PKM-P
August 12, 2018 | Author: Wahyu Agung P | Category: N/A
Short Description
Download PKM-P...
Description
BAB I PENDAHULUAN
A. ABSTR ABSTRAK AK
Pirolisis atau devolatilisasi adalah proses fraksinasi material oleh suhu. Proses pirolisis dimulai pada temperatur sekitar 230 °C, ketika komponen yang tidak stabil secara termal, dan volatile matters pada sampah akan pecah dan menguap. Sampah plastik dengan variabel jenis dan suhu dilakukan dilakukan proses pirolisis pirolisis untuk didapatkan didapatkan minyak dan dilakukan uji pada minyak tersebut sesuai standar.
B. JUDUL PROGRAM PROGRAM
Penelitian ini berjudul Pembuatan Bahan Bakar Cair Dari Limbah Plastik secara Pirolisis.
C. LATAR BELAKANG BELAKANG MASALAH MASALAH
Istilah Istilah plastik plastik mencakup mencakup produk produk polimerisasi polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik organik atau atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik . Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari dari mereka mereka "malle "malleabl able", e", memilik memilikii proper properti ti keplastikan keplastikan.. Plastik Plastik didesai didesain n dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deform deformasi asi atau atau gagal gagal karena karena she shear ar stre stress ss.. Plastik Plastik dapat dapat dikate dikategor gorisa isasika sikan n dengan dengan banyak banyak cara tapi tapi paling paling umum umum dengan dengan meliha melihatt tulang tulang-bel -belaka akang ng polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.).
1
Plastik Plastik adalah polimer adalah polimer , rantai rantai panjan panjang g atom atom mengik mengikat at satu sama lain. lain. Rantai Rantai ini memben membentuk tuk banyak banyak unit unit moleku molekull berula berulang, ng, atau atau "monom "monomer". er". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, nitrogen, chlorine chlorine atau belerang belerang di tulang tulang belakang. belakang. Tulang-belakang Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan menghubungkan unit monomer menjadi kesat kesatua uan. n. Untu Untuk k meng menges eset et prop proper erti ti plast plastik ik grup grup mole moleku kuler ler berl berlain ainan an "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer monomer sebelum sebelum menyambun menyambungkan gkan monomer monomer bersama bersama untuk untuk membentuk membentuk rantai polimer). (Raija, (Raija, 2003) Kehadiran plastik sejak awal diciptakan telah mampu menggeser pola kegi kegiata atan n manu manusia sia seha sehari ri-ha -hari ri.. Hamp Hampir ir bisa bisa dipa dipasti stika kan n manu manusi siaa selal selalu u berhubungan dengan plastik mulai dari produk yang digunakan, kemasan produk, hingga kantong kantong untuk membawa produk atau barang tertentu. Berbagai alasan dikemukakan terkait penggunaan plastik selain ringan dan lebih praktis tanpa menyadari bahwa penggunaan berbagai produk dan kemasan kemasan berbah berbahan an plastik plastik yang yang dibuan dibuang g menjad menjadii sampah sampah menimb menimbulk ulkan an dampak lingkungan yang sangat penting. Keberadaan sampah plastik menjadi permasalahan tersendiri saat ini dan mak makin
memp emprih rihatin atinka kan n. Wa Wala laup upun un
beber eberap apaa
neg negara ara
maju aju
sud sudah
memperkenalkan penggunaan bahan sintetik yang dibuat lebih bersifat dapat didaur ulang (recycable ( recycable), ), namun belum semua wilayah negara memiliki alat pendaur ulang untuk semua se mua tipe sampah plastik. Sehingga masyarakat harus disadarkan disadarkan bahwa bahwa plastik plastik merupakan merupakan material yang tidak dapat dihancurkan dihancurkan oleh organisme (non (non bio-degradable) bio-degradable ) dan bersifat tahan lama ( persistent persistent ). ). Saat ini 500 juta hingga 1 milyar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya, tahunnya, dengan perkiraan perkiraan setiap orang menghabiska menghabiskan n 170 kantong plastik setiap tahun dan lebih dari 17 miliar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh oleh superm supermark arket et di seluruh seluruh dunia dunia setiap setiap tahun tahunnya nya.. Jika Jika dibent dibentang angkan kan,, sampah-sampah dapat membungkus permukaan bumi hingga 10 lapis.
