PRAKTIKUM I

January 31, 2017 | Author: Arumini Leon | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download PRAKTIKUM I...

Description

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jadi, jaringan hamper dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak (multisluler). Setiap makhluk hidup berasal dari perkembangbiakan secara kawin (generatif) ataupun secara tak kawin (vegetatif) pada perkembangbiakan secara kawin terjadi percampuran antara sel ovum dan sperma membentuk satu sel zigot. Zigot membelah terus-menerus sehingga terbentuk embrio, dan embrio berkembang menjadi individu baru (Anonim 2011: 1). Semua kehidupan ditandai dengan tingkat organisasi yang hirarki. Sel menempati tempat khusus dalam hirarki kehidupan karena merupakan tingkat organisasi terendah yang dapat hidup mandiri sebagai suatu organism. Organism multiseluler, termasuk hewan, memiliki sel-sel khusus yang mengelompok membentuk jaringan, yang merupakan tingkat struktur dan fungsi yang lebih tinggi. Pada sebagian besar hewan, kombinasi berbagai jaringan membentuk unit fungsional yang disebut organ. Misalnya system pencernaan manusia, yang terdiri atas lambung, usus halus, usus besar, kantung empedu dan beberapa organ lain yang masing- masing merupakan kumpulan dari berbagai macam jaringan yang berbeda (Campbell 2004: 5). Epitel adalah jaringan yang terdiri atas sel- sel yang sangat rapat tanpa adanya zat inti sel. Epitel adalah avaskular (tidak punya pembuluh darah), tetapi semua epitel tumbuh pada jaringan ikat di bawahnya yang punya pembuluh darah. Epitel dipisahkan dari jaringan ikat dibawahnya sering terdapat bentuk kantung- kantung kecil yang dibatasi oleh epitel yang berisi jaringan ikat dengan pembuluh darah disebut papilla dan istilah epitel berasal dari gambaran ini ( G. sepi= di atas, + thele= putting). Epitel membingkus dan membatasi semua permukaan dalam. Pada permukaan tubuh epitel membentuk lapisan luar kulit yang disebut epidermis (Geneser 1994: 115). Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi epitel sederhana dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri

dari satu lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa sebelah dalam. Jaringan epitel berlapis terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya epitel usus dan saluran pernafasan. Jaringan epitel ada yang bersilia, misalnya pada saluran pernafasan. Silia tersebut berguna untuk menerima rangsangan dari luar, misalnya jika ada debu kita akan bersin. Epitel yang berada di luar tubuh biasanya disebut epidermis (epi = tepi, dan derm = kulit) misalnya pada kulit. Sebaiknya, epitel yang menutupi bagian dalam organ tubuh disebut endodermis (Anonim 2011: 1). Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur yang berbeda yang sesuai dengan fungsinya. Suatu jaringan disatukan dengan suatu matrixs ekstraseluler lengket yang melapisi sel- sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat. Sesungguhnya istilah jaringan berasal dari bahasa latin yang berarti tenunan. Kita dapat mengelompokkan jaringan kedalam empat kategori utama, jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan saraf, dan jaringan otot. Keempat macam jaringan tersebut ditemukan pada semua hewan kecuali pada hewan yang paling sederhana. Jaringan epithelium terdapat pada lapisan- lapisan sel yang berkemas dengan rapat (Campbell 2004: 5). Fungsi umum epithelium adalah sebagai proteksi, reparasi, dan seleksi apa- apa yang memasuki dan meninggalkan tubuh seperti halnya membran sel yang mengatur partikel- partikel yang masuk keluar sel. Oleh karena letaknya dipermukaan, epitel sangat mudah rusak tetapi selalu ada penggantian dari sel- sel yang rusak tadi secara terus menerus. Sel- sel epithelium yang rusak dn lepas ini dapat lepas satu persatu atau lapisan- lapisan. Sel- sel epithelium dibagi atas berbagai macam yaitu diantaranya epitel squamosum, epithelium cuboid, epithelium collumner, epithelium bercilia, dan epithelium berflagella. Menurut fungsinya. Jaringan epithelium terbagi atas epithelium protektif, epithelium sekretoris, dan epithelium sensoris (Radiopoetro 1996: 94). 1.2. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui fungsi jaringan epitel sebagai jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan tubuh hewan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Epitel membatasi rongga- rongga besar dalam tubuh yitu rongga pleura, rongga pericardium, dan rongga peritonium. Lebih lanjut permukaan dalam yang terdapat pada pembuluh darah dan pembuluh limfa dibatasi oleh epitel yang disebut endotel. Berbagai epitel didalam tubuh berkembang dari ketiga lapisan benih. Selama berkembang embrional, epitel yang menutupi atau membatasi permukaan dapat membentuk pertumbuhan kedalam jaringan ikat dibawahnya dan disini terbentuk kelenjar. Karena itu, epitel dapat dibagi menjadi epitel yang menutupi atau membatasi dan epitel kelenjar. Epitel mempunyai fungsi macam- macam yaitu pada permukaan luar, epitel member perlindungan terhadap kerusakan mekanis, perlindungan terhadap masuknya mikroorganisme dan mencegah penguapan air (Geneser 1994: 115). Fungsi jaringan epitel. Jaringan epitel secara umum memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: 1. Sebagai pelindung atau proteksi jaringan yang berada di sebelah dalamnya 2. Sebagai kelenjar, yaitu cairan yang menghasilkan getah. Kelenjar merupakan lekukan dari jaringan epitel dimana pada dindingnya terdapat sel kelenjar. Sel kelenjar adalah sel yang mengambil bahan baku dari darah lalu dibuat menjadi sesuatu. Kelenjar Ekskresi bila zat yang dikeluarkannya untuk dibuang, contohnya urine.Kelenjar sekresi jika zat yang dikeluarkannya untuk digunakan kembali, contohnya enzim-enzim. Kelenjar endokrin bila zat yang dikeluarkan (hormone) langsung ke dalam darah. 3. Sebagai penerima rangsang atau reseptor, disebut epitel sensori atau neuroepitelium. Epitel sensori kebanyakan berada di alat indra. 4. Sebagai pintu gerbang lalu lintas zat, berfungsi melakukan penyerapan zat ke dalam tubuh dan mengeluarkan zat dari dalam tubuh. Contohnya pada alveolus paru-paru, jonjot usus, dan nefron ginjal (Anonim 2011: 1) Jaringan epitel terdapat dalam wujud lapisan- lapisan sel yang berkemas rapat. Jaringan tersebut melindungi bagian luar tubuh dan melapisi organ dan rongga di dalam tubuh. Sel- sel epitel menyatu dengan erat dengan sedikit bahan diantara sel- sel tersebut. Pada banyak epithelium, sel- sel tersebut di patri menjadi satu oleh penyambung ketat. Pengemasan ketat ini memungkinkan epithelium berfungsi sebagai suatu rintangan mekanis, serangan mikroorganisme yang menyusup masuk, dan kehilangan cairan.

Permukaan bebas pada jaringan epithelium itu terpapar ke udara. Sementara sel- sel yang berada dibagian dasar rintangan itu melekat kesuatu membrane basal, suatu lempengan matrks ekstraseluler yang padat. Para ahli biologi sel menemukan bahwa membran basal memiliki banyak fungsi yang berbeda, seperti membantu mengorganisasikan peristiwa yang berurutan dalam metabolism sel (Campbell 2004: 5). Ada berbagai macam jaringan yang dalam garis besar dibagi menjadi yaitu jaringan tanpa matriks dan jaringan dengan matriks. Jaringan tanpa matriks meliputi jaringan epitel, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan tanpa matriks meliputi jaringan pengikat, jaringan tulang, dan jaringan tulang rawan. Jaringan epitel atau epithelium adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh organism multiseluler, baik permukaan dalam maupun luar. Misalnya pada permukaan mulut, kerongkongan, lambung, usus, paru- paru, yang sesungguhnya ada kaitanya dengan permukaan luar. Permukaan- permukaan dalam yang lain, misalnya pada pembuluh- pembuluh darah dan rongga- rongga tubuh (Radiopoetro 1996: 92). Epitel mempunyai struktur berbeda- beda bergantung pada fungsinya yang berbedabeda. Sel epitel berfariasi bentuknya, bervariasi dalam susunan lapisan sel epitel dan dalam sifat- sifat sitologinya. Epitel diklasifikasikan berdasarkan jumlah lapisan. Jika epitel hanya selapis sel itu disebut epitel selapis. Sel- sel permukaan dinyatakan menurut aturanya, berdasarkan tingginya sel disebut squamus, kubis (cuboidal), atau silindris (columnar). Namun bentuk- bentuk sel biasanya lebih tidak teratur. Khusunya permukaan lateral sel sering mempunyai morfologi yang kompleks dengan tonjolan- tonjolan sel sampingnya yang paling bertautan satu sama lainya (Geneser 1994: 116). Jenis-jenis jaringan epitel. Jaringan epitel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epitel simpleks (terdiri dari satu lapis sel) dan epite kompleks (tersusun atas beberapa lapisan sel). Epitel simpleks (Epitel pipih selapis). Ciri-cirinya, sitoplasma jernih, inti sel bulat terletak di tengah. Epitel ini terletak di pleura, alveolus paru-paru, kapsul bowman pada ginjal, lapisan dalam pembuluh darah dan limfa, ruang jantung, selaput bagian dalam telinga, sel ekskresi kecil dari kebanyakan kelenjar. Adapun fungsi epitel ini antara lain: a) Pelapis bagian dalam rongga dan saluran (endothelium). b) Tempat difusi zat. c) Tempat infiltrasi zat. d)Tempat osmosis zat. Selanjutnya (Epitel kubus selapis) Sitoplasmanya jernih atau

