PERMODELAN POLA ARUS LAUT DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SMS 8.0 DAN 8.1 DI PERAIRAN CIREBON, JAWA BARAT Rizqi Ayu Farihah (26020212130044) Prodi Oseanografi Jurusan Ilmu Kelautan FPIK UNDIP Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Tlp. / Fax. : (024) 7474698 Semarang 50275 Email:
[email protected] No.Hp: 085727819478 Abstrak Arus merupakan salah satu komponen hidrooseanografi yang penting unutk mempelajari karakteristik pantai suatu wilayah. Arus dapat diketahui arah dominan dan kecepatan dominan dari hasil pengukuran lapangan. Akan tetapi pada beberapa hal dibutuhkan mengenai gambaran arus secara jelas pada kondisi yang belum terjadi. Model arus dengan menggunakan SMS 8.0 dan 8.1 merupakan salah satualat untuk menjawab permasalahan tersebut, sehingga peneliti dapat mengetahui pola sebaran arus di pantai terutama pada jurnal ini akan dibahas mengenai pola sebaran arus saat pasang maupun saat surut di Pantai Cirebon. Dengan mempertimbangkan data bathimetri dan beberapa komponen pasut yang ada di daerah cirebon. Kata Kunci :Bathimetri, Arus, Software SMS Abstract Flow is one of the important components hidrooseanografi beach fatherly study the characteristics of an area. Flow knowable dominant direction and speed of the dominant field measurement results. But in some ways it takes the current picture clearly on the condition that has not happened. Flow models using the SMS 8.0 and 8.1 is one satualat to answer these problems, so that researchers can determine the distribution pattern of the flow at the beach, especially in this journal will be discussed on the current distribution pattern at high tide and at low tide in Cirebon Beach. By considering the data bathymetry and some tidal components in the area cirebon. Keywords : Bathimetri, garis pantai, SMS 10.0
PENDAHULUAN Pemodelan
tinggi akan mempengaruhi kondisi model adalah
menentukan
informasi (variabel dan parameter) yang dianggap penting untuk menggambarkan suatu
keadaan
mendekati
sebenarnya.
Perubahan pada ukuran panjang, lebar, atau
tersebut. Demikian juga dengan model dalam bentuk persamaan linear, maka parameternya adalah gradien dari garis tersebut, perubahan terhadap gradien ini
akan mempengaruhi keluaran atau hasil
(sounding),
dari model tersebut.
menyediakan
dan
biasanya
informasi
juga
mengenai
SMS adalah alat untuk pembuatan
navigasi permukaan . Peta Bathimetri
model dan visualisasi hasil. Model dapat
merupakan salah satu komponen kunci
dibangun dengan menggunakan peta digital
dalam pembentukan model arus di
dan model elevasi untuk data referensi dan
software SMS 8.0 maupun SMS 8.1.
sumber. Model hidrodinamika merupakan
2. Garis Pantai
model dengan metode elemen hingga dua
Garis
dimensi
batas pertemuan antar daratan
horisontal
dengan
rerata
Pantai
adalah dengan
kedalaman. Dengan model numeris ini
bagian laut saat terjadi air laut pasang
dapat diprediksi pola aliran, elevasi muka
tertinggi, Garis ini bisa berubah karena
air dan komponen kecepatan horisontal,
beberapa hal seperti abrasi pantai, Garis
baik pada kondisi aliran permanen (steady
pantai ini digunakan untuk pembangun
flow)
dari
maupun
aliran
tak
permanen
boundary
model
arus
Pantai
(unsteady flow) serta sedimentasi.Berikut
Cirebon itu sendiri. Garis Pantai yang
adalah
yang
sudah
yang
kemudiaan di digitasi untuk kemudian
persamaan
merupakan sering
ADCIRC
persamaan
digunakan
computer
untuk
memecahkan
ada
dalam
format
TIFF
dibuat menjadi scatter.
persamaan massa fluida dan konservasi
3. Pasang Surut
momentum dalam dua arah horisontal.
Pasang surut laut adalah fenomena
Dalam praktikum kali ini memodelkan pola
naik dan turunya permukaan air laut
arus di wilayah Pantai Cirebon.
secara periodic yang disebabkan oleh pengaruh gravitasi benda-benda langit terutama bulan dan matahari. Arus
1. Bathimetri
pasut yaitu gerakan badan air menuju
Bathimetri adalah studi tentang
dan meninggalkan pantai saat pasang
kedalaman suatu perairan atau dasar
dan
lautan. Peta bathimetri (hidrografi)
dan
fluktuasi muka air laut karena adanya
keselamatan navigasi permukaan atau dan
(Poerbandono
Djunarsjah, 2005). Pasang surut adalah
biasanya diproduksi untuk mendukung sub-permukaan,
surut
gaya tarik benda-benda langit, terutama
biasanya
matahari dan bulan terhadap massa air
menunjukkan relief dasar laut atau
laut. Tinggi pasang surut adalah jarak
daerah dasar laut sebagai garis kontur
vertikal antara air tertinggi dan air
(isodepth) dan pemilihan kedalaman 2
terendah pasang
yang surut
berurutan.
dengan pembuatan boundary yang berguna
diperlukan dari posisi muka air pada
sebagai batas daerah penelitian atau daerah
muka air rerata ke posisi yang sama
yang diamati. Pembuatan mesh dilakukan
berikutnya (Triatmodjo, 1999). Arus ini
pada
digunakan sebagai inputan dalam model
menggunakan
karena kebanyakan arus yang timbul di
lingkup
laut diakibatkan oleh adanya fenomena
pemilihan modul yaitu ADCIR dimana
pasang surut. Arus yang terjadi akibat
pada ADCIRC model control dilakukan
pasang surut biasanya merupakan arus
beberapa
bolak balik.
diantaranya
4. Arus
digunakan constan aquadratic, serta pada dan
garis
pantai
yang
dimana
segment-segmen
boundarynya.
Lalu
perubahan
dan
yaitu:Bottom
dalam
dilakukan
masukan streesnya
Evans
time step dan run step diberimasukan 15.
(1985), arus adalah gerakan air yang
Pada output file yang digunakan yaitu pada
mengakibatkan perpindahan massa air.
nomer 63 dan 64 yang meliputi: elevation
Gerakan ini timbul terutama oleh angin
time series (global) dan velocity time series
yang melintasi permukaan air. Gerakan
(gelobal).
massa air perairan laut dalam sangat
pemasukan pada tidal/harmonic namun
berbeda dengan massa air permukaan,
sebelumnya
massa di perairan laut dalam terisolasi
perubahan pada coordinat convertionnya.
dari angin. Tetapi gerakan massa air di
Pada tidal/harmonic dilakukan pemasukan
perairan
dalam
komponen pasang surut yaitu antara lain
karena
perubahan
permukaan.
Hutabarat
waktu
dalam software SMS 8.0. Lalu dilanjutkan
yang
Menurut
adalah
Periode
sebenarnya
Arus
gerakan inilah
terjadi air
Selanjutnya pada
melakukan
mesh
dilakukan
K1, K2 L2, M2, N2, O1, P1, Q1, S2.
yang
merupakan hasil akhir dari model yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
telah kita bangun menggunakan data
Berdasarkan analisa yang didapat
dasar peta bathimetri, garis pantai dan
dengan menggunakan software SMS 8.0
pasang surut.
dan
dengan
skenario
selama
November 2014 – 16 November
MATERI DAN METODE Praktikum
8.1,
pemrograman
oseanografi ini menggunakan data yang
didapatkan
hasil
berupa
kecepatan
(velocity)
juga
1
2014
perubahan elevasi
permukaan air (surface elevation) serta
berupa data bathimetri dan garis pantai
adanya perubahan elevation setiap 4 detik
yang dilakukan dengan cara digitasi data 3
karena interval yang digunakan adalah 4
kecepatan dominanhanya disebagian daerah
sec.
saja tidak terlalu besar dan merata. Dan Bathimetri perairan Utara Cirebon
kecepatan minimum pada terjadi pada
tentunya mempengaruhi terjadinya arus dan
pukul 10:24 dengan kecepatan yaitu:
juga elevasi muka air.
0.0024 m/s, begitu pula pada daerah domain kecil dengan arah dominan dari utara laut.
Gambar 1. Velocity maximum Gambar 5. Surface elevation maximum
Gambar 6. Surface elevation minimum Gambar 2. Velocity minimum
Gambar 7. Surface elevation maximum
Gambar 3. Velocity maximum
Gambar 8. Surface elevation minimum Sedangkan untuk elevasi muka air (surface
elevation)
didaerah
perairan
Cirebon pada tanggal 16 November 2014 terbesar pada pukul 13.24 pada daerah
Gambar 4. Velocity minimum
dominan besar dan dominan kecil yaitu:
Kemudian pada kecepatan (velocity) didaerah perairan Cirebon
0.163 m/s dengan arah dominan dari utara
pada tanggal
menuju barat dan pada muka air minimum
11November 2014 pukul 13: 04 dengan kecepatan
arus
yang
besar
terjadi pada pukul 14:18 dengan arah
dengan
dominan dari barat menuju timur dan
kecepatan dominan besar berkisar antara
begitu pula dengan domain kecilnya.
0.0552 m/s, dengan arah pergerakannya
Serta didapat pula hasil elevation.
dari timur laut menuju barat laut dimana 4
dengan data pasang surut hasil pengamatan. Selain
itu
harus
dilakukan
verifikasi
terhadap arus yang ada dalam model dengan cara membandingkan arus hasil model dengan arus hasil pengamatan. Gambar 9. Elevation Elevation menunjukan kedalam pada daerah
DAFTAR PUSTAKA
didalam
boundary
dengan
Dronkers JJ. 1964. Tidal Computations in
pada
bathimetri.
Namun
rivers and coastal waters. North
kesesuaian
perubahan yang terjadi hanyalah arah
Holland
pergerakan air laut yang terjadi setiap
Amsterdam
jamnya saja.
Publishing
Company.
Hutabarat, S dan Evans, S.M.1985. Pengantar Oseanografi. UI Press,
KESIMPULAN
Jakarta.
Berdasarkan hasil running model sms
Mifflin,
diperoleh nilai velocity, surface
H.
2000. American
Dictionary (4th ed).
elevation, dan elevation yang diperoleh
USA :
Hetitage Boston
Publisher
pada nilai maksimum dan minimum pada
Nybakken, James W. 1992. Biologi Laut :
waktu tertentu dengan arah dominannya.
Suatu Pendekatan Ekologis. PT
Dalam pemodelan hidrodinamika dengan
Gramedia : Jakarta 480 hlm
sms kita memerlukan inputan berupa data batimetri dan garispantai dan kita perlu
Pariwono et al. 1998. Studi Upwelling di
menentukan batas area permodelan atau
Perairan Selatan Pulau Jawa. Bogor:
domainnya sebagai batasan area model.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Serta perlu memasukan inputan ramalan
Institut Pertanian Bogor. Poerbondono dan E. Djunasjah. 2005.
pasang surut yang telah terdapat pada software dimana nilai pasut digunakan
Survei Hidrografi. Refika Aditama,
sebagai penentuan nilai elevasi muka air
Bandung, 166 hlm.
yang didasarkan pada peta dasar yang
Poerbondono dan E. Djunasjah. 2005.
digunakan pada halini peta RBI maka koreksi
menggunakan
MSL.
Survei Hidrografi. Refika Aditama,
Untuk
Bandung, 166 hlm.
menentukan kesalahn pada model dapat menggunakan
rumus
MRE
dengan
membandingkan data pasang surut model 5
Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai.
Wyrtki, K., 1961. Physical Oceanography
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
of the Southeast Asean Waters, NAGA
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Rep. 2. Scripps Inst. of Oceanography La jolla, Calif. http://www.unc.edu/, 2008,
6
ADCIRC