POA Program Diare 2015
January 20, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download POA Program Diare 2015...
Description
PLAN OF ACTION ( POA)
PROGRAM P2 DIARE
Disusun Oleh : Nama
: M. Nur Hidayat,AMK
NIP
: 19840320 200903 1 008
PUSKESMAS TUNJUNG TAHUN 2015
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. Di Dunia sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahun karena diare sebagian kematian tersebut terjadi di Negara berkembang (Parashar, 2003) Hasil survey subdit Diare angka kesakitan diare semua umur tahun 2000 adalah 301/1000 penduduk tahun 2003 adalah 374/1000 penduduk, tahun 2006 adalah 423/1000 penduduk. Kematian diare pada balita 75,3 per 100.0000 balita dan semua umur 23,2 per 100.000 penduduk semua umur (Hasil SKRT 2001).Diare merupakan penyebab kematian no 4 (13,2%) pada semua umur dalam kelompok penyakit menular. Proporsi diare asebagai penyebab kematian nomor 1 pada bayi postneonatal(31,4%) dan anak balita (25,2%) (Hasil Riskesdas). Sedangkanl cakupan pelayanan penderita diare di puskesmas tunjung
tahun 2014
sebesar 929 orang (88,14%) bahwa cakupan pelayanan diare masih kurang dari target 100 persen. Hal ini kemungkinan bisa disebabkan masyarakat sudah biasa mengobati diare sendiri di rumah, pelayanan kurang memuaskan, laporan tidak lengkap baik dari petugas maupun kader, dan jangkauan sarana kesehatan terlalu luas sehingga tidak menjangkau seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas tunjung. 1.2 TUJUAN 1.2.1 Umum Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan sektor 1.2.2
terkait. Khusus 1. Tercapainya penurunan angka kesakitan 2. Terlaksananya tatalaksana diare sesuai standar 3. Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di masyarakat. 4. Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui promosi kesehatan, kegiatan pencegahan sehingga kesakitan dan kematian karena diare dapat di cegah. 5. Tersusunya rencana kegiatan pengendalian penyakit diare di wilayah kerja puskesmas Tunjung yang meliputi target,kebutuhan logistic dan pengelolaannya.
BAB II ANALISA SITUASI 2.1 Gambaran Umum
2.1.1 Letak geografis Puskesmas tunjung terletak di kaki gunung lamongan yang sebagian wilayahnya merupakan dataran tinggi. Adapun batas wilayah puskesmas tunjung sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Barat Sebelah Selatan
: Kabupaten Probolinggo : Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember. : Desa Randuagung, Kecamatan Randuagung : Kecamatan jatiroto
Wilayah kerja puskesmas tunjung terdiri dari 4 (empat) desa yaitu meliputi : 1. 2. 3. 4. 2.1.2
Desa Ranulogong, Desa Gedangmas, Desa Tunjung dan Desa Kalipenggung.
Data Demografi
1. Distribusi Penduduk menurut Jenis Kelamin Tabel 1. Distribusi Penduduk menurut Jenis Kelamin di wilayah kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2012 Laki-laki Perempuan n % n % 1. Tunjung 2439 19.95 2578 20.31 2. Kalipenggung 4590 37.54 4755 37.47 3. Gedangmas 2961 24.22 3101 24.43 4. Ranulogong 2236 18.29 2257 17.79 Jumlah 12226 100 12691 100 Data Sekunder: Badan Pusat Statistika Propinsi Jawa Timur 2012 No.
Desa
Jumlah n % 5017 20.1 9345 37.5 6062 24.3 4493 18.1 24917 100
2. Distribusi Penduduk menurut Jenis Pekerjaan Tabel 2. Distribusi Penduduk menurut Jenis Pekerjaan di wilayah kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2012 No.
Jenis Pekerjaan
Frekuensi
Persentase
(n)
(%)
1. 2. 3. 4.
Petani 4155 46.39 Buruh Tani 4765 53.20 Penggalian/Pertambangan 23 0.25 Industri 14 0.16 Jumlah 8957 100 Data Sekunder : Badan Pusat Statistika Propinsi Jawa Timur 2012 3. Distribusi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Tabel 3. Distribusi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2014 Frekuensi Persentase Jenis No. Pendidikan (n) (%)
1.
Tidak sekolah
2.
SD
-
3.
SLTP
-
-
4.
SLTA
-
-
Frekuensi
Persentase
(n)
(%)
Jenis Pendidikan
No.
-
-
5.
Akademi
-
-
6.
D3
-
-
7.
S1
-
-
8.
S2
-
-
9.
S3
-
-
-
-
Jumlah (Data tidak tersedia) 4. Distribusi Penduduk menurut Agama
Tabel 4. Distribusi Penduduk menurut Agama di wilayah kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2012 No. 1.
Jenis Agama Islam
2.
Kristen
Frekuensi (n) 24854 0
Persentase (%) 100 0
3.
Katolik
0
0
4.
Budha
0
0
5.
Hindu
0
0
6.
Lain-lain
0
0
Jumlah 24854 100 Data Sekunder : Badan Pusat Statistika Propinsi Jawa Timur 2012 5. Distribusi Penduduk menurut Umur Tabel 5. Distribusi Penduduk menurut Umur di wilayah kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2014 No. Umur (tahun) Frekuensi Persentase (n)
(%)
1.
0–5
-
-
2.
6–9
-
-
3.
10–16
-
-
4.
17
-
-
No.
Umur (tahun)
Frekuensi
Persentase
(n)
(%)
5.
18–25
-
-
6.
26–40
-
-
7.
41–59
-
-
8.
> 60
-
-
-
-
Jumlah (Data tidak tersedia) 6. Data Sumber Daya 2.6.1
Ketenagaan
Tabel 6 .Tenaga Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2014 Jenis Yang Status No. Kekurangan Ketenagaan Ada Kepegawaian 1. Dokter Umum 2 PNS 2. Dokter Gigi 1 PNS Sarjana Kesh. 3. Masy. 1 PNS 4. D3 a. Akper 3 PNS b. Akbid 6 PNS c. Akademi Gizi 0 1 d. Lain-lain 0 5. Bidan 0 Sarjana 6. Keperawatan 0 7. Perawat (SPK) 0 8. Perawat Gigi 0 9. Sanitarian 1 PNS 10. SPAG 0 11. Tenaga Laborat 0 1 12. Pengelola Obat 0 1 13. Lain-lain 0 Jumlah 14 -
Ketr.
Data Primer: Ketenagaan Puskesmas Tunjung 2014
2.6.2
Peralatan Tabel 7. Keadaan Sarana Prasarana Puskesmas Tunjung Tahun 2014 No. I
Jenis sarana/prasarana Sarana Kesehatan Puskesmas Pembantu Polindes/ Poskesdes Rumah Dinas Dokter Rumah Dinas Perawat Rumah Dinas Bidan
Jumlah
1 3 1 1 -
Baik
Kondisi Rusak Rusak
Rusak
ringan
berat
-
√ √
√ √
sedang
II
2.6.3
√ √
Ambulance 1 Sepeda Motor 3 Sarana Penunjang Komputer 3 Mesin Tik Telepon 2 Mesin Faximile 1 AC 1 Printer 2 Pompa Air 1 Sumber Data :Data Primer, 2014
√ √ √ √ √ √
Sumber pembiayaan Tabel 8. Sumber Pembiayaan Puskesmas Tunjung Tahun 2014 No. Sumber Biaya Jumlah 1. DOP 76.144.000 2. BOK 81.000.000 3. JAMKESMAS 4. JAMPERSAL 5. ASKES 6. Lainnya (sebutkan) Sumber Data :Data Primer, 2014
2.6.4
Sarana dan prasarana a) Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tabel 9. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tunjung Tahun 2014 No.
Kelurahan/ Desa
Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain-lain Pustu Polindes (dr./Bd/BP Swasta) 0 0 2
1.
Tunjung
2.
Kalipenggung
0
1
2
3.
Gedangmas
0
1
3
4.
Ranulogong
0
1
1
Jumlah
0
3
8
Sumber Data :Data Primer, 2014 b) Keadaan Sarana Prasarana Tabel 10. Keadaan Sarana Prasarana Puskesmas Tunjung Tahun 2014 Kondisi No. Jenis sarana/prasarana Jumlah Rusak Rusak Rusak Baik ringan sedang berat
I
II
Sarana Kesehatan Puskesmas Pembantu 1 Polindes/ Poskesdes 4 Rumah Dinas Dokter 1 Rumah Dinas Perawat 1 Rumah Dinas Bidan 0 Puskesmas Keliling Roda 4 1 Ambulance 1 Sepeda Motor 3 Sarana Penunjang Komputer 5 Mesin Tik 0 Telepon 1 Mesin Faximile 1 Sumber Data :Data Primer, 2014
√ √ √
√ √ √ √
2.6.5 Data Peran Serta Masyarakat Tabel 11 Peran Serta Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2008 Jumlah Kader Dukun Bayi Jumlah No. Kelurahan/Desa Posyandu Dilatih Aktif % Dilatih Aktif % Tunjung 7 21 21 100 4 4 100 1. Ranulogong 6 18 18 100 4 4 100 2. Gedangmas 7 21 21 100 4 4 100 3. Kalipenggung 15 45 45 100 4 4 100 4. Jumlah 35 105 105 100 16 16 100 (Data tidak lengkap)
Tokoh Masyarakat Dilatih Aktif % -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Ketr.
Sumber Data : Data Primer, 2014
2.6.6 Data Sarana Pendidikan dan Pelatihan Tabel 12. Sarana Pendidikan dan Pelatihan di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2014 Jenis Jumlah Jumlah Kader Guru Jumlah Sekolah UKS Pendidikan sekolah siswa UKHS UKS TK 10 SD/MI 20 2428 SMP/ MTS 4 981 SLTA/ MA 2 311 Pontren 8 Lainnya TOTAL (Data tidak lengkap) Sumber Data : Data Primer, 2014
Keterangan
USILA > 60
10 – 19
16-19
13-15
7-12
5–6
0–4
0–2
0–1
1-4
6– 11 BL
0
2.6.7 Data Sasaran Program Kesehatan Tabel 13 Sasaran Program Kesehatan Puskesmas Tunjung Tahun 2014 WUS
BUMIL
BUMIL RISTI
BUTEKI
IBU NIFAS
194
337
137
397
73
15
70
70
2
Gedangmas
5482
80
341
244
421
172
496
91
18
87
87
3
Ranulogong
4236
62
264
188
325
133
383
70
14
67
67
4
Kalipenggung
8469
124
527
376
651
266
767
141
28
134
134
330
1404
690
1734
708
2043
375
75
358
358
J U M LA H
Sumber Data : Data Primer, 2014
REMAJA PUTRI
272
SLTA
PRA SEKOLAH
64
SLTP
BAWAH LIMA TAHUN
4382
BAWAH DUA TAHUN
Tunjung
ANAK
1
BAY I VIT. A
BAYI
SD
NO
N A M A DESA
PDDK
BAWAH TIGA TAHUN
T A H U N 10-49
1539
15-49
TAH U N
KIA
PN M
BKKB N
2.6.8
Data Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
a. Kondisi Rumah Penduduk di Wilayah Kerja Tabel 14
Kondisi Rumah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013 Jml Jml Jml Rumah % Jml Rumah % Rumah Rumah Rumah Diperiksa Diperiksa Sehat Sehat Disurvei Seluruhnya ABJ 6724 2893 43.02 2543 87.9 2543
Sumber data: Laporan Kesehatan Lingkungan tahun 2013
b. Akses Air Bersih Penduduk
45.6
56
11
SGL
1142
P A H 0
0
56 24
Jml
6833
S P T
SGL
P A H
100
1 0 0
100
0
0
Lain
3212
S P T
Kemasan
%
% Akses Air Bersih
Lain
Jml
Akses Air Bersih
Ledeng
7043
Keluarga Diperiksa Ledeng
Jml KK
Akses Air Bersih Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013
Kemasan
Tabel 15
Jml
97
Data Sekunder: Profil Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2008
c. Kepemilikan Jamban Penduduk Tabel 16 Kepemilikan Jamban Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013 Jamban Jml KK KK KK % KK % Sehat Memiliki Diperiksa Memiliki Sehat 7043
2326
4607
1935
40.54
67.77
Sumber data: Laporan Kesehatan Lingkungan tahun 2013
d. Kepemilikan Tempat Sampah dan Pengelolaan Air Limbah Penduduk Tabel 17 Kepemilikan Tempat Sampah dan Pengelolaan Air Limbah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013 Tempat Sampah
Pengelolaan Air Limbah
97
Jml KK % KK Jml KK Jml % KK % Jml KK Jml KK Jml % Memilik Memilik Diperiksa Sehat Memiliki Sehat Diperiksa Memiliki Sehat Sehat i i 704 4736 600 67.2 12.67 490 3552 387 50.4 14 Sumber data: Laporan Kesehatan Lingkungan tahun 2013
e.
H. Data Institusi Umum serta Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) 1) Data Institusi Umum Tabel 18 No. 1. 2. 3. 4. 5.
Institusi Umum Yang Dibina Kesehatan Lingkungannya di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013 Jenis Institusi Jumlah Dibina % Dibina Sarana kesehatan 5 5 100% Sarana pendidikan 26 26 100% Sarana ibadah 34 34 100% Perkantoran 6 6 100% Sarana lain Jumlah 71 71 100%
Sumber data: Laporan Kesehatan Lingkungan tahun 2013
2) Data Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan Tabel 19 TUPM Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013 No. Jenis Sarana Jumlah Jumlah Sehat % Sehat Diperiksa 1. Hotel 2. Restoran/ R. Makan 30 30 23 76.67 3. Pasar 4. TUPM lain Jumlah
30
30
Sumber data: Laporan Kesehatan Lingkungan tahun 2013
23
76.67
2.2 GAMBARAN KHUSUS 1. Target Penemuan Penemuan Penderita Diare Berdasarkan data sensus penduduk bila jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas tunjung tahun 2014 sebanyak 24.917 orang, maka dapat dihitung sebagai berikut :
Target penemuan penderita diare = 10% 423/1000 x 22835 = 966 orang
Jadi Target penemuan penderita diare di puskesmas Tunjung pada tahun 2014 adalah 966 orang.
2.
Cakupan Pelayanan Tabel 20. Rekapitulasi kasus diare berdasarkan derajat dehidrasi di Puskesmas Tunjung tahun 2014
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER JUMLAH
JUMLAH KASUS TD DR/S DB 69 73 73 51 81 76 96 64 88 52 32 40 795
8 7 14 9 8 10 13 13 5 14 12 13 126
1 0 3 0 0 1 1 0 1 0 1 0 8
JUMLAH 78 80 90 60 89 87 110 77 94 66 45 53 929
Sumber : Laporan bulanan P2 Diare tahun2014 Berdasarkan rekapitulasi data diatas jumlah penderita diare yang dilayani di puskesmas tunjung pada tahun 2014 sebanyak 929 orang..Maka besar cakupan pelayanan : Cakupan pelayanan
= 929 / 966 x 100% = 96,17 %
Maka cakupan pelayanan yang dicapai pada tahun 2014 adalah sebesar 96,17 persen
3. Kualitas Pelayanan a.
Angka penggunaan oralit Jumlah penderita diare yang diberi oralit
=
X 100 %
Jumlah penderita diare yang dilayani = 795/929 x 100 % = 85,57 % b.
Angka penggunaan infuse Jumlah penderita yang diberi infus
=
Jumlah penderita diare yang dilayani =
8/929 x 100%
=
0,86 %
X 100 %
4. Angka Kematian
Jumlah penderita diare yang meninggal CFR
= =
5.
Jumlah penderita diare saat KLB 0 / 0 x 100%
= 0%
Proporsi penderita diare berdasarkan derajat dehidrasi Proporsi penderita diare tanpa dehidrasi =
Jumlah penderita diare tanpa dehidrasi Jumlah penderita diare yang dilayani
=
792 / 929 x 100% = 85,25 %
X 100 %
X 100 %
Proporsi penderita diare dengan dehidrasi ringan – sedang =
Jumlah penderita diare dengan dehidrasi ringan - sedang
X 100 %
Jumlah penderita diare yang dilayani =
126 / 929 x 100% = 13,56 %
Proporsi penderita diare dengan dehidrasi berat =
Jumlah penderita diare dengan dehidrasi berat
X 100 %
Jumlah penderita diare yang dilayani =
6. =
8 / 929 x 100% = 0,86% Proporsi penderita diberi oralit Jumlah penderita diare yang diberi oralit
X 100 %
Jumlah penderita diare yang dilayani =
7. =
795/ 929 x 100% = 85,57 Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet zinc Jumlah penderita diare balita yang diberi tablet zink Jumlah penderita diare balita
=
461 /461x 100% = 100%
X 100 %
Gamabar.1 Grafik kasus diare di puskesmas Tunjung tahun 2014
Gambar 2 Distribusi penderita diare berdasarkan usia
BAB III KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi Indonesia Sehat 2012. B. Rencana Strategis Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2014. C. Standart Pelayanan Minimum Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009. (Kepmenkes No. 828/SK/MENKES/X/2008 tentang Juknis SPM) D. Pedoman Pelaksanaan JAMKESMAS Depertemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2007. E.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2014.
F.
Keputusan Kepala Dinas Kabupaten Lumajang No. 050/1662/427.43/2004 Tanggal 25 Oktober 2004 tentang Penunjukkan Puskesmas sebagai Pelaksana Penggunaan Software Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Tahun 2005.
G. Alokasi Anggaran Tahun 2014 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang untuk Puskesmas Tunjung. H. Alokasi Anggaran per Program (Kebijakan Puskesmas Tunjung Tahun 2014). I.
Permendagri No 59 Th. 2007 tentang Perubahan atas Permendagri No 13 Th 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah.
J.
Profil Puskesmas Tunjung Tahun 2013
K. Data BPS/Kecamatan Randuagung Tahun 2012 L.
Perda Kab. Lumajang No 1 Th 2012 tentang APBD Kab. Lumajang
BAB IV PERUMUSAN MASALAH
4.1 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dilakukan dengan melihat pencapaian target SPM dan non SPM Puskesmas Tunjung selama tahun 2014. Program yang target pencapaiannya rendah (di bawah target) diasumsikan bahwa program tersebut bermasalah dan perlu diselesaikan atau ditingkatkan pencapaiannya. Tabel 24 Masalah yang Dihadapi di Puskesmas Tunjung berdasarkan Pencapaian Target SPM dan Non SPM Tahun 2014 Program P2 Diare
4.2
No.
Masalah
Kesenjangan
1.
Rendahnya cakupan pelayanan Penemuan penderita diare diare sebesar 88,14 persen dari sebanyak 929 dari target 1054 target 100 persen pada tahun penderita 2014
2.
Kurangnya pemahaman petugas tentang MTBS
3.
Kurangnya stok logistic obat dan cairan
Prioritas Masalah Prioritas masalah dilakukan untuk menentukan beberapa masalah yang akan dicari pemecahan masalahnya. Pemprioritasan masalah dilakukan karena sumber daya yang dimiliki oleh Puskesmas terbatas. Adapun metode yang digunakan untuk memprioritaskan masalah adalah metode Pair Comparison dengan faktor pembanding USG, antara satu masalah dengan masalah lainnya dibandingkan satu persatu. Misalnya: (masalah A :
masalah B); (masalah A : masalah C); (masalah B : masalah C). Dalam metode ini, digunakan tiga pertanyaan pokok untuk mengidentifikasi masalah mana yang menjadi prioritas, yaitu: 1.
Urgency. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah sampai ke tingkat keputusan dan tersusunnya rencana tindakan serta berapa banyak waktu yang tersedia bagi manajemen untuk dapat melaksanakan proses pemecahan masalah ini.
2.
Seriousness. Seberapa besar pengaruh negatif sebuah masalah terhadap komponenkomponen lain dari system organisasi, yang diperkirakan akan mengganggu kinerja Puskesmas. Misalnya: pengaruhnya terhadap tingkat kepuasan masyarakat, serta pengaruhnya terhadap motivasi nakes.
3.
Growth. Seberapa kompleks sebuah masalah, sehingga besar kemungkinan adanya keterkaitan dengan kepentingan banyak orang di banyak tempat, terutama bila dilihat dari variabel (4W + 1H)-nya, akan menumbuhkan masalah-masalah baru yang lebih rumit dan lebih sulit diselesaikan. Penentuan masalah terpilih dalam setiap perbandingan diputuskan melalui
kesepakatan bersama di antara petugas Puskesmas yang hadir, kemudian dijumlahkan. Jumlah pilihan terbanyak itulah yang menjadi masalah prioritas dengan keterwakilan program. Berdasarkan diskusi Pair Comparison, masalah yang terpilih menjadi prioritas adalah :
Tabel 25 Prioritas Masalah P2 Diare di Puskesmas Tunjung Tahun 2015 Program No. Masalah Kesenjangan No.
Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah kegiatan tahun 2014 P2 ISP Diare 1. Rendahnya cakupan pelayanan Pencapaian Kurangnya pemahaman petugas 1. Pelatihan/Refresing tentang tatalaksana diare sebesar 88,14% dari sebanyak 929 penderita dari target tentang MTBS MTBS target 100% di wilayah 1054 penderita Puskesmas Tunjung tahun Kurangnya pengetahuan 1. Melaksanakan penyuluhan kesehatan di 2014
1
2
masyarakat tentang diare
3
4
setiap kegiatan seperti di posyandu, PSN, sekolah, dan Ponpes
Kurangnya ketersediaan logistik obat dan cairan
1.
Kerjasama dengan lintas program/sektor kurang efektif
1. Saling mengirim informasi / laporan setiap minggu via sms 2. Supervisi ke desa setiap tribulan
Penyediaan dan distribusi obat yang cukup
4.2 4.2 4.2
Penyebab Masalah dan Alternatif Pemecahan Masalah . Untuk mencari pemecahan masalah, semua peserta diskusi mengemukakan ide untuk penyelesaian akar masalah dan ide-ide yang terkumpul didiskusikan lagi tentang kemungkinannya untuk dipilih dan dibuat rencana pelaksanaan kegiatannya. Berdasarkan fishbone yang telah dibuat, akar penyebab dari masing-masing masalah dan alternatif pemecahan masalah yang dapat diterapkan sebagai berikut : 1.
Rendahnya cakupan pelayanan diare sebesar 88,14 persen dari target 100 persen di puskesmas tunjung tahun 2014. Berikut ini adalah tabel akar masalah. Tabel 26 Akar masalah
4.4 Prioritas Pemecahan Masalah Setelah menentukan alternatif pemecahan masalah dari tiap akar penyebab masalah, maka proses selanjutnya adalah menentukan prioritas pemecahan masalah. Metode yang dilakukan untuk prioritas pemecahan masalah adalah metode penyusunan skala prioritas untuk menilai dan menganalisis alternatif pemecahan masalah yang layak atau fisible (Matriks Prioritas). Matrik Prioritas secara teknis langkah melakukan prioritas pemecahan masalah, sama dengan melakukan prioritas masalah dan penyebab masalah. Namun yang berbeda adalah kriteria yang digunakan dalam matriks. Kriteria yang mungkin dapat digunakan dalam memilih alternatif pemecahan masalah adalah: 1. Efektivitas,
tingkat
ketepatgunaan
alternatif
pemecahan
masalah
dalam
menyelesaikan masalah. 2. Efisiensi, tingkat penggunaan dana dalam penyelesaian masalah. 3. Technical feasibility, tingkat kelayakan pelaksanaan alternatif pemecahan masalah. (Paul dalam Yuwono, 2008) Pemberian bobot pada masing-masing alternatif pemecahan masalah disesuaikan dengan kriteria: a) Kriteria efektivitas: 1 pemecahan masalah sangat tidak efektif untuk dilaksanakan
2 pemecahan masalah tidak efektif untuk dilaksanakan 3 pemecahan masalah cukup efektif untuk dilaksanakan 4 pemecahan masalah efektif untuk dilaksanakan 5 pemecahan masalah sangat efektif untuk dilaksanakan b) Kriteria efisiensi: 1 pemecahan masalah sangat tidak efisien untuk dilaksanakan 2 pemecahan masalah tidak efisien untuk dilaksanakan 3 pemecahan masalah cukup efisien untuk dilaksanakan 4 pemecahan masalah efisien untuk dilaksanakan 5 pemecahan masalah sangat efisien untuk dilaksanakan c) Kriteria Technical feasibility: 1 pemecahan masalah sangat tidak layak untuk dilakukan 2 pemecahan masalah tidak layak untuk dilakukan 3 pemecahan masalah cukup layak untuk dilakukan 4 pemecahan masalah layak untuk dilakukan 5 pemecahan masalah sangat layak untuk dilakukan 1. Rendahnya cakupan pelayanan penyakit diare sebesar 91,08 persen Dari hasil skoring yang telah dilaksanakan, didapatkan pemecahan masalah terpilih yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah Rendahnya cakupan pelayanan penyakit diare. Berikut ini adalah prioritas pemecahan masalah yang terpilih yaitu: 1. Refresing tentang penyakit diare dan pelatihan MTBS; 2. Melaksanakan penyuluhan di setiap kegiatan
3. Penyediaan dan dstribusi logistik obat yang cukup; 4. Melakukan survei dan kunjungan lapangan 5. Mengirim laporan mingguan dan bulanan
BAB V TUJUAN
A. Tujuan Umum Program Meningkatkan cakupan pelayanan penyakit diare di wilayah kerja puskesmas tunjung B. Tujuan Khusus Program
1. Mengadakan refresing tentang penyakit diare kepada kader 2. Melakukan pelatihan tentang MTBS kepada petugas; 3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan di setiap kegiatan; 4. Melaksanakan survei/ kunjungan lapangan; 5. Menyediakan logistik obat dan distribusi yang cukup; 6. Menjalin komunikasi yang efektif dengan lintas program maupun sektor
BAB VI PRIORITAS KEGIATAN
Prioritas kegiatan dilakukan setelah prioritas pemecahan masalah ditemukan. Pemilihan prioritas ini dilakukan dengan cara memunculkan kegiatan yang sesuai dengan prioritas pemecahan masalah yang ada. Kegiatan tersebut diharapkan mampu menyelesaikan masalah terpilih sehingga kinerja Puskesmas lebih optimal. Berikut ini adalah prioritas kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun ke depan. 1.
Rendahnya cakupan pelayanan penyakit diare sebesar 88,14 persen dari target 100 persen Tabel 29
Prioritas Kegiatan pelayanan penyakit diare tahun 2014 Prioritas Alternatif No Prioritas Kegiatan Pemecahan Masalah 1. Melakukan pelatihan 1. Refresing tentang penyakit diare tentang diare pada kader 2. Pelatihan MTBS pada petugas (dokter,perawat,bidan) 2.
Melengkapi sarana dan prasarana
1. Pengusulan logistik cairan obat yang cukup 2. Distribusi obat yang memadai
3.
Melakukan penyuluhan
4.
Melakukan survei kunjungan lapangan
5.
Melaksanakan penyuluhan di setiap kegiatan seperti di Posyandu,sarkes, sekolah dll dan 1. Melaksanakan survei SKD 2. Melakukan kunjungan lapangan ke setiap desa
Saling mengirim informasi Mengirim laporan mingguan dan dan jadwal kegiatan bulanan tepat waktu
BAB VII INDIKATOR KINERJA
A.
Indikator kinerja kegiatan untuk pencapaian cakupan pelayanan penyakit diare Tabel berikut merupakan penjabaran indikator kinerja untuk penyelesaian masalah di
Puskesmas Tunjung Tahun 2013: Tabel 31 Indikator kinerja kegiatan untuk penyelesaian masalah kematian 2 (dua) ibu hamil No. 1.
Prioritas Kegiatan
Indikator Kinerja 100% semua kader mengetahui Refresing tentang penyakit diare pada
kader
tentang penyakit diare
pelatihan MTBS bagi petugas
100% semua petugas mengerti dan memahami tentang MTBS
2.
Pengusulan logistik obat-obatan dan Tersedia logistik obat yang cairan yang dibutuhkan memadai dan distribusi yang cukup Kegiatan terlaksana sesuai jadwal
3.
Melaksanakan penyuluhan di setiap kegiatan, baik di Posyandu,sekolah dll
4.
Melaksanakan survei & kunjungan Kegiatan terlaksana sesuai jadwal lapangan
5.
Mengirim laporan mingguan
52 laporan
Mengirim laporan bulanan
12 laporan
BAB VIII
BIAYA DAN ANGGARAN
Sumber anggaran Sumber anggaran kegiatan program dapat berasal dari : - DOP (Dana Operasional Puskesmas ) - BOK (Bantuan Operasional Kegiatan) - Swadana dari petugas sendiri
BAB IX PENUTUP Cakupan pelayanan diare di Puskesmas Tunjung tahun 2014 masih kurang dari target hal ini mungkin dapat disebabkan karena masyarakat telah mampu mengobati penyakit diare itu
sendiri, keterbatasan jangkauan pelayanan akibat luasnya wilayah yang dilayani, kurang lengkapnya laporan dan umpan balik dari petugas maupun masyarakat itu sendiri. Kami menyadari bahwa didalam pelayanan maupun penulisan masih terdapat kekurangan.Maka kami butuh saran dan kritik membangun dari pembaca dan rekan-rekan sekalian sehingga ke depan dapat lebih baik.
View more...
Comments