September 14, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
PORTOFOLIO
Seorang Perempuan 30 tahun dengan Dengue dengan Dengue Haemorrhagic Haemorrhagic Fever Fever (DHF)
Disusun oleh :
dr. Nazdifatu Zulfa Pendamping :
dr. Hanif Furkon
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL 2019
Kasus 1 Topik : Seorang Perempuan 30 tahun dengan Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) Tanggal (Kasus)
: 20 Oktober 2019 ( Presenter : dr. Nazdifatu Zulfa)
Tanggal Presentasi :
Januari 2020 (Pendamping : dr. Hanif Furkon)
Tempat Presentasi : RSI Kendal Obyektif Presentasi : - Keilmuan
-
Diagnostik dan Manajemen
-
Dewasa
-
Deskripsi: Seorang Perempuan 30 tahun dengan Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
-
Tujuan: mendiagnosis mendiagnosis dan memberikan penanganan penanganan yang tepat pada pasien pasien DHF
Bahan Bahasan
: Tinjauan Pustaka
Cara Membahas
: Presentasi dan Diskusi
Pendamping
(dr. Hanif Furkon)
BAB I PENDAHULUAN
A. IDEN IDENTI TITA TAS S PASIEN PASIEN
Nama : Ny. M Usia : 30 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Tlahab RT 3/RW 4 Tanggal Masuk RS : 20 Oktober 2019, pukul 16.30 Wib No. Rekam Medik : 00277xxx 00277xxx B. ANAM ANAMNE NESI SIS S Keluhan Utama : Demam ± 4 hari Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien masuk ke IGD dengan keluhan dem demam am ± 4 hari sebelum masuk masuk rumah sakit, terus menerus, menggigil, kaki terasa pegal-pegal. Selain itu pasien juga mengeluhkan sakit kepala, nyeri uluhati, mual, nafsu makan berkurang dan badan terasa lemas. BAK lancar, BAB belum untuk hari ini. Riwayat Penyakit Sebelumnya : Riwayat sakit dengan gejala yang sama disangkal Riwayat Penyakit Dahulu :
-
Hipertensi (-) DM (-) Jantung (-) Asma (-) Alergi (-)
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga:
-
Hipertensi (-) DM (-)
-
Jantung (-) Asma (-) Alergi (-)
Riwayat Sosial Ekonomi:
Pembiayaan kesehatan dengan BPJS Non PBI. Kesan : sosial ekonomi cukup. C. OBJE OBJEKT KTIF IF 1. PEM PEMERIK ERIKSA SAAN AN FIS FISIK IK
a) Statu tatuss Pre Prese sent nt Keadaan Umum
: Pasien Sakit Sedang
Kesadaran
: Compos mentis E4 M6 V5
b) Tanda-tanda vital : -
Teka Tekana nan n dara darah h
: 110/ 110/70 70 mmHg mmHg
-
Laju nafas
: 20 kali/menit
-
Nadi Suhu tubuh
: 80 kali/menit, regular, isi dan tegangan cukup : 38,9oC (axiler)
-
SpO2
: 99 %
c) Kead Keadaa aan n Tubu Tubuh h: -
Kepala
: mesosefal
-
Kuli Kulitt
: turg turgor or kulit ulit cuk cukup
-
Mata Mata
:con :conju jung ngti tiva va palp palpeb ebra ra pu puca catt (-/(-/-)) ; sk skle lera ra ik ikte teri rik k (-/(-/-)) ; pu pupi pill Isokor, reflek cahaya (+/+)
-
Telinga
: discharge (-/-)
-
Hidung Mulut
: disc sch harge ((-//-) ; nafas cuping (-/ (-/-) : bibir sianosis (-) ; mukosa kering (-)
-
Tenggorok
:uvula di di ten eng gah ; ffaari rin ng hiperemis (-) (-) ; to tonsil hipere rem mis ((-) ;T 1T1
-
Leher
: trachea di tengah ; pembesaran kelenjar (-) , JVP meningkat
(-) -
Dada
-
Pulmo
: simetris, tidak ada retraksi
Inspeksi
: He Hemithorax si sinistra dan dex dexttra si simetris, retrak aksi si (-)
Palpasi Perkusi
: Fremitus dextra = sinistra : Sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi -
: Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan: wh-/-, ronkhi -/-
Cor Inspeksi
: Ictus cordis tak tampak
Pa Palp lpas asii
: Ic Ictu tuss cord cordis is tera teraba ba di se sela la ig igaa V, V, lin linea ea mid midcl clav avik ikul ulaa sini sinist stra ra,, tid tidak ak kuat angkat, tidak didapat thrill
Perkusi
Auskul Aus kultasi tasi -
-
: Redup Batas atas
: ICS II linea parasternal kiri
Pinggang
: ICS III linea pa parasternal kiri
Batas Bat as kiri kiri bawa bawah h
: ICS ICS VI line line Axila Axilaris ris ante anterio riorr kiri kiri
Batas kanan
: ICS V linea parasternal kanan
: Suara Suara jant jantung ung I dan dan II normal normal,, murmu murmur(-) r(-),, ga gallo llop p (-) (-)
Abdomen Inspeksi
: datar ; venektasi (-)
Auskultasi
: BU (+) normal
Perkusi Palpasi
: timpani ; pekak sisi (-) ; pekak alih (-) : supel ; NT (+) epigastrium; defans muskuler (-)
Ekstremitas
:
Sianosis Oedema Akral dingin Capp.refill
Superior -/-/-/ 20% 4. Penatalaksanaan perdarahan spontan pada DHF dewasa 5. Tatalaksana sindroma syok dengue pada dewasa
Protokol 1. Penanganan Tersangka DHF tanpa syok.
Seoran Seo rang g yang yang tersang tersangka ka mender menderita ita DHF dilaku dilakukan kan pemerik pemeriksaan saan haemog haemoglob lobin, in, hematokrit, dan trombosit, bila :
Hb, Ht, dan trombosit normal atau trombosit antara 100.000-150.000, pasien dapat dipulangkan dengan anjuran kontrol atau berobat jalan ke poliklinik dalam waktu 24
jam berikutnya ( dilakukan pemeriksaan Hb, Ht, lekosit dan trombosit tiap 24 jam ) atau bila keadaan penderita memburuk segera kembali ke instalansi gawat darurat.
Hb, Ht normal dengan trombosit 20% dan trombosit 20%.
Gambar 4. Pemberian cairan pada tersangka DHF dewasa di ruang rawat
Protokol 3. Penatalaksanaan DHF dengan peningkatan Ht>20%.
Gambar 5. Penatalaksanaan DHF dengan peningkatan hematokrit >20%
Protokol 4. Penatalaksanaan Perdarahan spontan pada DHF.
Perd Perdara araha han n sp spon onta tan n da dan n masif masif pa pada da pe pend nderi erita ta DHF DHF de dewa wasa sa ad adal alah ah : pe perd rdara araha han n hidung/epistaksis yang tidak terkendali, perdarahan saluran cerna (henatemesis dan melena atau hematokesia), perdarahan saluran kencing (hematuria), perdarahan otak atau perdarahan tersembunyi dengan jumlah perdarahan sebanyak 4-5 ml/kgBB/jam.1,3 Perdarahan Spontan dan Masif : - Epistaksis tidak terkendali - Hematemesis melena - Perdarahan otak - Hematuria
TRANSFUSI TROMBOSIT
Hb < 10 gr%
TRANSFUSI PRC TRANSFUSI PRC
Protokol 5. Tatalaksana sindrom syok dengue.
Bila kita berhadapan dengan sindroma syok dengue pada dewasa (SSD) maka hal pertama yang harus diingat adalah bahwa renjatan harus segera diatasi dan oleh karena itu penggantian cairan intravaskular yang hilang harus segera dilakukan. Angka kematian pada sindrom sindr om syok dengue sepilih kali lipat dibandi dibandingkan ngkan dengan penderita penderita DHF tanpa renjatan, renjatan, dan
ren renjata jatan n
dap dapat
terj terjad adii
kar aren enaa
keter eterla lam mba bata tan n
pen end der erit itaa
DHF
men end dap apat atk kan
pertolongan/pengobatan, penatalaksanaan tidak tepat termasuk kurangnya kewaspadaan terhadap tanda-tanda renjatan dini, dan penatalaksanaan renjatan yang tidak adekuat.
1,3
Gambar 6. Tatalaksana sindroma syok dengue
Kriteria memulangkan pasien, apabila memenuhi semua keadaan dibawah ini : 1. Tampak Tampak perbai perbaikan kan secara secara klinis klinis 2. Tidak Tidak demam demam sela selama ma 24 jam jam tanpa tanpa anti antipir piretik etik
1
3. Tidak dijumpai dijumpai distress distress pernafas pernafasan an (efusi (efusi pleura pleura atau atau asidosis) asidosis) 4. Hema Hemato tokr krit it st stab abil il 5. Jumlah Jumlah tromb trombosi ositt cendrun cendrung g naik > 50.00 50.000/n 0/nll 6. Tiga Tiga hari hari sete setelah lah syok syok tera teratasi tasi 7. Nafsu Nafsu maka makan n memb membai aik k H. Komplikasi
1. Ensefalopat Ensefalopatii dengue dengue dapat dapat terjadi terjadi pada DHF dengan dengan maupun maupun tanpa tanpa syok 2.
Kelainan
ginjal
berupa
gagal
ginjal
akut
akibat
syok
berkepanjangan Edema paru, akibat over loading cairan 3
3.
I.
Pencegahan
-
Pemb Pembera erant ntasa asan n Sara Sarang ng Nyam Nyamuk uk (PSN (PSN)) a. Melak Melakuk ukan an meto metode de 3 M (Men (Mengu gura ras, s, Menu Menutu tup p da dan n Meny Menyin ingk gkir irka kan n te temp mpat at perindukan nyamuk) minimal minimal 1 x seminggu bagi tiap keluarga b. 100% tempat penampungan air sukar dikuras dikuras diberi abate tiap 3 bulan c. ABJ (angk (angkaa bebas bebas jentik jentik)) diharap diharapkan kan menc mencapa apaii 95%
-
Fogi Foging ng Focu Focuss dan dan Fogi Foging ng Masa Masall a. Foging Foging fokus fokus dilakuk dilakukan an 2 siklus siklus dengan dengan radius radius 200 m dengan dengan selang selang waktu waktu 1 minggu b. Foging masal dilakukan 2 siklus diseluruh wilayah suspek KLB dalam jangka waktu 1 bulan c. Obat yang yang dipakai dipakai : Malation Malation 96EC 96EC atau Fendo Fendona na 30EC 30EC dengan dengan mengguna menggunakan kan Swing Fog
-
Penyuluhan Penyuluhan perorangan perorangan/kelo /kelompok mpok untuk untuk meningkatk meningkatkan an kesadaran kesadaran masyarakat. masyarakat.
-
Kemitr Kemitraan aan untuk untuk sosial sosialisa isasi si penang penanggul gulang angan an DBD. DBD.12
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo Sudoyo A W, Setiyohadi Setiyohadi B, B, Alwi I, Simadibra Simadibrata ta M, Setiati Setiati S, Buku ajar ajar Ilmu penyakit penyakit dalam, Pusat penerbitan departemen ilmu penyakit dalam FK-UI, jakarta, 2006, ed.4, (III) 1709-1713 2. Sumarn Sumarno o S, Soedarm Soedarmo o P,Garn P,Garnaa H,Reze H,Rezeki ki S,Satari S,Satari H. Buku Buku Ajar Infeksi Infeksi dan Pediatr Pediatrii tropis, IDAI, jakarta 2008,ed.2, 155-179 3. Reje Rejeki ki S, Adin Adineg egor oro o S (DHF (DHF)) Dema Demam m Berd Berdar arah ah Deng Dengue ue,, Tata Tatalak laksan sanaa Dema Demam m Berdarah Dengue Di Indonesia. Jakarta.2004 4. Mansjo Mansjoer er A,Triyan A,Triyanti ti K, Savitri Savitri R,Wardha R,Wardhani ni W,Setiow W,Setiowula ulan n W, Kapita Kapita selekta selekta FKUI, FKUI, Jakarta,(I),428-433 5. Berl Berlia ian ndeli delima ma,,
In Info fo
terb terbar aru u
Peme Pemeri riks ksaa aan n
Lab abo ora rato tori rium um
te terh rhad adap ap
Den engu gue, e,
availableat:http://www.mailarchive.com/
[email protected]/msg06092 .html 6. Caribbean Caribbean Epidem Epidemiolog iologii Center Center (CAREC (CAREC)) Dengue Dengue dalam: dalam: http://www.carec.org/publications/DENGUIDE_lab.htm 7. WHO, WHO, Clinical Clinical Diagn Diagnosi osiss of Dengue Dengue dalam: dalam: http: http:// // www.who.int/entity/csr/resources/publications/dengue/12-23.pdf 8. Hagop Hagop Isnar, Isnar,MD, MD, Dengue Dengue dalam dalam : http://www.emedicine.com 9. WHO, WHO, Clinical Clinical Diagn Diagnosi osiss of Dengue Dengue dalam: dalam: http: http:// // www.who.int/entity/csr/resources/publications/dengue/1-11.pdf 10. WHO, Dengue and Dengue Haemorragic Fever dalam: http://w3.whosect.org/en/section10/section332/section1631.htm 11. BHJ, Dengue, Dengue Dengue Haemorragic Fever, Dengue Shock Syndrome Syndrome dalam: http://www.bhj.org/journal/2001_4303_july01/review_380.html