Perkembangan Visus Pada Anak

January 23, 2018 | Author: Hannana Syaiful | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Perkembangan Visus Pada Anak...

Description

Perkembangan visus pada anak

Perkembangan pada mata terjadi terutama pada tahun pertama kehidupan. Perubahan panjang sumbu aksial mata terjadi dalam 3 fase. Fase pertama adalah fase perkembangan cepat yang terjadi selama 6 bulan pertama. Selama perkembangan ini aksial mata memanjang kurang lebih 4 mm. Pada fase kedua yang terjadi selama 2-5 tahun dan fase ketiga yang terjadi selama 513 tahun terjadi pertumbuhan lambat. Selama fase ini aksial mata bertambah lebih kurang 1 mm pada setiap fase nya . Kornea juga mengalami pertumbuhan cepat pada beberapa bulan pertama kehidupan. Perubahan nilai pada keratometri pada tahun 1 adalah 52 D saat lahir, mulai mendatar menjadi 46 D pada 6 bulan, dan mencapai kekuatan 42-44D saat usia 12 tahun dan menetap hingga dewasa. Keadaan refraksi mata berubah karena panjang aksial bola mata meningkat, kornea dan lensa mendatar (berkurang kecembungannya). Ketika lahir, mata neonatus lebih hiperopia dan akan sedikit meningkat hingga usia 7 tahun, kemudian akan mengalami pergeseran ke myopia hingga mencapai ukuran bola mata dewasa, biasanya dicapai pada usia 16 tahun. Perubahan refraksi dapat bervariasi secara luas, tapi apabila myopia timbul sebelum umur 10 tahun, maka resiko myopia progresif atau myopia > 6 D akan lebih tinggi. Pada bayi baru lahir astigmat oblik biasa sering dijumpai dan biasanya dapat menghilang. Selama masa baru lahir dan kanak-kanak, volume orbita meningkat. Fosa lakrimalis lebih supervisial dan sudut orbita menjadi lebih konvergen. Pada saat lahir ukuran fisura palpebra pada anak sekitar 18 mm pada horizontal dan 8 mm pada vertikal. Panjang fisura sedikit meningkat pada tahun pertama kehidupan. Peningkatan cepat dari panjang fisura palpebra terjadi selama 1 dekade pertama kehidupan, dan bentuk elips fisura palpebra pada dewasa mulai terbentuk.

1

Walaupun perkembangan dari duktus nasolakrimal sudah selesai pada kebanyakan bayi yang baru lahir. Namun pada beberapa bayi baru lahir secara klinis membuktikan adanya obstruksi duktus nasolakrimal. Tapi, resolusi sempurna pada obstruksi tersebut terjadi pada 75-90 % kasus. Perubahan warna pada iris dimulai pada umur 6-12 bulan kehidupan, dimana pigmen mulai terakumulasi di stroma iris dan melanosit. Namun, pigmentasi masih dapat terjadi di iris semasa hidup. Pupil BBL relatif lebih kecil dibanding ukuran dewasa, namun apabila pupil lebih kecil dari 1,8 mm atau lebih dari 4, 5 mm dapat dicurigai adanya kelainan. Respon pupil terhadap cahaya telah dapat timbul pada bayi yang lahir dengan usia kehamilan lebih dari 31 minggu. Pada saat lahir, iris berinsersi dari skleral spur, namun selama satu tahun kehidupan, lensa dan badan silier bermigrasi ke posterior. Pemeriksaan TIO pada bayi sulit untuk dilakukan, tekanan normalnya juga dapat bervariasi, tergantung dari metode pemeriksaan yang dilakukan. Walaupun demikian, TIO normal pada BBL lebih rendah dari TIO dewasa, apabila lebih dari 21 mmHg, patut dicurigai adanya kelainan. Ketika lahir, makula belum berkembang sempurna, namun perubahan cepat terjadi hingga umur 4 tahun. Perubahan yang terjadi adalah pigmentasi di makula, refleks fovea dan diferensiasi dari fotoreseptor. Peningkatan visus terjadi seiring dengan perkembangan. Prosesnya terjadi dalam tiga tahap, yakni diferensiasi dari sel kerucut, pengurangan diameter zona bebas sel batang dan peningkatan densitas sel kerucut di fovea. Vaskularisasi retina terus berjalan mulai dari nervus optikus dan berakhir di temporal ora serata pada usia kehamilan 40 minggu. Secara sistematis, perkembangan visus pada anak dapat dibagi berdasarkan umur. 1. Bayi Baru Lahir

BBL sudah dapat melihat, tapi untuk penglihatan jarak kurang dari 8 inci (20 cm) atau lebih jauh dari 18 inci (45 cm) penglihatan akan kabur dan tidak fokus. Pada tahap ini bayi lebih mudah melihat wajah manusia dan objek yang terang seperti pola hitam putih dan warna – warna yang cerah. 2

BBL tidak dapat melihat secara detail. Diperkirakan bahwa visus pada 75% BBL mencapai 20/300. Koordinasi mata pada BBL masih lemah dan belum bisa memfiksasi sebuah objek pada kedua mata. BBL kurang dapat melihat pada malam hari, ini disebabkan karena lensa lebih cembung dibanding lensa dewasa, selain itu BBL belum memiliki cukup pigmen dalam fotoreseptor. 2. 3 – 8 minggu. Pada tahap ini penglihatan mulai memperhatikan objek yang bergerak terutama yang berwarna cerah. Penglihatan binokuler mulai berkembang dan juga koordinasi kedua mata mulai meningkat. 3. 2 – 3 Bulan Mulai mengenal detail seperti pengenalan wajah dan mata. 4. 3 – 4 Bulan Pada tahap ini mata mulai dapat melakukan akomodasi karena lensa mulai mendatar dan otot siliaris mulai menguat. Penglihatan binokuler menjadi lebih baik, dan telah dapat memfiksasi objek dengan kedua mata secara bersamaan. Selain itu bayi juga telah dapat menggabungkan informasi visual dengan indera lainnya seperti suara dan sentuhan. Mereka mulai menggengam benda yang mereka lihat dan melihat ke arah suara yang mereka dengar. Pada tahap ini makula telah mulai matur. 5. 5 – 7 Bulan Di usia ini koordinasi mata dan tangan mulai berkembang. Biasanya bayi telah mampu untuk mempertahankan fiksasi mata pada benda yang diam untuk beberapa detik. Visus pada usia 6 bulan telah mencapai 50/200 dan terus berkembang seiring dengan perkembangan makula di retina. Pada tahap ini penglihatan malam mulai sensitif sudah seperti penglihatan pada orang dewasa. 6. 8 – 9 Bulan Usia 8 bulan makula telah matang dan penglihatan mulai jernih. Bayi juga mulai menggunakan jari untuk menunjuk benda yang ada di lapangan penglihatan mereka. 7. 1 tahun 3

Pada usia 1 tahun visus telah mencapai 20/100. Fusi pada kedua mata juga telah berkembang baik, tapi reflek tersebut masih mudah diganggu. Pada usia ini bayi sudah dapat membedakan bentuk seperti kotak, bulat, dll. 8. 2 tahun Visus balita usia 2 tahun telah mencapai visus 20/40. Balita usia ini sangat tetarik dengan benda – benda kecil. 9. 3 tahun Visus balita 3 tahun rata – rata 20/300. Kedua mata telah mampu mengkonvergensikan lensa ketika melihat dekat. 10. 4 tahun Visus telah mampu mencapai 20/20. Pada usia ini, balita telah siap untuk membaca. 11. 5 tahun Pada usia 5 tahun telah memiliki penglihatan yang berkembang sempurna. 12. 6 tahun Pada usia ini penglihatan sentral telah sempurna. Visus normalnya 20/20. Anak ini dapat memperhatikan banyak aktivitas di sekitarnya selama +_ 20 menit. 13. 8 tahun Pada usia ini ukuran bola mata telah mencapai ukuran dewasa.

DAFTAR PUSTAKA 1. Skuta Gregory, Cantor Luis, Weiss Jayne. 2008. Growth and Developtment of The Eye. Pediatric Ophtalmology and Strabismus. American Academy Ophtalmology. Singapura. 2. Hayes, Gerry et all. Physiology of the Eye. www.iknow.net last update tahun 2000

4

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF