Presentasi Workshop PPK dan CP untuk KARS.pdf

July 17, 2017 | Author: Fahri Ari | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Presentasi Workshop PPK dan CP untuk KARS.pdf...

Description

IMPLEMENTASI PPK DAN CLINICAL PATHWAY RSIA HERMINA JATINEGARA Dr. W.F.P. Kaunang, MARS

SISTEMATIKA I.

PENDAHULUAN  Pengertian  Latar Belakang  Tujuan II. DASAR HUKUM III. PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI PPK DAN CP 1. Tahap Penyusunan - Upaya - Hambatan - Tindak Lanjut 2. Tahap Pelaksanaan - Upaya - Hambatan - Tindak Lanjut IV. HASIL IMPLEMENTASI PPK V. PENYUSUNAN CLINICAL PATHWAY VI. HASIL IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY VII. KESIMPULAN

I. PENDAHULUAN

 Pengertian

Panduan Praktik Klinis adalah panduan bagi seluruh tenaga kesehatan di Rumah Sakit dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang dapat dilengkapi dengan clinical pathway dan prosedur (Permenkes RI no. 1438/Menkes/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran)

 Pengertian Clinical Pathway adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis dan asuhan keperawatan yang berbasis bukti dengan hasil yang terukur dan dalam jangka waktu tertentu selama di rumah sakit (Firmanda D, Pratiwi Andayani, Nuraini Irma Susanti, Srie Enggar KD dkk. Clinical Pathways Kesehatan Anak dalam rangka implementasi Sistem DRGs Casemix di RS Fatmawati, Jakarta 2006)

 Latar Belakang

1. Belum ada keseragaman dalam standar pelayanan kedokteran 2. Belum optimalnya pemahaman terhadap standar 3. Belum optimalnya ketersediaan tenaga yang konsen terhadap data rumah sakit

 Tujuan

1. Mengurangi variasi dalam pelayanan medik

2. Meramalkan lama rawat di RS dan jumlah pemeriksaan

3. Sebagai panduan bagi seluruh staf RS yang terkait dalam pemberian

pelayanan pasien 4. Meningkatkan kepuasan pasien dengan memberikan edukasi tentang rencana perawatan pasien

II. DASAR HUKUM

1. Undang – undang RI no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 2. Undang – undang RI no 24 tahun 2011 tentang BPJS 3. Permenkes no. 1438 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran 4. Permenkes no. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional 5. Kepmenkes no. 440 tahun 2012 tentang Tarif RS Berdasarkan INA CBG

II. Perkembangan Implementasi PPK DAN CP

o.

Tahap Penyusunan PPK Kegiatan

.

- Kebijakan tentang pembuatan PPK

.

- Pembentukan tim - Penetapan Uraian Tugas

.

Penyusunan format PPK

.

Pengumpulan Literatur

.

Pembuatan draft PPK

.

Pengajuan ke Mitra Bestari Pakar sesuai (koreksi)

.

Revisi sesuai koreksi dari Mitra Bestari

.

Pengajuan ke komite medik (pengesahan)

.

Pengajuan ke Direktur (Penetapan/ pemberlakuan)

Hambatan

Tindak Lanjut

-

-

- Kurangnya pemahaman tim

- Diklat tentang PPK - Arahan Pimpinan

.

Tahap Pelaksanaan PPK Kegiatan

Hambatan

Tindak Lanjut

Sosialisasi di Rapat Komdik



Terbatasnya jumlah peserta yang hadir



Face to face ke Dokter

Penyediaan dokumen PPK di



Dokumen tidak dijadikan acuan dalam pelayanan



Mengingatkan DPJP (Kerjasama dengan pera

Monitoring pelaksanaan





Sosialisasi ulang di pertemuan dengan KSM, R Komite Medik, Siang Klinik Peningkatan peran dokter ruangan dalam pelaporan di Morning Meeting

setiap unit (R. Tunggu Dokter, R. Rapat dan unit/instalasi) kumen

DPJP kurang peduli

• •

Resistensi almamater



Melibatkan mitra bestari dari berbagai alma dalam menyusun regulasi



Arogansi profesi



Melibatkan mitra bestari untuk mengingatka DPJP Meningkatkan kemampuan perawat dalam berkomunikasi

• •

Kepatuhan DPJP dalam pendokumentasian di BRM

• •

Penggunaan reminding label untuk menginga DPJP dalam kepatuhan dokumentasi Case Manager

IV. Hasil Implementasi PPK No.

1.

Hasil Implementasi

Tindak Lanjut

Pada kasus yang sering, tebanyak varian (terutama) :

Beberapa kasus perlu dilengkapi dengan Clinical Pathway

- Pemberian Terapi - Lama Rawat

V. Penyusunan Clinical Pathway Berdasarkan : 02

03

sus yang pilih :

01

04

Kasus paling sering dijumpai

02

Varian

Berbiaya Tinggi

03

A

D

Diare Akut Pada anak

Persalinan Sectio Caesaria

Kasus yang memerlukan biaya tinggi

B

E

04

Hiperbilirubinemia

Appendisitis Akut

Kasus risiko tinggi

Kasus yang memiliki banyak keragaman dalam pengelolaan

C

Partus Spontan

ALASAN PEMILIHAN KASUS No.

KASUS

Paling sering dijumpai

Resiko Tinggi

Biaya Tinggi

Varian

1.

Diare Akut



√ (Terapi & Lama rawat)

2.

Hiperbilirubinemia



√ (Lama rawat)

3.

Partus Spontan



√ (Terapi & Lama rawat)

4.

Sectio Caesaria

5.

Apendisitis Akut





√ (Lama rawat) √ (Lama rawat)

VI. HASIL IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY

Clinical Pathway No. 1.

KASUS

SEBELUM

SESUDAH

Diare Akut - Penggunaan antibiotik a. Tanpa Antibiotik

64%

85%

b. Dengan Antibiotik

36%

15%

a. ≤ 3 hari

73%

87%

b. > 3 hari

27%

13%

- Lama Rawat

2.

TINDAK LANJUT • Sosialisasi hasil di rapat KSM anak dan Komite Medik • Penyegaran ilmu tentang diare dengan melibatkan dr anak sub gastroenterologi anak sebagai narasumber saat rapat KSM anak.

• Sosialisasi hasil di rapat KSM anak dan Komite Medik

Hiperbilirubinemia - Lama Rawat a. ≤ 3 hari

75%

97%

b. > 3 hari

25%

3%

• Penyegaran ilmu tentang hiperbilirubinemia dengan melibatkan dr anak sub perinatologi anak sebagai narasumber saat rapat KSM anak berikutnya.

Clinical Pathway No. 3.

KASUS

SEBELUM

SESUDAH

• Sosialisasi hasil di rapat KSM obgyn dan Komite Medik

Partus Spontan - Penggunaan antibiotik a. Tanpa Antibiotik

73%

97%

b. Dengan Antibiotik

27%

3%

• Pendekatan persuasif kepada dokter terkait yang masih tidak sesuai PPK dalam terapi • Sosialisasi hasil di rapat KSM obgyn dan Komite Medik

- Lama Rawat

4.

TINDAK LANJUT

a. ≤ 3 hari

58%

95%

b. > 3 hari

42%

5%

• Pendekatan persuasif kepada dokter terkait yang merawat lama hari tidak sesuai PPK. • Sosialisasi hasil di rapat KSM obgyn dan Komite Medik

Sectio Caesaria - Lama Rawat a. ≤ 3 hari

58%

95%

b. > 3 hari

42%

5%

• Pendekatan persuasif kepada dokter yang merawat tidak sesuai PPK

Clinical Pathway No. 5.

KASUS

SEBELUM

SESUDAH

TINDAK LANJUT • Sosialisasi hasil di rapat KSM bedah dan Komite Medik

Apendisitis Akut - Lama Rawat a. ≤ 3 hari

44%

96%

b. > 3 hari

56%

4%

• Pendekatan kepada dokter terkait yang tidak sesuai lama rawat berdasarkan PPK.

VII. KESIMPULAN • Implementasi PPK dan CP: 1. memerlukan dukungan pimpinan tertinggi 2. dapat mengurangi varian 3. sebagai kontrol mutu 4. dapat menetapkan prioritas kegiatan yang dievaluasi 5. memerlukan keterlibatan pimpinan dalam hal pengawasan pelaksanaan 6. dapat menurunkan angka Insiden Keselamatan Pasien 7. merupakan upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien yang harus dilakukan secara terus menerus

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF