Perhitungan Perkerasan Kaku dan Lentur pada Bandara
May 22, 2018 | Author: Farida Hadi Putri II | Category: N/A
Short Description
contoh perhitungan perkerasan kaku dan lentur pada runway...
Description
Perencanaan Tebal Perk Perkerasan erasan Lapangan Lapa ngan Terban Terbang g
Perkerasan Perkerasan Perkerasan adalah struktur yang terdiri dari beberapa lapisan dengan daya dukung yang berlainan. Perkerasan yang dibuat dari campuran aspal dengan agregat,digelar di atas suatu permukaan material granular mutu tinggi disebut perkerasan lentur, sedangkan perkerasan yang dibuat dari slab-slab beton (Portland Cemen Concrete) disebut perkerasan kaku (FAA, (FAA, 2009).
Perkerasan Lentur adalah suatu perkerasan yang mempunyai sifat elastis. Penggunaan lapisan aspal diperlukan agar lapisan dapat bersifat kedap air, air, di samping itu bahan aspal sendiri memberikan tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda lalu lintas. Pemilihan bahan untuk lapisan permukaan perlu dipertimbangkan kegunaanya, umur rencana serta pentahapan konstruksi agar tercapai manfaat yang sebesar – besarnya dari biaya yang dikeluarkan.
Perkerasan kaku adalah suatu perkerasan yang mempunyai sifat dimana saat pembebanan berlangsung perkerasan tidak mengalami perubahan bentuk, artinya perkerasan tetap seperti kondisi semula sebelum pembebanan berlangsung. Sehingga dengan sifat ini, maka dapat dilihat apakah lapisan permukaan yang terdiri dari plat beton tersebut akan pecah atau patah. Pada perkerasan kaku biasanya dipilih untuk : Ujung landasan, pertemuan antara landasan pacu dan taxiway, taxiway, apron dan daerah-daerah lain yang dipakai untuk parkir pesawat atau daerah-daerah yang mendapat pengaruh panas blast jet dan limpahan minyak ( Basuki, 1986 ).
TIPE PERKERASAN DI BANDARA
PERKERASAN KAKU
PERKERASAN LENTUR •
CAMPURAN CAMPURAN ASPAL ASPAL DGN AGREGA AGREGAT T
CAMPURAN IN I NI DI DILETAKKAN DI DI ATAS PERMUKAAN MATERIAL GRANULAR MUTU TINGGI (GRANULA (GRANULAR R BASE AGGREGA AGGREGATE) TE)
•
SURFACES; CAMPURAN ASPAL BASE COURSE; AGREGAT; STAB. SEMEN, ASPAL ATAU UNTREATED SUBBASE COURSE; AGREGAT; STAB. SEMEN, ASPAL ATAU UNTREATED TANAH DASAR
•
DIBUAT DA D ARI SL S LAB SLAB
BETON
•
SLAB SLAB TSB TSB DILE DILET TAKKA AKKAN N DI ATAS SUB SUB BASE BASE
SURFACES; SURFACES; SLAB BETON SUBBASE COURSE; AGRGAT STABILISASI ASPAL, SEMEN DAN UNTREATED TANAH DASAR
Perkerasan Metode Perhitungan Metode Met ode pere perencan ncanaan aan teb tebal al perke perkeras rasan an ant antara ara lai lain n: 1. Metode CBR
2. Metode FAA
3. Metode ICAO
Perkerasan Metode CBR Metode ini adalah berdasarkan atas investigasi kekuatan daya dukung tanah dasar. Investigasi ini meliputi 3 jenis utama kegagalan yang terjadi pada perkerasan, yaitu : (1) pergeseran lateral material pada lapisan pondasi akibat adanya penyerapan air oleh lapisan perkerasan, (2) penurunan yang terjadi pada lapisan di bawah perkerasan, dan (3) lendutan yang berlebihan pada perkerasan perkerasan akibat adanya adanya beban beban yang berkerja.
Perkerasan Metode FAA (Federal Aviation Administration) Metode perencanaan FAA yang dibahas adalah metode perencanaan yang mengacu pada standar perencanaan pekerasan FAA Advisory Cir Circular cular (A (AC) C) No No.1 .150 50_5 _532 320_ 0_6D 6D.. Metode ini adalah pengembangan perencanaan berdasarkan metode CBR. Perencanaan konstruksi perkerasan dengan menggunakan grafik-grafik, tabel tabel,yang telah dibuat bersasarkan hasil pengamata pengamatan n yang telah ada.
Perkerasan Metode Perencanaan Perkerasan ICAO ( LCN ) Metode Load Classification Number (LCN) adalah metode perencanaan perkerasan dan evaluasi, merupakan formulasi dari Air Ministry Directorat General Universitas Sumatera Utara of Work, Work, Inggris dan dewasa ini telah diakui oleh ICAO. Dalam prosedurnya kapasitas daya dukung perkerasan dinyatakan dalam angka LCN. Seperti halnya ESWL, setiap pesawat dapat dinyatakan dalam LCN, dimana angkaangka LCN tergantung kepada geometri roda pendaratan, tekanan roda pesawat dan komposisi dari tebal perkerasan (Basuki, 1986). ICAO ( International Civil Aviation Aviation Organization) menggunakan sistem penggolongan perkerasan untuk menentukan kekuatan perkerasan suatu bandar udara berguna untuk menentukan kelayakan suatu perkerasan melayani pesawat dengan type tertentu sesuai dengan daya dukung perkerasan tersebut.
Perkerasan Perhitungan Tebal Perkerasan 1. Menentukan umur rencana, pembebanan, pesawat rencana, dan annual departure 2. Menentukan tipe roda pendaratan dan menhitung MTOW ( M Ma axi xim mum Take Off Wei ght ) 3. Konversikan tipe roda roda pendaratan tiap tipe pesawat yang diramalkan diramalkan harus dilayani ke pesawat rencana. 4. Menentukan wheel load tiap jenis pesawat 5. Menentukan nilai modulus tanah dasar (k) dari su sub bgr gra ade dan su sub bbase dari perkerasan rencana
flexura xurall st strr engt ngth h dari beton yang akan digunakan pada perkerasan 6. Menentukan fle 7. Menghitung equivalent annual departure (EAD)
flexural xural st strr engt ngth h, harga k, MTOW pesawat rencana dan equivalent 8. Menggunakan fle annual departure total sebagai data yang menghitung perkerasan kaku dengan kurva rencana yang sesuai dengan jenis pesawat
Perkerasan ANALISA DAN PERHITUNGAN Spesifikasi Pesawa Pesawatt AEROPLANE CHARACTERISTICS Ref
Airbus:
Kode
A300-600
4D
ARFL (m)
Wing-span (m)
OMGWS (m)
Lenght (m)
2332
44,8
10,9
5 4 ,1
Elevasi lapangan terbang : 500 m (1500 ft) di atas Mean Sea Level (MSL) Temperatur standar lapangan terbang tersebut adalah 12̊ C Airport reference temperature (ART) 29 C Kelandaian (effective (effective slope) runway : 0.8% Asumsi : Sumbu tunggal roda ganda CBR tanah dasar 10% (medium strength) k = 80 (medium strength)
MTOW (kg) 165000
TP (kPa) 1260
Perhitungan Perkerasan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Bila nilai CBR tanah < 25% maka perlu subbase, konversi nilai MTOW Dengan rumus MTOW x Fak Pengali Jumlah Keberangkatan Diketahui : MTOW = 165000kg = 363763 lbs Faktor Pengali Jumlah Keberangkatan = 0,6
= MTOW x Fak Pengali Jumlah Keberangkatan = 363763 lbs x 0,6 = 218258 lbs
Annual DepartureI
= 6000
First penetration
= 18 inch
Fs
= 650 psi
Sub-Base
= 6 inch = 15,24 cm, Material P-304
Tebal subbase perencanaan perkerasan kaku minimal 4 i nch (102 mm), diambil berdasarkan peraturan FAA FAA AC 150/5320-6E Airport Pavement Desain and Evaluation
Meningkatkan nilai K sesuai dengan thickness ofsubbase permisalan di atas
Berdasarkan grafik di atas diperoleh nilai k baru =180
Sehingga didapat ketebalan subbase dengan grafik sebagai berikut :
Berdasarkan diperoleh rencana tebal perkerasan kaku kaku (Rigid Pavement) Pavement) untuk jenis pesawat Airbus A-300-600 adalah adalah Conc Co ncrret etee pa pave veme ment nt = 16 in inch chii 40,64 cm
=
Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) Perencanaan tebal perkerasan lentur (Flexible Pavement) untuk jenis pesawat Airbus A-300-600 menggunakan metode FAA (Federal Aviation Administration) Diketahui : Sumbu tunggal roda ganda Annual departure
= 6000
Gross Aircraft Weight
= 218258 lbs
Penentuan tebal lapis perkerasan lentur ( fleksible pavement ) menggunakan grafik berikut ini :
Gross Aircraft Weight 218258 lbs
Annual Departure 6000
Berdasarkan grafik diperoleh tebal rencana perkerasan lentur (Fleksble Pavement) untuk jenis pesawat pesawat Airbus A-300-600 adalah 18 inchi (45,72 cm)
Tebal perkerasan rencana 18 inchi
18
KESIMPULAN Berdasarkan
hasil perhitungan perencanaan perkerasan kaku (Rigid Pavement) metode FAA ( Federal Aviation Administration ) diperoleh diperol eh tebal lapisan subbase yaitu 6 inch (15,24 cm ) dan concrete pavement yaitu 16 inch ( 40,64 cm).
Berdasarkan
hasil perhitungan perencanaan perkerasan lentur (Fleksible Pavement) metode FAA (Federal Aviation Administration)) diperolah tebal lapisan untuk jenis pesawa Administration pesawatt Airbus A-300-600 adalah 18 inchi (45,72 cm).
TERIMAKASIH
View more...
Comments