Pertemuan 6 Ball Brown

February 5, 2018 | Author: Rini | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Pertemuan 6 Ball Brown...

Description

An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers (Rayball and Philipbrown) Ringkasan 1. Pendahuluan dan Penelitian Sebelumnya Para ahli teori akuntansi secara umum mengevaluasi kegunaan dari praktik akuntansi

berdasarkan

kesesuaiannya

dengan

suatu

model

analisis

tertentu.

Kenyataannya bahwa model analisis sendiri tidak dapat menilai pentingnya pengukuran yang tersirat. Tanpa adanya pengujian empiris lebih lanjut, akan menimbulkan berkurangnya makna substantif yang akan berimplikasi pada menurunnya terutama kegunaan net income bagi investor untuk memprediksi keputusan investasi. Perkembangan terkini dalam capital theory memberikan pembenaran untuk memilih behavior of security prices sebagai operational test of usefulness. Jika bukti menunjukkan harga sekuritas dengan cepat menyesuaikan pada informasi baru yang telah tersedia, maka perubahan pada harga sekuritas akan mereaksi aliran informasi kepada pasar. Secara historis, incomes of firms cenderung bergerak bersama-sama. Satu studi menemukan bahwa sekitar setengah dari variabilitas rata-rata tingkat EPS perusahaan dapat dikaitkan dengan economy-wide-effect. Karena penelitian ini mengevaluasi income report yang berhubungan dengan perusahan, isi dan waktu laporan harus dinilai relatif pada perubahan dalam rate of return pada firm's stocks net. Peneliti berasumsi bahwa dengan tersedianya informasi yang berguna tentang perusahaan, rate of return selama periode akan merefleksikan adanya market-wideinformation yang berkaitan dengan semua perusahaan. Dengan gambaran dari efek pasar peneliti mengetahui pengaruh informasi yang berkaitan dengan perusahaan. Kemudian, untuk menentukan apakah bagian dari efek ini dapat dikaitkan dengan informasi yang terkandung dalam firm's accounting income number peneliti memisahkan expected elements dan unexpected elements dari income change. Jika income forecast error adalah negatif maka akan didefinisikan sebagai berita buruk (badnews) dan diprediksi bahwa apabila ada hubungan antara accounting income numbers dan harga saham, perilisan income numbers akan mengakibatkan return sekuritas perusahaan kurang dari yang telah diharapkan. Studi-studi awal seperti Canning (1929) mengatakan bahwa

ada perbedaan

pendapat mengenai income numbers yang kurang memiliki arti dan diragukan 1

manfaatnya. Beaver (1968) menyebutkan karena net income merupakan angka dari kepentingan investor, hasil yang dgunakan sebagai kriteria prediktif adalah keputusan investasi seperti yang tercermin dalam harga sekuritas. Scholes (1967) membuktikan bahwa income report memiliki information content. Penelitian yang dilakukan oleh King (1966) menyebutkan bahwa 30-40% variabilitas dari rate of return saham berhubungan dengan market wide effect. Pengaruh informasi market-wide terhadap rate of return dari investasi saham suatu perusahaan, diestimasi dengan menggunakan regresi linier melalui prediksi nilai harga saham perusahaan tersebut relatif dengan market index index of return (Fama, et al., 1967).

2

2. Skema Penelitian Skema yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kajian Teori: Capital Theory Efficient market theory Signaling Theory

Kajian Empiris: Canning (1929) Beaver (1968) Scholes (1967) King (1966) Fama, et al.,(1967).

Rumusan Masalah Hipotesis Uji Statistik Hasil Simpulan dan Saran

3

Hubungan antar variabel

3. Alat analisis Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis OLS, yang terdiri dari model regresi dan model naif. Peneliti melaporkan secara rinci pada dua ukuran income (laba bersih sebagai variabel 1 dan EPS sebagai variabel 2) untuk model regresi, dan satu ukuran (EPS sebagai variabel 3) untuk model naif. Penelitian ini juga menggunakan analisis chi square yang digunakan untuk menguji perbedaan hasil untuk masing-masing variabel dalam model regresi dan model naif. 4. Hasil Uji Hipotesis a. Overview Seperti yang diharapkan dari sampel yang besar, kedua set hasil pada dasarnya mengungkapkan hasil yang sama. Mereka menunjukkan bahwa informasi yang terkandung dalam annual income number berguna jika actual income berbeda dari expected income, dan pasar biasanya telah bereaksi ke arah yang sama. Anggapan ini didukung oleh Gambar 1 yang mengungkapkan hubungan positif yang nyata antara tanda error pada forecasting income dan Abnormal Performance Index, dan dengan statistik chi-square (Tabel 5). Selanjutnya ditunjukkan bahwa sangat tidak mungkin tidak ada hubungan antara tanda income forecast error dan tanda rate of return residual di sebagian besar bulan sampai dengan pengumuman laporan tahunan.

