Pertumbuhan Penduduk Dan Pembangunan Ekonomi
September 20, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Pertumbuhan Penduduk Dan Pembangunan Ekonomi...
Description
PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN EKONOMI : PENYEBAB, KONSEKUENSI DAN KONTROVERSI
MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan Dosen Pengampu : Efi Fitriani, S.E., M.Si
OLEH : Nada Soraya Limbong
A10140440
Fitri Siti Robiatul Adawiyah
A10150069
Desi Yulianti
A10150076
Tara Puti Angginia
A10150154
Aditya Kirana Prasetia
A10150157
Djorkaeff Delpiero Kainama
A10150199
Mochammad Rayna Fatriawan
A10150408
Hadi Satria Ganefi
A10159427
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI EKUITAS 2017
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ........................................................................................................... ..................................................... ............................................................................... ......................... I BAB I .............................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1 BAB II ...................................................... ............................................................................................................ ....................................................................................... ................................. 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2 2.1 Isu pokok : pertumbuhan penduduk dan kualitas hidup ........................................................ ................................................. ....... 2 2.2 Pertumbuhan penduduk : di masa lalu, masa kini dan masa depan ...................................... 2 a.
Sejarah pertumbuhan penduduk dunia ..................................................... ............................................................................. ........................ 2
b.
Struktur penduduk dunia .................................................................................................. ............................................... ................................................... 3
c.
Momentum tersembunyi dari pertumbuhan penduduk .................................................... ............................................. ....... 4
2.3 Transisi Demografis .............................................................................................................. 4 2.4 Penyebab tingginya fertilisasi di Negara berkembang : Model Malthus dan Rumah tangga 5 a.
Perangkap populasi Malthus .................................................. ............................................................................................ .......................................... 5
b.
Kritik terhadap populasi Malthus ..................................................................................... .................................................... ................................. 5
c.
Teori mikroekonomi fertilitas rumah tangga ..................................................... ................................................................... .............. 5
d.
Permintaan akan anak di Negara berkembang ................................................................. ................................................... .............. 5
e.
Implikasi terhadap pembangunan dan fertilitas ............................................................... ................................................. .............. 6
2.5 Konsekuensi tingkat fertilitas yang tinggi : Beberapa perbedaan pandan pandangan gan ....................... 6 a.
Bukan masalah yang sesungguhnya ................................................................................. ................................................ ................................. 7
b.
Pertumbuhan penduduk memang masalah yang sesungguhnya ...................................... ........................ .............. 7
BAB III ......................................................................................................................................... 10 KESIMPULAN ................................................. ....................................................................................................... ............................................................................ ...................... 10 3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 10
I
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjelang abad ke 21 total penduduk dunia mencapai 6,1 milyar jiwa. Menurut proyeksi PBB, penduduk dunia akan mencapai lebih dari 9,2 milyar milyar jiwa pada tahun 2050 sebelum pada akhirnya mencapai 11 milyar pada tahun 2200 dan kemungkinan 90% 90 % dari semua itu akan tinggal di Negara berkembang. Dalam bab ini kita akan membahas tentang pertumbuhan penduduk dan kaitannya dengan perkembangan ekonomi. Kita akan memulai mebahas ini dengan menyimak latar belakang sejarah serta trend populasi akhir-akhir ini dan termasuk distribusi penduduk dunia du nia yang telah mengalami perubahan. 1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pertumbuhan penduduk dunia dan struktur penduduk dunia serta bagaimana momentum tersembunyi dari pertumbuhan penduduk? 2. Jelaskan teori perangkap populasi Malthus dan apa kritik terhadap teori tersebut? 3. Jelaskan tentang permintaan akan anak di Negara berkembang? 4. Bagaimana implikasi terhadap pembangunan dan fertilisasi? 5. Jelaskan beberapa perbedaan pandangan tentang konsekuensi tingkat fertilitas yang tinggi?
