March 29, 2019 | Author: Sigit S. Maranginang | Category: N/A
contoh bahan presentasi calon kepala teknik tambang...
PT. GANESHA MINERALS JAYA
Site Rangkiling
Jondr Jon driawa iawan, n, S. S.T T., .,M. M.T T.
Profil Calon Kepala Teknik Tambang PT. Ganesha Minerals Jaya •
Nama Lengkap
: Jondriawan, S.T.,M.T.
•
Tempat/Tgl Lahir
: Belalo/ 6 Juni 1986
•
Alamat
: Jl. Sunan Gunung Jati RT 25 Kel. Kenali Asam Bawah Kec. Kota Baru, Jambi
•
Pendidikan
: S1 Teknik Pertambangan UVRI Makassar S2 Magister Teknik Pertambangn UPN “Veteran” Yogyakarta
Diklat Kompetensi
: POP (Pengawas Operasional Pertama) Februari 2018
Nomor Seluler
: 085242039177
E-mail
:
[email protected]
Overview Profil Perusahaan
Program Kerja
Kesimpulan
Profil Perusahaan Adapun Izin Usaha Pertambangan yang dimiliki oleh PT. Ganesha Minerals Jaya adalah sebagai berikut : a. Keputusan Bupati Sarolangun Nomor 25 Tahun 2010 tanggal 26 Juli 2010 tentang persetujuan peningkatan izin usaha pertambangan eksplorasi menjadi izin usaha pertambangan operasi produksi kepada PT. Ganesha Minerals Jaya (KW.38 KP. 180308) dengan jangka waktu 10 tahun (26 Juli 2010 s/d 25 Juli 2020) untuk komoditas Batubara. b. Keputusan Bupati Sarolangun Nomor 397/ESDM/2013 tanggal 10 September 2013 tentang penetapan perubahan pemegang saham dan perubahan susunan direksi dan komisaris dalam Keputusan Bupati Nomor 30 tahun 2010 tentang persetujuan peningkatan izin usaha pertambangan eksplorasi menjadi izin usaha pertambangan operasi produksi kepada PT. Ganesha Minerals Jaya (KW.38 KP. 180308).
Lokasi Kesampaian Daerah Jarak tempuh lokasi dari Kota Jambi ke Site sejauh 130 KM atau 2.5 jam perjalanan darat
Desa Rangkiling, Kecamatan Mandiangin, Kab.Sarolangun, Prov. Jambi
Peta IUP Operasi Produksi PT. GMJ
PROGRAM KERJA KTT I.
Teknis Pertambangan
Metode Penambangan Batubara yang digunakan dengan sistem penambangan terbuka ( Open Pit ), dimana tanah penutup dipindahkan dari Pit ke Disposal ( Top Soil di tempatkan terpisah dengan Overburden) sampai batubara terbuka dan siap digaliangkut ke ROM & Stock Pile. Sedangkan parameter Pit mengikuti hasil kajian geotek, agar kestabilan lereng di semua bagian lebih aman, baik bagi pekerja maupun alat yang bekerja. Adapun arah penambangan mengikuti Strike batubara kearah Highwall ( Strip mining ), agar kemajuan tambang mengikuti kemiringan batubara ( down dip ) secara per blok-strip. Tujuannya agar luas area terganggu tidak langsung terbuka lebar untuk menghindari tingkat erosi tinggi dan backfilling cepat dilakukan. Back filling merupakan target akhir penambangan, untuk mempersempit lubang bukaan akhir ( void ). Alat – alat mekanis yang digunakan disesuaikan dengan kekuatan daya dukung tanah, struktur geologi sehingga dapat menentukan rencana produksi yang ditetapkan. Serta performance alat dijaga untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan
PROGRAM KERJA KTT II. Konservasi Sumber Daya Mineral dan Batubara
Dasar Hukum Pelaksanaan Konservasi mengikuti UU No.04 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara beserta Peraturan Pemerintah pendukungnya. Dengan tujuan untuk pemanfaatan sumber daya mineral dan batubara secara optimal Cara yang dilakukan dalam kegiatan penambangan, meliputi : 1. Pembuatan Mine Plan dengan data bor dan update kemajuan tambang untuk dapat dimodelkan secara akurat, sehingga nilai cadangan optimal 2. Penambangan dilakukan mengikuti Mine Plan dan kegiatan Coal Getting dibuatkan sistem operasional untuk menghindari Coal Looses 3. Melakukan back filling material, setelah semua data-data batubara telah terambil sesuai design 4. Pembersihan dan Penggalian Batubara menggunakan alat excavator yang sesuai dengan karakter batubara maupun alat angkutnya Dan Jarak angkut yang pendek ke ROM & Stock pile akan mengurangi Coal Looses di proses angkutnya termasuk pemilihan Alat Angkut dan Muat yang sesuai. Sehingga diharapkan nilai dari konsep Konservasi Sumber Daya Mineral dan Batubara bisa terlaksana dilapangan dan dipahami oleh semua pekerja.
PROGRAM KERJA KTT III. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan
Dasar Hukum Pelaksanaan K3 Pertambangan mengikuti Kepmen Tamben No.555.K/26/M.PE/ 1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan. Dengan tujuan untuk menjadikan dasar pembuatan prosedure kerja / instruksi kerja dalam pekerjaan di lingkungan tambang Adapun Program kerja yang dilakukan, meliputi : 1. Melakukan Internal Training kepada pengawas operasional tentang K3 dan pelaksanaannya 2. Melakukan induksi terhadap karyawan baru / tamu yang akan masuk ke area tambang/ROM & Crusher/Work Shop 3. Melakukan pemeriksaan dan melengkapi rambu-rambu K3 4. Melakukan Program Safety Talk secara rutin, minimal 1 x seminggu dan sekaligus media sosialisasi prosedur maupun info kesehatan 5. Melakukan Program IBPR ( Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko ) terhadap area kerja 6. Melakukan Safety Campaign di masing-masing area kerja, berupa poster/baliho dan lainnya 7. Melaksanakan Safety Patrol di semua lingkungan kerja secara random Sehingga diharapkan angka kecelakaan yang akan terjadi dapat ditekan seminimal mungkin dengan target zero accident.
PROGRAM KERJA KTT IV. Program Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Dasar Hukum Pelaksanaan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan adalah Kepmen Tamben No.1211.K/008/M.PE/1995 dimana KTT menyampaikan laporan kepada KAIT dengan tembusan KAIT Daerah perihal program perlindungan lingkungan. Adapun program kerja perlindungan lingkungan dan pengelolaan lingkungan diantaranya : 1. Penata-gunaan lahan terhadap area yang akan di reklamasi 2.Pengamanan lereng ( HW, LW, Disposal, Area Reklamasi / Revegetasi ) 3. Penataan Drainase, pengendalian erosi dan perawatan kolam pengendapan serta penyiraman jalan tambang 4. Pembuatan dan perawatan kolam pengelolaan limbah ( LB3 ) pada bengkel dan sarana penunjang Sedangkan pemantauan lingkungan dilakukan rutin tetap dilaksanakan meliputi, Pemantauan kestabilan lereng, kualitas air, kualitas udara, tingkat kebisingan dari alat dan mesin tambang. Sehingga diharapkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan akibat kegiatan penambangan tidak signifikan dan masih dapat dikendalikan dengan program diatas.
PROGRAM KERJA KTT V. Reklamasi dan Pasca Tambang
Dasar Hukum Pelaksanaan Reklamasi dan Pasca Tambang adalah PP No.78 tahun 2010, dimana prinsip reklamasi adalah penanaman kembali lahan bekas tambang sesuai dengan peruntukannya dengan mempertahankan material top soil sebagai covering revegetasi ( media tanam dan tumbuh tanaman ), sehingga terciptanya lahan bekas tambang yang kondisinya aman, stabil dan tidak mudah tererosi ( dapat dimanfaatkan kembali sesuai peruntukannya ) Adapun program kerja reklamasi dan pasca tambang diantaranya : 1. Penata-gunaan lahan terhadap area yang akan di reklamasi 2. Penanaman pada lahan yang sudah ditata dan dilapisi top soil dengan pohon perintis sesuai dokumen PLH ( DPLH ) 3. Pembuatan saluran pengendali erosi baik di tambang, jalan angkut sampai disposal 4. Pengelolaan dan penanganan Air Asam Tambang, sebelum dilepas ke perairan umum melewati titik penaatan Sehingga diharapkan pada tahap kegiatan penambangan berjalan selalu diiringi kegiatan reklamasi dan pada akhir tambang fungsi lingkungan dapat dipertahankan dalam mendukung fungsi peruntukannya.
KESIMPULAN Kegiatan usaha pertambangan pada umumnya mendatangkan dampak positif dan negatif bagi manusia dan lingkungan, sehingga diperlukan keseimbangan dalam pelaksanaan tanpa mengurangi kaidah K3 dan Lingkungan yang tercantum dalam Perundang-undangan. Program K3 dan Lindungan Lingkungan bertujuan untuk melindungi pekerja dan fungsi lingkungan agar pekerjaan di area resiko tinggi dapat berjalan aman dan selamat. Dengan berjalannya program diatas, akan tercipta peningkatan produktivitas kerja, keselamatan dan kesehatan pekerja serta fungsi lingkungan yang terjaga, sehingga konsep konservasi sumber daya mineral dan batubara untuk generasi mendatang dapat tercapai sesuai harapan pemerintah, masyarakat dan perusahaan sendiri.
TERIMA KASIH