Prematur Dan Postmatur
October 3, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Prematur Dan Postmatur...
Description
PERSALINAN PREMATUR DAN POSTMATUR
Dosen Pengampu : Ns. Innez Karunia Mustikarani, M.Kep
Kelompok 4 : 1. Anggit Bagasworo
ST192003
2. Anggita Cahyaningrum
ST192004
ST192016
3. Jaya Perdana Husada 4. Monika Afrilasari
ST192020
“PREMATURE”
Pengertian
Persalinan premature adalah pers adalah persalinan kurang alinan kurang bulan dengan bulan dengan usia kehamilan kehamilan sebelum 37minggu dengan ber (Cunningham, sebelum 37minggu berat janin kurang 2500 at janin kurang 2500 gram. 2013)dengan (Cunningham, 2013)
Persalinan premature Persalinan premature menurut World menurut World Health Organization Health Organization (WHO) didefinisikan didefinisikan persalinan persalinan dengan usia dengan usia kehamilan kurang kehamilan kurang dari 37 2500 dari 37 minggu atau berat atau berat janin kurang janin kurang dari 2500 dari gram. (Manuaba, 2012).
Etiologi
Interval kehamilan
Beberapa penelitian Beberapa penelitian membuktikan terdapatnya membuktikan terdapatnya hubungan terbalik hubungan terbalik antara i antara interval nterval kehamilan ( jarak antara persa kehamilan ( jarak antara persalinan terakhir sampai linan terakhir sampai awal kehamilan berikutnya ) dengan kejadian persalinan preterm. Risiko mengalami persalinan preterm preterm 12 bulan. ( amilan >12 bulan. ( Sofie RK, Sofie RK, Jusuf SE, Adhi P, 2009 ; h. 54 ).
Usia ibu
Salah satu faktor yang mempengaruhi mempengaruhi keberhasilan keberhasilan dalam menentukan menentukan pertumbuhan pertumbuhan dan perkembangan perkembangan perkembangan perkembangan janin adalah usia, kematangan, kematangan, fisik, dan alat reproduksi. Penyulit pada kehamil reproduksi.
Kehamilan kembar
Kehamilan kembar Kehamilan kembar merupakan penyebab persalinan merupakan penyebab persalinan prematur prematur yang penting. yang penting. Ratarata kehamilan kembar rata kembar dua mencapai usia dua hanya usia kehamilan 35kehamilan minggu, kehamilan 35 hanya minggu, sekitar 60 % sekitar 60 %mencapai mengalami persalinan mengalami persalinan prematur
Riwayat ketuban pecah dini
Risiko Risiko persalinan preterm inan preterm pada dengan < riwayatpersal dengan riwayat Ketuban Ketuban Pecah Dini pada Pecahibu Dini saatibu kehamilan 37 minggu.
PATOFISIOLOGI
Aktivasi prematur dari pencetus terjadinya persalinan
Inflamasi/infeksi
Perdarahan plasenta
Peregangan yang berlebihan pada uterus
Manifestasi Klinis
Infeksi saluran kemih
Hipertensii Kehamilan Hipertens
Asma
Jantung Kolestrol
Hidramnion,
Diabetes
Kecanduan Obat-Obatan, dsb (Rukiyah (Rukiyah & Yulianti, Yulianti, 2010).
Pathway
Penatalaksaan 1)
Komunikasi
2)
Transfer In-Utero
3) 4)
Analgesia Tanda Vital Ibu dan Janin
5)
Expectative Management (Manjemen Menunggu)
6) 7)
Induksi oksitosin Secsio sesarea
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasiperfusi di tandai dengan cyanosis
Pola nafas tidak efektif b.d sindrom hipoventilasi di tandai dengan pola nafas abnormal
NO 1
DIAGNOSA
SLKI
SIKI Pemantauan respirasi (i.01014)
Gangguan pertukaran gas b.d Pertukaran gas (L.01003) ketidakseimbangan perfusi cyanosis D.0003
di
tandai
ventilasi- Setelah
asuhan Observasi
dilakukan
dengan keperawatan 2 x 24 jam pertukaran gas
meningkat
dengan
kriteria
hasil : 1. Ting Tingka katt
Moni Monito torr pola pola nafa nafass
2.
Moni Monito torr ad adan anya ya sspu putu tum m
3.
Monit Monitor or sa satu tura rasi si ok oksi sige gen n
ke kesa sada dara ran n 4.
meningkat
naf nafas as
Ausk Auskul ulta tasi si buny bunyii nafa nafass
Terapeutik
2. Disp Dispne nea a menur menurun un 3. Buny Bunyii
1.
5.
ttam amba baha han n
menurun
Atur Atur
int interv erval al
pe peman mantau tauan an
res respir pirasi asi
ssesu esuai ai
kondisi pasien 6.
Doku Dokume ment ntas asii hasi hasill pem peman anta taua uan n
4. Cyan Cyanos osis is memb membaik aik
Edukasi
5. Pola Pola nafa nafass mem memba baik ik
7.
Jel Jelask askan an tujua tujuan n dan p pros rosedu edurr pem pemant antaua auan n
8.
Inf Inform ormasi asikan kan h hasi asill pemant pemantaua auan, n, jik jika a per perlu lu
Kolaborasi 9.
Ber Berika ikan no oks ksige igen n ssesu esuai ai keb kebutu utuhan han
2
manajemen jalan nafas (I.14509)
Pola nafas tidak efektif b.d Pola nafas ( L.011004) sindrom hipoventilasi di tandai Setelah
dilakukan
asuhan Observasi
dengan pola nafas abnormal
keperawatan 2 x 24 jam pola nafas
1. Mo Moni nito torr pol pola a naf nafas as
(D.0005)
membaik dengan kriteria hasil :
2. Mo Moni nito torr bu buny nyii na nafa fass
3. Moni Monito torr sp sput utum um 1. Fre Frekue kuensi nsi n nafa afass memba membaik ik 2. Kedala Kedalaman man nafas nafas m memb embaik aik Terapeutik
3. Kaasit Kaasitas as v vita itall m meni eningk ngkat at
1. Perta Pertahankan hankan kepaten kepatenan an jalan jalan nafas
4. Disp Dispne nea am men enur urun un
2. Berik Berikan an minum hangat
5. Pernaf Pernafasa asan n cu cupin ping g hidung hidung
3. Berik Berikan an oksi oksigen,j gen,jika ika pe perlu rlu 4. Posisi Posisikan kan semi fowle fowlerr
menurun
Edukasi 1. Ajark Ajarkan an tehnik tehnik ba batuk tuk ef efektif ektif Kolaborasi 1.Kolaborasi pemberian bronkodilator,jika perlu
PERSALINAN POSTMATURE
Postmature
Kehamilan postmatur atau juga biasa disebut dengan kehamilan post term atau serotinus adalah kehamilan yang berlangsung sampai usia kehamilan >40 minggu.
Etiology 1.
Faktor obstetrik
2.
Hormon penurunan konsentrasi estrogen
3.
Herediter karena postmaturitas sering dijumpai pada satu keluarga tertentu
4.
Masalah yang berasal dari faktor Ibu antara lain: serviks belum matang, kecemasan Ibu, persalinan traumatis ,hormonal
5.
Masalah dari faktor bayi -Kelainan pertumbuhan tulang janin -osteogenesis imperfecta -oligohidramnion -kelenjar adrenal janin yang kurang -kekurang enzim sulfatase plasenta, anensefalus -defisiensi sulfatase plasenta, dan kehamilan ekstrauterin
Manifestasi Klinis 1. Keadaan klinis yang dapat ditemukan jarang ialah gerakan janin yang jarang, yaitu
secara subyektif kurang dari 7 kali per 30 menit atau secara obyektif dengan KTG kurang dari 10 kali per 30 menit. Akan ditumi pada bayi dengan tanda-tanda :
Stadium I, kulit kehilangan vernik kaseosa dan terjadi maserasi sehingga kulit kering, rapuh dan mudah mengelupas.
Stadium II, seperti stadium I disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) di kulit.
Stadium III, seperti stadium I disertai pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan tali pusat.
PATOFISOLOGI Fungsi plasenta mencapai puncaknya ada kehamilan 38 minggu dan kemudian mulai menurun terutama setelah 42 minggu. Hal ini dapat dibuktikan dengan penurunan estriol dan plasental laktogen. Rendahnya fungsi plasenta berkaitan dengan peningkatan kejadian gawat janin dengan resiko 3 kali. Permasalahan kehamilan lewat waktu adalah plasenta tidak sanggup memberikan nutrisi dan pertukaran CO2/O2 akibat tidak timbul his sehingga pemasakan nutrisi dan O2 menurun menuju janin di samping adanya spasme arteri spiralis menyebabkan janin resiko asfiksia sampai kematian dalam rahim. Makin menurun sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat mengakibatkan pertumbuhan janin makin lambat dan penurunan berat disebut dismatur, sebagian janin bertambah besarjanin, sehingga memerlukan tindakan operasi terjadi perubahan metabolisme jumlah air ketuban berkurang dan persalinan, makin kental menyebabkan perubahan abnormal jantung janin, (Wiknjosastro, H. 2009, Manuaba, G.B.I,2011 & Mochtar R, 2009).
Penatalaksanaan Bila
HPHT dicatat dengan baik, diketahui wanita hamil, diagnosis tidak sukar. wanita tidak tahu atau lupa haid terakhirnya, maka hanyalah dengan pemeriksaan antenatal care yang teratur dapat diikuti dengan naik nya fundus uteri, mulainya gerakan janin maka sangat membantu diagnosis. Pemeriksaan berat badan ibu, apakah berkurang? Dan juga lingkar perut dan jumlah air ketuban. k etuban. Pemeriksaan Rontgenology dapat dijumpai pusat-pusat penulangan pada bagian distal femur, bagian proksimal tibia dan tulang kuboid. Ultrasonografi untuk menentukan ukuran bipariental, gerakan janin dan jumlah air ketuban. Pemeriksaan sitology air ketuban : air ketuban diambil dengan amnion sintesis baik transvaginal mau pun trans abdominal. Amnioskopy untuk melihat derajat kekeruhan air ketuban, menurut warnanya karena k arena kekeruhan oleh meconium. Kardiotokografy untuk mengawasi dan membaca denyut jantung janin karena insufisiensi plasenta.
Bila
Uji
oksitoxin : dengan infuse tetes oksitoxin dan diawasi reaksi terhadap kontraksi uterus. kadar estriol dalam urin. Pemeriksaan pH darah kepala janin. Pemeriksaan sitology vagina. Setelah usia kehamilan > 40-42 minggu yang penting adalah monitoring janin sebaik-baiknya.
Pemeriksaan
Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiense plasenta, persalinan spontan dapat ditunggu dengan pengawasan ketat. (Taufan, 2012).
Lakukan pemeriksaan dengan cara Bishop skore
Diagnosa
Ansietas b.d krisis situasional di tandai dengan pasien tampak gelisah
Nyeri akut b.d agen pencetus fisiologis di tandai dengan pasien tampak meringis
NO
DIAGNOSA
SLKI
SIKI Reduksi ansietas I.09314
Ansietas b.d krisis situasional di tandai dengan Tingkat ansietas L.09093
1
pasien tampak gelisah
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2 x 24 jam ansietas Observasi
D.0080
menurun dengan kriteria hasil :
1.
Identif Identifika ikasi si saat saat ansiet ansietas as beruba berubah h
1. 2.
Peri Perila laku ku tteg egan ang g me menu nuru run n Peri Perila laku ku g gel elis isah ah m men enur urun un
2.
Identif Identifika ikasi si keputusan
3.
Ve Verb rbal alis isas asii kebin kebingu gung ngan an menu menuru run n
3.
Mo Moni nito torr tand tanda a ta tand nda a an ansi siet etas as
4.
Ver Verbal balisa isasi si k khaw hawati atirr aki akibat bat kon kondis disii menur menurun un
Terapeutik
5.
Ke Kelu luha han np pus usin ing gm men enur urun un
4.
Cipt Ciptak akan an suas suasan ana a tera terapeu peuti tik k
5.
Pahai Pahai situas situasii yang yang mem membua buatt ansi ansieta etass
6.
Mot Motiva ivasi si mengi menginde ndenti ntifik fikasi asi ssitu ituasi asi mampu menimbulkan kecemasan
7.
De Deng ngark arkan an den denga gan n penuh penuh perha perhati tian an
1.
kem kemamp ampuan uan
pen pengam gambil bilan an
y yang ang
Edukasi 8.
Anjurk Anjurkan an k kelua eluarga rga tetap tetap ber bersam sama a pasi pasien en
9.
Latih Latih
keg kegia iata tan n
ya yang ng
m men engu gura rang ngii
kecemasan 10. 10.
Laih Laih rel relak aksa sasi si
11. Info Informa rmasik sikan an
secara secara
fakt faktual ual
tent tentang ang
kondisi penyakit Kolaborasi 12.
Kolaborasi Kolaborasi pember pemberian ian obat antiansiet antiansietas, as, jika perlu
Nyeri akut b.d agen pencetus fisiologis di Tingkat nyeri L.08066
2
tandai dengan pasien tampak meringis D.0077
Manajemen nyeri I.08238
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2 x 24 Observasi jam tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil : 1. 1.
Ke Kelu luha han n nyer nyerii menu menuru run n
2.
Ke Kete tega ganga ngan n otot otot men menur urun un
3.
Ute Uteru russ tter erab aba am mem embu bula latt
4.
Ge Geli lisa sah h menu menuru run n
5.
Meri Mering ngis is menu menuru run n
Identifi Identifikasi kasi karakter karakteristi istik k nyeri, nyeri, lokasi, lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri 2.
Ident Identifi ifikas kasii res respon ponss ny nyeri eri n non on v verb erbal al
Terapeutik 3.
Berik Berikan an tehni tehnik k n non on far farmak makolo ologi gi
4.
Fas Fasili ilitas tasii ist istira irahat hat dan tidur tidur
5.
Pertim Pertimban bangka gkan n nyeri
jjeni eniss
d dan an
sumber sumber
Edukasi 6.
Jela Jelask skan an pe peny nyeb ebab ab nyer nyerii
7.
Jelask Jelaskan an str strate ategi gi mere mereda dakan kan nyeri nyeri
8.
Aja Ajarka rkan n tehnik tehnik nonf nonfarm armak akolo ologi gi se secar cara a
9.
tepat Anj Anjurk urkan an
monit monitor or
nyeri nyeri
secara secara
mandiri Kolaborasi Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
Sekian & Terimakasih
View more...
Comments