4

b. Hasil Khusus Terdapat sedikit perbedaan antara hasil pada model regresi. Tabel 6 mengungkapkan alasannya. Fakta bahwa hasil untuk variabel 2 secara ketat mendominasi untuk variabel 1 menunjukkan bahwa ketika dua variabel memiliki hasil yang tidak sama pada tanda income forecast error, variabel 2 lebih sering benar. Sementara ada sedikit kemungkinan untuk memilih antara variabel 1 dan 2, dimana variabel 3 (model naif) adalah yang terbaik untuk portofolio yang terdiri dari perusahaan dengan negative forecast error. Model naif memberikan forecast error yang sama dengan yang akan diberikan model regresi jika (a) perubahan market income adalah nol, dan (b) tidak ada penyimpangan dalam income perusahaan. Tetapi secara historis telah terjadi peningkatan market’s income, khususnya selama bagian akhir dari periode sampel, karena kenaikan umum dalam harga dan pengaruh yang kuat dari ekspansi sejak tahun 1961. Dari tiga variabel, yang sangat yakin bahwa income tersebut yang menunjukkan negative forecast error untuk variabel 3 telah mengalami kemunduran relatif terhadap pasar. Gambar 1 menunjukkan bahwa hasil untuk positive forecast error lebih lemah untuk variabel 3 dibandingkan dua lainnya. Hal ini berarti variabel 3 (model naif) lebih bagus untuk membentuk portfolio bagi perusahaan dengan negative forecast errors. Peneliti juga menghitung hasil untuk model regresi dengan menggunakan tambahan definisi income: •

arus kas, seperti yang diperkirakan oleh pendapatan operasional



laba bersih sebelum non recurring items.

5. Simpulan Hasil Penelitian a. Tinjauan Hasil Informasi yang terkandung dalam annual income number berguna untuk menilai harga saham yang berpengaruh terhadap reaksi pasar yang terlihat dari perbedaan income actual dari expected income, dan pasar biasanya telah bereaksi ke arah yang sama. b. Hasil Khusus 1) Ada sedikit perbedaan antara hasil untuk dua variabel model regresi, yaitu

variabel 1 dan variabel 2. Perbedaan tersebut adalah variabel 2 lebih sering

5

mendominasi variabel 1. Variabel 3 lebih bagus bila digunakan untuk negative forecast error dibandingkan dua variabel lainnya. 2) Ada kemungkinan terjadinya bias komputasi, meskipun hasil yang bias ini tidak mempengaruhi hasil penelitian. 3)

Variabel arus kas dan laba bersih sebelum non recurring items tidak berhasil dalam memprediksi tanda-tanda residual return saham seperti keberhasilan variabel laba bersih dan EPS.

4)

Pasar cenderung bereaksi terhadap data tanpa bias

Motivasi Penelitian Penelitian terdahulu dan teori menyatakan bahwa terdapat kandungan informasi pada income report jika pasar bereaksi atas informasi yang diungkapkan atau dengan kata lain terdapat hubungan antara income numbers dengan harga saham. Karena hal itu peneliti melakukan penelitian mengenai hubungan tersebut untuk mendapatkan bukti bahwa informasi yang terdapat dalam income accounting numbers memiliki kegunaan. Masalah Penelitian Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kaitan atau pengaruh accounting income numbers pada harga saham dengan memfokuskan pada informasi yang unik untuk perusahaan tertentu. Accounting income numbers tidak dapat didefinisikan secara substantif, dan dinyatakan bahwa angka tidak memiliki makna sehingga utilitasnya diragukan. Landasan Teori Penelitian ini menggunakan capital theory dan efficient market theory sebagai grand teori, selain itu menurut kami peneliti juga menggunakan signaling theory. 1. Capital Theory Capital theory memberikan justifikasi untuk memilih behavior of security prices sebagai operational test of usefulness. Terdapat dukungan pada dalil yang menyatakan bahwa pasar modal dikatakan efisien dan objektif jika informasi berguna dalam pembentukan capital asset prices, lalu pasar akan menyesuaikan asset prices pada informasi secara cepat dan tanpa meninggalkan kesempatan untuk mendapatkan abnormal gain.

6

2. Efficient market theory

Pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang terjadi dengan cepat dan akurat. Teori ini sangat berhubungan erat dengan ketersedian informasi di pasar modal dan hubungannya terhadap kondisi harga-harga saham di pasar modal. Terdapat 3 bentuk pasar tersebut antara lain adalah: a. Bentuk lemah (Weak Form) b. Bentuk semi kuat (Semi-strong Form) c. Bentuk kuat (Strong Form) 3. Signaling theory Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi adalah karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar. Salah satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah H1

: Terdapat hubungan antara income accounting numbers dengan harga saham

H2

: Terdapat pengaruh antara hubungan income accounting numbers dengan harga saham terhadap reaksi pasar

Karakteristik Desain Penelitian 1. Rantai kausal dan valididas logika Penelitian ini menunjukkan rantai kausal dan validitas logika yang baik, dimana penelitian ini telah menunjukkan kekonsistenan antara permasalahan dengan hipotesis, hasil pengujian, serta simpulan penelitian.

7

2. Pengendalian Variabel Extraneous Pengendalian variabel extraneous dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dalam pemilihan sampel. Perusahaan yang disertakan dalam penelitian harus memenuhi kriteria berikut: a) Data penghasilan ada pada rekaman Copustat dari 1946-1966 b) Tahun fiscal berakhir pada 31 Desember c) Data harga tersedia pada rekaman CRSP setidaknya untuk 100 bulan d) Tanggal pengumuman WSJ tersedia. Analisa terbatas sampai 9 tahun fiscal 1957-1965. Batas atas dikenakan karena file CRSP diterminasi pada bulan Juni 1966. Subpopulasi tidak termasuk perusahaan yang baru berdiri, perusahaan yang gagal, perusahaan yang laporannya tidak pada tanggal 31 Desember, dan perusahaan yang tidak tercantum pada Compustat, CRSP, dan Wall Street Journal. 3. Validitas Internal Validitas internal menyangkut sejauh mana perubahan diamati dalam suatu penelitian benar-benar hanya terjadi karena perlakuan yang diberikan dan bukan pengaruh faktor lain (variabel luar). Dalam penelitian ini terdapat sumber informasi lain selain income accounting numbers yang dapat digunakan untuk menilai harga saham, meskipun demikian income accounting numbers menyediakan informasi yang lebih untuk menilai harga saham dibandingkan sumber informasi yang lain. Jadi dapat dikatakan bahwa validitas internal dalam penelitian ini kuat. 4. Validitas Eksternal Validitas eksternal menyangkut sejauh mana hasil suatu penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi induk (asal sampel) penelitian diambil. Peneliti menggunakan beberapa kriteria untuk memilih perusahaan yang akan digunakan sebagai sampel penelitian. Selain itu perusahaan yang baru berdiri, perusahaan yang gagal, perusahaan yang laporannya tidak pada tanggal 31 Desember, dan perusahaan yang tidak tercantum pada Compustat, CRSP, dan Wall Street Journal dikeluarkan dari sampel. Akibatnya, hal itu mungkin tidak mewakili semua perusahaan dan dapat mengurangi generalisasi hasil penelitian. Jadi dapat dikatakan bahwa validitas ekternal penelitian ini rendah.

8

5. Pengumpulan dan Analisis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah income numbers, tanggal pengumuman laporan tahunan, dan pergerakan harga saham sekitar tanggal pengumuman. Income numbers untuk tahun 1946 sampai 1966 diperoleh dari Standard and Poor’s Cornpustat tapes. Harga saham diperoleh dari CRSP di University of Chicago. Tanggal pengumuman diasumsikan menjadi tanggal dimana laporan awal muncul di Wall Street Journal. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi Ordinary Least Square (OLS) dan analisis chi square. 6. Uji statistik Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi Ordinary Least Square (OLS) dan uji chi square. 7. Konsistensi antara masalah penelitian, hipotesis dan analisis data Penelitian ini telah menunjukkan kekonsistenan dalam penulisan masalah penelitian dengan hipotesis yang diajukan dan analisis data yang digunakan. 8. Konsistensi hasil pengujian dengan simpulan Penelitian ini telah menunjukkan kekonsistenan antara hasil pengujian dan simpulan, dimana peneliti membuat simpulan sesuai dengan hasil yang diperoleh melalui pengujian statistik yang telah dilakukan. 9. Implikasi kebijakan. Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi investor untuk menganalisis informasi yang terkandung dalam accounting income dalam menilai harga saham suatu perusahaan meskipun informasi dalam laba akuntansi tersebut bukan merupakan sarana yang tepat waktu.

9

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF