pit limit

July 8, 2019 | Author: BagongManihuruk | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

pit limit...

Description

BAB III KONSEP PENENTUAN KONDISI BATAS UNTUK PERHITUNGAN CADANGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Geometri lereng merupakan salah satu faktor penting dalam perhitungan cadangan. Hal ini berkaitan dengan perhitungan ekonomi cadangan bahan galian tersebut. Penentuan letak  pit limit , desain  pit , serta besar sudut lereng yang dibuat merupakan faktor-faktor yang perlu diperhatikan. Untuk menentukan  pit limit , dapat digunakan perhitungan stripping ratio. Dengan melihat volume overburden yang harus dikupas untuk mendapatkan tonase batubara, maka dapat diketahui  pada pit limit  mana  mana dapat menghasilkan keuntungan.

Pit limit   sebagai salah satu kondisi batas untuk perhitungan cadangan perlu

didefinisikan menggunakan model matematis agar lebih fleksibel. Gambar 3.1. menunjukkan cara menentukan  pit limit  untuk   untuk mendapatkan  final pit limit  dengan   dengan memperhitungkan faktor ekonomi. Perhitungan dilakukan secara berulang-ulang hingga mendapatkan stripping ratio   yang sesuai. Dengan mengekspresikannya dalam suatu model matematis, maka geometri  pit limit  dapat   dapat diubah-ubah dengan cepat dan mudah untuk menghasilkan stripping ratio yang diinginkan.

Gambar 3.1. Penentuan Final Pit Limit (Hustrulid, 1995)

28

3.1

Konstruksi Model Pit Limit

Konstruksi  pit limit   dilakukan dengan menentukan titik-titik yang digunakan untuk memodelkan  pit limit tersebut. Titik-titik tersebut dikonstruksi berdasarkan sudut lereng ( θ ) yang direkomendasikan.

Gambar 3.2. Konstruksi Pit Limit 

Gambar 3.2. menunjukkan konstruksi titik-titik  pit limit . Lereng penambangan yang merupakan  pit limit   dapat ditentukan dengan sudut α tertentu dan pada arah

θ  tertentu. Pengolahan koordinat X, Y, Z titik-titik lereng tersebut dilakukan dengan perhitungan trigonometri sebagai berikut : Sudut lereng = α Sudut arah lereng = θ

Titik (X1, Y1, Z1) ditentukan terlebih dahulu pada toe  lereng sesuai dengan  pemodelan yang akan dilakukan.

29

ΔX = input data ΔY = ΔX . tan (θ) ΔZ = tan ( α) . √[(ΔX)2 + (ΔY2)]

Maka titik-titik lainnya dapat ditentukan koordinatnya (X, Y, Z). Sebagai contoh, titik (X 2, Y2, Z2) : X2 = X1 - ΔX Y2 = Y1 - ΔY Z2 = Z1 + ΔZ

Demikian juga untuk titik-titik ke arah sumbu Y, X3 = X1 - ΔX Y3 = Y1 + [ ΔX / tan (θ) ] Z3 = Z1

Untuk titik (X4,Y4,Z4) mengikuti cara titik (X 2, Y2, Z2), demikian seterusnya.

Perhitungan koordinat titik-titik untuk mengkonstruksi lereng tersebut dapat dilakukan dengan mudah menggunakan Microsoft Excel. Selanjutnya dilakukan konstruksi  pit limit   dengan menggunakan perangkat lunak berbasis elemen hingga. Dengan demikian apabila terdapat perubahan geometri  pit limit   (letak dan sudut lereng) dapat dilakukan rekonstruksi dengan cepat dan mudah.

3.2

Konstruksi Model Pit Limit Dalam Berbagai Kasus

Apabila terjadi perubahan letak  pit limit , maka titik-titik pembentuk lereng  penambangan dapat diubah sesuai yang diharapkan. Pit limit   dapat dimajumundurkan untuk menghasilkan stripping ratio yang ditentukan, sehingga dapat diketahui peta penambangan pada setiap stripping ratio  yang ditentukan. Selain itu peta kemajuan tambang juga dapat dihasilkan dari konstruksi tersebut.

30

Untuk pengembangan selanjutnya, dapat dimodelkan  pit limit   yang mengarah  pada optimasi penambangan, dimana sudah memasukkan harga tebal batubara minimum, tebal overburden   maksimum, dan juga kualitas batubara yang disyaratkan. Titik-titik pembentuk lereng dapat ditentukan pada tempat-tempat yang diharapkan untuk optimasi tersebut. Demikian juga jika telah menggunakan single bench yang berbeda-beda, konstruksi lereng dapat dilakukan dengan

menentukan terlebih dahulu model matematiknya.

31

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF