PERHITUNGAN JEMBATAN KOMPOSIT
April 8, 2017 | Author: Iqbal Barra | Category: N/A
Short Description
Download PERHITUNGAN JEMBATAN KOMPOSIT...
Description
FAKULTAS TEKNIK USU JURUSAN SIPIL
5. BEBAN PADA GIRDER KOMPOSIT 5.1. BERAT SENDIRI (MS) No Jenis Konstruksi 1 2 3
Girder baja WF Diafragma Slab lantai
0.2
1
25 QMS =
Total berat sendiri
Panjang bentang girder,
L=
Momen dan gaya geser maksimum akibat berat sendiri, MMS = 1/8 * QMS*L2 = VMS= 1/2 * QMS*L = 5.2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA) No Jenis Konstruksi 1 2
Aspal Air hujan
0.05 0.05
1 1
22 9.8 QMA =
Total beban mati tambahan
Panjang bentang girder,
L=
Momen dan gaya geser maksimum akibat beban mati tambahan, MMA = 1/8 * QMA*L2 = VMA= 1/2 * QMA*L =
5.3. BEBAN LAJUR "D" Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata (Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti pada Gambar. UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L yg dibebani lalu-lintas atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : q = 9.0 kPa, untuk L 30 m q = 9.0 *( 0.5 + 15 / L )kPa
untuk L > 30 m
Ir.Torang sitorus MT
FAKULTAS TEKNIK USU JURUSAN SIPIL
KEL mempunyai intensitas, p =
q=
9
kPa
Beban lajur "D"
Panjang bentang girder, L = DLA = 0.4 s= QTD = q*S = PTD = (1+DLA)*p*S =
Momen dan gaya geser maksimum akibat beban lajur "D", MTD = 1/8 * QTD*L2 + 1/4*PTD*L = VTD= 1/2 * QTD*L + 1/2*PTD= 5.4. GAYA REM (TB) Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sbg gaya dalam arah memanjang dan dianggap bekerja pada jarak 1.80 m dari permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem tergantung panjang total jembatan (L t ) sebagai berikut :
Panjang bentang girder, Jumlah girder, TTB
Besarnya gaya rem, Lengan thd. pusat tampang girder,
Ir.Torang sitorus MT
L= n= = 250/n =
y = ytc + ta + 1.80 =
FAKULTAS TEKNIK USU JURUSAN SIPIL
Momen dan gaya geser maksimum akibat beban Gaya Rem, MTB = 1/2 * TTB*y = VTB= TTB*y/L = 5.5. BEBAN ANGIN (EW) Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan di atas jembatan dihitung dengan rumus :
CW = koefisien seret = VW = Kecepatan angin rencana = TEW = 0.0012*CW*(VW)2 = Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi, 2.00 m di atas lantai jembatan. h= Jarak antara roda kendaraan x= Transfer beban angin ke lantai jembatan, Q EW = (1/2*h/x * TEW )=
Panjang bentang girder, L= Momen dan gaya geser maksimum akibat transfer beban angin, MEW = 1/8 * QEW*L2 = VEW= 1/2 * QEW*L =
5.6. BEBAN GEMPA (EQ) Gaya gempa vertikal pada balok dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke
Ir.Torang sitorus MT
FAKULTAS TEKNIK USU JURUSAN SIPIL bawah sebesar 0.1*g dengan g = percepatan grafitasi. TEW = 0.10 * Wt Gaya gempa vertikal rencana : Wt = Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan.
