PERCOBAAN 1 ANTENA PEMANCAR 1. TUJUAN 1.1 Mengoperasikan pemancar UHF dan mengetahui daya yang diradiasikan. 1.2 Mengerti kondisi match dan miss - match antara beban pada ujung saluran koaksial dan antenna pemancar. 1.3 Mengerti dasar- dasar antenna pemancar yang digunakan sebagai beban. 1.4 Mengenal hubungan asymmetric antenna batang ½ gelombang (rod antenna) dan antenna dipole asymmetric ½ gelombang, menggunakan rangkaian simetri dengan saluran koaksial. 1.5 Mengenal kualitas dan efektifitas rangkaian simetri ini,saat antenna matching. 1.6 Mengukur distribusi arus dan tegangan sepanjang ½ gelombang dipole dan sepanjang rod antenna. 1.7 Menentukan dengan pengukuran, polarisasi gelombang yang diradiasikan. 1.8 Mengerti perubahan pada ciri – ciri antenna, menghasilkan perubahan perbandingan yang baik. 2. ALAT YANG DIGUNAKAN No
Nama Alat/Komponen
1
Pemancar UHF
1
2
Antena 2- elemen
1
3
Antena Folded Dipole 1/2
1
Gelombang (dari antenna Yagi)
Jumlah
Gambar
4
5
3.
Kabel Koaksial (50Ω), Panjang 1m
Hand Probe indikasi arus
1
1
SET UP PERANGKAT a. Pengoperasian Pemancar
1. Hubungkan kabel Power pemancar dengan tegangan jala jala listrik. 2. Hidupkan pemancar dengan memindah switch power ke atas. Pemancar akan membangkitkan frekuensi 434 Mhz, dengan daya yang dihasilkan b.
pemancar antara 0 sampai 2 watt. Pengaturan Daya Pada Pemancar 1. Untuk mengatur daya pada pemancar, set switch S1 ke atas. 2. Lalu putar control “Pout”. Gunakan skala Watt( 0 Watt – 2 Watt) pada “Skala Meter” untuk melihat berapa daya yang dikeluarkan oleh
c.
pemancar. Pengukuran Matching (UF dan UR) Hubungkan Antena dengan kabel koaksial ke output pemancar. 1. Set Switch S1 ke SWR 2. Untuk mengukur besarnya tegangan maju(UF), Atur Switch S2 ke UF. 3. Untuk mengukur besarnya tegangan balik(UR), Atur Switch S2 ke UR. Baca berapa persentase tegangan-nya pada “Skala Meter” menggunakan 4. skala persentase.
4. PROSEDURE PERCOBAAN 4.1 Pengukuran Matching Antena 1. Pasang antenna Folded Dipole dengan polarisasi horizontal seperti gambar berikut:
2. Hubungkan Folded Dipole dengan kabel koaksial ke output pemancar. 3. Atur daya Output pemancar 2W. Set Switch pada SWR, lalu Atur Switch S2 ke U F. Set tegangan UF pada 5. 6.
100% dengan memutar sensitivity pada pemancar. Setelah itu, pindah Switch S2 ke UF. Baca berapa persentase tegangan UF
7.
pada “ Skala Meter” menggunakan skala persentase. Tentukan Faktor Refleksi pada Antena dengan rumus:
8.
Tentukan Reflected Power pada Antena dengan rumus:
9.
Tentukan daya yang diradiasikan pada Antena dengan rumus: -
10.
Tentukan SWR pada Antena dengan rumus:
11.
Ulangi prosedur di atas untuk antenna double dipole.
4.2 Pengukuran Distribusi Arus 1. Pasang antenna Folded Dipole dengan polarisasi horizontal seperti gambar berikut:
2. 3. 4. 5.
Hubungkan antena dengan kabel koaksial ke output pemancar. Atur daya Output pemancar 0.5 W. Gunakan hand probe untuk indikasi arus pada jarak kurang lebih 1 cm. Ulangi pengukuran dengan menggunakan antenna double dipole.
5. DATA PENGUKURAN PEMANCAR DAN ANTENA 1) Mengukur Matching Antena a) Mengukur Matching Antenna Folded Dipole
Faktor refleksi antenna (Γ) =
=
= 0,2
Reflekted Power(PR) = Γ2.Pout = (0,2)2 x 1.4 = 0,056 W Daya radiasi antenna (PT)
= Pout - PR = 1.4 W – 0,056 W = 1.344 W
SWR antenna , SWR =
=
=
= 1,5
b) Mengukur Matching Antenna Double Dipole
=
Faktor refleksi antenna (Γ) =
= 0,19
Reflekted Power(PR) = Γ2.Pout = (0,19)2 x 2 = 0,0722 W Daya radiasi antenna (PT)
= Pout - PR = 2 W – 0.0722W = 1,9278 W
SWR antenna , SWR =
=
2) Pengukuran Distribusi Arus Antenna Daya Mendekati 0.5 Watt a) Folded Dipole
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.