Perumusan Tujuan Dan Sasaran

September 12, 2017 | Author: Nadhilla Oktavianty | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Perumusan tujuan dan sasaran dalam sistem informasi perencanaan...

Description

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN “Perumusan Tujuan dan Sasaran”

Nadhilla Oktavianty

D1091141009

Filasiar Tiar Martin

D1091141012

Ganjar Ilham Wahyudi

D1091141020

Elsa Yulianti Utami

D1091141021

Mujahid Ilwathon

D1091141028

FAKULTAS TEKNIK PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 2016

A. Definisi Perumusan Tujuan dan Sasaran Sebuah rencana dalam penyusunannya terdapat step-step yang harus dilakukan salah satunya adalah merumuskan tujuan yang merupakan satu diantara tahap awal dari siklus perencanaan. Berikut ini merupakan pengertian tujuan dalam konteks perencanaan wilayah dan kota yaitu : 1. Suatu pencapaian yang diinginkan dari kegiatan perencanaan, yang dinyatakan dalam istilah yang bersifat kualitatif (Dusseldorp) 2. Pernyataan yang memberikan pedoman nyata tentang tindakan yang diinginkan dari suatu kegiatan perencanaan (Bendavid) 3. Keinginan atau kehendak yang bersifat umum yang pencapaiannya sangat diharapkan, bersifat jauh dan belum tentu dapat dirumuskan dan diprogram dengan cukup spesifik untuk dikaitkan secara kuantitatif dalam rencana komprehensif. Tujuan lebih menunjukkan apa yang ingin dicapai sehingga sasaran kebijakan dan perencanaan lebih lanjut dapat diarahkan (Branch) Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan perumusan tujuan berkaitan dengan pencapaian yang diinginkan dari hasil kebijakan atau keputusan yang sebelumnya sudah didiskusikan bersama dan sepakat sehingga tujuan tersebut akan menjadi pedoman dalam menentukan tindakan yang sesuai. Tujuan biasanya digunakan dalam jangka panjang dan menengah. Berikut ini merupakan contoh tujuan dari RDTR Kota Pontianak Tahun 2011-2033.

2

Gambar 1 Contoh Perumusan Tujuan Sumber : RDTR Kota Pontianak Tahun 2011-2033

Setingkat lebih rinci dari tujuan, sasaran merupakan pernyataan operasional dari keinginan yang lebih jelas sekaligus menyajikan tahaptahap spesifik untuk mencapai tujuan tertentu. Kegiatan perumusan sasaran dalam perencanaan wilayah dan kota yaitu suatu pernyataan spesifik yang menyangkut pencapaian tujuan yang bersifat terukur dan mempunyai kerangka waktu dalam pencapaiannya. Berikut ini merupakan contoh dari sasaran.

Gambar 2 Contoh Perumusan Sasaran Sumber : RDTR Kota Pontianak Tahun 2011-2033

3

Perbedaan Tujuan dan Sasaran yaitu tujuan merupakan keinginan (intentions or desires), yang bersifat umum dan mengandung pengharapan, dan pencapaiannya jauh dan tak terbatas. Dalam perencanaan komprehensif untuk perkotaan, tujuan berasosiasi dengan keinginan atau harapan jangka panjang (Artikel 3, Branch.dan Robinson, 1968 dalam Achmad Djunaedi, 2002). ”Tujuan" bersifat luas dan umum (broad and general), sedangkan "sasaran" bersifat lebih rinci dan memperlihatkan langkah atau gerakan menuju pencapaian tujuan (Artikel 1, McLoughlin, 1969 dalam Achmad Djunaedi, 2002). Merumuskan tujuan dan sasaran untuk menyusun sebuah rencana sangat penting dilakukan karena ”Tanpa penetapan tujuan, pencapaian visi hanyalah sebuah impian” Pentingnya penetapan sasaran : “Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan” B. Peran Perencana dalam Menentukan Tahapan Perumusan Tujuan dan Sasaran Dalam merumuskan tujuan dan sasaran diperlukan keterlibatan dari beberapa pihak salah satunya yaitu dari peran perencana. Menurut McLoughlin (1969), tahapan perumusan tujuan : 1. Pengumpulan aspirasi klien 2. Perumusan tujuan dan sasaran antar para profesional 3. Presentasi dan diskusi / dialog dengan klien literasi terus sampai tercapai kesepakatan (konsensus) Peran perencana dalam perumusan tujuan dan sasaran pada tahap pengumpulan aspirasi klien. Klien bisa jadi adalah masyarakat yang merupakan subyek nantinya melaksanakan hasil rencana. Pada tahap ini perencana berusaha mengumpulkan aspirasi masyarakat berupa pendapat/ide terkait isu-isu pembangunan yang menjadi pertimbangan perencana untuk membuat tujuan dan sasaran. Tahap yang kedua adalah tahap perumusan tujuan dan sasaran antar para profesional. Setelah mendapat ide dari masyarakat, perencana 4

melakukan diskusi dengan para profesional dari pemangku kepentingan lainnya. Misalnya pemerintah daerah, umumnya untuk membuat suatu rencana tata ruang/rencana pembangunan tujuan dan sasarannya diharapkan dapat bersinergi dengan visi misi kepemimpinan kepala daerah tersebut. Para profesional dapat pula berasal dari kalangan ahli dari berbagai disiplin ilmu. Tahap yang ketiga adalah presentasi dan diskusi/dialog dengan klien literasi terus sampai tercapai kesepakatan. Pada tahap ini perencana sebagai leader berusaha untuk mencapai sebuah kesepakatan dengan masyarakat tentang tujuan dan sasaran pembangunan daerahnya melalui sosialisasi. Selain tahapan perumusan tujuan ada juga kriteria perumusan tujuan dan sasaran yaitu : -

Specific yaitu jelas, tidak mengundang multi interpretasi

-

Measurable (Terukur)

-

Attainable/ Achievable (Dapat dicapai)

-

Relevant/realistic (Sesuai dan realistis)

-

Time bound (Terikat dengan waktu) Inovasi yang akan dilakukan yaitu menerapkan sistem informasi secara online dimana informasi tersebut bisa menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi atau ide untuk kepentingan pembangunan di daerahnya. Mengingat bahwa setiap pembangunan yang akan dilakukan hasilnya dinikmati oleh masyarakat, masyarakat pasti lebih memahami apa yang diprioritaskan di desanya, selanjutnya aspirasi dari masyarakat akan dijadikan pertimbangan perencana dalam menentukan tujuan dan sasaran. Tak hanya itu sistem informasi ini juga digunakan oleh masyarakat untuk mengadu, berkeluh kesah ataupun bertanya tentang segala sesuatu. Sistem informasi online bersifat terbuka dalam arti setiap masyarakat bisa dengan mudah mengakses informasi, sebagai alternatif tanya jawab antara pemerintah atau pihak pemangku kepentingan dengan masyarakat. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat contoh real dibawah ini yang

5

sudah diterapkan di Provinsi Lampung dengan nama Usulan Pembangunan Daerah. Masyarakat Lampung bisa langsung download aplikasi ini di android handphonenya masing-masing. Didalam aplikasi tersebut sudah tersedia agenda perencanaan daerah dan daftar usulan masyarakat sehingga dari usulan tersebut akan menjadi pertimbangan oleh Pemerintah Lampung.

Gambar 3 Contoh Aplikasi Sumber : Google Play Store

Sebuah aplikasi tentunya memerlukan menu untuk memudahkan pengguna dalam mengakses informasi. Menu tersebut sebaiknya dibuat agar mudah digunakan oleh semua kalangan, seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4 Menu yang terdapat dalam aplikasi Sumber : Google Play Store

6

DAFTAR PUSTAKA Pontoh, Nia dan Kustiwan, Iwan.2009.Pengantar Perencanaan Perkotaan. Bandung : Penerbit ITB Hal 316-317 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Lampiran III. http://hukum.unsrat.ac.id/men/mendagrip2010_54_lamp3.pdf. Diakses tanggal 17 Oktober 2016. Iswahyudi Christian. 2012. Tujuan dan Tahapan dalam Pembuatan Perencanaan pada sebuah perusahaan atau organisasi. https://www.academia.edu/12001026/Tujuan_dan_Tahapan_Dalam_Pe mbuatan_Perencanaan_Pada_Sebuah_Perusahaan_atau_Organisasi. Diakses tanggal 17 Oktober 2016. https://xmus.wordpress.com/2010/12/05/perumusan-tujuan-dan-sasaran/ diakses tanggal 17 Oktober 2016. http://slideplayer.info/slide/2340573/Manajemen-Strategi diakses tanggal 17 Oktober 2016.

7

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF