Pestisida Dan Teknik Aplikasi PERTEMUAN-I
July 17, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Pestisida Dan Teknik Aplikasi PERTEMUAN-I...
Description
Pestisida dan Teknik Aplikasi Aplikasi bagian
oleh : A. Muin Adnan
FUNGISIDA
Pertemuan I
I. PENDAHULUAN # Difinisi dan Nomenklatur Fungisida # Cara Kerja Fungisida # Kebutuhan Fungisida # Dampak Penggunaan Fungisida # Sejarah Penggunaan Fungisida
II. Perdagangan Fungisida Pasar Global Pasar Global Fungisida Bedasar Komoditas Tanaman III. Penemuan Fungisida Target Penemuan Fungisida Skrining Fungisida Formulasi Aplikasi
IV. Cara Kerja dan Performa Fungisida Gangguan Sel GangguanUmum Umumpada padaFungsi Fungsi Sel •• Gangguan Fungsi Membran Sel Gangguan Fungsi Membran Sel
GangguanProses-proses Proses-proses Nukleus ––Gangguan Nukleus ––Pengaruh Dinding SelSel Pengaruhpada padaFungsi Fungsi Dinding
• Penghambatan Sintesis Protein • Penghambatan Sintesis Protein Penghambatan Respirasi
Penghambatan Respirasi
Cara Kerja dan Performa Fungisida (lanjutan) Gangguan Nonspesifik Pada Integritas Membran Sel Penghambatan Biosintesis Poliamin ++
• Penghambatan Pensinyalan Ca • Cara Kerja Yang Tidak Teridentifikasi • Protein Anti Cendawan – Senyawa Aktif Dalam Interaksi Tanaman-Patogen Redistribusi Fungisida Dalam Tanaman
V. Resistansi Patogen Terhadap Fungisida Risiko Resistansi Pengelolaan Pengelol aan Resistansi
VI. Produk Alami dan Pengendalian Hayati Produk Berasal Dari Sumberdaya Alam Produk-Produk Fermentasi Agens Biokontrol
I. Pendahuluan # Difinisi dan Nomenklatur Fungisida (FS)
Difinisi fungisida Fungus (cendawan) – caedo (to kill; pembunuh) Secara harfiah :
Agens ( Agents Agents)) Pembunuh cendawan Dalam praktik pertanian :
Tidak hanya yang membunuh Fungistat Antisporulan Senyawa peningkat ketahanan tanaman thd cendawan
Juga digolongkan FS
pengertian praktis menjadi : ۞
Fungisida (FS) adalah Berbagai Agens
Dari Alam (Mikroba, Virus, tumbuhan Dll) Dari Bahan Sintetis (Kimiawi)
Yang dapat melindungi tanaman
Dari Invasi Cendawan (Pra-Infeksi)
dan/atau
Mengeradikasi Cendawan yang Telah Menginfeksi (Pasca-Infeksi)
Bagaimana dengan : • • • • •
Bakterisida Nematisida Algasida Benalusida (?) Virusida (?)
Tipe fungisida Ada 3 tipe : Protektan (protectant) Memberikan
Eradikan (eradicant) Penyembuh
proteksi pada tempat aplikasi
infeksi pada tempat aplikasi
Sistemik (systemic) Dapat
mencegah perkembangan penyakit pada
tempat yang tidak diaplikasi; ada translokasi
Perbedaan 3-tipe tersebut berdasar : Waktu aplikasi relatif terhadap infeksi Penyerapan dan mobilitas dalam jaringan tanaman
Preventif versus Kuratif
Preventif atau propilaksi propilaksis, s, pencegahan
infeksi dengan penghambatan
patogen sebelum terjadinya penetrasi disebut FS protektif atau protektan
Kuratif Penyembuhan
atau terapi, mengeliminasi patogen setelah infeksi Disebut fungisida kemoterapeutan atau kuratif
Cara aplikasi fungisida :
Kecuali injeksi (infus) ke dalam batang tanaman
Pencelupan atau pembasahan benih Penyemprotan pada daun Penyiraman tanah di sekitar akar tidak mampu menerobos ke dalam jaringan yang jauh dari tempat tempat aplikasi
Tidak dapat menyembuhkan infeksi internal Hanya dapat digunakan sebagai protektan Dapat sebagai kemoterapeutan untuk Erysiphaceae, Meliolaceae
Hubungan antara mobilitas dalam tanaman dan potensi FS dalam pengendalian penyakit
Tingkat mobilitas
Potensi FS Protektan
Tidak terabsorbsi Terabsorbsi
Kemoterapeutan
-tidak
ditranslokasi Terabsorbsi
Terapeutan untuk Patogen permukaan
ditranslokasi
atau eradikan untuk patogen daun
Sistemik
Keuntungan fungisida sistemik
Dapat mencapai tempat yang tidak diaplikasi Tidak perlu aplikasi berulang-ulang Tidak mudah hilang oleh hujan atau angin Tidak mudah terdegradasi oleh cuaca
Bandingkan dengan FS non-sistemik
Tempat bekerja fungisida sistemik
Protektan atau Terapetan ?
Aplikasi pada akar melindungi daun dari
Perkecambahan spora (dimetirimol dan etirimol) perkembangan patogen setelah penetrasi
Cara translokasi sehubungan dengan aktivitas sistemik
Sistemik lokal aplikasi
permukaan daun atas melindungi permukaan bawah daun (difusi)
Translokasi melalui silem, aplikasi akar melindungi daun
Cara Kerja Senyawa Sistemik
۞
Aktivitas langsung FS
۞
in vitro mempunyai aktivitas fungisidal
Aktivitas tidak langsung Senyawa
in vitro tidak memiliki aktivitas fungisidal Secara in vivo dapat menekan aktivitas cendawan patogen
FS sistemik versus kemoterapeutan sistemik
Kebutuhan Fungisida
Dikondisikan
oleh adanya:
Permasalahan
penyakit tanaman Peningkatan populasi dunia Meningkatnya pendapatan
Keuntungan secara langsung
Bagi
petani
rendahnya
biaya produksi
peningkatan disertai
hasil
peningkatan keuntungan
Bagi konsumen konsumen peningkatan
variasi
kualitas dan kuantitas produk
pangan
rendahnya
harga produk
Empat faktor dalam proses produksi tanaman : a. Varietas tanaman
b. Nutrisi mineral c. Suplai air d. Pengelolaan tanaman teknik budidaya
pengendalian OPT Tiap faktor dapat sebagai Faktor dominan Faktor pembatas Tergantung jenis tanaman, praktik pertanian kondisi
setempat
on o :
Irigasi (suplai air),
faktor penentu dalam produktivitas tanaman
Kombinasi irigasi dan varietas produksi tinggi peningkatan hasil yang dramatis tetapi harus disertai input pupuk kimia tinggi
pasti akan diikuti oleh pertumbuhan gulma infestasi artropoda hama infestasi berbagai macam patigen Ancaman
yang harus ditanggulangi
Diperlukan Pestisida !!!???
