PPI 11 Program Pendidikan Pasien Dan Keluarga

November 16, 2017 | Author: Valerie Anneke | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

PPI 11 Program Pendidikan Pasien Dan Keluarga...

Description

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA RSU KELAS D KOJA Jln. Walang Permai No. 39 Jakarta Utara

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA PENDAHULUAN Pendidikan pasien dan keluarga di Rumah Sakit adalah pendidikan untuk individu individu yang sedang memerlukan pengobatan dan atau perawatan. Selain itu promosi kesehatan ditujukan kepada pengunjung rumah sakit, baik pasien rawat jalan maupun keluarga pasien yang mengantar atau menemani pasien di rumah sakit karena keluarga pasien diharapkan dapat membantu menunjang proses penyembuhan dan pemulihan pasien. Pasien dan keluarganya harus mengetahui hal-hal yang terkait dengan penyakit yang dideritanya seperti : penyebab penyakit, cara penularannya (bila penyakit menular), cara pencegahannya, proses pengobatan yang tepat dan sebagainya. Apabila pasien dan keluarganya memahami penyakit yang dideritanya diharapkan akan membatu mempercepat proses penyembuhan dan tidak akan terserang oleh penyakit yang sama. Pemberdayaan pasien dan keluarganya dalam kesehatan dimaksudkan apabila pasien sudah sembuh dan kembali ke rumahnya, mereka mampu melakukan upaya-upaya preventif dan promotif kesehatannya, terutama terkait dengan penyakit yang telah dialaminya. Penerapan proses belajar kesehatan di rumah sakit diterapkan bukan hanya melalui informasi dari para petugas rumah sakit, tetapi juga dari yang dialami, didengar, dan dilihat di rumah sakit. Pendidikan yang efektif diawali dengan assesmen kebutuhan pembelajaran pasien dan keluarganya. Assesmen ini menjelaskan bukan hanya kebutuhan akan pembelajaran, tetapi juga bagaimana pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Pembelajaran akan lebih efektif ketika disesuaikan dengan keyakinan, pilihan pembelajaran yang tepat, agama, nilai budaya, dan kemampuan membaca, serta bahasa. Demikian juga ketika ditemukan hal yang dibutuhkan dalam proses pelayanan pasien. Pendidikan termasuk kebutuhan pengetahuan pasien selama proses pemberian pelayanan maupun kebutuhan pasien setelah pulang untuk dirujuk ke pelayanan kesehatan lain atau pulang ke rumah.

Sehingga, pendidikan mencakup informasi sumber-sumber di komunitas untuk tambahan pelayanan dan tindak lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke pelayanan emergensi bila diperlukan. Pendidikan yang efektif dalam satu rumah sakit hendaknya disediakan format visual dan elektronik, serta berbagai pembelajaran jarak jauh dan teknik lainnya. SASARAN 

Penderita (pasien) pada berbagai tingkat penyakit Pasien yang datang ke rumah sakit sangat bervariasi, baik dilihat dari latar belakang sosial ekonominya, maupun dilihat dari tingkat keparahan penyakit dan jenis pelayanan perawatan yang diperlukan. Dari sudut tingkat penyakitnnya, dibedakan menjadi pasien dengan penyakit akut dan pasien dengan penyakit kronis. Dari jenis pelayanan yang diperlukan dibedakan dengan adanya pasien rawat jalan yang tidak memerlukan rawat inap, dan pasien rawat jalan dengan indikasi yang memerlukan rawat inap.



Kelompok atau individu yang sehat Pengunjung rumah sakit yang sehat antara lain keluarga pasien yang mengantarkan atau yang menemani pasien, baik pasien rawat jalan maupun rawat inap. Disamping itu para tamu rumah sakit lain yang tidak ada kaitannya langsung dengan pasien juga merupakan kelompok sasaran yang sehat bagi promosi kesehatan di rumah sakit.



Petugas rumah sakit Petugas rumah sakit secara fungsional dapat dibedakan menjadi petugas medis, paramedis, dan non medis, sedangkan secara struktural dapat dibedakan menjadi pimpinan, tenaga administrasi dan tenaga teknis. Apapun fungsinya dan strukturnya semua petugas rumah sakit mempunyai kewajiban untuk melakukan promosi kesehatan untuk pengunjung rumah sakit baik pasien maupun keluarga, disamping tugas pokok mereka. Oleh sebab itu sebelum mereka melakukan promosi kepada pasien dan keluarga mereka harus dibekali kemampuan promosi kesehatan

TUJUAN 1. Bagi pasien a. Mengembangkan perilaku sehat, khususnya yang berkaitan dengan masalah atau penyakit yang diderita oleh pasien yang bersangkutan

2. Bagi keluarga a. Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. Dalam proses penyembuhan penyakit, bukan hanya faktor obat saja, tetapi faktor psikologis dari pasien, terutama penyakit tidak menular seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jiwa dan sebagainya, sangat berperan. Dalam mewujudkan lingkungan psikososial ini maka peran keluarga sangat penting. Oleh karena itu promosi kesehatan perlu dilakukan juga bagi keluarga pasien. b. Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit. Dengan melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien mereka akan mengetahui dan mengenal penyakit yang diderita oleh pasien (anggota keluarganya), cara penularannya, dan cara pencegahannya. Keluarga pasien tentu akan berusaha untuk menghindari agar tidak terkena atau tertular penyakit seperti yang diderita oleh anggota keluarga yang sakit tersebut. c. Membantu agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain. Keluarga pasien yang telah memperoleh pengetahuan dan cara-cara penularannya, maka keluarga tersebut diharapkan dapat membantu pasien atau keluarganya yang sakit untuk tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain, terutama kepada orang lain, seperti kepada tetangga atau teman dekatnya. 3. Bagi rumah sakit a. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit b. Meningkatkan citra rumah sakit. Penerapan promosi kesehatan di rumah sakit diwujudkan dalam memberikan informasi-informasi tentang berbagai masalah kesehatan atau penyakit dengan masing-masing jenis pelayanannya. Di masing-masing titik pelayanan rumah sakit disediakan atau diinformasikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses penyembuhan pasien. Di tempat loket pendaftaran, di ruang tunggu di tempat pemeriksaan, di tempat pengambilan obat, di ruang perawatan dan sebagainya, selalu dilakukan penjelasan atau pemberian informasi terkait dengan apa yang harus diketahui dan dilakukan oleh pasien. c. Meningkatkan angka hunian rumah sakit (BOR). Dari pengalaman di rumah sakit yang telah melaksanakan promosi kesehatan, menyatakan bahwa kesembuhan pasien lebih pendek dari sebelumnya. Hal ini berarti dapat

memperpendek hari rawat pasien, yang akhirnya membawa dampak bahwa rumah sakit bersangkutan baik karena pasien yang dirawat cepat sembuh. JENIS KEGIATAN Berdasarkan sasaran promosi kesehatan, jenis kegiatan pendidikan pasien dan keluarga dapat dilakukan dengan cara : a. Individual (Bedside conseling ) Promosi kesehatan secara individu dilakukan dalam bentuk konseling. Konseling dilakukan oleh dokter, perawat, ahli gizi, petugas rehabilitasi medis terhadap pasien atau keluarga pasien yang mempunyai masalah kesehatan khusus, atau penyakit yang dideritanya b. Kelompok Penyuluhan kelompok dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan pasien dan/atau keluarga pasien di ruangan yang telah ditetapkan. Metode penyuluhan kelompok seperti ceramah, diskusi kelompok dan simulasi dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan ini. c. Massa Seluruh pengunjung rumah sakit, baik pasien maupun keluarga pasien dan tamu rumah sakit, adalah sasaran pendidikan kesehatan dalam bentuk ini. Bentuk pendidikan kesehatannya adalah dengan menggunakan metode penyuluhan massa seperti poster atau spanduk. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Tempat pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit disesuaikan dengan masing-masing kegiatan. Waktu dan tempat pelaksanaan sebagai berikut : a. Individu : rawat jalan dan rawat inap oleh dokter maupun perawat ruangan b. Kelompok di dalam rumah sakit : di instalasi masing-masing sesuai dengan kebutuhan c. Kelompok di luar rumah sakit : mengikuti program humas dan pemasaran. RENCANA ANGGARAN Biaya pelaksanaan program dianggarkan dari biaya operasional rumah sakit melalui Rapat Anggaran yang diadakan setiap tahun.

LAPORAN DAN EVALUASI 1. Pelaporan Pelaporan pendidikan pasien dan keluarga yang di rawat inap dituliskan dalam lembar edukasi pasien di status masing – masing. Sedangkan pendidikan kelompok di dalam dan di luar rumah sakit dibuat oleh ketua acara tersebut. 2. Evaluasi Untuk mengukur dan memantau keberhasilan program Pendidikan Pasien dan Keluarga maka dilakukan evaluasi terhadap keseluruhan program Pendidikan Pasien dan Keluarga Rumah Sakit dan identifikasi setiap permasalahan yang ditemukan untuk tindakan perbaikan. Evaluasi yang dilakukan adalah : 1) Evaluasi pemberian edukasi rawat inap setiap 6 bulan 2) Evaluasi SPO setiap saat apabila diperlukan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF