Philip Cortelyeu Jhonson
November 28, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Philip Cortelyeu Jhonson...
Description
ANALISA Philip Cortelyou Johnson merupakan salah satu arsitek modern yang terkenal pada era arsitektur modern. Hal tersebut dikarenakan pemahaman yang ia anut sebagai dasar pemikirannya dalam mendesain sebuah bangunan berpacu pada konsep – konsep modern yang cenderung mengutamakan kesan yang dinamis, bentuk yang menyesuaikan fungsi dari sebuah bangunan atau ruang (form follow functions), serta pemakaian teknologi yang mutakhir pada bangunan. Konsep yang Philip Cortelyou Johnson terapkan pada hampir diseluruh hasil karyanya lebih mengutamakan kenyaman bagi penghuninya. Dapat dilihat dari karyanya “The Glass House ,new (FOTO : Philip Cortelyou Johnson)
canaan”,
connecticut,
dimana
bangunan
tersebut hanya berbentuk kotak (kubus) dan
dinding bangunan tersebut terbuat dari kaca bening, dimaksudkan agar orang dari dalam bangunan tersebut dapat melihat view diluar bangunan yang merupakan panorama landscape yang hijau. Selain itu, fungsi dari ruang dalam (interior) bangunan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dari penghuninya sendiri yaitu sebagai tempat kerja, meeting dan bersantai.
(Foto The Glass House)
Selain itu, pada karyanya yang lain yaitu gedung “Seagram, newyork” ia berkolaborasi dengan salah satu arsitek modern yang berpengaruh yaitu “Ludwig Mies van der Rohe”, dimana ia dan Ludwig Mies van der Rohe merancang sebuah bangunan bertingkat dengan pemahan konsep “form follow function”. Bentuk bangunan yang cenderung simple yaitu kotak, terbuat dari susunan rangka
baja yang tahan terhadap api yang dikombinasikan dengan dinding kaca. Pada bagian interior dari gedung seagram didominasi dengan penggunaan perak, marmer, dan travertine. Hal tersebut dimaksudkan agar penghuni dapat menikmati suasana yang kompleks pada bangunan dimana bentuk bangunan yang simple namun pada interiornya disesuaikan dengan kebutuhan dari pengunjung atau penghuninya. Karyanya yang lain yang fenomenal yaitu gedung “AT & T, new york” dimana gedung ini lebih dikenal sebagai gedung “chippendele”. Gedung chippendele memiliki konsep desain yang cenderung unik, dimana pada bagian bawah bangunan (Foto Gedung Seagram)
(plaza) didesain sebuah “main entence” yang besar dengan
ketinggian 60 kaki dari permukaan tanah, terlihat seperti pilar besar yang menopang bangunan yang tinggi. Pada bagian atap dari gedung berbentuk pelana namun pada bagian tengah dari atap didesain berbentuk bundar. Bangunan chippendele merupakan sebuah bangunan yang controversial pada zamannya dimana sang arsitek mendesain sebuah bangunan yang modern namun terlihat lebih menonjol ke arah bangunan post modern. Dianggap controversial karena disekitar bangunan chippendele berdiri bangunan – bangunan yang bergaya modern dan bangunan chippendele sendiri tidak mengadopsi gaya modern yang biasa pada zamannya tersebut.
(Foto Gedung AT&T “Chippendele)
TOKOH ARSITEK Philip Cortelyou Johnson Philip Cortelyou Johnson atau lebih dikenal dengan nama Philip Johnson adalah salah satu arsitek modern dari Amerika yang sangat berpengaruh dalam dunia Arsitektur modern. Dengan kacamatanya yang tebal, berbingkai bundar, Philip Johnson adalah tokoh yang paling dikenal di dunia arsitektur Amerika selama beberapa dekade. Philip Johnson (8 Juli 1906 - 25 Januari 2005) lahir di Cleveland, Ohio. Pada awalnya, Philip Johnson bukanlah seorang arsitek, dia bekerja sebagai kritikus, penulis, sejarawan dan seorang direktur museum. Dia meraih gelar A.B. dalam sejarah arsitektur dari Universitas Harvard yang tertarik pada Sejarah dan Filsafat, terutama pada karya Pra-Sokrates. (FOTO : Philip Cortelyou Johnson)
Pada tahun 1949, setelah beberapa tahun menjabat
sebagai direktur utama Museum of Modern Art di Departemen Arsitektur, dia merancang rumah tinggal untuk dirinya di New Canaan, Conecticut untuk tesis meraih gelar masternya. Rumah tinggal tersebut sekarang lebih dikenal dengan nama Glass House. Pada tahun 1928, Philip Johnson bertemu dengan arsitek Ludwig Mies van der Rohe, yang pada saat itu sedang merancang German Pavilion untuk Barcelona Internasional Exposition 1929. Pertemuan dengan Ludwig Mies van der Rohe inilah yang akhirnya membuat jalan Philip Johnson
dalam dunia arsitektur. Pada awalnya bahkan Philip Johnson pernah menugaskan Ludwig Mies van der Rohe untuk mendesain apartemennya di New York. Kemudian dia berkolaborasi dengan Mies mendesain bangunan tinggi terbaik yakni Gedung Seagram, New York. Pada tahun 50an merevisi pandangan sebelumnya, yang mencapai puncaknya sebagai salah satu bangunan yang paling kontroversial dalam karirnya, yakni Kantor Pusat AT & T di New York dengan apa yang disebut dengan "Chippendale" Philip Johnson bergabung dengan John Burgee dari tahun 1967 sampai 1987. Dalam 20 tahun ini tidak ada karya yang fenomenal. Tahun 1989, Philip Johnson lebih banyak mengabdikan waktunya untuk proyek-proyeknya sendiri, walaupun dia masih semi-pensiun dari John Burgee Architects. Desain yang paling terakhir adalah untuk Sekolah Seni Rupa Seton Hill College di Greensburg, Pennsylvania.
KARYA – KARYA ARSITEKTURAL THE GLASS HOUSE The glass house merupakan karya “masterpiece” dari arsitek Philip Cortelyou Johnson. Hal tersebut dikarenakan konsep dari “THE GLASS HOUSE” ialah kombinasi dari pemanfaatan view landscape sekitar bangunan dengan konsep form follow function. Bangunan ini dibangun pada tahun 1949. Bangunan sebagian besar tersembunyi dari jalan. Pengunjung diarahkan untuk berjalan di atas rumput dan kerikil strip ketika mereka mendekati bangunan. Bangunan memiliki panjang 56 kaki (17 m), lebar 32 kaki (9,8 m) dan tinggi 10 ½ kaki (3,2 m). Area dapur, (FOTO :The Glass House)
makan dan tidur semua dalam satu ruangan tertutup kaca, dimana dibuat
sedemikian rupa agar nyaman dihuni oleh penghuninya sendiri. Eksterior Glass House tersusun oleh rangkaian baja dan kaca. Tinggi lantai yang terbuat dari bata adalah 10 inci di atas tanah. Interior terbuka dengan ruang dibagi dengan lemari kenari rendah, pilar bata berbentuk silinder diisi ruang kamar mandi dan satu-satunya akses untuk mencapai lantai ke langit-langit. Ide johnson ini berpatokan dengan teory "form follow function" dimana bentuk menyesuaikan dengan fungsi, yang merupakan teory dari arsitektur modern. Selain itu, terdapat bangunan lain disekitar glass house yang merupakan
(FOTO :The Brick House)
satu kesatuan dari site the glass house, bangunan itu ialah the brick house. Bangunan dibangun dengan konsep selaras dengan alam
namun tidak meninggalkan konsep awal yaitu form follow functions, bangunan the brick house sepenuhnya didesain dengan susunan bata sebagai pelingkup dari bangunan tersebut, dan terdapat skylight pada bagian atap bangunan tersebut. Bangunan the brick house tidak memiliki bukaan, namun hanya terdapat rooster sebagai penyalur aliran udara yang keluar dan masuk ke (FOTO : Bangunan Galeri Lukisan)
dalam bangunan.
Terdapat bangunan – bangunan yang berada di sekitar site the glass house, bangunan tersebut antara lain : galeri lukisan, dimana konsep dari bangunan galeri lukisan ini seolah – olah berada di bawah tanah; bangunan lainnya ialah galeri patung, perpustakaan, ghost house, Kirstein tower, lake pavilion dan de monsta.
