Power Point DM
April 4, 2019 | Author: Yosia Christian | Category: N/A
Short Description
Download Power Point DM...
Description
Disusun oleh : Billy Jonatan (406091045) Yosia Christian (406091047)
PENDAHULUAN y y y
y y y y
Berabad-abad yang lalu Ahli bedah Frederick Frederick GB dan Charles HB Penyakit enyakit metabolik, progesif, defisiensi insulin absolut dan relatif relatif sehingga sehingga hiperglik hiperglikemia emia Great imitator Umur berpengaruh, setelah 30 tahun Lansia tidak sadar bila terkena terkena DM Korelasi dengan peningkatan kemakmuran
Definisi (ADA (2005)) kelompok penyakit metabolik dg p o glukosa darah karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. y
Epidemiologi po angka insidens & prevalensi DM tipe-2 di dunia, akibat Perubahan pola makan Aktivitas fisik kurang
y
y y y
po usia
Prevalensi DM tahun 2000
y
y y y y
usia < 20 tahun =0,19% usia > 20 tahun 8,6% > 65 tahun 20,1% = , namun pd usia > 60 th
>>
epidemiologi
DM pada orang dewasa hampir 90% masuk diabetes tipe II Dari jumlah tersebut dikatakan bahwa 50% adalah pasien berumur lebih dari 60 tahun
y
y
Klasifikasi etiologis DM (ADA 2005) : 1.
Tipe I : defisiensi sel ß, mrpkn defisiensi insulin absolut o Autoimun o idiopatik
2.
3.
Tipe II : Bervariasi mulai dr yg predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yg predominan gangguan sekresi insulin dg resistensi insulin Tipe lain : y y y y y y y y
4.
Defek genetik fungsi sel beta Defek genetik kerja insulin Penyakit eksokrin pankreas Endokrinopati Krn obat atau zat kimia Infx imunologi Sindrom genetik lain yang bkaitan dg DM
DM gestasional
Etiologi y
DM tipe 1 y y y y y y y
Usia 90% Sel pancreas rusak Defisiensi insulin absolut Infeksi virus Gizi pada masa anak-anak
y
DM tipe 2 y y y y y y y y
Usia> 30 Pola familial kuat Sekresi insulin ber< Resistensi insulin Produksi glukosa hati ber>> Reseptor insulin sel ber
kalori (-)
BB q
polifagi
diuresis osmotik
poliuri
cairan keluar >>, haus
polidipsi
Faktor-f aktor
penyebab resistensi insulin pada DM tipe II y
O besitas
y
Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat Kurang gerak badan Faktor keturunan (herediter)
y y
F aktor risiko y
y
y
y
y
y
y
y
usia > 45 tahun kegemukan ( BB > 120% BB idaman atau IMT > 25 kg/m2 ) kebiasaan tidak aktif hipertensi turunan pertama dari orang tua dengan DM riwayat DM pada kehamilan ( DM gestasional ) riwayat toleransi glukosa terganggu ( TGT ) dan riwayat glukosa darah puasa terganggu ( GD P T ) sebelumnya kadar lipid abnormal ( kolesterol HDL 35 mg/dl dan atau Trigliserida 250 mg/dl)
Gejala klinis y
Keluhan klasik y
Penurunan BB & rasa
y
Keluhan lainnya y
Gangguan saraf tepi/kesemutan
lemah y
Poliuri
y
Gangguan penglihatan
y
Polidipsi
y
Gatal/bisul
y
polifagi
y
Gangguan ereksi
y
Keputihan
Diagnosis y
Kriteria diagnosis : y
y
Cara diagnosis : Jika tdp keluhan klasik + GDS u 200 mg/dl
200 mg/dl
y
TTGO
y
y
Gula darah puasa
Gejala klasik DM + glukosa darah sewaktu
y
Gejala klasik DM + kadar glukosa darah puasa 126 mg/dl
y
Kadar glukosa darah 2
jam pada TTGO 200 mg/dl
Diagnosis y y
y
pada lansia
Kadar glukosa darah puasa u 140 mg/dl bila terdapat gejala dan kadar glukosa darah puasa kurang dari 140 mg/dl maka dilakukanTTGO Bila TTGO abnormal pada 2 kali maka DM dapat ditegakkan
Skema Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) TTGO
2 jam pasca pembebanan
u
200
DM
140-199
< 140
TGT
Normal
Tes penyaring Bukan Bukan DM DM
Belum Belum pasti pasti DM DM
< 110
110 - 199
u
200
Darah kapiler
< 90
90 - 199
u
200
Plasma vena
< 110
100 - 125
u
126
Darah kapiler
< 90
90 - 99
u
100
Glukosa darah Plasma vena sewaktu (mg/dl)
Glukosa darah puasa (mg/dl)
DM DM
Penatalaksanaan Jangka pendek :
y
y y y
Hilangnya keluhan dan tanda DM, Mempertahankan rasa nyaman dan Tercapainya target pengendalian glukosa darah
Jangka panjang :
y
Tercegah dan terhambatnya progresivitas penyulit mikroangiopati, makroangiopati dan neuropati. Tujuan akhir : morbiditas dan mortalitas q
y
y
Pilar penatalaksanaan DM Edukasi Terapi gizi medis Latihan jasmani Intervensi farmakologis : y y y y
y y
Obat Hipoglikemik Oral Insulin
Penatalaksanaan DM y y
Edukasi : prinsip dasar y
y
y
y
y
y
y y
Sampaikan informasi secara bertahap, mulai dari yang sederhana baru kemudian yang lebih kompleks. Hindari informasi yang terlalu banyak dalam waktu singkat. Sesuaikan materi edukasi dengan masalah pasien. Libatkan keluarga / pendamping dalam proses edukasi. Berilah nasihat yang membesarkan hati dan hindari kecemasan. Usahakan adanya kompromi tanpa ada paksaan. Diskusikan hasil laboratorium. Berikan motivasi / penghargaan atas hasil yang dicapai.
Terapi gizi medis y y
y
y
y
y
y
Capai dan pertahankan BB yang normal Pilih makanan yang mgdg karbohidrat kompleks dan kaya serat, seperti : padi-padian , umbiumbian Hindari makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti :gula, madu, sirup, selai Gula, max 3 sdm/hari. Sebaiknya gunakan gula alternatif yang tidak mengandung kalori seperti : sakarin, aspartam Serat, akan memperlambat penyerapan glukosa dan menurunkan kadar lemak darah : buah, sayuran, padi-padian, sereal Batasi konsumsi lemak, minyak ataupun santan maksimal 25% dari kebutuhan energi : 2 bagian dari sumber lemak nabati dan 1 bagian dari sumber lemak hewani Asupan garam : 1 sdt/hari ( 6 g/hari ). Hatihati dengan makanan jadi yang mengandung natrium : vetsin, soda.
Latihan Jasmani
y y y
y
y
y
3-5 x/minggu, selama 30-60 menit Intensitas : ringan dan sedang Target : 60-70% dari Maximum Heart Rate ( MHR ) Tipe olahraga yang dianjurkan : Jalan, bersepeda, jogging, berenang Disesuaikan dengan umur dan kemampuan jasmani Sifat olahraga : Continous, Rhytmic, Interval, Progressive, Endurance
Obat hipoglikemik oral y
Pemicu sekresi insulin y
y
y
Penambah sensitivitas thdp insulin y
y
Tiazolidindion (glitazone)
Penghambat glukoneogenesis y
y
Sulfonilurea Gen I: tolbutamid, asetoheksamid, tolazamid, klorpropamid Gen II: glipizid,gliburid dan glimepirid Glinid; repraglinid, Nateglinid
Metformin
Penghambat glukosidase alfa y
Acarbose
OHO y
Indikasi OHO : y
y
y
y
Diabetes setelah umur 40 tahun Diabetes kurang dari 5 tahun Memerlukan insulin dengan dosis kurang dari 40 unit sehari DM tipe II, berat normal atau lebih
y
Cara pemberian OHO : y y
y
y
y
y
y
y
y
Mulai dengan dosis kecil ditingkatkan secara bertahap sesuai respon kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir maksimal Sulfonilurea generasi I & II : 15-30 menit sblm makan Glimepiride : Sebelum / sesaat sebelum makan Repaglinid, Nateglinid : sesaat / sebelum makan Metformin : sebelum / pada saat / sesudah mkn KH Acarbose : bersama suapan pertama makan Tiazolidindion : tidak bergantung pada jadwal makan
insulin y
Prinsip pemberian insulin : Pada keadaan emergency berikan regular insulin. Pada permulaan pemberian insulin, coba injeksi tunggal dengan intermediate acting insulin. Mulai dengan dosis kecil, dinaikkan secara perlahanlahan. Untuk merubah dosis, tunggu beberapa hari sampai 1 minggu. Jika kontrol sukar, berikan intermediate acting insulin 2 kali sehari. Harus dihindarkan terjadinya hipoglikemia y
y
y
y
Indikasi insulin y y
y
y
y
y
y
y y
y
DM tipe I DM tipe II, bila OHO gagal Stress berat (infeksi berat,operasi,stroke) DM gestasional dan penyandang DM yang hamil Ketoasidosis diabetik Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat KI / alergi OHO
Komplikasi DM y
Akut y y y
y
Ketoasidosis diabetik ( K AD)
Hiperosmolar Hiperglikemik nonketotik Hipoglikemia
kronis y
Makrovaskuler : y y y
y
penyakit jantung koroner penyakit cerebrovaskuler penyakit pembuluh darah perifer (gangrene)
Mikrovaskuler : y y y y
diabetik retinopati diabetik neuropati diabetik nefropati rentan terhadap infeksi
K AD
y
F aktor pencetus : Infeksi Infark miokard akut Penghentian insulin Pankreatitis Kehamilan Obat, dll.
y
Diagnosis :
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
y
Kadar glukosa > 250 mg% pH 600mg% Osmolalitas serum > 350 mOsm/kg pH>7,3 Bikarbonat serum > 15 mEq/L Anion gap normal Penatalaksanaan Rehidrasi (cairan), insulin, kalium, menghindari infeksi sekunder y y y y y
y
y
KESIMPULAN y y y
y y
Kelainan pada beta pankreas Tipe I : kerusakan sel beta Tipe II : resistensi insulin, produksi berkurang, lingkungan serta aktivitas fisik Meningkat seiring dengan bertambahnya usia Pada lansia gejala tidak spesifik, dapat dijumpai penurunan BB, kelelahan, gangguan kognitif, inkontinensia urin, ISK
View more...
Comments