Preeklamsia dan eklamsia kuliah.ppt
March 28, 2018 | Author: Adistri Kim | Category: N/A
Short Description
eklam...
Description
Preeklamsia dan Eklampsia
• WHO (1998) : – Insidens PEB/Eklampsia 0,5% dari jumlah kehamilan – 700.000 kasus/tahun – 43.000 kematian maternal
• Indonesia (1995) :
– Insidens PEB/Eklampsia 3,4-8,5% – Kematian maternal akibat PEB/eklampsia 9,8-25% – Angka kematian perinatal 7,7-60%
• RSCM 2002 : – 347 kasus (9,17%) dari 5784 persalinan – Angka kematian maternal 9 (2,59%) – Angka kematian perinatal 26 (7,49%)
• Data umum – – – – – – –
Usia terbanyak 26-30 thn (47,83%) Primigravida (45,53%) Usia gestasi terbanyak > 35 minggu (76,37%) Asal rujukan terbanyak bidan (58,79%) Cara persalinan terbanyak EF (38,2%) Angka SC (35,45%) Berat badan lahir terbanyak > 2500 g & skor APGAR normal (79,54%)
Tabel . Pembagian klinis Kelompok
Definisi klinis
Hipertensi kronis
TD > 140/90 mmHg yang didiagnosis sebelum masa gestasi 20 minggu atau hipertensi yang didiagnosis untuk pertama kalinya selama kehamilan dan tidak ada perbaikan postpartum
Preeklampsia-Eklampsia
TD > 140/90 mmHg yang didiagnosis setelah masa gestasi 20 minggu, disertai proteinuria (> 300 mg/ spesimen 24 jam) Dx/eklampsia = preeklampsia + kejang yang bukan disebabkan oleh etiologi lainnya
Superimposed preeklampsia pada hipertensi kronis
Proteinuria yang baru timbul atau, pada wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum masa gestasi 20 minggu; proteinuria yang tiba-tiba meningkat, hipertensi yang tiba-tiba memburuk, trombositopenia, atau elevasi abnormal dari enzim alanin aminotransferasi atau aspartat aminotransferase
Hipertensi gestasional/HDK
TD > 140/90 mmHg yang pertama kali terdeteksi setelah masa tengah kehamilan tanpa proteinuria.
Preeklamsia
Definisi: • Preeklamsia adalah sindroma spesifik kehamilan dengan
penurunan perfusi pada organ-organ akibat vasospasme dan aktivasi endothel.
• Pembagian : preeklamsia ringan dan berat.
• Preeklamsia ringan
• Kriteria diagnostik Preeklamsia ringan: a.Desakan darah ≥ 140/90 mmhg--< 160/110 mmhg b. Proteinuri ≥ 300 mg/24 jam atau ≥ +1 c. Edema: lokal pada tungkai tidak dimasukkan kriteria kecuali anasarka.
Tata laksana: a. Rawat jalan: • Tidak mutlak tirah baring • Tidak perlu diet khusus • Vitamin prenatal • Tidak perlu restriksi garam • Tidak perlu diuretik, antihipertensi, dan sedativum • ANC ke rumah sakit tiap minggu.
• b.Indikasi rawat inap pada PER: • Hipertensi menetap > 2 minggu • Proteinuria menetap > 2 minggu
c. Hasil test laboratorium yang abnormal d. Adanya tanda satu atau lebih preeklamsia berat
Pengelolaan Obsteric PER: a.Bila penderita tidak inpartu: a1.Umur kehamilan < 37 minggu tanda dan gejala tidak memburuk, kehamilan dapat dipertahankan sampai aterm a2. Umur kehamilan > 37 minggu Kehamilan dipertahankan sampai timbul onset partus Dapat dilakukan induksi persalinan
Preeklamsia berat
• 1. Definisi klinik:
• Preeklamsia berat ialah preeklamsia dengan salah satu atau lebih tanda dibawah ini:
• • • • • • • • • •
a.Desakan darah ≥ 160/90 mmhg dalam keadaan istirahat. b.Proteinuri ≥ 5 gr/ urin 24 jam atau 4+ c. Oliguria: < 400-500 cc / 24 jam Kenaikan kreatinin serum Edema paru dan cyanosis Nyeri epigastrium Gangguan otak dan visus Gangguan fungsi hepar Trombositopenia < 100.000 /mm Sindroma HELLP
• Pembagian preeklamsia berat:
• a. PEB tanpa impending eklamsia • b. PEB dengan impending eklamsia, gejala: nyeri kepala, mata kabur, mual muntah, nyeri epigastrium.
Pemeriksaan laboratorium: Hemoglobin, hematokrit, morfologi sel darah merah, Trombosit, kreatinin, asam urat, ureum, sgot, sgpt, LDH, albumin dan faktor koagulasi.
Dasar pengelolaan PEB:
• Pemberian anti kejang Mgso4 untuk pencegahan dan • • • •
terapi, loading dose dan maintenance Pemberian antihipertensi Tirah baring miring kekiri secara intermiten Infus RL atau Dext 5% Therapi untuk penyulit
• Tentukan sikap terhadap kehamilannya: • Ekspektatif konservatif,bila kehamilan < 37 minggu • Aktif agresif, bila umur kehamilan ≥ 37 minggu
Faktor resiko preeklamsia:
• • • • • • • • • • • •
Primi gravida Umur yang ekstrim : terlalu muda atau terlalu tua. Riwayat pernah preeklamsia Hipertensi kronik Penyakit ginjal Obesitas Diabetes gestasional, diabetes militus tipe I Antiphospolipid antibodies , hiperchromocystenemia Mola hidatidosa Kehamilan multipel ISK pada kehamilan Hydrops fetalis.
Ggn janin
Gangguan Ibu Penyakit berat
Penyakit ringan
Hipovolemia Vasokontriksi Agregasi trombosit
Endotel rusak
Seimbang
Peningkatan deportasi STB pada penyakit stadium akhir
Iskemia Plasenta
Endotel baik
Disfungsi sel Endotel Adesi molekul EC (pengerahan netrofil)
Aterosis akut
Invasi dangkal trofoblas di arteri spiralis
Stres oksidatif dg mediator sitokin Maladaptasi imun/ Kelainan genetik
Gambar 1. Hipotesa terintegrasi terjadinya preeklampsia
Plasenta Normal
Plasenta Preeklampsia
Gambar 2. Gangguan implantasi trofoblas
Pencegahan Preeklamsia: • Suplementasi diet yang mengandung: a. Suplementasi diet yang mengandung minyak ikan yang kaya dengan asam lemak tak jenuh, Omega -3 PUVA b. Anti oksidan : Vitamin C, Vitamin E, B-Caroten, Co Q10, N-Acetylcysteine, asam lipoik c. Elemen logam berat: Zinc, magnesium, calcium
EKLAMPSIA • Definisi Klinik: Eklamsia ialah preeklamsia yang disertai dengan kejang tonik-klonik disusul koma
• Pengelolaan eklamsia: • • • • • •
Mengatasi dan mencegah kejang. Terapi suportiv untuk stabilisasi pada ibu Selalu diingat ABC ( Airway, Breathing, Circulation) Koreksi hipoksemia dan acidemia Mengatasi dan mencegah penyulit khususnya hipertensi kronis Melahirkan janin pada saat yang tepat dengan cara persalinan yang tepat
Penanganan preeklampsia berat/ eklampsia Penanganan medik • Tidak merawat di kamar gelap • Obat antihipertensi
• • • •
– Antihipertensi hydralazine/IV – Nifedipin 30- 120 mg / hr
Obat anti kejang : magnesium sulfat IV Diuretik : diberikan bl terdapat edema pulmonum. Pemberian cairan : 500 mL/6 jam Hal-hal lainnya yang perlu diperhatikan : – Komplikasi – Edema pulmonum – Oliguria
PRE EKLAMPSI DAN EKLAMPSI (PEE)
EKLAMPSI PRE EKLAMPSI BERAT PEB+ Kejang
Hipertensi : S > 160, D>110 Proteinuri : > 3 g/dl atau > +3 Edema anasarka Oliguri : < 400 ml/24 jam Nyeri epigastrium Nyeri frontal Gangguan visus
Perbaikan hemodinamik dalam 4-8 jam
Terminasi kehamilan
Mg SO4 dan Nifedipin
Pervaginam Terkendali
Tak terkendali/ komplikasi
FDJP
8 jam
>5
< 35 mg
> 35 mg
Konservatif
Induksi persalinan
Gambar 3. Penatalaksanaan preeklampsia dan eklampsia
KOMPLIKASI PRE EKLAMPSI DAN EKLAMPSI
ABLASIO RETINA Visus menurun
Konservatif Reversibel dalam 3-7 hari
PAYAH JANTUNG Sesak Takikardi Bising diastolik Pansistolik Gallop/thrill Aritmia Ro : kardiomegali
Posisi ½ duduk * Retriksi cairan O2 Digoksin/cedilanid ** Minipres/nifedipin *** Isosorbid dinitrat # Diuretik ##
EDEMA PULMONUM Sesak Rh basah halus di basal Hipoksemia Ro:
Posisi ½ duduk O2 Morphin **** Diuretik Tingkatkan tekanan Onkotik : Dekstran
PAYAH GINJAL Oliguri < 400 Anuri < 200 Ureum ↑ Kreatinin ↑
Supportif Balans cairan Diuretik
Menurunkan venous return ke paru sesak Meningkatkan kontraktilitas, menghilangkan kecemasan, menurunkan tekanan atrium *** Menurunkan resistensi perifer # Memperbaiki kolateral jantung ## Menurunkan preload * **
Gambar 4. Komplikasi preeklampsia dan eklampsia
KOMPLIKASI PRE EKLAMPSI DAN EKLAMSPI II
SOLUSIO PLASENTA Uterus tegang Perdarahan-pervaginam Gawat janin Syok
Lihat penatalaksanaan solusio plasenta
HELLP Sub ikterik Nyeri perut kanan atas >> pd hari ke 2-3 Hemolisis : - Bilirubin ID > = 1,2 gr/dl - Burr cell Elevated liver enzym : - SGOT > 70 u/l - LDH > 600 u/l Low platelet count : - Trombosit < 100 rb
Atasi underlying disease Supportif Evaluasi lab/2 hari Berikan trombosit bila < 20.000 Hati hati perdarahan spontan bila < 10.000
DIC Manifestasi perdarahan : Hematuri, ptechie D.Dimer + 1 atau test Protamin sulfat + 3
Heparinisasi 4 X 5000 U evaluasi setiap 6 jam 4 X evaluasi hasil Heparinisasi stop
Gambar 5. Komplikasi preeklampsia dan eklampsia II
PER
Hospitalisasi
24-34 minggu
34-37 minggu
Penanganan maternal dan fetal
Amniosentesis untuk kematangan paru
>37 minggu
Serviks matang
Steroid
Matang
Manajemen pasien rawat jalan
Serviks belum matang Pematangan serviks
Tdk matang
Lahir Lahir Manajemen ekspektatif; kontrol 1 x seminggu
Pengawasan maternal & fetal; manajemen pasien rawat jalan
Gambar 6. Pendekatan manajemen untuk PER
PEB Datang untuk persalinan: - Evaluasi feto-maternal - MgSO4; - Terapi antihipertensi Indikasi mutlak untuk terminasi: 1. TD tidak terkontrol 2. Perburukan kondisi ibu& janin 3. Enzim-enzim hepar meningkat cepat 4. Trombositopenia (< 100.000/cu mm)
Tidak ada indikasi mutlak untuk terminasi < 23 minggu Tawarkan terminasi
23-32 minggu Kortikosteroid
32-33 minggu Amniosentesis; kortikosteroid bila perlu
> 33 minggu
Kontrol BP
Kontrol TD Tes janin harian Lahirkan Pengawasan maternal
Kontrol TD
Terminasi utk pertumbuhan janin abnormal
Gambar 7. Penatalaksanaan PEB
View more...
Comments