PPT-Depresi - Farmakoterapi 3

December 17, 2018 | Author: Fiannisa | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

depresi...

Description

1

Definisi Gangguan depresif adalah gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai masalahnya, dengan berbagai gambaran gambar an klinis yakni gangguan episode depresif, gangguan distimik, gangguan depresif mayor dan gangguan depresif unipolar serta bipolar.

Definisi Gangguan depresif adalah gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai masalahnya, dengan berbagai gambaran gambar an klinis yakni gangguan episode depresif, gangguan distimik, gangguan depresif mayor dan gangguan depresif unipolar serta bipolar.

3

Epidemiologi 

Tahun 2020 penyakit depresi diperkirakan akan mejadi rangking kedua sebagai penyebab disabilitas.



Perempuan sangat beresiko mengalami depresi pada usia muda hingga 50 tahun.



Perempuan lebih cenderung 1,7 sampai 2,7 kali lebih besar dibanding pria untuk mengalami depresi.



Diperkirakan 8-18% pasien depresi memiliki satu keluarga dekat yang memiliki sejarah depresi.

4

Hipotesis Amin Biogenik

Hipotesis Permisif

Hipotesis Sensitivitas Reseptor

Atrofi Hippocampus

Klasifikasi

5

Depresi mayor 

• Harus terdapat 5 dari gejala • Harus terdapat 1 dari gejala utama • Setidaknya terjadi selama dua minggu

Depresi minor 

• Harus terdapat 2 gejala dan < 5 gejala depresi mayor. • Setidaknya terjadi selama 2 minggu. • Diagnosa: pasien tanpa riwayat depresi mayor, distimik, bipolar atau psikotik.

Gangguan distimik

• Mood  sedih yg menetap, terdapat minimal 2 gejala • tidak hilang selama min 2 bulan dalam dua tahun • Tidak ada episode depresi mayor 2 tahun pertama

Gangguan bipolar

• Terdapat kriteria gangguan depresi mayor dan terdapat riwayat setidaknya satu kali episode manik.

Gangguan penyesuaian dengan

• Terdapat mood depresi, rasa takut, atau tidak ada harapan dalam tiga bulan setelah ada stresor gangguan atau disabilitas berat . • Akan menghilang dalam 6 bulan setelah hilangnya →

Gejala: 

Mood depresi



Kehilangan minat



Kehilangan kesenangan dalam semua atau sebagian besar kegiatan



Berat badan berkurang atau bertambah (lebih dari 5%), gangguan nafsu makan



Insomnia atau hipersomnia



Retardasi atau agitasi psikomotor, lelah



Perasaan tidak berharga atau bersalah yang tidak jelas



Penurunan kemampuan berkonsentrasi



Pemikiran kematian atau bunuh diri yang berulang.

6

Diagnosis Perlu dilakukan analisa penyebab yang berasal dari masalah medis, psikiatrik, atau disebabkan karena obat/alkohol. Diagnosa depresi ditegakkan jika :  Terdapat

sedikitnya 5 gejala yang terjadi dalam waktu

2 minggu.  Gejala-gejala

tsb menyebabkan rasa tertekan yang

signifikan atau menyebabkan gangguan fungsi sosial, atau fungsi lainnya.  Gejala

bukan disebabkan karena adanya kondisi

medis tertentu atau

n obat tertentu.

Tanda & Gejala

  

Gangguan depresi ditandai oleh satu/lebih m a j o r d e p r e s s i v e e p i s o d e . Satu major depressive episode ditandai oleh 5 atau lebih gejala, antara lain: 

Perasaan tertekan/depresi sepanjang hari, hampir setiap hari



Kehilangan interes atau kesenangan terhadap hampir semua aktivitas



Berkurangnya berat badan secara signifikan, atau bertambah BB, dengan penurunan atau kenaikan nafsu makan hampir setiap hari







Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari. Kemunduran psikomotor Kelelahan atau kehilangan energi. Perasaan tidak berguna atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak semestinya. Tidak bisa konsentrasi berpikir, daya ingat menurun. Secara berulang berpikir tentang ingin mati atau bunuh diri, atau usaha bunuh diri.

7

Faktor Resiko Keturunan / genetic Kepribadian Situasi/lingkungan Kondisi medik Penggunaan obat Penyalahgunaan zat

Terapi Depresi

Sasaran Terapi: Perubahan efek berupa mood pasien, yang dapat dipengaruhi kadar 5-HT dan NE di otak   sasarannya adalah modulasi kadar 5-HT dan NE di otak dengan agen-agen yang sesuai.

9

10



Intervensi psikoterapi sama efektifnya dengan obat antidepresan, tidak ada efek samping, murah Þmerupakan first line therapy pada depresi ringan.



Electroconvulsive Therapy (ECT), Terapi dengan menggunakan “kejutan listrik”, terapi yang aman dan efektif, tetapi dapat menimbulkan adverse effect seperti disfungsi kognitif.



ECT dilakukan bila : diperlukan respon yang cepat, terapi dengan obat tidak/kurang menimbulkan respon.

11

Mekanisme Aksi Antidepresan

12

Klasifikasi Antidepresan berdasarkan Mekanisme Aksi Golongan

Mekanisme Aksi

 Anti depresan trisiklik (Tricyclic antidepressant, TCA)

Penghambatan re-uptake 5-HT dan norepinefrin

Serotonin nor-epineprine reuptake inhibitor (SNRI)

Penghambatan re-uptake 5-HT dan norepineprin

Monoamin oksidase inhibitor (MAOI)

Penghambatan enzim monoamine oksidase

Selective 5-HT re-uptake inhibitor Penghambatan re-uptake 5-HT (SRRI) secara selektif

Nama Obat  Antidepresan trisiklik; amitriptilin, imipramin, klomipramin, desipramin, dll Venlafaksin Fenelzin, tranilsipromin Fluoksetin, Sertralin,paroksetin,fluvoksamin, dll Bupropion

 Aminoketon

Penghambatan re-uptake norepineprin dan dopamin

Triazolopyridin

Antagonis reseptor 5-HT 5-HT2A/ Trzodon dan nefazodone penghambatan reuptake 5-HT

Tetrasiklik

Antagonis reseptor alfa 2

Mirtazapin

15 Fase Pengobatan Gangguan Depresif    

Fase akut bertujuan untuk meredakan gejala. Fase kelanjutan untuk mencegah relaps. Fase pemeliharaan.

Parameter yang harus dipantau dalam penggunaan antidepresan



Hilangnya gejala depresi dan perbaikan fungsi sosial.

  Adverse

reaction, spt : sedasi, efek antikolinergik, disfungsi seksual



Pantau/masih tidaknya ide untuk bunuh diri.



Jika pasien mendapat venlafaksin atau TCA yang diberikan bersama natihipertensi yang memblok saraf adrenergik sehingga harus dipantau Tdnya.

16

KASUS 

Nama

: Ny. S



Umur

: 51tahun



Jenis kelamin

: Perempuan

 Agama

: Islam



Suku

: Jawa



Pendidikan

: SD



Pekerjaan

: Penjual sayur

 Alamat

: Tawangmangu



Status perkawinan

: Menikah



Tanggal masuk RS

: 26 Pebruari 2014



Tanggal periksa

: 12 Maret 2014





17

SUBJEKTIF

Pasien dikonsulkan dari bagian interna dengan DM tipe II dengan ulkus DM pedis sinistra ada gejala depresi.

Sejak dirawat di RS Moewardi pasien sering menangis, merasa sedih, pandangan kosong, tidak mau makan dan lebih banyak diam jika diajak bicara. Pasien mengatakan sangat kecewa dan sedih karena awalnya luka di kakinya cuma kecil tetapi sekarang menjadi besar dan sampai naik ke paha. Pasien merasa menyesal mengapa dahulu tidak langsung ke RSDM, karena menurut pasien jika dibawa langsung ke RSDM kemungkinan kakinya tidak akan separah ini. Pasien juga mengeluh sering sedih dan terbangun pada malam hari dan susah tidur kembali karena memikirkan sakitnya tetapi pasien mengaku sudah pasrah. Pasien mengatakan ingin sembuh dan tidak ada keinginan untuk mati. Pasien juga mengatakan nafsu makannya berkurang tetapi saat ini sudah mau makan walau sedikit-sedikit. Pasien merasa semakin sedih saat mengetahui bahwa kakinya akan diamputasi. Pasien menjadi lebih sering diam dan melamun.

18

19

Dibawa ke RSDM karena dirujuk dari RSUD Karanganyar karena ada ulkus di kaki sebelah kiri yang semakin parah.Pasien mengatakan saat ke RS Karanganyar hanya ada luka kecil di kaki sebelah kiri tetapi disuruh mondok karena pasien ada riwayat sakit gula dan saat dicek kadar gulanya 400.

Pasien dirawat di RS Karanganyar selama 10 hari.

Riwayat keluarga ( family history )

20



Tn. W, 55 tahun, tak lulus SMP, suami pasien, tinggal serumah.



Tn. S, 25 tahun, lulus SMP, anak kandung pasien, tinggal serumah.



Riwayat Gangguan Sebelumnya



Gangguan psikiatrik (-)



Riwayat kejang umum (-)



Riwayat trauma kepala (-)



Riwayat DM (+) tidak rutin minum obat.



Riwayat penyakit organik yang berat : pasien pernah mondok di RS Moewardi karena gulanya tinggi.



Riwayat penggunaan alkohol dan zat psikoaktif lainnya : disangkal

OBJEKTIVE

21

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL GambaranUmum 

Penampilan : wanita tampak lebih tua dari usia, perawatan diri kurang baik, baju tampak kurang rapi, rambut tidak tersisir rapi.



Perilaku dan terdiam.



Sikap terhadap pemeriksa : kontak mata kurang adekuat. Pasien kadang agak lama menjawab pertanyaan dan kadang pemeriksa harus mengulang pertanyaan, jawaban masih relevan tetapi kurang spontan..

aktivitas psikomotor : psikomotor hipoaktif dan pasien sering tampak

DATA KLINIK 

TD : 120/80 mmHg



Nadi :90 X/menit



RR : 20 x/ menit



Suhu: 36.5°C



Conjungtiva tidak pucat



Sklera tidak ikterik



Pemeriksaan leher, jantung, paru, abdomen : DBN



Tampak ada ulkus pedis sinistra.



Gejala rangsang selaput otak tidak ada



Pupil isokor, refleks cahaya +/+, N



Cranialis baik



Fungsi sensorik dan motorik di ekstremitas inferior sinistra berkurang



Refleks fisiologis: normal



Refleks patologis : tidak ada



Tremor pada ekstremitas tidak ada.

22

DATA LABORATORIUM

23

No.

Data Laboratorium

Normal Range

26-2-2014

1

Hb

12.1-15.1 g/dL

10.7 g/dL

2

Hct

36.1-44.3 %

33 %

3

Leukosit

3.8-9.8x103/uL

3,6 ribu/uL

4

Eritrosit

4.48 juta/uL

5

Trombosit

277 ribu/uL

6

Ureum

28 mg/dL

7

SCr

8

Trigliserid

9

SGOT

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF