Pertumbuhan Somatik Dan Perkembangan Selama Masa Remaja
February 13, 2018 | Author: Ningrum Wahyu Setyowati | Category: N/A
Short Description
gifogsa...
Description
2.1 Pertumbuhan Somatik dan Perkembangan Selama Masa Remaja Masa remaja merupakan suatu periode dalam lingkaran kehidupan diantara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Perubahan biolodis, psikologis, lingkungan, sosial dan hukum memengaruhi awal dan akhir masa remaja. Pubertas sering digambarkan sebagai permulaan masa remaja, meskipun ratarata usia awal pubertas terjadi pada anak perempuan adalah 11,2 tahun dengan kisaran antara 8 – 13 tahun. Pada laki-laki awal pubertas terjadi pada usia 11,6 tahun dengan kisaran antara 9,5 – 13,5 tahun. Semua jaringan tubuh dipengaruhi oleh perubahan biologis selama pubertas.
Pertumbuhan
sistem
reproduksi,
kardiovaskuler,
dan
muskuloskeletal selama masa ini sangat berkaitan. Perubahan biologis terbesar yang terjadi pada masa pubertas dapat digolongkan ke dalam 6 golongan,
yaitu
pertumbuhan
tulang,
perubahan
komposisi
tubuh,
perkembangan kardiorespirasi, hematologik, perkembangan neuroendokrin, dan maturasi sistem reproduksi. Usia kronologis tidak selalu berhubungan dengan maturitas biologis. Tahap angka maturasi seksual, seperti yang dijelaskan oleh Tanner dan Marshall, memberikan penilaian yang lebih akurat untuk tahap perkembangan masa remaja. 1. Pertumbuhan Tulang Pacu tumbuh sekunder pada masa pubertas kira-kira mencapai 25% tinggi pada akhir dewasa. Pacu tumbuh yang terjadi pada anak perempuan terjadi pada tingkat maturitas yang lebih dini daripada naka laki-laki. Anak perempuan mencapai tiggi rata-rata akhir dewas 163, 8 cm pada rerata usia 16 tahun dibanding dengan 176,8 cm pada rerata usia 18 tahun. Penilaian pertumbuhan tulang selam amasa remaja dilakukan dengan
menggunakan
kurva
kecepatan
pertumbuhan
dengan
memperhatikan tingkat maturitas seksual yang spesifik terhadap jenis kelamin.
Usia
tulang
dapat
ditentukan
dengan
menggunakan
ronsenogram tangan. 2. Perubahan Komposisi Tubuh Selama masa remaja terjadi perubahan komposisi tubuh yang signifikan. Perubahan berat badan mencapai pucak selama pacu tumbuh dan diperkirakan mencapai selama pacu-tumbuh dan diperkirakan mencapai
lebih dari 40% berat badan ideal. Penambahan berat badan berbeda menurut jenis kelamin dengan peningkatan massa tumbuh tanpa lemak pada anak laki-laki dari 80% menjadi 90%, dan penurunan pada anak perempuan dari 80% mnejadi 75%. Rerata lemak badan pada anak perempuan meningkat dari 15,7 menjadi 26,7%. Rerata lemak badan pada anak laki-laki meningkat dari 4,3% menjadi 11,2% pada awal pubertas (biasanya Tanner 1 – 2) dan tetap konstan hingga masa dewasa. Anak perempuan secara khas lebih mempunyai jaringan lemak subkutan di pelvis, payudara, punggung atas dan daerah lengan. Segera setelah pacu pertumbuhan lengkap, massa otot mencapai puncak; untuk anak perempuan Tanner 3 – 4 dan untuk anak laki-laki Tanner 5. Peningkatan massa otot ini dapat diukur dengan memantau peningkatan ekskresi kreatinin. 3. Perkembangan Hematologik Volume darah, masa eritrosit, dan hematokrit meningkat selama masa pubertas pada anak laki-laki. Parameter yang sama ini tetap sama untuk anak perempuan. 4. Perubahan Kardiorespirasi Terdapat perubahan yang signifikan pada sistem kardiovaskular selama masa remaja yaitu berat jantung menjadi dua kali lipat, serta tekanan darah meningkat pada anak laki-laki dan stabil pada naka perempuan. Penurunan denyut jantung yang terlihat pada akhir masa kanak-kanak menjadi stabil pada masa remaja setelah pertumbuhan jantung. Pada sistem respirasi, ukuran paru meningkat seiring penurunan frekuensi pernapasan dan peningkatan kapasitas vital yang signifikan. 5. Perkembangan Neuroendokrin Pada sistem saraf pusat, tidak terjadi perubahan besar-besaran pada struktur maupun massa otak. Baru-baru ini telah dilaporkan terdapat perubahan pada aktivitas listrik otak selama masa remaja menjadi irama alfa yang lebih dominan pada massa dewasa. Kotrol neurendokrinologik pada masa pubertas malalui aksi hipotalamus –hiposis. 6.
View more...
Comments