PRAKTIKUM ZERO-SPAN KONVERTER MENGGUNAKAN ELECTRONIC WORK BENCH (EWB)
A. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa mampu melakukan setting penguat sinyal tegangan pada rangkaian pengkondisi sinyal
B. Tujuan Instruksional Khusus
Mampu membuat rangkain zero-span converter
Mampu melakukkan setting zero-span converter sesuai dengan nilai karakteristi static yang di harapkan
C. Instrumen dan Bahan
1. Komputer untuk simulasi 2. Software Electonic Work Bench (EWB) D. Dasar Teori
Output sesuai tranduser jarang yang sesuai dengan suatu pengkondisi sinyal, ADC, display atau computer. Misalnya suatu load cell mempunyai sensitifitas 20µ Volt/lb, sedangkan tanpa beban output yang dihasilkan 18 mVolt, sementara panel meter digital memerlukan pengubah 0.01mVolt/lb. Atau ADC memerlukan sinyal 0 sampai 5 volt, sementara output tranduser hanya sebesar 2.48 – 3.90 volt. Rangkaian
zero-span
pada
percobaan
ini
memperlihatkan
cara
untuk
mengatasi
permasalahanseperti di atas. Dengan membuat sinyal linier melalui suatu span (slope) and zero (perpotongan dengan sumbu y pada koordinat kartesian) akan didapat parameter-parameter yang berhubungan dengan tegangan yang diinginkan. Rangkaian zero-span yang
dibuat
adalah
rangkaian
yang
terdiri
dari
gabungan
rangkaian summer dan operational amplifier inverting seperti yang tampak pada gambar diatas. Rangkaian zero-span yang dibuat adalah rangkaian yang berguna untuk mengkondisikan tegangan masukan sebesar 1
–
6 Volt sehingga tegangan keluaran minimumnya menjadi 0 V dan
maksimumnya sebesar 5 V. Nilai V1 pada rangkaian merupakan tegangan masukan sebesar 12 Volt yang diatur dengan potensiometer sehingga tegangan masukan dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. Untuk menghasilkan tegangan keluaran yang diinginkan, variable yang harus ditentukan nilainya adalah resistansi. Dalam rangkaian ini menggunakan resistansi potensiometer sebesar 10 kohm. Tegangan V2 yang digunakan sebesar -5 Volt seri dengan resistansi resistansi 5,6 kohm. Kedua tegangan masukan tersebut berada pada kaki inverting.
Berdasarkan permasalahan di atas , setelah melakukan pengaturan zero dan span yaitu dengan membuat sinyal linier melalui suatu span (slope) dan zero (perpotongan dengan sumbu y pada koordinat kartesian) sehingga diperoleh parameter
–
parameter yang berhubungan dengan
tegangan yang diinginkan. Diketahui tranduser temperature menghasilkan tegangan keluaran sebesar 2.48 V pada kondisi temperature minimum dan menghasilkan keluaran 3.90 V untuk kondisi temperature maksimum, maka pada penyetingan nilai tegangan diubah menjadi 0-5 Volt. Pengaturan zero span dilakukan dengan cara mengatur nilai R Potensiometer (Rzero) pada Vinput 2.48 volt sehingga nilai V outputnya menjadi 0 volt, kemudian mengatur nilai R potensiometer (Rspan) pada pada V input 3.90 sehingga nilai V outputnya outputnya menjadi 5 volt. Namun, pada saat pengaturan Rzero nilai V outputnya tidak sama dengan nol dikarenakan sulit mencari nilai yang pas. Maka nilai V output yang diambil tidak sama dengan nol dikarenakan sulit mencari nilai yang pas. Maka nilai V output diambil nilai yang mendekati nol, yaitu 90.40 mV. Dan pada saat pengaturan Rspan nilai V outputnya adalah 4.998 V. Berikut ini diperlihatkan cara mencari persamaan Linier dengan cara Regresi linier baik secara perhitungan maupun grafik.
Jadi persamaan persamaan garisnya garisnya menjadi menjadi Y = bx+a Y= 3.455x – 8.478
Grafik Rangkaian Zero-Span 6 y = 3.4557x - 8.4797 R² = 1
5 4 t u p t u o
3 2
Series1
V
1
Linear (Series1)
0 -1 -2
0
1
2
3
4
5
V input
Kesimpulan:
Output suatu Tranduser jarang sesuai dengan pengkondisi sinyal. Maka untuk mengatur supaya mendapatkan sinyal yang diinginkan perlu dilakukan dilakukan yang namanya pengaturan nilai R zero dan Rspan pada suatu rangkaian konverter zero dan span (rankaian inverting summer) .
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.