2
Materi plastik baru akan terurai oleh tanah dalam waktu 200-400 tahun, dan akan terurai secara sempurna dalam waktu 1000 tahun. Inilah pangkal bencana sesungguhnya yang diakibatkan karkateristik fisik dan kimia sampah plastik yang dibuang secara terbuka ke lingkungan hidup. Bahaya yang ditimbulkan sampah plastik antara lain: 1. Pencemaran tanah, air tanah serta berbagai jenis mahluk hidup yang berada dalam tanah oleh racun-racun dan partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan pengurai seperi cacing. 2. Sampah yang tertimbun tanah mengganggu porositas dan jalur air yang masuk ke dalam tanah sehingga mengancam krisis air bersih dan terjadinya run off (aliran permukaan) penyebab banjir. 3. Sampah yang tertimbun dalam tanah dapat menurunkan kesuburan tanah dan menghalangi sirkulasi udara dalam tanah dan ruang gerak mahluk bawah tanah yang mampu menyuburkan tanah. 4. Sampah plastik yang terbakar menyebabkan pencemaran udara. Gas-gas beracun dari sampah plastik yang terbakar seperti dioxin akan lepas ke udara dan akan terhirup oleh manusia. Hal ini dapat menurunkan kekebalan tubuh dan memicu kanker. 5. Plastik dapat mengontaminasi makanan karena plastik tersusun dari polimer. Dalam proses pembuatannya supaya lentur, licin dan gampang ditekuk, plastik menggunakan bahan pelembut (plastikizers), bahan ini akan mengontaminasi makanan dengan cepat bila makanan yang dibungkus masih panas. Bahkan bila plastik yang dipakai membungkuspun berasal dari bahan daur ulang, karena bahan platik daur ulang mengandung karsinogen berbahaya yang berasal dari proses pendaur ulangan yang diragukan kebersihannya. (Vivanews.com)
3
D. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perbandingan volume pelarut serta lama pencampuran yang paling tepat dalam ekstraksi pelarut ganda agar memperoleh hasil minyak mikroalga yang maksimum? 2. Bagaimana komposisi minyak mikroalga sehingga dapat dijadikan sebagai sumber bahan bakar pengganti minyak bumi? E. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui suhu optimal yang diperlukan suatu jenis plastik menjadi bahan bakar minyak / gas. 2. Mengetahui jenis plastik yang paling baik untuk dijadikan bahan bakar cair / gas berdasar jumlah minyak yang dihasilkan, dan kualitas minyak berdasar analisis titik nyala, densitas, viskositas, panas jenis, nilai kalor, kadar sulfur, kadar abu, kadar air, residu karbon, dan panas jenis.
F. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Paten, jika hasil penelitian yang telah dilakukan merupakan ide orisinil (murni) yang belum pernah dibuat sebelumnya dan sudah dipatenkan. 2. Artikel, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat dipublikasikan baik melalui media cetak, media elektronik, maupun jurnal ilmiah, dan seminar nasional. G.KEGUNAAN PROGRAM
Adapun manfaat yang dapat diperoleh setelah program ini terlaksana adalah: 1. Meningkatkan kebersihan lingkungan, karena berkurangnya limbah plastik yang dibuang ke lingkungan. 2. Minyak hasil pirolisis dari limbah plastik dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif dimana semakin menipisnya persediaan bahan bakar fosil. 3. Meningkatkan nilai ekonomis dari limbah plastik sehingga menjadi produk yang bermanfaat dan dapat diperjual belikan.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pirolisis atau devolatilisasi adalah proses fraksinasi material oleh suhu. Proses pirolisis dimulai pada temperatur sekitar 230 °C, ketika komponen yang tidak stabil secara termal, dan volatile matters pada sampah akan pecah dan menguap bersamaan dengan komponen lainnya. Produk cair yang menguap mengandung tar dan polyaromatic hydrocarbon. Produk pirolisis umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu gas (H 2, CO, CO 2, H2O, dan CH 4), tar (pyrolitic oil), dan arang. Parameter yang berpengaruh pada kecepatan reaksi pirolisis mempunyai hubungan yang sangat kompleks, sehingga model matematis persamaan kecepatan reaksi pirolisis yang diformulasikan oleh setiap peneliti selalu menunjukkan rumusan empiris yang berbeda. Selain itu, plastik merupakan polimer yang berat molekulnya tidak bisa ditentukan, ataupun dihitung. Karena itu, kecepatan reaksi dekomposisi didasarkan pada perubahan massa atau fraksi massa per satuan waktu. Produk pirolisis selain dipengruhi oleh suhu dan waktu, juga oleh laju pemanasan. Melakukan perengkahan sampah plastik jenis polipropilena dari kemasan air mineral dalam reaktor pirolisis terbuat dari stainless steel, dilakukan pada temperatur 475C dengan dialiri gas nitrogen (100 mL/menit). Fakto-faktor atau kondisi yang mempengaruhi proses pirolisis adalah sebagai berikut : a. Waktu
berpengaruh pada produk yang akan dihasilkan karena,
semakin lama waktu proses pirolisis berlangsung. produk yang dihasilkannya (residu padat, tar, dan gas) makin naik. Kenaikan itu sebatas sampai dengan waktu tak hingga yaitu waktu yang diperlukan sampai dengan hasil padatan residu, tar, dan gas mencapai konstan. Nilai dihitung sejak proses isotermal berlangsung.Tetapi jika melebihi waktu optimal maka karbon akan teroksidasi oleh oksigen (terbakar), menjadi karbondioksid dan abu. Untuk itu pada proses
5
pirolisis penentuan waktu optimal sangatlah penting. Waktu yang paling optimal pada proses pirolisis plastik adalah 30 menit. (Edi, 2009) b. Suhu
dengan
sangat mempengaruhi produk yang dihasilkan karena sesuai
persamaan
Arhenius,
suhu
makin
tinggi
nilainya
konstanta
dekomposisi termal makin besar akibatnya laju pirolisis bertambah dan konversi naik. Pada proses pirolisis suhu rendah (60 C. 1. Bersifat keras hingga semifleksibel, tahan terhadap bahan kimia dan kelembaban, dapat ditembus gas, permukaan berlilin, buram, mudah diwarnai, diproses dan dibentuk , o melunak pada suhu 75 C. 2. Biasanya digunakan untuk botol susu cair, jus, minuman, wadah es krim, kantong belanja, obat,
tutup plastik. 3. Disarankan hanya untuk satu kali penggunaan karena jika digunakan berulang kali dikhawatirkan bahan penyusunnya lebih mudah bermigrasi ke dalam pangan.
PVC ( Polyvinyl chlorid )
1. Plastik ini sulit didaur ulang. 2. Bersifat lebih tahan terhadap senyawa kimia. 3. Biasanya digunakan untuk botol kecap , botol sambal, baki, plastic pembungkus.
7
4. Plastik jenis ini sebaiknya tidak untuk mewadahi pangan yang mengandung lemak/minyak, alkohol dan dalam kondisi LDPE ( Low Density Polyet hylene)
panas. 1. Bahan mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap air, tidak jernih tetapi tembus cahaya, melunak o pada suhu 70 C. 2. Biasanya digunakan untuk botol madu, wadah yogurt, kantong kresek, plastik tipis. 3. Plastik ini sebaiknya tidak digunakan kontak
PP ( Polypropylene)
langsung dengan pangan. 1. Ciri-ciri plastik jenis ini biasanya transparan tetapi tidak jernih atau berawan, keras tetapi fleksibel, kuat, permukaan berlilin, tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak , o melunak pada suhu 140 C. 2. Merupakan tempat yang baik untuk kemasan pangan, tempat obat, botol susu, sedotan.
PS (Polystyrene)
1. Terdapat dua macam PS, yaitu yang kaku dan lunak/berbentuk f oam. 2. PS yang kaku biasanya jernih seperti kaca, kaku, getas, mudah terpengaruh lemak dan pelarut (seperti alkohol), mudah dibentuk, o melunak pada suhu 95 C. Contoh : wadah plastik bening berbentuk kotak untuk wadah makanan. 3. PS yang lunak berbentuk seperti busa, biasanya berwarna putih, lunak, getas, mudah terpengaruh lemak dan pelarut lain (seperti alkohol). Bahan ini dapat melepaskan styrene
8
jika kontak dengan pangan. Contohnya yang sudah sangat terkenal styrofoam. 4. Biasanya digunakan sebagai wadah makanan atau minuman sekali pakai, wadah CD, karton wadah telur, dll. 5. Kemasan st yrofoam sebaiknya tidak digunakan dalam microwave. Kemasan st yrofoam yang rusak / berubah bentuk sebaiknya tidak digunakan untuk mewadahi makanan berlemak/berminyak terutama dalam keadaan panas.