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Isu pokok : pertumbuhan penduduk dan kualitas hidup
sebelumnya ya Setiap tahunnya sekitar 80 juta manusia lahir di dunia. Peningkatan seperti itu sebelumn terjadi masalah ini menyangkut kepentingan pembangunan serta soal kesejahteraan umat manusia keseluruhan, tapi permasalahan ini sangat serius karena menimbulkan efek yang sangat besar. Seandainya usaha-usaha yang dilakukan ini berhasil seperti meningkatkan taraf hidup masyarakat seperti memperbaiki tingkatan pendapatan, pendidikan dan kesejahteraan umum meningkat. Serta termasuk juga peningkatan kepercayaan rassa hormat, harga diri dan kebebasan untuk memilih. 2.2 Pertumbuhan penduduk : di masa lalu, masa kini dan masa depan
a. Sejarah pertumbuhan penduduk dunia Dari dua juta tahun keberadaan manusia di bumi pada waktu itu masih sangat terbatas. Tatkala manusia ini mulai membudayakan bahan pangan, pertanian menetap sekitar 1200 tahun yang lalu dan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa. Pada zaman masehi, sekitar 200 tahun yang lalu penduduk dunia bertambah hamper 250 juta jiwa atau seperlima penduduk china sekarang ini. Pada tahun pertama setelah masehi, dan dimulainya dimulain ya revolusi industry pada tahun 1750, jumlah penduduk meningkat 3 kali lipat sekitar sekitar 728 juta jiwa. Selama 200 tahun (antara tahun 1750 hingga 1950), dunia mendapat tambahan penghuni sebanyak seb anyak 1,7 milyar jiwa. Namun, hanya dalam kurun waktu empat decade terakhir ini (yakni antara tahun 1950 sampai 1990), jumlah penduduk meningkat lagi lebih dari dua kali lipat, sehingga mencapai 5,3 juta jiwa. Latar belakang atau penyebab utama terjadinya perubahan trend kependudukan secara mendadak selama perjalanan sejarah sangat berdampak pada bebagai masalah yang menimbulkan gejolak yang beresiko hilangnya nyawa serta lonjakan kematian manusia secara besar-besaran seperti musibah kelaparan, wabah penyakit, kekurangan gizi, dan perang skala besar. Sejak abad ke 20, sebagian masalah tersebut telah dapat diatasi oleh kemajuan teknologi dan perkembangan ekonomi dan berdampak tingkat kematian mencapai titik terendah sepanjang sejarah. Dengan demikian penurunan angka moralitas atau tingkat kematian yang disebabkan kemajuan teknologi dalam ilmu kedokteran dan farmasi obat-obatan. Singkatnya pertumbuhan penduduk yang begitu pesat saat ini disebebkan oleh cepatnya transisi melanda kecenderungan kependudukan dunia. Yakni semula dicirikan oleh angka 2
kelahiran dan angka kematian yang tinggi, menuju kecend kecenderungan erungan baru yang ditandai oleh tingkat kematian yang rendah namun tingkat kelahiran yang tinggi. b. Struktur penduduk dunia Distribusi penduduk dunia sangat tidak merata, baik menurut wilayah geografis, tingkat kelahiran dan kematian, maupun menurut struktur usia. Sebaran per wilayah geografis lebih dari tiga perempat penduduk dunia bertempat di Negara berkembangdan kurang seperempatnya tinggal di Negara maju. Berdasarkan tinggkat pertumbuhan penduduk yang ada sekarang di berbagai dunia bahawa distribusi regional penduduk dunia akan mengalami perubahan yang tidak terelakan sepajang tahun 2050 mendatang, bias mencapai 6,6 milyar jiwa. Yang terakhir mari kita simak distribusi atau penyebaran penduduk nasional pada table di bawah ini : Peringkat
Negara Cina india Amerika serikat Indonesia
Jumlah penduduk 2003 (jutaan) 1.289 1.069 292 221
Tingakt kenaikan (%) 0,6 1,7 0,6 1,3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Brasil Pakistan Banglades Rusia Nigeria Jepang Meksiko jerman Philipina Vietnam Mesir
177 149 147 146 134 128 105 83 82 81 72
2,7 2,2 -0,7 2,8 0,1 2,4 -0,1 2,2 1,3 1,3 2,1
Meskipun Negara-negara yang temasuk dikawasan Negara maju maupun Negara berkembang. Dan Negara yang perlu diberi perhatian khusus karena pertumbuhannya yang sangat luar biasa yaitu seperti indida, Indonesia, Brazil, Bangladesh, Pakistan, dan Nigeria. Serta Negara majupun banyak peningkatan yaitu Pakistan dan amerika serikat. Pada dasarnya laju pertumbuhan penduduk Negara maju dan Negara berkembang perbedaannya dinyatakan bahwa tingkat tingkat kelahiran di berbagai Negara berkembang umumnya jauh lebih tinggi dari negara maju. Disamping itu tingkatan kematian di Negara maju jauh lebih tinggu. Meskipun demikian, selisih tingkatan kematian tersebut jauh lebih kecil di bandingkan dengan tingkatan kelahiran.
3
Karena hal ini disebabkan oleh adanya transisi perkawinan muda dihampir seluruh Negara berkembang. Namun, pada saat ini sudah mengalami penurunan tingkatan kelahiran seperti di Negara Taiwan, korea selatan, dan singapura kerna pertumbuhan ekonomi mereka yang sangat pesat meningkat dan membaiknya kondisi kesehatan di Negara tersebut sehingga mencegah berjangkitnya berbagai penyakit menular seperti malaria, cacar, penyakit kuning dan penyakit menular lainnya yang berbahaya. c. Momentum tersembunyi dari pertumbuhan penduduk Agaknya salah satu aspek pertumbuhan penduduk yang sulit dipahami adalah kecenderungan untuk terus-menerus mengalami peningkatan yang tidak terhendti sekalipun angka kelahiran telah tel ah mengalami penurunan. Karena pertumbuhan terus maju seolah-olah laju pertumbuhan mengandung suatu daya gerak (momentum). Ada dua alasan pokok yang melatar belakangi daya gerak tersembunyi ini. Pertama, tingkat kelahiran ini tidak mungkin turun dengan waktu yang singkat karena kekuatan ekonomi, social dan institusional yang mempengaruhi tingkat kelahiran yang berabad-abad yang tidak mungkin bias hilang begitu saja karena memerlukan waktu yang cukup lama untuk mewujudkan berkurangnya tingkat kelahiran tersebut. Kedua, atas adanya momentum yang tersembunyi itu erat sekali antara denganstruktur strukturusia usiadi penduduk di Negara-negara berkembang. perbedaan besar Negara-negara berkembang dan NegaraMemperlihatkan maju yaitu dengan angka penduduk usia muda dan usia tua. 2.3 Transisi Demografis
Proses penurunan tingkat fertilitas sampai terciptanya tingkat populasi yang stabil telah diulas oleh sebuah konsep yang amat popular dalam ilmu ekonomi demografi, yakni konsep transisi demografi (demographic transition). Pada dasarnya konsep ini mencoba menerangkan mengapa hampir semua Negara-negara yang kini tergolong sebagai Negara maju sama-sama melewati sejarah populasi modern yang terdiri dari tiga tahapan besar. Sebelum melangsungkan moderenisasi ekonomi. Negara ini selama berabad-abad mempunyai laju pertambahan penduduk yang stabil atau sangat lambat. Penyebabnya meskipun angka kelahiran sangat tinggi, angka kematian mereka juga sangat tinggi, bahkan hampir sama tingginya dengan angka kelahiran ini adalah tahapan yang pertama. Tahapan kedua segara berlangsung setelah adanya moderenisasi yang kemudian menghasilkan berbagai metode penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik, makanan yang lebih bergizi, pendapatan yang lebih tinggi dan berbagai bentuk perbaikan hidup lainnya. Sehingga secara perlahan lahan usia harapan hidup penduduk di Negaranegara yang kini maju meningkat dari rata-rata 40 tahun menjadi lebih dari 60 tahun. Dengan demikian angka kematian mengalami penurunan yang cukup berarti akan tetapi penurunan angka moralitas tersebut tidak segera diimbangi oleh turunnya turunn ya tingkat fertilisasi sebagai akibatnya maka laju pertumbuhan penduduk justru mengalami peningkatan tajam bila dibandingkan dengan abadabad sebelumnya.
4
2.4 Penyebab tingginya fertilisasi di Negara berkembang : Model Malthus dan Rumah tangga
a. Perangkap populasi Malthus Dalam sebuah bukunya yang berjudul essay on the principle of population terbit tahun 1798, Thomas Malthus merumuskan sebuah konsep tentang pertambahan hasil yang semakin berkurang, lebih lanjut Malthus melukiskan suatu kecenderungan universal bahwasannya jumlah populasi di suatu Negara akan mengingkat sangat cepat pada deret ukur atau tingkat geometric (pelipat gandaan : 1,2,4,8,16,32 dan seterusnya) setiap 30 atau 40 tahun kecuali jika hal itu diredam oleh bencana kelaparan pada waktu bersamaan karena adanya proses pertambahan hasil yang semakin berkurang dari suatu factor produksi yang jumlahnya tetap maka persediaan pangan hanya akan meningkat menurun deret hitung atau tingkat eritmatik (1,2,3,4,5 dan seterusnya)bahkan karena bahan yang dimiliki setiap anggota masyarakat semakin lama semakin sempit maka kontribusi marjinalnya terhadap total produksi pangan akan semakin menurun. Para ahli ekonomi modern telah memberi nama khusus bagi gagasan Malthus yang menyatakan bahwa ledakan penduduk akan menimbulkan pola hidup yang serba paspasan (subsisten). Mereka menyebutnya model jebakan populasi ekuilibrium tingkat rendah (low level equilibrium population trap) atau bias disingkat perangkap populasi Malthus. b. Kritik terhadap populasi Malthus Model ini melupakan atau tidak memperhitungkan begitu besarnya dampak kemajuan teknologi dalam mengimbangi berbagai kekuatan negative yang bersumber dari ledakan pertambahan pendudu. Sejarah pertumbuhan ekonomi modern sangat diwarnai oleh adanya kemajuan-kemajuan teknologi yang pesat dalam berbagai macam bentuk inovasi dan penemuan penemuan penting di bidang social teknologi dan ilmu pengetahuan. Aspek utama dari pranata pertumbuhan modern ternyata bukan skala penghasilan yang terus menyusut seperti yang dikemukakan Malthus melainkan skala penghasilan yang semakin meningkat. c. Teori mikroekonomi fertilitas rumah tangga Teori perilaku konsumen konvensional mengansumsikan bahwa seorang individu berdasarkan selera selera atau preferensi-preferensi tertentu atas atas serangkaian serangkaian barang akan selalu berusaha memaksimumkan kepuasannya dari konsumsi atas barang-barang atau jasa yang ditawarkan kepadanya, tentunya sesuai dengan keterbatasan pendapatannya sendiri maupun harga-harga relative dari masing-masing barang atau jasa tersebut. d. Permintaan akan anak di Negara berkembang Tingkat permintaan terhadap anak dipengaruhi pula oleh harga atau biaya oportunitas kepemilikan anak-anak serta tingkat penghasilan keluarga yang bersangkutan. Anak bagi masyarakat miskin dipandang sebagai investasi ekonomi yang nantinya diharapkan akan mendatangkan suatu hasil baik dalam bentuk tambahan tenaga kerja maupun sebagai sampiran 5
financial orang tua dimasa lanjut usia. Dalam sebuah study empiris yang sangat teliti, professor Kuznets mencata : “penduduk di Negara berkembang mudah sekali untuk beranak pinak ka rena kondisikondisi social dan ekonomi yang ada di sekitar mereka membuat sebagian besar dari mereka memandang setiap hambatan tenaga kerja Cuma-Cuma bagi keluarga, sebagai suatu perjudian genetic, maupun sebagai jaminan social ekonomi hari tua guna bertahan hidup di tenag masyarakat yang minim perlindungan social dan cenderung di atur oleh mereka yang berada.” berada.” e. Implikasi terhadap pembangunan dan fertilitas Dampak kemajuan ekonomi dan social dalam menurunkan fertilitas di Negara berkembang akan maksimal jika sebagian penduduk terutama golongan penduduk yang paling miskin turut serta menikmati hasil-hasil kemajuan tersebut secara lebih spesifik, tingkat kelahiran di kalangan penduduk yang sangat miskin apabila : 1. Taraf pendidikan kaum wanita meningkat sehingga peranan dan status mereka pun menjadi lebih baik. 2. Kesempatan kerja untuk kaum wanita di sector-sektor non pertania meningkat. Sehingga biaya opportunitas atas waktu yang biasanya hanya mereka habiskan guna malakukan berbagai macam fungsi tradisional menjadi lebih tinggi. 3. Penghasilan keluarga meningkat berkat adanya kenaikan upah dan kesempatan kerja suami dan istri atau sebagai akibat redistribusi pendapatan dan kekayaan dari golongan mampu kepada golongan kurang mampu. 4. Tingkat moralitas menurun berkat peningkatan penyediaan berbagai macam pelayanan kesehatan masyarakat serta semakin baiknya gizi makanan keluarga baik untuk orang tua maupun anak. 5. System jaminan dan tunjangan hari tua diluar kerangka keluarga telah tecipta dan semakin berkembang sehingga para orang tua tidak perlu lagi menggantungkan harapan maupun nasibnya di kemudian hari kepundak keturunannya. 2.5 Konsekuensi tingkat fertilitas yang tinggi : Beberapa perbedaan pandangan
Selama bertahun-tahun telah berlangsung perdebatan sengit diantara para ahli ekonomi pembangunan dan ilmuan social lainnya prihal prihal sejauh mana konsekuensi-konsekuensi yang serius dari pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat. Sekarang ini, pertentangan pendapat tersebut justru semakin seru, jauh lebih seru dari pada perdebatan awal pada saat dilangsungkannya konferensi kependudukan sedunia dikota Bukhares, Rumania pada tahun 1974. Disatu pihak harus diakui bahwa pertumbuhan penduduk bukan hanya merupakan sumber penyebab utama apalagi satusatunya atas rendahnya taraf hidup, menurunnya kepercayaan diri bangsa dan mengikisnya kebebasan untuk menentukan pilihan di Negara-negara dunia ke-3. Dilain pihak, terlalu dini untuk mengatakan bahwa cepatnya laju pertumbuhan penduduk dibanyak Negara dan kawasan bukan 6
merupakan factor yang yang menciptakan atau memperparah ketiga komponen keterbelakangan tersebut, khususnya komponen yang pertama dan ketiga. Berikut ini akan disajikan ringkasanringkasan argumentasi terpenting yang menyetujui dan menentang gagasan bahawa laju pertumbuhan penduduk yang cepat merupakan suatu masalah gawat yang menjadi sumber atas berbagai kesulitan pembangunan yang serius. Ringkasan itu sendiri selanjutnya akan ak an kita jadikan sebagai landasan analisis atau dasar petimbangan utama untuk mencari konsesus-konsesus diantara kedua kubu atau aliran pemikiran yang saling brelawanan itu demi memungkinkan dirumuskannya sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan kebijakan yang spesifik. a. Bukan masalah yang sesungguhnya Kita dapat mengidentifikasi adanya 3 aliran pemikiran pada kubu argumentasi yang berkeyakinan bahwa sesungguhnya pertumbuhan penduduk itu bukan merupakan inti persoalan atau masalah sebenarnya : 1. Inti persoalan bukan pertumbuhan penduduk, melainkan hal-hal atau isu lain. 2. Pertumbuhan penduduk merupakan persoalan rekaan atau maslaah palsu yang senagaj diciptakan oleh badan-badan dan lembaga-lembaga milik Negara kaya dan dominan dengan tujuan menjadikan Negara-negara berkembang tetap terbelakang yang bergantung pada Negara-negara maju. 3. Bagi kebanyakan Negara dan kawasan berkembang, pertumbuhan penduduk justru merupakan hal yang dibutuhkan atau diinginkan. b. Pertumbuhan penduduk memang masalah yang sesungguhnya Pihak yang mendukung perlunya pembatasan pertumbuhan jumlah penduduk karena konsekuensi ekonomi, social dan lingkungan yang negative biasanya didasarkan pada salah satu dari ketiga argument berikut ini : 1. Argument garis keras : Populasi dan krisis global Ini merupakan versi ekstrim dari kubu yang meyakini laju pertambahan penduduk sebagai masalah yang nyata, argument yang pertama ini mencoba mengaitkan semua penyakit ekonomi dan social dunia dengan pertambahan penduduk sebagai penyebabnya. Pertambahan Pertambah an penduduk yang tidak dibatasi dianggap sebagai seba gai penyebab utama krisis umat manusia dewasa ini. Hal itu dianggap sebagai penyebab pokok terjadinya kemiskinan, standar hidup rendah, kekurangan gizi, kesehatan yang huruk, degradasi lingkungan dan masalah-masalah social lainnya. 2. Argumentasi teoritis : siklus populasi-kemiskinan dan pentingnya program keluarga berencana Teori siklus populasi-kemiskinan ini merupakan argument utama dari para ekonom yang berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk secara cepat menimbulkan konsekuensi ekonomi yang merugikan dan hal itu merupakan masalah utama yang 7
harus dihadapi oleh Negara-negara dunia ke tiga. Mereka kemudian mengatakan bahwa laju pertumbuhan penduduk yang terlalu cept mendodrong timbulnya berbagai macam masalah ekonomi, social dan psikologis yang melatar belakangi kondisi keterbelakangan yang menjerat Negara-negara berkembang. Pertumbuhan penduduk juga menghalangi prospek tercapainya kehidupan yang lebih baik karena mengurangi tabungan rumah tangga dan juga Negara. Akan tetapi program keluarga berencana juga sangat diperlukan guna menyediakan perangkat teknologi demi menghindari kehamilan yang tidak dikehendaki. 3. Argument empiris : Tujuh konsekuensi negative dari pertumbuhan penduduk yang pesat 1) Pertumbuhan ekonomi, bukti-bukti nyata menunjukkan bahwa kenikan jumlah penduduk yang cepat cenderung menurunkan tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita disebagian besar di Negara-negara berkembang, terutama yang kondisi dasarnya masih miskin dan amat tergantung pada sector pertanian serta meliputi keterbatasan lahan serta sunberdaya alam. 2) Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan, meskipun kolerasi-kolerasi statistic sgregat anatara ukuran kemiskinan dan pertambahan penduduk pada tingkat nasional tidak begitu jelas, namun pada tingkat individual atau rumah tangga tan gga cukup jelas bila dijadikan d ijadikan landasan untuk menarik kesimpulan tegas. Dari adat yang ada diketahui bahwa pertambahan penduduk yang cepat cenderung berdampak negative terhadap penduduk miskin, terutama yang paling miskin. Jika keluarga-keluarga miskin itu memiliki banyak anggota, maka memburuknya kemiskinan mereka dengan sendirinya akan dibarengi dengan memburuknya ketimpangan pendapatan atau kesejahteraan. 3) Pendidikan, meskipun data-data masih membingungkan secara umum telah disepakati bahwa keluarga besar dan pendapatan yang rendah mempersempit peluang orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Pada tingkat nasional pertumbuhan penduduk yang pesat juga akan menyebabkan distribusi anggaran pendidikan semakin kecil dengan kata lain mengorbankan kualitas demi kuantitas hal ini pada gilirannya akan menyurutkan pertumbuhan ekonomi mengingat stok modal manusia disusutkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat itu. 4) Kesehatan, angka fertilitas yang tinggi cenderung merugikan kesehatan ibu dan anak-anaknya. Hal ini tentu saja memperbesar risiko kehamilan. Jarak kelahiran yang dekat cenderung menurunkan berat badan bayi dan meningkatkan tingkat kematian bayi dan anak-anak. 5) Ketersediaan bahan pangan, jika penduduk terus bertambah maka bertambah pula jumlah mulut yang harus disuapi. Jelaslah bahwa penyediaan bahan pangan secara memadai menjadi lebih sulit jika penduduk terus bertambah dengan pesatnya. Di 8
Negara berkembang, be rkembang, lebih dari 90% tambahan kebutuhan pangan bersumber dari lonjakan jumlah penduduk, teknologi-teknologi pertanian dan pengolahan pangan terbaru harus lebih cepat diperkenalkan karena lahan-lahan yang subur sudah digunakan program-program bantuan pangan internasional juga lebih digiatkan. 6) Lingkungan hidup, pertumbuhan penduduk yang pesat ikut memacu proses kerusakan dan pengrusakan lingkungan hidup, baik itu berupa penggundulan hutan, pengikisan cadangan bahan bakar kayu, erosi tanah, penyusutan pen yusutan populasi ikan dan hewan-hewan liar, pencemaran air, pencemaran udara, dan pemadatan hunian daerah perkotaan. 7) Migrasi internasional, banyak pengamat menilai cepatnya peningkatan migrasi internasional yang legal maupun illegal merupakan salah satu konsekuensi utama dari ledakan penduduk di Negara-negara dunia ketiga, meskipun banyak factor factor lain yang ikut memacu migrasi, peran menonjol yang dimainkan oleh kelabihan tenaga kerja terhdap lapangan kerja yang tersedia dalam perekonomian di berbagai Negara-negara berkembang tidak bias dipungkiri, namun tidak seperti keenam konsekuensi diatas, sebagian biaya sosisl dan ekonomi dari peningkatan migrasi internasional ini harus dipikul oleh pihak penerima yang kebanyakan adalah Negara-negara maju.
9
BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Kita dapat menarik kesimpulan bahwasannya kompleks dalam masalah pertumbuhan penduduk ini masih dapat kita tangani dengan sedemikian rupa, sehingga masalah-masalah yang diperkirakan muncul akibat dari laju pertumbuhan penduduk ini di masa depan dapat kita cegah dari awal. Hal ini tak luput dari peran Negara-negara maju dalam kontribusinya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dengan berbagai keahlian dan modalnya. Dalam decade terakhir telah terjadi penurunan laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi seperti Negara-negara afrika subsahara.
Perubahan dalam pola pertumbuhan ini juga semakin menguatkan harapan kita bersama untk mensukseskan pembangunan di Negara-negara dunia ketiga semakin dekat atau setidaknya ada peluang yang cukup besar. Dengan laju pertumbuhan yang stabil juga diharapkan dapat memsukseskan pembangunan yang semakin luas dan menuju maslah utama yaitu untuk mengurangi kemiskinan secara besar-besaran, karena kita ketahui bersama selama ini kemiskinan juga termasuk penyebab terbesar dari angka kelahiran yang cukup tinggi.
10
View more...
Comments