Pintu
April 13, 2019 | Author: Lombok Arcth | Category: N/A
Short Description
Download Pintu...
Description
Pintu Mengenal Pintu Siapa yang tidak kenal pintu. Salah satu elemen r umah, gedung, kantor,supermarket, toko, toko, hingga poskamling ini selalu ³menghiasi´ ³ menghiasi´ dan melengkapi suatu bangunan dari depan, samping, hingga belakang. Dahulu, pintu dibuat hanya sebagai perantara atau penghubung penghubung antara lingkungan Iuar dengan dalam rumah. Akan tetapi, saat ini pintu sudah merupakan simbol status sosial. Dengan kemajuan teknologi, beragam pintu sudah banyak dijumpai, baik dari segi desain, warna, corak, bahan, dan sebagainya. sebagainya. Sebelum mengenal berbagai jenis desain pintu, ada baiknya terlebih da hulu kita mengetahui hal-hal di seputar pintu.
Pengertian Pintu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Indonesia, pengertian pintu adalah tempat untuk masuk dan keluar. Ini berarti bahwa pintu adala h suatu benda penghubung penghubung untuk melakukan aktivitas memasuki sesuatu atau keluar dari sesuatu tempat. Jika dikaitkan dengan rumah tinggal tinggal maka pengertian pintu adalah tempat untuk keluar-masuk pada t empat tinggal manusia. Fungsi Pintu
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa pengertian pintu adalah t empat untuk masuk dan keluar dari suatu tempat atau bangunan maka fungsi dan keberadaannya sangat diperlukan sebagai media penghubung (antara). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa fungsi pintu pada dasarnya adalah s ebagai penghubung penghubung antar-ruang yang saling terpisahkan secara permanen. Selain fungsi di atas, pintu juga berfungsi sebagai penjaga privasi serta keamanan sebuah rumah. Pintu kamar misalnya, berguna untuk menjaga privasi dan kea manan penghuni kamar tersebut.
Jenis Pintu Berdasarkan Fungsi Ruang
1. Pintu Gerbang Pintu gerbang adalah pintu yang terletak di posisi paling depan dari sebuah sebuah bangunan. Pintu ini berfungsi sebagai penghubung penghubung antara bangunan dengan jalan. Pintu ini digunakan untuk jalan keluar masuk kendaraan dan manusia. Untuk pintu pintu gerbang ini, keamanan sangat diperlukan. Untuk itu desain pintu gerbang ini harus bisa memberikan keamanan bangunan anda dari orang lain yang akan a kan masuk tanpa ijin pemilik. Pintu Gerbang adalah bagian dari maca m-macam pintu menurut fungsinya. Fungsi Fungsi utama dari sebuah pintu gerbang adalah media keluar-masuk keluar-masuk kendaraan atau manusia yang berada pada posisi terdepan sebuah rumah tinggal da n langsung menghubungkan menghubungkan antar-ruang luar rumah tinggal (jalan raya) dengan halaman depan (carport atau ata u teras) sebuah rumah tinggal. Bentuk dan desain pintu gerbang relatif sangat bervariasi mengikuti gaya rumah tinggal dan nuansa yang terkandung di dalamnya. Bentuk pintu gerbang biasanya terdiri dari dua atau lebih daun pintu, baik lipat maupun dorong. Pintu gerbang biasanya dibuat berongga dan menggunakan motif-motif alami seperti kembangan sulur dedaunan atau bunga, motif kotakkotak atau geometris, dan,adapula yang menggunakan motif campuran antara keduanya.
Bahan material utama yang digunakan pada pintu gerbang adalah besi dengan pembagian beberapa daun pintu dan sering kali dipadupadankan pula dengan material lain seperti kayu sehingga dapat memberikan sentuhan yang berbeda pada tampilan pintu secara t otal. otal. Dimensi pintu gerbang pada umumnya mengadopsi ukuran standar mobil, yakni lebar 300²500 cm (atau kelipatannya untuk menampung lebih banyak mobil), dan tinggi berkisar 150²250 cm. Namun, secara umum ukuran pintu gerbang disesuaikan sesuai dengan keinginan pemilik rumah dan kondisi keamanan lingkungan hunian. Warna pada pintu gerbang adalah ada lah material cat besi dengan finishing cat duco polos, finishing motif besi tempa, finishing crome (stainless steel), dan juga finishing pelitur untuk variasi pintu gerbang yang menggunakan material dengan bahan da sar kayu. Dilihat dari berbagai segi, pintu gerbang dapat dibagi menjadi tiga kelompok antara lain sebagai berikut. 1) Jenis pintu gerbang menurut arah gerak : - pintu gerbang lipat, - pintu gerbang sorong, 2) Jenis pintu gerbang meriurut finishing dan bahan material : - pintu gerbang besi tempa, - pintu gerbang cat duco polos, - pintu gerbang stainless steel, - pintu gerbang campu ca mpuran. ran. 3) Jenis pintu gerbang menurut motif : - pintu gerbang motif alam, - pintu gerbang motif geometris, - pintu gerbang motif campuran alam dan geometris.
2. Pintu Utama
Pintu Utama adalah media penghubung untuk aktivitas masuk dan keluar di sebuah bangunan pada bagian yang paling utama (penting) atau berada di depan. Jika diaplikasikan pada rumah tinggal, pintu utama merupakan media penghubung antara teras dan ruang tamu atau biasa diartikan sebagai penghubung bagian luar rumah dengan bangunan perta ma pada rumah tersebut. Keberadaan sebuah pintu uta ma dapat mencerminkan status sosial dari penghuninya. Desain pintu yang unik dan bernilai seni seperti ukiran, mencerminkan penghuninya memiliki cita rasa terhadap seni. Sebaliknya, desain pintu sederhana seperti gaya minimalis mencerminkan penghuninya memiliki cita rasa yang simpel, sederhana dan ringan. Agar pintu dapat berfungsi dengan baik, ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut: - Ukurannya cukup untuk aktivitas keluar masuk, baik barang maupun manusia. - Bahan yang dipilih tidak mudah rusak oleh cuaca karena pintu uta ma terletak paling luar. - Bentuk dan desainnya fungsional (dapat digunakan dengan mudah). - Aman digunakan dalam beraktivitas. - Indah dan mempunyai nilai estetika. Material pintu utama biasanya terbuat dari bahan dasar kayu. Kayu yang digunakan adalah kayu yang kuat menahan cuaca, baik pada waktu musim kemarau atau penghujan. Ini disebabkan lokasinya yang berada di luar. Biasanya kayu yang digunakan untuk membuat pintu utama adalah kayu jati, bengkirai, keruing, merbau, kamper, dan mahoni. Ukuran pintu utama adalah lebar 80²100 cm dan tinggi 210²220 cm. Ukuran ini perlu ditambah bukaan kecil di atasnya. Jika pintu utama berupa pintu double maka ukuran pintu dikalikan dua. Ukuran yang lebih besar dibuat untuk memudahkan aktivitas keluar-masuk barang-barang yang berukuran lebih besar dari 1 m, misalnya rak TV, ranjang, lemari, meja dan lain-lain. Warna pintu utama harus disesuaikan dengan warna rumah. Biasanya pintu utama dicat warna putih atau finishing pelitur. Untuk pintu berbahan kayu sangat cocok dicat dengan pelitur sehingga akan tampak kesan naturalnya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan pintu utama dicat warna-warna mencolok untuk memberi aksen pada ru mah tersebut atau dijadikan obyek yang menonjol pada bagian rumah tinggal. Bentuk dan desain pintu uta ma didesain ³lebih´ dari pintu-pintu lainnya. Artinya pintu utama didesain lebih bagus, lebih rumit, lebih berbeda. Hal tersebut dikarenaka n pintu utama merupakan salah satu elemen yang pertama kali dipandang atau dilihat. Selain itu, pintu utama memberikan kesan terhadap desain bangunan. Bentuk pintu utama terdiri dari beberapa alternatif di antaranya ada lah: - pintu single, - pintu double dan - pintu gendong.
3. Pintu Kamar Pintu Kamar adalah salah satu jenis pintu menurut fungsinya sebagai media penghubung aktivitas keluar-masuk ke dalam atau keluar kamar. Kamar di sini adalah suatu r uang dari bagian sebuah rumah tinggal yang berfungsi sebagai wadah atau tempat untuk melakukan aktivitas tidur, beristirahat, dan aktivitas-aktivitas lainnya yang sifatnya sangat pribadi. Bentuk dan desain pintu kamar pada umumnya hampir sama dengan pintu utama. Hanya saja pintu kamar selalu berupa single door atau pintu satu daun tanpa jendela di sampingnya. Bentuk pintu kamar tanpa jendela di sampingnya (pintu gendong) dimaksudkan agar tidak ada bukaan di dalam rumah yang mengarah ke dalam kamar. Hal ini¶ disebabkan oleh sifat
privatisasi dari kamar itu sendiri sebagai penampung aktivitas pribadi dari penghuni rumah tinggal tersebut. Bahan material pintu kamar didominasi oleh bahan kayu. Bahan material kayu hampir selalu digunakan dalam sebuah pintu kamar, karena sifat nya ³lunak´ yang seharusnya ikut menegaskan fungsi dari ruangan di dalamnya. Kayu yang digunakan tidak harus kayu yang tahan terhadap cuaca luar. Akan tetapi, pemilihan jenis kayu lebih didasari oleh desain atau bentuk pintu kamar yang diinginkan oleh penghuni rumah tinggal tersebut. Oleh karena terdiri dari satu daun pintu, maka ukuran pintu kamar biasanya mempunyai lebar antara 70²80 cm dengan tinggi antara 210²220 c m ditambah bouvenlight atau angin-angin di atasnya yang Iebarnya 40 cm. Warna pintu kamar bisa berupa cat duco polos, warna lain, dan juga pelitur dengan warna natural kayu. Pemberian pelitur untuk memberi kesan ala mi sesuai dengan kebutuhan atau keinginan dan nuansa dari tema rumah tinggal tersebut.
4. Pintu Kamar Mandi Pintu Kamar Mandi adalah media untuk aktivitas keluar-masuk ruangan yang berfungsi untuk mandi beserta aktivitas yang lainnya. Bentuk desain pintu kamar mandi biasanya lebih sederhana dibandingkan dengan jenis pintu lainnya, karena fungsinya sebagai ruang penunjang. Biasanya desain pintu kamar mandi berupa pintu polos atau hanya ditambah ventilasi pada bagian bawah pintu.Tujuannya untuk melancarkan aliran udara dari kamar mandi (wc). Selain itu, ada juga desain pintu kamar mandi atau wc yang diberi variasi pada bagian atasnya (setinggi manusia), seperti variasi panel dan mosaik kaca atau mosaik buatan dari bahan fiber.
Pintu kamar mandi umumnya terbuat dari PVC atau dari panel kayu yang dilapisi aluminium Oct bagian dala mnya. Syarat terpenting dari bahan pintu kamar mandi (wc) adalah tahan air agar tidak cepat lapuk bila terkena air. Dimensi pintu kamar mandi (wc) biasanya lebih kecil dari pintu lain, yakni 70 cm x 210 cm ditambah kusen. Dimensi yang lebih kecil ini dimaksudkan untuk mengakomodasi luas kamar mandi (wc) yang terbatas. Selain itu, aktivitas keluar masuk kamar mandi (wc) hanya dilakukan satu orang dan dirasa dimensi tersebut cukup untuk mewadahi aktivitas. Pemilihan warna untuk kamar mandi (wc) dapat menggunakan berbagai macam pilihan warna. Akan tetapi, warna biru muda dan hijau muda akan sangat cocok digunakan untuk pintu kamar mandi. Oleh karena warna hijau dan biru akan memberi susana segar, sejuk, dan sejuk. Selain itu, pemilihan warna untuk kamar mandi (wc) disesuaikan dengan nuansa rumah. Pada umumnya warna pintu kamar mandi (wc) berwarna cerah seperti putih, biru muda, hijau, atau merah jambu. Hal ini dikarenakan pintu kamar mandi pabrikan yang terbuat dari PVC relatif berwarna cerah, sedangkan yang berwarna natural atau warna kayu ada jugs yang terbuat dari bahan PVC atau yang lebih umum dari bahan kayu solid seperti pintu lainnya. Akan tetapi, dengan pelapis aluminium pada bagian dala mnya akan mengurangi kerusakan akibat terkena air.
5. Pintu Belakang Pintu Belakang a dalah pintu yang berfungsi sebagai media penghubung aktivitas keluarmasuk rumah melalui halaman belakang. Persyaratan pintu samping atau pintu belakang terutama menyangkut aspek kekokohan dan keamanan ini dikarenakan lokasinya yang menghubungkan jalan di Iuar rumah dengan hala man belakang atau samping rumah. Pertimbangan aspek kekokohan dan aspek keamanan inilah yang pa ling utama dari sebuah persyaratan pintu samping atau pintu belaka ng.
Pintu Samping/Belakang adalah suatu media penghubung aktivitas keluar-masuk rumah melalui halaman belakang atau halaman sa mping yang sering disebut side entrance. Persyaratan pintu samping atau pintu belakang terutama menyangkut aspek kekokohan dan keamanan ini dikarenakan lokasinya yang menghubungkan jalan di Iuar rumah dengan halaman belakang atau samping rumah. Pertimbangan aspek kekokohan dan aspek keamanan inilah yang paling utama dari sebuah persyaratan pintu sa mping atau pintu belakang.
Bentuk dan desain pintu samping atau pintu belakang biasanya senada atau hampir sama dengan desain pintu gerbang. Begitu pula dengan bahan material pintu samping atau pintu belakang yang biasanya terbuat dari bahan baku besi atau besi tempa dengan bentuk berjeruji dan kembangan motif sebagai pemanis pada bagian-bagian tertentu. Bahan material pintu sa mping atau pintu belakang umumnya terbuat dari bahan dasar besi dengan finishing cat motif besi tempa atau chrome. Ada-pun bahan lain yang biasa dipadukan dengan bahan utama besi adalahka yu sebagai variasi untuk memberi kesan lunak pada bentukan utuh pintu samping atau pintu belakang. Ukuran pintu samping hampir sama dengan pintu-pintu Iainnya, yakni lebar 70²80 cm dan tinggi bervariasi antara 120²220 cm atau s esuai dengan kebutuhan. Warna pintu samping atau pintu belakang biasanya senada dengan nuansa rumah atau hampir sama dengan warna pagar atau pintu gerbang. Warna-warna yang digunakan cenderung menggunakan warna yang lazim pada besi, seperti motif besi tempa, chrome (stainless steel), warna duco (merah, hijau, dll), atau warna natural yang biasanya digunakan untuk finishing pintu samping dengan material kayu.
6. Pintu Garasi Pada pintu gerbang biasa menggunakan jenis pintu lipat. Karena ruang garasi memerlukan pintu yang lebar, maka dari itu untuk menghemat tempat, pintu lipat sangat bagus digunakan sebagai pintu garasi. Pintu Garasi adalah media penghubung aktivitas keluar masuk dari carport atau halaman
depan ke dalam atau keluar menuju garasi. Garasi adalah suatu ruangan untuk menempatkan kendaraan (mobil, motor dll), agar lebih aman dan t erlindung dari cuaca luar. Agar pintu garasi dapat berfungsi dengan baik sekaligus mempunyai daya tahan yang la ma maka dibutuhkan beberapa persyaratan tertentu, a ntara lain pintu garasi harus kokoh atau kuat, aman, serta mempunyai ukuran yang memadai untuk menunjang aktivitas yang terdapat di dalamnya. Saat ini, bentuk dan desain pintu garasi bermacam-macam, antara lain pintu lipat (folding door) dan pintu putar (rolling door). Masing-masing jenis pintu garasi mempunyai kekurangan dan kelebihan. Folding door mempunyai beberapa kelebihan antara lain tida k mudah rusak; mudah dirawat; serta desain, warna, dan bahan materialnya lebih bervariasi. Sementara kelemahannya adalah relatif lebih mahal dan lebih menghabiskan banyak tempat. Untuk rolling door, kelebihannya antara lain tidak menghabiskan banyak tempat da n pembuatannya relatif lebih mudah dibandingkan folding door. Sementara kelemahannya adalah mudah berkarat dan macet jika tidak rajin dirawat. Untuk membuat pintu garasi, konsumen dihadapkan dengan dua pilihan bahan dasar atau bahan material. Bahan material tersebut berupa besi (folding atau r olling) dan kayu (pintu lipat). Masing-masing bahan material mempunyai beberapa kekurangan dan kelebihan. Kelebihan pintu garasi berbahan metarial besi adalah lebih kokoh dan aman. Sementara kelemahannya adalah penampilannya terlihat kaku. Kelebihan pintu garasi berbahan material kayu adalah terlihat lebih luwes dan desainnya dapat disesuaikan dengan nuansa rumah tinggal. Sementara kelemahannya lebih rapuh daripada pintu garasi berbahan besi. Ukuran pintu garasi harus dapat mengakomodasi aktifitas keluar masuk kendaraan. Untuk itulah ukuran pintu garasi lebih besar dari pintu utama maupun pintu kamar. Pintu garasi yang memenuhi kreteria umum mempunyai ukuran yang lebarnya antara 300²500 cm dengan tinggi antara 220²250 cm. Seperti halnya jenis pintu yang lain, pintu garasi juga dapat diberi warna dari berbagai jenis cat yang ada saat ini. Jenis cat seperti cat duco polos dan pelitur kayu. Cat duco polos biasanya dipergunakan untuk pintu garasi folding door atau r olling door yang terbuat dari material besi. Sementara pelitur biasa digunakan untuk pintu garasi yang terbuat dari material kayu. Oleh karena pintu garasi merupakan elemen rumah yang letaknya di luar maka semestinya dicat menggunakan cat yang tahan terhadap jamur, karat dan lain-lain.
Dalam pemasangan pintu didalam bangunan harus memadai sesuai fungsi, kekokohan, penggunaan bahan material yang cocok untuk pintu pada masing-masing ruang, dan desain
yang indah, sesuai, dan selaras dengan desain ba ngunan atau ruang tempat pintu tersebut dipergunakan.
Pintu Bangunan Komersial
Pengertian dan fungsi dari sebuah pintu bangunan komersial adalah t empat yang dipergunakan untuk aktifitas masuk dan keluar pada bangunan komersial (kios,toko,kantor,dll) Jenis pintu pada bangunan komersial pada dasarnya terdiri dari : - Pintu geser atau pintu lipat (folding door) yang menggunakan material besi atau kayu. - Pintu putar (rolling door) yang menggunakan material besi atau aluminium, dan - Pintu kaca yang menggunakan materialkaca dengan rangka aluminium. Persyaratan sebuah pintu pada bangunan komersial adalah dimensinya cukup untuk keluar masuk barang yang dijual atau dipergunakan pada ba ngunan komersial tersebut dan aktivitas masuk-keluar manusia yang akan mempergunakan bangunan komersial tersebut (produsen dan konsumen). Bentuk atau desain dari pintu bangunan komersial pada umumnya sangat bervariasi sesuai dengan fungsinya masing-masing
Jendela
Jendela ialah bukaan pada dinding b angunan, mobil dsb, untuk memungkinkan udara dan cahaya masuk. Biasanya diisi dengan lembaran kaca. Jendela bisa
memiliki banyak bentuk yang berbeda, seperti segitiga, persegi, lingkaran, atau bentuk tak beraturan.
Jendela merupakan salah satu bagian dari bangunan yang memiliki beberapa fungsi. Tidak hanya fungsi ventilasi udara, jendela juga berfungsi sebagai penghubung ke pemandangan di luar bangunan. Desain jendela yang menarik akan meningkatkan citra visual sebuah bangunan. Kayu dan aluminium merup akan pilihan bahan yang akan dipertimbangkan dalam merencanakan jendela. Pertimbangan lain adalah desain bentuk dan ukuran. Beberapa pertimbangan tersebut tentunya harus melihat tujuan dan fungsi dari jendela tersebut. Ada tiga fungsi utama dari jendela se bagai berikut:
PENCAHAYAAN
Jendela dapat menyediakan cahaya alami dari sinar matahari pada pagi dan siang hari. Hal ini dapat terjadi cukup dengan membuka daun jendela atau membuka tirai pada jendela kaca. Pencahayaan alami dapat ditentukan dari lokasi, j umlah, ukuran, dan bentuk jendela. Selain desain jendela, pencahayaan yang optimum didukung oleh pemilihan warna cat interior yang dapat memantulkan dan mendistribusikan cahaya dari luar bangunan ke dalam ruangan. Desain jendela yang baik dapat menyediakan cahaya alami yang memadai tanpa menimbulkan kenaikan temeperatur dalam ruangan akibat cahaya matahari. VENTILASI UDARA
Ada kalanya terdapat perbedaan temperatur di luar dan di dalam ruangan. Jendela berfungsi sebagai jalan sirkulasi udara pada kondisi te rsebut. Sirkulasi udara ke dalam ruangan dikategorikan sejuk apabila kecepatan udara dalam ruangan berkisar antara 0.1 - 0.5 meter per detik. Lokasi yang baik dan desain bukaan jendela akan membantu kita dalam menciptakan sirkulasi udara yang baik. ARCHITECTURE ACCENT
Sebuah bangunan yang hanya terdiri dari dinding massive tentunya tidak enak dipandang. Kehadiran jendela akan meningkatkan keindahan bangunan, terlebih lagi dengan pemilihan warna yang serasi antara dinding dan jendela. Bentuk jendela yang tinggi dan langsing akan menampilkan kesan besar pada bangunan yang kecil. Kesan dinamis pada bangunan juga dapat diciptakan dari kombinasi bentuk bulat dan kotak pada jendela. Architecture accent juga muncul dari pemilihan bahan jendela. Bahan alumini um akan menampilkan kesan modern, sedangkan bahan kayu akan menampilkan kesan etnik.
Jendela mungkin adalah bagian dari rumah yang sudah sangat biasa kita temui. Tahukah Anda bahwa terdapat beberapa jenis jendela s esuai bentuk dan cara menggunakan jendela tersebut? Jendela pada dasarnya merupakan akses udara dan cahaya di dalam rumah. Biasanya jendela memiliki cara untuk diat ur besar kecil bukaannya sesuai kebutuhan akan penghawaan dan pencahayaan alami. Pertimbangan konstruksi, estetika, dan fungsi utama jendela penting untuk dipikirkan sebelum membuat jendela. Bentuk dan konstruksi jendela dapat menentukan tampilan sebuah rumah tinggal dipadukan dengan bagian-bagian lain dari sebuah rumah. Ukura n jendela yang baik dalam sebuah ruangan sebaiknya 12%-15% dari luas lantai ruangan. Standar Nasional Indonesia (SNI) menyarankan agar jendela tidak kurang dari 5% dari luas lantai. Jendela selain berfungsi sebagai sumber masuknya cahaya dan penghawaan a lami, juga merupakan bagian rumah yang memberikan unsur estetika pada suatu tampilan bangunan rumah. jendela yang dipasang mati dalam kusen / Window glass fixed to frame
- jendela dengan daun jendela yang dibuka kedalam atau keluar / Windows with shutters that
opens in or out - jendela dengan daun pintu yang dibuka dengan digeser ke atas/ kebawah / Windows with a shutter that can be opened by sliding up / down
- jendela dengan kaca-kaca krepyak (terpisah kecil-kecil) / Windows with glass blinds (small separated glass)
- jendela dengan daun yang dibuka dengan diputar dalam sumbu horisontal / Windows with shutter that open in horizontal axis
- jendela dengan daun seperti dibawah ini biasanya dibuka kedalam agar tidak ta mpias hujan / Shutter of window with the following directions usually open inside to avoid water drops
- jendela dengan daun dibuka dengan engsel diatas yang cukup populer / Shutter opened window with hinges on a fairly popular type
- jendela dengan daun sorong ke samping / Windows with sliding shutter that moves aside
Jendela biasanya dikelompokkan sesuai dengan bukaanya, jendela yang terpasangnya mati tidak terbuka sama sekali, akan memberikan tingkat kekedapan terhadap cuaca paling besar. Jendela yang terbuka untuk ventilasi, pembersihan dan jalan keluar darurat mempu nyai daun-daun jendela yang membukanya dengan cara disorong, diayun atau diputar. Berikut ini adalah jenis -jenis utama bekerjanya jendela.
View more...
Comments