PRAKTIKUM I
October 12, 2018 | Author: Desi Riza Pratiwi | Category: N/A
Short Description
Download PRAKTIKUM I...
Description
PRAKTIKUM I PENGENALAN MIKROBA PENGAMATAN BAKTERI, JAMUR DAN YEAST
A. Tujuan Melihat morfoogi sel dan koloni bakteri Bacillus subtilis, Streptococcus sp, Staphylococcus aureus, Vibrio sp, dan Escherichia coli. Melihat morfologi sel serta koloni jamur dan yeast. B. Pendahuluan Mikroorganisme ada dimana-mana dalam alam. Mikroba dapat ditemui mulai dari dasar lautan sampai daratan, microorganism ditemui jika terdapat makanan, kelembaban air dan suhu yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Untuk mengidentifikasi mikrrorganisme, kita membutuhkan alat-alat dan bahan yang diperlukan misalnya mikroskop, kaca pembesar (LUP), petri disk dan media tumbuh. Mikroorganisme atau mikroba adalah organism hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop memungkinkan suatu objek kecil dapat dilihat melalui peningkatan resolusi atau daya pisah dan kontras (Pratiwi, 2008). Mikroskop adalah alat yang dapat memperbesar tampilan suatu benda sehingga mudah untuk diamati. Penggunaan mikroskop digunakan untuk mengamati mikroorganisme memiliki empat fungsi utama yaitu: mengamati aktivitas mikroorganisme, mengamati morfologis
mikroorganisme,
mengukur
mikroorganisme dan menghitung mikroorganisme. Mikroskop yang digunakan pada pengamatan mikroorganisme
pada
Laboratorium
adalah
mikroskop cahaya (Light Microscope) yang memiliki tiga system lensa yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler dapat berupa lensa tunggal (monokuler) atau
ganda (binokuler). Prinsip kerja mikroskop cahaya adalah melewatkan berkas cahaya agar melalui sampel dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini akan merefraksi (membelokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga bayangan sampel terlihat lebih besar sewaktu diproyeksikan ke mata. Mikroskop cahaya didesain untuk memperbesar obyek hingga ukuran sekitar 0,2 mikro meter karena dibatasi oleh panjang gelombang cahaya tampak yang digunakan untuk menerangi sampelnya. Mikroskop cahaya dapat memperbesar objek hingga 1000 kali ukuran sebenarnya, pembesaran lebih lanjut akan menyebabkan kekaburan. Pada prinsipnya mikroskop memiliki bagian dan komponen-komponen sebagai berikut: a. Stand atau base (dasar mikroskop) adalah sebagai pondasi yang akan memberikan stabilitas pada mikroskop. b. Handle atau arm (lengan mikroskop) adalah bagian yang dipegang sewaktu mikroskop akan dibawa atau dipindahkan. c. Stage (meja obyek) adalah alas horizontal yang berlubang di bagian tengahnya. Lubang ini merupakan tempat ,eletakkan object glass berisi sampel yang akan diamati. Stage clips (jepitan) adalah alat penjepit yang terletak diatas meja untuk menahan object glass. d. Illuminator (reflector atau cermin) adalah sumber cahaya yang terpasang di bawah meja obyek dan dapat diubah posisinya untuk memantulkan sinar pada obyek yang akan diamati agar terlihat jelas. Bila menggunakan cermin salah satu permukaan cermin berbentuk datar dan sebelahnya cekung. Bagian datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan bagian cekung digunakan jika cahaya kurang terang. e. Kondensor adalah lensa yang terletak dibawah meja obyek yang berguna untuk memfokuskan sinar ke obyek yang akan diamati. f. Iris diaphragm (iris diafragna) adalah alat yang diletakkan di bawah kondensor atau tepat di bawah meja obyek untuk mengatur jumlah sinar yang masuk dalam kondensor. g. Eyepiece tube atau Body tube (tabung mikroskop) adalah tabung yang berbentuk silinder kosong dimana sinar dari lensa obyektif di bagian bawah akan menuju ke lensa okuler di bagian atas sehingga terjadi perbesaran obyek yang diamati. h. Revolver (cakram) terletak di bawah body tube yang berfungsi sebagai tempat memasang lensa obyektif dan dapat digerakkan untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan. i. Lensa obyekttif adalah lensa keciluntuk membesarkan obyek yang diamati. Umumnya memiliki 3 buah lensa obyektif yang masing-masing mempunyai jarak focus 16,4 dan 1,8 mm dengan perbesaran masing-masing 10,44 dan 95 kali garis tengah yang diamati. Lensa 16 dan 4 dapat
digunakan secara kering sedangkan lensa 1,8 mm penggunaanya harus dicelupkan ke dalam minyak imersi yang mempunyai indeks refraksi sama dengan gelas agar dapat emneruskan sinar sebanyak mungkin. j. Lensa okuler adalah lensa yang diletakkan di bagian atas body tube untuk memperbesar obyek yang dilihat kedua kalinya (setelah diperbesar oleh lensa obyektif). Pada umunya terdapat 4 buah lensa okuler yang digunakan yaitu masing-masing dapat memperbesar 5; 7,5 ; 10 dan 12,5 kali. k. Coarse adjustment (focus) knob (pengatur kasar) adalah alat mekanis (sekrup) yang berguna untuk menaikturunkan bodytube besrta lensanya dengan cepat agar sampel yang diamati masuk ke dalam focus lensa. l. fine adjustment (focus) knob (pengatur halus) adalah alat mekanis (sekrup) untuk menaikturunkan body tube scara lambat agar sampel yang diamati betul-betul masuk ke dalam lensa (Herlinda, 2010) Mikroorganisme terdiri dari bakteri, archae, fungi, protozoa, alga mikroskopis dan virus. Percobaan kali ini menggunakan mikroorganisme bakteri, jamur dan yeast. Bakteri berasal dari kata Latin bacterium; jamak bacteria adalah kelompok mikroorganisme yang tidak memiliki membrane sel. Organism ini termasuk dalam domain prokariotik dan berukuran sangat kecil(mikroskopik). Morfologi bakteri Ada beberapa bemtuk dasar bakteri, yaitu bulat (tunggal: coccus, jamak: cocci), batang atau silinder (tunggal: bacillus, jamak: bacilli) dan spiral yaitu berbentuk batang melengkung atau melingkar-lingkar. Bentuk cocci umumnya bulat atau oval. Bila cocci membelah diri, sel-sel dapat tetap melekat satu sama lain. Penggolongan bakteri cocci adalah sebagai berikut: a. monococcus,
yaitu
bakteri
bulat
tunggal, misalnya Neisseria gondi. b. Diplococcus, bergandengan
yaitu
bakteri
dua-dua,
bulat
misalnya
Diplococcus pneumonia. (Pratiwi, 20008) c. Sarkina, yaitu bakteri bulat berkelompok empat-empat sehingga bentuknya mirip kubus.
d. Satphlococcus, yaitu bakteri berbentuk bulat yang berkoloni menyerupai segerombolan anggur, misalnya Staphylococcus aureus. e. Streptococcus, yaitu bakteri berbentuk bulat yang bergandengan seperti rantai, misalnya Streptococcus sp. Bakteri berbentuk batang atau bacil memiliki penggolongan sebagai berikut: a. Bacilli, yaitu bakteri berbentuk batang tunggal, misalnya Salmonella typhi b. Diplobacilli, yaitu bakteri berbentuk batang bergandengan dua-dua. c. Streptobacilli, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan memanjang seperti rantai, misalnya Bacillus anthracis. d. Coccobacilli, yaitu bakteri batang yang bentuknya menyerupai cocci. Bakteri bentuk spiral memiliki satu atau lebih lekukan dan tidak berbentuk lurus. Dibedakan menjadi: a. Spiral, yaitu golongan bakteri yang berbentuk spiral, misalnya Spirillum b. Vibrio, yaitu golongan bakteri yang berbentuk spiral tak sempurna atau koma, misalnya Vibrio cholera. c. Spirochaeta, yaitu golongan bakteri yang berbentu spiral lentur atau berpilin fleksibel. d. Spirillia, yaitu golongan bakteri yang berpilin kaku. Jamur adalah organisme multiseluler yang berfilamen dan pertumbuhannya mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Jamur terdiri dari suatu thalus yang tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut hifa. Kumpulan dari hifa disebut miselium. Hifa jamur dapat bersekat (septa) dan dapat pula tidak bersekat (konositik). Jamur dengan hifa bersekat termasuk dalam kelas Ascomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes. Sedangkan jamur yang konositik termasuk dalam kelas Phycomycetes. Umumnya hifa jamur tidak berwarna (transparan). Jamur
termasuk
organism
kemototrof
yang
memerlukan
senyawa
organic
untuk
nutrisinya(Pratiwi, 2008). Jamur tidak dapat hidup secara autotrof melainkan harus hidup secara heterotrotof. Jamur hidup dengan menguraikan bahan-bahan organic yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit, artinya hidup dari penguraian sampah-sampah organic. Adapula jamur yang hidup secara parasit artinya jamur mendapatkan makanan (bahan organic) dari inangnya, tetapi ada juga yang bersimibiosis mutualisme dengan hidup bersama-sama dengan organism lain agar saling mendapatkan keuntungan, misalnya bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak. Jamur uniselluer misalnya ragi dapat mencerna tepung hinnga menjadi gula dan gula dicerna menjadi alcohol. Morfologi Jamur
Pada umumnya jamur dibedakan menjadi dua yaitu: khamir (yeast) dan kapang (mold). Kapang Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari dua bagian miselium dan resisten dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filament yang dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10µm, dibandingkan dengan sel bakteri yang hanya berdiameter 1µm. disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama. Tiga macam morfologi hifa: a. Aseptat atau senosit, yaitu hifa yang tidak mempunyai dinding sekat atau septum. b. Septat dengan sel-sel uninukleat, sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang atau sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori ditengah-tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus dan sitoplasma dari satu ruang keruang yang lain. Setiap ruang suatu hifa yang bersekat tidak terbatasi oleh suatu membrane sebagiamana halnya pada sel yang khas, setiap ruang itu biasanya dinamakan sel. c. Septet dengan sel-sel multinukleat, septum membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih dari satu nucleus dalam setiap ruang.
sumber: gambar a http://www.google.co.id/imgres?q=morfologi+jamur&hl=id&sa=X&biw=1024&bih=677&tbm=isch&prmd=i mvns&tbnid=F2QRTd7aJTT8xM:&imgre gambar b http://www.google.co.id/imgres?q=morfologi+jamur&hl=id&sa=X&biw=1024&bih=677&tbm=isch&prmd=i mvns&tbnid=Omqf79zt9zGPWM:&imgrefurl=http://www.budisma.web.id/Net/blog/2011/0
Khamir (yeast) Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara pertunasan. Khamir mempunyai sel yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, khamir memiliki beragam ukuran berkisar antara
1-5µm lebarnya dan panjangnya 5-30µm. khamir tidak dilengkapi flagellum atau organ-organ penggerak lainnya. a. Khamir murni Khamir yang dapat berkembang biak dengan cara seksual dengan pembentukan askospora. b. Khamir liar Khamir ini tidak mempunyai spora. Khamir murni yang biasanya terdapat di kulit anggur. Khamir ini mungkin digunakan diproses fermentasi. c. Khamir atas Khamir murni yang cenderung memroduksi gas sangat cepat sewaktu fermentasi sehingga khamir itu dibawa ke permukaan. d. Khamir dasar Khamir murni yang memroduksi gas secara lebih lamban pada bagian awal fermentasi sehingg khamir cenderung berada pada bawah. e. Khamir palsu Khamir yang di dalamnya tidak terdapat tahap pembentukan spora seksual.
Sumber: http://www.google.co.id/imgres?q=khamir&hl=id&sa=G&gbv=2&biw=1024&bih=641&tbm=isch&tbnid =JU1CuJMKHILpfM:&imgrefurl=http://www
C. Alat dan Bahan Alat Mikroskop Bahan Preparat awetan Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Streptococcus sp, dan Candida albicans.
D. Cara kerja Preparat awetan yang akan diamati disiapkan
Preparat awetan diletakkan pada mikroskop
Mikroskop dinyalakan dan diatur perbesarannya sampai penampakan sel terlihat jelas
Preparat awetan diamati
Penampakan sel pada mikroskop digambar dilengkapi dengan keterangan-keterangan yang diperlukan (nama, bentuk, perbesaran, warna, kontras, tipe koloni, jenis gram) E. Hasil pengamatan Nama mikroorganisme : Streptococcus sp Perbesaran
: 1000x
Bentuk
: coccus (bulat)
Tipe koloni
: streptococci (rantai panjang)
Warna
: merah
Kontras
: kuning
Jenis gram
: Gram negative
Nama mikroorganisme : Staphylococcus aureus Perbesaran
: 1000x
Bentuk
: coccus (bulat)
Tipe koloni
: staphylococci (kumpulan buah anggur)
Warna
: ungu
Kontras
: kuning
Jenis gram
: Gram positif
Nama mikroorganisme : Candida Albicans Perbesaran
: 1000x
Bentuk
: coccus (bulat)
Tipe koloni
: staphylococci (kumpulan buah anggur)
Warna
: ungu
Kontras
: kuning
Jenis gram
: Gram positif
Nama mikroorganisme : Escherichia coli Perbesaran
: 1000x
Bentuk
: bacilli (batang)
Tipe koloni
: monobacillus (batang tunggal)
Warna
: merah
Kontras
: kuning
Jenis gram
: Gram negatif
F. Pembahasan Praktikum kali ini mengamati morfologi Escherichia coli, Candida albicans, Staphlococcus aureus dan Streptococcus sp. menggunakan mikroskop dengan perbesaran 1000 kali. Dari hasil pengamatan dapat diketahui beberapa informasi seperti bentuk, tipe koloni, warna, dan jenis gramnya. Berikut penjelasan masing-masing bakteri dilengkapi dengan gambar literature. a. Staphylococcus aureus Kingdom
: Monera
Divisio
: Firmicutes
Class
: Bacilli
Order
: Bacillales
Family
: Staphylococcaceae
Genus
: Staphylococcus
Species
: Staphylococcus aureus
Sumber: http://queenofsheeba.wordpress.com/2008/07/22/bakteri-staphylococcus-aureus/ Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif, tidak berspora dan mampu membentuk kapsul. Berbentuk bulat dan tersusun seperti buah anggur. Ukuran Staphylococcus berbeda-beda tergantung pertumbuhannya. Apabila ditumbuhkan pada media agar, bakteri ini
nerdiameter 0,5-1,0mm dengan koloni berwarna kuning. Dinding selnya mengandung asam teikoat sekitar 40% berat kering selnya. Asam teikoat adalah beberapa kelompok antigen Staphylococcus. Asam teikoat mengandung aglutinogen dan N-asetilglukosamin (Belqis, 2008/). Staphylococcus aureus adalah bakteri aerob dan anaerob, fakultatif memfermentasikan manitol dan menghasilkan enzim koagulase, hyalurodinase, fosfatase, protease, dan lipase. Staphylococcus aureus mengandung lysostaphin yang dapat menyebabkan lisisnya sel darah merah. Toksin yang dibentuk adalah haemolysin dan eksfoliatin. Enterotosin dan eksoenzim dapat menyebabkan keracunan makanan terutama yang mempengaruhi saluran pencernaan. Leukosidin menyerang leukosit sehingga daya tahan tubuh akan menurun. Eksofoliatin merupakan toksin yang menyerang kulit dengan tanda-tanda kulit terkena luka bakar(Belqis, 2008). Suhu optimum untuk pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah 35⁰-37⁰ dengan 6,7⁰C dan suhu maksimum 45,4⁰C. bakteri ini dapat tumbuh pada pH 4,0-9,8 dengan pH optimum 7,0-7,5. Pertumbuhan pada pH mendekati 9,8 hanya mungkin bila substratnya mempunyai komposisi yang baik untuk pertumbuhannya dengan adanya thiamin. Pada keadaan anaerobic, bakteri juga membutuhkan urasil. Untuk pertumbuhan optimum diperlukan sebelas asam amino, yaitu valin, leusin, threonin, phenilalanin, tirosin, sistein, metionin, lisin, prolin, histidin, dan arginin. Bakteri ini tidak dapat tumbuh pada media sintetik yang tidak mengandung asam amino atau protein (Supardi dan Sukamto, 1999). Staphylococcus aureus hidup sebagai saprofit di dalam saluran-saluran pengeluaran lendir dari tubuh manusia dan hewan-hewan seperti hidung, mulut dan tenggorokan dan dapat dikeluarkan pada waktu batuk atau bersin. Bakteri ini juga sering terdapat pada pori-pori dan permukaan kulit, kelenjar keringat dan saluran usus. Selain dapat menyebabkan intoksikasi, S. aureus juga dapat menyebabkan bermacam-macam infeksi seperti jerawat, bisul, meningitis, osteomielitis, pneumonia dan mastitis pada manusia dan hewan. (Supardi dan Sukamto, 1999). b. Streptococcus sp. Famili : Streptococcuceae Genus : Streptococcus Sumber gambar: http://dentasource.blogspot.com/2011/04/what-is-plaque.html
Streptococccus adalah mikroorganisme bulat, tersusun secara khas dalam rantai dan tersebar luas dalam alam. Beberapa diantaranya adalah anggota flora normal manusia, lainnya dihubungkan dengan penyakit-penyakit penting pada manusia yang bertalian sebagai infeksi dengan Streptococccus, sebagian karena sensitisasi terhadapnya. Kuman ini menghasilkan berbagai zat ekstraseluler dan enzim-enzim. Kemampuannya untuk menghemolisis sel-sel darah merah sampai berbagai tingkat adalah salah satu dasar penting untuk klasifikasi. Streptococcus terdiri dari rantai coccus dengan coccus berdiameter 0,5-1µm. Umumnya bersifat anaerob fakultatif,hanya beberapa jenis yang bersifat anaerob obligat.Mikroba ini tumbuh baik pada pH 7,4. Suhu optimum untuk pertumbuhannya 37°C, pertumbuhannya cepat berkurang pada suhu 40°C. Pada perbenihan yang baru, mikroba ini bersifat Gram positif, bila perbenihan telah berumur, dapat berubah menjadi Gram negatif. Tidak membentuk spora,kecuali beberapa strain yang hidupnya saprofitik. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan hasil yaitu morfologi Streptococcus sp berupa coccus, dengan koloni berbentuk rantai. c. Candida albicans
Kerajaan: Fungi Filum:
Ascomycota
Subfilum: Saccharomycotina Kelas:
Saccharomycetes
Ordo:
Saccharomycetales
Famili:
Saccharomycetaceae
Genus:
Candida
Spesies: C. albicans Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Candida_albicans Candida albicans merupakan jamur dimorfik karena kemampuannya untuk tumbuh dalam dua bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel tunas yang akan berkembang menjadi blastospora dan menghasilkan kecambah yang akan membentuk hifa semu. Perbedaan bentuk ini tergantung pada faktor eksternal yang mempengaruhinya. Sel ragi (blastospora) berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong dengan ukuran 2-5 µ x 3-6 µ hingga 2-5,5 µ x 5-28 µ . C. albicans dapat tumbuh pada variasi pH yang luas, tetapi pertumbuhannya akan lebih baik pada pH antara 4,5-6,5. Jamur ini dapat tumbuh dalam perbenihan pada suhu 28⁰C - 37⁰C.
C. albicans membutuhkan senyawa organik sebagai sumber karbon dan sumber energi untuk pertumbuhan dan proses metabolismenya. Unsur karbon ini dapat diperoleh dari karbohidrat. Jamur ini merupakan organisme anaerob fakultatif yang mampu melakukan metabolisme sel, baik dalam suasana anaerob maupun aerob. Proses peragian (fermentasi) pada C. albicans dilakukan dalam suasana aerob dan anaerob. Karbohidrat yang tersedia dalam larutan dapat dimanfaatkan untuk melakukan metabolisme sel dengan cara mengubah karbohidrat menjadi CO2 dan H2O dalam suasana aerob. Sedangkan dalam suasana anaerob hasil fermentasi berupa asam laktat atau etanol dan CO2. Proses akhir fermentasi anaerob menghasilkan persediaan bahan bakar yang diperlukan untuk proses oksidasi dan pernafasan. Pada proses asimilasi, karbohidrat dipakai oleh
C.
albicans sebagai sumber karbon maupun sumber energi untuk melakukan pertumbuhan sel. Pada manusia, C. albicans sering ditemukan di dalam mulut, feses, kulit dan di bawah kuku orang sehat. Kelainan jaringan yang disebabkan oleh C. albicans dapat berupa peradangan, abses kecil atau granuloma. Pada kandidosis sistemik, alat dalam yang terbanyak terkena adalah ginjal, yang dapat hanya mengenai korteks atau korteks dan medula dengan terbentuknya abses kecil-kecil berwarna keputihan. Alat dalam lainnya yang juga dapat terkena adalah hati, paruparu, limpa dan kelenjar gondok. Mata dan otak sangat jarang terinfeksi. Kandidosis jantung berupa proliferasi pada katup-katup atau granuloma pada dinding pembuluh darah koroner atau miokardium. Pada saluran pencernaan tampak nekrosis atau ulkus yang kadang-kadang sangat kecil sehingga sering tidak terlihat pada pemeriksaan. Manifestasi klinik infeksi C. albicans bervariasi tergantung dari organ yang diinfeksinya. Pada wanita, C. albican ssering menimbulkan vaginitis dengan gejala utama fluor albus yang sering disertai rasa gatal. Infeksi ini terjadi akibat tercemar setelah defekasi, tercemar dari kuku atau air yang digunakan untuk membersihkan diri; sebaliknya vaginitis. Candida dapat menjadi sumber infeksi di kuku, kulit di sekitar vulva dan bagian lain(Hendrawati,2008). d. Escherichia coli Domain: Bacteria Filum:
Proteobacteria
Kelas:
Gammaproteobacteria
Ordo:
Enterobacteriales
Famili:
Enterobacteriaceae
Genus:
Escherichia
Spesies: E. coli
Sumbergambar:http://www.google.co.id/imgres?q=escherichia+coli&um=1&hl=id&lr=lang_id&sa =N&gbv=2&biw=1024&bih=598&tbs=lr:lang_1id&tbm=isch&tbnid=fkEcDwxFRs0pxM:&imgrefurl=http:// rdsujono.blogspot.com/2011/06/
Bakteri Escherichia Coli merupakan kuman dari kelompok gram negatif, berbentuk batang dari pendek sampai kokus, saling terlepas antara satu dengan yang lainnya tetapi ada juga yang bergandeng dua-dua (diplobasil) dan ada juga yang bergandeng seperti rantai pendek, tidak membentuk spora maupun kapsula, berdiameter ± 1,1 – 1,5 x 2,0 – 6,0 µm, dapat bertahan hidup di medium sederhana dan memfermentasikan laktosa menghasilkan asam dan gas, kandungan G+C DNA ialah 50 sampai 51 mol % (Pelczar dan Chan, 1988:949). Escherichia coli merupakan kuman oportunis yang banyak ditemukan di dalam usus besar. Escherichia coli dalam usus besar bersifat patogen apabila melebihi dari jumlah normalnya. Escherichia coli di pindahsebarkan dengan kegiatan tangan ke mulut atau dengan pemindahan pasif lewat makanan atau minuman. Morfologi dan ciri-ciri pembeda Escherichia coli yaitu: (1) merupakan batang gram negatif, (2) terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek, (3) biasanya tidak berkapsul, (4) tidak berspora, (5) motil atau tidak motil, peritrikus, (6) aerobik, anaerobik fakultatif, (7) penghuni normal usus,seringkali menyebabkan infeksi G. Daftar pustaka Astuti, Puji, Indah Purwantini dkk. 2011. Percobaan II Teknik Aseptis dalam Buku Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Belqis,
Ratu.
2008.
Bakteri
Staphylococcus
aureus.
http://queenofsheeba.wordpress.com/2008/07/22/bakteri-staphylococcus-aureus/. Diakses tanggal 30 November 2011 Hasanah.
2009.
Morfologi
Kapang
dan
Khamir.
http://hasanah619.wordpress.com/2009/10/27/morfologi-kapang-dan-khamir/. Diakses tanggal 30 November 2011. Hendrawati,
Yosepine
dian.
2008.
Si
Putih
Oh
Si
Putih.
http://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/yosephine-dian-hendrawati-078114110.pdf.diakses tanggal 30 November 2011. Diakses tanggal 30 November 2011 Herlinda. 2010. Laporan Akhir Praktikum Mikrobiologi Pengenalan Peralatan Praktikum.. Universita Padjajaran. Bandung. Imam Supardi. Sukamto. 1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan dan Pengolahan Pangan, Penerbit alumni. Bandung.
Krisno,
agus.
2011.
Anatomi
dan
Morfologi
Bakteri,
Jamur
dan
Virus.
http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/14/anatomi-dan-morfologi-bakteri-jamur-virus/. Diakses tanggal 30 November 2011 Pelczar, M.J., S. Chan, 1988, Dasar-dasar Mikrobiologi 2, UI-Press, Jakarta. http://www.google.co.id/imgres?q=escherichia+coli&um=1&hl=id&lr=lang_id&sa=N&gbv=2 &biw=1024&bih=598&tbs=lr:lang_1id&tbm=isch&tbnid=fkEcDwxFRs0pxM:&imgrefurl=http://rd sujono.blogspot.com/2011/06/. Diakses tanggal 30 November 2011 http://id.wikipedia.org/wiki/Candida_albicans. Diakses tanggal 30 November 2011 http://dentasource.blogspot.com/2011/04/what-is-plaque.html. Diakses tanggal 30 November 2011 http://queenofsheeba.wordpress.com/2008/07/22/bakteri-staphylococcus-aureus/.
Diakses
tanggal 30 November 2011 http://www.google.co.id/imgres?q=morfologi+jamur&hl=id&sa=X&biw=1024&bih=677&tbm =isch&prmd=imvns&tbnid=F2QRTd7aJTT8xM:&imgre. Diakses tanggal 30 November 2011 http://www.google.co.id/imgres?q=morfologi+jamur&hl=id&sa=X&biw=1024&bih=677&tbm =isch&prmd=imvns&tbnid=Omqf79zt9zGPWM:&imgrefurl=http://www.budisma.web.id/Net/blog/ 2011/0. diakses tanggal 30 November 2011 http://www.google.co.id/imgres?q=khamir&hl=id&sa=G&gbv=2&biw=1024&bih=641&tbm=i sch&tbnid=JU1CuJMKHILpfM:&imgrefurl=http://www. Diakses tanggal 30 november 2011
Yogyakarta, 30 November 2011 Praktikan
Desi Riza Pratiwi 10/304988/FA/08652
View more...
Comments