Ppt Refleksi Kasus Lia Dr Dewi Sp.kj
March 16, 2019 | Author: reskiawan | Category: N/A
Short Description
1...
Description
REFLEKSI KASUS LIA ASWIKA VIA KOSTA
PEMBIMBING KLINIK : dr. Dewi Suryani Angjaya Sp.Kj
Identitas Pasien Nama Jeniskelamin Usia Alamat Status pernikahan Pendidikan terakhir Pekerjaan Agama Tanggal pemeriksa Tempat Pemeriksaan
: Ny. N : Perempuan : 53 tahun : jln. angkasa : Sudah menikah : smp : Ibu rumah tangga : islam : 28 Mei 2018 : RSUD Undata Palu
SKENARIO
Seorang wanita berusia 53 tahun
memakai baju kain
warna hijau dan jilbab, celana kain berwana coklat dengan, penampilan rapi, perawakan agak gemuk, kondisi pasien sesuai umur,kulit sawo matang, memakai kacamata. Datang ke Poliklinik Jiwa Rumah Sakit Undata dengan keluhan perasaan cemas gelisah. Cemas sudah dirasakan sejak lama. Cemas yang dirasakan pasien membuatnya susah tidur, jika terbangun dari tidur pasien sudah tidak dapat tidur kembali,
pasien juga terkadang mengalami malas makan dan malas beraktivitas Jika cemas pasien merasakan kepala terasa keram pusing, dan Penyebab awalnya pasien mengalami cemas hingga susah tidur akibat awal ketika duduk di bangku sekolah Semenjak kejadian tersebut pasien sering merasakan cemas gelisah, takut, sulit tidur, dan kehilangan semangat untuk beraktifitas. Rasa cemas timbul tidak menentu. Keluhan ini muncul ketika ada sesuatu yang membuat perasaan pasien tidak nyaman (emosi dan kekhawatiran).
EMOSI YANG TERLIBAT Kasus ini menarik untuk di bahas karena pasien memiliki kepatuhan yang tinggi untuk mengkonsumsi obat sejak Lebih dari 4 tahun belakangan sehingga kita bisa melihat dengan jelas perbaikan keluhan yang dialami pasien setelah mengkonsumsi obat. Pasien dengan terbuka dan kooperatif dapat menjelaskan masalahnya sehingga informasi yang dibutuhkan terkait untuk mendiagnosis gangguan dapat dikumpulkan. EVALUASI Pengalaman Baik Pasien saat dianamnesis bersifat terbuka dan sangat koperatif, dan mengakui senang ditanya-tanya oleh pemeriksa,serta tidak sungkan untuk menceritakan yang dia alami. Pengalaman Buruk Pada saat dianamnesis di Poli waktu yang terlalu singkat tidak cukup untuk melengkapi anamnesis, sehingga pemeriksa melakukan anamensis via telefon.
ANALISIS Berdasarkan deskripsi kasus diatas, kasus ini merupakan pasien dengan Gangguan Afektif Episodik Depresif Sedang. Hal ini dapat dijelaskan dari terpenuhinya kriteria diagnostik berdasarkan PPDGJ III Gejala Utama : (pada derajat ringan, sedang, dan berat) Afek depresif Kehilangan minat dan kegembiraan Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas. Gejala lainnya Konsentrasi dan perhatian berkurang Harga diri dan kepercayaan diri berkurang Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik. Gagasan atau perubahan membahayakan diri atau bunuh diri Tidur terganggu Nafsu makan berkurang.
Untuk episodik depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa selurang-kurangnya 2 mingu untuk penegakan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat. Kategori diagnosis episodik ringan, sedang, dan berat hanya digunakan untuk diagnosis depresif tunggal. Episodik depresif berikutnya harus diklasifikasikan dibawah salah satu diagnsosis gangguan depresif berulang.
Sekurang-kurangnya harus ada 2 atau 3 gejala utama depresi seperti pada episode depresi ringan. Ditambah sekurag-kurangnya 3 (dan sebaiknay 4) dari gejala lainnya Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu Mengahadapi keulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga. Karakter kelima F32.10 = tanpa gejala somatik F32.11 = dengan gejala somatik
Pada kasus ini, diagnosis banding yang bisa diangkat adalah : Episodik Depresif Ringan. Sekurang-kurangnya harus ada 2 atau 3 gejala utama depresi seperti yang disebutkan diatas. Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya. Lamanya seluruh episode berlangsung sekurangkurangnya 2 minggu Hanya sedikit kesulitan dalan pekerjaan dan kegiatan sosial yang bisa dilakukan. Karakter kelima F32.00 : tanpa gejala somatik F32.01 : dengan gejala somatik.
Episodik Depresif tanpa gejala psikotik Semua 3 gejala utama depresi harus ada Ditambah sekurangnya 4 dari gejala lain, dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat. Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci. Dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresif berat masih dapat dibenarkan. Episodik depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakan diagnosis dalam kurun waktu kuran dari 2 minggu. Sangat tidak mungkin pasien untuk mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang terbatas.
Rencana terapi yang diberikan adalah sandepril 10 mg. Sandepril mengandung maprotilin yang merupakan antidepresan golongan heterosiklik. Obat ini bekerja dengan cara selektif menghambat reaspsorpsi kembali dari noradrenalin dari sela sinaps di ujungujung saraf. Obat ini diindikasi untuk antidepresi terutama yang membutuhkan sedasi. Alprazolam 0,5 mg juga diberikan sebagai penenang. Obat ini merupakan golongan antiansietas benzodiasep yang diindikasikan pada gangguan cemas dan depresi.
KESIMPULAN Gangguan depresi adalah suatu gangguan yang behubungan dengan gangguan mood dan afek Gangguan depresi menuru kriteria diagnosis dari PPDGJ dibagi menjadi tiga, yakni gangguan depresi ringan, gangguan depresi sedang, gangguan depresi berat tanpa gejala psikotik, dan gangguan depresi berat dengan gejala psikotik. Penatalaksanaan gangguan depresi bisa menggunakan terapi farmakologi dan non farmakologi
DAFTAR PUSTAKA
FKUI. Farmakologi dan Terapi. Ed 5. EGC : Jakarta. 2012 Benjamin, JS,. Virginia, AS,. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Ed. 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta. 2010. Tursi MF, Bares CV, Camacho FR, Tofoli SM, Juruena MF. Effectiveness of Psychoeducation for Depression: a Systematic Review. J Psychiartic. 2013;47(11):1019-31 Rusdi, M,. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkasan dari PPDGJ-III dan DSM-5. Penerbit Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya : Jakarta. 2013.
View more...
Comments