Other (Digunakan untuk jenis plastik selain pada nomor 1-6, termasuk Polycarbonat, bio-based plast ic , co-polyes t er , acrylic, polyamide , dan campuran plastik)
1. Bersifat keras, jernih dan secara termal sangat stabil. 2. Bahan Polycarbonat dapat melepaskan Bisphenol-A (BPA) ke dalam pangan, yang dapat merusak sistem hormon. 3. Biasanya digunakan untuk galon air minum, botol susu, peralatan makan bayi. 4. Untuk mensterilkan botol susu, sebaiknya direndam saja dalam air mendidih dan tidak direbus. 5. Botol yang sudah retak sebaiknya tidak digunakan lagi. 6. Pilih galon air minum yang jernih, dan hindari
-
Melamin
yang berwarna tua atau hijau. 1. Termasuk dalam golongan plastic termoset atau plastik yang tidak dapat didaur ulang. 2. Bersifat keras, kuat, mudah diwarnai, bebas rasa dan bau, tahan terhadap pelarut dan noda, kurang tahan terhadap asam dan alkali. 3. Terbuat dari resin (bahan pembuat plastik) dan f ormaldehid atau formalin. Kandungan
9
f ormalin pada melamin dapat bermigrasi ke dalam pangan, terutama jika produk pangan dalam keadaan panas, asam dan mengandung minyak. 4. Biasanya digunakan sebagai peralatan makan, misalnya piring, cangkir , sendok, garpu, sendok nasi, dll. 5. Melamin yang tidak memenuhi syarat *) sebaiknya tidak digunakan untuk mewadahi pangan yang berair, mengandung asam, terlebih dalam kondisi panas.
BAB III
10
METODE PENELITIAN
A. Variabel Yang Digunakan
a. Suhu pemanasan pada proses. b. Jenis plastik berdasar penyusunnya.
B. Teknik Pengumpulan Data Eksperimen yaitu memberikan perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Dimana, penelitian ini disusun dalam rancangan dengan dua variabel. Variabel pertama adalah variasi suhu pada suatu jenis plastik, sedangkan variabel kedua adalah jenis plastik yang digunakan. Pada variabel suhu kita menggunakan suhu 100, 200, 300, 400, 500 dan 600 oC; sedangkan untuk jenis plastik yang dipilih adalah PET (Botol kecap, dll), HDPE (Kantong belanja, Dll), PVC (Pipa air, pralon, dll), LDPE (kantong Kresek), PP (Wadah obat bekas, dsb), PS (kantong plastik bening), dan Other (galon air bekas, dsb). Kemudian untuk waktu pemanasan adalah selama 30 menit.
C. Bahan :
Berbagai macam jenis plastik yang telah ditentukan.
D. Alat :
a. Stopwacth b. Seperangkat alat pirolisis
11
12
Gambar II.1. Rangkaian alat pirolisis Keterangan : (1) tabung pirolisis (untuk tempat sampel)
(7) blower (8) penampung tar
(2) tungku pembakaran
(9) penampung plastic-oil
(3) lubang udara
(10) pengukur tekanan
(4) lubang bahan bakar
(11) pipa gas recycle
(5) pengukur suhu
(12) pipa plastic-oil
(6) tabung kondensasi
E. Pelaksanaan
1. Preparasi bahan : Preparasi bahan merupakan proses awal persiapan bahan yang memerlukan perlakuan khusus sebelum proses pirolisis dijalankan. Dimana, bahan yang perlu disiapkan terlebih dahulu adalah sampah plastik. Dimana sampah plastik tersebut dibersihkan dari pengotornya (tanah, kayu, dsb). Kemudian plastik dipilah sesuai dengan jenisnya. 2. Proses Pirolisis. Pertama dari plastik jenis pertama yaitu PET, PETE (Polyethylene terephthalate), ditimbang sebanyak 100 gram. Kemudian rangkai alat
12
13
pirolisis sesuai ketentuan, dan masukan sampel ke dalam alat (tabung pirolisis). Kemudian nyalakan alat, dan set suhu pemanasan dengan T = 100 0C selama 30 menit, kemudian minyak yang telah dikondensasi ditampung untuk dimurnikan dan dianalisis. Lalu lakukan hal yang sama dengan suhu pemanasan 200, 300, 400, 500, dan 600oC. Kemudian dengan proses dan perlakuan yang sama, untuk plastik jenis HDPE ( High Density Polyet hylene), PVC ( Polyvinyl chlorid ), LDPE ( Low Density Polyet hylene), PP ( Polypropylene), PS ( Polystyrene), dan other. 3. Pemurnian Proses pemurnian minyak agar terbebas dari pelarut dan pengotor lain adalah dengan menggunakan alat rotavapor (rotary evaporator ). Minyak yang akan diuapkan dimasukkan ke dalam labu alas bulat, kemudian waterbath dipanaskan sesuai dengan suhu pelarut yang digunakan. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat yang terisi minyak dipasang pada ujung rotor yang menghubungkan kondensor. Aliran air dan pompa vakum dijalankan, kemudian tombol rotor diputar dengan kecepatan tertentu (5-8 putaran). Jika sudah tidak ada lagi pelarut yang menetes pada labu alas bulat penampung, proses penguapan selesai dan rotavapor dihentikan. F.
Proses Analisis
1. Viskositas Viskositas suatu
fluida
merupakan
ukuran resistansi bahan
terhadap aliran. Viskositas tergantung pada suhu dan berkurang dengan naiknya suhu. Viskosita s diukur dengan Stokes / Centistokes. Kadangkadang viskositas juga diukur dalam Engler, Saybolt atau Redwood. Tiap jenis tersendiri.
minyak bakar
memiliki hubungan suhu
– viskositas
Pengukuran viskositas dilakukan dengan suatu alat yang
disebut Viskometer. 2. Densitas
13
14
Densitas didefinisikan sebagai perbandingan massa bahan bakar terhadap volum bahan bakar pada suhu acuan 15 C. Densitas diukur °
dengan
suatu
alat
yang
disebut
hydrometer . Dengan cara bahan
dimasukan ke dalam gelas ukur dan hidrometer dimasukan, maka hidrometer akan mengapung dan menunjukkan skala / densitar zat cair tersebut. 3. Kadar Air Kadar air minyak tungku/ furnace pada saat pemasokan umumnya sangat
rendah
sebab produk disuling dalam kondisi panas. Batas
maksimum 1% ditentukan sebagai standar. 4. Kadar Abu Sampel ditimbang sebelum dan sesudah proses pengabuan untuk mencari kadar abu. Kadar abu dapat dinyatakan : % Ash = (Berat abu/ berat sampel) x 100% 5. Kadar Sulfur Jumlah sulfur dalam bahan bakar minyak sangat tergantung pada s umber minyak mentah dan pada
proses
penyulingannya.
Kandungan
normal sulfur untuk residu bahan bakar minyak (minyak furnace) berada pada 2 - 4 %. 6. Titik Nyala Titik nyala suatu bahan bakar adalah suhu terendah dimana bahan bakar dapat dipanaskan sehingga uap mengeluarkan nyala sebentar bila dilewatkan suatu nyala api. 7. Panas Jenis Panas jenis adalah jumlah kKal yang diperlukan untuk menaikan suhu
0 0 1 kg minyak sebesar 1 C. Satuan panas jenis adalah kkal/kg C. Besarnya bervariasi mulai dari 0,22 hingga 0,28 tergantung pada specific gravity minyak. Panas jenis menentukan berapa banyak steam atau energi listrik yang digunakan untuk memanaskan minyak ke suhu yang dikehendaki. 8. Nilai kalor Nilai
kalor
merupakan
ukuran
panas
atau
energi
yang
14
15
dihasilkan., dan diukur sebagai nilai kalor kotor/ gross calorific value atau nilai kalor netto/ nett calorific value. Perbedaannya ditentukan oleh
panas
laten
kondensasi
dari
uap
air
yang
dihasilkan
selama proses pembakaran. Nilai kalor kotor/. gross calorific value (GCV)
mengasumsikan
seluruh uap yang dihasilkan selama proses
pembakaran sepenuhnya terembunkan/terkondensas ikan. Nilai kalor netto
(NCV)
mengasumsikan
pengembunan
air
yang
keluar
dengan
produk
tidak seluruhnya terembunkan. Bahan bakar harus
dibandingkan berdasarkan nilai kalor netto. 9. Residu Karbon Residu residu
karbon
padat
me mberikan
karbon
kecenderungan
pengendapan
pada permukaan panas, seperti burner atau
injeksi nosel, bila kandungan yang mudah menguapnya menguap. Residu minyak mengandung residu karbon 1 persen atau lebih.
15
16
SAMPAH PLASTIK
DIBERSIHKAN DARI PENGOTOR DIUKUR VOLUMENYA DIPILAH SESUAI JENIS (PET, HDPE, PVC, LDPE, PP, PS, Other )
DIMURNIKAN
PLASTIK DITIMBANG 100gr DIUKUR VOLUMENYA
DIRANGKAI ALAT PIROLISIS DIANALISIS
PROSES PIROLISIS (PADA SUHU 100, 200, 300, 400, 500, 600 OC )
(VISKOSITAS, DENSITAS, KADAR AIR, KADAR ABU, KADAR SULFUR, TITIK NYALA, PANAS JENIS, NILAI KALOR, RESIDU KARBON )
Gambar II.2. Diagram Alir Proses Pirolisis
16
17
G. Penafsiran & Penyimpulan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian, dengan variasi jenis plastik dan suhu pemanasan pada proses pirolisis. Sehingga diperoleh sampel sebanyak 42 sample. Kemudian akan dapat ditentukan yield minyak yang optimum. Hasil dari pirolisis akan dianalisis viskositas, densitas, kadar air, kadar abu, kadar sulfur, titik nyala, panas jenis, nilai kalor, residu karbon. Tabel III.1. Rencana Kegiatan KEGIATAN MINGGU KE Mempersiapkan Alat
BULAN KE 1 1 2 3 4
BULAN KE 2 1 2 3 4
BULAN KE 3 1 2 3 4
BULAN KE 4 1 2 3 4
Mempersiapkan Bahan Proses pirolisis Pengujian Produk Penyusunan Laporan
H. Perkiraan Biaya Penelitian Uraian biaya yang dibutuhkan untuk program kegiatan ini adalah: 1. Peralatan Penelitian Seperangkat alat pirolisis
Rp. 4.000.000,-
2. Analisis Bahan Baku dan Hasil a.
Analisis bahan baku
Rp. 1.500.000,-
b.
Analisis hasil
Rp. 2.000.000,-
3. Biaya Perjalanan untuk penyediaan bahan dan alat a.
Transportasi
Rp.
300.000,-
b.
Dokumentasi
Rp.
100.000,-
4. Laporan Penelitian a.
Pengetikan draft laporan dan laporan lengkap
Rp.
120.000,-
b.
Penggandaan laporan (5 exp)
Rp.
400.000,-
c.
Pengiriman Laporan
Rp.
50.000,+
Biaya total
Rp. 8.470.000,-
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, Edi. 2009. Degradasi Sampah Kota (Rubbish) Dengan Proses Pirolisis. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 1(1): 1-5 Dwi S, Fajar. Pengaruh Volume Pelarut pada Ekstraksi Lipid Microalgae “Sang Penghasil BioSolar” dengan Metode Bligh & Dyer. PKM-P. IST AKPRIND : Yogyakarta Ahvenainen, Raija. 2003. Woodhead Publishing Limited. Modern Plastics Handbook , 1: 24.1 http://id.wikipedia.org/wiki/Pirolisis http://ureport.vivanews.com/news/read/314819-bahaya-sampah-plastik-bagilingkungan http://ik.pom.go.id/wpcontent/uploads/2011/11/Plastiksebagaikemasanpangan.pdf
18
19
LAMPIRAN
1. BIODATA KETUA PELAKSANA
Nama
: Wahyu Agung P
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat & tanggal lahir
: Bantul, 4 November 1991
Alamat
: Tobratan Wirokerten Banguntapan Bantul
Agama
: Islam
No. telp
: 085729599337
PENDIDIKAN
a). SD Negeri Jejeran 3 ( 1998-2004) b). SMP Negeri 1 Banguntapan (2004-2007) c). SMTI Yogyakarta (2007-2010) d). IST AKPRIND Yogyakarta Jurusan Teknik Kimia Program S-1 (2010sekarang) Yang Menyatakan,
( Wahyu Agung P )
2. BIODATA DOSEN PENDAMPING
Nama Lengkap
: Ir. Ganjar Andaka, Ph.D
NIK
: 196303071994031001
Jenis Kelamin
: Laki-laki
19
20
Tempat & tanggal lahir : Sleman, 7 Maret 1963 Alamat Rumah
: Kotengan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta
Alamat Kantor
:
No. telp
: 08157903325
Jalan Kalisahak Yogyakarta
No.28,
Komplek
Balapan,
PENDIDIKAN
a) S1 Teknik Kimia, Universitas Gadjah Mada (1992) b) S2 & S3 Teknik Kimia, University of Salford, United Kingdom (2005) Yang Menyatakan,
(Ir. Ganjar Andaka, Ph.D)
20
View more...
Comments