Indika Ind ikasi si 1on 1on /ena /enall pada pada Pertu Pertukar karan an Plas Plasma ma #e #erau raupet petis is .... ....... ..... ..... ...... ...... ..... ..... ...... ...... ...... ...
Indika Ind ikasi si 1on 1on /ena /enall pada pada Pertu Pertukar karan an Plas Plasma ma #e #erau raupet petis is .... ....... ..... ..... ...... ...... ..... ..... ...... ...... ...... ...
Feresis berasal dari bahasa unani ang berarti menghilangkan sebagian dari seluruh bagianna6. Istilah apheresis6 menga*u pada sebuah prosedur e7tra*orporeal dalam teknologi pemi pemisa sah h dara darah h blood blood separato separatorr technolo technology gy ang ang digu diguna naka kan n untu untuk k memi memisa sahk hkan an dan dan menghilangkan unsur"unsur ang terbentuk *topheresis atau plasma plasmapheresis dari darah se*ara keseluruhan keseluruhan.. Dalam pertukaran pertukaran plasmaferes plasmaferesis is atau teraputis plasma #PE #PE sebagian besar plasma dihilangkan dari tubuh seorang pasien dan diganti dengan plasma segar ang dingin larutan albumin albumin solution dan saline larutan ang bersifat bersifat seperti garam garam.. %ula"m %ula"mula ula diberi diberikan kan sebuah sebuah terapi terapi ang ang tak berkel berkelan: an:uta utan n dengan dengan menggu menggunak nakan an teknik teknik"te "tekni knik k *entri *entrifug fugal al setela setelah h ! dekade dekade terakh terakhir ir #PE telah telah terus terus mening meningkat kat dengan dengan menggunakan filter"filter plasma permeable tinggi dan mesin"mesin dialsis standard. $aat ini teknik"tek teknik"teknik nik baru seperti seperti filtrasi filtrasi kaskada kaskada cascade filtration *rofiltra *rofiltrasi si thermofilt thermofiltrasi rasi dan adsorp adsorpsi si immuno immunoglo globul bulin in khusus khusus sudah sudah dikemb dikembang angkan kan untuk untuk memper memperbai baiki ki penghi penghilan langan gan substansi"substansi khusus. ;ab ini mendeskripsikan dasar pemikiran teraputis therapeutic rationale teknologi dan aplikasi #PE maupun kema:uan"kema:uan di bidang ini 3.
&ntibodi anti penakit G;% %asthenia gra0is sindroma Guillain";arr+?$ F$G$ Pengisian kembali faktor plasma khusus
#hrombotis thrombositopenis purpura Pengaruh-pengaruh lainnya pada sistem imun
Perbaikan fungsi sistem reti*uloendothelial Penghilangan"penghilangan mediator peradangan *tokines komplemen Pergeseran antibodi ke antigen menu:u ke bentuk"bentuk ang lebih dapat dilarutkan
pada imun kompleks Perangsangan klon"klon limfosit lymphocyte clones untuk memperbaiki terapi *toto7i*
3" 'IAL IALISIS 3
Deplesi penipisan faktor"faktor ang berhubungan dengan penakit khusus. @ontoh faktor"faktor ini men*akup patogenis autoantibodi misalnaA antibodi anti"glomerular basement membrane anti"G;% antibodi untuk selubung melin imun kompleks *roglobulin ikatan meloma tipis faktor"faktor thrombotis lipoprotein ang mengandung *holesterol dan mediator" mediat mediator or to7i* to7i* putati putatiff seper sepertiA tiA fo*al fo*al segmen segmental tal glomer glomerulo ulos*l s*lero erosis sis F$G$ F$G$.. &lasa &lasan n dasar dasar pengob pengobata atan n terseb tersebut ut adalah adalah ang ang menghi menghilan langka gkan n substa substansi nsi"su "subst bstans ansii ini akan akan mengik mengikuti uti pembalikan proses patologis ang berhubungan dengan kehadiranna atau kemun*ulanna. &da :uga ang mengatakan bah=a plasmaferesis berperan untuk modulasi imun melalui proses"proses lainna daripada penghilangan se*ara mekanis sena=a"sena=a compounds antibo antibodi di atau atau sena= sena=a"se a"sen na=a a=a intra0 intra0as* as*ula ularr lainn lainna. a. %isaln %isalnaA aA 2o*k= 2o*k=ood ood dan kolega kolega"" kolegana kolegana telah menun:ukkan menun:ukkan bah=a pembersihan pembersihan splenis pada bagian autologus dan sel"sel sel"sel darah darah merah merah ang ang tidak tidak aktif aktif mulai mulai sembuh sembuh setela setelah h plasma plasmafer feresi esis s sehing sehingga ga hal terseb tersebut ut mengin mengindik dikasi asikan kan bah=a bah=a prosed prosedur ur ini dapat dapat mengeb mengeblo* lo*k k sistem sistem reti*u reti*uloe loendo ndothel thelial ial dan memperbaiki memperbaiki pembersihan pembersihan endogen endogen pada antibodi"an antibodi"antibodi tibodi atau imun kompleks. Pengaruh spesifik plasmaferesis lainna adalah kemampuanna menghilangkan bobot protein bermolekul tinggi ang dapat berpengaruh dalam proses peradangan komplemen utuh @3 @4 produk" produk komplemen aktif fibrinogen dan mungkin *tokine. ;anak pengaruh"pengaruh teoritis lainn ainn a
terh terhad adap ap
#PE #PE
pada pada
fung fungsi si
imun imun
telah elah
dik dikemuk emukak akan an
men*a en*ak kup
aks aksi"ak i"aks si
immunomodu immunomodulatori latori sepertiA sepertiA alterasi alterasi dalam keseimbanga keseimbangan n antibodi antibodi idiotipis> idiotipis>antii antiidiotip diotipis is dan perubahan dalam antibodi ke antigen menu:u ke bentuk"bentuk imun kompleks ang lebih dapat dilarutkan soluble sehingga memudahkan pembersihanna dan memudahkan stimulasi klon" klon limfosit untuk memperbaiki terapi *toto7i*
5
.
#PE :uga mengikuti infusi plasma normal ang dapat mengganti komponen plasma ang tida tidak k men* men*uk ukup upi i dan dan dapa dapatt meng mengga gant ntii meka mekani nism sme e prin prinsi sip p aksi aksi #PE #PE dala dalam m throm thrombo boti tis s thrombositopenis purpura ##P . " I-'IKAS I-'IKASI4I-' I4I-'IKA IKASI SI PLASMA, PLASMA,ERES ERESIS IS
$atu dekade ang lalu sebuah komite penulisan ang ditugaskan oleh &meri*an $o*iet &pheresis &$F& &$F& telah mengembangkan sekumpulan paper untuk mena=arkan mena=arkan buku pedoman untuk kepentingan praktek klinis .$ebuah laporan ang serupa telah dipublikasikan oleh ahli"ahli di organisasi organisasi &meri*an &meri*an %edi*al %edi*al &sso*iat &sso*iation ion &%& tentang teraputis teraputis apheresis. apheresis. $etelah itu konferensi konsensus 1ational Institute of +ealth 1I+ telah bersidang untuk menge0aluasi pertukaran pertukaran plasma plasma dalam penakit"pe penakit"penaki nakitt neurologis. neurologis. 1amun 1amun rekomendasi rekomendasi"rekom "rekomendas endasii ang dia:ukan oleh ahli"ahli ini masih kontro0ersial. Pada tahun 993 sebuah tulisan komite 4
dari &$F& telah menga:ukan re0isi rekomendasi"rekomendasi tentang terapi hemaferesis. -arena an:uran"an:uran recommendations ini merupakan sebuah konsensus opini terhadap komite penulisan tersebut mereka tidak men:elaskan sebagai kebi:akan resmi dari &$F& atau standard"standard praktis. +al ini :uga sangat penting untuk dipertimbangkan bah=a karena komite penulisan tersebut telah menempatkan penakit hemaferesis teraputis dengan sedikitna satu petun:uk penanganan maka hal ini harus ditekankan bah=a pasien"pasien dengan penakit ang sama menun:ukkan
keadaan
heterogen
se*ara klinis ang
mempengaruhi pengobatan terhadap pasien terutama ketika pengobatan dengan *ara kon0ensional mengalami kegagalan. -arena itu &$F& merumuskan 4 kategori di ba=ah in !iA ♥ Kategori IA hemaferesis teraputis adalah standard dan dapat diterima ke*uali hal ini tidak
menatakan se*ara langsung bah=a hal tersebut diperintahkan di semua situasi. -eterangan atau bukti selalu berasal dari u:i klinis ang diran*ang dan dikontrol dengan baik. ♥ Kategori II A hemaferesis teraputis umumna diterima namun dipertimbangkan untuk
mendukung pengobatan lainna ang lebih menentukan daripada bertindak sebagai terapi primer. ♥ Kategori III A keterangan ang dilaporkan tidak *ukup menentukan terapi hemaferesis.
+ana laporan ang bersifat anekdot ang didapatkan. +emaferesis dapat digunakan dalam kondisi"kondisi ini sebagai bagian dari sebuah usaha ang luar biasa untuk seorang pasien selama terapi"terapi kon0ensional lainna telah gagal atau sebagai sebuah bentuk terapi ang die0aluasi berdasarkan protokol riset atas persetu:uan I/;. ♥ Kategori IV A kontrol pengobatan ang tersedia telah menun:ukkan kurangna
keman:uran terhadap hemaferesis dan harus dilakukan hana dengan protokol riset ang sudah disepakati. Pada bab ini perhatian ditekankan pada beberapa penakit dalam plasmaferesis ang telah menun:ukkan manfaat ang :elas #abel ! baik sebagai terapi primer maupun terapi tambahan kategori I dan II 8. -etika satu pemeriksaan telah memberitahukan ka:ian terhadap kemu:araban pertukaran plasma pada penakit renal beberapa pertimbangan umum ang dapat menginterpretasikan data ang rumit harus diingat"ingat seperti di ba=ah ini !A ♦ Bumlah penakit pada plasmaferesis ang telah ditun:ukkan ang diran*ang se*ara
efektif prospektif penelitian random adalah ke*il. -ekurangan ini merefleksikan sesuatu ang aneh dari sebagian besar penakit menurut in0estigasi. ?ntuk mengganti kerugian 5
banak in0estigator dapat memahami penakit"penakit heterogen ang dikelompokkan seringkali retrospektif dan kontrol historis ang dipergunakan. /an*angan ang akhir tersebut berbahaa men:elaskan diagnosa a=al pengenalan kasus"kasus ang lebih sederhana dan pera=atan umum ang diperbaiki dari =aktu ke =aktu ang salah ditanggapi sebagai sebuah manfaat dari pertukaran plasma. ♦ @atatan alamiah tentang banakna penakit ang se*ara umum diobati melalui
pertukaran plasma digolongkan berdasarkan episode"episode pembusukan dan remisi selan:utna menekankan pentingna kontrol se*ara bersamaan. ♦ Permulaan inter0ensi dan detail protokol pengobatan dapat merubah se*ara luas antar
pusat sehingga menulitkan dalam menginterpretasikan hasil"hasilna. ♦ Pertukaran plasma digunakan terutama dalam pengobatan penakit peradangan renal
sebagai sebuah penesuaian untuk terapi immunosupresif kon0ensional dan oleh karena itu diharapkan hana untuk memberi tambahan sedikit manfaat ang memerlukan ukuran sampel ang luas untuk pendeteksianna misalnaA pengobatan multi*enter ang diperlukan untuk membuktikan kemu:araban. Badi hal tersebut penting sekali bah=a perhatian pada =aktu frekuensi dan angka plasmaferesis maupun pengobatan ang berhubungan dengan imunosupresif ang digunakan dalam penelitian tersebut. $eringkali penakit"penakit ang bereaksi terhadap plasmaferesis telah diperlakukan dengan sebuah aturan dari plasmaferesis seperti sekali seminggu. $ehingga
hal
tersebut
tidak
dapat
menun:ukkan
pengaruh"pengaruh
ang
menguntungkan atau plasmaferesis digunakan tanpa seiring dengan imunosupresi ang dapat memperburuk keadaan se*ara klinis atau dinatakan terlalu lambat terhadap keefektifanna. )ael 2. Indikasi"indikasi plasmaferesis ♣ $indrom Goodpasture penakit anti"G;%
♣ Polneuropath demelinasi peradangan kronis ♣ $indroma miastenis Eaton"2ambert ♣ #ransfusi pas*a purpura ♣ Penakit /efsum ♣ 2mphoma *utaneous fotoferesis ♣ $indroma ang berkaitan dengan +I( polneuropath hiper0is*ositas ##P ♣ Faktor inhibitor"inhibitor *oagulasi ♣ Glomerulonefritis meningkat se*ara pesat tanpa anti"G;% ♣ Paraproteinemis disekeliling neuropath ♣ $istematis 0as*ulitis ang berkaitan dengan &1@& ♣ &;"bertentangan dengan transplant sumsum ♣ $2E terutama dalam *erebritis $2E ♣ ;ullous pemphigoid ♣ Pemphigus 0ulgaris ♣ Immun trombositopenia adsorpsi $taph protein & ♣ Penakit hemolitis pada bai ang baru dilahirkan
kondisi"kondisi ini kategorina dipertimbangkan berdasarkan I atau II menurut buku komite &$F& dan komite e7tra*orporeal pada &sosiasi ;ank Darah di &merika 99!. 2ihat teks lebih detailna.
5" I-'IKASI4I-'IKASI PLASMA,ERESIS 'AR*RA)
$ituasi"situasi ang dapat mengan*am na=a atau organ tubuh pasien memerlukan plasmaferesis darurat ang meliputi )A ♠ Penakit anti"G;% dan pulmonar hemorrhage dalam sindrom Goodpasture. &pabila
plasmaferesis terlambat dimulai dalam penakit serum kretinin ) mg>d2 atau setelah menghasilkan oliguria maka plasmaferesisna :arang ang efektif ♠ $indrom hiper0is*ositas dengan tanda"tanda dan ge:ala"ge:ala ang memperlihatkan
stroke atau berkurangna daa penglihatan.
7
♠ %i*roangiopathis trombositopenia H##P>sindrom uremis hemolitis hemolytic uremic syndrome "+?$. ##P dengan sistem saraf pusat central nervous system "@1$
dan komplikasi"komplikasi renal dapat men:adi penakit fulminant dan penakit ang fatal sehingga membutuhkan pendirian plasmaferesis sesegera mungkin. 6" PRI-SIP4PRI-SIP PLASMA,ERESIS
-arena sifat immunologis dari sebagian besar penakit diobati melalui plasmaferesis sehingga terapi harus selalu men*akup imunosupresi ang sesuai aituA sebagian besar pada penakit #PE tidak harus satu"satuna menggunakan *ara pengobatan ang harus dilakukan. Protokol obat"obatan tambahan selalu meliputi dosis tinggi Cat"Cat *orti*osteroid
dan
*toto7i*
**lophosphamide. ,at"Cat
ini
diharapkan
dapat
mengurangi angka resinthesis patologis antibodi misalnaA IgG dan selan:utna untuk memodulasi sel ang memediasi imun sehingga dapat menebabkan mun*ulna banak penakit ini 9. Penakit"penakit ang bereaksi terhadap plasmaferesis lebih baik diobati terlebih dahulu untuk menghentikan reaksi peradangan ang seringkali memi*u mun*ulna penakit. %isalnaA plasmaferesis pada anti"penakit G;% sebagian besar efektif apabila terapi dimulai ketika serum kretinin sebesar J 5 mg>d2 9. )ael 3" Distribusi gumpalan"gumpalan immunoglobulin
$ubstansi
;erat molekul
&lbumin IgG Ig& Ig% 2D2"kolesterol
Intra0as*ular
$eparuh usia
-onsentrasi
dalam K
berhari"hari
serum 1ormal
!9 ! ' 5 3M5
mg>d2 35LL M 45LL '4L M 43L 3L M 3LL 'L M 35L 4L M !LL
-arena dasar pemikiran paling penting terhadap #PE adalah pembersihan autoantibodi
pathogenis
maka
pengetahuan
tentang
pembersihan
kinetis
immunoglobulin seperti berhubungan dengan #PE merupakan hal ang mendasar. +asil"hasil eksperimen ang se*ara isotopis berlabel immunoglobulin ang telah diinfus ke dalam tubuh memiliki 3 konsep mendasar aitu A 8
$e*ara relatif immunoglobulin memiliki lama setengah usia t N mendekati ) hari untuk IgG dan 5 hari untuk Ig%. Plasma t N akan menentukan seberapa *epat tingkat plasma terhadap pathogen ang akan diikat kembali dan seberapa sering sesi plasmaferesis berikutna akan diperlukan untuk dilakukan.
Immunoglobulin memiliki distribusi substansi e7tra0as*ular. Distribusi isi berbagai ma*am immunoglobulin dan separuh usiana ditun:ukkan pada #abel 3. #ingkat distribusi intra0as*ular 0s. e7tra0as*ular akan mendeterminasikan seberapa efektif mereka dapat dihilangkan dalam proses sesi plasmaferesis tunggal. %isalnaA distribusi e7tra0as*ular terhadap IgG kira"kira 'L K sedangkan untuk Ig% sebesar !L K. leh karena itu deplesi pengikisan Ig% ter:adi lebih *epat daripada IgG. Distribusi ini :uga dapat di:elaskan oleh substansi berbeda terhadap bobot molekul 'LLLL dalton untuk IgG dan 9LLLLL dalton untuk Ig% dari immunoglobulin ini.
Immunoglobulin
memperlihatkan
sebuah
intra0as*ular
untuk
peneimbangan
intra0as*ular ang kira"kira sebesar "! K>:am sedangkan e7tra0as*ular untuk peneimbangan intra0as*ular agak lebih *epat sehingga diatur oleh rata"rata aliran limphatis 9 L. Pentingna 3 konsep ini untuk aplikasi klinis #PE ang bersifat ganda. Pertama se*ara relatif mempertimbangkan pan:ang t N immunoglobulin sehingga penggunaan Cat"Cat imunosupresif ang mengurangi produksi antibodi tidak dapat diharapkan tingkat"tingkat autoantibodi patogenis lebih rendah selama sedikitna beberapa minggu :uga apabila produksina diblo*k se*ara lengkap. +al ini merupakan dasar pemikiran terhadap pembersihan tersebut pada e7tra*orporeal. -edua karena peneimbangan e7tra0as*ular ke intra0as*ular pada pembersihan imonuglobulin ang melalui pertukaran plasma sehingga dapat dikalkulasi dengan menggunakan urutan kinetis pertama ang mengatur rata"rata pembersihan dari bagian tunggal ruang intra0as*ular ! . Pembersihan kinetis pada immunoglobulin melalui #PE mengikuti sebuah hubungan se*ara eksponenA @t O @oe"7. Dimana @o adalah konsentrasi substansi pertama @t merupakan konsentrasina dengan =aktu t dan 7 tergantung pada distribusi gumpalan terhadap substansi ang dipermasalahkan. +ubungan ini menatakan bah=a pengurangan terbesar ter:adi bersama pembersihan gumpalan plasma pertama dan pembersihan gumpalan berikutna kurang efektif dalam mengurangi konsentrasi substansi. +al ini ditun:ukkan dalam tabel 4 apabila salah satuna dianggap tidak ada sintesis atau redistribusi baru selama =aktu plasmaferesis. $ehingga dapat dilihat meski pembersihan gumpalan plasma pertama 9
mendorong ke arah reduksi '3K pertama pada konsentrasi intra0as*ular terhadap substansi tersebut sehingga pertukaran gumpalan plasma ang kedua hana menambah reduksi sebesar !5K sedangkan pertukaran gumpalan plasma ang ketiga hana mendorong reduksi sebesar 9K berikutna. Untuk pertimbangan ini, biasanya satu dan sebagian besar dua gumpalan plasma sama dengan ditukar selama sesi plasmaferesis
3
.
)ael " +ubungan antara gumpalan plasma ang dibersihkan dan konsentrasi substansi
Gumpalan plasma ang
Gumpalan ang ditukar
Persentase ang dibersihkan
ditukar m2 K L.5 4LL 39 .L !8LL '3 .5 4!LL )8 !.L 5'LL 8' !.5 )LLL 9! 3.L 84LL 95 Gumpalan Plasma O !8LL m2 pada seorang pasien ang berbobot )L kg. Diumpamakan +@# O 45K Pemprediksian turunna tingkat immunoglobulin akibat dari pertukaran plasma se*ara komplit disamakan analogous dengan formula KTV ang digunakan untuk peresepan prescribing hemodialisis. Pada penggunaan analogi ini salah satuna dapat dipikirkan bah=a KT sepadan dengan pertukaran gumpalan Ve ang :aringan pembersihanna diberikan
selama pengobatan. V dapat dipertimbangkan pada gumpalan plasma ang diperkirakan. -aplan dan +alle telah menun:ukkan sebuah hubungan antara gumpalan plasma ang ditukar dan persentase menurunna tingkat serum immunoglobulin ang :uga membenarkan bobot substansi molekul lainna ang lebih luas sepertiA kolesterol ang mengandung lipoprotein dan komplemen. %isalnaA apabila fraksi Ve!PV sama dengan L.) pengurangan ang diharapkan akan men:adi sebesar 5LK. -etika gumpalan ang dipertukarkan sama dengan !PV, berkurang sebesar '3K dan ketika Ve!PV sama dengan .4 penguranganna akan men:adi sebesar )5K ). ;erikutna pembersihan ma*romolekul ang dipermasalahkan ada reakumulasi konsentrasina dalam ruang 0as*ular dari ! sumberA Pengeringan limpatis dalam ruang 0as*ular dengan sebuah konsentrasi ma*romolekul ang merefleksikan kehadiranna dalam ruang e7tra0as*ular interstisial primer dari difusi thema*romole*ul melintasi kapiler maupun dari interstisial menu:u ruang intra0as*ular. 10
$intesis endogen. Fenomena ini didokumentasikan pada sindrom Goodpasture ang antibodi"antibodi anti"G;%na akan diprediksikan diturunkan melalui pengobatan pertukaran plasma namun intra pengobatanna ang meningkat dalam tingkat serum terlalu *epat sesuai dengan peneimbangan kembali *adangan e7tra0as*ular se*ara sederhana. leh karena itu setelah mele=ati !4"3' :am berikutna konsentrasi 0as*ular pada ma*romolekul akan meningkat kira"kira dari 35K tingkat basal setelah satu pertukaran gumpalan plasma kira"kira 'LK dari konsentrasi basalna. Pertukaran plasma ang kedua dari satu gumpalan plasma kemudian akan mengurangina dari !L M !5K terhadap konsentrasi asli ang diikuti oleh re"akumulasi gradual melebihi !4 :am berikutna hingga 58K pada konsentrasi asal seperti ang ditun:ukkan dalam gambar !. $aat #PE keempat atau kelima konsentrasi ma*romolekul akan bergerak ke sana kemari antara LK di akhir prosedur hingga !L M !5K sebelum prosedur berikutna. Pada batas konsentrasi ini efisiensi plasmaferesis banak ang berkurang dan selan:utna pertukaran plasma umumna tak dapat dibenarkan !L !. ;erdasarkan pada konsep"konsep tersebut sebuah pendekatan rasional tentang peresepan #PE umumna untuk merekomendasikan pertukaran satu gumpalan plasma tiap hari selama lima hari berturut"turut dengan inter0al !4 :am untuk membolehkan pengeringan limpatis ang *ukup dalam ruang 0as*ular. 2ebih :elasna angka akumulasi dan frekuensi #PE harus ditarget :uga untuk ma*romolekuler khusus aitu patogenis apabila hal ini diketahui. %isalna mengingat separuh usia IgG kira"kira ) hari maka Ig% dan Ig& lebih pendek 5 ") hari. leh karena itu apabila thema*romolekuler ang dipermasalahkan adalah Ig% ada sebuah peran selama periode ang lama pada #PE karena :umlah sintesis endogen diharapkan Ig%na lebih tinggi daripada IgG. &pabila substansi ang dihilangkan tersebut dapat diukur melalui angka"angka kuantitaf seperti pada autoantibodi khusus maka :ad=al pengobatan harus diran*ang untuk men*apai suatu reduksi ang signifikan terhadap substansi tersebut sehingga dapat menggunakan pertimbangan kinetis. &pabila pengobatan dilakukan tanpa identifikasi Cat ang menerang maka dokter masih tergantung pada tata *ara pengobatan se*ara empiris '. " ES)IMASI *MPALA- PLASMA
$ebuah perkiraan gumpalan plasma diperlukan sampai pada peresepan prescription plasmaferesis ang tepat. ?ntuk tu:uan ini terdapat beberapa nomogram H3 dan ekuasi untuk penghitungan se*ara tepat gumpalan plasma terhadap tinggi berat dan hemato*rit +@#. +al ini disatukan ke dalam 0ersi"0ersi peralatan plasmaferesis ang lebih baru. Peraturan 11
bermanfaat ang disepakati adalah untuk mempertimbangkan gumpalan plasma kira"kira 35 M 4L m2>kg dari bobot tubuh :umlah ang lebih rendah 35 m2>kg dapat diaplikasikan ke pasien" pasien dengan hemato*rit dan 4L m2>kg dapat digunakan untuk pasien"pasien dengan hemato*rit ang kurang dari normal 5. !kuasi A persamaan"persamaan e"uations gumpalan darah ang diprediksi didapatkan
dengan *ara teknik"teknik kur0a"sambungan dengan menggunakan subek tinggi *m dan berat badan kg ang dibandingkan dengan gumpalan darah a*tual ang diukur dengan *ara teknik"teknik pelemahan isotop albumin 3IA P( O M +@# b *Q. Dimana Q O berat badan tidak berlemak b O 53L untuk pria 8'4 unutuk =anita dan * O 4 untuk pria 4).! untuk =anita. -aplan menggunakan metode ang disederhanakan untuk memprediksi gumpalan plasma ang diperkirakan EP(A EP( O HL.L'5 7 bobot kg 7 M +@# #omogram A tinggi dan berat pasien serta tingkat +@# *entrifugal diukur segera
sebelum prosedur tersebut di:alankan dapat dimasukkan ke dalam nomogram terhadap :enis kelamin ang sesuai untuk memperkirakan gumpalan darah dan gumpalan plasma dalam ! langkah. Penggunaan monogram ini untuk semua pasien ang setinggi ' kaki 83 *m pria dengan bobot tubuh 8L pon 8! kg gumpalan darah diperkirakan 5.5 2. apabila hemato*ritna sebesar 4LK gumpalan plasma pasien ini akan kira"kira sebesar 3.5 2. )ael 5" Perbandingan %embran &feresis dan Peralatan $entrifugal Keuntungan
%embran Feresis
Kerugian
#idak ada unsur"unsur sel Pembersihan
substansi
ang hilang
koefisien
#idak sitrat ;isa
dibatasi
oleh
memerlukan
membrane ang disaring asam %embutuhkan aliran darah
disesuaikan
ang tinggi 5L m2>menit untuk $ering memerlukan kateter
$e*ara tradisional perubahan plasma telah dilakukan dengan peralatan sentrifugasi ang digunakan dalam prosedur perbankan darah. Peralatan ini memberikan keuntungan untuk membersihkan
sel
se*ara
selektif
*toferesis
tapi
seringkali
berkaitan
dengan
trombositopenia. #erus"menerus digunakan dan seringkali lebih efisien #PE :uga dapat dilakukan dengan filter"filter ang sangat permeable peralatan fiber *ekung mirip dialCer fiber *ekung namun porina berukuran besar dan standard peralatan dialsis suatu teknik ang seringkali disebut sebagai membrane plasma separation %P$ atau pemisahan membran plasma. -euntungan dan kerugian tiap teknik diringkas pada #abel 5 4. 10" CENTRIFUGAL PLASMA SEPARATION 8&emi9ahan &la9ma !engan 9entriugal;
Pada sentrifugasi sel"sel darah dipisahkan melalui gaa gra0itasi ang berdasarkan pada perbedaan berat :enis berbagai ma*am komponen. $ekarang ini ada dua :enis sentrifugasiA sebentar dan berkelan:utan. $entrifugal"sentrifugal pemisah aliran sel ang tersedia saat ini dengan :enis sebentar adalah +emonetik"hemonetik %odel 3L %odel (5L PER dan ?ltralit. $edangkan sentrifugal dengan :enis berkelan:utan meliputiA @obe !99) spe*tra Fen=al @$3LLL dan model"model $pe*tra ang tidak membutuhkan operator monitoring atau inter0ensi ke*uali mengubah kantong"kantong +emonetiks %odel 3L memerlukan operator kelan:utan monitoring dan inter0ensi sedangkan @obe !99) dan PER memerlukan beberapa operator monitoring inter0ensi untuk mengubah kantong"kantong 5.
Intermittent flo$ separation pemisahan se*ara sebentarA dalam teknik ini repetitif
gumpalan darah !LL M 3LL m2 darah tiap saat diambil dari pasien teranti*oagulasi dan tersentrifugal pada ke*epatan ang tinggi sampai pe*ahan plasma terlapisi. 2apisan plasma dibuang. $el"sel ang terbungkus meliputi sel"sel darah merah /;S@ sel"sel darah putih Q;@ dan platelet kemudian dikembalikan ke pasien sepan:ang penggantian fluida. $istem +emonetik %odel 3L Gambar 4 merupakan ang paling umum digunakan dan terdiri dari kumpulan mangkuk ang dapat diganti disposable bo$l assembly tersedia dalam berbagai ukuran !5 m2 !5L m2 atau 3)5 m2. mangkuk bo$l tersebut 13
memiliki dua bagianA sebuah inti bagian dalam ang statis dan kulit bagian luar ang berputar. Darah diambil dari sebuah ante*ubital atau lapisan besar lainna dianti*oagulasi dan dipompa ke dasar mangkuk di mana hal ini didistribusikan disekililingna oleh tenaga sentrifugal ang disebabkan rotasi kumpulan bo=l tersebut. -omponen"komponen darah terpisah menurut berat :enisnaA /;@ bergerak ke luar bo=l plasma komponen ang paling ringan masih di tengah dimana hal ini meluap dan dikumpulkan melalui sebuah tempat saluran buang outlet port ang sesuai platelet dan Q;@ terbatasi antara lapisan"lapisan sel dan plasma merah. #iap orang bisa mengoleksi membuang atau menginfus ulang komponen"komponen ini.
%ontinuous flo$ separation
pemisahan se*ara berkelan:utanA dalam metode
berkelan:utan continuous darah diambil disentrifugal dan dipisahkan kemudian gumpalan ang terbungkus dikembalikan ke pasien dalam sebuah mode *ontinuous dibandingkan dalam sekumpulan menggunakan sebuah annulus berbentuk gelindingan ang memiliki port"port sampling untuk mengumpulkan plasma /;@ Q;@ dan platelet. Dengan sistem intermittent sebentar hana diperlukan satu :arum 0as*ular tunggal ang masuk. 1amun gumpalan darah e7tra*orporealna banak !5 M 3)5 m2. sistem *ontinous memerlukan ! 0enus akses tapi sirkuit gumpalan e7tra*orporeal :umlahna lebih rendah se*ara signifikan 8L m2 sehingga sistem *ontinous lebih sesuai untuk pengobatan anak"anak dan pasien"pasien ang diperlakukan dengan sistem *ontinous biasana lebih *epat daripada dengan sistem intermittent. %isalna rata"rata =aktu ang diperlukan untuk melalukan pertukaran satu P( dengan sistem intermittent adalah 4 :am sedangkan dengan sistem *ontinous hana men*apai .5 :am. 11" MEM(RA- PLASMA SEPARA)IO- 8MPS;
&da dua :enis membran plasma aituA serat *ekung hollo$ fiber atau pelat parallel parallel plate. $ebuah *ontoh hollo= fiber adalah plasma"flo &sahi dari selulosa diasetat dengan diameter bagian dalamna sebesar 34LTm area permukaanna sebesar L.5 m! ukuran porina sebesar L.! mm ang hana mengikuti plasma untuk mele=ati sel"sel se*ara bebas dan koefisien saringanna rasio konsentrasi dalam filtrasi darah antara L.8 hingga L.9 untuk albuminna IgG Ig& Ig% @3 @4 fibrinogen kolesterol dan trigliserida pada sebuah darah dengan aliran rata"ratana sebesar LL m2>menit dan tekanan antar membranna transmembrane pressure atau #%P sebesar 4L mm+g. ;obot molekulna memintas sebagian besar plasmaferesis membran kira"kira 3 :uta dalton sehingga se*ara umum *ukup 14
mengikuti bagian imun kompleks %Q+ :uta dalton. Filter &sahi plasma dapat digunakan dengan mesin dialsis apa pun dalam ultrafiltrasina mode bpass dialsis sehingga dapat untuk hemoperfusi dengan eksepsi kemungkinanna terhadap @obe 3 atau peralatan" peralatan rumah sakit ang saat ini bertentangan dengan tabung plasmaferesis
L
. Dengan
separator &sahi Plasma"flo perusahaan merekomendasikanpengobatan dengan pompa rol double :alur double track roller pump ang mengikuti pembersihan se*ara serentak dan penggantian gumpalan plasma ang sepadan dan penggantian fluida oleh karena itu dapat mengeliminasi resiko hipotensi atau beban gumpalan terlalu berat. Benis membran plasma fiber non hollo= adalah :enis lembaran datar seperti separator #PE @obe @entr plasma dibuat dari membran poli0inil klorida bersih dengan luas permukaanna sebesar L.3 m! ukuran porina sebesar L.' mm. sistem #PE @obe memerlukan sebuah mesin plasmaferesis. ;eberapa tin:auan menarik tentang tampilan %P$ sudah dipublikasikan. ;ertentangan dengan hemodialisis dimana ultrafiltrasi dapat ditingkatkan dengan *ara menaikkan #%P %P$ harus dilakukan saat #%Pna rendah J 5L mm+g untuk menghindari hemolisis. $e*ara umum dengan peralatan"peralatan fiber hollo= rata"rata aliran darah harus melampaui 5L m2>menit untuk menghindari penggumpalan clotting . /ata"rata aliran darah ang ideal U; umumna sebesar LL M 5L m2>menit. -etika rata"rata aliran darah sebesar LL m2>menit rata"rata pembersihan sebuah plasma sebesar 3L M 5L m2>menit ang dapat dihasilkan. leh karena itu rata"rata =aktu ang diperlukan untuk melakukan filtrasi membran adalah J ! :am. $eperti ang ditun:ukkan dalam Gambar ' rata"rata pembersihan plasma se*ara linear berhubungan dengan U; dan :uga tergantung pada +@# dan lebih kurang tergantung pada #%P 9. 12" PER(A-'I-A-
MEM(RA-
A,ERESIS
'A-
PERALA)A-4PERALA)A-
SE-)RI,*ASI
Dibandingkan dengan peralatan"peralatan sentrifugasi membran filtrasi memiliki beberapa keuntungan. Perlengkapan ang dibutuhkan relatif minim hana sebuah pompa darah dan monitor"monitor tekanan ang diperlukan. leh karena itu %P$ dapat dilakukan dengan *ara menggunakan perlengkapan standard pengantaran hemodialisis dan pasien" pasien ang mengalami kegagalan akut renal &/F ang membutuhkan hemodialis hemodialisis dan plasmaferesis dapat menerima kedua"duana se*ara sekuen dengan menggunakan mesin dialsis ang sama. Peralatan"peralatan %P$ memberikan beberapa keuntungan lainna daripada peralatan"peralatan sentrifugal ke*uali ketidakmampuanna melakukan platelet atau aferesis sel darah putih dan murah. +arga sebuah peralatan sentrifugal otomatis kira"kira V4L.LLL. di lain sisi filtrasi membran hana memerlukan sebuah 15
pompa darah dengan monitor"monitor tekanan ang tersedia pada tiap mesin hemodialisis standard. 1amun kedua teknik tersebut se*ara kasar dapat dibandingkan dalam hal biaa per pengobatan kira"kira V!LL plus V!5L M 5LL>pengobatan ang berkenaan dengan darah 3 5. 13" AKSES /ASmenit. +al ini kadang"kadang dapat diperoleh dari lapisan periferal lapisan antekubital. Pada saat bertentangan sebuah akses 0enus pusat ditandai ketika menggunakan %P$ karena diperlukan rata"rata aliran darah antara LL M 5L m2>menit untuk kesuksesan dan efisiensi operasi terhadap sistem filtrasi. Pendekatan terbaik adalah menggunakan sebuah bor bore ang besar kateter lumen"dual ang serupa dengan satuna ang digunakan untuk dialsis terutama didedikasikan untuk aferesis. -ebanakan peralatan intra0as*ular disediakan sepertiA kateter" kateter $=an"GanC dan kateter lumen triple hampir tidak pernah menediakan aliran darah ang *ukup meskipun demikian peralatan"peralatan tersebut *o*ok untuk mengembalikan darah. -etika menggunakan peralatan"peralatan pokok hal ini sangat penting untuk menggunakan perlengkapan penghangat darah apabila memungkinkan dan gerakan monitor *ardia* disebabkan infusi sitrat lihat di ba=ah menebabkan sebuah reduksi akut dalam plasma ang berion ioni&ed kalsium ang dapat berpengaruh pada sistem konduksi *ardia* dan menebabkan arrhthmia mengan*am na=a pasien. ?ntuk alasan ini lapisan femoral dapat lebih baik terhadap sub*la0ian atau urat merih 'ugular vein( internal untuk mengurangi resiko meningkatna arritmias dari pengembalian darah hipo*alsemis dekat pada bengkak urat node &(. %eskipun hadirna kateter dalam lapisan femoral membatasi gerakan pasien ini merupakan alternatif ang lebih aman terhadap lapisan sub*la0ian dan banak pasien diobati dengan
#PE sehingga
mobilitasna
gerakan
dapat
men:adi
tidak
mungkin
dan
pengobatanna berdurasi singkat ). -etika sifat penakitna kronis memerlukan #PE misalnaA hiperkoleterlemia *roglobulinemia pen*ipataan sebuah akses permanen lebih menguntungkan. ;erdasarkan pada kasus tiap indi0idu pasien"pasien men:alani penempatan kateter pokok untuk pemakaian :angka pan:ang sepertiA kateter ;ro0ia* +i*kman atau memiliki sebuah fistula arterio0enus atau sogokan graft politetrafluorethilin 5. 1" A-)IKOA*LASI
&nti*oagulasi merupakan prosedur plasmaferesis =a:ib dengan peralatan"peralatan %P$ atau peralatan"peralatan sentrifugal. $olusi"solusi sitrat dan heparin dapat digunakan 16
dalam berbagai :enis peralatan mana pun. $e*ara umum peralatan"peralatan filtrasi menggunakan heparin sedangkan mesin"mesin sentrifuhal sebagian besar dioperasikan dengan sitrat !. a" He&arin
$ensiti0itas +eparin dan separuh"usia half-life( berbeda"beda pada pasien"pasien dan penesuaian indi0idu terhadap dosis ang diperlukan. ?ntuk sebagian besar pasien heparin dapat digunakan saat pemberian dosis pertama sebesar 5L ?>kg ang diikuti oleh rata"rata infusi sebesar LLL ?>:am. ;erkali"kali monitoring setiap setengah :am terhadap =aktu penggumpalan aktif &@# M activated clotting time untuk men:aga &@# sama dengan 8L M !!L detik seperti ang diinginkan .5 M !.L =aktu normal. +eparin tidak harus ditingkatkan dengan menaikkan rata"rata filtrasi plasma dan dengan mengurangi +@# mungkin sebagai sebuah hasil meningkatna distribusi gumpalan dengan mengurangi +@# dan menambah pembersihan :aringan heparin memiliki satu koefisien pengaak sieving dan dibersihkan lebih *epat ketika rata"rata filtrasina meningkat8 . " Sitrat
&sam sitrat de7trose &@D M )cid-citrate de*trose digunakan sebagai solusi anti*oagulasi untuk sebagian besar prosedur sentrifugal pertukaran plasma. 1amun teknik ini dapat dimodifikasikan untuk digunakan dengan sebuah sistem %P$ H9. &@D dibagi ke dalam ! formulasi standard aituA Formula & &@D"& mengandung !.! g>d2 sodium sitrat dan L.)3 g>d2 dari asam sitris. Formula ; &@D M ; mengandung .3! g>d2 sodium sitrat dan L.44 g>d2 asam sitris. &@D M ; se*ara umum digunakan untuk sistem sentrifugal +emonetik dan &@D M & digunakan untuk sentrifugal sistem @obe dan sistem membrane. $olusi sitrat dapat diinfus ke dalam akses darah pada sebuah rasio sitrat terhadap darah sebesar A5 M A!5. $itrat *helates kalsium ang memerlukan *ofa*tor dalam *oagulasi kaskada dan hal ini menghambat pembentukan thrombus dan pengumpulan aggregation platelet. /asio aliran sitrat ang lebih tinggi AL hingga A5 *enderung digunakan untuk sistem sentrifugal *ontinous meskipun A!5 ketika plasma segar dingin digunakan sebagai sebuah penggantian fluida. /asio sitrat ang lebih rendah A5 hingga A!5 direkomendasikan untuk membran #PE 3. %eskipun gangguan pendarahan tidak umum dengan sitrat hipo*alsemia umumna ter:adi 'L M )LK pada semua komplikasi selama #PE. leh karena itu ge:ala"ge:ala dan tanda"tanda hipo*alsemis harus dia=asi se*ara hati"hati untuk perioral dan a*ral paresthesias shi0ering menggigil berkepala li*in light-headedness ke:ang t$itching gemetaran tremors dan 17
:arang ang berlan:ut ke kontraksi otot ang berakibat keke:angan di luar *arpopedal. &pabila hipo*alsemia men:adi lebih keras ge:ala"ge:ala tersebut dapat berlan:ut ke frank tetan dengan ke:ang di sekelompok otot muscle lainna ang men*akup ke:ang laringo ang dapat mengan*am na=a pasien. %enamaratakan mal keseluruhan ukuran telah dilaporkan. Ge:ala"ge:ala dan tanda"tanda ini dapat dimun*ulkan oleh alkalosis disebabkan hiper0entilasi. /eduksi"reduksi kalsium berion ioni&ed :uga memperpan:ang fase plato plateau terhadap depolarisasi mo*ardial M dinatakan se*ara elktro*ardiografi oleh perpan:angan inter0al U#. #ingkat sitrat ang sangat tinggi dapat disamakan dengan kalsium berion rendah ang *enderung menebabkan minusna mo*ardial
dapat mempro0okasi arritmias fatal pada
pasien"pasien aferesis . 15" PE-menit. $alah sistem @obe $pe*tra akan memperkiran gumpalan darah
pasien
dengan
nomogram.