(FOTO : Lake Pavilion)
(FOTO : Bangunan Galeri Patung)
(FOTO : Perpustakaan)
(FOTO : The Ghost House)
(FOTO : Kirstein Tower)
(FOTO : De Monsta)
GAMBAR KERJA ARSITEKTURAL
(GAMBAR : Site Plan The Glass House)
(GAMBAR : Denah The Brick House) (GAMBAR : Denah Galeri Lukisan) (GAMBAR : Denah The Glass House)
(GAMBAR : Denah Lake Pavilion)
(GAMBAR : Denah Galeri Patung) (GAMBAR : Denah Perpustakaan)
GEDUNG SEAGRAM, NEWYORK Gedung seagram merupakan salah satu gedung pencakar langit yang berada di New York, Amerika. Gedung ini berlokasi di 374 Park Aveneu, diantara 52nd street dan 53rd street manhattan,kota New york. Bangunan yang memiliki ketinggian 157 m dari permukaan ini selesai dibangun pada tahun 1958. Bangunan Seagram merupakan mahakarya dari salah satu arsitek modern ternama yaitu Ludwig Mies Van Der Rohe yang berkolaborasi dengan arsitek modern ternama lainnya ialah Philip Johnson. Bangunan ini dirancang dengan konsep internasional style dimana pada bangunan dibuat sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan dari penghuninya (form, follow, functions). Gedung seagram dibuat dengan struktur rangka baja yang dikombinasikan dengan kaca tebal pada pelingkup dindingnya, hal tersebut dimaksudkan agar penghuni dapat melihat view diluar bangunan dan (FOTO : Gedung Seagram) pengunjung diluar bangunan pun dapat melihat aktivitas penghuni didalam gedung tersebut. Pada bagian dalam ruang, disusun dengan material tahan api, dimaksudkan agar dapat melindungi kolom struktural bangunan agar pada saat terjadi kebakaran, kolom - kolom tersebut tidak hancur atau roboh. Pada interior bangunan, didesain dengan konsep penggunaan bahan material perak , travertine dan marmer.
(FOTO : Gedung Seagram)
Gedung seagram ini merupakan panutan bagi gedung - gedung tinggi pada zaman arsitektur modern, hal tersebut dikarenakan bentuknya yang simple dan konsepnya yang cenderung "form, follow, function" mempengaruhi pembuatan gedung gedung pencakar langit di zaman arsitektur modern.
GAMBAR KERJA ARSITEKTURAL
(Gambar : Denah gedung seagram)
(Gambar : Tampak gedung seagram)
GEDUNG AT&T, NEWYORK (CHIPPENDALLE) Gedung kantor pusat AT&T, New york merupakan salah satu gedung pencakar langit di amerika serikat. Gedung ini memiliki ketinggian 197m dari permukaan tanah. Gedung ini terletak di 550 Madison Avenue diantara 55th street dan 56th street, New york. Gedung kantor pusat AT&T dirancang oleh Philip Johnson pada tahun 1981 dan selesai tahap pembangunannya pada tahun 1984. Gedung kantor pusat AT&T merupakan gedung pencakar langit yang paling kontroversial
pada
zaman
arsitektur
modern,
dikarenakan konsep dari bentuk bangunan yang pada bagian atas (atap) menyerupai furniture klasik dari inggris yaitu "Chippandalle". Konsep bangunan yang diterapkan oleh Philip Johnson sangatlah unik dimana ia menerapkan konsep "form, follow, fonction" yang merupakan pola pikir dari arsitek - arsitek modern (FOTO : Gedung Chippendelle)
pada saat itu kemudian dikombinasikan dengan gaya
klasik eropa sehingga banyak arsitek - arsitek modern mengkritik gedung kantor pusat AT&T dikarenakan bentuknya yang tidak sesuai dengan pedoman dari arsitektur modern, yaitu simple dan mengharamkan penggunaan ornamen pada bangunan.
(FOTO : Main Entrance)
Gedung kantor pusat AT&T memiliki luasan 7.611,4 m2, dimana pada lantai dasar dari gedung kantor pusat AT&T difungsikan sebagai tempat retail, kios dan sitting group bagi pengunjung. Konsep desain yang diterapkan sang arsitek dinilai oleh kelompok kami cenderung mengarah ke arah post modern, karena gaya arsitektur yang berani berinovasi pada zaman arsitektur modern dan tidak berpatokan dengan pedoman dari arsitektur modern yang cenderung mengutamakan fungsi dari bangunan tersebut namun bentuk dari bangunan lebih simple. Philip johnson berinovasi dengan gaya desain arsitektur modern yaitu "form, follow (FOTO :Pillar pada lantai dasar
gedung Chippendellle)
functions" dimana ia merancang sebuah bangunan pencakar langit yang difungsikan
sebagai kantor dan pusat perbelanjaan, namun dikombinasikan dengan gaya arsitektural klasik yang unik pada bagian lantai dasar dari gedung tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk main enterence dan plaza bangunan yang dirancang berbentuk pilar kerajaan yang tinggi, dimana ketinggian dari pilar tersebut mencapai 60kaki dari permukaan tanah. Hal tersebut menyebabkan orang - orang yang berada di sekitar gedung kantor pusat AT&T terlihat seperti mahluk kerdil atau kurcaci.
(FOTO :Plaza gedung Chippendellle)
`
Pada bagian atap dari gedung kantor pusat AT&T dirancang berbentuk pelana
kuda, namun pada bagian tengah atapnya dibuat bolong (kosong) yang berbentuk bundar, seolah - olah gedung tersebut seperti furniture klasik inggris yaitu "chippendalle". Gedung Chippendelle merupakan gedung pencakar langit pertama yang menerapkan konsep post-modern pada zaman arsitektur modern. Gedung inilah yang menjadi cikal bakal dari perkembangan arsitektur modern yang beralih kearah arsitektur post - modern. Dalam perjalanan sejarah gedung kantor pusat AT&T, gedung ini berpindah tangan kepemilikan dan sekarang telah diambil alih oleh "sony corporation" sehingga sekarang gedung ini bernama gedung "sony plaza". (FOTO : Atap gedung Chippendellle)
DAFTAR HASIL KARYA PHILIP CORTELYOU JOHNSON
Johnson House at Cambridge, "The Arch Street House", Cambridge, Massachusetts (1942–1943)
Booth (Damora) House, "The Booth House", Bedford Village, New York (1946)
Johnson House, "The Glass House", New Canaan, Connecticut (1949)
John de Menil House, Houston, Texas (1950)
Rockefeller Guest House for Abby Aldrich Rockefeller, New York City, New York (1950)
Seagram Building, New York City, New York (in collaboration with Mies van der Rohe; 1956)
The Four Seasons Restaurant, New York City, New York (1959)
Expansion of St. Anselm's Abbey, Washington, D.C. (1960)
Museum of Art at Munson-Williams-Proctor Arts Institute, Utica, New York (1960)
Abby Aldrich Rockefeller Sculpture Garden at The Museum of Modern Art, New York City, New York
Sheldon Museum of Art, Lincoln, Nebraska (1963)
New York State Theater (renamed David H. Koch Theater) at Lincoln Center, New York City, New York (with Richard Foster; 1964)
Amon Carter Museum, Fort Worth, Texas (1961; also expansion in 2001)
New York State Pavilion for the 1964 New York World's Fair, New York City, New York (1964)
Kreeger Museum, Washington, D.C. (with Richard Foster; 1967)
Main campus mall at the University of Saint Thomas, Houston, Texas
Elmer Holmes Bobst Library at New York University, New York City, New York (1967–1973)
John Fitzgerald Kennedy Memorial, Dallas, Texas (1970)[6]
IDS Center, Minneapolis, Minnesota (1972)
Art Museum of South Texas, Corpus Christi, Texas (1972)
Johnson Building at the Boston Public Library, Boston, Massachusetts (1973)
Fort Worth Water Gardens, Fort Worth, Texas (1974)
Pennzoil Place, Houston, Texas (1975)
Dorothy and Dexter Baker Center for the Arts at Muhlenberg College, Allentown, Pennsylvania (1976)
Thanks-Giving Square, Dallas, Texas (1976)
101 California Street, San Francisco, California (Johnson/Burgee Architects; 1979–1982)
Neuberger Museum of Art at the State University of New York at Purchase, Purchase, New York
Crystal Cathedral, Garden Grove, California (1980)
Tata Theatre, National Centre for the Performing Arts, Mumbai, India (1980)
Metro-Dade Cultural Center, Miami, Florida (1982)
Chapel of St. Basil and the Academic Mall at the University of St. Thomas, Houston, Texas
Republic Bank Center (renamed Bank of America Center), Houston, Texas (1983)
Transco Tower (renamed Williams Tower), Houston, Texas (1983)
Cleveland Play House, Cleveland, Ohio (extension; 1983)
Wells Fargo Center, Denver, Colorado (1983)
PPG Place, Pittsburgh, Pennsylvania (1984)
The Gerald D. Hines College of Architecture, University of Houston, Houston, Texas (1985)
Lipstick Building, New York City, New York (1986)
Comerica Bank Tower, Dallas, Texas (1987)
190 South LaSalle Street, Chicago, Illinois (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1987)
Gate of Europe, Madrid, Spain (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1989–1996)
191 Peachtree Tower, Atlanta, Georgia (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1990)
The Museum of Television & Radio (renamed Paley Center for Media), New York City, New York (1991)
Chapel of St. Basil at the University of St. Thomas, Houston, Texas (with John Manley, Architect; 1992)
Science and Engineering Library at Ohio State University, Columbus, Ohio (1992)
AEGON Center, Louisville, Kentucky (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1993)
One Detroit Center, Detroit, Michigan (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1993)
Visitor's Pavilion, New Canaan, Connecticut (1994)
Turning Point at Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio (1996)
Philip-Johnson-Haus, Berlin, Germany (1997)
First Union Plaza, Boca Raton, Florida (2000)
Interfaith Peace Chapel on the Cathedral of Hope campus, Dallas, Texas (2010)
DASAR PEMIKIRAN ARSITEK Pada dasarnya Philip johnson mengadopsi pemikiran dari arsitektur modern, hak tersebut dikarenakan Philip johnson berada diantara arsitek - arsitek yang menganut pedoman arsitek modern yaitu "form, follow, functions". Oleh karena itu, pola pemikiran dalam setiap karay desain dari arsitek ini menganut gaya - gaya ataupun pedoman dari arsitektur modern dimana dapat dilihat dari karyanya yang fenomenal yaitu "The Glass House". Pada karyanya itu, Philip Johnson mengaplikasikan sebuah rancangan bangunan yang simple namun fungsi dari bangunan tersebut dibuat senyaman mungkin untuk dihuni oleh penghuninya. Terlihat bahwa Philip johnson membuat sebuah bangunan yang dinding pelingkupnya sepenuhnya di lingkupi dengan kaca, dimaksudkan agar penghuni dapat merakan view landscape di sekitar bangunan sehingga seakan - akan tidak ada ruang penyekat antara bangunan dengan alam sekitarnya. Pada karyanya yang lain, yaitu "Gedung Seagram, New Yotk", Philip johnson juga menerapkan konsep yang sama yaitu "form, follow, functions" dimana pada rancangan "gedung Seagram" ia berkolaborasi dengan Ludwing Mies Van Der Rohe yang dikenal sebagai salah satu arsitek modern yang berpengaruh pada zaman arsitektur modern. Penerapan konsep "form, follow, functions" pada gedung seagram diterapkan dengan baik oleh kedua arsitek tersebut. Dimana terlihat bangunan pencakar langit tersebut di lapisi dengan rangka baja yang dinding pelingkupnya dikombinasikan dengan kaca sehingga seakan - akan penghuni dari bangunan tersebut berinteraksi dengan bangunan disekitarnya. Pada karyanya yang paling kontroversial yaitu "gedung kntor pusa AT&T" ia juga menerapkan konsep "form,follow,functions" pada bangunan, namun konsep tersebut dikombinasikan dengan gaya arsitektur klasik dimana dilihat pada lantai dasar bangunan terdapat pilar besar yang seakan - akan menopang bangunan tinggi tersebut. Pilar besar tersebut
mengingatkan kita akan rancangan darigedung "white house" atau gedung kepresidenan pusat amerika serikat, dimana terdapat pilar - pilar besar yang menyusun gedung "white house" tersebut. Pada bagian atap dari gedung kantor pusa AT&T dirancang berbentuk pelana kuda namun pada bagian tengah atap tersebut dibuat bolong (kosong) sehingga menyerupai furniture klasik dari inggris yang bernama "chippendelle". Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa konsep atau jalan pemikiran dari Philip Johnson sama dengan arsitek arsitek modern yang menganut paham arsitektur modern pada kala itu yaitu paha "form, follow, function" dimana sebuah bangunan dirancang untuk membuat sipenghuni nyaman dan bangunan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dari sipenghuni tersebut, sehingga bentuk dari bangunan itu dikesampingkan dan lebih diutamakan untuk fungsi dari bangunan itu sendiri. Ciri – ciri dari arsitektur modern
Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam) Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis. Berupa khayalan, idealis Bentuk tertentu, fungsional Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah. Less is more Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut. Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
Singular (tunggal) Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam). Nihilism Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan.
KESIMPULAN Philip Cortelyou Johnson adalah salah satu arsitek modern dari Amerika yang sangat berpengaruh dalam dunia Arsitektur modern. Philip Johnson (8 Juli 1906 - 25 Januari 2005) lahir di Cleveland, Ohio. Pada awalnya, Philip Johnson bukanlah seorang arsitek, dia bekerja sebagai kritikus, penulis, sejarawan dan seorang direktur museum. Dia meraih gelar A.B. dalam sejarah arsitektur dari Universitas Harvard yang tertarik pada Sejarah dan Filsafat, terutama pada karya Pra-Sokrates. Pada tahun 1949, setelah beberapa tahun menjabat sebagai direktur utama Museum of Modern Art di Departemen Arsitektur, dia merancang rumah tinggal untuk dirinya di New Canaan, Conecticut untuk tesis meraih gelar masternya. Rumah tinggal tersebut sekarang lebih dikenal dengan nama Glass House. Pemahaman yang ia anut sebagai dasar pemikirannya dalam mendesain sebuah bangunan berpacu pada konsep – konsep modern yang cenderung mengutamakan kesan yang dinamis, bentuk yang menyesuaikan fungsi dari sebuah bangunan atau ruang (form follow functions), serta pemakaian teknologi yang mutakhir pada bangunan. Konsep yang Philip Cortelyou Johnson terapkan pada hampir diseluruh hasil karyanya lebih mengutamakan kenyaman bagi penghuninya. Dapat dilihat dari karyanya “The Glass House ,new canaan”, connecticut, dimana bangunan tersebut hanya berbentuk kotak (kubus) dan dinding bangunan tersebut terbuat dari kaca bening, dimaksudkan agar orang dari dalam bangunan tersebut dapat melihat view diluar bangunan yang merupakan panorama landscape yang hijau. Selain itu, fungsi dari ruang dalam (interior) bangunan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dari penghuninya sendiri yaitu sebagai tempat kerja, meeting dan bersantai.
Selain itu, pada karyanya yang lain yaitu gedung “Seagram, newyork” ia berkolaborasi dengan salah satu arsitek modern yang berpengaruh yaitu “Ludwig Mies van der Rohe”, dimana ia dan Ludwig Mies van der Rohe merancang sebuah bangunan bertingkat dengan pemahan konsep “form follow function”. Bentuk bangunan yang cenderung simple yaitu kotak, terbuat dari susunan rangka baja yang tahan terhadap api yang dikombinasikan dengan dinding kaca. Pada bagian interior dari gedung seagram didominasi dengan penggunaan perak, marmer, dan travertine. Hal tersebut dimaksudkan agar penghuni dapat menikmati suasana yang kompleks pada bangunan dimana bentuk bangunan yang simple namun pada interiornya disesuaikan dengan kebutuhan dari pengunjung atau penghuninya. karyanya yang paling kontroversial yaitu "gedung kntor pusa AT&T" ia menerapkan konsep "form,follow,functions" pada bangunan, namun konsep tersebut dikombinasikan dengan gaya arsitektur klasik dimana dilihat pada lantai dasar bangunan terdapat pilar besar yang seakan - akan menopang bangunan tinggi tersebut. Pilar besar tersebut mengingatkan kita akan rancangan darigedung "white house" atau gedung kepresidenan pusat amerika serikat, dimana terdapat pilar - pilar besar yang menyusun gedung "white house" tersebut. Pada bagian atap dari gedung kantor pusat AT&T dirancang berbentuk pelana kuda namun pada bagian tengah atap tersebut dibuat bolong (kosong) sehingga menyerupai furniture klasik dari inggris yang bernama "chippendelle". Bangunan kantor pusat AT&T merupakan salah satu bangunan pencakar langit pertama yang menerapkan konsep "post modern" pada rancangan bangunanan tersebut hal tersebut menjadi cikal bakal peralihan konsep rancangan gedung pencakar langit yang awalnya menganut gaya arsitektur modern sehingga beralih ke gaya arsitektur post modern.
DAFTAR PUSTAKA Sumber dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Philip_Johnson Sumber dari : http://philipjohnsonglasshouse.org/ Sumber dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Seagram_Building Sumber dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Sony_Building_(New_York) Dikutip dari : http://kuliaharsitektur.blogspot.com/2010/09/profil-arsitek-philip-johnson.html Dikutip dari : http://wellbyimmanuel.blogspot.com/2009/11/pengertian-arsitektur-modern.html Dikutip dari : http://www.galinsky.com/buildings/att/ Dikutip dari : http://www.arsiteka.com/2008/11/seagram-building-new-york_25.html Dikutip dari : http://kontraktorrumah.com/artikel/arsitektur-rumah/17-fenomena-arsitektur-gedung-tinggi-periode-setelah-perang-dunia-ii
View more...
Comments