Pertanyaan Dan Jawaban Buku 1
January 7, 2019 | Author: santi | Category: N/A
Short Description
pertanyaan...
Description
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN BENTOS BUKU I CHAPTER 1 PERTANYAAN 1. Hal – hal apa saja yang perlu disiapkan atau dipertimbangkan untuk menentukan ukuran sampling unit agar data yang diambil representatif? 2. Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan terkait pengulangan secara spasial? 3. Hal – Hal – hal hal apa saja yang perlu diperhatikan terkait pengulangan secara temporal? 4. Terkait pengukuran/pengambilan sampel terutama yang berkaitan antara sebelum dan sesudah pencemaran disuatu wilayah sebaiknya bagaimana pengaturan waktunya (range/jarak antar waktu pengamatan)? 5. Lanjutan no.4, design penelitian yang digunakan seperti apa (boleh studi kasus)? 6. Bagaimana prinsip kehati-hatian dalam interpretasi data? Dan contoh kasusnya seperti apa? 7. Bagaiman cara mengkombinasikan hasil pengamatan yang berasal dari lokasi/waktu yang berbeda? 8. Hal – hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memilih jenis trasnformasi data tertentu terutama berkaitan dengan data proses ekologis? 9. Terkait data yang presisi, kita ketahui bahwa data yang kita peroleh dari alam / ekologis bersifat fluktuatif, bagaimana cara kita menilai bahwa data yang kita olah itu presisi dan acuanya seperti apa sehingga bisa dikatakan presisi? 10. Apakah dalam penentuan ukuran unit sampling perlu menyesuaikan dengan jenis lokasi sampling? berikan salah satu contohnya, jika memang dalam penentuan ukuran unit sampling perlu menyesuaikan dengan jenis lokasi sampling JAWABAN 1. Hal yang perlu disiapkan atau dipertimbangkan untuk menentukan ukuran sampling unit agar data yang diambil representatif yaitu : menetapkan populasi penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian menentukan variabel-variabel yang akan diamati dan diukur menentukan kerangka sampel yang akan digunakan menentukan teknik sampling yang relevan dengan tujuan penelitian menentukan jumlah sampel yang akan digunakan 2. hal yang perlu diperhatikan dalam pengulangan spasial terkait dengan ruang yang meliputi tekstur, bentuk, ukuran, bayangan, pola, situs, dan asosiasi. 3. hal yang perlu diperhatikan dalam pengulangan temporal terkait dengan kondisi benda pada saat perekaman, misalnya rekaman sungai musim hujan tampak cerah, pada musim kemarau tampak gelap. 4. Terkait pengukuran/pengambilan sampel terutama yang berkaitan antara sebelum dan sesudah pencemaran disuatu wilayah sebaiknya pengaturan waktunya yaitu jika sebelum terjadinya pencemaran di suatu wilayah pengambilan sampel sebaiknya range waktunya tiap tahun, jika sesudah terjadi pencemaran sebaiknya dilakukan tiap bulan untuk meminimalisir terjadinya pencemaran yang yang lebih berbahaya 5. Pada kasus monitoring lingkungan secara biologi yaitu menggunakan hewan bentos, terdapat cara sederhana sebagaimana yang dikemukakan antara lain dalam Warwick (1986). Metode ini telah dimanfaatkan secara luas oleh beberapa ahli, khususnya di Eropa. Penggunaan kurva k-dominance adalah dengan membandingkan k-dominance
plot masing-masing berdasarkan kelimpahan spesies (abundance-A) dan biomass (B) yang dikenal sebagai abudance-bimass comparison curves (kurva ABC). Posisi relatif dari kelimpahan dibandingkan dengan posisi relatif dari biomass, selanjutnya dengan merujuk pada kurva standar dapat disimpulkan apakah lkasi yang diteliti termasuk kriteria tercemar berat, sedang atau belum tercemar. 6. Prinsip kehati-hatian dalam interpretasi data harus diperhatikan karena jika tidak maka akan mempengaruhi pada hasil yang tidak relevan dan sesuai. Pada beberapa kasus, jika varians belum heterogen maka transformasi tidak perlu memenuhi asumsi beberapa uji statistik, tepatnya harus mengubah data sebelum analisis. Misalnya, menguji prediksi tentang efek polutan pada populasi hewan di sejumlah lokasi, di mana kepadatan alami hewan sangat berbeda di setiap lokasi. Jika bahan pencemar tersebut dihipotesiskan untuk mengurangi densitas yang sama di berbagai kondisi lingkungan alam, mengubah densitas ke logaritma akan memudahkan untuk pengujian karena tidak dihalang oleh variasi dalam densitas alami. 7. Cara mengkombinasikan hasil pengamatan yang berasal dari lokasi/waktu yang berbeda yaitu dengan model Sequential exploratory design. Model tersebut dinamakan model urutan penemuan, setelah itu pembuktian ke populasi yang lebih luas. 8. Transformasi data adalah merubah skala data kedalam bentuk lain sehingga data memiliki distribusi yang diharapkan. Setiap data dilakukan operasi matematika yang sama pada data aslinya. Berarti kita merubah semua data untuk menjaga perbedaan antar data relatif tetap. Jika data kita memiliki lebih dari satu variabel, maka kita mentransformasikan semua variabel agar hubungan antar data tidak berubah. 9. Presisi adalah ukuran seberapa jauh suatu alat akan memberikan hasil yang konsisten. tingkat presisi diukur oleh koefisien kesalahan standar (coefficient standard error).
semakin kecil koefisien standard error, semakin tinggi presisi dari sampel itu. 10. Iya perlu. a. Simple random sampling (acak sederhana) Sampling ini digunakan jika populasi dianggap homogen berdasarkan kriteria tertentu. Pengambilan unit sampel dari sampling frame dapat dilakukan dengan undian maupun dengan pertolongan bilangan random. Kelebihan teknik sampling ini adalah pelaksanaannya mudah, namun kelemahannya yaitu letak populasi jauh dan menyebar. b. Systematic random sampling (acak sistematis) Pada sampling ini yang dipilih secara acaknya hanyalah nomor sampel urutan pertama, kemudian nomer urutan selanjutnya ditentukan secara sistematik dengan meloncat sebesar kelipatan angka sebesar N/n.
c. Stratified random sampling (acak berlapis) Sampling ini digunakan jika populasinya heterogen dan setelah ditelaah lebih mendalam, ternyata terdiri atas strata atau lapisan yang homogen. Kelebihan teknik sampling ini adalah pelaksanaannya mudah dan adanya stratifikasi dapat meningkatkan presisi dari sampel terhadap populasi. Namun kelemahannya yaitu letak populasi dapat jauh. d. Cluster atau area random sampling (acak kelompok atau acak area) Sampling ini digunakan jika populasi heterogen, dimana ciri-ciri unit populasi tidak serbasama (tidak homogen), dan terdiri dari kelompok-kelompok. Heterogenitas dalam cluster atau area sama dengan heterogenitas populasinya. Pada teknik ini akan dilakukan dua kali randomisasi. Kelebihan teknik sampling ini adalah penyebaran unit populasi dapat dihindari. Di sisi lain, kelemahan teknik ini adalah sulit diperoleh suatu cluster dengan heterogenitas yang benar-benar sama. e. Multistage atau double random sampling (acak bertahap atau acak ganda). Sampling ini digunakan pada populasi yang sangat kompleks terdiri atas unit populasi yang terdiri dari beberapa strata dan berada dalam clusters atau areas yang heterogen. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sampel yang semaksimal mungkin mewakili semua ciri-ciri yang ada dalam populasinya. Kelebihan teknik sampling ini adalah mendapatkan sampel yang maksimal dan benar-benar mewakili dari ciri-ciri populasi.
CHAPTER 3 PERTANYAAN 1. Apa yang dimaksud dengan metode destruktif dan non-destruktif? Pada jenis penelitian apa metode ini diterapkan? 2. Pada slide – 4 , metode manakah yang paling baik diterapkan? Kenapa metode tersebut (yang terbaik tersebut dipilih)? Apa kelebihan dan kekurangannya? 3. Apa yang dimaksud pada grafik slide 20? Mohon dijelaskan 4. Apa kelebihan dan kekurangan sistem ROV? 5. Bagaimana proses pengambilan atau prosedur yang baik dalam fotografi bawah laut (slide 18)? 6. Jenis kamera apakah yang cocok dan terbaik digunakan dalam fotografi bawah air? 7. Apakah penentuan bathymetri (slide 11) bersifat akurat? Ataukah terdapat bias? Jika ada bias kira-kira biasnya seberapa besar? 8. Apa perbedaan utama AGDS dengan Side scan sonar? 9. Apa yang dimaksud dengan kamera CCD? Apakah kelebihan, kekurangan dan kegunaan utama dibanding jenis kamera lain? 10. Apakah teknologi ROV sudah berkembang di Indonesia? Kira – kira dimulai sejak tahun berapa? JAWABAN 1. Pengertian dari pengujian destruktif adalah pengujian yang dilakukan terhadap suatu material atau spesimen objek yang akan diujikan sampai material tersebut mengalami kerusakan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui performa pada material yang bersangkutan, salah satunya bila material tersebut dikenai kerja dari luar dengan besar
2.
3.
4.
5.
gaya yang berbeda – beda. Pengujian ini umumnya jauh lebih mudah untuk dilaksanakan, selain itu memberikan informasi yang lebih baik dari pada Non Destructive Test. Pengujian Non Destruktif (NDT) adalah aktivitas pengujian atau inspeksi terhadap suatu benda untuk mengetahui akan adanya cacat, retak, atau discontinuity lain tanpa merusak sedikitpun benda yang kita tes atau inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan masih aman dan belum melewati damage tolerance. ROV dilengkapi dengan peralatan atau sensor tertentu seperti kamera video, transponder, kompas, odometer, bathy (data kedalaman) dan lain-lain tergantung dari keperluan dan tujuan surveinya. Kebanyakan ROV dilengkapi dengan kamera video dan lampu. Kemampuannya bisa ditingkatkan dengan menambahkan sonar, magnetometer, kamera foto, manipulator atau lengan robotik, pengambil sampel air, dan alat pengukur kejernihan air, penetrasi cahaya, serta temperatur. Kabel-kabel ROV dilapisi dengan tabung penuh minyak agar terhindar dari korosi air laut. Alat pendorong dipasang di tiga lokasi agar menghasilkan kontrol penuh terhadap alat itu. Adapun kamera, lampu, dan lengan manipulator berada di bagian depan atau belakang. Spektrum cahaya yang ada di perairan. perbedaan panjang gelombang dan frekuensi dari cahaya tampak menimbulkan warna yang berbeda yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu yang disebut juga spektrum tampak. Daya tembus dari setiap spektrum tampak tersebut pada kolom air yang sama adalah berbeda-beda. Spektrum cahaya yang memiliki panjang gelombang pendek memiliki daya tembus yang lebih dalam dibandingkan gelombang panjang. Pada air jernih gelombang yang sedikit diserap adalah gelombang pendek. Kelebihan dari metode ROV yaitu dapat mengamati objek yang berada dalam perairan dalam, penyampaian informasi lebih cepat kerena didukung dengan sistem jaringan. Kelemahan dari alat ini yaitu pembuatan rangka ROV yang berbentuk kubus yang kurang fleksibel pergerakannya dalam air dan kurang proporsional untuk menopang komponen – komponen ROV ini. Proses pengambilan atau prosedur yang baik dalam fotografi bawah laut Pelajari Teknik Diving, Perhatikan medan, Pilih kamera yang sesuai, Siapkan lensa sesuai dengan kebutuhan, Pakai housing atau case waterproof berfungsi untuk melindungi kamera dari air laut, Pahami teknik strobe/ flash, Atur white balance dengan benar, Mampu respons cepat, Perhatikan komposisi, Mengenali terlebih dulu prinsip dasar pada aparture dan shutter speed. Prinsip dasar aparture sendiri adalah bukaan besar berarti Depth Of Filed (DOF) yang semakin kecil. Begitu juga sebaliknya, bukaan aparture kecil berarti DOF yang semakin besar., Perhatikan kedalaman diving
6. Jenis kamera yang cocok dan terbaik digunakan dalam fotografi bawah air yaitu Kamera nikon anti air, kamera panasonic, kamera canon power shot, kamera pentax WG dan Ricoh WG, kamera olympus, kamera digital sony, kamera fujifilm finepix, 7. Metode pemetaan batimetri menggunakan data penginderaan jauh awalnya dikembangkan oleh Jupp (1988). Metode tersebut menggunakan asumsi hubungan linear antara pantulan spektral dan kedalaman, dan hasilnya adalah nilai rentang kedalaman, dimana rentangnya tergantung pada jumlah band yang digunakan sebagai input. Metode ini cukup rumit karena nilai k harus diketahui, dan diperoleh melalui integrasi nilai piksel citra dan data kedalaman. Meskipun demikian, metode ini mempunyai kelemahan tidak sesuai diterapkan untuk area dengan tutupan dasar perairan yang bervariasi. Selain itu karena hasilnya adalah data kategori (ordinal), akurasi pemetaan batimetri tidak dapat dikuantifikasikan secara akurat karena rentang kedalaman sangat lebar sesuai dengan DOP (Depth of Penetration) dari tiap band yang digunakan. 8. Sistem AGDS Mengirim bunyi suara pada frekuensi tertentu yang dipantulkan dari dasar laut dan kemudian ditangkap oleh transducer sedangkan Side scan sonar menggunakan perangkat yang memancarkan pulsa berbentuk kipas ke arah dasar laut di berbagai sudut tegak lurus terhadap lintasan dari sensor melalui air, yang dapat ditarik dari sebuah kapal permukaan atau kapal selam,atau dipasang pada kapal lambung. 9. CCD (charge coupled device) merupakan alat pencitraan untuk mengkonversikan cahaya menjadi arus elektrik yang proporsional. CCD memiliki lapisan-lapisan filter yang membagi spectrum warna menjadi warna merah, hijau, biru agar bisa diproses secara digital oleh kamera. Kelebihan Sensor CCD: memiliki sensitivitas tinggi yang didalamnya sudah termasuk dynamic range, setiap pixel memiliki fungsi kinerja yang sama at au uniform. Kekurangan Sensor CCD: lebih boros daya karena desain sistem menggunakan CCD plus ADC yang rumit, kecepatan proses sedikit lebih lambat, sensitive terhadap blooming atau kebocoran pixel pada saat menangkap cahaya terang. 10. Indonesia hanya ada beberapa ROV yang dikembangkan. Salah satunya adalah RJ45 buatan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Metode ROV di indonesia saat ini belum tau sejak kapan digunakan.
CHAPTER 5 PERTANYAAN 1. Apa yang dimaksud dengan efisiensi komparasi? (slide 15) 2. Apa yang dimaksud dengan metode buku terbuka? (slide 23) 3. Mengapa daerah intertidal lebih mudah diamati dibanding daerah subtidal? Bagaimana karakteristik yang membedakan kedua daerah tersebut? 4. Apakah rilley push net, saat ini masih digunakan? Ataukah sudah ada teknologi atau alat yang lebih terbaru untuk sampling pada shalow water? 5. Terkait sampling, sebaiknya jenis alat apa yang digunakan? Trawl, pengeruk atau kereta luncur? 6. Apa yang membedakan anchor dredge dengan rock dredge? 7. Apa yang dimaksud table 5.1( slide 16)? 8. Apa yang dimaksud dengan table 5.2 (slide 18)?
9. Terkait penanganan sampel, sebaiknya apa yang harus dilakukan sesudah sampel diambil? Jelaskan dalam studi kasus (misal menggunakan box corer atau alat sampling lain) 10. Terkait sortasi sampel, sebaiknya tahapan apa yang harus dilakukan setelah melewati tahap penanganan sampel? JAWABAN 1. Efisiensi Komparatif artinya suatu hal yang bersifat dapat diperbandingkan secara efisien dengan suatu hal yang lainnya. 2. Bukan metode buku terbuka tetapi Rees dkk. (1990) mengemukakan bahwa pencatatan awal data harus dalam bentuk metode secara terbuka yang akan mencegah pekerja yang tidak berpengalaman untuk tidak memasukkan data identifikasi ke lembaran yang telah ditentukan sebelumnya. 3. Zona intertidal merupakan zona yang dipeng aruhi oleh pasang surut air laut dengan luas area yang sempit antara daerah pasang tertinggi dan surut terendah. Pada zona ini terdapat variasi faktor lingkungan yang cukup besar, seperti fluktuasi suhu, salinitas, kecerahan dan lain – lain. Zona Subtidal merupakan daerah yang terletek antara batas air surut terendah di pantai dengan ujung paparan benua dengan kedalaman sekitar 200 meter sehingga organisme yang ada pada zona ini berkurang karena faktor lingkungan yang cenderung tidak stabil. Karakteristik yang membedakan kedua zona ini yaitu suhu di daerah intertidak mempunyai kisaran yang luas dan ombak di daerah intertidal memili ki pengaruh besar terhadap organisme di banding daerah subtidal. 4. rilley push net saat ini masih digunakan untuk pengambilan show water 5. jenis alat yang digunakan untuk sampling sebaiknya menggunakan pengeruk karena tidak merusak habitat di dalam laut sedangkan trawl merusak ekosistem laut karena biota laut akan rusak baik berupa karang tempat perlindungan ikan maupun ikan kecil sampai besar disapu bersih bahkan bibit ikan semua jenis habis. Kereta luncur hanya untuk sampling epifauna. 6. anchor dredge untuk mengeruk di daerah sedimen berpasi sedangkan rock dredge untuk sedimen berbatu 7. Panduan untuk literatur di mana membandingkan peralatan sampling dan metode yang berbeda. Secara vertikal adalah nama alat sampling dan horizontal yang diberi nomor adalah literatur. Contohnya dredge (Gilat 1968). 8. Beberapa alat yang digunakan untuk samplingn bawah air yang membandingkan ukuran, kedalaman, berat setiap alat, luas dan are a yang digunakan untuk sampling. 9. Penelitian populasi dikatakan tidak perlu apabila hanya dengan meneliti sampelnya saja pun sudah akan dapat diperoleh hasil penelitian yang representatif, yang mencerminkan sifat atau keadaan populasi. Studi populasi dikatakan tidak mungkin apabila jumlah atau kondisi anggota populasi sedemikian rupa sehingga tidak memberikan peluang kepada peneliti untuk menelitinya secara kseluruhan. Setelah selesai sampling hal yang harus diperhatikan adalah pengumpulan dan pemilihan sampel. Misalkan dengan menggunakan box corer setelah selesai sampling maka sampel dibersihkan dan dikumpulkan kemudian dapat dilakukan dengan tahap identifikasi. 10. Pengumpulan sampel, sortasi, pencucian, identifikasi dan penyimpanan CHAPTER 7 PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud figure 7.1 dan figure 7.2 (slide 5)? 2. Seberapa dalam jangkauan Pinger (slide 6) dalam mendeteksi tingkat kedalaman laut? 3. Salah satu jenis alat sampling bentos adalah dredge (pengeruk) (slide 7). Apakah penggunaannya masih aman untuk kehidupan bawah laut seperti terumbu karang dan habitat lain dibawah laut? Bukankah pengeruk bersifat merusak? 4. Bagaimana cara mengoperasikan atau tahapan dalam menggunakan kerete luncur? (slide 8)? 5. Jenis alat sampling manakah yang lebih baik digunakan? Apakah jenis dredge (pengeruk) atau kerete luncur? 6. Apa yang dimaksud dengan tabel 7.3 (slide 16)? 7. Apakah keunggulan dan kelemahan ROV? 8. Apa yang dimaksud dengan gambar pada slide 21? 9. Apa yang membedakan kereta luncur WHOI dan SOC? 10. Untuk sampling bentik pada laut dalam (deep sea) biasanya jenis alat sampling apakah yang digunakan? JAWABAN 1. Gambar 7.1 merupakan tipe alat penelitian berukuran menengah yang lengkap untuk pengambilan sampel bentik. Gambar 7.2 merupakan rasio dari total untuk kedalaman yang bervariasi. Semakin besar luasan maka kedalaman akan semakin kecil, sebaliknya semakin kecil luasan maka kedalaman semakin besar. 2. 500-700 meter 3. Dredge tidak bersifat merusak namun yang merusak habitat lain seperti terumbu karang adalah trawl karena menyapu semua jenis tumbuhan dan hewan yang ada di laut. Untuk penggunaan dredge aman sampling bentos. 4. - Kereta luncur epibentic di masukan ke dalam air secara perlahan-lahan dengan kedalaman 200-300 meter - Ditarik dengan hati-hati sampai permukaan kapal - Sampel epibentic lalu di ambil dan di simpan 5. Keduanya merupakan alat yang baik untuk sampilng bawah laut. 6. Maksudnya presentasi hasil dari smapel bias untuk mekrozobentos untuk kedalaman lebih dari 500 m. Kemudian ditunjukan dalam bentuk ANOVA untuk uji statistknya untuk melihat rata-rata kelimpahan dari tiap spesies. 7. Kelebihan dari metode ROV yaitu dapat mengamati objek yang berada dalam perairan dalam, penyampaian informasi lebih cepat kerena didukung dengan sistem jaringan. Kelemahan dari alat ini yaitu pembuatan rangka ROV yang berbentuk kubus yang kurang fleksibel pergerakannya dalam air dan kurang proporsional untuk menopang komponen – komponen ROV ini. 8. posisi kapal dan alat-alat sampling 9. WHOI kereta luncur memiliki keterbatasan operasional, seperti kecenderungan untuk variabilitas yang cukup besar antara mengangkut diambil pada kecepatan yang berbeda di atas tanah di stasiun yang sama (Gage et al., 1980). SOC kereta luncur epibenthic dirancang untuk menangkap anggota yang lebih planktonik 10. Sampling plankton (plankton net, plankton sampler) Zooplankton (LHPR/ Longhurst Hardy Plankton Recorder) Sampling bentos yaitu Tipe grab (petersen grab, ekman grab, van veen grab, lafond grab, ponar grab,)
Tipe dredge ( tooth dredge, deep sea anchor dredge, hydroid dredge, naturalis’s dredge, rock dredge Tipe core (agassiz trawl, IOS Epibentic sledge
View more...
Comments