+al
ini
kemudian
akan
se*ara
otomatis 18
memperlihatkan :umlah aliran darah untuk membatsi :umlah sitrat ang diinfuskan. Pasien"pasien ang mengalami penakit li0er memiliki kemampuan metabolis sitrat ang lemah dan pada pasien"pasien ini infusi sitrat harus dilakukan dengan perhatian ang besar.
Proses pencernaan oral sebesar mg tablet terhadap kalsium.
/eduksi proporsi &@D M & ketika fluida mengganti FFP karena FFP berisi sitrat dengan
gumpalan hingga 4K.
Infusi pil-pil
besar
+boluses(
terhadap kalsium
glukonat sebesar
01
ketika
menun:ukkan ge:ala"ge:ala ringan hipo*alsemia.
Infusi continous kalsium gluconat sebesar 01 +0 m per terhadap pengembalian fluida( H!L.
+al ini :uga penting untuk menebutkan bahaa alkalemia pada pasien"pasien dengan metabolis alkalosis sebelumna karena sitrat dimetaboliskan untuk bi*arbonate. Pada pasien" pasien ang mengalami penakit li0er dapat memiliki kemampuan rendah terhadap metabolism sitrat. Infuse ini harus dimonitor se*ara akurat karena resikona ditandai lebih tinggi L. )ael 6" Pilihan solusi penggantian 2olusi Keuntungan
&lbumin
#idak ada resiko hepatitis %ahal Disimpan pada suhu ruangan #idak ada faktor"faktor *oagulasi Barang ter:adi alergi #idak ada immunoglobulin #idak berkaitan dengan kelompok darah &; %enghilangkan
/esiko +epatitis transmisi +I( /eaksi"reaksi alergis /eaksi"reaksi hemolitis +arus di*airkan +arus sesuai dengan golongan darah &; %emuat sitrat
16" PE-A-)IA- SOL*SI
Peneleksian :enis dan :umlah penggantian fluida merupakan suatu pertimbangan ang penting dalam meresepkan prescription plasmaferesis. Perbedaan penakit dan kondisi" kondisi pasien membuat perluasan sugesti ang sama terhadap kesulitan penggantian fluida 19
fluid . 1amun beberapa petun:uk bermanfaat dan hal ini dapat dimodifikasi oleh kondisi" kondisi khusus ang ditemui 9. Pada sebagian besar prosedur plasma feresis penggantian Cat"Cat koloidal penting untuk men:aga stabilitas hemodinamis. Dalam praktek ini albumin dibatasi ang umumna dalam bentuk solusi atau FFP sebesar 5K. %asing"masing keuntungan dan kerugianna disa:ikan dalam #abel '. FFP memliki keuntungan ang serupa dengan filtrasi dari pasien ke*uali berhubungan dengan akibat sampingan side effect sepertiA reaksi"reaksi alergis reaksi"reaksi hipokalsemis dari sitrat dalam plasma dan timbulna penakit ke*il small incidence ang terukur dari transmisi hepatitis ; L.LLL5K>unit hepatitis @ L.L3K>unit dan
+I( L.LLL4K>unit. %eskipun resiko"resiko infeksi ini sekarang lebih ke*il dengan u:i pra" donasi dan u:i pas*a"donasi maka harus tetap diingat"ingat dengan tiap pengobatan sepertiA pasien"pasien diarahkan hingga 3L 2 plasmana sama dengan L M 5 ? dari :umlah donor ang sama. ?rti*aria ang keras seringkali berkaitan dengan penggunaan FFP. /eaksi"reaksi anafilastis :arang mengakibatkan sebuah bentuk non *ardiogenis pulmonar edema ang disebabkan oleh transfusi pasif pada leukoagglutinin. 1amun satu ang harus diingat bah=a keuntungan ang sama disebut FFP aitu kemiripan komposisi filtratna dapat ditin:au sebagai kekurangan karena membuat pengukuranna efisien terhadap kesulitan prosedurna misalna dengan *ara mengikuti IgG dan konsentrasi"konsentrasi immunoglobulin lainna dan faktor" faktor ang melengkapi kembali replenish dapat berpartisipasi dalam proses peradangan. -arena FFP berisi se:umlah isoagglutini anti"& dan anti"; ang *ukup besar sehingga perlu kesesuaian &; antara donor dan penerima recipient 5. Pada saat ini indikasi"indikasi khusus untuk penggunaan FFP dalam pertukaran plasma adalah seperti di ba=ah iniA ♥ ##P>+?$ ♥ -erusakan sebelumna dalam hemostasis. ♥ /esiko penipisan *holinesterase. ♥ -etika tingkat fibrinogenna rendah J !5 mg>d2. Dalam situasi ini harus
memperhatikan penggantian beberapa atau sebagian plasma ang dibersihkan dengan FFP. &khirna karena plasmaferesis :uga menghabiskan faktor"faktor *oagulasi penggantian albumin dan *rstalloid sendiri dapat mengosongkan faktor"faktor ini dan menempatkan pasien pada resiko peningkatan resiko pendarahan. +al ini tidak mungkin ter:adi setelah pertukaran plasma M ! terutama apabila pertukaran"pertukaran tersebut dilakukan lebih dari sehari 20
se*ara terpisah karena separuh"usia half-life untuk sebagian besar faktor penggumpalan kira" kira !4 M 3' :am. 1amun kita menarankan pengukuran saat protrombin P# M prothrombin time dan saat sebagian tromboplastin P## M partial thromboplastin time sebelum prosedur
ketiga dan berikutna apabila hal ini .5 kali lebih besar dari sampel kontrol sehingga sedikitna ! M 3 unit FFP harus infuskan sebagai bagian solusi penggantian replacement !. 17" AL(*MI-
-arena hal di atas berhubungan dengan pemakaian FFP pendekatan kita adalah untuk mengan:urkan solusi penggantian pertama terhadap albumin. &lbumin pada sebuah konsentrasi sebesar 5 g>d2 dapat diganti dalam gumpalan ang sama pada filtrate dan dengan perlengkapan modern hal ini dapat dilakukan se*ara simultan dan pada saat rata"ratana sama seperti pembersihan plasma. 1amun karena substansi proporsi albumin ang diinfuskan a=al selama prosedur tersebut dirpertukarkan selama prosedur plasmaferesis pendekatan ang lebih ekonomis adalah untuk mengganti gumpalan tiap plasma ang pertama sebesar !L M 3L K bersama *rstalloid sepertiA salin normal atau mirip dengan laktat dan pengganti gumpalan plasma kedua"ketiga lainna dengan albumin sebesar 5K. /asio ini akan dihasilkan dalam sebuah konsentrasi albumin akhir dalam ruang 0as*ular kira"kira sebesar 3.5 g>d2 sehingga *ukup untuk men:aga tekanan onkotis dan menghindari hipotensi. $olusi pembersihan human serum albumin serum albumin manusia M +&$ tidak menstransmit penakit ang disebabkan
0irus viral karena memperpan:ang pengobatan termis heat selama pemrosesan dan telah men:adi mengasihi penggantian fluida dalam #PE. -erugian pemakaian albumin se*ara rutin adalah biaana dan berkurangna faktor"faktor pembekuan. +al ini memiliki *atatan keselamatan se*ara keseluruhan ang menarik. %un*ulna reaksi"reaksi ang bersifat merugikan dari berbagai :enis harus diperkirakan infusina men:adi satu sekalian dalam ''LL infusi H!. $e*ara sederhana reaksi"reaksi ang berpotensi mengan*am na=a lifethreatening ter:adi hana dalam kira"kira dari tiap 3LLLL infusi. /eaksi"reaksi ini
berhubungan padaA ♣ /eaksi"reaksi antigen"antibodi dihasilkan oleh sebuah molekul albumin ang dirubah
maka immunoglobulin"albumin kompleks ang dapat larut mampu mengaglutinasi sel" sel darah merah sehingga hadirna sodium *aprilate sebuah penstabil protein ang dapat membuat albumin ang dapat membuat albumin antigenis ethlene oksida ang dapat bereaksi dengan berbagai serum protein ang men*akup albumin dan antibodi" antibodi IgE terhadap ethlene o7ide albumin kompleks 21
♣ /eaksi"reaksi disebabkan protein"protein ang berbeda daripada albumin sehingga
preparat sebesar 9'K dibersihkan dan mengangkut protein"protein lainna seperti faktor RII dan Ig& pada seorang pasien dengan defisiensi Ig& ang bisa sensiti0e terhadap Ig ♣ -ontaminasi dengan bakteri hidup dan progen"progen.
Pada beberapa kasus ada sebuah dasar pemikiran rational untuk menggunakan FFP sebagai satu"satuna pengganti fluida fluid . Dalam situasi khusus hal ini meminta terapi pertukaran plasma ang digunakan untuk +?$ dan ##P sehingga ada beberapa keterangan bah=a infusi FFP itu sendiri dapat men:adi terapi dan karena dihadapan trombositopenia dalam penakit ini resiko pendarahan minor perturbasi pada faktor"faktor *oagulasi dapat men:adi lebih tinggi. Pada pasien"pasien ang menun:ukkan ge:ala"ge:ala ini kita menggunakan FFP sebagai satu"satuna penggantian fluida. ;aru"baru ini ketersedianna berkurang biaa" biaana meningkat sehingga pengakuan interaksi"interaksi obat"obatan dengan albumin aitu inhibitor"inhibitor &@E dan ketakutan transmisi penakit telah membuat beberapa kelompok re*onsider pengka:i ulang menggunakan koloid Cat tepung colloid starches sebagai bagian atau penggantian penuh untuk pertukaran plasma !. 1" PE-A-)IA- =A) )EP*- 8Starch Replacement ;
3LK solusi hetastar*h +E$ telah digunakan untuk 2 pertama dari penggantian albumin. #eknik ini mena:ikan sebesar !5 M 5LK penggantian fluida keseuruhan per prosedur dan mengurangi resiko alergis dan reaksi"reaksi anafila*toid dibandingkan albumin. Demikian :uga hal tersebut diperkirakan bah=a potensi penghematan setiap tahun sebesar V44LLL dapat di*apai dengan strategi ini !. 'K +E$ memiliki bobot molekul sebesar 48LLLL kd dan LK pentastar*h memiliki bobot molekul sebesar !'4LLL kd. -edua"duana dibersihkan oleh ekskresi urin. Pentastar*h dieliminasi dua kali se*epat pentastar*h dalam periode !4 :am sehingga membuatna lebih baik. 1amun pentastar*h hana dilisensikan untuk digunakan selama leukaferesis dan sebagai sebuah pemekar gumpalan !. -oloid star*h Cat tepung harus dihindarkan pada pasien"pasien ang mengalami kegagalan renal kelumpuhan :antung ang ma*et pulmonar edema hiper0is*ositas alergi gandum atau Cat tepung *oagulopatis dan kegagalan li0er. Bumlah penggantian fluida se*ara umum tergantung pada status gumpalan pada pasien. +al ini dapat dirubah se*ara manual atau otomatis dari LLK pada gumpalan ang dihilangkan 22
hingga J85K. $elan:utna reduksi dapat terlalu mendadak sehingga hal ini ter:adi pada a=alna dalam ruang 0as*ular dan dapat mengakibatkan ketidakstabilan hemodinamis !. 1" KOMPLIKASI
Efek samping ang diobser0asi dalam pertukaran plasma umumna tidak sederhana dan dapat ditangani dengan mudah apabila hal tersebut diantisipasi. %enurut rangkaian berbeda komplikasi rata"rata pada pasien berubah dari 4 M !5K dengan rata"rata sebesar LK menurut maoritas penelitian. /eaksi"reaksi minimal ter:adi sekitar 5K dari kasus dan digolongkan dari urti*aria parethesias nausea kepusingan di&&iness dan kram kaki leg cramp. Ge:ala"ge:ala tingkat moderat menun:ukkan sekitar 5 M LK. Ge:ala"ge:ala tersebut
men*akup hipotensi rasa sakit pada dada chest pain dan 0entri*ular e*topi. $emuana selalu singkat dan tidak memiliki seWuelae. -e:adian"ke:adian ang berat ditun:ukkan pada J 3K dari kasus dan sebagian besar berhubungan dengan reaksi"reaksi anafila*toid ang berkaitan dengan pemberian administration FFP. ;eberapa in0estigator memperkirakan :umlah kematian antara 3 M ' per LLLL prosedur. %aoritas kematian men*akup anafilaksis ang berhubungan dengan penggantian FFP pulmonar embolisme dan perforasi 0as*ular !L. $ebagian besar komplikasi"komplikasi penting ang ditemukan dalam pertukaran plasma diringkas dalam #abel ). $trategi"strategi penghindaran dan penanganan komplikasi" komplikasi ini diringkas dalam #abel 8. )ael 7" -omplikasi"komplikasi plasmaferesis ♦ 3erhubungan dengan akses vascular
+ematoma Pneumotoraks /etroperitoneal darah
♦ 3erkaitan dengan prosedur
+ipotensi dari eksternalisasi darah dalam sirkuit ekstra*orporeal +ipotensi disebabkan berkurangna tekanan intra0as*ular on*otis Pendarahan dari reduksi dalam tingkat plasma dari faktor"faktor *oagulasi Pembentukan edema disebabkan berkurangna tekanan intra0as*ular on*otis +ilangna unsur"unsur sel /eaksi"reaksi ethilin oksida berkaitan heipersensiti0itas
23
♦ 3erhubungan dengan anticoagulasi
Pendarahan terutama pada heparin Ge:ala"ge:ala +ipo*aldemis bersama sitrat &rritmias +ipotensi -ematian rasa #umbness dan tingling perasaan geli pada kaki dan tangan %etabolis alkalosis dari sitrat
)ael " $trategi"strategi untuk menghindari komplikasi"komplikasi selama plasmaferesis Komplikasi Penanganan
+ipo*alsemia
Infusi profilaktis sebesar LK @a@l! selama
+emorrhae #rombositopenia Gumpalan ang berhubungan dengan
pengobatan ! unit FFP di akhir sesi Pertimbangkan separasi plasma membrane Pertimbangkan separasi *ontinuous dengan
hipotensi Infeksi postferesis
input dan output ang disesuaikan Infusi intra0enous immunoglobulin LL M 4LL
+ipokalemia
mg>kg %emastikan konsentrasi potassium sebesar 4 mmol>2 dalam solusi penggantian %erubah membran atau pertimbangkan
%embran bio*ompatibilitas
+ipotermia
metode sentrifugal dari separasi plasma %enghangatkan fluida pengganti +entikan Inhibitor &@E selama !4 M 48 :am sebelum pengobatan Pertimbangkan e0aluasi diagnosis aituA antibodi ant"Ig& antibodi oksida anti"ethline antibod anti"albumin serum manusia kadar endotoksin biakan culture bakteri pada fluida penggantian dan lain sebagaina.
Ephedrine !5 mg se*ara oral :am pra"pengobatan dan sebelum feresis $ensiti0itas penggantian fluida &@E O angiotensin *on*erting enCme angiotensin pengubah enCim. Dimodifikasi dari H!4 halaman 8!! a" K>m&lika9i4k>m&lika9i Hem>!inami9
+ipotensi memiliki luasna akibat se*ara keseluruhan sebesar !K menurut serangkaian laporan berbeda. @anadian &pheresis $tud Group telah melaporkan !L *ontoh hipotensi ang dibukukan sebesar 8K dari :umlah keseluruhan komplikasi mereka. +ipotensi sebagian besar disebabkan pengikisan gumpalan intra0as*ular ang dilebih"lebihkan oleh darah dalam sirkuit terhadap separator sel terutama dengan sentrifugal separator"separator sel !5L M 3)5 m2. &lasan lain ang meliputi episode 0aso0agal hipoon*otis penggantian fluida penundaan atau tidak men*ukupina penggantian gumpalan anaphilaksis *ardia* arrhitmia dan kempisna collapse( *ardio0as*ular '. " K>m&lika9i4k>m&lika9i Hemat>l>gi9
Episode"episode hemorragis sangat :arang. $etelah pertukaran plasma tunggal perubahan segera mengkonstitusi reduksi dalam fibrinogen sebesar 8LK pengurangan protrombin sebesar 'LK P## sebesar LLK faktor ( sebesar 58K faktor IR sebesar 43K faktor R sebesar '8K dan antitrombin "III sebesar 58K. /e*o0eri faktor"faktor *oagulasi adalah biphasis digolongkan oleh ke*epatan bertambah se*ara pesat hingga 4 :am postferesis dan diikuti oleh penambahan se*ara perlahan hingga 4 M !4 :am pas*a pertukaran. Dua puluh empat :am setelah pengobatan tingkat fibrinogen kira"kira sebesar 5LK dan tingkat pertama "III sebesar 85K kedua"duana memerlukan 48 M )! :am untuk melengkapi re*o0eri. $atu hari mengikuti pengobatan tingkat protombin sebesar )5K dan faktor R sebesar 3LK terhadap tingkat asal semua faktor"faktor *oagulasi lainna se*ara lengkap men:adi normal. -etika pengobatan
multiple
dilakukan
melampaui
periode
singkat
pengikisan
faktor"faktor
penggumpalan lebih ditekankan dan memerlukan beberapa hari untuk re*o0er se*ara spontan. $eperti ang dinatakan sebelumna di ba=ah kondisi ini dapat disarankan untuk mengganti ! unit FFP di akhir pengobatan. ?" Inhiit>r4inhiit>r Ad2 plasmaferesis harus dapat dipisah untuk pengobatan pulmonar hemorrhage karena fungsi renal tidak mungkin disembuhkan dengan pengobatan ang serampangan ' 9. Frekuensi plasmaferesis harus *ukup tinggi untuk mengurangi sirkulasi kadar dan pertukaran ! gumpalan plasma plasma volume sehari"hari selama ) hari berturut"turut ang diindikasikan dalam penakit ini. karena akibat titer"titerna ke*il untuk mensirkulasi antibod praktek kami adalah untuk melan:utkan plasmaferesis selama dua minggu berdasarkan hari ang
diganti
untuk
memberikan
pengaruh"pengaruh
*toto7i*
terhadap
obat"obatan
imunosupresif ang men:adi penting. @atat bah=a diagnose atau penelitian tentang penakit 27
melalui pengukuran sirkulasi antibodi anti"G;% dapat bernilai positif hana dalam '5 M )LK dari kasus. ;iops renal seringkali diindikasikan untuk diagnosa dengan *epat terhadap kegagalan renal. 1amun apabila indeks ke*urigaan mun*ulna penakit anti"G;% adalah tinggi dan situasi klinisna bersifat sugestif kreatinin meningkat se*ara pesat pendarahan paru"paru lung hemorrhage dan karena =aktu ang diperlukan untuk biops renal dan perlu hati"hati tentang plasmaferesis selama !4 :am setelah biops untuk mengurangi resiko pendarahan rekomendasi kita adalah untuk memulai plasmaferesis terhadap gumpalan plasma ang besar ! gumpalan plasma tiap hari selama ! hari sebelum biops dan menunda biops se=aktu"=aktu ketika tingkat sirkulasi antibodi"antibodina rendah. $itrat anti*oagulasi terutama diindikasikan dalam hal ini untuk mengurangi resiko pulmonar atau pendarahan renal. Plasmaferesis mele=ati dua minggu ang diperlukan dan kedua bagian klinis maupun titer"titer antibodi anti"G;% tersebut apabila tersedia akan mendiktasi demikian . Gumpalan"gumpalan sama ang dibersihkan dari plasma diganti dengan albumin sebesar 5K. &pabila pasien kelebihan fluida kurangi :umlah solusi albumin ang diinfuskan hingga sebesar 85K tidak kurang dari gumpalan plasma ang dihilangkan.
)ael " #ata *ara untuk Plasmaferesis
-alkulasi gumpalan plasmana
?kur pra"plasmaferesis P# P## dan :umlah platelet
$etelah selesai ukur tingkat plasma terhadap substansi target ang dibersihkan misalnaA titer antibodi anti"G;% reseptor antibodi asetilkolin *roglobulin
?ntuk anti*oagulasi heparin pasien beresiko pendarahan rendahA pada a=alna +eparin sebesar 5L ?>kg kemudian LLL ?>:am. #arget &@# ketika garis dasar mean nilai kontrol O 45 detik selama prosedur kira"kira 8L M !!L detik. &pabila &@# J 3 menit tambahkan :umlah fusi sebesar 5LL ?>:am. &pabila &@# 4 menit hentikan infusi heparin kemudian lan:utkan mengukur &@# dan mulai lagi infusi heparin saat mengurangi :umlahna se*ara tepat. +entikan infusi heparin kira"kira 3L menit sebelum mengakhiri prosedur tersebut.
?ntuk sitrat anti*oagulasi gunakan &@D"& dengan perbandingan A5 hingga A!5 pelemahan dengan darah
Gunakan infusi kalsium apabila perlu
%onitor atau amati *ardia* 28
;uat :ad=al medikasi hana di akhir sesi tersebut
Pera=atan kateter se*ara rutin. **lofosfamin dan aCathioprin khusu. Prednisone dan prednisolone se*ara minimal
dibersihkan oleh #PE dan member obat suplemen setelah #PE dirasa tidak perlu. " )r>m>ti9 )r>m>9it>&eni9 Pur&ura 8)PP; !an Sin!r>m Hem>liti9 *remi9 Sin!r>m 8H*S;
##P
merupakan
sebuah
sindrom
ang
digolongkan
atas
trombositopenia
mi*roangiopathis hemolithis anemia neorologis abnormal demam dan gangguan renal. %eski ada 0ariasi pengobatan ang sukses dengan *orti*ostereoid Cat"Cat antiplatelet dan splene*tomi terdapat kesepakatan umum bah=a pertukaran plasma dengan penggantian FFP atau *rosupernatat merupakan pengobatan pilihan H33 M 38. $ebelum menggunakan #PE mortalitas ##P setinggi 9LK
3
.
&turan ang direkomendasikan adalah .5 P( untuk 3 pengobatan pertama diikuti oleh pertukaran satu gumpalan plasma sesudah itu. Prosedur tersebut dilakukan setiap hari hingga :umlah plateletna normal dan hemolisisna dihentikan seperti ditun:ukkan oleh kadar 2D+ di ba=ah 4LL. $erum kreatinin dan output urin ditunda penembuhanna dan umumna diperbaiki setelah resolusi trombositopenia. ;iasana ) M L pengobatan diperlukan untuk menginduksi remisi. -ambuh lagi relapse dapat ter:adi pada 5LK pasien selama beberapa hari pengobatan dihentikan sehingga disarankan tidak membersihkan 0as*ular akses kateter sampai :umlah platelet sedikitna LLLLL>mm3 selama 5 hari tanpa pengobatan. &pabila :umlah platelet berkurang hingga J LLLLL>mm3 salah satuna dapat melan:utkan plasmaferesis tiap :ad=al hari ang lain selama 5 pengobatan lebih. +al ini ditekankan :uga bah=a sitrat di FFP dapat memperburuk ge:ala"ge:ala hipo*alsemis 4. Pada anak"anak +?$ merupakan sebuah penakit ang tidak berbahaa ang seringkali bereaksi terhadap terapi ang mendukung. %eski plasmaferesis efektif dalam mempersingkat lamana penakit kesulitan"kesulitan plasmaferesis pada anak"anak lebih banak keuntunganna pada sebagian besar kasus. 1amun ada sebuah peran plasmaferesis dalam kasus pediatri* di mana terapi suportif tidak membalikkan keadaan klinis ang memburuk 3
. -e*uali untuk mitomsin ang menginduksi ##P dan kanker ang berhubungan dengan
+?$ ang perfusi plasma melebihi kolom protein & telah ditemukan lebih efektif daripada pertukaran se*ara kon0ensional sehingga rekomendasi umum menggunakan standard pertukaran plasma terhadap penebab sekunder pada ##P"+?$ 3. 29
?" gl>ulinemia
Pertukaran plasma plasma e*change telah digunakan selama !L tahun untuk pengobatan *roglobulinemia. %eskipun tidak terdapat kontrol penelitian random tentang *atatan kemu:araban plasmaferesis pada penakit sehingga hampir semua mempublikasikan laporan"laporan ang menun:ukkan kemu:araban plasmaferesis apabila pasien memiliki ge:ala" ge:ala atau mengalami kegagalan renal se*ara progresif . Indikasi"indikasi #PE meliputiA ♠ #rombositopenia :umlah platelet J 5LLLL>mm3 atau peti*hiae atau kedua"duana ♠ $indrom hiper0is*ositas ♠ #iter *roglobulin K ♠ Pasien ang men:alani operasi memerlukan hpothermia ♠ -etidak*ukupan gin:al.
?mumna pasien"pasien ang diobati dengan imunosupresi dan pertukaran plasma ke*uali beberapa in0estigasi. ;eberapa in0estigator terkait bah=a pendekatan ini dapat mengganggu pengaruh ketika ada keterkaitan dengan 0irus hepatitis @. $ebuah resep disarankan untuk mempertukarkan satu gumpalan plasma tiga kali seminggu selama ! M 3 minggu. Penggantian fluida dapat men:adi sebesar 5K albumin ang harus dihangatkan untuk men*egah timbulna sirkulasi *roglobulin. &ntibodi Ig% dapat diakumulasi ulang se*ara *epat dan membutuhkan pengobatan kronis sekali seminggu. #eknik"teknik pembersihan se*ara selektif dapat digunakan untuk mengeliminasi atau meminimalisir perluna penggantian fluida. Filtrasi kaskada double ang memenuhi separasi pemisahan *roglobulin berdasarkan pada tinggina bobot molekul merupakan sebuah teknik baru ang dapat mengeliminasi se*ara substansi ang diperlukan untuk penggantian fluida sehingga masih memakan =aktu time consuming lebih mahal *enderung menggumpal dan lebih sulit didapatkan di negara &merika $erikat. @rofiltrasi merupakan metode lainna ang menghilangkan *roglobulin se*ara selektif dengan sebuah filter khusus dengan *ara mendinginkan plasma dalam sebuah sistem e7tra*orporeal setelah itu plasma diinkubasi kembali dan dapat diinfuskan lagi ke pasien ! 4. !" Pau?i4imun &r>gre9i 9e?ara ?e&at 8ne?r>ti@ing; l>merul>neriti9
Pasien"pasien dengan kesatuan tersebut biasana mengalami penakit granulomatosis Qegner poliarteritis nodosa atau renal terbatasi6. ;anak pasien memiliki antibodi"antibodi 30
anti"neutrofil *toplasmis &1@& dalam sirkulasina. Pada beberapa penelitian 1&@& titer"titer berhubungan dengan patofisiologi pau*i"immune rapidl progressi0e glomerulonephritis /PG1 melalui akti0itas ulang dengan neutrofil sel"sel endothelial dan mekanisme" mekanisme peradangan ang lainna. Data ang tersedia menandakan bah=a 8LK pasien" pasien ini lan:ut ke E$/D tanpa terapi dengan imunosupresi dosis tinggi atau obat"obatan *otoksis. +asil"hasil 5 u:i random bertentangan terhadap sebuah peran pertukaran plasma ang ringan dari pau*i"imun /PG1 namun dalam sebuah u:i random terhadap 48 pasien telah menun:ukkan sebuah potensi keuntungan ketika pertukaran plasma digunakan sebagai sebuah tambahan terapi kon0ensional imunosupresif pada pasien"pasien ang mula"mula bergantung dialsisna H45. +asil"hasil ini mungkin merfleksikan kemu:araban imunosupresi dalam mengontrol reaksi peradangan inflammatory dan pen:agaan preservation fungsi renal. Pertukaran plasma harus sedikitna setiap hari selama 4 hari hingga minggu pertama menggunakan pertukaran 4"2 dengan albumin dan FFP untuk menghindari *oagulopathi. /eaksi terapi harus dimonitor dengan penafsiran berulang terhadap output urin :umlah serum kreatinin dan kemungkinan titer"titer &1@&. ?ntuk pasien"pasien tersebut dengan 1&@& positif ada sebuah subpopulasi dengan Ig% &1@& ang dapat berisiko khusus terhadap pulmonar hemorrhage. &pabila antibodi"antibodi ini bersifat patogenis maka sebuah metode sentrifugal pertukaran plasma pasti diperlukan sehingga standard pemisahan membran plasma se*ara relatif tidak efisien dalam membersihkan Ig% besar ang berisi imun"imun kompleks. e" M#el>ma ergan!a !an Para&r>teinemia9
-egagalan gin:al renal failure ang menulitkan sebesar 3 M 9K dari kasus meloma berganda dan dikaitkan dengan prognosis ang :elek poor prognosis . -erusakan renal disebabkan oleh ra*un pada ikatan tipis meloma terhadap tubula"tubula renal meskipun demikian faktor"faktor lainna dapat :uga berperan sebagai pemi*una ang meliputiA hper*alsemia hperurisemia *roglobulinemia amloidosis endapan ikatan tipis light chain deposition hepir0is*ositas infeksi"infeksi dan Cat"Cat *hemoteraputis. /eaksi *hemoterapi
merupakan faktor utama ang mengkondisikan daa tahan pasien"pasien. Indi0idu"indi0idu ang mengalami tumor ang tidak bereaksi terhadap *hemoterapi tidak memperhatikan prognosis ang :elek terhadap aturan ang dipakai. -adar"kadar serum pada ikatan tipis dan fatalna kerusakan renal merupakan faktor utama untuk pen embuhan fungsi renal. Dua kontrol u:i random pada #PE dalam meloma berganda telah dilaporkan H4849. Dalam sebuah u:i terhadap !9 pasien dengan memperuntukkan pra"pengobatan dengan kadar serum kreatinin sebesar mg>d2 3 dari 5 pasien diobati dengan #PE 3 M 4 2 dari 31
pertukaran plasma pada 5 hari berturut"turut telah berhasil dikembalikan fungsi renalna kreatinin sebesar !.' mg>d2 selama dua bulan sedangkan perbaikan ter:adi hana pada ! dari 4 pasien ang diobati tanpa #PE. -egagalan renal akut dianggap disebabkan oleh pembalut nephropath ang kurang merespon se*ara dramatis tapi sebuah kombinasi #PE dan *hemoterapi bisa sukses apabila pengobatan dimulai sebelum serangan oligoanuria. Bohnson et al. merekomendasikan penggunaan biops untuk mendeterminasi kepekatan formasi pembalut cast sebagai sebuah petun:uk terhadap reaksi #PE pada akhirna. &pabila biops renal dilakukan dan #PE segera dimulai setelah ada sebuah potensi resiko pendarahan pas*a"biops dari feresis ang menginduksi pembersihan faktor"faktor *oagulasi oleh karena itu sebagian penggantian dengan FFP disarankan agar menipiskan *oagulopath. &pabila *hemoterapi sukses dalam membatasi sintesis ikatan tipis ang baru maka peresepan tunggal terhadap 5 pertukaran plasma se*ara berturut"turut dapat men*ukupi untuk mengontrol penghilangan pengaruh" pengaruh ikatan tipis. Pengobatan selan:utna diperlukan apabila ada kelan:utan produksi ikatan tipis light chain . $ebuah identifikasi men:elaskan paku besar spike6 abnormal sebagai sebuah ikatan tipis dari imunofiksasi monitoring umum serumprotein elektroferesis merupakan sebuah *ara ang mudah untuk mendeteksi penimbunan ikatan tipis ang berulang"ulang. "
Lu&u9 -eriti9
;eberapa kontrol u:i random ang prospektif tidak mendukung sebuah peran pertukaran plasma dalam pengobatan rutin pada lupus nefritis H5L M 54. &da keterangan eksperimental dan klinis ang membersihkan dengan *epat sirkulasi antibodi melalui pemi*u"pemi*u pertukaran plasma sebuah sel proliferasi klonal rebound ; dan mempertinggi sintesis antibodi. -arena sel"sel berkembangbiak proliferating telah meningkatkan kerentanan terhadap Cat"Cat bera*un maka disarnkan bah=a pertukaran plasma dapat bermanfaat pada pasien"pasien dengan lupus nefritis apabila digabungkan dengan nadi **lophosphamide ang terakhir tersebut segera diatur setelah pertukaran plasma. $ebuah penelitian internasional telah diran*ang untuk mengambil keuntungan mekanisme ang dian:urkan ini. 2ebih dari )L pasien dilibatkan dari 35 negara di Eropa -anada dan &merika $erikat. $ebagian laporan dari pusat penelitian di Berman telah mendeskripsikan sebuah reaksi *epat ang menguntungkan pada semua 4 pasien ang men:alani proto*ol ang disinkronkan dengan menisakan 8 terapi untuk pasien ang berusia 5.' tahun. $aangna 4 dari 4 pasien dikembangkan dengan amenorrhea ang tidak dapat diubah dan satu pasien dikembangkan dengan sebuah sel *ar*inoma sWuamous pada orofarin7 selama ) bulan permulaan pengobatan. +asil"hasil definitif tersebut tertunda. 32
Perlu dipertimbangkan bah=a lupus anti*oagulant merupakan sebuah antibodi IgG Ig& atau Ig% ang mengikat platelet fosfolipid dan dengan *ara merintangi akti0itas kembali terhadap *ardiolipin maka hal ini tidak menge:utkan bah=a pertukaran plasma telah digunakan untuk mengobati gangguan ini. Penelitian pertama melaporkan kasus sporadi* dari kesuksesan reduksi antibodi pada pasien"pasien dengan lupus anti*oagulant dan mi*roangiopath. Frampton et al.telah melakukan pertukaran ulang dengan perkiraan 3 M 4 pengobatan per minggu dimulai dari minggu ke"4 pada kehamilan hingga sukses setelah 34 minggu sedangkan Ful*her et al. telah melakukan total dari ' pertukaran dimulai pada minggu ke"!4 ang diikuti oleh kesuksesan operasi sesar cesarean section pada minggu ke"!9. Pada kedua penelitian tersebut ada sebuah substansi ang menurunkan serangan terhadap antibodi ang mengikuti aferesis. Peresepan prescription diperlukan untuk memberikan indi0idu sebuah basis namun sebuah :ad=al beralasan 3 M 5 pengobatan melebihi periode ) hari. Pasien harus dimonitor oleh u:i antibodi khusus sehingga nilai"nilai P## akan men:adi tak 0alid setelah pertukaran plasma dimulai h" IgA -er>&athi
Ig& nefropathi adalah bentuk ang paling umum dari glomerulonefritis. Pada mulana se*ara relatif dipertimbangkan tidak berbahaa namun sebagian besar kemudian mengatakan bah=a 3L M 35K pasien akan berlan:ut ke E$/D. %aoritas pasien :alanna lamban tetapi kira" kira LK menun:ukkan glumerulonefritis se*ara pesat dengan bentuk sabit pada e7uberant dan segera diperlakukan dengan E$/D. Pembersihan sirkulasi Ig& kompleks melalui pertukaran plasma dapat terlihat men:adi sebuah pendekatan teraputis ang menarik. Dalam satu rangkaian +ene dan -ater H58 melaporkan sebuah kemunduran substansi dalam serum kretinin pada ! pasien ang mengalami perkembangan penakit se*ara pesat pada pertukaran plasma ang digunakan tanpa steroid"steroid atau pengobatan imunosupresif apa pun ang lainna. #emuan ini ditetapkan oleh berbagai ma*am laporan lainna ang diobati dengan *ara ang sama H59. leh karena itu tidak ada penelitian ang dikontrol sehingga data ang tersedia menatakan sebuah kemungkinan pengaruh ang menguntungkan terhadap #PE dalam pengobatan Ig& ang berkaitan dengan /PG1. i"
F$G$ telah memperikirakan keadaan kambuh recurrence sebesar 5 M 55 K dengan sebuah permulaan se*ara *epat proteinuria setelah transplantasi renal. $ebuah protein ang memiliki bobot molekul J LLLLL daltons ang mampu meningkatkan permeabilitas glomerular terhadap albumin ang diberikan pada pasien"pasien ini H'L. $ebuah laporan saat ini tentang standard pertukaran plasma .5 gumpalan plasma dengan albumin 5K sebagai penggantian fluida selama 3 hari berturut"turut maka tiap hari hingga men*apai total 9 pengobatan telah diperlakukan pada pasien"pasien segera setelah kambuh pada protenuria mengurangi ekskresi protein dari .5 hingga L.8 g>hari pada ' dari 9 pasien. ;erdasarkan pada hasil"hasil tersebut penulis menimpulkan bah=a pertukaran plasma kemungkinan besar efektif pada pengobatan F$G$ apabila pengobatan dimulai dengan segera setelah inhibisi proteinuria dan tidak ada hialinosis pada biops allograft. 23" KA-'I'A) )RA-SPLA-) 'E-A- A-)I(O'I4A-)I(O'I )OI<
?ntuk pasien"pasien dengan kadar tinggi antibodi"antibodi *toto7i* +2& golongan I berisiko pada re:eksi hipera*ute sehingga pertukaran plasma ang menggunakan gumpalan protein & untuk imunoadsorpsi telah digunakan sebagai sebuah alternatif untuk mengurangi kadar P/&. +akim et al. telah menun:ukkan sebuah reduksi sebesar 4LK dalam kadar antibodi setelah 8 gumpalan plasma diproses oleh immunoadsorpsi namun antibodi"antibodi dikembalikan ke tingkat pra"pengobatan setelah 4 minggu. leh karena itu pendekatan ini tidak disarankan sebagai sebuah praktek klinis rutin. 2" I-'IKASI -O- RE-AL PA'A PER)*KARA- PLASMA )ERA*PE)IS a" Sin!r>m Akut uillain4(arre 8(S;
Entitas ini terlihat dimediasi oleh mosofasis Ig% antibodi anti"saraf peripheral"melin dan sebuah titer IgG antibodi anti"ganglioside. &ntibodi Ig% dapat dihilangkan atau dibersihkan sangat efisien oleh perubahan plasma atau diinhibisi oleh gammaglobulin I( pada a=alna dalam hal gangguan. Dengan pertukaran plasma tingkat kadarna direduksi hingga J!LK per ! M 3 minggu sedangkan tanpa pertukaran plasma tidak berkurang hingga !L5 selama 3 M 9 minggu. Di negara &merika $erikat. gammaglobulin se*ara umum dipisah se*ara umum pada situasi"situasi ang pertukaran plasmana tidak tersedia atau tidak dapat dilakukan selama beberapa hari. -eterangan ang paling memaksa pada kemu:araban dari #PE berasal dari sebua: u:i multi*enter ang melibatkan ! pusat"pusat medis ang dikoordinasi oleh uni0ersitas Bohn +opkins. Penelitian ini dia*ak pada !45 pasien ang diobati dengan terapi ang mendukung atau pertukaran plasma. Pasien"pasien ang menerima #PE sesungguhna durasi 34
kelemahan gerakanna diperpendek 4L 0s. !9 hari dan diperlukan periode dukungan 0entilator 48 0s. !4 hari. -elompok penelitian G;$ H'5 telah menemukan 4 faktor ang berhubungan dengan hasil lebih :elek ang men*akup seperti di ba=ah iniA ♥ ?sia tua ♥ Qaktu mengalami sakit kurang lebih ) hari ♥ Perlu mendukung 0entilator ♥ %engurangi amplitudo sebesar X!LK dari keadaan normal terhadap potensi aksi otot
gabungan. Penundaan dalam pengobatan dapat mengakibatkan disfungsi akut sehingga memerlukan dua kali penembuhan berbulan"bulan. Diagnosa a=al dan diagnosa akurat merupakan hal ang penting. Qa:ib hospitalisasi karena perkembanganna tidak dapat diprediksi. Fungsi pernafasan men*akup pasang surut gumpalan daa inspirator negatif kapasitas 0ital dan titik :enuh oksigen dan aktifitas fisik harus dipantau monitored . Pasien ang men:adi tidak mampu ber:alan boleh tidak dibantu sehingga menun:ukkan perusakan signifikan pernafasan atau menun:ukkan ketidak*ukupan perkembangan ditandai oleh hilangna kemampuan muntah atau menelan. #PE harus segera dimulai. ;iasana satu hingga .5 gumpalan plasma harus dimulai dalam =aktu ! M !4 :am terhadap keputusan untuk melakukan #PE dan harus dilakukan setiap hari '. $elama 5 hari pertama kemudian pertukaran gumpalan plasma tunggal dilakukan setiap 5 hari berikutna. 2ima persen albumin solusina dian:urkan diganti. FFP :uga digunakan dan pada sedikitna satu penelitian sehingga menun:ukkan keuntungan ang lebih besar se*ara terpisah dibandingkan dengan albumin. 1amun akibat"akibat dari prospektif 4rench kebutaan ganda u:i multi*enter random telah menemukan bah=a FFP dihubungkan dengan ke:adian ang lebih merugikan daripada albumin dan direkomendasikan bah=a FFP ditinggalkan sebagai solusi penggantian G;$. ;eberapa ahli :uga menarankan infuse I( dari IgG 4Lg di akhir pegobatan '. Penelitian Dut*h menimpulkan bah=a pengobatan gammaglobulin I( untuk G;$ akut sedikitna seefektif pertukaran plasma dan dapat memerlukan konfirmasi independen ang lebih besar. #in:auan ang mendampingina telah menemukan hasil ini sulit dintrepretasikan karena pasien"pasien ang diobati dengan #PE kurang sehat daripada ang diharapkan. $ebuah perbandingan immunoglobulin I( dan pertukaran plasma terhadap penakit nerologis
35
dinatakan bah=a pasien"pasien ang menerima immunoglobulin I( *enderung kambuh lagi relapse . " l#neur>&ath#
@IDP diakini men:adi sebuah autoimmune penakit ang dibedakan men:adi bagian progressive atau relapsing, dari gerakan simetris
atau defi*it sensor dan tidak adana
ge:ala"ge:ala sistematis. -riteria diagnostis agak berubah"ubah melalui institusi"institusi dan in0estigator"in0estigator tapi kriteria di ba=ah ini seringkali digunakanA $akit saat ini ! bulan membedakanna dari penakit akut G;$ dan dari progressi0e dengan mantap monofasis atau bagian relapsing Pro7imal simetris dan gerakan distal serta sensor selalu hilang bersama hiperefle7ia Fluida *erebrospinal terele0asi @$F protein umumna L.4 g>2 dengan sel"sel J L 7 L'>2. Penelitian"penelitian
elektrofisiologis
umumna
menatakan
konduksi
saraf
diperlamban pada gerakanna dan serat"serat afferent sehingga berkaitan dengan proses pendemelinasian. Istilah @IDP tidak diketahui namun sebuah gangguan autoimmune disarankan peradangan sel diinfiltrasi se*ara khas seperti ang terlihat pada saraf"saraf ang diafeksi. Pada tahun 98' D*k et al. telah melaporkan pada sebuah u:i terkontrol pertukaran plasma 0s. pertukaran plasma tiruan sham plasma pada !9 pasien ang :uga menerima imunosupresi selama periode penelitian tersebut. Golongan #PE telah memiliki saraf ang mengkonduksi fungsi indeks fungsi motor dan fungsi sensorik serta amplitude motor selama 3 minggu. Pada respon pasien perbaikan umumna memudar dalam =aktu L M 4 hari setelah pengobatan dihentikan sehingga menun:ukkan bah=a penetapan :ad=al pengobatan diperlukan untuk mempertahankan remisi. %emang laporan oleh Feasb et al. menun:ukkan bah=a pemeliharaan perbaikan neurologist memerlukan mingguan untuk setiap 3 minggu #PE sampai ' bulan. ;aru"baru ini beberapa laporan tentang efisiensi dari FFP dan imunoglobulin telah mun*ul dengan tingkat respons dilaporkan dari 'L " LLK. 1amun tidak adapembanding per*obaan pertukaran plasma dan I( immunoglobulin. $ampai pertanaan ang diselesaikan maka =a:ar untuk melakukan #PE pada pasien ang gagal steroid atau ang memiliki e0olusi klinis ang parah !. /egimen ang dian:urkan adalah " 3 prosedur dari sekitar 0olume plasma per minggu.Perbaikan biasana *epat dan pengobatan harus dilan:utkan untuk menesuaikan
36
smptomatolog kasus"kasus indi0idual. Penggantian *airan harus 5K albumin dan kristaloid. FFP seharusna tidak digunakan untuk menghindari memberikan IgG. ?" Sin!r>m Eat>n4Lamert
Ini adalah sindrom mastheni* seperti ang terkait idiopatik atau kanker. $indrom diakini hasil dari antibod dimediasi penumbatan pelepasan asetilkolin oleh terminal presinaptik saraf gangguan terminal saraf motorik dimanifestasikan oleh kelemahan otot proksimal dan disfungsina se*ara ekonomis. Penggunaan plasma mantan perubahan dalam hubunganna dengan aCathioprine dan prednison sekarang merupakan diterima standar terapi bersama dengan perlakuan terhadap tumor. Ini harus menun:ukkan bah=a *omplete pengampunan Eaton"2ambert sindrom tidak biasa dengan pengobatan apapun dan ang memperlambat dan kadang"kadang peningkatan transien adalah aturan. +al ini berbeda dengan masthenia gra0is mana sangat *epat pembalikan ge:ala dengan pertukaran plasma sering terlihat dan di mana remisi berkepan:angan dan lengkap dapat diinduksi./esep terdiri dari setidakna satu (olume plasma 3 " 5 prosedur mingguan untuk minimal ! minggu. Penggantian solusi harus kristaloid atau koloid. !" M#a9thenia raBi9
Ini adalah penakit autoimun dengan antibodi reseptor asetilkolin anti"&@+/. ;eberapa per*obaan terkendali H)3")' menun:ukkan bah=a #PE dapat menebabkan :angka pendek im" pro0ement dan laporan anekdotal berbagai men:elaskan dramatis pas*a pera=atan hasil tetapi tidak pernah ada u:i *oba terkontrol dari #PE. %eskipun demikian tahun 985 1I+ panel menimpulkan ang #PE dapat berguna dalam situasi tertentu. Indikasi untuk pertukaran plasma adalah meliputiA " /esponsif terhadap penakit kon0ensional akni kolinergik dan immunosuppressi0e terapi " Episode kerusakan akut Ymastheni* krisis Y " Pra"dan pas*a"thme*tom mana #PE telah ditun:ukkan untuk mengurangi periode 0entilator dukungan pas*a"operasi dan " $elama pengenalan kortikosteroid terapi ketika hampir 5LK dari pasien ang mengalami kemunduran klinis. $ebuah resep perlakuan ang =a:ar a=al adalah 4 " 8 plasma pertukaran selama " ! minggu periode. $etiap perlakuan harus sama satu plasma 0olume ang bisa diganti dengan albumin 5K. Bika pasien dalam =aktu dekat prethme*tom periode pengganti parsial sekitar 2 FFP diberikan terhadap akhir pengobatan harus membantu membalikkan ang diharapkan 37
koagulopati deplesi. meskipun tingkat antibodi &@+/ tidak mungkin akan segera tersedia untuk memantau thermometer perbandingan retrospektif diharapkan penurunan &@+/ antibodi badan mengungkapkan korelasi ang sangat baik dengan #otal dihitung kinetika IgG penghapusan. Pada pasien menerus sakit pasien setiap hari atau setiap hari lainna terapi plasma pera=atan pertukaran ditun:ukkan. Perbaikan umumna terlihat dalam ! " 4 hari tapi keuntungan maksimal tidak mungkin ter:adi untuk beberapa minggu setelah penghentian pertukaran plasma. /emisi :angka pan:ang tidak terlihat dengan #PE dan terapi obat bersamaan diperlukan setelah terapi pertukaran. -ronis #PE $etiap 4 " ! minggu telah berhasilbdimanfaatkan pada minoritas pasien. e" Para&r>tein terkait P>lineur>&ati
1europati perifer telah ditemukan di banak gangguan ang terkait dengan produksi protein monoklonal.
Ini
termasuk
&miloidosis
primer
beberapa
meloma
Qaldenstrom
ma*roglobulinemialimfoma leukemia sindrom puisi Polineuropati organomegali endo*ri" nopath protein monoklonal dan kulit hiperpigmentasi dan gammopath monoklonal signifikansi ditentukan %G?$. Para mekanisme *edera saraf perifer adalah *om" kompleks tidak sempurna dipahami dan ber0ariasi antara entitas di atas. +al ini ditandai oleh neuropati sensorimotor di*ampur dengan kelemahan distal tremor ataksia dan kehilangan prio*eption. Pada kebanakan pasien antibodi adalah Ig% Ig&"tapi dan IgG"terkait neuropa thies :uga telah di:elaskan. Para neuropati tampakna terkait dengan pengikatan antibodi untuk konstituen tertentu perifer melin seperti melin ang dikaitkan dengan glikoprotein atau glikolipid di*iptakan. Dalam a*ak pura"pura dikontrol per*obaan pasien dengan %G?$ terkait neuropati pasien ang menerima #PE telah se*ara signifikan terbukti skor ke*a*atan neurologis dan mus*le potensial aksi :ika dibandingkan dengan sham"pasien ang diobati. $ham"diobati pasien"pasien ang kemudian diobati dengan #PE menun:ukkan perbaikan serupa. %ereka pasien"pasien dengan Ig&"atau IgG"terkait neuropati menerima manfaat terbesar. Pera=atan preskripsi adalah pera=atan plasma ! pertukaran per minggu selama 3 minggu. $etiap pertukaran rata"rata ber:umlah 4) m2 > kg atau sekitar 35 2 plasma 0olume. Penggantian adalah dengan 5K albumin. " Multi&le S?ler>9i9
;erdasarkan analisis berbagai penelitian #PE dalam kombinasi dengan immunosupres" 38
terapi obat si0e mungkin merupakan terapi ang efektif untuk %$ dalam keadaan tertentu baik untuk kronis progresif dan akut kambuh bentuk. Pertukaran plasma mun*ul terbaik digunakan dalam
pengaturan
.-on0ensional
berikut.Pada
*orti*otropin
!.$erangan
atau
%$ *orti*o
itu
kambuh terapi
steroid
akut
bilaA
tidak
efektif.
sangat
parah.
3.#erapi kon0ensional merupakan kontraindikasi. %isalna diabetes hipertensi kehamilan ulkus
peptik.
Dalam
%$
progresif
kronis.
4.#erapi kon0ensional telah gagal untuk baik memperbaiki atau menghentikan perkembangan penakit. 5.#erapi
kon0ensional
merupakan
kontraindikasi.
/egimen ang dian:urkan se*ara umum telah antara L " 5 0olume plasma menggunakan 5K albumin solusi dan kristaloid sebagai penempatan *airan. Dalam bentuk akut 3 mantan perubahan per minggu selama ! minggu diikuti oleh singkat sa:a mingguan pemeliharaan selama ' minggu dian:urkan. g" Sin!r>m hi&erBi9k>9ita9
Ini ter:adi paling sering dengan Qaldenstrom ang ma*roglobulinemia 5LK dari =aktu dan kadang"kadang dengan meloma !K dari =aktu dan *roglobulinemia. Barang melakukan lainna menebabkan protein serum seperti :inak monoklonal gammopath dan rheu" menebabkan arthritis matoid hiper0iskositas. Ini adalah diproduksi oleh konsentrasi plasma ang sangat tinggi imunoglobulin monoklonal ang meningkatkan agregasi sel darah merah dan menghambat keseluruhan aliran darah menebabkan iskemia dan disfungsi dari semua sistem organ. ;iasana ge:ala tidak ter:adi sampai kekentalan plasma adalah 3 M 4 kali lipat dari air. $indrom klinis termasuk ge:ala neurologis perdarahan karena efek dari protein diatesis di piring memungkinkan dan faktor pembekuan retinopati dengan dilatasi dan segmentasi retina dan kontra:un*ti0al kapal perdarahan retina danpapilledema dan hiper0olemia distensi pembuluh darah perifer peningkatan 0as*ular resistensi dan gagal :antung kongestif. Para pendekatan terapi adalah untuk mengurangi atau mengembalikan 0iskositas plasma normal dan membalikkan ge:ala neurologis menghentikan perdarahan diatesis membalikkan atau menghentikan 0isual ang mengganggu dan membalikkan efek kardio0askular termasuk hiper0olemia dan peningkatan 0as*ular perla=anan. #PE se*ara uni0ersal diterima sebagai efektif pengobatan untuk simtomatologi akut dan dapat menghasilkan hasil ang dramatis termasuk
re"
0ersal koma H4 8L 8. Pengobatan termasuk pertukaran plasma serta mengobati" 39
pemerintah dari gangguan primer. ang disarankan #PE re:imen men*akup sesi tunggal P( untuk ! hari akan dilan:utkan 5 hari :ika serum Ig% tingkat masih di atas normal. h" I!i>&athi? )hr>m>?#t>&eni? Pur&ura 8I)P;
I#P hasil dari kehadiran autoanti untuk platelet. &ntibodi IgG biasana ditu:ukan terhadap glikoprotein membran antigens. #erapi tradisional termasuk steroidsplenektomi agen immunosupressi0e alkaloid danaCol dan I( immunoglobulin. ;eberapa laporan ang menggambarkan penggunaan #PE telah mendokumentasikan *epat pendek tinggal di" lipatan dalam :umlah trombosit dirasakan terkait dengan seiring penurunan anti"platelet antibod" ies. 1amun perlu #PE digabungkan dengan terapi lain untuk menghasilkan kesinambungan dipertahankan remisi terutama pada pasien dengan I#P kronis. FFP adalah kembali disarankan solusi penempatan dan mungkin men*egah risiko perdarahan bah=a pasien. Dalam kasus I#P refrakter
stafilokokus
protein
kolom
immunoadsorbent
mampu
adsorpsi selektif dari 3 sub*lass dari IgG dan mungkin sangat selektif untuk kekebalan tubuh komplek. -eman:uran ini pendekatan mungkin dalam penghapusan kekebalan tubuh kompleks infus anaphlato7in"prosional upaa penurunan Cat seperti diaktifkan *omple" pemerintah dan stimulasi antiidiotpi* antibodi karena hana menghilangkan LK dari protein dibandingkan dengan pertukaran plasma biasa. &nemia hemolitik autoimun &nemia hemolitik autoimun adalah digolongkan oleh adana autoantibodi baik dingin agglutinins ang biasana Ig% mela=an I > I antigen atau IgG hangat agglutinins dengan spesifisitas untuk struktur di /h kompleks ang umum untuk semua :enis /h.
+al
ini
biasana
idiopatik
tapi
bisa
diasosiasikan"
di*iptakan dengan infeksi limfoproliferatif atau penakit kolagen 0askular. #PE telah digunakan untuk dingin dan hangat &nemia hemolitik agglutinin. ;agaimana pun kasus ang dilaporkan banak
:uga
telah
dimanfaatkan
kortikosteroid
dan
imunosupresif
lainna
agen dan hasilna sulit untuk menge0aluasi. Dari data ang diterbitkan sampai saat ini tampakna #PE untuk lebih efektif dalam agglutinin dingin hemolitik anemia. #PE merupakan indikasi ang pasti dalam kasus"kasus parah dan hemolisis hemolitik tidak responsif terhadap obat
kon0ensional
anemia.
+asil
ang
positif
telah
diperoleh
dengan
pertukaran " 5 0olume plasma dilakukan keluar 3 " 5 kali per minggu menggunakan manusia 5K serum albumin sebagai pengganti plasma *airan. Perhatian khusus harus diberikan untuk pra"-on0ensi pendinginan darah e7tra*orporeal di pengobatan penakit agglutinin dingin.
i"
Pen#akit Rh 40
Dengan imunisasi /h dan teknis kema:uan dalam sampling tali pusat dan ditrauterine transfusi penakit hemolitik /h sangat :arang saat ini. ;eberapa laporan menarankan bah=a pertukaran plasma intensif menggunakan sampai dengan !L 2 per minggu berhasil dapat menurunkan
tingkat
antibodi
terhadap
antigen
darah
:anin.
#PE
ini
digunakan untuk situasi di mana ibu telah telah diimunisasi terhadap antigen darah untuk ang aah adalah homoCigot dan di mana memiliki ri=aat pada atau sebelum !4 " !' minggu kehamilan. Pertukaran plasma harus dimulai pada L " ! minggu kehamilan saat ibu":anin transfer IgG a=al. &mniosentesis atau sampling dian:urkan pada 8"!! minggu. j"
K>agula9i ,akt>r Penghamat
-ehadiran faktor koagulasi inhibitor menghasilkan penampilan de no0o dari gangguan pendarahan. %ereka biasana antibodi IgG ang mengikat komponen koagulasi kaskade ang paling umum adalah mereka ang akti0itas terhadap faktor (III. #erapi ditu:ukan untuk mengontrol episodes perdarahan dan untuk menekan sintesis dari inhibit in0entaris antibodi. Penggunaan dosis besar fa*tor (III kadang"kadang prea*ti0ated adalah ang terbaik pilihan untuk pasien ini. 1amun ini mahal men*apai hingga V !L.LLL per hari. &gen imunosupresif telah digunakan untuk mengendalikan antibodi bersama dengan #PE. /egimen ang direkomendasikan ber0ariasi dari ! pertukaran dalam periode seminggu 3 to ! " 3 plasma 0olume selama 4 hari. Pengganti harus dibuat dengan FFP untuk men*egah *oagu" pengen*eran lopath. ;aru"baru ini pertukaran plasma menggunakan kolom lo*o**al ang menghilangkan IgG telah berhasil digunakan dalam hubungan dengan prednisone dan @to7an. k" Sel Sait Anemia
Penggunaan pertukaran sel merah adalah ditun:ukkan dalam saat ini mana:emen penakit sel sabit dan hemoglobinopathies terkait. Ini harus men:adi mobil /ied keluar segera pada pasien dengan berat difar*ti0e krisis dan pada banak pasien ang untuk men:alani anestesi umum. Bangka pan:ang pertukaran profilaksis atau transfusi program ang direkomendasikan stroke berikut dan untuk beberapa pasien dengan neri sering. #u:uan ketat akanmempertahankan hemoglobin & 5LK dan +@# 3LK meskipun beberapa pasien mungkin
tidak
memerlukan
ini
banak. Ini masih kontro0ersial apakah prophla*ti* transfusi atau pertukaran selama kehamilan. l" Hi&erk>le9ter>lemia 41
#PE merupakan indikasi didefinisikan dengan baik untuk pasien engan homoCigot familial hiper*holesterolemia dan :uga untuk sekunder en*egahan pasien hiperkolesterolemia enderita dari arteri koroner diu*apkan enakit. Idealna peningkatan rendah"densitas oprotein 2D2 kolesterol dan > atau ipoprotein 2p suatu tingkat harus men:adi satu"satuna atau setidakna faktor risiko utama dan berarti interapheresis menargetkan tingkat JLL"!L mg > d2. -olesterol 2D2 harus di*apai. $ebagian besar asien dapat diobati se*ara memuaskan oleh ingguan atau dua mingguan pemrosesan satu pasien 0olume plasma namun mereka dengan homoCgous hiperkolesterolemia familial perlu diikuti dengan tingkat pas*a pera=atan. Primer sirosis bilier :uga dapat mengakibatkan berat hper*holesterolemia ang mengarah ke 7antomathous neuropati. ;erulang pera=atan $etiap hari selama 5 hari dan setiap minggu untuk mempertahankan tingkat mempro0okasi resolusi 7anthomas dan pengampunan neri neuropatik dan relief dengan pruritus keras terlihat pada pasien ini. +al ini penting untuk mengatakan bah=a #PE diindikasikan ketika semua langkah"langkah konser0atif seperti fisik olahraga diet rendah kolesterol dan mengurangi obat"obat kolesterol telah berhasil untuk mengobati gangguan tersebut. $aat ini ada 5 lipid berbeda apheresis prosedur untuk aplikasi klinisA pertukaran plasma unsele*ti0e semisele*ti0e doufiltrasi bel dan sangat"selektif immunoad penerapan *hemoadsorption ke dekstran dan heparin"indu*ed e7tra*orporeal rendah densit lipoprotein *urah hu:an sehingga ;&1#?&1 disebut sistem H95"98. ang paling mengesankan
dengan
pera=atan
ini
adalah
laporan
terakhir
menun:ukkan
athero"
sklerotik regresi dengan obat"obatan dan de7tran sulfat sistem. #PE telah kehilangan popu" larit dalam beberapa tahun terakhir karena penghapusan +D2 dan imunoglobulin dan o**a" professional anaphla*toid reaksi penggantian solusi. $aat ini pusat paling suka immu" noadsorption ang menggunakan kolom $epharose antibodi amobil untuk apolipoprotein ; ang berinteraksi dengan pasien apolipoprotein ; dan menghilangkan kolesterol 2D2. Dengan ini 25" ME)O'E MEM*LIHKA- H'L
;aru"baru ini sebuah kolom baru 2p digambarkan berdasarkan amobil anti"apo a antibodi. -olom ini mungkin menguntungkan :ika 2p adalah satu"satuna faktor risiko untuk pasien tertentu. Perangkat lain adalah hemoperfusor 2D2 ang mengadsorbsi 2D2 se*ara langsung dari keseluruhan darah dan saat ini sedang diselidiki. Praliminaris laporan in 0itro mantan 0i0o dan pilot studi di ! pasien telah menun:ukkan ang baik keman:uran dan selekti0itas serta sangat baik biokompatibilitas dari sistem.
42
a" ,ulminan 9i9temik Mening>?>??emia
%eningo*o**emia sistemik fulminan adalah entitas ang bila berat memiliki tingkat kematian )LK. ;esar endotoksin berat molekul dianggap memi*u untuk rilis dari serangkaian sitokin oksida nitrat 1 dan akti0asi monosit ang diturunkan :aringan thromboplastin merasa men:adi penebab terkontaminasi koagulasi intra0askular ang sering *iri khas penakit ini.%eskipun tidak ada se*ara a*ak *ontrol memimpin per*obaan menun:ukkan manfaat dari #PE untuk meningo*o**emia fulminan itu harus menganggap bah=a ini adalah penakit ang sering putus asa mempengaruhi anak"anak ang sebelumna sehat dan de=asa muda ang sangat tinggi tingkat endotoksin dan mediator inflamasi berkorelasi dengan hasil ang tidak menguntungkan. leh karena itu bobot bukti ang ada ang selalu mendukung pendekatan. &da beberapa laporan menggunakan #PE dengan tingkat keberhasilan sampai 8LK meningkat kira"kira 'LK dan meskipun mereka bukan
per*obaan a*ak bobot pena:ikan data
menun:ukkan bah=a ini adalah pendekatan ang masuk akal. /esep ini biasana 3L " 4L m2 > kg pertukaran plasma diganti dengan FFP segera setelah pasien didiagnosis dan diulang setelah ! :am dan 48 berikut ini :am :ika kondisi pasien tetap kritis. -eterlambatan 4L :am di #PE memulai adalah dikaitkan dengan hasil negatif. " iltrati>n
@roglobulins dihapus oleh kon0ensional pemisah sel membran karena *epat pasang ke ukuran pori"pori ke*il L! mm. ;aru"baru ini sebuah teknik ang menggunakan filter *roglobulin dengan ukuran pori rata"rata 43 m T telah terbukti khasiat untuk menghilangkan *roglobulins. Darah dan plasma sirkuit ang prima dengan heparin dan normal saline. $etelah mele=ati melalui pemisah sel plasma terus"menerus didinginkan oleh mele=atkanna melalui panas ditempatkan di dalam tabung pendingin mengubah suatu unit di 4 Z @ Daido +o7an In* Pis*ata=a 1B. @roglobulins se*ara selektif disaring dari plasma oleh *rofilter kapasitas tinggi :uga disimpan pada 4 Z @. plasma kemudian dihangatkan kembali ke suhu tubuh pasien sebelum digabungkan dengan sel darah merah dikemas fraksi. #ekanan dari *rofilter adalah dipantau seluruh prosedur dan pengobatan dihentikan bila tekanan men*apai 3LL M 4LL mm+g. solusi pengganti adalah 5K &lbumin. ?" He&arin In!u?e! ECtra?>r&>real L'L
&pheresis ;&1#?&1 menggunakan sistem reaksi fasa *airan heparin polanion dengan positif dibebankan spesies seperti 2D2"dan sangat rendah densit lipoprotein (2D2"berasal 43
apo ; 2p a dan fibrinogen. Penggunaan penangga p+ rendah meningkatkan :umlah positif biaa pada protein target dan dengan demikian memfasilitasi presipitasi. @o"ang dihasilkan endapan faktor"faktor risiko dengan heparin kemudian disaring dan heparin kelebihan ulang bergerak dalam penerap khusus ang berisi diethlaminoethl DE&E selulosa. Para faktor risiko"habis plasma kemudian mengalami untuk dialisis dalam rangka untuk memulihkan fisiologis p+ 0olume dan kondisi elektrolit. Pada dasar teoritis faktor risiko ini tiga pembersihan mungkin dan keuntungan dari ;&1#?&1 ang prosedur. Di sisi lain fibrinogen ulang dapat membatasi pada pasien miskin koagulasi atau berisiko perdarahan. %eskipun :arang masalah klinis risiko penghapusan fa*tor dibatasi oleh kapasitas endapan filter. -arena sistem ;&1#?&1 menggunakan dialogCer untuk plasma regenerasi modifikasi dalam hal prosedur ;&1#?&1>hemodialisis :uga telah dikembangkan untuk pengobatan pasien dengan gin:al kronis kegagalan @/F dan 2D2"indu*ed koroner penakit :antung. ;eberapa non" terkontrol menetapkan bah=a metode ini memiliki tertinggi kelas keman:uran. !" )herm>iltrati>n
&=alna di:elaskan oleh +idung et al. di @le0eland @lini* dalam teknik ini template perature tergantung filtrasi perbedaan komponen plasma ang berbeda digunakan untuk meningkatkan fraksinasi diferensial 2D2 dari +D2. $elama #PE biasa ter*atat bah=a perubahan suhu dalam sistem garis akan mempengaruhi proses filtrasi karena pembentukan *rogel ang tersumbat tersebut membrane pori"pori. leh karena itu suatu teknik ang menggunakan pemanasan plasma dikembangkan dan itu menemukan bah=a pada rentang temperatur antara 3)"4! Z @ :umlah kolesterol 2D2 dihapus adalah ang terbesar sedangkan +D2 dihapus adalah JL g. #eknik ini adalah aman sederhana dan biaa"efektif sebagai dibandingkan
dengan
metode
e7tra*orporeal
lainna.
1amun
satu
batasan
untuk
menggunakan perlatan pemanasan plasma setelah pemisahan. ;eberapa laporan telah membentuk
sukses pengurangan
kolesterol
bahkan dari plasma adsorpsi
dengan
keuntunganna mempertahankan albumin dan +D2 kolesterol. e" ECtra?>r&>real Ph>t>&here9i9 8E kg 8"%P 8" metho7psoralen atau L5 mg > kg o7soralen ultra akses melalui 0ena perifer diperoleh dan pasien ang men:alani suatu prosedur"leukapheresis terputus dengan eksposur leukosit dihapus untuk sebuah radiasi ultra0iolet. $elama prosedur kira"kira !4L ml leukosit"diperkaa darah di*ampur dengan 3LL m2 pasien plasma dan !LL m2 normal saline steril ditambah sekitar L.LLL unit heparin. Persiapan buff mantel akhir berisi diperkirakan !5 " 5LK dari perife rtotal sel mononuklear darah kompartemen dan telah sebuah +@# !5")K. %antel ;uff kemudian lulus sebagai film mm melalui *as"steril $ette dikelilingi oleh ?(&"meman*arkan lampupermitting eksposur 8L menit untuk ?(& *ahaa menghasilkan eksposur rata"rata per limfosit dari ! Boule > *m!. $etelah pemaparan dari sel untuk ?(& mantel ;uff dikembalikan ke pasien. $eluruh prosedur membutuhkan kira"kira 3 " 5 :am. Direkomendasikan le0els psoralen selama pengobatan adalah LL ng > m2 atau 5L ng > m2 dalam photopheresis. $ubstansial intra"indi0idu 0ariasi dalam penerapan psoralen dapat ter:adi tergantung pada isi lambung dan penakit negara. Dengan demikian pengukuran ang diambil beberapa kali setiap tahun untuk men:amin pemeliharaan terapi kadar 8"%P. Photopheresis saat ini telah disetu:ui dalam &merika $erikat untuk pengobatan kulit #"sel limfoma @#@2. Pada a=al multi*enter per*obaan pasien dengan eritrodermik @#2@ dira=at selama ! hari berturut"turut dan untuk total ! bulan. $angat menguntungkan +asilna diperoleh dengan beberapa terkait iklan" aat efek. Delapan puluh tiga persen pasien mengalami perbaikan dalam mereka eritroderma dengan =aktu berarti pengembangan ang positif respon dalam kulit !!4 minggu. 2ebih" lebih 9 pasien !4K mengalami )5K perbaikan lesi kulit mereka dan 35K memiliki 5L " )5K peningkatan di kulit mereka lesi. Demikian :uga penurunan tingkat @D4 sel darah perifer :uga di*atat dan terkait dengan hilangna klon bertanggung :a=ab untuk limfoma. &ID$ terkait -ompleks &/@A &da laporan pada se:umlah ke*il pasien ang E@P mungkin memiliki peran dalam upregulation dari sistem kekebalan tubuh ang mungkin se*ara langsung atau tidak langsung terkait dengan ?(&"psoralen antar"tindakan dalam sel ang terinfeksi dengan 0irus. Pasien men:adi budaa negatif men:aga stabil @D4A @D8 rasio dan tidak mengembangkan peluang infeksi realistis. Penelitian lebih lan:ut diperlukan untuk menelidiki daerah ini. " ECtra?>r&>real Immun>a!9>r&ti>n 8E
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.