Produktivitas sekitar
tanaman karena aplikasi FS
tiga kali dari biaya aplikasi
1970-an,
pengendalian penyakit tepung pada barley menningkatkan hasil sekitar 6.5 % biaya perlakuan sekitar $ 7/ha (nilai (nila i 1972) mendapat tambahan $ 21/ha
Penggunaan FS spektrum luas seperti strobilurin dan triazol Peningkatan hasil lebih dari 15 % equivalen dengan keuntugan $100/ha untuk biaya pengendalian $25/ha, dengan rasio B/C 4:1
Penggunaan FS pada cerealia di Eropa Barat
senilai 2-3 juta ton biji per tahun sama dengan $300 – 400 juta Pada varietas tanaman tertentu yang tidak dapat dibudidayakan tanpa pengendalian penyakit keuntungan
yang diperoleh melalui penggunaan FS sangat signifikan Akhir 1800-an, masalah penyakit karat kopi sering terjadi di India, Sri Lanka dan Afrika tingkat produksi menjadi tidak ekonomis perubahan dari budidaya kopi menjadi teh Industri kopi sampai saat ini masih sepe-nuhnya tergantung pada penggunaan FS
Sejarah Penggunaan Fungisida
Sejarah Penggunaan Fungisida Penderitaan
manusia akibat penyakit Tanaman
Penyakit
karat pada gandum telah diketahui sejak jaman Romawi dulu
dianggap akibat kemarahan para dewa
pencegahan melalui upacara-upacara persembahan kepada dewa Robigus dan Robigo saat itu dewa tidak sepenuhnya dipercaya pengendalian secara kimiawi juga dilakukan, dengan belerang, yang saat itu masih misterius
Dampak kejadian lain dari penyakit tanaman :
۞
۞
۞
۞
943 penyakit cendawan di Eropa, yang disebut penyakit “St Anthony’s fire” pada manusia dengan gejala “meratap dan kejang” kini diketahui akibat megkonsumsi biji rye yang terkontaminasi alkaloid yang terdapat dalam Claviseps purpurea purpurea 1750, di Eropa penyakit-penyakit pada cerealia secara ekonomi sangat merugikan Akademi
Seni dan Sain Perancis adakan sayembara untuk tulisan terbaik mengenai penyebab dan pengendalian penyakit smut (bunt ) pada gandum solusi belum dite-mukan hingga 10 tahun kemudian
10
tahun kemudian lebih dari setengah tanaman gandum di Perancis gagal oleh Ustilago nuda
Seorang
peneliti bernama Tillet
Menjelaskan
penyebab penyakit bunt, diberi nama
Tilletia tritici percobaan
efikasi berbagai macam perlakuan terhadap T. tritici tanaman
diaplikasi dengan bahan campuran kapur atau urin relativ terbebas dari penyakit bunt perlakuan benih terhadapT. terhadapT. tritici perintis pertama praktik perlakuan fungisi-da pada
Tillet
benih
Faktor penyakit tanaman dalam keberlangsungan beberapa industri Industri anggur
penyakit tepung, Uncinula necator , mula-mula di Belanda dalam 1845,
diikuti oleh penyakit embun bulu, Plasmopara viticola viticola akhir 1850-an
Dalam periode ini juga tercatat sebagai awal penggunaan fungisida modern
sulfur untuk pengendalian U. necator di necator di Belanda
belum didapat produk sulfur yang dapat diaplikasikan secara mudah dalam area luas
Faktor penyakit tanaman dalam keberlangsungan beberapa industri (lanjutan)
1855, Bequerel memproduksi bentuk sulfur lembut (halus) dapat diaplikasikan secara merata pada permukaan tanaman (bagaimana proses pembuatannya ?)
1885, campuran Bordeaux oleh Millardet (tembaga sulfat dan kapur) untuk pengendalian P. viticola efektif
terhadap penyakit hawar pada kentang Banyak versi campuran ini, tetapi campuran yang esensial sampai saat ini masih digunakan untuk mengendalikan penyakit cendawan pada berbagai macam tanaman
Pengembangan
FS thd penyakit pada anggur di Perancis, merangsang penelitian FS internasional 1886,
percobaan di USA untuk evaluasi semua jenis FS unggulan di Perancis terhadap : penyakit busuk hitam (Guignardia (Guignardia bidwellii) bidwellii) pada anggur
kudis,Venturia kudis, Venturia inaequalis pada apel Sphaerotheca fuliginea pada anggur dan sejumlah patogen pada sayuran tepung,
Kolaborasi USDA dan para pakar Perancis menguji hubungan dosis, biaya serta waktu optimum penyemprotan dan fitotoksisitas produksi
gandum sangat dibatasi penyakit karat, hingga datangnya fungisida sistemik dalam pertengahan tahun 1960-an
Tanaman
lainnya juga mengalami gangguan penyakit karat ۞
۞
1869, pada kopi di Sri Lanka, dalam 10 tahun produktivitas turun lebih dari 50 % Banyak perkebunan kopi diganti dengan teh
۞
۞
Perkebunan kopi di Sri Lanka dan India saat ini sepenuhnya tergantung pada fungisida Senyawa organik kompleks untuk perlakuan benih pada gandum dalam pengendalian penyakit karat
۞
dyestuff dalam Senyawa arsenik dan intermediat dyestuff dalam industri farmasi, memicu fitopatologis German dalam penelitian yang sama Hasilkan FS sintetik fenol yang mengandung unsur merkuri, tembaga dan timah
Ditemukan oleh Bayer senyawa bermerkuri dan fenol berklor, mendorong pengembangan perlakuan benih dengan merkuri organik
Produk yang pertama adalah : Uspulum, diintroduksi dalam 1915 oleh Bayer, diikuti oleh Ceresan dari ICI (1929) diikuti Agrosan G, juga dari ICI (1933)
Produk-produk merkuri, tembaga dan timah
Populer
dan menyebar luas
Bayer, ICI berkembang menjadi perusahaanperusahaan utama dalam industri agrokimia dari akhir 1850-an produk-produk
berbasis merkuri dilarang dalam 1970-1980-an karena mencemari tanah
Selama
Perang di Eropa kegiatan pertanian
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri Setelah
krisis mereda, pertanian diperhatikan kembali, merupakan awal bangkitnya teknologi FS pertanian
Awalnya
sebagian besar produk yang diintroduksi benar-benar untuk merespon kebutuhan petani
Ketika
itu, Bisnis FS diperoleh dari pengendalian penyakit tanaman yang sebelumnya tidak dikendalikan dan kompetisi antar perusahaan relatif ringan
FUNGISIDA
NON-SISTEMIK
tidak dapat mengendalikan patogen-patogen yang sudah mapan di dalam jaringan tanaman aplikasi
harus sebelum kolonisasi patogen
Patogen
berkembang pada jaringan baru yang terbebas dari deposit fungisida
Aplikasi
۞
۞
۞
harus berkali-kali
Namun FS-NS cara kerjanya non-spesifik masih handal dalam pengendalian patogen minor untuk mengatasi resistansi patogen terhadap FSsistemik
Berkembangnya FS sistemik
Sebelum semua dikembangkannya akhir 1960-an, senyawa FS FS-S bersifat protektan non-sistemik
Fungisida
sistemik (FS-S) telah merebut pasar FS non-sistemik (FS-NS)
FS-S, pada daun dapat mengendalikan penyakit dengan membunuh miselium cendawan tepung atau lebih umum melalui pencegahan germinasi spora
Jumlah produk
Tahun
Gambar 2.1. Perkembangan fungisida non-sistemik (▲) dan sistemik (●)
Sifat-sifat
Tingkat
FS-S
dan durasi pengendaliannya lebih baik
Lebih fleksibel dalam penggunaannya Namun
gagal memberikan hasil pengendalian penyakit secara sempurna
Karena
itu, penelitian terus berlangsung untuk
mendapatkan
produk yang lebih efektif mendapatkan teknologi pengendalian yang lebih baik
Persyaratan penting yang diperlukan Aman
terhadap pekerja pabrik pengguna konsumer harus
tanaman yang diaplikasi
dijamin tidak mencemari lingkungan
Selain itu, fungisida ha rus memiliki sifat-sifat seperti dalam Tabel harus 1.3.
Sifat
Tipe perbaikan produk
Aman
Keananan
bagi pengguna Diterima lingkungan Aman
Keragaan
Penggunaan
Biaya
terhadap konsemer produk yang diaplikasi
Memiliki
spektrum pengendalian yang luas Memiliki periode pengendalian yang cukup lama Meningkatkan kepercayaan Memiliki aktivitas anti resistan Memperbaiki keamanan tanaman Kompatibel
dengan produk lainnya Mudah dibuat formulasi Aman diaplikasikan Biaya
tiap perlakuan murah karena hal sebagai berikut : Harga fungisida lebih murah Tingkat (dosis) penggunaan yang rendah Sedikit perlakuan tiap musimBiaya aplikasi
lebih murah
View more...
Comments