Beban berat sendiri,
QMS =
Beban mati tambahan,
QMA =
Beban gempa vertikal, Panjang bentang girder,
QEQ = 0.10*(QMS + QMA) = L=
Momen dan gaya geser maksimum akibat beban Gempa, MEQ = 1/8 * QEQ*L2 = VEQ= 1/2 * QEQ*L =
Ir.Torang sitorus MT
FAKULTAS TEKNIK USU JURUSAN SIPIL
Beban (kN/m)
(kN/m)
m
kNm kN
Beban (kN/m)
(kN/m)
m
kNm kN
i rata (Uniformly ada Gambar. njang total L yg
Ir.Torang sitorus MT
FAKULTAS TEKNIK USU JURUSAN SIPIL
kN/m
m m kN/m kN
kNm kN
rah memanjang n. Besarnya gaya rem
m kN m
Ir.Torang sitorus MT
FAKULTAS TEKNIK USU JURUSAN SIPIL
kNm kN
embatan akibat
1.2 35
m/det kN
n dengan tinggi,
h/x * TEW )=
m m kN/m
m kNm kN
atan vertikal ke
Ir.Torang sitorus MT
FAKULTAS TEKNIK USU JURUSAN SIPIL
kN/m kN/m kN/m m
kNm kN
Ir.Torang sitorus MT
PERHITUNGAN JEMBATAN GIRDER KOMPOS
Jembatan gelagar I (rolled steel girder bridge), tersusun dari beberapa gelagar I canai
panas, panjang bentang berkisar 10 meter sampai dengan 30 meter. Jembatan gelagar ini d bersifat komposit atau non komposit, tergantung penggunaan penghubung geser (shear connector), juga tergantung kepada penggunaan bahan untuk lantai jembatan misal dari kayu (jembatan konvensional) atau beton.
POTONGAN JEMBATAN
I. DATA DATA : 1.KONSTRUKSI Tebal slab lantai jembatan Tebal lapisan aspal Tebal genangan air hujan Jarak antara girder baja Lebar jalur lalu-lintas Lebar trotoar Lebar total jembatan Panjang bentang jembatan 2. MUTU BAJA
= = = = = = = =
BJ-37
Tegangan leleh baja, Tegangan dasar, Modulus elastis baja, 3. MUTU BETON
tc ta th s b1 b2 b L
fy = fs = fy/1,5 = Es =
K-225
Kuat tekan beton, Modulus elastis beton, 4. SPESIFIC GRAFITY Berat baja
fc' = Ec = 4700 fc' =
ws =
Berat beton bertulang Berat lapisan aspal Berat air hujan
wc = wa = wh =
II. PAKAI PROFIL BAJA :
JARAK GELAGAR
PEMBAGIAN DIAFRAGMA
Profil WF : y
b
r= A= Ix = Iy = rx = ry = = Zx = Zy
tw x
h
450x200x9x14 d= b= tw = tf =
d
tf
Berat : Tinggi tekuk badan
w= h=
2. SECTION PROPERTIES SEBELUM KOMPOSIT
2.1. KONTROL PENAMPANG Kelangsingan badan Syarat yang harus dipenuhi untuk penampang kompak, untuk mencapai kapasitas momen pl h / tw = 28.2857143
≤
1680/fy
<
108.44
→
compact, OK
3. SECTION PROPERTIES SETELAH KOMPOSIT 3.1. LEBAR EFEKTIF SLAB BETON PLAT LANTAI BETON
be
be GELAGAR LUAR
GELAGAR DALAM
S
S
S
L/4 = S=
PLAT LANTAI BETON
be
be GELAGAR LUAR
12*h =
GELAGAR DALAM
S
S
S
be =
3.2. SECTION PROPERTIES GIRDER KOMPOSIT
n = Es / Ec = Act = be* tc / n = Acom = A + Act =
Rasio perbandingan modulus elastis Luas penampang beton transformasi Luas penampang komposit,
Momen statis penampang terhadap sisi bawah balok Acom * ybs = A * d / 2 + Act * (d + h / 2) Jarak garis netral terhadap sisi bawah,
yb = [ A * d / 2 + Act * (d + tc/ 2) ] / Acom = d= ya = (d + tc) - yb = garis netral dibawah slab
0,85.f'c ya
CGC
Cc
a d1
CGS
yb T
b
fy
garis netral dalam slab Gaya tekan pada beton Gaya tarik pada baja
Cc = 0,85*f'c*a*be = T = As*fy = a = (As*fy)/(0,85*f'c*be) =
Kuat lentur nominal
Mn = Cc*d1 = T*d1 = As*fy*(d/2 + tc - a/2) =
be
0,85.f'c Cc
tc
ya
CGC
a
Cs
d
d/2 CGS
d2"
d yb
d/2
b
T
fy
fy
garis netral dibawah slab Keseimbangan : T' = Cc + Cs T' = As*fy - Cs maka, Cs = ( As*fy - Cc )/2 Kuat lentur nominal
Cc = 0,85*f'c*tc*be = As*fy = Cs = ( As * fy - Cc )/2 = Mn = Cc*d2' + Cs * d2" =
ER KOMPOSIT
beberapa gelagar I canai r. Jembatan gelagar ini dapat ubung geser (shear batan misal dari kayu
0.20
m
0.05
m
0.05
m
1.30
m
13.00
m
1.00
m
15.00
m
12.00
m
240 160 210000
MPa MPa MPa
19 20487
MPa MPa
77
kN/m3.
25 22 9.8
kN/m3. kN/m3. kN/m3.
K GELAGAR
450x200x9x14 450 200
mm
14
mm
9 18 9680
mm
335000000
mm4
18700000
mm4
186
mm
44
mm
1490000
mm3
187000 760 396
mm3
mm
mm mm2
N/m mm
apai kapasitas momen plastis
ompact, OK
non compact
3.00
m
1.30
m
be Ac CGC
Ac/n
be 2.40
m
Ac
Ac/n
CGC
1.30
m
A.
B.
fsb
BALOK KOMPOSIT, A.DIAGRAM REGANGAN, B. DIAGRAM TEGANGAN PD TAM
10.25 25364.64
mm2
35044.64
mm2
395.09
mm
450
mm
254.91
mm garis netral dalam slab
c a
d1
T
fy
0,85.f'c a d2' d2" T
fy
Ac/n
fc fsa
yas
ybs
yac
fc
Ac/n
fsa
yas
yac
ybs
B.
fsb
DIAGRAM TEGANGAN PD TAMPANG TRANSFORMASI
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT
PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN
1. Data tebal lantai jembatan Tebal plat Lantai jembatan
ts =
Tebal lapisan aspal+overlay
ta =
Tebal genangan air hujan Jarak antara balok induk Lebar jalur lalulintas Lebar trotoar Lebar median (pemisah jalur) Lebar total jembatan Panjang bentang jembatan
th = S b1 b2 b3 b L
= = = = = =
2. Data bahan konstruksi Mutu beton : Kuat tekan beton Modulus elastis Poisson ratio Modulus geser koefisiem muai panjang
K= f
' c
0,83 * K / 10 E c 4700 *
f c'
= G E c / 2 * (1
=
Mutu baja : Utk baja tulangan dengan 12mm : U= Tegangan leleh baja, fy = U*10 = Utk baja tulangan dengan 12mm : U= Tegangan leleh baja, fy = U*10 = Berat jenis bahan Berat beton bertulang Berat beton tak bertulang
Torang Sitorus
Wc = W 'c =
Berat aspal
Wa =
Berat jenis air
Ww =
Berat baja
Ws =
REKAYASA JEMBATAN
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT
A. BEBAN LANTAI JEMBATAN
1. Beban mati Berat sendiri (MS) KMS =
Faktor beban ultimit :
1.3
Ditinjau plat lantai jemb lebar
b= h = ts =
Tebal lantai jembatan
Wc =
Berat beton bertulang
QMS = b*h*Wc =
Berat sendiri
Beban mati tambahan (MA) KMA =
Faktor beban ultimit : No 1 2
Jenis
2 Tebal m 0.1 0.05
Lapis aspal+overlay Air hujan Beban mati tambahan
Berat (kN/m3) 22 9.8 QMA =
2. Beban Truk " T " (TT) Faktor beban ultimit :
KTT =
2
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beton roda ganda truk(beban T) Besarnya T= 112.5 kN Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = Beban truk " T " : PTT = ( 1+DLA)*T =
Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT
3. BEBAN ANGIN (EW) KEW =
Faktor beban ultimit :
1.2
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan di atas jembatan dihitung dengan rumus : TEW = 0,0012*CW*(VW)2 CW = koefisien seret (PPJT-1992,Tabel 5)
=
VW = Kecepatan angin rencana
=
TEW = 0,0012*CW*(VW)
=
2
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2.00 m di atas lantai jembatan. h = 2.00 m h= Jarak antara roda kendaraan, x = 1.75 m x= Transfer beban angin ke lantai jembatan,
1 PEW * h / x * TEW 2 4. PENGARUH TEMPERATUR (ET) KET =
Faktor beban ultimit :
1.2
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih antara temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan. Temperatur maksimum rata-rata, Tmax =
40
0
C
Temperatur minimum rata-rata,
15
0
C
Tmin =
T Tmax Tmin / 2
Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT Perbedaan temperatur pada slab,
T =
Koefisien muai panjang untuk beton,
= EC =
Modulus elastis beton,
6. MOMEN PADA SLAB LANTAI JEMBATAN Formasi pembebanan slab untuk mendapatkan momen maksimum pada bentang menerus dilakukan seperti pd gambar. Momen maksimum pada slab dihitung berdasarkan metode one way slab dengan beban sbb : Beban berat sendiri, QMS = Beban mati tambahan, QMA = Beban truk, PTT = Beban tekanan angin, PEW = Beban perobahan temperatur, ∆T =
Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT
Koefisien momen lapangan dan momen tumpuan untuk bentang menerus dengan beban merata, terpusat, dan perbedaan temperatur adalah sebagai berikut :
Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT
Bentang plat(jarak gelagar), S = k = koefisien momen Untuk beban merata Q : Untuk beban terpusat P :
1.8
M=k*Q*s M=k*P*s M = k**T*EC*S3
Untuk beban temperatur, ∆T :
Momen akibat berat sendiri (MS) : MMS =
Momen tumpuan,
0.0833
MMS = Momen lapangan, 0.0417 Momen akibat beban mati tambaham (MA) : MMA = Momen tumpuan, 0.1041
*QMS*S2
=
*QMS*S
2
=
*QMA*S2
= =
MMA =
0.054
*QMA*S
MTT =
0.1562
*PTT*S
=
MTT = Momen lapangan, Momen akibat beban angin (EW) : MEW = Momen tumpuan,
0.1407
*PTT*S
=
0.1562
*PEW*S
=
MEW =
0.1407
*PEW*S
=
Momen tumpuan,
MET =
5.62E-07
**T*EC*S3
=
Momen lapangan,
MET =
2.81E-06
**T*EC*S
=
Momen lapangan, Momen akibat beban Truk (TT) : Momen tumpuan,
Momen lapangan, Momen akibat temperatur (ET) :
2
3
6.1. MOMEN SLAB No 1 2 3 4 5
Jenis Beban Berat sendiri Beban mati tambahan Beban truk "T" Beban angin Pengaruh temperatur
Mtump
Faktor Beban KMS KMA KTT KEW KET
Daya layan 1 1 1 1 1
Keadaan ultimit 1.3 2 2 1.2 1.2
(kNm) 1.34946 0.90729396 41.11965 0.28340928 9.61E-03
Faktor Beban 1.3 2 2
Mtump
Mlap
Mutump
(kNm) 1.34946 0.90729396 41.11965
(kNm) 0.67554 0.4706424 37.039275
(kNm) 1.754298 1.81458792 82.2393
6.2. KOMBINASI 1 No
Jenis Beban
1 Berat sendiri 2 Beban mati tambahan 3 Beban truk "T"
Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT 4 Beban angin 5 Pengaruh temperatur
1 1
0.28340928 0.25528608 0.28340928 0.00960863 0.04804314 0.00960863 Total Momen Ultimit slab, Mu = 86.1012038
6.3. KOMBINASI 2 No 1 2 3 4 5
Jenis Beban Berat sendiri Beban mati tambahan Beban truk "T" Beban angin Pengaruh temperatur
Faktor Beban 1.3 2 1 1.2 1.2
Mtump
Mlap
Mutump
(kNm) (kNm) 1.34946 0.67554 0.90729396 0.4706424 41.11965 37.039275 0.28340928 0.25528608 0.00960863 0.04804314 Total Momen Ultimit slab =
(kNm) 1.754298 1.81458792 41.11965 0.34009114 0.01153035 45.0401574
7. PEMBESIAN SLAB 7.1. TULANGAN LENTUR NEGATIF Momen rencana tumpuan : Mutu beton :
Mu =
300
Mutu Baja : 39 Tebal slab beton, Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,
Kuat tekan beton
fc' =
Tegangan leleh baja
fy =
Modulus elastis baja, Es
h= d' = Es =
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,
1 = b =1*0,85*fc'/fy*600/(600+fy) =
Rmax = 0,75*b*fy*{1-½*0,75*b*fy/(0,85*fc')} = = Mu =
Faktor reduksi kekuatan lentur, Momen rencana ultimit, Tebal efektif slab beton, Ditinjau slab beton selebar 1 m,
d = h - d' = b= Mn = M u / =
Momen nominal rencana,
Rn = Mn* 10-6 / ( b* d2 ) =
Faktor tahanan momen,
Rn < Rmax (OK) Rasio tulangan yang diperlukan : = 0,85*fc'/fy*{1-*{1-2*Rn/(0,85*fc')} = min = 25%*(1,4/fy) =
Rasio tulangan minimum, Rasio tulangan yang digunakan,
= As = *b*d =
Luas tulangan yang diperlukan, Diameter tulangan yang digunakan,
D s = /4*D *b / As = 2
Jarak tulangan yang diperlukan, Digunakan tulangan,
D 16
-----As = /4*D2*b / s =
Tulangan bagi / susut arah memanjang diambil 50% tulangan pokok. As' = 50%*As = Diameter tulangan yang digunakan, Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
D
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT s = /4*D2*b / As =
Jarak tulangan yang diperlukan, Digunakan tulangan,
D 13
-----As = /4*D2*b / s =
7.2. TULANGAN LENTUR POSITIF Momen rencana tumpuan : Mutu beton :
Mu =
2
Mutu Baja : 0 Tebal slab beton, Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,
Kuat tekan beton
fc' =
Tegangan leleh baja
fy =
Modulus elastis baja, Es
h= d' = Es =
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,
1 = b = 1*0,85*fc'/fy*600/(600+fy) =
Rmax = 0,75*b*fy*{1-½*0,75*b*fy/(0,85*fc')} = = Mu =
Faktor reduksi kekuatan lentur, Momen rencana ultimit, Tebal efektif slab beton, Ditinjau slab beton selebar 1 m,
d = h - d' = b= Mn = M u / =
Momen nominal rencana,
Rn = Mn* 10-6 / ( b* d2 ) =
Faktor tahanan momen,
Rn < Rmax (OK) Rasio tulangan yang diperlukan : = 0,85*fc'/fy*{1-*{1-2*Rn/(0,85*fc')} = min = 25%*(1,4/fy) =
Rasio tulangan minimum, Rasio tulangan yang digunakan,
= As = *b*d =
Luas tulangan yang diperlukan, Diameter tulangan yang digunakan, Jarak tulangan yang diperlukan, Digunakan tulangan,
D s = /4*D2*b / As = D 16
-----As = /4*D2*b / s =
Tulangan bagi / susut arah memanjang diambil 50% tulangan pokok. As' = 50%*As =
Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT Diameter tulangan yang digunakan,
D s = /4*D *b / As = 2
Jarak tulangan yang diperlukan, Digunakan tulangan,
D 13
-----As = /4*D2*b / s =
8. KONTROL LENDUTAN SLAB Mutu beton : Mutu Baja
:
0
Kuat tekan beton
fc' =
0
Tegangan leleh baja Ec = 4700* fc' =
fy =
Modulus elastis beton,
Es =
Modulus elastis baja, Tebal slab, Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, Tebal efektif slab,
h d' d = h - d' As
Luas tulangan slab,
= = = =
Lx =
Panjang bentang slab, Ditinjau slab selebar,
b= P = TTT =
Beban terpusat,
Q = PMS + PMA =
Beban merata, Lendutan total yang terjadi
( δ tot ) harus < Lx / 240 = Ig = 1/12*b*h3 =
Inersia brutto penampang plat,
fr = 0,7*fc'
Modulus keruntuhan lentur beton, Nilai perbandingan modulus elastis,
n = Es / Ec = n*As =
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n*As/b = Inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. : Icr = 1/3* b * C3 + n * As * ( d - c )2 = yt = h/2 = Mcr = fr*Ig/yt = Momen retak : Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) : Ma = 1/8*Q*Lx2 + P*Lx = Ma = Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT Inersia efektif untuk perhitungan lendutan, Ie = ( Mcr/Ma )3 * Ig + [ 1 - (Mcr/Ma)3]*Icr = Q= N/mm P= N Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup : e = 5/384*Q*Lx4 / (Ec*Ie ) + 1/48*P*Lx3/(Ec*Ie) = Rasio tulangan slab lantai jembatan : = As/(b*d) = Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :
= = Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut : g =*5/384*Q*Lx4 / (Ec*Le) = Lendutan total pada plat lantai jembatan : Lx / 240 = tot = e + g = < Lx/240, (aman,Ok!)
9. KONTROL TEGANGAN GESER PONS
Mutu beton :
0
Kuat geser pons yang disyaratkan, Faktor reduksi kekuatan geser,
Kuat tekan beton fv = 0,3*fc' = = PTT =
Beban roda truk pada slab, h= ta =
m
a=
m
b=
u = a+ 2*ta + h =
m
=
v = b+ 2*ta + h =
m
= d= Av = 2*(u+h)*d =
Tebal efektif plat, Luas bidang geser :
Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
fc' =
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT Pn = Av*fv =
Gaya geser pons nominal,
*Pn =
Faktor beban ultimit,
KTT =
Beban ultimit roda truk pada slab,
Pu = KTT*PTT = < *Pn,OK Aman
II. PERHITUNGAN SLAB TROTOAR 1. BERAT SENDIRI TROTOAR
Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT
Berat sendiri Trotoar untuk panjang L= No b h shape bagian (m) (m) 1 1.10 0.30 1 2 0.15 0.30 0.5 3 1.08 0.07 0.5 4 0.20 0.40 0.5 5 0.11 0.40 1 6 0.10 0.40 0.5 7 0.21 0.25 0.5 8 0.15 0.25 0.5 9 0.15 0.55 1 10 1.40 0.20 1 11 0.63 SGP 3" dgn berat/m = Berat sendiri trottoir per m lebar,
m L (m) 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 0.15 0.15 0.15 2.00 4 Total = PMS =
2. BEBAN HIDUP PADA PEDESTRIAN
Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
Berat (kN) 16,500 1,125 1,890 2,000 2,200 1,000 0.098 0.070 0.309 14,000 2.52
Lengan (m) 0.550 1,247 0.360 1,233 1,345 1,433 1,405 1,375 1,475 0.700 1,330 MMS =
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT
Beban hidup pada pedestrian per meter lebar tegak lurus bidang gambar : No Jenis bahan Gaya Lengan (kN) (m) 1 Beban horisontal pada railing (H1) 0.75 1,200 2 Beban horisontal pada kerb (H2) 1.50 0.400 3 Beban vertikal terpusat (P) 4 Beban vertikal merata = q * b2
20.00
0.750
7.50
0.750 MTP =
Momen akibat beban hidup pada pedestrian
3. MOMEN ULTIMIT RENCANA SLAB TROTOAR Faktor beban ultimit untuk berat sendiri pedestrian
KMS =
Faktor beban ultimit untuk beban hidup pedestrian
KTP =
Momen akibat berat sendiri pedestrian :
MMS =
Momen akibat beban hidup pedestrian :
MTP = MU = KMS+MMS+KTP+MTP =
Momen ultimit rencana slab trotoar :
4. PEMBESIAN SLAB TROTOAR Mutu beton :
D
Mutu Baja : 0 Tebal slab beton, Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,
Kuat tekan beton
fc' =
Tegangan leleh baja
fy =
Modulus elastis baja, Es
h= d' = Es =
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,
1 = b =1*0,85*fc'/fy*600/(600+fy) =
Rmax = 0,75*b*fy*{1-½*0,75*b*fy/(0,85*fc')} =
Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT = Mu =
Faktor reduksi kekuatan lentur, Momen rencana ultimit, Tebal efektif slab beton, Ditinjau slab beton selebar 1 m,
d = h - d' = b= Mn = M u / =
Momen nominal rencana,
Rn = Mn* 10-6 / ( b* d2 ) =
Faktor tahanan momen,
Rn < Rmax (OK) Rasio tulangan yang diperlukan : = 0,85*fc'/fy*{1-*{1-2*Rn/(0,85*fc')} = min = 25%*(1,4/fy) =
Rasio tulangan minimum, Rasio tulangan yang digunakan,
= As = *b*d =
Luas tulangan yang diperlukan, Diameter tulangan yang digunakan,
D s = /4*D *b / As = 2
Jarak tulangan yang diperlukan, Digunakan tulangan,
D 16
-----As = /4*D2*b / s =
Tulangan bagi / susut arah memanjang diambil 50% tulangan pokok. As' = 50%*As = Diameter tulangan yang digunakan,
D s = /4*D *b / As = 2
Jarak tulangan yang diperlukan, Digunakan tulangan,
D 13
-----As = /4*D2*b / s =
III. PERHITUNGAN TIANG RAILING 1. BEBAN TIANG RAILING Jarak antara tiang railing,
L= H1 =
Beban horisontal pada railing.
HTP = H1*L =
Gaya horisontal pada tiang railing, Lengan terhadap sisi bawah tiang railing,
MTP
Momen pada pada tiang railing,
y= = HTP*y = KTP =
Faktor beban ultimit : Momen ultimit rencana,
Mu = KTP*MTP =
Gaya geser ultimit rencana,
Vu = KTP*HTP =
2. PEMBESIAN TIANG RAILING 2.1. TULANGAN LENTUR
Mutu beton : Mutu Baja
:
Torang Sitorus
0
Kuat tekan beton
fc' =
0
Tegangan leleh baja
fy =
REKAYASA JEMBATAN
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT Tebal slab beton, Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, Modulus elastis baja, Es
h= d' = Es =
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,
1 = b =1*0,85*fc'/fy*600/(600+fy) =
Rmax = 0,75*b*fy*{1-½*0,75*b*fy/(0,85*fc')} = = = Mu =
Faktor reduksi kekuatan lentur, Faktor reduksi kekuatan geser, Momen rencana ultimit, Tebal efektif slab beton, Ditinjau slab beton selebar 1 m,
d = h - d' = b= Mn = M u / =
Momen nominal rencana,
Rn = Mn* 10-6 / ( b* d2 ) =
Faktor tahanan momen,
Rn < Rmax (OK) Rasio tulangan yang diperlukan : = 0,85*fc'/fy*{1-*{1-2*Rn/(0,85*fc')} = min =(1,4/fy) =
Rasio tulangan minimum, Rasio tulangan yang digunakan,
= As = *b*d =
Luas tulangan yang diperlukan, Diameter tulangan yang digunakan,
D s = /4*D *b / As = 2
Jarak tulangan yang diperlukan, Digunakan tulangan,
2 D 13
2.2. TULANGAN GESER Gaya geser ultimit rencana,
Vu =
kN
Gaya geser ultimit rencana,
Vu =
N
Vc = ( fc' ) / 6*b*d =
N
*Vc =
N
*Vs = Vu - *Vc =
N
Vs =
N
Digunakan sengkang berpenampang : Av = /4*2*2 = Luas tulangan geser sengkang, Jarak tulangan geser (sengkang) yang diperlukan : S = Av *fy*d/Vs = Digunakan sengkang,
Torang Sitorus
2
6
REKAYASA JEMBATAN
mm2
------
mm 150
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT
IV. PERHITUNGAN PLAT INJAK (APPROACH SLAB) 1. PLAT INJAK ARAH MELINTANG JEMBATAN
1.1. BEBAN TRUK "T" (TT) KTT = Faktor beban ultimit : 2 Beban hidup pada plat injak berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang besarnya, T= 100 kN Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = TTT = (1+DLA)*T = Beban truk "T" : 1.2. MOMEN PADA PLAT INJAK Tebal plat injak,
h= ta =
Tebal lapisan aspal, Lebar bidang kontak roda truk, Mutu Beton :
Torang Sitorus
b= b' = b+ta = 300
REKAYASA JEMBATAN
m m m m
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT Kuat tekan beton, fc' = Mpa Momen max. pada plat injak akibat beban roda dihitung dengan rumus : Mmax = TTT/2*[1-(r*2/)0,6] 3 2 0,25 deng = [ Ec*h / { 12*(1 - )*ks}]
Angka Poisson, = standard modulus of soil reaction ks =
kN/m3
modulus elastik beton Ec =
kN/m2 m
lebar penyebaran beban terpusat r = = [ Ec*h3 / { 12*(1 - 2)*ks}]0,25 =
m
Mmax = TTT/2*[1-(r*2/)0,6] =
kNm
Momen ultimit plat injak arah melintang jembatan : Mu = KTT*Mmax =
kNm
1.3. PEMBESIAN PLAT INJAK ARAH MELINTANG JEMBATAN Mutu beton :
0
Mutu Baja : 0 Tebal slab beton, Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,
Kuat tekan beton
fc' =
Tegangan leleh baja
fy =
Modulus elastis baja, Es
h= d' = Es =
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,
1 = b =1*0,85*fc'/fy*600/(600+fy) =
Rmax = 0,75*b*fy*{1-½*0,75*b*fy/(0,85*fc')} = = = Mu =
Faktor reduksi kekuatan lentur, Faktor reduksi kekuatan geser, Momen rencana ultimit, Tebal efektif slab beton, Ditinjau slab beton selebar 1 m,
d = h - d' = b= Mn = M u / =
Momen nominal rencana,
Rn = Mn* 10-6 / ( b* d2 ) =
Faktor tahanan momen,
Rn < Rmax (OK) Rasio tulangan yang diperlukan : = 0,85*fc'/fy*{1-*{1-2*Rn/(0,85*fc')} = min =25%*(1,4/fy) =
Rasio tulangan minimum, Rasio tulangan yang digunakan,
= As = *b*d =
Luas tulangan yang diperlukan, Diameter tulangan yang digunakan, Jarak tulangan yang diperlukan, Digunakan tulangan,
D 13
1. PLAT INJAK ARAH MEMANJANG JEMBATAN
Torang Sitorus
D s = /4*D2*b / As =
REKAYASA JEMBATAN
------As = /4*D2*b / s =
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT
1.1. BEBAN TRUK "T" (TT) KTT = Faktor beban ultimit : 2 Beban hidup pada plat injak berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang besarnya, T= 100 kN Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = TTT = (1+DLA)*T = Beban truk "T" : 1.2. MOMEN PADA PLAT INJAK Tebal plat injak,
h= ta =
Tebal lapisan aspal, Lebar bidang kontak roda truk,
b= a' = a+ta =
m m m m
Mutu Beton : 300 Kuat tekan beton, fc' = Mpa Momen max. pada plat injak akibat beban roda dihitung dengan rumus : Mmax = TTT/2*[1-(r*2/)0,6] 3 2 0,25 deng = [ Ec*h / { 12*(1 - )*ks}]
Angka Poisson, = standard modulus of soil reaction ks =
kN/m3
modulus elastik beton Ec =
kN/m2 m
lebar penyebaran beban terpusat r = b' / 2 = = [ Ec*h3 / { 12*(1 - 2)*ks}]0,25 =
m
Mmax = TTT/2*[1-(r*2/) ] =
kNm
Momen ultimit plat injak arah melintang jembatan : Mu = KTT*Mmax =
kNm
0,6
Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT 1.3. PEMBESIAN PLAT INJAK ARAH MEMANJANG JEMBATAN Mutu beton :
0
Mutu Baja : 0 Tebal slab beton, Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,
Kuat tekan beton
fc' =
Tegangan leleh baja
fy =
Modulus elastis baja, Es
h= d' = Es =
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,
1 = b =1*0,85*fc'/fy*600/(600+fy) =
Rmax = 0,75*b*fy*{1-½*0,75*b*fy/(0,85*fc')} = = = Mu =
Faktor reduksi kekuatan lentur, Faktor reduksi kekuatan geser, Momen rencana ultimit, Tebal efektif slab beton, Ditinjau slab beton selebar 1 m,
d = h - d' = b= Mn = M u / =
Momen nominal rencana,
Rn = Mn* 10-6 / ( b* d2 ) =
Faktor tahanan momen,
Rn < Rmax (OK) Rasio tulangan yang diperlukan : = 0,85*fc'/fy*{1-*{1-2*Rn/(0,85*fc')} = min =25%*(1,4/fy) =
Rasio tulangan minimum, Rasio tulangan yang digunakan,
= As = *b*d =
Luas tulangan yang diperlukan, Diameter tulangan yang digunakan, Jarak tulangan yang diperlukan, Digunakan tulangan,
Torang Sitorus
D s = /4*D2*b / As = D 16
REKAYASA JEMBATAN
------As = /4*D2*b / s =
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT
Torang Sitorus
REKAYASA JEMBATAN
MODUL HITUNG LANTAI JEMBATAN GELAGAR KOMPOSIT
EMBATAN
4.3. BEBAN LAJUR "D" (TD)
Beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata ( Uniformly Distributed Load ), UDL dan beban garis (Kn
KEL seperti terlihat pd. gambar. UDL mempunyai intensitas q ( kPa ) yang besarnya tergantung pada p
yang dibebani dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : UDL,(Beban terbagi rata) : ,kPa untuk, L m q = 9,0 ,kPa untuk, L >m q = 9,0*(0,5+15/L) KEL, (Beban Garis) : p = 44,0 kN/m Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sbb : ,untuk, L m DLA = 0,40 ,untuk, 50m < L
View more...
Comments