Permohonan Pembatalan Perkawinan
January 16, 2017 | Author: Ardian Nur Rahman | Category: N/A
Short Description
Download Permohonan Pembatalan Perkawinan...
Description
KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM “HENDRA PURBA, SH., M.HUM. & ASSOCIATES” Jl. Darmo Kali No. 43 Pandeglang Telp. 081215532802 Pandeglang, 9 Juli 2012 Kepada Yth : Ketua Pengadilan Agama Pandeglang Di Tempat Dengan hormat, Bersama surat ini kami, Hendra Purba S.H.,M.Hum dan Christopher Ganadhi S.H.,M.H Advokat dan Penasehat Hukum yang berkantor di Jl. Darmokali No. 43 Pandeglang Provinsi Banten, dalam hal ini bertindak sebagai kuasa hukum dari: Nama
: Yanti
Umur
: 76 Tahun
Agama : Islam Alamat : Jl. Rambutan No. 10 RT 03 RW 06 Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Dalam hal ini disebut sebagai PEMOHON. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 1 Juli 2012 Bermaksud mengajukan permohonan Pembatalan Perkawinan terhadap : Nama
: Ulfa
Umur
: 47 Tahun
Agama : Islam Alamat : Jl. Mojoarum 2 No.34 Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Dalam hal ini disebut sebagai TERMOHON. Sebagai bahan pertimbangan berikut ini adalah beberapa dasar serta alasan diajukannya surat Permohonan Pembatalan Perkawinan : 1. Bahwa Pemohon telah menikah sah dengan SUAMI PEMOHON pada tanggal 9 Januari 1965, dari pernikahan tersebut telah dikaruniai 4 orang anak, masingmasing bernama : a. ANAK I PEMOHON DAN SUAMI PEMOHON, tanggal lahir 1 Mei 1968 ;
b. ANAK II PEMOHON DAN SUAMI PEMOHON, tanggal lahir 8 April 1970 ; c. ANAK III PEMOHON DAN SUAMI PEMOHON, tanggal lahir 9 Maret 1973 ; d. ANAK IV PEMOHON DAN SUAMI PEMOHON, tanggal lahir 4 Februari 1974 ; dari keempat anak tersebut yang masih hidup ada dua orang anak, yaitu ANAK I PEMOHON DAN SUAMI PEMOHON dan ANAK III PEMOHON DAN SUAMI PEMOHON dan yang sudah meninggal ialah ANAK II PEMOHON DAN SUAMI PEMOHON, dan ANAK IV PEMOHON DAN SUAMI PEMOHON, meninggal tahun 2010, selama rumah tangga antara Pemohon dengan SUAMI PEMOHON sampai sekarang belum pernah bercerai; 2. Bahwa SUAMI PEMOHON telah meninggal dunia pada hari Jum'at, 16 Maret 2012 dalam usia 66 tahun di KABUPATEN SUKABUMI, karena sakit ; 3. Bahwa alm. SUAMI PEMOHON semasa hidupnya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan alm. SUAMI PEMOHON telah mendapat hak pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan Surat Keputusan No. C.00409/Kep.III/1991, tanggal 5 Oktober 1991, yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara ; 4. Bahwa alm. SUAMI PEMOHON semasa hidupnya telah menikah dengan seorang perempuan yang bernama TERMOHON (Termohon) yang dilaksanakan pada tahun 2000, secara di bawah tangan/nikah siri, kemudian pada tahun 2009, almarhum SUAMI PEMOHON telah bercerai dengan perceraian di bawah tangan juga. Selanjutnya pada tahun 2010 almarhum SUAMI PEMOHON meminta kepada TERMOHON ingin rujuk kembali. TERMOHON menyetujui tetapi ada permintaan dengan satu syarat, tunjangan pensiun isteri pertama minta dipindahkan kepada TERMOHON/mantan isteri kedua, permintaan TERMOHON tersebut disetujui, terjadilah rujuk/nikah lagi ; 5. Bahwa proses terjadinya perpindahan tunjangan pensiun almarhum SUAMI PEMOHON dari isteri pertama bernama PEMOHON kepada isteri kedua bernama TERMOHON adalah sebagai berikut : a. Bahwa almarhum SUAMI PEMOHON telah merekayasa dan membohongi diri sendiri, telah membuat keterangan kematian dari kelurahan Kadugadung Kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang dengan surat Keterangan Nomor : 39/Ds.2005/VI/2010, tanggal 10 Juni 2010, dalam surat keterangan tersebut
Kepala Desa Kadugadung menerangkan bahwa PEMOHON/Pemohon telah meninggal dunia pada tanggal 14 Agustus 2009 ; b. Bahwa dengan adanya tanda bukti surat kematian, bahwa PEMOHON/Pemohon telah meninggal dunia yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Kadugadung Kecamatan Cipeucang, setelah diajukan ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Cipeucang, maka keluarlah buku Kutipan Akta Nikah Nomor : 191/07/VI/2010, tanggal 9 Juni 2010, dengan status duda mati dan janda, tetapi tanpa buki kejandaan yang disahkan oleh pengadilan ; c. Bahwa dengan adanya bukti surat kematian dan Kutipan Akta Nikah tersebut di atas, setelah diajukan oleh almarhum SUAMI PEMOHON dan diproses oleh PT. Taspen Serang. Maka terbitlah Surat Keterangan tentang Penerima Pensiunan Pegawai
dengan
formulir
Pendaftaran
Isteri
(2).
Untuk
menerima
pensiunanpegawai yang disahkan oleh An. Kepala Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara Bidang SKP, tanggal 2 Agustus 2010, nomor : 00254/PK.III/48/2010,
dalam
surat
tersebut
menerangkan
bahwa
PEMOHON/Pemohon yang dianggap telah meninggal dunia padahal masih hidup. Hak Tunjangan Pensiunannya dipindahkan kepada isteri kedua bernama TERMOHON/Termohon ; 6. Bahwa setelah adanya pemindahan hak tunjangan pensiun dari isteri pertama/ Pemohon/PEMOHON kepada isteri kedua/Termohon/TERMOHON rumah tangga alm. SUAMI PEMOHON dengan TERMOHON/Termohon tidak rukun lagi, alm. SUAMI PEMOHON dibiarkan begitu saja oleh Termohon hingga terjadi perceraian lagi secara di bawah tangan. Kemudian setelah almarhum SUAMI PEMOHON bercerai dengan Termohon alm. SUAMI PEMOHON pergi meninggalkan Termohon ke daerah Kabupaten Sukabumi, setelah menikah lagi dengan perempuan lain asal Kabupaten Sukabumi tidak lama alm. SUAMI PEMOHON meninggal dunia karena sakit ; 7. Bahwa diketahui adanya pemindahan/mutasi hak tunjangan pensiun Pemohon/ PEMOHON kepada isteri kedua/TERMOHON setelah Pemohon melapor ke PT Taspen Serang bahwa alm. SUAMI PEMOHON meninggal dunia ; 8. Bahwa dalam pengajuan permohonan pembatalan nikah ini kepentingannya untuk mengurus hak tunjangan pensiunan alm. SUAMI PEMOHON dikembalikan haknya dari isteri kedua TERMOHON kepada isteri pertama bernama PEMOHON sebagai haknya ;
Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pandeglang segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Membatalkan perkawinan antara isteri kedua (TERMOHON) dengan alm. SUAMI PEMOHON dengan Akta Nikah Nomor : 191/07/VI/2010, tanggal 3 Mei 2010 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang ; 3. Menyatakan Akta Nikah Nomor 191/07/VI/2010 tanggal 9 Juni 2010 tidak mempunyai kekuatan hukum ; 4. Membebankan biaya perkara menurut ketentuan yang berlaku ; Atau : Pengadilan Agama Pandeglang berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya; Demikian Surat Permohonan Pembatalan Perkawinan ini diajukan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Pandeglang, 9 Juli 2012 Kuasa I Pemohon ttd Materai 6000 Hendra Purba S.H.,M.Hum Kuasa II Pemohon ttd
Christopher Ganadhi S.H.,M.H.
View more...
Comments