Portofolio Thyroid
December 24, 2017 | Author: soekma_dewi | Category: N/A
Short Description
kesehatan...
Description
PORTOFOLIO Topik: Thyroid Heart Disease susp ec. Krisis Thyroid Tanggal (Kasus) : 5 Oktober 2015 Presenter : dr. Sukma Dewi MMP Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Dewi Kurniati dr. Silvy Medyawati Tempat Presentasi : RSUD Lawang Objektif Presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi : Laki-laki, 72 tahun dengan keluhan utama sesak napas sejak 1 minggu ini. Tujuan : mengetahui diagnosis dan penatalaksanaan PPOK. Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit Cara membahas Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos Data
Nama : Ny. S Umur : 66 tahun No. RM : Alamat : Nongkojajar Agama : Islam Pasien : 05.56.15 Bangsa : Indonesia Pekerjaan : Penjual Sayur Nama RS: RSUD Lawang Telp : Terdaftar sejak : Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis / Gambaran Klinis: Pasien mengeluhkan Sesak napas dan jantung berdebar – debar dirasakan sejak 2 hari ini. Badan terasa lemas,nafsu makan menurun. Keluhan ini dirasakan sudah beberapa bulan terakhir hilang timbul. Pasien merasa lehernya membesar, mata juga dirasakan membesar. Pasien juga mengeluh sering tangannya gementar dan sering berkeringat. Demam dirasakan 2 hari ini.BAB (+)N, BAK (+)N. 2. Riwayat Pengobatan : Riwayat berobat di RSSA dengan hiperthyroid 3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Hipertensi (+), Diabetes (-), Asma (-), Hiperthyroid (+) 4. Riwayat Keluarga : Tidak ditemukan anggota keluarga lain yang mengalami gejala ataupun riwayat gejala yang sama dengan pasien. 5. Riwayat Pekerjaan : Penjual Sayur
Daftar Pustaka: a. Antono D, Kisyanto Y. Penyakit Jantung Tiroid. Dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. edisi 5. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI ; 2009 b. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. Dalam : Rachman LY, editor. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta :EGC ; 2007 c. http://emedicine.medscape.com/article/925147- diakses 6 Oktober 2015 Hasil Pembelajaran 1. Penegakan diagnosis Thyroid Heart Disease susp ec. Krisis Thyroid 1
2. Etiologi Thyroid Heart Disease susp ec. Krisis Thyroid 3. Penatalaksanaan Thyroid Heart Disease susp ec. Krisis Thyroid 4. Edukasi untuk pencegahan Thyroid Heart Disease susp ec. Krisis Thyroid 1. Subjektif : Pasien mengeluhkan Sesak napas dan jantung berdebar – debar dirasakan sejak 2 hari ini. Badan terasa lemas,nafsu makan menurun. Keluhan ini dirasakan sudah beberapa bulan terakhir hilang timbul. Pasien merasa lehernya membesar, mata juga dirasakan membesar. Pasien juga mengeluh sering tangannya gementar dan sering berkeringat. Demam dirasakan 2 hari ini.BAB (+)N, BAK (+)N. RPT
: Hipertensi (+), Diabetes (-), Asma (-), Hiperthyroid (+)
RPO
: PTU 3x200mg, 2x20mg
2. Objektif : Hasil pemeriksaan fisik : Status Presens Sensorium
: Compos Mentis
Anemis
: (-)
Tekanan Darah : 170/100 mmHg
Ikterik
: (-)
Nadi
: 112 x/ menit
Sianosis
: (-)
Pernafasan
: 30 x/ menit
Dyspnoe
: (+)
Temperatur
: 38,5 °C
Oedem
: (-)
Status Lokalisata Kepala
: Mata Coli
Thoraks
: Conj. Palpebra inferior pucat (-/-), ikterik (-/-). : Benjolan Noduler d 5cm di coli Sinistra
: Inspeksi : Pernafasan simetris, cepat dan dalam Palpasi
: fremitus kanan = kiri
Perkusi
: sonor pada kedua lapangan paru.
Auskultasi : SP: vesikuler ST: ronki (+) basal minimal, whezzing (-). Abdomen
: soepel, peristaltik (+) normal, nyeri tekan (-). H/L: tidak teraba.
Ekstremitas
: oedem ekstremitas bawah (+) minimal
Pemeriksaan Penunjang
2
1.
DL,RFT,LFT,SE
2. Foto Thoraks
:
: Cardiomegali
3. EKG
3.Assessment : Hipertiroid atau tirotoksikosis merupakan gangguan sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid, dimana terjadi peningkatan produksi atau pengeluaran hormon tiroid. Hipertiroid ini paling banyak disebabkan oleh penyakit Graves, meskipun hipertiroid dapat 3
disebabkan beberapa penyebab selain penyakit Graves. Akibat sekresi produksi atau pengeluaran simpanan hormon tiroid yaitu Triiodotironin (T3) dan Tetraiodotironin (T4) oleh sel-sel kelenjar tiroid maka sel-sel ini akan mengalami penambahan jumlah sel atau hyperplasia, sehingga penderita hipertiroid ini sebagian besar kelenjar tiroidnya menjadi goiter atau pembesaran kelenjar tiroid. Krisis tiroid perdefinisi, merupakan suatu keadaan spektrum tirotoksikosis yang ekstrim, dimana dekompensasi fungsi organ dapat terjadi. Oleh karena itu, salah satu dari tanda-tanda dan gejala klasik dari keadan tirotoksik dapat dijumpai. Gambaran klinis dari krisis tiroid dikarakteristikkan dengan 4 gambaran utama: (1) demam, (2) sinus takikardia atau variasi aritmia supraventrikular (takikardia atrial parkosismal, atrial fibrilasi, atrial flutter), dan dapat dijumpai gagal jantung kongestif, (3) Gejala susunan saraf pusat (agitasi, kegelisahan, kebingungan, delirium, dan koma, dan terakhir (4) gejala gastrointestinal, yang kebanyakan berupa
muntah,
diare. Mengehebatnya
gejala
dari
tirotoksikosis
dapat
dipertimbangkan sebagai salah satu gejala tirotoksikosis. 4. Plan : Diagnosis : Diagnosis pasien ini ditegakkan berdasarkan: Gejala Klinis : Pasien mengeluhkan Sesak napas dan jantung berdebar – debar dirasakan sejak 2 hari ini. Badan terasa lemas,nafsu makan menurun. Keluhan ini dirasakan sudah beberapa bulan terakhir hilang timbul. Pasien merasa lehernya membesar, mata juga dirasakan membesar. Pasien juga mengeluh sering tangannya gementar dan sering berkeringat. Demam dirasakan 2 hari ini Pemeriksaan Fisik : Didapati benjolan pada coli sinistra yang noduler, ikut bergerak saat menelan. Pada vital sign didapatkan T : 170/100 ,nadi 112x/menit, suhu 38,5 dan RR 30x/menit. Didapatkan ronki halus di basal paru dan minimal oedem di kedua tungkai Pemeriksaan tambahan : pada pemeriksaan darah ditemukan hipokalemia dan pada foto Thorax PA dijumpai Cardiomegali. Selain itu pada EKG didapati gambaran AF Disimpulkan sebagai Thyroid Heart Disease susp ec. Krisis Thyroid Penatalaksanaan : Penatalaksanaan di IGD bertujuan untuk memperbaiki keadaan umum pasien, adapun 4
penatalaksanaannya meliputi: 1. Pemberian O2 2-4L/menit. 2. Pemberian IVFD NS 0,9 % 10 tpm makro 3. Pemberian Injeksi Furosemide 40mg 4. Pemberian Antibiotik, yaitu Ceftriaxone (injeksi). 5. Pemberian PTU 100mg bias diulang 6. Pemberian Digoxin ½ tablet 7. Pemberian Injeksi Antrain 1g 8. Pemberian Injeksi Ranitidine 50mg 9. Konsul rawat alih ke dokter spesialis interna. Edukasi: 1. Usul pemeriksaan T3,T4,TSHS 2. Rajin kontrol, jangan sampai telat obat.
5
View more...
Comments