berbutir-butir. Inti sel bulat besar di tengah. Terletak di kelenjar keringat dan kelenjar air liur, retina mata, permukaan ovary, dan saluran nefron ginjal. Adapun fungsinya, a) Lapisan pelindung atau proteksi. b) Tempat penyerapan zat (absorbsi). c) Penghasil mucus (lendir) / sekresi (Anonim 2011: 2). Struktur epitel sesuai dengan fungsinya. Misalnya epithelium squmosa sederhana, yang mudah ditembus zat berfungsi dalam pertukaran zat melalui difusi. Epitel tersebut melapisi pembuluh darah dan paru- paru. Epithelium squmosa belapis

beregenerisasi

secara cepat melalui pembelahan sel di dekat membran basal. Sel-sel baru di dorong ke permukaan bebas sebagaikan pengganti bagian sel- sel yang mengelupas secara terus menerus. Epitel kolumnary memiliki sel- sel dengan volume sitoplsma yang relative besar, seringkali berada dimana sekresi atau penyerapan aktif. Epitel kolumnar berlapis melapisi permukaan bagian dalam kandung kemih (Campbell 2004: 6). Sepanjang batas sel epitel besebelahan terdapat tautan sel, yang merupakan tempat terjadinya kontak khusus antar sel. Terdapat tiga jenis tautan sel masing- masing dirancang khusus pada jenis pertama, yang hanya terdapat pada jaringan epitel yang dikenal dengan tautan kedap atau taut cekat (lighh or occluding). Membrane sel bersebelahan menyatu dengan perantara system rambung penyekat yang saling berkesinambungan, yang membentuk sumbatan diantara sel. Jenis tautan sel kedua dikenal sebagai tautan lekat (adhering junction) karena merupakan tempat adisi kuat diantara sel yang besebelahan. Tautan lekat tidak terbatas pada jaringan epitel, mereka juga melakukan adhesi kuat diantara sel- sel otot jantung. Jenis tautan ketiga, yang juga tidak terbatas pada jaringan epitel, disebut tauh rekah (gap junction) karena terdapat celah intersel sempit diantara membrane sel bersistan pada tautan ini (Geneser 1994: 185). Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya, baik di sebelah luar maupun dalam. Jaringan epitel berasal dari spesialisasi lapisan eksoderm. Jaringan epitel yang melapisi luar tubuh disebut epidermis. Yang membatasi rongga dalam disebut endodermis, sedangkan yang membatasi rongga disebut mesoderm. Hamper seluruh tubuh ditutupi atau dibatasi lembaran utuh sel yang disebut epitel. Lembaran tersebut dapat melipat kedalam jaringan ikat dibahahnya (Anonim 2011: 2). BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 04 Oktober 2011, pada pukul 08.30 – 10.30 WIB, bertempat di Laboratrium Zoologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya. 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis, buku gambar, dan mikroskop cahaya. Sedangkan bahan yang digunakan adalah preparat awetan. 3.3. Cara Kerja Disediakan preparat awetan. Kemudian diletakkan di meja mikroskop. Lalu diamati mulai dari resolusi yang paling sederhana, digambar dan diberi keterangan.

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN I

“ JARINGAN EPITEL “

NAMA

: RUMINI

NIM

: 08101004002

KELOMPOK

: V (LIMA)

ASISTEN

: M. ARIF HIDAYAT

LABORATORIUM ZOOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2011

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL a). Penampang melintang colon Cavia cabaya

Klasifikasi: Kingdom : Animalia Filum

: Chordata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Rodentia

Family

: Cavidae

Genus

: Cavia

Spesies : Cavia cabaya

Keterangan: 1. Lumen 2. Membran basalis 3. Inti

b). Ovarium Mus musculus

Klasifikasi: Kingdom : Animalia Filum

: Chordata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Rodentia

Family

: Muriidae

Genus

: Mus

Spesies : Mus musculus

Keterangan: 1. Lumen 2. Membran basalis 3. Nukleus

c). Usus halus Mus musculus

Klasifikasi: Kingdom : Animalia Filum

: Chordata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Rodentia

Family

: Muriidae

Genus

: Mus

Spesies : Mus musculus Keterangan: 1. Dinding sel 2. Epitel 3. Rongga 4. Rongga membran

d). kelenjar adrenal Mus musculus

Klasifikasi: Kingdom : Animalia Filum

: Chordata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Rodentia

Family

: Muriidae

Genus

: Mus

Spesies : Mus musculus Keterangan: 1. Membran 2. Sitoplasma 3. Nukleus

e). Penampang memanjang

Klasifikasi: Kingdom : Animalia Filum

: Chordata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Rodentia

Family

: Muriidae

Genus

: Mus

Spesies : Mus musculus Keterangan: 1. Dinding 2. Lumen 3. Membrane plasma

4.2. Pembahasan

Dari percobaan yang telah kita lakukan mengenai jaringan epitel, maka kita dapat mengetahui Mus musculus merupakan anggota dari kelas muriidae, yang termasuk dalam kingdom mamalia. Jaringan epitel pada Mus musculus tidak hanya terdapat pada bagian luar tubuh namun pada bagian dalam organ tubuh termasuk testis. Hewan ini bereproduksi dengan cara seksual yaitu dengan cara bertenubya sel telur dan sel sperma. Menurut Radiopoetro (1996: 91), bahwa permukaan- permukaan yang dilapisi oleh epitel yaitu misalnya pada pembuluh- pembuluh darah dan rongga- rongga tubuh meskipun tidak berhubungan dengan permukaan luar, juga dilapisi oleh sel epithelium. Sel- sel epithelium tersusun kompak, bergabung bersama oleh adanya perekatan interseluler sehingga menyusun suatu kekuatan dan bagian dasarnya biasanya di sokong oleh oleh suatu membran yang biasa di sebut membran basalis. Pada kelenjar adrenal Mus musculus molekul adrenal yang bercampur dengan darah dan disebarkan kebagian tubuh ini menurut Anonim (2011: 1), bahwa kelenjar adrenalin dihasilkan akan menghasilkan dan disimpan dalam medulla adrenal atau bagian dalam kelenjar adrenal. Didalam kelenjar adrenal, ada dua laboratorium terpisah yang menghasilkan hormon-hormon yang amat penting. Yang pertama korteks adrenal, yang lainnnya medula adrenal. Hormon-hormon yang dihasilkan dikedua laboratorium ini penting untuk kehidupan manusia dan hewan yang mempunyai kelenjar adrenal itu sendiri. Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas jelas yang terletak rapat satu sama lain. Oleh karena itu, jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan yang seluler. Tidak ada pembuluh darah dalam jaringan kapiler. Menurut Anonim (2011: 1), bahwa zat makanan diberikan kejaringan secara difusi dari pembuluh darah kapiler yang terletak dijaringan dibawahnya. Fungsi jaringan epitel sebagai pelindung, sebagai alat sekresi, sebagai alat penerima implus, sebagai alat penyaringan atau filtrasi, sebagai alat absorpsi, dan sebagai alat respirasi. Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dan lingkunganya, baik disebelah luar maupun dalam. Pada usus besar Cavia cabaya ini merupakan salah satu organ yang sangat penting ini sesuai dengan pendapat Anonim (2011: 2), bahwa dinding usus didalam terdiri atas mucosa, tunica muscularis atau lapisan otot, yang terdiri dari statum

longituninale intertenum yaitu lapisan otot yang paling berjalan longitudinal terdapat paling dalam dari tiga lapisan otot. Stratum longitudinal extertume yaitu lapisan paling luar dari tiga lapisan tersebut diatas. Pada ovarium Mus musculus terdapat jaringan epitel, yang tersusun atas banyak sel epitel. Jaringan epitel melindungi bagian luar dan dalam tubuh, tak terkecuali ovarium pada Mus musculuc. Menurut Campbell (2004: 5), bahwa jaringan ini melindungi bagian luar dan dalam tubuh serta melapisi organ dan rongga didalam tubuh. Sel- sel epitel menyatu dengan erat dengan sedikit bahan diantara sel- sel tersebut. Pada banyak sel-sel tersebut dipatri menjadi satu oleh persambungan ketatmemungkinkat epitel ini berfungsi suatu rintangan yang melindungi sel dari kerusakan mekanis, serangan mikroorganisme yang menyusup masuk, dan kehilangan cairan. Kelenjar adrenal suprarenal terdiri atas korteks atau diluar dan medula atau didalam. Korteks adrenal dibagi dalam tiga zona kosentris yang batasnya tidak jelas ini sesuai dengan pendapat Eroschenko (2003 : 274), bahwa kelenjar adrenal terdiri dari beberapa lapis yaitu: lapisan pertama terluar korteks kelenjar adrenal yaitu zona glomerulosa, sel-sel dalam zona ini tersusun dalm kelompok seperti telur dan sitoplasmanya mengandung sedikit lipid. Sel-selnya berupa lempengan yang berjalan radial. Lapisan sel ketiga zona retikularis yang berbatasan dengan medula adrenal. Batas antara korteks dan medula tidak jelas, sebagian besar sel medula tersusun berkelompok dan terdapat banyak pembuluh darah besar atau vena didalam medula ini. Pada penampang memanjang usus halus pada Mus musculus itu merupakan salah satu jaringan epitel yang ada pada usus halus dan untuk salah satu organ sistem pencernaan makanan ini sesuai dengan pendapat Anonim (2011: 2), bahwa jaringan epitel selapis kolumnar atau selindris berdiri pada membran basal. Pada penampang melintang selnya yang tinggi, inti lonjong terletak agak gasal berasal dengan sumbu tegak lurus terhadap membran berasal penampang atas tampak poligonal. Umumnya terdapat pada usus halus. BAB V

KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah kita lakukan mengenai jaringan epitel, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Jaringan epitel merupakan jaringan yang terdapat pada tubuh yang berfungsi melindungi tubuh bagian dalam 2. Terdapat empat macam jaringan epitel, yaitu jaringan epitel pipih, jaringan epitel kubus, jaringan epitel silindris, dan jaringan epitel transisional 3. Pada epitel terdapat dinding, sarkolema, dan inti sel. 4.

Pada Mus musculus kelenjar adrenalin dihasilkan akan menghasilkan dan

disimpan dalam medulla adrenal atau bagian dalam kelenjar adrenal. 5.

Pada usus besar Cavia cabaya dinding usus didalam terdiri atas mucosa,

tunica muscularis atau lapisan otot.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Jaringan Epitel. http://id.wikipedia/wiki/jaringan epitel. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2011, pada pukul 20.00 WIB. Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga. Eroschenko, V. 2003. Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungisional. Jakarta: EGC .

Geneser, F. 1994. Buku Teks Biologi. Jakarta: Erlangga. Radiopoetro.1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.

ABSTRAK

Praktikum ini berjudul “Jaringan Epitel” yang bertujuan untuk mengetahui fungsi jaringan epitel sebagai jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan tubuh hewan. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 04 Oktober 2011, pada pukul 08.30 – 10.30 WIB, bertempat di Laboratrium Zoologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya. Adapun Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis, buku gambar, dan mikroskop cahaya. Sedangkan bahan yang digunakan adalah preparat awetan. Dari praktikum yang dilakukan, didapatlah hasil berupa gambar dan diberi keterangan. Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa jaringan epitel berfungsi melindungi tubuh bagian dalam, sebagai kelenjar, sebagai penerima rangsangan, dan sebagai keluar masuknya zat.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF