Perhitungan Struktur Rumah Genset

February 6, 2018 | Author: Fandy Sipata | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

caluatin of generator house...

Description

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  1 dari 40

 

                    PEMBERI KERJA 



PT. PERTAMINA (PERSERO) 

  KONTRAKTOR 



PT. INDRABAS PURNAMA MAKMUR 

  NAMA PROYEK     

:   

PEMBANGUNAN TERMINAL TRANSIT KOTABARU  KALIMANTAN 

  LOKASI 



KOTABARU – PULAU LAUT 

  SPB No. 



No. SPB‐011/F00000/2011‐S5 

 

                                           0 

          4 Nov ‘11 

          10

          For Approval

REV 

TGL 

HAL 

URAIAN 

ART GG ALW  DIBUAT  DIPERIKSA  DISETUJUI  PT. INDRABAS PURNAMA MAKMUR 

 

            DIPERIKSA  DISETUJUI  PT. PERTAMINA

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  2 dari 40

 

KRITERIA PERANCANGAN STRUKTUR A. KETERANGAN UMUM DARI BANGUNAN 01. Nama Bangunan

: Rumah Genset

02. Lokasi Bangunan

: Kotabaru, Kalimantan

03. Deskripsi Bangunan

:

Data teknis dan dimensi bangunan sebagai berikut : Rumah Genset Rumah Genset merupakan bangunan tidak bertingkat dengan panjang 15m dan lebar 13.5m (lihat denah), dengan elevasi sebagai berikut: Muka Tanah

EL +3.84 LWS

Lantai Dasar

EL +4.04 LWS

Puncak Atap

EL +10.94 LWS

B. KRITERIA PERANCANGAN STRUKTUR I.

SISTEM STRUKTUR Rumah Genset Rumah ini tidak bertingkat dengan sistem struktur yang direncanakan menggunakan struktur baja, terdiri dari balok dan kolom dari WF serta gording atap lip channel. Penutup atap dari bahan corrugated metal sheet t=5mm.

II. LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN 1. Pembebanan a. Beban Mati - Beton bertulang

: 2400 kg/m3

- Beton tanpa tulangan

: 2100 kg/m3

- Baja

: 7850 kg/m3

- Pasir

: 1800 kg/m3

- Tanah urug

: 2000 kg/m3

- Tembok bata dengan ketebalan 15 cm & ketinggian 1 m

:

250 kg/m2

:

450 kg/m2

:

25 kg/m2

- Tembok bata dengan ketebalan 25 cm & ketinggian 1 m - Plafon, ducting AC, lampu/penerangan

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  3 dari 40

 

- Adukan mortar penutup lantai

: 2000 kg/m3

- Lantai granit

: 2600 kg/m3

- Batu pecah

: 1450 kg/m3

- Sirtu

: 1850 kg/m3

- Pasangan batu kali

: 1800 kg/m3

- Air

: 1000 kg/m3

- Dinding partisi

:

50 kg/m2

:

22 kg/m2

- Penutup lantai dari ubin semen, teraso, keramik (tanpa adukan per cm tebal) - Aspal campur

: 1400 kg/m3

- Penutup atap genteng dengan reng & kasau

:

50 kg/m2

- Penutup atap metal sheet

:

10 kg/m2

b. Beban Hidup Beban hidup pada lantai 2 = 300 kg/m2 Beban hidup air hujan pada penutup atap = 20 kg/m2 Beban hidup plat lantai atap = 100 kg/m2, jika tidak ada peralatan M/E. c. Kombinasi Pembebanan Kombinasi beban yang digunakan dalam analisa struktur atas adalah : COMB1 : Beban tetap U

= 1,2 DL + 1,6 LL

COMB2 : Beban sementara akibat gempa U

= 1.2DL +1 LL + 1E

Dimana : DL adalah beban mati (berat sendiri struktur) LL adalah beban hidup E adalah beban gempa Output Perhitungan Rumah Genset dari program SAP2000 v.11.0.0:

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  4 dari 40

 

3D Rumah Genset dengan dimensi profil baja

Penomoran Joint dan Element Struktur Rumah Genset

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

 

Gaya Axial pada balok dan kolom tengah(ton)

Gaya geser pada balok dan kolom tengah(ton)

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  5 dari 40

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  6 dari 40

 

Momen pada balok dan kolom tengah (ton.meter)

P-M Interaction ratios < 1 (ok!)

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  7 dari 40

  TABLE: Joint Reactions Joint

OutputCase

CaseType

F1

F2

F3

M1

M2

M3

Text

Text

Text

Ton

Ton

Ton

Ton-m

Ton-m

Ton-m

2

COMB1

Combination

0.0111

-0.7773

1.2438

1.73702

0.01496

-0.00001139

6

COMB1

Combination

0.0111

0.7773

1.2438

-1.73702

0.01496

0.00001139

8

COMB1

Combination

-0.003

1.2493

2.2322

-2.66158

-0.00385

0.00004308

10

COMB1

Combination

0.003

1.2493

2.2322

-2.66158

0.00385

-0.00004308

12

COMB1

Combination

-0.0111

0.7773

1.2438

-1.73702

-0.01496

-0.00001139

16

COMB1

Combination

-0.0111

-0.7773

1.2438

1.73702

-0.01496

0.00001139

18

COMB1

Combination

0.003

-1.2493

2.2322

2.66158

0.00385

0.00004308

20

COMB1

Combination

-0.003

-1.2493

2.2322

2.66158

-0.00385

-0.00004308

Joint Reactions

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

 

Steel Section Check Frame 112 (rafter tengah)

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  8 dari 40

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

 

Steel Section Check Frame 10 (kolom tengah)

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  9 dari 40

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  10 dari 40

 

III.

PERATURAN YANG DIGUNAKAN

1.

PERATURAN UTAMA a. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI-1726-2002). b. Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI-17271989-F). c. Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI-03-28471992). d. Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja untukGedung (SNI-1729-1989-F).

2.

PERATURAN TAMBAHAN DAN STANDAR a. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2). b. Peraturan Muatan Indoensia 1970. c. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1987). d. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983, Ditjen Cipta Karya – Dep. PU. e. Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983, Ditjen Cipta karya, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, DPU – 1983. f.

Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia PUBI 1982 – Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman, UDC 389.6.691, DPU, Juli 195.

g. ACI 318M-95, Building Code Requirements for Reinforced Concrete, American Concrete Institute, 1995. h. ACI 318RM-95, Building Code Requirements for Reinforced Concrete, American Concrete Commentary, American Concrete Institute, 1995. i.

Manual of Steel Construction, Load & Resistance Factor Design, AISC, 1994.

j.

American Standard Testing Materials, American Society for Testing and Materials, USA.

k. Uniform Building Code 1997, Vol. 2, Structural Engineering Design Provisions, ICBO, USA. l.

American Welding Society (AWS) Structural Welding Code, USA.

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  11 dari 40

 

IV. DATA MATERIAL Data material struktur yang digunakan adalah sebagai berikut : a) Mutu beton yang digunakan untuk struktur bangunan kontrol ini adalah K300 (fc’ = 25 MPa.) b) Mutu baja yang digunakan untuk tulangan struktur ini: Untuk besi beton diameter 9,091 t/m2 (Daya Dukung Tanah Kuat). Penulangan Podasi Telapak Momen yang bekerja pada telapak pondasi : Mxy = 0,5. σt.L2. = 0,5. 9,091 t/m2.1,32 = 7.29 tm = 76818950 Nmm Data – data material -

Tebal plat (h)

= 200 mm

-

Decking

= 70 mm

-

Diameter tulangan

= 19 mm

-

Mutu Baja

= 400 Mpa

-

Mutu Beton

= 25 Mpa (K300)

-

d = h- (d+dia.tul )

= 200 – (70+19) =111 mm

-

β = 0,85

Berdasarkan SNI 2847 pasal 10.4.3

0,85 x β x f ' c ⎛ 600 ⎞ 0,85 x 0,85 x 25 ⎛ 600 ⎞ ⎜⎜ ⎟⎟ = ρb = ⎜ ⎟ = 0,027 fy + fy 600 400 ⎝ 600 + 400 ⎠ ⎝ ⎠

ρ max = 0,75 x 0,027 = 0,0203 Berdasarkan SNI 2847 pasal 9.12.2

ρ min = m=

1,4 = 0.0035 400

fy 400 = = 18,81 0.85 fc ' 0.85 x 25

Mn =

Mu 76818950 = = 96023687,5 Nmm 0,8 0,8

Rn =

96023687,5 Mn = = 5,99 2 b×d 1300 × 1112

ρ=

1⎛ 2m × Rn ⎞ 1 ⎛ 2 x 18,81 × 5,99 ⎞ ⎜1 − 1 − ⎟= ⎜1 − 1 − ⎟ = 0,018 ⎟ 18,81 ⎜ ⎟ m ⎜⎝ fy 400 ⎠ ⎝ ⎠

Pakai ρ = 0,018 As perlu = ρ.b.d = 0,018.1300.111 = 2597,4 mm2

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  14 dari 40

 

As pakai = 2833,85 mm2 Jarak tulangan = 1300/(10-1) = 144,44 mm ≈ 125 mm Jadi dipasang tulangan Lentur D19-125 Kontrol Kuat Geser Pondasi Telapak Kuat Geser Beton :

Vc =

1 x bw x d x 6

f 'c =

1 x 1300 x 111 x 6

25 = 120250 N

Kuat Geser Tulangan :

Vs =

Av.fy.d 566,77.400.111 = = 201316,704N s 125

Vc+Vs = 32,16 ton > Vu/ = 2,082 ton (OK) 2. Pehitungan Base Plate Baja dan Pedestal Beton Perhitungan base plate dan pedestal didasarkan AISC-LRFD Manual 13th edition, ACI 318-05 dan SNI 2847-2002. Material yang digunakan untuk base plate adalah plat baja dengan spesifikasi yang setara dengan ASTM A-36 sedangkan anchor bolt adalah baja dengan spesifikasi material yang setara dengan JIS G3112-1995. Perhitungan dimensi base plate dan pedestal akan dilakukan sebagai berikut : Cek Dimensi Luasan Base Plate c = 0.6

Pu 2232200 = = 175074 ,51mm 2 ϕ c .0 .85 fc ' 0,6 x 0,85 x 25 Direncanakan luas base plate adalah sebagai berikut : A1 =

A1 pakai = Abase plate = 450 mm x 450 mm = 202500 mm2 > 175074,51 mm2 (OK) Perhitungan Tebal Base Plate

m=

N − 0,95d 450mm − 0,95(250mm) = = 106,25mm 2 2

n=

B − 0,8bf 450 mm − 0,8(125 mm ) = = 175 mm 2 2

n' =

d .bf = 4

250 .125 = 44,2 mm 4

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  15 dari 40

 

X =

λ=

4.d .bf .Pu 4.250 mm.125 mm.2232200 N = = 0,692 2 (d + bf ) .ϕ c Pp (250 + 125 )2 .2868750 N 2 X 1+ 1− X

≤1

λ = 1,07 ≤ 1 Jadi digunakan λ = 1. λn’ = 1 x 44,22 mm = 44,22 mm ℓ = max (m, n, λn’) = 175 mm

f pu =

Pu 2232200 N = = 11,02 MPa BN 450 mm.450 mm

t p ( req ) = l

2 f pu 0,9. fy

= 175 mm

2.11,02 MPa = 54,77 mm ≈ 60 mm 0,9.250 MPa

Jadi digunakan tebal base plate 60 mm Cek Daya Dukung Pedestal Beton Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui apakah dimensi pedestal dan base plate sudah mampu menahan gaya aksial yang terjadi. Direncanakan luas pedestal beton adalah sebagai berikut : A2 = Apedestal = 500 mm x 500 mm = 250000 mm2 Daya dukung pedestal dihitung sebagai berikut :

ϕ c Pp = ϕ c .0,85 f ' c. A1

A2 ≤ ϕ c .1,7 f ' c. A1 A1

ϕ c Pp = 0,6.0,85 .25.202500

250000 ≤ 0,6.1,7.25.202500 202500

ϕ c Pp = 2868750 N ≤ 5163750 N Jadi digunakan 2868750 N. Kontrol Daya dukung pedestal adalah sebagai berikut : c Pp = 2868750 N > Pu = 2232200 N (OK) Perhitungan Tulangan Pedestal Pemodelan detail penulangan pedestal yang direncanakan adalah sebagai berikut :

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  16 dari 40

 

Pemodelan Penulangan Pada Kolom Pedestal Cek penulangan vertikal yang telah dimodelkan dilakukan menggunakan program bantu PCA Column v3.64. Diagram interaksi antara Pu dan Mu yang bekerja pada kolom pedestal adalah sebagai berikut :

Hasil Analisa PCA Column v3.64 Untuk Diagram Interaksi Pu dan Mu Yang Bekerja Pada Pedestal

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  17 dari 40

 

Dari diagram interaksi di atas diketahui bahwa penulangan yang dilakukan sudah mampu memikul gaya-gaya yang bekerja pada kolom pedestal. Sedangkan kuat geser kolom dihitung sebagai berikut :

Vc =

1 x bw x d x 6

f 'c =

1 x 500 x 414 x 6

25 = 172500 N

Kuat Geser Tulangan :

Vs =

Av.fy.d 401,92.400.414 = = 266231,81N s 250

Vc + Vs = 43,87 ton > Vu/ = 2,082 ton (OK) Jadi dipasang tulangan geser Φ16-250 Kontrol Punching Shear Pondasi Telapak Punching Shear dihitung untuk mengetahui kuat telapak pondasi dalam menerima gaya terpusat akibat pedestal dan gaya terpusat yang bekerja pada kolom struktur yang dapat menyebabkan plong pada telapak pondasi. Kontrol terhadap punching shear adalah sebagai berikut : Ru = Pu + Wpedestal = 2,2322 ton + 0.78 ton = 3,0122 ton = 30122 N Rpc =  x √f’c x 1,1 x b0 x d = 0,6 x √25 MPa x 1,1 x 1800 mm x 111 mm = 659340 N (OK) Rpc =  x 1,1 x 0,25 (40d/b0 + 2) x √f’c x b0 x d = 0,6 x 1,1 x 0,25 (40.111 mm/1800 mm + 2) x √25 MPa x 1800 mm x 111 mm = 736263 N (OK) Rpc =  x 1,1 x (1 + 2/βc) x √f’c x b0 x d = 0,6 x 1,1 x (1 + 2/1) x √25 MPa x 1800 mm x 111 mm = 1978020 N (OK) 3. Pehitungan Tulangan Anchor Bolt Jumlah baut (nb) = 4 buah Kuat tarik anchor bolt = n.As.fy. = 4.283,385 mm2. 235 MPa. 0,8 = 213105,52 N Kuat geser anchor bolt = n.As.fy. = 4.283,385 mm2. 235 MPa. 0,75 = 199786,43 N Koordinat anchor bolt yang direncanakan disajikan pada tabel sebagai berikut :

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  18 dari 40

 

Posisi Anchor Bolt Pada Pondasi No. Anchor 1

0.095

Xb2 (m2) 0.0090

Yb2 (m2) 0.0090

0.095

0.095

0.0090

0.0090

0.095

-0.095

0.0090

0.0090

-0.095

-0.095

0.0090

0.0090

0.0361

0.0361

Ixb

0.0361

Xb (m)

Yb (m)

-0.095

2 3 4

S= Max =

0.095

0.095

Min =

-0.095

-0.095

Cek Kapasitas Tarik Anchor Bolt Cek kapasitas tarik anchor bolt dihitung sebagai berikut :

T =

Fx Mx . Xb max 1, 2493 ton 2,66158 ton.m.0,0 95 m − = − = − 6,69 ton nb Ixb 4 0,0361 m 2

21,3 ton > 6,69 ton (OK) Cek Kapasitas Geser Anchor Bolt Vu = 1,2493 ton Vanchor bolt = 19,98 ton Vanchor bolt > Vu (OK) 4. Pemodelan Sambungan Kolom dan Pondasi Joint support struktur rumah genset didesain sebagai perletakan jepit atau fix support. Maka sambungan antara kolom baja dan kolom pedestal akan didesain sebagai sambungan kaku/rigid connection seperti pada gambar berikut :

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  19 dari 40

 

Tampak Atas Pemodelan Sambungan Antara Kolom Baja dan Kolom Pedestal Sedangkan setail penulangan hasil analisa bisa dilihat pada gambar berikut :

Tampak Depan Pemodelan Sambungan Antara Kolom Baja dan Kolom Pedestal

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  20 dari 40

 

Potongan Tampak Depan Desain Akhir Penulangan Pondasi

Potongan Tampak Atas Desain Akhir Penulangan Pedestal Pondasi

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  21 dari 40

 

5. Pehitungan Struktur Pondasi Khusus Untuk Mesin Genset Data Mesin Genset dan Dimensi Pondasi Data spesifikasi mesin genset yang akan digunakan pada perencanaan ini adalah sebagai berikut : kg (Wet weight + fuel, lube oil and Berat Total Mesin : 6329 coolant) Overspeed fmesin overspeed : 2250 RPM Lebar Mesin : 1,1 m Tinggi Mesin : 2,143 m Panjang : 3,7 m sedangkan data dimensi pondasi yang akan direncanakan adalah sebagai berikut : Lebar Base Plate : 4 m Tinggi Base Plate : 0,5 m Panjang Base Plate : 5 m Lebar Pedestal : 3,5 m Tinggi Pedestal : 1 m Panjang Pedestal : 4,4 m m, Wmesin > 2270 kg. Grout berupa Material Ketebalan grout : 0,025 bersifat semen atau epoksi dan non shrink Untuk membantu meredam getaran yang diakibatkan oleh mesin genset, maka base plate pondasi direncanakan ditanam sedalam 20 cm ke dalam tanah (kedalaman penanaman pondasi block harus tidak lebih dari 0.07L4/3).

Pemodelan Rencana Pondasi Mesin Genset

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  22 dari 40

 

Pemodelan 3D Pondasi Mesin Genset Pada SAP 2000 Konsep perencanaan pembebanan dinamis mesin untuk pondasi pada laporan ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Konsep Pembebanan Beban Mesin Pada SAP 2000 Pemodelan Beban Mesin Pada SAP 2000 Beban mati struktur pondasi mesin genset secara otomatis akan dihitung oleh software SAP 2000, sehingga beban mati akibat mesin akan dimodelkan secara manual pada SAP 2000. Beban mati akibat mesin genset berbeda dengan beban mati statis lainnya karena beban mati mesin juga memiliki frekuensi. Pemodelan beban mati akibat mesin genset pada SAP 2000 dibuat dengan menggunakan pemodelan time history function grafik frekuensi getaran mesin terhadap waktu dengan scale factor sesuai arah beban. Hasil frekuensi mesin terhadap waktu pada SAP 2000 adalah sebagai berikut :

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  23 dari 40

 

Time History Function Frekuensi Mesin Genset Pada SAP 2000 Grafik times history function di atas akan digunakan sebagai function pada load case data pembebanan mesin genset dengan load type acceleration. Dari konsep pembebanan dinamis pada pondasi mesin genset, scale factor pembebanan mesin dengan time history function akan dibuat seperti pada gambar berikut :

Definisi Load Case Data Pembebanan Mesin Genset dan Added Mass Struktur Pondasi Mesin Pada SAP 2000

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  24 dari 40

 

Pemodelan Beban Gempa Pada SAP 2000 Beban gempa pada analisa pondasi mesin genset ini akan menggunakan response spectrum wilayah gempa 2 sesuai peta wilayah gempa 2002. Hasil pemodelan beban gempa untuk analisa pondasi mesin genset pada SAP 2000 adalah sebagai berikut :

Metode dan Pembebanan Beban Gempa Pondasi Mesin Genset Pada SAP 2000 Perhitungan Frekuensi Natural Struktur Pondasi Hasil analisa perhitungan frekuensi natural struktur pondasi pada SAP 2000 adalah sebagai berikut : Frekuensi Natural Struktur Pondasi Mesin Genset StepType

StepNum

Tn

ωn

Eigenvalue

Text

Unitless

Sec

rad/sec

rad2/sec2

Mode Mode Mode Mode

1 2 3 4

0,13 0,13 0,09 0,07

46,7 47,19 69,582 93,045

2180,9 2226,9 4841,6 8657,4

Mode

5

0,07

96,462

9305

Mode

6

0,06

100,73

10146

Mode

7

0,04

166,21

27626

Mode

8

0,04

179,26

32134

Mode

9

0,03

210,63

44364

Mode

10

0,03

240,75

57961

Mode

11

0,02

336,94

113530

Mode

12

0,01

505,96

256000

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  25 dari 40

 

Frekuensi natural dan periode natural struktur akan digunakan untuk menganalisa kemampuan daya dukung dinamis struktur pondasi mesin genset yang direncanakan. Kontrol Periode Natural Struktur Pondasi Terhadap Gaya Dinamis Gempa Sesuai SNI-1726 pasal 5.6, periode natural struktur harus dibatasi tergantung dari koefisien ζ untuk tiap wilayah gempa untuk mencegah perilaku struktur yang terlalu flexible terhadap gaya gempa. Batasan periode natural untuk struktur pondasi mesin genset yang akan didesain adalah sebagai berikut : T = ζ .n =

0,19

(OK)

Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa periode natural struktur pondasi mesin genset yang direncanakan telah memenuhi persyaratan SNI 1726-2002 pasal 5.6. Kontrol Struktur Pondasi Terhadap Perilaku Dinamis Mesin Genset Kontrol ini dilakukan untuk mengetahui perilaku struktur pondasi dalam menerima beban dinamis yang disebabkan oleh beban mesin genset. Hal-hal yang perlu dicek untuk mengetahui kemampuan/daya tahan struktur pondasi dalam menerima perilaku dinamis mesin genset adalah rasio antara berat pondasi dan berat mesin serta rasio antara frekuensi mesin dan frekuensi natural pondasi. a) Cek Dimensi Struktur Pondasi Mesin Genset Tebal minimum pondasi beton : - Syarat = Tebal Base Slab + Tinggi Pedestal ≥ 0.6 + Panjang Base Slab/30 = 0.5 m + 1 m ≥ 0.6 + 5 m/30 Kontrol =

-

OK, tebal pondasi sudah memenuhi

Syarat = Lebar Base Slab ≥ 1.5 Jarak titik pusat mesin ke base slab = 4 m ≥ 1.5 ((2.143 m/2) + 1 m + 0.5 m) Kontrol =

OK, lebar pondasi sudah memenuhi

b) Cek Rasio Antara Berat Pondasi dan Mesin Genset Berat Total Mesin Pada Kondisi Operasi = Berat Total Pondasi Rasio Berat Total Pondasi dan Mesin

= =

6329 kg 61768,5 kg 9,8

>

3 (OK)

c) Cek Rasio Antara Frekuensi Mesin Genset dan Pondasi Frekuensi Mesin Pada Kondisi Operasi (ω) = Frekuensi Natural Pondasi (ωn) =

2.π.fmesin = 235,62 rad/sec 505,96 rad/sec

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

NOMOR HALAMAN  26 dari 40

 

Rasio Frekuensi Mesin dan Pondasi (ѓω)

(Resonansi tidak terjadi jika

=

0,47 ѓω > 2 atau ѓω < 0.5)

Hasil analisa menunjukkan bahwa dimensi pondasi sudah memenuhi untuk dapat memikul beban dinamis akibat mesin genset. Kontrol rasio frekuensi yang dilakukan didasarkan pada batasan yang diberikan referensi manual Desain Pondasi Beban Dinamis oleh Ir.Ananta Sigit Sidharta sedangkan referensi manual Design of Structures and Foundations for Vibrating Machines by Suresh C Arya memberikan batasan nilai ѓω > 1.3 atau ѓω < 0.7 agar resonansi tidak terjadi. Dari kedua referensi manual tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Rasio Frekuensi Mesin dan Pondasi telah memenuhi persyaratan rasio agar struktur tidak mengalami resonansi. d) Kontrol Pembebanan Din mis Analisa ini dilakukan untuk mengetahui apakah pemodelan beban dinamis yang dilakukan dalam hal ini pemilihan jumlah mode sudah tepat atau belum. Pembebanan dinamis suatu harus dibuat sedemikian rupa sehingga partisipasi massa dalam menghasilkan struktur response total harus sekurang-kurangnya 90%. Hasil analisa partisipasi massa akibat beban dinamis yang dilakukan menggunakan SAP 2000 adalah sebagai berikut : Partisipasi Massa Struktur Pondasi Genset Dalam Menghasilkan Response Dinamik OutputCase

StepType

StepNum

Text

Text

Unitless

MODAL

Mode

MODAL

1

SumUX % 94,4

SumUY % 0

SumUZ % 0

Mode

2

94,4

95,6

0

MODAL

Mode

3

94,4

95,6

97,3

MODAL

Mode

4

94,4

95,6

97,3

MODAL

Mode

5

99,8

95,6

97,3

MODAL

Mode

6

99,8

99,7

97,3

MODAL

Mode

7

99,8

100

97,3

MODAL

Mode

8

100

100

97,3

MODAL

Mode

9

100

100

99,9

MODAL

Mode

10

100

100

99,9

MODAL

Mode

11

100

100

100

MODAL

Mode

12

100

100

100

Dari tabel di atas diketahui bahwa dengan 3 mode saja, partisipasi massa dari struktur pondasi sudah mencapai 90% dalam menghasilkan response dinamik total akibat beban dinamis gempa maupun mesin genset.

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  27 dari 40

 

Analisa Stabilitas Struktur Pondasi Analisa stabilitas pada pondasi mesin genset yang direncanakan akan menggunakan program bantu Allpile v.6.5 E. Konsep analisa stabilitas pondasi mesin genset yang akan dilakukan pada program bantu Allpile v.6.5 E adalah sebagai berikut :

Konsep Pembebanan Analisa Stabilitas Pondasi Mesin Genset Perhitungan Momen Guling Moment guling maksimum yang bekerja pada pondasi didapatkan dari hasil analisa SAP 2000. Moment yang digunakan untuk analisa ini adalah moment akibat gaya lateral yang bekerja pada struktur pedestal yang dimodelkan sebagai frame element . Moment lateral maksimum yang akan digunakan dalam analisa stabilitas ini adalah akibat kombinasi beban tak berfaktor. Hasil analisa moment lateral yang bekerja pada pondasi akibat kombinasi beban tak berfaktor adalah sebagai berikut : Rekapitulasi Moment Akibat Gaya Lateral Yang Terjadi Pada Pondasi Mesin Genset No

Comb

Moment kg-m

1 2 3

1,0 DL 1,0 DL + 1,0 EL 1,0 DL + 1,0 EL + 1,0 GX

1,173E-09 3069,33 6498,50

4

1,0 DL + 1,0 EL + 1,0 GY

6396,49

Hasil analisa menunjukkan bahwa moment lateral yang paling kritis terjadi pada kombinasi 3 dan 4 dimana beban gempa terjadi bersamaan dengan beban mesin saat kondisi operasi.

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  28 dari 40

 

Perhitungan Amplitudo, Beban Dinamis Mesin (FT) Yang Disalurkan Ke Struktur Pondasi dan Total Beban Axial Perhitungan ini akan menggunakan data properties sebagai berikut : Fz =

7137,50

ωmesin =

235,62

kg

=

rad/sec

7,138 ton ; cpm = RPM

f mesin = 2250 cpm ωn =

505,96 rad/sec

m=

6296,48 kg.sec2/m

Ket : Fz adalah hasil analisa gaya axial maksimum oleh SAP 2000 yang bekerja pada pondasi akibat beban mesin dengan mengabaikan selfweight Dari data properties di atas dilakukan perhitungan sebagai berikut : Amplitudo getaran   

Az= Fz/(m(ωn2-ω2) = =

0,0000057 0,22261

m mil

Catatan : Amplitudo getaran suatu mesin terhada struktur sejelek-jeleknya masuk kategori Easiliy Noticeable to Person

fmesin vs AZ (sumber : ACI 351.3R-04) Dari perhitungan amplitudo getaran, didapatkan bahwa amplitudo getaran mesin terhadap pondasi masuk kategori easiliy noticeable to persons.

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  29 dari 40

 

Beban Dinamis Yang Disalurkan Ke Struktur Pondasi Beban dinamis yang disalurkan ke struktur pondasi akan dihitung sebagai berikut : 4250,75 kg

FT = kZ . AZ . 1 + (2.D.r )2 =

Dimana : kz = 226376253 kg/m (equivalent spring constant for rigid rectangular footings) AZ =

0,0000057 m (Amplitudo getaran)

D=

0,74 (damping ratio)

r=

2,15 (rasio antara frekuensi natural pondasi dan frekuensi mesin)

Nilai dari damping ratio dan equivalent spring constant for rigid rectangular footings didapatkan dari persamaan berikut :

D =

0 . 425 B

α ; Kz =

G β BLηz 1−υ

Dimana : ʋ= r0 = Wtot = gtanah =

0,4 (Nilai tipikal angka poisson tanah yang mengandung lempung) 2,52 m 68,10 ton 1,66 ton/m3 (Berdasarkan soil investigation titik BL-1)

ηZ =

1,03

BZ =

0,38

αZ =

1,08

G = 14061,393 ton/m2 (Nilai tipikal modulus geser tanah untuk jenis stiff clay) β=

2,1

Perhitungan Transmissibility Transmissibility adalah penyaluran gaya dinamis ke struktur pondasi. Transmissibility dihitung sebagai berikut :

Tr =

(2.D.r)2 +1 = 2 2 2 (2.D.r) + (1− r )

1,16

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai dari Transmissibility adalah 1.16. Jadi hasil analisa sebelumnya dapat diketahui bahwa total beban axial yang bekerja pada pondasi yang akan digunakan dalam analisa stabilitas pondasi sesuai konsep analisa stabilitas pondasi beban dinamis adalah sebagai berikut :

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  30 dari 40

  Pv = Wmesin + FT x Tr =

11279,66 kg

Perhitungan Total Gaya Lateral Beban lateral gempa statis akan dihitung menggunakan metode statik ekivalen sesuai SNI 1726-2002 sebagai berikut :

V=

C × I ×W R

Dimana : V = Gaya geser dasar total C = Faktor response gempa berdasarkan jenis tanah dasar dan wilayah gempa I=

1,5 (equipment)

R=

2,8 (equipment)

W=

6329 kg (Berat equipment)

Periode getar empiris dihitung sebagai berikut : T = 0,06 x H3/4 =

0,158

Dari hasil perhitungan periode getar empiris didapatkan nilai faktor response gempa (C) sesuai peta wilayah gempa 2 dan karakteristik tanah lunak sebesar 0.38, sehingga besarnya gaya gempa yang terjadi pada pondasi yang direncanakan adalah V=CIW/R =

1288,404 kg

Faktor Response Gempa Wilayah Gempa 2

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  31 dari 40

 

sehingga total gaya lateral yang bekerja pada pondasi adalah sebagai berikut : PH =

Vgempa + FT x Tr =

6239,07

kg

Analisa dan Kontrol Tegangan Tegangan yang akan dihitung adalah tegangan statis, tegangan statis + dinamis, dan daya dukung tanah. Perhitungan ini akan dilakukan untuk mengetahui daya dukung tanah terhadap pondasi mesin genset yang direncanakan. Pondasi yang memikul beban dinamis harus memiliki tegangan statis yang lebih kecil daripada 50% daya dukung tanah dan harus memiliki tegangan total yaitu tegangan yang terjadi akibat tegangan statis + dinamis yang lebih kecil daripada 75% daya dukung tanah Tegangan Statis Akibat Pondasi Tegangan statis akibat beban statis pondasi dan mesin dihitung sebagai berikut :

σ statis =

Wtotal = Abaseplate

3404.875 kg/m2

Tegangan Statis + Dinamis Akibat Pondasi dan Mesin Tegangan statis + dinamis akibat beban statis pondasi + mesin dan beban dinamis mesin dihitung sebagai berikut :

σ dinamis =

W total + FT .T r = 3652.41 kg/m2 Abaseplate

Daya Dukung Tanah Perhitungan daya dukung tanah ini didasarkan dari soil investigation titik BL-1. Data properties tanah titik BL-1 berdasarkan data soil investigation adalah sebagai berikut : Sudut geser (Φ) = Berat Jenis (ɣtanah) = Kohesivitas (c) =

15o 1656 kg/m3 (Berdasarkan soil investigation titik BL-1) 2200 kg/m2

Ng =

1.4

Nc =

11

Nq =

4

Daya dukung tanah akan dihitung menurut persamaan dari Terzaghi dan Peck (1943), sebagai berikut : qtanah =

(1-0,2.B/L).γ.B/2.Nγ + (1+0,2B/L).c.Nc + γ.D.Nq

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  32 dari 40

  qtanah =

33291.7

kg/m2

Cek Daya Dukung Statis (Tegangan Statis vs Daya Dukung Tanah) Kontrol daya dukung statis dari pondasi mesin genset yang direncanakan adalah sebagai berikut : σstatis =

3404.88

kg/m2

<

qtanah =

33291.7

kg/m2

(OK)

Hasil analisa menunjukkan bahwa 50% daya dukung tanah sudah mampu memikul tegangan statis yang terjadi. Cek Daya Dukung Dinamis (Tegangan Statis + Tegangan Dinamis vs Daya Dukung Tanah) Kontrol daya dukung dinamis dari pondasi mesin genset yang direncanakan adalah sebagai berikut : σdinamis =

3652.41

kg/m2

<

qtanah =

33291.7

kg/m2

(OK)

Hasil analisa menunjukkan bahwa 75% daya dukung tanah sudah mampu memikul tegangan statis + dinamis yang terjadi. Stabilitas Pondasi Mesin Genset Analisa ini dilakukan untuk mengetahui stabilitas pondasi terhadap gaya-gaya yang bekerja yang telah dihitung sebelumnya. Perhitungan akan dilakukan menggunakan program bantu Allpile v.6.5 E. Program bantu Allpile v.6.5 E memperhitungkan daya dukung pondasi akibat dimensi telapaknya sehingga berat pedestal juga dimasukkan sebagai beban terpusat. Hasil analisa Allpile v.6.5 E untuk analisa stabilitas pondasi adalah sebagai berikut :

Cek Stabilitas Pondasi Terhadap Moment dan Vertical/Axial Load Analisa

Tek. Tanah (kN/m 2 )

Cek Stabilitas

Ket

qmax

qmin

SF aktual

SF min

Check V load

326.68

324.65

13.46

2

OK

Check M load

28.99

19.25

11.20

2

OK

Cek Stabilitas Pondasi Terhadap Lateral/Shear Load Analisa Check Shear

Cek Stabilitas

Friction

Tot.Actual

(kN)

Load (kN)

SF aktual

SF min

493.15

175.14

7.9

2

Ket OK

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  33 dari 40

 

Cek Stabilitas Pondasi Terhadap Settlement Caused by Analisa Settlement

Cek Stabilitas

Vload

Vload + Mload

(cm)

(cm)

Allowable Settlement (cm)

0.597

0.629

1

Ket OK

Hasil analisa Allpile v.6.5 E menunjukkan bahwa tekanan tanah sudah mendekati nilai tekanan tanah hasil perhitungan manual. Dari tabel hasil analisa Allpile v.6.5 E juga menunjukkan bahwa pondasi yang direncanakan sudah aman. Perhitungan Tulangan Penulangan struktur pondasi mesin genset ini didesain untuk memikul kombinasi beban geser dan lentur. Perhitungan tulangan akan menggunakan gaya-gaya dalam hasil analisa SAP 2000. Perhitungan dilakukan berdasarkan SNI 2847-2002 dan ACI 318-05 Perhitungan Tulangan Base Plate Hasil analisa bending moment yang terjadi pada struktur base plate adalah sebagai berikut : Rekapitulasi Hasil Analisa SAP 2000 Terhadap Bending Moment Pada Base Plate Pondasi Moment

No

Comb

1

1,4 DL

19675.24

2

1,2 DL + 1,6 EL

24560.00

3

1,2 DL + 1,0 EL + 1,0 GX

21051.43

4

1,2 DL + 1,0 EL + 1,0 GY

21051.43

kg-m

Dari tabel analisa bending moment pada base plate diketahui bahwa bending moment yang paling kritis terjadi pada kombinasi 2, oleh karena itu perencanaan tulangan pada base plate akan menggunakan hasil analisa bending moment pada kombinasi 2. Perhitungan tulangan dilakukan dengan data properties sebagai berikut : Direncanakan : - Tulangan arah X :

19 mm

- dx :

415.5 mm

- Tulangan arah Y :

19 mm

- dy :

396.5 mm

- Concrete Cover :

75 mm

- fy :

- f'c : - β1:

25 MPa 0.85

400 MPa

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  34 dari 40

 

dengan menggunakan data properties di atas, perhitungan tulangan lentur dilakukan sesuai SNI 2847-2002 dan disajikan dalam tabel sebagai berikut : Mn N.mm 307000000

Rn

m

ρperlu

ρmin

ρmax

ρbalance

1.95

18.82

0.0051

0.0035

0.020

0.027

Bars Used D19-100

Kontrol retak terhadap hasil penulangan base plate dilakukan sesuai SNI 2847-2002 pasal 12.6.4, sebagai berikut :

ω = 11 x10 − 6.β . fs .3 dc . A =

0.29 mm

(OK)

Dimana : fs = A=

tegangan dalam tulangan yang dihitung pada beban kerja dapat diambil 0.6 fy luas efektif beton tarik disekitar lentur tarik dan mempunyai titik pusat yang sama dengan titik pusat tulangan tersebut dibagi dengan jumlah batang tulangan

β=

0.85

dc =

tebal selimut beton diukur dari serat tarik terluar ke pusat batang tulangan

ω=

lebar retak yang terjadi

Lebar retak dibatasi sampai dengan maksimum 0.3 mm karena base plate adalah struktur yang terkena pengaruh cuaca luar.

Luas Tarik Efektif Base Plate Sesuai SNI 2847-2002 Base plate akan dikontrol kekuatannya terhadap gaya geser maksimum yang bekerja pada pondasi. Kontrol kuat geser pada base plate yang dilakukan sesuai SNI 2847-2002 adalah sebagai berikut :

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  35 dari 40

 

Kuat Geser Beton : V c = Kuat Geser Tulangan :

V

s

1 6

f ' c .b . d = 330416.7 N Vc =

198250 N

A v . fy . d = = 899353.15 N s

737861.89 N

Vn =

Vs = 539611.89 N

Gaya geser maksimum yang bekerja pada pada pondasi akibat beban berfaktor adalah sebagai berikut : Vu = Vu/ = <

Vu/

160601 N 267668.3 N

Vn

(OK, kuat geser memenuhi)

Perhitungan Tulangan Pedestal Hasil analisa bending moment yang terjadi pada struktur pedestal adalah sebagai berikut : Rekapitulasi Hasil Analisa SAP 2000 Terhadap Bending Moment Pada Pedestal Pondasi Comb

Moment kg-m

1

1,4 DL

7011.56

2

1,2 DL + 1,6 EL

8400.82

3

1,2 DL + 1,0 EL + 1,0 GX

7200.70

4

1,2 DL + 1,0 EL + 1,0 GY

7200.70

No

Dari tabel analisa bending moment pada pedestal diketahui bahwa bending moment yang paling kritis terjadi pada kombinasi 2, oleh karena itu perencanaan tulangan pada pedestal akan menggunakan hasil analisa bending moment pada kombinasi 2. Perhitungan tulangan dilakukan dengan data properties sebagai berikut : Direncanakan : - Tulangan arah X :

19 mm

- dx :

1415.5 mm

- Tulangan arah Y :

19 mm

- dy :

1396.5 mm

- Concrete Cover :

75 mm

- fy :

- f'c : - β1:

400 MPa

25 MPa 0.85

dengan menggunakan data properties di atas, perhitungan tulangan lentur dilakukan sesuai SNI 2847-2002 dan disajikan dalam tabel sebagai berikut : Mn N.mm 105010250

Rn

m

ρperlu

ρmin

ρmax

ρbalance

0.05

18.82

0.00013

0.0035

0.020

0.027

Bars Used D19-100

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

NOMOR HALAMAN  36 dari 40

 

Kontrol retak terhadap hasil penulangan pedestal dilakukan sesuai SNI 2847-2002 pasal 12.6.4, sebagai berikut :

ω = 11 x10 − 6.β . fs .3 dc . A =

0.29 mm

(OK)

Dimana : fs = tegangan dalam tulangan yang dihitung pada beban kerja dapat diambil 0.6 fy A=

luas efektif beton tarik disekitar lentur tarik dan mempunyai titik pusat yang sama dengan titik pusat tulangan tersebut dibagi dengan jumlah batang tulangan

β = 0.85 dc = tebal selimut beton diukur dari serat tarik terluar ke pusat batang tulangan ω = lebar retak yang terjadi Lebar retak dibatasi sampai dengan maksimum 0.3 mm karena pedestal adalah struktur yang terkena pengaruh cuaca luar.

Luas Tarik Efektif Pedestal Sesuai SNI 2847-2002 Pedestal akan dikontrol kekuatannya terhadap gaya geser maksimum yang bekerja pada pondasi. Kontrol kuat geser pada pedestal yang dilakukan sesuai SNI 2847-2002 adalah sebagai berikut : Kuat Geser Beton : V c =

1 6

f ' c .b . d =

4073125 N 2443875 N A v . fy . d Kuat Geser Tulangan : = 3167583.0 N Vs = Vn = 4344424.83 N s Vs = 1900549.8 N Gaya geser maksimum yang bekerja pada pada pondasi akibat beban berfaktor adalah sebagai berikut : Vc =

Vu =

160601 N

Vu/ =

267668.3 N

CALCULATION  NOMER DOKUMEN 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

TTK‐CA‐60‐009‐A4 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  37 dari 40

  Vu/

<

Vn

(OK, kuat geser memenuhi)

Perhitungan Tulangan Angkur Perhitungan tulangan angkur dilakukan untuk merencanakan jumlah penggunaan anchor bolt yang akan digunakan pada struktur pondasi mesin genset. Anchor bolt akan digunakan untuk menyambungkan mesin genset dengan struktur pondasi. Direncanakan anchor bolt diletakkan sesuai pada gambar berikut :

Perencanaan Posisi Anchor Bolt Pada Pondasi Perhitungan Anchor Bolt Anchor bolt akan direncanakan untuk kuat menahan gaya tarik dan gaya geser yang terjadi pada sambungan antara pedestal dan mesin genset. Perhitungan akan dilakukan sebagai berikut : Jarak anchor bolt ke tepi luar = Diameter anchor bolt =

±150 mm 19 mm

yield strength (fy) =

235 MPa

ultimate strength (fu) =

380 MPa

Pu =

97993 N

Vu = 160600.97 N Gaya tarik ijin max. 1 anchor bolt = Gaya geser ijin max. 1 anchor bolt = Jumlah anchor bolt =

53303.40 N 49971.94 N 22 buah

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

Rev : 0 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

NOMOR HALAMAN  38 dari 40

 

Cek Kapasitas Tarik Anchor Bolt Cek kapasitas tarik anchor bolt dilakukan sebagai berikut : PnT = As .n . fy.  =

1172674.9

N

> Pu (OK)

Cek Kapasitas Geser Anchor Bolt Cek kapasitas geser anchor bolt dilakukan sebagai berikut : PnS = As .n . fy.  =

1099382.68

> Vu (OK)

N

Panjang Penyaluran Anchor Bolt Direncanakan ldh = 550 mm (Berdasarkan data spesifikasi anchor bolt ) fr = ldh minimum =

3.50 MPa (SNI 2847 2002, 11.5.2 )

P n . π . d . fr

= 21.32 mm

(OK)

Perhitungan Kekuatan Beton Akibat Pengangkuran Tegangan maksimum beton yang diijinkan akibat pengangkuran dihitung sesuai Appendix A AC fcu = 0.85 f'c = 21.25 MPa Sedangkan luasan daya dukung pengangkuran untuk 1 anchor bolt dihitung sebagai berikut : Abrg_anc = ld.Danchor =

2

10450 mm

Tegangan yang terjadi akibat pengangkuran 1 anchor bolt adalah sebagai berikut : ((Pu/)/n)/Abrg_anc = ft = 0.53 MPa (Akibat Tarik) fs =

((Vu/)/n)/Abrg_anc =

0.93 MPa (Akibat Geser)

(OK) (OK)

Hasil analisa menunjukkan bahwa tegangan yang terjadi pada beton pondasi mesin genset akibat pengangkuran tidak melebihi tegangan ijin beton. Detail hasil penulangan pondasi mesin genset adalah sebagai berikut :

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  39 dari 40

 

Potongan Tampak Samping Rencana Penulangan Pondasi Mesin Genset

Potongan Tampak Depan Rencana Penulangan Pondasi Mesin Genset

Tampak Samping Rencana Penulangan Pondasi Mesin Genset

CALCULATION  NOMER DOKUMEN  TTK‐CA‐60‐009‐A4 

PERHITUNGAN STRUKTUR  RUMAH GENSET 

Rev : 0  NOMOR HALAMAN  40 dari 40

 

Tampak Depan Rencana Penulangan Pondasi Mesin Genset Dari semua perhitungan yang telah dilakukan, dapat diketahui juga bahwa pondasi mesin genset tidak memerlukan pondasi tiang untuk membantu daya dukungnya. Pemodelan properties tanah untuk titik BL-1 letak pembangunan pondasi mesin genset pada program bantu Allpile v.6.5 E juga sudah benar karena nilai daya dukung tanah terhadap pondasi sudah mendekati nilai dari daya dukung tanah hasil perhitungan manual. Selain itu, penulangan pondasi mesin genset didesain untuk memikul kombinasi beban lentur dan geser karena perencanaan pondasi mesin genset ini menggunakan pondasi type block.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF