa peni pening ngka katan tan perh perhati atian an terh terhad adap ap kecu kecuran ranga gan n melalui pelatihan, serta adanya penghargaan pada yang berprestasi serta sanksi pada yang bersalah. h) Keputusan: Keputusan: Mengiden Mengidentifika tifikasi si risiko untuk untuk memperkir memperkirakan akan keputusan keputusan yang yang tepat dari tiap tingkatan manajemen
G. Hubungan antara antara Komite Audit dan Internal Internal Auditor
Land Landas asan an huku hukum m komi komite te audi audit, t, yait yaitu u Kep Kep MenB MenBUM UMN N No. No. KepKep103/MBU/20 103/MBU/2002, 02, dimana dimana tugasnya tugasnya adalah membantu Dewan Komisaris dalam fungsi pengawasan terhadap kegiatan direksi mengelola perusahaan. Sedangkan auditor internal memiliki landasan hukum PP No. 12 dan PP No. 13 tahun 1998 dan dan bert bertug ugas as untu untuk k memb memban antu tu dire direkt ktur ur utam utamaa dala dalam m fung fungsi si peng pengawa awasa san n pelaksanaan pemeriksaan keuangan, operasional dan menilai pengendalian intern. Hubungan antara komite audit dan internal auditor harus diatur secara eksplisit dalam charter komite audit yang disepakati bersama oleh Dewan Komisaris dan
Direksi. isi dari charter setidaknya terdiri dari maksud dan tujuan, fungsi dan tugas, tanggung jawab, kewenangan, kode etik dan frekuensi rapat. Mengenai pernyataan peserta yang menyebutkan bahwa posisi SPI saat ini bera berada da diba dibawa wah h dua dua orga organ, n, yait yaitu u Dewa Dewan n Direk Direksi si dan dan Komi Komisa sari ris, s, Guna Gunadi di menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar. SPI merupakan organ dari Dewan Direksi Direksi dan bertanggung bertanggung jawab langsung langsung kepada Direktur Utama, Utama, sesuai sesuai dengan dengan Peraturan Pemerintah No. 12 dan 13. fung fungsi si komi komite te audi auditt seba sebaga gaii pemb pembin inaa SPI, SPI, ia meny menyat atak akan an bahw bahwaa pembinaan yang dilakukan tidak secara langsung, tetapi misalnya melalui nasehat (advise) terhadap format laporan keuangan yang sesuai standar. Dari bidang perbankan perbankan Institut Bankir Bankir Indonesia Indonesia telah memberikan memberikan suatu dasar dasar bagi bagi para para anggot anggotany anyaa dalam dalam “Kode “Kode Etik Etik Bankir Bankir Indone Indonesia sia”” yang yang bisa bisa menjadi acuan awal dari setiap bank untuk membuat aturan tingkah laku bagi banknya yang lebih teknis dengan penyesuaian sesuai kultur banknya masingmasing. o
Patu Patuh h dan dan taat taat pada pada kete ketent ntua uan n dan dan peru perund ndan ang-u g-und ndan anga gan n dan dan
peraturan yg berlaku o
Melakukan pencatatan yg benar mengenai segala transaksi yang
berkaitan dengan banknya o
Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat
o
Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi
o
Meng Menghi hind ndar arka kan n
diri diri
dari dari
kete keterl rlib ibat atan an
dala dalam m
peng pengam ambi bila lan n
keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan o
Menjaga kerahasiaan nasabah dan banknya
o
Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan
yang ditetapkan banknya terhadap keadaan ekonomi, sosial dan lingkungan o
Tida Tidak k mene meneri rima ma hadi hadiah ah atau atau imba imbala lan n yang yang memp memper erka kaya ya diri diri
pribadi maupun keluarganya o
profesinya
Tidak Tidak melaku melakukan kan perbua perbuatan tan tercela tercela yang yang dapat dapat merugi merugikan kan citra citra
Melaku Melakukan kan Progra Program m Bantua Bantuan n Bagi Bagi Karyaw Karyawan an (Emplo (Employee yee Assist Assistanc ancee Programs). Salah satu elemen dari terjadinya kecurangan adalah adanya tekanan (pressure). Orang yang tertekan seperti ini bisa terdorong melakukan kecurangan. Progra Program m bantua bantuan n bagi bagi karyaw karyawan an ini utaman utamanya ya mengha menghadap dapii masala masalah h sepe seperti rti;; peny penyala alah h guna gunaan anny nyaa terh terhad adap ap minu minuma man n keras keras atau atau obat obat-ob -obat atan an,, perjudian, kesulitan pengaturan keuangan, kesehatan, keluarga dan problem yang bersifat pribadi. Stan Standa darr sepe sepert rtii ini ini meru merupa paka kan n pond pondas asii untu untuk k memb memban angu gun n prog progra ram m pencegahan kecurangan yang efektif. Hal kritis yang harus dipahami para manajer adalah adalah risiko risiko yang yang paling paling pentin penting g yang yang ada dihada dihadapan pannya nya.. Apabil Apabilaa tidak tidak ada keinginan untuk menggali lebih jauh atau adanya toleransi terhadap kemungkinan kecura kecuranga ngan, n, maka maka hal ini akan akan memper memperbes besar ar bank bank mengha menghadap dapii risiko risiko yang yang potensial. Karenanya hal ini perlu masukan dari direksi, dewan komisaris, Bank Indo Indone nesi sia, a, risk risk mana manage ger, r, comp compli lian ance ce dan dan mana manage gerr
lini lini dala dalam m
bank bank..
H. Implementasi dari sasaran sasaran Program Pencegahan Kecurangan Kecurangan
Pengimplem Pengimplementasi entasian an program program manajemen manajemen risiko risiko kecurangan kecurangan disarankan disarankan perlu perlu dirumu dirumuska skan n dan dilaku dilakukan kan dengan dengan baik. baik. Memang Memang tidak tidak semua semua elemen elemen dipe diperl rluk ukan an dan dan meka mekani nism smee di seti setiap ap unit unit kerj kerjaa yang yang sebe sebena narn rnya ya suda sudah h ada ada perlindungannya sendiri juga. Hal yang penting adalah tindakan selanjutnya, bila semua sudah tersedia di bank untuk mencapai sasarannya, maka dengan pencegahan terhadap terjadinya kecurangan, ini merupakan perlindungan terhadap uang dan kekayaan bank yang sangat sangat berharga. berharga. Review lanjutannya lanjutannya adalah penilaian dan penyesuaian penyesuaian terhadap peraturan dan pelaksanaannya yang berjalan agar selalu melindungi bisnis bank dan harus memberikan manfaat yang kompetitif.
BAB III CONTOH RIIL KASUS DAN PEMBAHASAN TEORI
A.
Pera Perana nan n Ban Bank k Indo Indone nesi siaa dala dalam m Penc Penceg egah ahan an Int Inter erne nett Frau Fraud d Salah satu tugas pokok Bank Indonesia Indonesia sebagaimana sebagaimana diamanatkan diamanatkan dalam UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004 adalah mengatur dan mengawasi bank. Dalam rangka rangka pelaksanaan pelaksanaan tugas tersebut tersebut Bank Indonesia diberikan kewenangan sbb: 1.
Mene Meneta tapk pkan an pera peratu tura ran n perb perban anka kan n term termas asuk uk kete ketent ntua uann-ke kete tent ntua uan n
perbankan yang memuat prinsip-prinsip kehati-hatian. 2.
Memb Memberi erika kan n dan dan menc mencab abut ut izin atas kelem kelemba bagaa gaan n dan dan kegi kegiat atan an usaha usaha tert terten entu tu dari dari bank bank,, memb memberi erika kan n izin izin pemb pembuk ukaan aan,, penu penutu tupa pan n dan dan pemindahan kantor bank, memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank.
3.
Melaksanakan Melaksanakan pengawasan pengawasan bank secara langsung langsung dan tidak langsung. langsung.
4.
Mengen Mengenaka akan n sanksi sanksi terhada terhadap p bank sesuai sesuai dengan dengan ketent ketentuan uan perunda perundangngundangan. Terkai Terkaitt dengan dengan tugas tugas Bank Bank Indone Indonesia sia mengat mengatur ur dan mengaw mengawasi asi bank, bank,
salah satu upaya untuk meminimalisasi meminimalisasi internet fraud yang dilakukan dilakukan oleh Bank Indonesia adalah melalui pendekatan aspek regulasi yakni dengan mengeluarkan serangkaian Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia yang harus dipatuhi oleh dunia perbankan antara lain mengenai penerapan manajemen
risiko dalam penyelenggaraan kegiatan internet banking dan penerapan prinsip Know Your Customer (KYC). 1. Manajemen risiko dalam dalam penyelenggaraan kegiatan internet banking Peraturan Peraturan yang dikeluarkan dikeluarkan oleh Bank Indonesia Indonesia terkait terkait dengan dengan pengelolaa pengelolaan n atau manajemen manajemen risiko penyelenggaraan penyelenggaraan kegiatan kegiatan internet internet banki banking ng adalah adalah Peratur Peraturan an Bank Bank Indone Indonesia sia No. 5/8/PB 5/8/PBI/2 I/2003 003 tentan tentang g Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indone Indonesia sia No. 6/18/D 6/18/DPNP PNP,, tangga tanggall 20 April April 2004 2004 tentan tentang g Penera Penerapan pan Manajemen Risiko Pada Aktivitas Pelayanan Jasa Bank Melalui Internet (Internet Banking) Pokok-pokok pengaturannya pengaturannya antara lain sbb: o
Bank Bank yang yang menyel menyeleng enggar garaka akan n kegiat kegiatan an intern internet et bankin banking g wajib wajib
menerapkan menerapkan manajemen risiko pada aktivitas internet banking secara efektif. o
Penerap Penerapan an manaje manajemen men risiko risiko terseb tersebut ut wajib wajib dituan dituangka gkan n dalam dalam
suatu kebijakan, prosedur dan pedoman tertulis dengan mengacu pada Pedoman Penerapan Manajemen Risiko pada Aktivitas Pelayanan Jasa Bank Bank Melalu Melaluii Intern Internet et (Inter (Internet net Bankin Banking), g), yang yang ditetap ditetapkan kan dalam dalam lampiran dalam Surat Edaran Bank Indonesia tersebut. o
Poko Pokokk-po poko kok k pene penera rapa pan n mana manaje jemen men risi risiko ko bagi bagi bank bank yang yang
menyelenggarakan kegiatan internet banking adalah:
o
Adanya pengawasan aktif komisaris dan direksi bank
Pengendalian pengamanan (security control)
Manajemen Risiko Hukum dan Risiko Reputasi
Penerapan prinsip Know Your Customer (KYC) Upay Upayaa lain lainny nyaa yang yang dila dilaku kuka kan n oleh oleh Bank Bank Indo Indone nesi siaa dalam dalam rang rangka ka
meminimalisir terjadinya tindak kejahatan internet fraud adalah pengaturan kewajiban bagi bank untuk menerapkan prinsip mengenal nasabah atau yang lebih lebih dikena dikenall dengan dengan prinsi prinsip p Know Know Your Your Custom Customer er (KYC). (KYC). Pengat Pengatura uran n tentang penerapan prinsip KYC terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia No. 3/10/PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your
Custom Customer er Princi Principle ples) s) sebaga sebagaima imana na telah telah diubah diubah dengan dengan Peratu Peraturan ran Bank Bank Indonesia No. 3/23/PBI/2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia 6/37/DPNP tangga tanggall 10 Septem September ber 2004 2004 tentan tentang g Penila Penilaian ian dan Pengen Pengenaan aan Sanksi Sanksi atas atas Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dan Kewajiban Lain Terkait dengan Undang-Undang tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
BAB IV KESIMPULAN Kesimpulan
Kecurangan bermula dari yang kecil, kemudian membesar dan pada akhirnya akan mencelakakan. Untuk itu perlu ada semacam program yang terstruktur serta tertata baik menekan praktik kecurangan. Tujuan utamanya men menceg cegah
dan
men mendete deteks ksii
kecu kecura rang ngan an
sert sertaa
mela melaku kuka kan n
lan langkah gkah
penyelamatan dari kerugian yang tidak diinginkan. Pengendali Pengendalian an Intern adalah suatu sistem dengan proses proses dan prosedur yang bertujuan khusus, dirancang dan dilaksanakan untuk tujuan utama, kalau buk bukan an satu satu-sa -satu tuny nyaa tuju tujuan an untu untuk k menc menceg egah ah dan dan meng mengha hala lang ngii (den (denga gan n membuat jera) terjadinya fraud. Pengendalian Intern dibagi 2 yakni : a. Pengen Pengendal dalian ian inte intern rn akti aktif f b. Pengen Pengendal dalian ian intern intern pasif pasif Perbedaan antara Pengendalian Intern Aktif dan Pengendalian Intern Pasif : •
Dala Dalam m hal hal biay biaya, a, Peng Pengen enda dali lian an Inte Intern rn Akti Aktiff jauh jauh lebi lebih h maha mahall dari dari Pengendalian Intern Pasif.
•
Peng Pengen enda dali lian an Inte Intern rn Akti Aktiff kasa kasatt mata mata atau atau dapa dapatt didu diduga ga dan dan dapa dapatt ditembus. ditembus. Pengendal Pengendalian ian Intern Pasif Pasif dilain pihak pihak tidak kasat mata mata dan
tidak dapat diduga (orang yang tertangkap tangan seolah-olah mendapat lotere atau terkutuk) dan karenanya tidak terelakkan. Hubungan antara Komite Audit dan Internal Auditor : •
Landasan hukum komite audit, yaitu Kep MenBUMN No. Kep-
103/MBU/2 103/MBU/2002, 002, dimana tugasnya tugasnya adalah membantu Dewan Komisaris dalam fungsi pengawasan terhadap kegiatan direksi mengelola perusahaan. Sedangkan auditor internal memiliki landasan hukum PP No. 12 dan PP No. 13 tahun 1998 dan bertugas untuk membantu direktur utama dalam fungsi pengawasan pelaksanaan pemeriksaan keuangan, operasional dan menilai pengendalian intern. •
Hubungan antara komite audit dan internal auditor harus diatur
secara eksplisit dalam charter komite audit yang disepakati bersama oleh Dewan Dewan Komisa Komisaris ris dan Direks Direksi. i. isi dari dari charter charter setida setidakny knyaa terdir terdirii dari dari maksud dan tujuan, fungsi dan tugas, tanggung jawab, kewenangan, kode etik dan frekuensi rapat
•
•
•
Saran
Salah Salah satu satu cara yang yang paling paling efekti efektiff untuk untuk menceg mencegah ah timbul timbulnya nya fraud adalah melalui peningkatan sistem pengendalian intern (internal control system ) selain melalui struktur / mekanisme pengendalian intern. Dalam hal ini, yang paling bertanggung jawab atas pengendalian intern adalah pihak manajemen suatu organisasi. Dalam rangka pencegahan fraud, maka berbagai upaya harus dikerahkan untuk membuat para pelaku fraud tidak berani melakukan fraud . Apabila fraud terjadi, maka dampak (effect ) yang timbul diharapkan dapat diminimalisir. Auditor internal bertanggungjawab untuk untuk membantu membantu pencegahan pencegahan fraud dengan jalan melakukan pengujian (test ) atas kecukupan dan kefektivan sistem pengendalian intern, dengan mengevaluasi seberapa jauh risiko yang potensial ( potential potential risk ) telah diidentifikasi. Dalam pelaksanaan pelaksanaan audit, audit, auditor auditor harus mengidentifik mengidentifikasi asi adanya adanya gejala kecura kecuranga ngan. n. Hal ini menjad menjadii pentin penting, g, agar agar apabil apabilaa terjad terjadii fraud, maka auditor lebih mudah melakukan investigasi atas fraud tersebut. Audi Audito torr inter interna nall bert bertan angg ggun ung g jawa jawab b memb memban antu tu mana manajem jemen en dala dalam m pencegahan pencegahan,, pendeteksi pendeteksian an dan penginvest penginvestigasi igasian an fraud yang yang terjadi terjadi di suatu organisasi. Agar dapat menjalankan tugas yang diemban tersebut auditor internal perlu meningkatkan pengetahuan ( knowledge ) & keahlian ( skill skill ) melalui pendidikan profesi berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
http://mukhsonrofi.wordpress.com/ http://www.mail-archive.com/
[email protected]/msg01704.html http://komiteaudit.org/informasi_displayartikel.asp?idi=62 http://informasi-seminar.com/ http://muhariefeffendi.wordpress.com/ Theo Theodo doru russ
M., M.,
Tuan Tuanak akot otta. ta. Aku Akunt ntan ansi si Fore Forens nsik ik dan dan
Audi Auditt
2006.Jakarta : Lembaga Penerbit FE Universitas Indonesia
. Inve Invest stig igat atif if