Prakualifikasi dan Pascakualifikasi
October 29, 2018 | Author: Maywuha Kesuma Dharma | Category: N/A
Short Description
Download Prakualifikasi dan Pascakualifikasi...
Description
Prakualifikasi Prakualifikasi dan Pascakualifikasi
Metode pelelangan umum menggunakan dua proses penilaian kompetensi dan kemampuan penyedia yaitu:
Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan terhadap perusahaan
SEBELUM
pemasukan dokumen penawaran.
Artinya, hanya perusahaan yang memenuhi kualifikasi-lah yang dapat memasukkan penawaran. Metode ini dilaksanakan untuk pelelangan yang bersifat kompleks (termasuk pelelangan diatas 50 M). Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan terhadap perusahaan SETELAH pemasukan dokumen penawaran. Pada umumnya, prinsip pelelangan menggunakan proses ini (Kecuali Jasa Konsultasi yang wajib menggunakan Prakualifikasi). Bahkan untuk pelelangan umum untuk pengadaan barang/jasa pemborongan/jasa lainnya, sifatnya adalah wajib (kecua li yang bernilai di atas 50M).
Keppres Nomor 80 Tahun 2003 mewajibkan panitia/pejabat pengadaan melakukan pascakualifikasi kecuali untuk pekerjaan kompleks, pelelangan terbatas dan pemilihan langsung. Berkaitan dengan karakteristik kegiatan yang dibiayai pinjaman/hibah IDB selama ini, kegiatan utama pengadaan barang/jasa pemborongan/jasa Iainnya umumnya menggunakan metode prakualifikasi. Adapun untuk kegiatan-kegiatan penunjang seperti pengadaan peralatan bagi PMU
dan
pelaksanaan
Start-up
Workshop,
metode
pengadaannya
menggunakan
pascakualifikasi.
Tahapan Pengadaan yang Menggunakan Metode Prakualifikasi Pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemborongan/jasa Iainnya untuk kegiatan yang dibiayai pinjaman/hibah IDB terbagi menjadi: (a) persiapan, (b) proses prakualifikasi, (c) proses lelang, dan (d) kontrak.
1
1. Tahap Persiapan Tahap persiapan pengadaan barang/jasa pemborongan/jasa Iainnya untuk kegiatan yang dibiayai pinjaman/hibah IDB mengikuti rnekanisme Keppres Nomor 80 Tahun 2003 yang secara umum disampaikan dalam bagian 3.2 diatas. Dokumen pengadaan yang menjadi salah satu keluaran pada tahap persiapan adalah Dokumen Lelang (Bidding Documents) yang formatnya mengikuti ketentuan dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dan ketentuan pengadaan IDB.
Dokumen lelang setidaknya terdiri dari: (a) surat undangan kepada peserta lelang (b) instruksi kepada peserta pengadaan (c) format kontrak (d) syarat-syarat umum dan khusus dalam kontrak (e) spesifikasi teknis dan ga mbar (f) daftar kuantitas dan harga (g) bentuk surat jaminan (h) bentuk jaminan pelaksanaan (i) bentuk jaminan uang muka Secara detail/rinci, dokumen lelang tergantung dari kompleksitas dari pengadaan yang akan dilaksanakan.
2. Tahapan prakualifikasi Tahap prakualifikasi dilakukan untuk menentukan daftar pendek.Tahapan ini dimulai ada saat pengumuman sampai dengan dihasilkannya daftar pendek. Daftar pendek harus mendapatkan NOL(No Objection Letter) dari IDB.
3. Tahapan lelang (bidding process) Tahapan lelang terdiri dari penyampaian surat undangan kepada perusahaan yang ada dalam daftar pendek, registrasi dan penyampaian dokumen, penjelasan/aanwijziing atau pre-bid tehcnical meeting, evaluasi proposal teknis dan finansial, masa sanggah dan pengumuman pemenang. Usulan pemenang disampaikan kepada IDB untuk mendapatkan NOL setelah melalui masa sanggah. 2
4. Penandatanganan Kontrak Pada tahapan ini pemenang lelang dan pengguna barang/jasa pemborongan/jasa lainnya menandatangani kontrak setelah draf kontrak mendapatkan NOL dari IDB.
3
Dalam proses prakualifikasi, Keppres Nomor 80 Tahun 2003 mengatur secara Iebih detail dibanding dokumen pengadaan IDB. Dengan demikian secara umum dalam proses ini, pelaksana kegiatan dapat mengikuti ketentuan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 disertai kelengkapan syarat administrasi seperti yang diminta IDB. Seperti terlihat dari gambar 3.3. diatas, IDB mensyaratkan adanya NOL untuk dokumen prakualifikasi dan daftar pendek sebagai hasil evaluasi prakualifikasi. Daftar pendek disampaikan kepada IDB setelah melewati masa sanggah. Sinkronisasi mekanisme pengadaan IDB dan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dilakukan sebagai berikut:
1. Pengumuman Prakualifikasi Pengumuman atau pengiklanan pengadaan barang/jasa pemborongan/ jasa lainnya yang dilaksanakan dengan NCB(National Competitive Bidding) dilakukan sesuai dengan ketentuan Keppres Nomor 80 Tahun 2003. Sedangkan mekanisme pengadaan secara internasional menggunakan ketentuan IDB. Pengumuman harus dilakukan lewat koran/majalah internasional, Kedutaan Besar anggota IDB, konsulat, Kantor Perwakilan IDB, serta situs resmi IDB. Pengumuman setidaknya dilakukan dua kali pada rentang waktu sepuluh hari dengan jeda waktu. Pengumuman pertama dilaksanakan paling setidaknya 60 hari sebelum pelaksanaan lelang.
2. Daftar Pendek Sinkronisasi mekanisme pangadaan IDB dan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dilakukan melalui pelaksanaan tahapan penetapan dan pengesahan hasil prakualifikasi oleh panitia/pejabat pengadaan yang tujuannya adalah meningkatkan akuntabilitas dalam proses penetapan daftar pendek sebelum di umumkan kepada peserta pengadaan.
3. Masa Sanggah Proses sanggahan atas hasil prakualifikasi dilaksanakan mengikuti mekanisme yang ada dalam ketentuan Keppres Nomor 80 Tahun 2003.
4
4. Pengumuman Daftar Pendek Daftar pendek yang telah melewati masa sanggah harus disampaikan kepada IDB untuk mendapatkan NOL. Setelah mendapatkan NOL daftar pendek diumumkan secara resmi dan akan menjadi dasar pelaksanaan lelang. Adapun tahapan lelang, perbandingan mekanisme pengadaan IDB dan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dapat dilihat pada gambar
5
Berdasarkan gambar 3.4, alur proses pelaksanaan lelang yang diatur Keppres Nomor 80 Tahun 2003 hampir sama dengan ketentuan IDB. Sinkronisasi antar kedua mekanisme pengadaan dilakukan melalui pelaksanaan tahapan sebagai berikut:
1. Dokumen lelang harus sesuai dengan ketentuan dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dan ketentuan pengadaan IDB. Dokumen lelang harus mendapatkan NOL dari IDB.
2. Panitia/pejabat pengadaan pengadaan menyusun berita acara hasil pelelangan sebagaimana diatur dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003. Panitia/pejabat pengadaan menetapkan pemenang lelang sebagaimana disyaratkan dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003.
3. Mekanisme sanggahan atas pelelangan mengikuti Keppres Nomor 80 Tahun 2003.
4. Setelah sanggahan diklarifikasi dan/atau tidak ada sanggahan maka usulan pemenang lelang disampaikan ke IDB untuk mendapatkan NOL.
5. Setelah NOL keluar, panitia/pejabat pengadaan menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa Iainnya.
Setelah proses pelelangan selesai, maka tahap selanjutnya adalah penandatanganan kontrak. Tahapan pada proses penandatanganan kontrak adalah sebagai berikut: . Berdasarkan NOL yang diberikan IDB terhadap usulan pemenang lelang, disusun draf kontrak yang sudah mencantumkan informasi mengenai perusahaan pemenang;
. Draf kontrak disampaikan kepada IDB untuk mendapatkan NOL. Apabila draf kontrak sudah mendapatkan NOL dari IDB, selanjutnya dilakukan penandatanganan kontrak.
. Fofo copy dari kontrak yang telah ditandatangani disampaikan kepada IDB dan Pemerintah khususnya Departemen Keuangan.
6
Tahapan Pengadaan yang Menggunakan Metode Pascakualifikasi Untuk pengadaan yang Iebih sederhana serta nilainya Iebih kecil seperti pengadaan peralatan bagi Project Management Unit (PMU) dan start-up workshop, IDB memperkenankan penggunaan metode pengadaan pascakualifikasi.
Pedoman pengadaan IDB tidak menjabarkan secara detail tata carapascakualifikasi. Dengan demikian, pelaksanaan pengadaan untuk kegiatan yang dibiaya pinjaman/hibah IDB dengan metode pascakualifiasi mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003.
Dalam tahap persiapan pengadaan, panitia/pejabat pengadaan menyusun dokumen lelang sesuai dengan dokumen standar pelelangan IDB (standard bidding documents) yang harus disampaikan terlebih dahuiu kepada IDB untuk mendapatkan NOL.
Sinkronisasi tahapan pengadaan dilakukan melalui pelaksanaan tahapan sebagai berikut: 1. Pengumuman pelelangan dilakukan sesuai dengan mekanisme pengumuman sebagaimana diatur dalam ketentuan IDB.
2. Penyarnpaian tahapan yang harus mendapatkan NOL dari IDB yaitu: dokumen lelang, hasil evaluasi penawaran dan kualifikasi, usulan pemenang lelang, dan draf kontrak.
Diagram alur pengadaan dengan metode pascakualifikasi dapat dilihat pada gambar 3.5 dibawah ini. Gambar 3.5 menjelaskan antara alur mekanisme pengadaan sebagaimana diatur dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003 serta dengan keterangan hal-hal yang harus dipenuhi sesuai ketentuan IDB. Adapun untuk tahapan kontrak sama dengan penjabaran pada metode prakualifikasi yang dijabarkan pada bagian sebelumnya.
7
8
9
View more...
Comments