Presentation Vektor 2
November 16, 2017 | Author: Rinxas Verinxt | Category: N/A
Short Description
Download Presentation Vektor 2...
Description
VEKTOR y
PENDAHULUAN PETA KONSEP Vektor di R2
a
Vektor di R3 Perkalian Skalar Dua Vektor
45O
o
Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain
x
Soal-Soal
PENDAHULUAN Dalam ilmu pengetahuan kita sering menjumpai besaran yang dapat dinyatakan suatu bilangan disertai satuan yang dinamakan besaran skalar. Di samping itu ada besaran yang selain dinyatakan
dengan suatu bilangan disertai satuan juga mempuai arah yang dinamakan Vektor.
Vektor digunakan
sebagai alat bantu untuk menunjukan besar dan arah suatu gaya.
PETA KONSEP
Vektor di R2 1. PENGERTIAN VEKTOR DI R2 Vektor di R2 adalah vektor yang terletak pada bidang
datar. Vektor di R2 dapat digambarkan pada bidang kartesius. Secara geometri, suatu vektor digambarkan dengan anak panah yang mempunyai titik pangkal dan titik ujung.
Vektor di R2 Panjang menyatakan
anak besar
panah vektor,
sedangkan arah anak panah adalah arah vektor. Vektor pada gambar disamping merupakan vector dengan panjang 3 satuan dan arahnya 30o dari sumbu X positif.
Vektor di R2 A. NOTASI VEKTOR
Suatu vektor dapat ditulis dengan beberapa cara ; 1. Menggunakan huruf kecil yang dicetak tebal,
misalnya a, b ,c,….y, z 2. Menggunakan
huruf kecil dengan tanda anak
panah diatasnya, misalnya a , b ,c,… 3. Menggunakan huruf kecil dengan tanda garis di bawahnya, misalnya a, b, c,…
Vektor di R2 B. VEKTOR POSSISI Y D
Diberikan suatu persegi panjang
C
OBCD X
O
yang
terletak
pada
bidang cartesius dengan OB = 8
B
satuan panjang dan BC = 6 satuan panjang seperti gambar di samping. Koordinat titik B adalah (8,0) maka vektor posisi titik B terhadap O adalah b = ‹8,0›. Koordinat titik C adalah
Vektor di R2 C(8,6) maka vektor posisi C terhadap O adalah c =
‹8,6›.
Koordinat titik D adalah D(0,6) sehingga
vektor posisi titik D terhadap O adalah d = ‹0,6›. Dari hasil tersebut, yang dimaksud vektor posisi dari suatu titik terhadap O adalah vektor yang titik pangkalnya terletak pada pangkal koordinat O(0,0) dan titik ujungnya adalah titik itu sendiri.
Vektor di R2 Dari uraian diatas tampak bahwa suatu vektor di R2 ditentukan oleh komponen mendatar dan komponen vertikal. Komponen mendatar bernilai positif jika
arahnya dari kiri ke kanan dan negatif jika arahnya dari kanan ke kiri. Selanjutnya, komponen vertikal bernilai positif jika arah vektor dari bawah ke atas
dan negatif jika arahnya dari atas ke bawah
Vektor di R2 C. Panjang atau Besar Vektor y 6
Perhatikan gambar disamping.
C
Dengan X
O
8
teorema
menggunakan Phytagoras
dapat
ditentukan panjang atau besar vektor OC = √82+62 = √100 = 10
Vektor di R2 2. OPERASI ALJABAR PADA VEKTOR A. Kesamaan Dua Vektor Dua vektor dikatakan sama apabila keduanya mempunyai besar dan arah yang sama. Misalnya diberikan dua vektor u = ‹u1 , u2› dan v = ‹v1 , v2›. Vektor u = v jika u1 = v1 dan u2 = v2
Vektor di R2 B. Penjumlahan Vektor Misalkan vektor c adalah hasil
a
penjumlahan vektor a dengan
b
vektor b, ditulis c = a + b.
Vektor c dinamakan resultan dari vektor a dan vektor b. Besar vektor c dapat ditentukan dengan aturan segitiga dan aturan jajargenjang.
Vektor di R2 1). Aturan segitiga Diketahui dua buah vektor
a
b
c=a+b seperti gambar di atas. Untuk mendapatkan vektor c = a + b, vektor
dipindahkan
sedemikian
rupa,
sehingga
b titik
pangkalnya berimpit dengan titik ujung vektor a. vektor c = a + b adalah suatu vektor
yang
pangkalnya merupakan titik pangkal vektor a dan
ujungnya merupakan titik ujung vektor b.
Vektor di R2 2). Aturan jajargenjang Cara lain untuk mendapatkan
a
vektor c = a + b adalah dengan
c=a+b b
memindahkan vektor b sedemikian rupa sehingga titik pangkalnya berimpit dengan titik pangkal vektor a. Vektor c = a + b yang kita cari adalah
vektor
yang titik pangkalnya dititik
pangkal
vektor a dan b serta berimpit dengan diagonal jajargenjang yang dibentuk oleh a dan b.
Vektor di R2 C. Vektor nol dan lawan suatu vektor Vektor nol adalah suatu vektor yang panjangnya sama dengan nol dan arahnya sembarang. Vektor
a -a
nol dinotasikan dengan 0 =
‹0, 0›.
Lawan suatu
vektor a adalah suatu vektor yang apabila dijumlahkan dengan vektor a menghasilkan vektor 0. Lawan vektor a dapat ditulis –a yaitu suatu vektor yang panjangnya sama dengan vektor a tetapi arahnya berlawanan dengan vektor a, seperti gambar disamping.
Vektor di R2 D. Sifat-sifat Penjumlahan Jika a, b, dan c, adalah vektor-vektor sembarang, pada operasi penjumlahan vektor berlaku sifat-sifat 1. Komutatif a + b = b + a 2. Asosiatif (a + b) + c = a + (b + c) 3. Terdapat unsur identitas, yaitu vektor o sehingga a+0=0+a=a 4. Setiap vektor mempunyai invers. Invers dari a adalah –a sehingga a +(-a)= -a + a = 0
Vektor di R2 E. Pengurangan Vektor Pengurangan
vektor
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan pengertian invers jumlah suatu vektor. a – b = a + (-b)
-b
a b
(a)
a-b
a
(b)
Misalkan diketahui vektor a dan b pada gambar (a).
Vektor a – b diperoleh dengan cara menjumlahkan vektor a dengan lawan vektor b, seperti gambar (b)
Vektor di R2 CONTOH SOAL Tentukan AB, CD, dan EF pada gambar disamping ! Penyelesaian ; Komponen mendatar 3
B
Komponen vertikal 2 Vektor AB = (3,2)
A C
F D
Dengan cara yang sama, diperoleh vektor CD= (5,1) dan EF=(-4,1)
E
Vektor di R2 3. Perkalian Vektor dengan Skalar A. Pengertian Perkalian Vektor dengn Skalar
Jika a adalah suatu vektor dan k adalah bilangan real (skalar), perkalian antara vektor a dengan skalar k ditulis sebagai ka, yaitu suatu vektor yang panjangnya
sama dengan |k| kali panjang vektor a dengan arah ; a. Untuk k>0 maka ka searah dengan vektor a. b. Untuk k
View more...
Comments