Pertemuan 15 Basic Safety INSPEKSI K3.pdf

May 9, 2018 | Author: Asmi Sulasmi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Pertemuan 15 Basic Safety INSPEKSI K3.pdf...

Description

INSPEKSI K3

Ani Nidia Listianti [email protected]

*merupakan modifikasi dari materi yang telah disampaikan oleh Soehatman Ramli pada Mata Kuliah Basic Safety di FKM UI pada 2010.

Pengertian Inspeksi K3

Inspeksi keselamatan kerja adalah salah satu cara tertua yang masih banyak digunakan, dan ternyata paling baik untuk mendeteksi dini, serta mengoreksi adanya potensi bahaya ditempat kerja yang dapat menimbulkan kerugian melalui suatu proses kecelakaan

Tujuan Inspeksi TUJUAN UMUM 1. MENGIDENTIFIKASI MASALAH YANG POTENTIAL. Masalah ini sering terjadi terutama karena lepas dari antisipasi yang dilakukan pada taraf perancangan dan analisa pekerjaan. 2. MENGIDENTIFIKASI KEKURANGAN SARANA KERJA. Diantara masalah yg menyangkut sebab-sebab dasar kecelakaan adalah terjadinya keausan, ketuaan peralatan, salah pakai atau pemakaian yang disalahgunakan. Inspeksi keselamatan akan membantu kepala bagian-kepala bagian mengetahui apakah peralatan yang ada masih baik atau berada pada kondisi  dibawah standar, apakah kapasitasnya sudah tidak mencukupi lagi atau telah digunakan tidak sebagaimana mestinya. 3. MENGIDENTIFIKASI SAFETY PERFORMANCE BAGIAN TERSEBUT. Standar tertinggi keselamatan kerja suatu bagian adalah standar terendah yang diterapkan oleh pimpinan dibagian tersebut.

4. MENGIDENTIFIKASI AKIBAT SUATU PERUBAHAN. Hal ini dapat terjadi baik yang menyangkut proses, maupun material. Proses sering kali berubah dari rancangan awalnya. Adanya bahan baru sebagai pengganti bahan lama yang dilarang misalnya, juga akan menimbulkan  perubahan. 5. MENGIDENTIFIKASI APAKAH ADA TINDAKAN PERBAIKAN YANG MEMADAI. Bila tindakan perbaikan tidak dilaksanakan secara memadai, maka problem baru akan timbul. Inspeksi ini akan memberikan umpan balik tentang bagaimana masalah yang terdahulu telah diatasi.

6. MEMBERIKAN PENILAIAN SENDIRI TERHADAP MANAJEMEN. Inspeksi merupakan kesempatan yang paling baik bagi manajemen untuk menilai sendiri kemampuannya. 7. MENDEMONSTRASIKAN KESUNGGUHAN/TEKAD MANAJEMEN. Hal ini akan tampak jelas dimata karyawan akan adanya perhatian manajemen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

TUJUAN KHUSUS 1. Untuk memeriksa hasil rencana kerja. 2. Untuk menilai kembali norma-norma keselamatan. 3. Untuk mengembangkan norma-norma keselamatan kerja. 4. Untuk membangkitkan minat terhadap keselamatan kerja. 5. Untuk meneliti dan menertibkan tindakan atau perbuatan yang tidak aman. 6.Untuk melatih keselamatan melalui peragaan. 7.Untuk mewujudkan perasaan supervisor terhadap keselamatan kerja.

8. Untuk menumbuhkan partisipasi para supervisor terhadap keselamatan kerja. 9. Untuk berkomunikasi langsung dengan para pekerja. 10. Untuk meneliti dan menggairahkan kembali programprogram kerja yang belum baik. 11. Untuk mengumpulkan data-data bahan laporan. 12. Untuk memeriksa sarana-saraba baru. 13. Untuk mengukur/mengkaji hasil usaha dan peranan para supervisor terhadap keselamatan kerja.

KLASIFIKASI INSPEKSI 1.

INSPEKSI TERATUR (PLANNED) Inspeksi teratur tidak meruju k pada period e waktu tertentu namun berdasarkan pada hazard spesifi k di tempat kerja dan potensi insid en yang m ungkin terjadi serta aturan t erkait (jik a ada). Co: Perkantoran dengan hazard r endah dapat melakukan ins peksi setiap 30 hari Kons truk si besar dapat melakukan inspeksi hingga dua kali sehari

KLASIFIKASI INSPEKSI 2. INSPEKSI TIDAK TERATUR (UNPLANNED) Inspeksi ini di laksanakan bila dianggap perlu unt uk mendapat gambaran tentang sesuatu d engan lebih jelas. Umpamanya inspeksi yang dilaksanakan pada suatu bagian karena kasus k ecelakaannya 3.INSPEKSI BERKELANJUTAN (CONTINUOUS) inspeksi bertahap, sebagai contoh adalah inspeksi yang dilakukan pada suatu pembangunan fasili tas/pabrik yaitu yang dil aksanakan pada tahap awal pembangunan fon dasi, tahap pendi rian bangu nan, pemasangan atap, pemasangan peralatan, pemasangan inst alasi listrik dan tahap akhir. Inspeksi ini bisa dilanjutkan dengan tahap commissioning .

KLASIFIKASI INSPEKSI 4. INSPEKSI KHUSUS (SPECIAL) Inspeksi khusus terutama sekali dilakukan terhadap bagian-bagian operasai atau peralatan yang kritis dari suatu mesin atau bangunan yang diduga dapat menimbulkan permasalahan tertentu. Misalnya inspeksi untuk memeriksa kondisi kabel dan sling yang digunakan pada suatu mesin crane yang besar  untuk mengangkut beban berat, inspeksi peralatan pemadam kebakaran. Investigasi/penyelidikan kecelakaan; Inspeksi khusus panel-panel listrik, dll.

PEDOMAN PELAKSANAAN INSPEKSI

PERSIAPAN INSPEKSI Periks a jadwal dan tim inspeksi. Analisi s kecelakaan yang lalu. Analisi s laporan inspeksi yang lalu.  Buat daftar periksa inspeksi. Buat peta ins peksi berdasarkan gambar lokasi. Periksa prosedur kerja/kartu analisa kerja. Rencanakan jalur jalan ins peksi. Anggarkan waktu yang cukup .  Waktu untuk memperkenalkan kepada Kepala Bagian setempat. Wakktu unt uk menempuh jalur yang direncanakan, termasuk waktu untuk mengamati. Waktu untuk mengambil data, cont ohnya, memotret, mencatat, mengukur, dan lain-lain. Waktu untuk membuat laporan ringkas hasil inspeksi. Waktu unt uk melaporka hasil penemuan secara ringkas kepada kepala bagian tersebut. •

























PELAKSANAAN INSPEKSI Hubungi penanggung jawab bagian yang akan dikunjungi untuk menjelaskan hal-hal sebagai berikut: Tujuan inspeksi dan apa yang di harapkan dari in speksi ini . Rencana pelaksanaan ins peksi. Tunjukk an daftar periksa yang akan dig unakan, adakan revisi halhal yang umum saja, contohnya : rencana awal untuk periksa mesin # 234, tetapi karena sedang di kirim kebengkel, maka mesin tersebut di ganti dengan mesin l ainnya atau dikeluarkan dari dalam daftar sasaran ins peksi. Minta saran-saran yang m ungkin b isa membantu agar pelaksanaan insp eksi bisa berjalan dengan efisien dan efektif. Minta pendamping bila yang bersangkutan berhalangan untuk ikut dalam pelaksanaan in speksi . •









Contoh:

Sumber: TUC, 2005

Sumber: TUC, 2005

Referensi •





 Ramli, S. 2010. Basic Safety . Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.  National Trade Union Centre. 2005. Health and Safety Inspection: A TUC Guide. United Kingdom.  Work Safe BC. 2012. Safety Inspections Workbook-Revised. Vancouver: Sertification Services, Worker and Employer Service Division, Worksafe BC.

TERIMA KASIH

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF