Perhitungan Dan Analisis Biaya

April 13, 2017 | Author: -Adiet Sang Pemimpi- | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Perhitungan Dan Analisis Biaya...

Description

PERHITUNGAN DAN ANALISIS BIAYA (TEKNIK EVALUASI INVESTASI)

Oleh : Mulyono Hadiprayitno, Ir, M.Sc.

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA 2005 1

BAB I KONSEP DASAR VALUASI

A. Keputusan Perusahaan melakukan investasi Keputusan perusahaan berkaitan dengan tujuan melakukan investasi modal mempunyai konsekuensi jangka pendek maupun jangka panjang dalam persaingan dan juga survival organisasi. Keputusan investasi modal bagi perusahaan menyangkut 2 aktifitas pokok yaitu : • allocating capital funds to specific investment projects or assets, dan • obtaining necessary financing in such proportion as to increase the overall value of the firm. Finance seperti didefinisikan oleh Archer, Choate, dan Racette, 1979 adalah how a present known amount of cash is converted into a future, perhaps unknown, amount of cash. Hal pokok untuk mengetahui secara umum science of finance and capital investment decision process adalah konsep dasar berkaitan dengan transaksi aliran kas, waktu, income generation (markets), returns yang diharapkan, dan resiko. Fungsi dari finance dapat dibagi dalam 3 katagori pokok yang merupakan tujuan perusahaan yaitu devident decision, financing decision, dan the investment decision. Dalam bahasan ini sebagai asumsi dasar adalah bahwa tujuan utama perusahaan adalah memaksimasikan value-nya atau wealth bagi pemilik (stock-holder). Wealth diartikan sebagai the total market value of the firm’s assets dan dalam pengertian korporaasi diartikan sebagai value yang direpresentasikan oleh market price dari firm’s common stock yaitu investment, financing, and devident decision. Keputusan untuk menginvestasikan modal berkaitan erat dengan alokasi dari suberdaya yang terbatas –yaitu land, labor, and capital-. Untuk industri pertambangan sumberdaya yang dialokasikan terutama berkaitan dengan land, yaitu ore deposit, dan capital. Prinsip utama maksimasi wealth menghasilkan format yang realistis untuk memperoleh alokasi sumberdaya yang paling efisien. Sebagai konsekuensi hal ini apabila management dituntut tidak terpisahkan dengan konsep memaksimasikan wealth, tekanan utamanya adalah pada investment and financing investment.

Penganggaran Modal dan Evaluasi Proyek Proses penganggaran modal berhubungan dengan rangkaian pengambilan keputusan yang pada akhirnya mengarah pada penerimaan perusahaan atau penolakan proposal investasi termaksud beserta managemennya apabila proposal diikuti. Keselruhan proses penganggaran modal yang secara umum diterima terdiri atas aktivitas dari perencanaan, evaluasi, seleksi, pelaksanaan, pengawasan dan pada akhirnya kelanjutan pengevaluasian secara berkelanjutan dan pelaksanaan audit. Seperti telah dijelaskan sebelumya, penganggaran modal berkaitan dengan penetapan investasi masa kini untuk mendapatkan investasi yang diharapkan akan dapat terealisasi pada masa mendatang.

1

Secara umum diartikan, bahwa masalah penganggaran modal berawal dari proses seleksi di antara beberapa alternatif proyek investasi. Pengambilan keputusan penganggaran modal diperjelas dengan pertanyaan sebagai berikut: "Apakah proyek A dan/atau B itu cukup baik, yang dapat menjamin rekomendasi investasi", dan "Apakah proyek A lebih baik dari proyek B?" Ini adalah jenis-jenis pengambilan keputusan yang harus diprediksi pada kriteria spesifik/khusus yang menghasilkan managemen pengambilan keputusan yang konsisten. Pengertian evaluasi berhubungan dengan penilaian kebenaran perhitungan suatu proyek. Perkiraan biaya, manfaat, hasil balik yang diharapkan dan resiko yang terkait dibuat untuk setiap proyek atau keungkinan investasi alternatif dari suatu perusahaan. Semua kriteria pengambilan keputusan yang tepat kemudian diperhitungkan untuk setiap proyek. Semua proyek-proyek individu, sejalan dengan kriteria evaluasi secara berturut-turut kemudian disatukan ke dalam proses penganggaran modal dan pada akhirnya sebagian atau semua proyek yang memungkinkan pada perusahaan, diseleksi untuk investasi. Seleksi ini tentu saja berbasis pada nilai obyektif optimal/ tertinggi dari perusahaan/para pemegang saham. Insinyur dan Analisa Investasi Berdasarkan sejarah, industri pertambangan memperlihatkan bahwa ada sedikit perbedaan pendapat di antara orang-orang yang bekerja dalam bidang geologi, pertambangan, metalurgi dan keuangan pada waktu dilakukan evaluasi pada tingkat kepemilikan lahan. Biasanya setiap bidang terkonsentrasi pada problem-problem mereka yang unik dan mengerampingkan yang lain, bila tidak semuanya, masalah-masalah ini bersinggungan dengan yang lan. Sayangnya, pendekatan terpisah ini membawa ke arah peentuan investasi yang salah dalam dunia pertambangan. Tidak lagi dapat disangkal, bahwa pada saat ini, evaluasi dari suatu proyek pertambangan baru, lebih kompleks dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Banyak sekali variabel-variabel tertentu yang secara langsung maupun tidak langsung terangkum dalam proses evaluasi pertambangan. Dengan demikian, penilaian tambang benar-benar menjadi suatu disiplin antar ilmu. Seseorang secara pribadi jarang/tidak mungkin dapat menguasai seluruh masalah yang terjadi dalam proses evaluasi, khususnya pada pertimbangan proyek-proyek utama. Karenanya, kebanyakan organisasi memilih untuk dibentuknya suatu kelompok multi disiplin ilmu yang dapat mengerjakan fungsi evaluasi untuk suatu peluang penanaman modal baru. Kelompok kerja ini terdiri atas individu-individu yang mempunya keakhlian dalam proses evaluasi di bidangnya masing-masing (misalnya geologi, pertambangan, pengolahan, ekonomi, lingkungan, hukum dsb.). Ini adalah pendekatan yang disenangi untuk penanggulangan masalah, tetapi banyak perusahaan tambang yang tidak dapat menyediakan seluruh kemewahan khusus ini dan harus menyandarkan diri pada satu atau dua orang untuk melaksanakan seluruh evaluasi proyek. Peran insinyur dalam analisa proyek investasi pertambangan dalah memberikam masukan berupa nasehat/saran teknik yang benar dan informasi parameter yang berhubungan dengan konstruksi, metode ekstraksi, pembiayaan produksi, penemuan kembali, laju pertambangan dan banyak variabel-variabel lainnya. Pada intinya, insinyur harus mempersiapkan pengurukan bermacam variabel nilai dasar dalam teknikal analisis yang benar. Hanya ketika variabel-variabel tersebut mempunyai nilai, studi kelayakan prooyek dapat memberikan konklusi dan penetapan penanaman modal yang benar. Kontribusi untik instinyur dalam proses analisa investasi datang dari kemampuannya untuk

2

menganalisa informasi yang mana tidak terhindarkan tidak lengkap/sempurna dan akan berakibat berikutnya pada perhitungan analisa keuangan. Salah satu kontroversial yang berkelanjutan antara pendidikan insinyur adalah argumentasi mengenai apakan insinyur lulusan tingkat pertama (strata satu) harus menerima pendidikan profesi secara keseluruhan dengan penekanan pada azas-azas dasar atau apakah ia perlu mendapatkan pendidikan tambahan pada satu atau dua masalah spesifik tertentu. Insinyur-insinyur yang memiih karir di bidang analisi investasi harus mampu mengorganisasi dan menekankan pentingnya bermacam-macam variabel penting dan melakukan sesuatu yang berakibat pada pengambilan keputusan. Tentunya insinyur dengan keakhlian di bidang ilmu tertentu dapat dan harus memberikan kontribusinya yang berarti dalam pengajuan analisis proposal investasi. Dengan kata lain, seseorang yang mengerti arti hubungan komunikasi ke dalam dan hasil balik yang diharapkan yang ada di antara variabelvariabel utama proyek harus membina tenaga-tenaga akhli ini ke dalam suatu team evaluasi. Orang ini harus mempunyai pengetahuan dan pengertian dasar dari berbagai disiplin ilmu yang terkait dan mempunyai kecakapan untuk melihat proyek secara keseluruhan dan tidak hanya masalah-masalah unik yang terjadi pada satu disiplin ilmu saja. Disebabkan oleh latar belakang pendidikan yang mereka peroleh di luar negeri, para insinyur pertambangan biasanya cocok untuk posisi ini. Proses kemungkinan peluang investasi evaluasi tambang biasanya terdiri atas beragam sifat alami. Proses keseluruhan dapat digambarkan sebagi berikut:

* ORE RESERVES CUT OFF GRADE

MINE SIZE

PRODUCTION COST

Setiap saat suatu veriabel dapat berubah. Seorang analis harus dapat menilai dapat pergantian ini terhadap variabel-variabel lain yang terdapat dalam proyek; demikian pula pengaruhnya terhadap neraca keuangan. Keragaman proses ini harus diulang kembali sampai terciptanya suatu perhitungan ekonomi yang terbaik untuk proyek yang dianalisa. Hal ini tentunya memerlukan waktu pemrosesan yang cukup lama, tetapi ini mengartikan inti dari keakhlian dalam proses evaluasi. Pertambangan - suatu investasi lingkungan yang unik Keterkaitan investasi lingkungan dengan industri pertambangan dikatakan unik apabila diperbandingkan dengan keadaan lingkungan yang diakibatkan oleh industri manufaktur tertentu. Beberapa karakteristik dari pertambangan yang seringkali dipermasalahkan antara lain sebagai berikut:

3

1. 2. 3. 4.

Intensitas modal Jangka waktu yang panjang sebelum berproduksi Resiko tinggi Sumberdaya tak terbarukan.

Tujuan Studi Penilaian Tujuan studi penilaian lahan dilakukan untuk berbagai alasan. Diantaranya adalah penilaian khusus untuk penentuan penilaian, objektivitas terakhir dari studi adalah untuk sampai kepada perhitungan keuangan atau harga dari suatu lahan dipertanyakan. Suatu nilai spesifik atau batas nilai tertentu untuk suatu keuntungan seringkali untuk satu atau lebih dari kepentingan: 1. 2. 3. 4.

Perolehan/pembelian tambang Pajak Keuangan Persyaratan perundang-undangan/hukum

Sasaran Tambahan Investasi Teori penganggaran modal menjelaskan, bahwa kesempatan investasi dapat digolongkan pada beberapa criteria investasi: penggabungan terbaik dari proyek-proyek dapat diseleksi yang akan memperkaya pemegang saham. Dalam prakteknya, proses ini jauh lebih berbelit-belit. Setiap kesempatan investasi disertai oleh satu set faktor-faktor yang memenuhi syarat, seringkali berhubungan dengan pengurangan perhitungan ekonomi dan resiko. Perusahaan-perusahaan seringkali tidak menyeleksi proyek berdasarkan nilai tertinggi dari laju keuntungan yang terjadi tetapi untuk sasaran investasi yang lain yang dipandang perlu oleh manajemen dan keuntungan jangka panjang dari perusahaan. Sebagian dari aspek-aspek sasaran ini adalah: 1. 2. 3. 4. 5.

Tingkatan kebutuhan Pangsa pasar Hubungan dengan pelanggan Prasarana Investasi Strategi

B. Pendekatan-pendekatan dalam Valuasi Dua istilah dasar dalam analisa financial, yaitu Value dan Cost, kadang-kadang menimbulkan kesalah-pengertian dalam studi valuasi tambang. Ketika mendiskusikan value dari suatu asset atau cost untuk menghasilkan produk, ini merupakan hal pokok bagi pembicara mendefinisikan istilah yang digunakan. Terdapat beberapa tipe value dan beberapa katagori dari cost sehingga tanpa mendefinisikan terlebih dahulu, pengertian value dan cost ini menjadi tidak berarti. Value menjelaskan mengenai measure of the desirability of ownership of property. Beberapa tipe value yang sering muncul dalam studi valuasi tambang adalah market value, full cash value, salvage value, replacement value, capitalized value, book value, assessed value, dan insured value.

4

Pertanyaan utama disini adalah “What is the value of the mine” atau “What is the mine worth” dan ini merupakan market value yaitu value (price) yang terjadi di pasar public karena pertukaran antara a willing buyer dan a willing seller yang masing-masing tanpa paksaan untuk melakukan transaksi. Sifat market value ini adalah dinamis yang secara konstan berubah seiring dengan perubahan kondisi pasar dan perubahan ekspektasi. Terdapat perbedaan mendasar antara estimasi dan determinasi dari market value. Secara umum terdapat tiga(3) konsep dasar untuk melakukan estimasi market value suatu aset yaitu : 1. The Cost Approach 2. The Market – Comparable Sales Approach 3. The Income on Earning Approach Cost sering disalahartikan dengan Value Data, karena meskipun beberapa kategori ongkos mempunyai arti akuntan, namun kategori ini tidak mendukung pada pengambilan keputusan berbasis Cash Flow secara efisien. Klasifikasi Cost dapat diuraikan menjadi Operating Cost, yang terdiri dari Direct Cost, Indirect Cost dan Distribution Cost dan General Expense, yaitu Marketing Expense dan Administrative Expense.

Table 1. Production Cost Components* I. Operating Cost or Manufacturing Cost A. Direct Production Costs 1. Materials a. Raw materials b. Processing materials c. Byproduct and scrap credit d. Utilities e. Maintenance materials f. Operating supplies g. Royalties and rentals 2. Labor a. Direct operating labor b. Operating supervision c. Direct maintenance labor d. Maintenance supervision e. Payroll burden on all labor charges (1) FICA tax (2) Workmen's compensation coverage (3) Contributions to pensions. life insurance, etc. (4) Vacations, holidays, sick,eave, overtime premium (5) Company contribution of profit sharing B. Indirect Production Costs 1. Plant overhead or burden a. Administration b. Indirect labor (1) Laboratory (2) Technical service and engineering (3) Shops and repair facilities (4) Shipping department c. Purchasing, receiving, and warehouse d. Personnel and industrial relations e. Inspection, safety, and fire protection f. Automotive and rail switching

5

g. Accounting, clerical, and stenographic h. Plant custodial and plant protective i. Plant hospital and dispensary j. Cafeteria and clubrooms k. Recreational activities I. Local contributions and memberships m. Taxes on property and operating licenses n. Insurance-property, liability o. Nuisance elimination-waste disposal 2. Depreciation C. Contingencies D. Distribution Costs 1. Containers and packages 2. Freight 3. Operation of terminals and warehouses a. Wages and salaries plus payroll burden b. Operating materials and utilities c. Rental or depreciation

II. General Expenses

A. Marketing or Sales Costs 1. Direct a. Salesmen salarses and commissions b. Advertising and promotional literature c. Technical sales service d. Samples and displays 2. Indirect a. Sales supervision b. Travel and entertainment c. Market research and sales analysis d. District office expenses B. Administrative Expenses 1. Salaries and expenses of office-s and staff 2. General accounting, clerical. and auditing 3. Central engineering and technical 4. Legal and patent a. Within company b. Outside company c. Payment and collection of royalties 5. Research and development a. Own operations b. Sponsored. consultant, and contract work 6. Contributions and dues to associations 7. Public relations 8. Financial a. Debt management b. Maintenance of working capital c. Credit functions 9. Communications and traffic management 10. Central purchasing activities 11. Taxes and insurance *Jelson, 1970, p. 339.

Direct dan Indirect Cost juga diistilahkan sebagai Variable Cost dan Fixed Cost. Industri pertambangan dengan ciri High Degree Capital Intensity karena depresiasi sebagai Fixed Cost sangat tinggi akhirnya Break Even Production Level juga tinggi. 6

Dalam membahas operating cost perlu juga meminjam istilah capital cost (First Cost or Capital Investment) yaitu pengeluaran untuk memperoleh atau meningkatkan capital asset yang keuntungannya baru akan diperoleh beberapa waktu kemudian. Capital Cost terdiri dari tiga (3) kategori yaitu Depreciable Investment, Expensible or Amortizable Investment and Non Deductable Investment. Konsep Cost lain yang kadang-kadang muncul dalam analisis investasi terdiri dari Cash vs Non Cash Cost, Sunk Cost, Marginal Cost and Benefit, Cost of Capital dan Opportunity Cost

7

BAB II NILAI UANG TERHADAP WAKTU

Simbol-simbol yang sering digunakan :

P : Present single sum of money, sejumlah uang pada saat sekarang F : Future single sum, sejumlah uang pada saat akan dating A : Jumlah setiap pembayaran dalam seri uniform dari pembayaran yang sama setiap periode n : Jumlah periode dalam evaluasi proyek I : Periode compound interest rate / laju bunga berganda A.

Single Payment Compound - Amount Factor P Pi 0

P(1+i) P(1+i ) P(1 + i)i 1

P(l+ i) 2

P(1+i)n-1 P(1 + i)n-1 i

2 . ..

P(1+i)n = F n

F = P (1+i) n (1+i)n = (F/P i n) : B.

Single Payment Compound - Amount Factor

Uniform Se rie s , Compound - Amount Factor

A I F=? 0

I 1

A I

A

n-2

n-1

A I.

F = A + A(1+I) + A(1+I) 2 + A(1+I) 3 + … +A (1+I) n - 1 Dikalikan (1+i) F = A(1+i) + A(1+i)2 + A(1+i)3+....+A(1+i)n F(1+i) – F

= A(1+i)n-A 8

I n

i F = A ( 1+ i) n – A

( I + I) n - 1 = ( F/A I,n)

:

i Uniform Series Compound - Amount Factor

Ringkasan dari rumus-rumus bunga berganda

Nama rumus dan tanda simbol

1.

Single Payment Compound Amount

Factor = (1+i)n = F/Pi,n

P I 0

I 1

2. Single Payment Present Worth Factor = 1/ (1+i) n = P/F i,n P = F(P/F i,n) I I 0 1 3. Uniform Series Compound Amount Factor = [(1+i) n -1] / i= F/A i,n A I I 0 1 4. Sinking - Fund Deposit Factor Factor = i / [(1+i) n -1= A/F i,n

I 0

5. Capital - Recovery Factor Factor = i /(1+i) n / [(1+i) n -1= A/Pi,n

P I 0

9

I 2....

I

F = P(F/P i,n) I n

I 2....

I

F I n

I

A I F=A(F/A i,n)

A I 2....

A = F(A/Fin) I I I 1 2....

A I n

F

A = P(A/Pi,n) I 1

I 2....

I

I n

6. Uniform Series Present Worth Factor = [(1+i)n -1) / 1 (1+i)n-l= P/Ai

n

P = A (P/Ai n)A I I I 1 2....

A I

A I n

Analisa Yang Dipakai Untuk Evaluasi Proyek 1. Analisa Rate of Return atau DCFROR Untuk menghitung ROR atau DCFROR dipakai persamaan sebagai berikut - Present Worth (PW) equation value

PW Cost= PW income + PW salvage

- Annual Worth (AM) equation value

AW Cost = AW income + AW salvage

- Future Worth (FW) equation value

FW Cost = FW income + FW salvage

Contoh 1). C = cost, I = income, L = salvage value i = ? C = 20.000 I 0

I = 2.000 I 1

I = 2.000

I = 2.000

II 2 ...

10

PW equation : PW cost = PW income + PW salvage value 20.000 = 2.000 (P/A i ,10) + 25.000 (P/Fi,10) h dengan cara coba-coba : i = 11,5

10

L = 25.000

2).

C =100 CF 1 =34,0 CF2=39,2

CF3= 40,4

CF 4 =41,6

CF5 = 46,8

I

I

I

I

I

I

0

1

2

3

4

5

L=0

PW equation : PW cost = PW income + PW salvage value 100 = 34,0 (P/F i,1) + 39,2 (P/Fi,2) + 40,4 (P/Fi 3) + 41,6 (P/F1,4) + 46,8 .(P/Fi,5) Dengan cara coba-caoba : i DCFROR = 27,45% Proyek diterima apabila i > i minimum.

2.

Analisa Payback Period

Payback period mengukur seberapa cepat suatu investasi dapat kembali atau waktu yang dibutuhkan cash flow positif untuk mengembalikan/melunasi cash flow negatif. Contoh C = 10 I 0

CF = 285,6 I 1

I

2

1 3

I 4

Tahun

i) Diumpamakan pendapatan tersebar merata pada tahun ke 4, maka Payback Period : 3 + (100/286,5) = 3,35 tahun ii) Apabila tidak merata (lump sum), maka Payback Period = 4 tahun

3. Analisa Net Value a. Net Present Value (NPV) Present Worth Revenue / savings @ i* - Present Worth Cost @ i* b. Net Annual Value (VAV) _ Equivalent Annual Revenues / savings @ i* - Equivalent Annual Cost, i* c. Net Future Value (VFV) =

11

Future Worth Revenues / savings @ i* - Future Worth cost @ i* Net value positif menunjukkan investasi memuaskan relatif (relatif lebih

balk)

dibandingkan

dengan

apabila

investasi

dengan

1*

(minimum ROR). i* = minimum ROR atau minimum DCFROR Contoh : a)

C = 55.000 C = 45.000 1 = 30.000

1=

30.000 I 0

I

I

1

2

I

I

10L=0 i*=12% 5,238 NPV = 30.000 (P/A

12,9

) (P/F

12,1

0,8929 ) - 55.000 - 45.000 (P/F 12,1 )

0,8929

= + 47,541 > 0 (memenuhi) CF1=48 CF3=56 CF5=56 CF7=40 CF9=40 C=260 CF2=56 CF4=56 CF6=48 CF8=40 CF10=124

b)

I 0

I

I

I

1

2

3

I

I 4

I 5

I 6

I 7

I 8

I 9

10

L=10 i*=12% Persamaan NPV = 48 (P/Fi,1) + 56 (P/A i,4)(P/Fi,1) + 48 ( P/Fi,6) + 40 (P/Ai,3)(P/F 1, 6) + 124 (P/F 1,10) – 260

i) Dengan cara coba-coba DCFROR =16,11 % ii) NPV @ i* : 12 % = 47,6 (memenuhi) 4. Benefit -Cost Ratio dan Present Value Ratio Benefit - Cost Ratio (B/C ratio) =

Present Worth Net Revenues @i * Present Worth Net Costs @ i

12

Present Value Ratio (PVR) =Net Present Values @ i * Present Worth Net Costs @ I * PVR = NPV @ I* PW Net Costs @ I* = PW Net Revenues @ i * PW Net Costs @ i * PW Net Costs @ i * = PW Net Revenues @ i * PW Net Costs @ i * PW Net Costs @ i * - PW Net Costs @ i * PVR = B/C ratio - 1 atau PVR + 1 = B/C ratio B/C ratio > I

(memenuhi)

PVR > 0

(memenuhi)

Contoh C=100

0

I =50

I =50

1

2

i* = 15 B/C ratio = 50 (P/A15,10)* = 2,5045 > 1 (memenuhi) 100 P V R = 50 (P / A15,10 ) -100 = 1,5045 > 0 (memenuhi) I00

13

I =50

...

10

BAB III ANALISIS KEPEKAAN

Ada beberapa pendekatan yang dapat dipakai untuk mengukur gabungan antara resiko dan ketidak pastian suatu alternatif investasi kedalam analisis. Analisis tersebut adalah : Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis), analisis kepekaan probabilistik (Probabilistic Sensitivity Analysis) dan analisis net present value atau rate of return yang diharapkan (Expected NPV or ROR Analysis). Analisis yang umum dipakai dalam analisis ekonomi adalah : analisis kepekaan dan analisis kepekaan probabilistik. Analisis kepakaan adalah suatu alat untuk

evaluasi

efek-efek

dari

ketidakpastian pada investasi. Caranya adalah dengan melihat.bagaimana suatu

kemampulabaan

(profitability)

alternatif

investasi

berubah

apabila

parameter-parameter dirubah sehingga mempengaruhi hasil suatu evaluasi ekonomi. Untuk kasus dimana "rate of r e t u r n " dipakai sebagai kriteria untuk mengukur kemampulabaan (profitability), analisis kepekaan meliputi evaluasi perubahan "rate of r e t u r n " apabila parameter-parameter ; investasi awal, keuntungan per tahun, umur proyek dan "salvage value" Perubah. HasH

analisis

kepekaan

akan

dipakai

parameter-parameter dan ramalan

untuk

melihat

pengaruh

dari

yang terbaik sebagai dasar untuk

mengambil keputusan. A. Analisis kepekaan variabel tunggal (single variable sensitivity analysis) Contoh 1 Ssuatu investasi $ 240.000 akan menghasiikan keuntungan pertahun $ 67.000 dan harga akhir (salvage value) yang diharapkan $ 70.000. Analisis kepakaan akan mengevaluasi ROR dari proyek apabila investasi awal, keuntungan per tahun, umur proyek dan harga akhir berubah plus atau minus 20 % dan 40 %. C=240.000 1=67.000 I=67.000

I=67:000

0

2

1

I=67.000 3

14

4

I=67.000 5

L=70.000

PW equation : 240.000 = + 70.000 (P/Fi,5) ROR proyek : i = 67.000 (P/A1,5) a. Analisis kepekaan investasi awal

Persen Perubahan

ROR

perubahan Persen ROR

144.000

- 40

42,0

133,3

192.000

- 20

27,5

52,9

240.000

0

18,0

0

288.000

+20

11,2

-37,9

336.000

+40

5,8

-67,7

Investasi Awal

b. Analisis kepekaan umur proyek Umur Proyek Persen

ROR

Perubahan

3

- 40

5,6

Persen Perubahan ROR -68,8

4

- 20

13,4

-25,5

5

0

18,0

0

6

+20

20,9

-16,31

7

+40

22,9

27,1

c. Analisis kepekaan "Annual Profit' Keuntungan pertahun

Persen Perubahan

Persen perubahan ROR

ROR

40.200

- 40 '

3,6

80,2

53.600

- 20

11,0

-39,0

67.000

0

18,0

80.400-

+20

24,8

-37,9

93.800

+40

31,5

-74,8

15

0

d. Analisis kepekaan “Salvage Value” Persen Harga akhirPerubahan

ROR

Persen perubahan ROR

40.200

- 40

15,9

- 11,9

56.000

- 20

16,9

- 6, 0

70.000

0

18,0

0

84.000

+20

19,0

5,4

98.000

+40

20,0

10,8

B. Analisis kepekaan pendekatan selang (The range approach to ROR

36,4

18,0

3,7

sensitivity analysis) Pendekatan selang (The range approach). meliputi perkiraan yang paling optimis dan yang paling pesimis, dari data tersebut dihitung selang (range) ROR dari proyek. Contoh 2 Dari contoh 1 dapat terlihat yang paling balk dan yang paling buruk dalam analisis kepekaan.

Apabila dalam contoh 2, analisis kepekaan akan. mengevaluasi dalam kondisi variasi parameter plus dan minus 20 %, dan umur proyek 5 tahun, "rate of return" minimum 15 % maka dapat dianalisis sbb. Kasus terbaik

Kasus

Kasus terburuk

diharapkan Investasi awal

192.000

240.000

288.000

Keuntungan per

80.400

67.000

53.6000

84.000

70.000

56.000

tahun Harga akhir

16

Hasil ROR dapat dipakai untuk melihat kemungkinan proyek untuk diterima atau tidak. Analisis kepekaan probabilistik (Probabilistic sensitivity analysis) Analisis ini memakai distribusi probabilistas untuk menghubungkan ; volume penjualan, harga, biaya operasi dan parameter-parameter lainnya dengan probabilitas kejadian (probability of accurance). Teori probabiiitas.adalah studi tentang ketidak pastian dari kejadian atau peristiwa. Dasar dari teori probabilitEls adalah suatu selang dari harga (range of value) untuk menggambarkan variabel-variabel yang tidak cukup dengan perkiraan harga tunggal. Sebagai contoh : penentuan harga terbesar, terkecil dan terbanyak akan lebih teliti dibandingkan dengan memakai harga rata-rata. . Untuk analisis dibuat grafik yang menggambarkan distribusi relatif (sumbu mendatar) terhadap probabilitas kejadian (sumbu tegak). Dari grafik dapat dilihat ketidak pastian dari parameter yang dianalisis dalarn harga selang. Ketidakpastian dalam harga selang lebih balk apabila kecil.

Grafik distribusi frekuensi relatif kemudian dirubah menjadi grafik distribusi frekuensi kumulatif, ' Contoh : Suatu proyek ROR yang paling diharapkan adalah 25 % dengan kemungkinan harga selang ROR dari negatif sampai 40 %, kurang balk dibandingkan suatu proyek dengan ROR yang paling diharapkan 18 %, kemungkinan harga selang ROR dari 10 sampai 25 % sebab keastiannya lebih besar. Contoh : Suatu produk,dapat dihasilkan dengan satu dari dua proses yang berlainan. Probabilitas 60 % proses yang akan dipilih membutuhkan modal awal $ 50.000, umur 5 tahun dan harga akhir nol dan probabilitas 40 % proses lainnya dengan modal awal $ 40.000, umur 5 tahun, harga akhir nol. Untuk kedua proses probabilitas 50 % keuntungan per tahun $ 20,000 selama 5 tahun untuk umur proyek dan probabilitas 25 % dan 25 % untuk keuntungan $ 15.000 per tahun dan $ 25.000 per tahun.

17

Buatiah diagram ROR proyek vs Probabilitas kejadian. Investasi Keuntunga Probabilitas n per tahun kejadian 50.000 50.000 50.000 40.000 40.000 40.000

1.5.000 20.000 25.000 15.000 20.000 25.000

(0,6)(0,25) = (0,6)(0,50) = (0,6)(0,25) = (0,6)(0,25) = (0,6)(0,50) = (0,6)(0,25) =

0,15 0,30 0,15 0,10 0,20 0,10 1,00

P/Ai,5ROR 3,33415,2 2,50028,7 2,00041,1 2,66725,4 2,00041,1 1,60056,0

Kemungkinan terbesar ROR proyek adalah Z41,1 % dengan probabilitas kejadian 35 %. Dari diagram probabilitas kejadian terlihat 75' % probabilitas kejadian menunjukkan bahwa ROR dari proyek 28,7 % atau lebih. Diagram ROR proyek vs Probabilitas kejadian Investasi 50.000 50.000 50.000 40.000 40.000 40.000

Keuntungan Probabilitas kejadian per tahun 15.000 20.000 25.000 15.000 20.000 25.000

(0,6)(0,25) (0,6)(0,50) (0,6)(0,25) (0,6)(0,25) (0,6)(0,50) (0,6)(0,25)

= = = = = =

0,15 0,30 0,15 0,10 0,20 0,10 1,00

P/A i 5ROR 3,33415,2 2,50028,7 2,00041,1 2,66725,4 2,00041,1 1,60056,0

35

1 0,2 0 0 Kernungkinan terbesar ROR proyek adalah 41,1 % dengan probabilitas kejadian 35 %. Dari probabilitas kejadian terlihat 75 % probabilitas 0 diagram 10 20 30 40 50 60 kejadian menunjukkan bahwa ROR dari proyek 28,7 % atau Iebih. Diagram ROR proyek vs Probabilitas kejadian

18

0,40 Probabilitas

0,30 ,

kejadian 0,20 0,10 0 100 Probabilitas

0,80 kejadian

kumulatif

0,60 -

0,40 --

30

19

Expected Value Analysis (Economic Risk Analysis) Expected value (EV) didefinisikan sebagai perbedaan antara ekspektasi profit dengan ekspektasi ongkos. Ekspektasi profit adalah probabilitas penerimaan profit dikalikan nilai profit tersebut, sedangkan eksplektasi ongkos adalah probabilitas mengeluarkan ongkosongkos tertentu dikalikan dengan nilai ongkos tersebut. Contoh Pada pemboran minyak senilai $ 500.000 probabilitas tidak menghasilkan 0,6, probabilitas menghasilkan dan dapat memperoleh revenue $ 2000.000 0,3 dan probabilitas 0,1 dapat memperoleh $ 1000.000. Berapa expected value proyek ini ? Jawab Ev = Expected profit - Expected cost = 0,3 (2000.000 - 500.000) + 0,1 (1000.000 - 500.000) - 0,6 x 500.000 = $ 200.000

Analisis Expected NPV, Analisis Expected PVR dan Analisis Expected ROR Dalam analisa ini dimasukan unsure probabilitas dalam menganalisis baik NPV, PVR maupun ROR. Contoh Suatu proyek R & D senilai $ 90.000 sedang dipertimbangkan. Terdapat probabilitas 0,4 akan diperoleh annual profit sebesar $ 50.000 selama 5 tahun dan probabilitas 0,6 gagal. Jika nilai akhir, baik sukses maupun gagal diperkirakan nol, sementara minimum discount rate 10 %., perlukah proyek ini dijalankan ?

C = $ 90.00

P = 0,4

I = $ 50.000

I = $ 50.000 L= 0

0

1

………………..

20

5

P=0,6

a. Expected value analysis including time value of money at I = 10 3.791 EV = 0.4(50,000(P/A10% 5) - 90,000) -.6(90,000) _ -$14,180 The negative expected value indicates reject investing in the project. b. Expected Net Present value This analysis is identical to the (A) analysis, except we generally use Equation 6-2a to determine Expected NPV. This is just a rearranged form of the Expected Value equation from part "A". 3.791 ENPV = 0.4(50,000)(P/A10% 5) -- 1.0(90,000) = -$14,180 Since the ENPV is negative, we should not invest in the project from an economic viewpoint. Note the expected value analysis in part (A) accounting for the time value of money at 10% per year gave a result identical with the ENPV result. If you look at non-risk adjusted NPV (risk free NPV) which implic itly assumes 100% probability of success, the project economics are very acceptable. 3.791 Risk Free NPV = (50,000)(P/A10% 5) - (90,000) _ +$99,550 > 0 Obviously adjusting for risk of failure or not adjusting for risk of failure has a very significant impact on economic results and conclusions. c. l xpected Rate of Return Expected ROR is the "i" value that makes Expected NPV equal 0. Expected Present Worth Income @ "i" - Present Worth Cost @ "i" = 0 50,000(P/Ai 5)(.4) 90,000 = 0 by trial and error, "i" = Expected ROR = 3.6% < i' = 10% so reject Non-risk adjusted•or risk free rate of return analysis gives a different conclusion: 50,000(P/Ai 5) - 90,000 = 0

by trial and error, "i" = ROR = 47.6% > i'',= 10% so accept d .

Expected Present Value Ratio Analysis EF'VR = ENPV / Expected MV Cost = .-14,1180/90,000 = -0.16 The negative. expected PVR indicates the project economics are unsatisfactory for the project parameters built into this analysis. 21

Risk Free PVR = +99,550/90,000 = -;-1.11

22

BAB IV SERVICE PRODUCING INVESTMENT A. ROR, NPV AND PVR ANALYSIS OF SERVICE-PRODUCING INVESTMENTS WITH EQUAL LIVES Cara membandingkan alternatif–alternatif penghasil jasa, biasanya data yang dimiliki hanya ongkos dan mungkin beberapa nilai akhir untuk masing-masing alternatif yang dipilih. Ini berarti ROR untuk setiap alternatif penghasil jasa adalah negatif karena tiadanya revenue yang dilibatkan dalam analisis, sehingga tidak berguna dalam proses pengambilan keputusan. Hal tersebut juga berlaku untuk NPV dan analisis-analisis rasio dari alternatifalternatif penghasil jasa. Dalam rangka menghasilkan jasa, hal paling umum yang dihadapi adalah bahwa jasa itu dibutuhkan sehingga harus dihasilkan namun dari sisi ekonomi diharapkan semurah mungkin. Untuk analisis ROR, net value, maupun rasio-rasio dari alternatif-alternatif menghasilkan jasa perlu dianalisis incremental differences antara alternatif-alternatif untuk menentukan apakah incremental investment pada alternatif yang lebih mahal investasi awalnya dapat diterima dengan incremental saving. Jika incremental i > i* atau incremental net value > 0 atau incremental PVR > 0 , maka dapat dikatakan bahwa incremental investment tersebut dapat diterima dari perhitungan ekonomi. Contoh berikut menggambarkan analisis ROR, NPV, dan rasio-rasio untuk tipe problem alternatif- alternatif menghasilkan jasa dengan umur yang sama. A company is considering the installation of automated equipment in a processing operation to reduced operating labor operating cost from $ 300,000 to $ 220,000 in year one, from $ 330,000 to $ 240,000 in year two, from $ 360,000 to $ 260,000 in year three and from $ 400,000 to $ 290,000 in year four. The automated equipment will cost $ 200,000 now with en expected salvage value of $ 50,000 in four years. The minimum ROR , i* is 20 %. Use ROR, NPV, and PVR analysis to determine if the equipment should be installed from an economic view. Then consider an increase in the minimum ROR to 40% from 20% and re-evaluate the alternatives. Jawab, semua nilai dalam ribuan dolar, C = ongkos, OC = ongkos operasi, dan L = nilai akhir.

A)

C=200 OC=220 OC=240 OC=260 OC=290 _________________________________________________________ L = 50 0 1 2 3 4

B)

C=0 OC=300 OC=330 OC=360 OC=400 _________________________________________________________ L=0 0 1 2 3 4

A-B)

C=+200 OC=-80 OC=-90 OC=-100 OC=-110 _________________________________________________________ L = 50 0 1 2 3 4

23

Analisis Incremental ROR, Ongkos operasi incremental negatif berarti saving yang positif seperti terlihat dalam persamaan present worth sebagai berikut : 200 – 80 (P/Fi,1) - 90 (P/Fi,2) - 100 (P/Fi,3) - 110 (P/Fi,4) = 50 (P/Fi,4) Persamaan tersebut dapat ditulis kembali dengan menempatkan ongkos operasi incremental di sisi kanan persamaan sehingga terlihat bahwa ongkos-ongkos incremental tersebut sama dengan saving positif atau istilah lain adalahrevenue : 200 = + 80 (P/Fi,1) + 90 (P/Fi,2) + 100 (P/Fi,3) + 110 (P/Fi,4) + 50 (P/Fi,4) yang dapat juga ditulis dalam persamaan gradient sebagai berikut : 200 = (80 + 10(A/Gi,4) (P/Ai,4)+ 50 (P/Fi,4) Dengan cara coba-coba diperoleh hasil : Untuk i = 30 %, nilai sisi kanan = $216 Untuk i = 40 %, nilai sisi kanan = $181 Interpolasi i = 30 % + 10 % [(216-200)/(216-181)] = 34,6%

Analisis Incremental NPV 0,8333 0,6644 0,5787 0,4823 NPV = - 200 + 80 (P/F20%,1) + 90 (P/F20%,2) + 100 (P/F20%,3) + 160 (P/F20%,4) = 64,2 > 0 dapat diterima.

Analisis Incremental PVR PVR = +64,2 / 200 = 0,32 > 0 sehingga mesin otomatis dapat diterima. Dengan mengubah minimum ROR i* dari 20% ke 40% akan mengubah keputusan ekonomis menjadi menolak investasi peralatan otomatis untuk semua kriteria dengan diskusi sebagai berikut. Pada analisis incremental ROR, perbandingan ROR i= 34,6% dengan i* = 40% menunjukkan bahwa alternatif tersebut ditolak. Analisis Incremental NPV 0,7143 0,5102 0,3644 0,2603 NPV = - 200 + 80 (P/F40%,1) + 90 (P/F40%,2) + 100 (P/F40%,3) + 160 (P/F40%,4) = - 18,8 < 0 penggunaan alat otomatis ditolak.

Analisis Incremental PVR PVR = -18,8 / 200 = - 0,094 , 0 sehingga mesin otomatis ditolak.

24

B. PRESENT, ANNUAL AND FUTURE COST ANAYSIS OF SERVICE PRODUCING INVESTMENTS WITH EQUAL LIVES Disamping evaluasi perbedaan incremental pada alternatif investasi menghasilkan jasa dengan menggunakan incremental ROR, incremental net value, atau incremental PVR juga dapat digunakan analisis ongkos-ongkos present, annual, dan future yang menghasilkan jasa untuk umur evaluasi yang sama dengan metoda minimum cost yang mendasarkan keputusan pada kriteria sign convention bahwa cost positif dan revenue negatif. Untuk analisis dimana umur evaluasi yang digunakan merepresentasikan umur penggunaan yang diharapkan, disebut life cycle cost analysis , dengan ilustrasi sebagai berikut: Evaluasi alternatif-alternatif A dan B pada soal diatas dengan analisis-analisis present worth cost, annual cost, dan future worth cost untuk i* = 20 % dan kemudian reevaluasi untuk i* = 40 %. Semua nilai dalam ribuan dolar, C = ongkos, OC = ongkos operasi, dan L = nilai akhir.

A)

C=200 OC=220 OC=240 OC=260 OC=290 _________________________________________________________ L = 50 0 1 2 3 4

B)

C=0 OC=300 OC=330 OC=360 OC=400 _________________________________________________________ L=0 0 1 2 3 4

Jawab, Present Worth Cost (PWCA) 200 + 220 (P/F20%,1) + 240 (P/F20%,2) + 260 (P/F20%,3) + (290 – 50) (P/F20%,4) = $816,2 Present Worth Cost (PWCB) 300 (P/F20%,1) + 330 (P/F20%,2) + 360 (P/F20%,3) + (400) (P/F20%,4) = $880,4 Pilih alternatif A dengan minimum present worth cost sebesar $816,2. Annual cost (ACA) (PWCA)(A/P 20%,4) = 816,2 (0,38629) = $315,3 Annual cost (ACB) (PWCB)(A/P 20%,4) = 880,4 (0,38629) = $340,1 Pilih alternatif A dengan minimum annual cost sebesar $315,1.

25

Future worth cost (FWCA) FWCA = (PWCA)(F/P 20%,4) = 816,2 (2,074) = $1.692,8 Future worth cost (FWCB) FWCB = (PWCB)(F/P 20%,4) = 880,4 (2,074) = $1.825,9 Pilih alternatif A dengan minimum future worth cost sebesar $1.692,8 Untuk i* = 40 % (PWCA) : 200 + 220 (P/F40%,1) + 240 (P/F40%,2) + 260 (P/F40%,3) +(290 – 50) (P/F40%,4) = $636,8 (PWCB) : 300 (P/F40%,1) + 330 (P/F40%,2) + 360 (P/F40%,3) + (400) (P/F40%,4) = $618,0 Pilih alternatif B dengan minimum present worth cost sebesar $618,0. (ACA) : (PWCA)(A/P 40%,4) = 636,8 (0,54077) = $344,4 (ACB) : (PWCB)(A/P 40%,4) = 618,0 (0,54077) = $334,2 Pilih alternatif B dengan minimum annual cost sebesar $334,2. (FWCA): (PWCA)(F/P 40%,4) = 636,8 (3,842) = $2.446,6 (FWCB): (PWCB)(F/P 40%,4) = 618,0 (3,8424 = $2.374,4 Pilih alternatif B dengan minimum future worth cost sebesar $2.374,4.

C. COMPARISON OF UNEQUAL LIFE ALTERNATIVES THAT PROVIDE THE SAME SERVICE Metoda yang akan dibahas ini dibatasi untuk alternatif-alternatif investasi menghasilkan jasa dengan umur tidak sama tetapi memberikan nilai jasa yang sama. Metoda ini tidak dapat digunakan untuk alternatif investasi menghasilkan income dan juga tidak dapat digunakan untuk alternatif-alternatif investasi menghasilkan jasa yang tidak sama. Untuk memperoleh manfaat dari memperbandingkan ini, perlu diasumsikan aattau diestimasikan sehingga memungkinkan dilakukan perbandingan alternatif-alternatif tersebut dalam umur yang sama (equal study period basis). Langkah ini perlu ditempuh karena dengan membandingkan ongkos proyek untuk umur yang tidak sama, seperti membandingkan total service yang berbeda. Tiga metoda akan diuraikan untuk mencakup kemungkinan-kemungkinan dalam memperbandingkan proyek penghasil jasa dengan umur yang tidak sama. Kombinasi dari ketiga metoda ini mungkin saja dilakukan. Uraian ketiga metoda ini bukan berdasarkan urutan validitas maupun prioritas, karena tidak mungkin membuat hal tersebut untuk seluruh 26

kemungkinan yang terjadi di lapangan. Kondisi lapangan sangat mempengaruhi pemilihan metoda yang terbaik, namun demikian secara umum dapat dituliskan bahwa metoda 1 jarang digunakan, metoda 2 dan 3 merupakan pendekatan yang sering digunakan untuk memperoleh umur proyek yang sama dari beberapa proyek penghasil jasa yang sama tetapi umurnya berbeda-beda. Untuk menjelaskan ketiga metoda tersebut digunakan ilustrasi 2 proyek A dan B dengan umur tak sama sebagai berikut. C = ongkos, OC = ongkos operasi, dan L = nilai akhir. CA OCA1 OCA2 A) ______________________ LA 0 1 2 CB OCB1 OCB2 OCB3 B) _________________________________ 0 1 2 3

LB

Metoda 1 : Replacement in Kind Dengan metoda ini diasumsikan bahwa kedua proyek A dan B dapat dirubah-rubah waktunya dengan menggunakan data awal baik ongkos, ongkos operasi, maupun nilai akhir sampai diperoleh umur yang sama.

CA OCA1 OCA2 CA OCA1 OCA2 A) ______________________ LA ______________________ 0 1 2 2 3 4 CB OCB1 OCB2 OCB3 B) _________________________________ LB 0 1 2 3

CA OCA1 OCA2 LA ______________________ 4 5 6

LA

CB OCB1 OCB2 OCB3 _________________________________ LB 3 4 5

Metoda 2 : Neglect Extra Life of Longer Life Alternatives Metoda ini sering digunakan untuk menyamakan umur proyek-proyek yang akan dibandingkan, dengan cara mengabaikan kelebihan umur dari alternatif yang berumur lebih panjang serta mengestimasi nilai akhirnya pada akhir periode alternatif yang lebih pendek. CA OCA1 OCA2 A) ______________________ LA 0 1 2 CB OCB1 OCB2 B) _______________________ 0 1 2

L’ B

Terlihat bahwa nilai akhir pada alternatif B ditulis L’B yang artinya berbeda dengan LB, yang normalnya L’B>LB.

27

Metoda 3 : Estimate actual cost of Extend Shorter Life Alternatives to a Longer Life Common study period Metoda ini menyamakan umur proyek yang dibandingkan dengan memperpanjang umur proyek yang lebih pendek dengan mengestimasikan penggantian atau reperasi aktual yang harus dilakukan untuk memperpanjang umur, serta emngestimasikan ongkos operasi yang diperlukan. CA OCA1 OCA2 C’A OCA1 A) ______________________ LA _____________ 0 1 2 2 3 CB OCB1 OCB2 OCB3 B) _________________________________ 0 1 2 3

L’A

LB

Terlihat bahwa ongkos replacement C’A tidak diasumsikan sama dengan investasi awal CA. Contoh : (nilai dalam $) A)

C=6.000 OC1=1.500 OC2=2.000 ____________________________ L = 1.000 0 1 2

B)

C=10.0000 OC1=1.000 OC2=1.400 OC3=1.800 OC3=2.200 _________________________________________________________ L = 2.000 0 1 2 3 4

C)

C=14.000 OC1=500 OC2=600 OC3=700 OC4=800 OC5= 900 ____________________________________________________________________ L = 5.000 0 1 2 3 4 5

Tiga alternatif A, B, dan C dengan ongkos, ongkos operasi, dan nilai akhir seperti gambar diatas merupakan pertimbangan untuk melaksanakan operasi pengolahan dalam waktu 3 tahun ke depan. Reparasi besar diperlukan untuk alternatif A pada akhir tahun ke 2 dengan ongkos sebesar $3.000 dan ongkos operasi pada tahun ke3 $2.500, sehingga dapat mencapai umur 3 tahun dengan nilai akhir sebesar $1.000. Nilai akhir pada tahun ke 3 untuk alternatif B sebesar $ 3.000 dan alternatif C diestimasikan sebesar $7.000. Dengan minimum ROR 15% pilih alternatif terbaik menggunakan equivalent annual cost analysis. Diagram ketiga alternatif untuk waktu 3 tahun dalam dolar sebagai berikut: C=3.000 A)

C=6.000 OC1=1.500 OC2=2.000 OC3 = 2.500 ________________________________________ L = 1.000 0 1 2 3

B)

C=10.0000 OC1=1.000 OC2=1.400 OC3=1.800 ________________________________________ L = 3.000 0 1 2 3

28

C)

C=14.000 OC1=500 OC2=600 OC3=700 ________________________________________ L = 7.000 0 1 2 3

Perhitungan annual cost : ACA=6000(A/P15%,3)+1500+500(A/G15%,3)-1000(A/F15%,3)+3000(P/F15%,3)(A/P15%,3) = $5.287

ACB= 10000(A/P15%,3)+1500+400(A/G15%,3)-3000(A/F15%,3) = $4.897 ACC=14000(A/P15%,3)+500+100(A/G15%,3)-7000(A/F15%,3) = $4.706

Terlihat bahwa alternatif C mempunyai ongkos tahunan terkecil, sehingga secara ekonomis merupakan yang terbaik dari alternaatif-alternatif ini.

D. COMPARISON OF DIFFERENT SERVICE

SERVICE-PRODUCING

ALTERNATIVES

THAT

PROVIDE

Jika alternatif-alternatif yang menghasilkan jasa yang berbeda diproyeksikan akan menghasilkan jasa yang berbeda per periode operasi, dan jika kelebihan jasa yang dihasilkan oleh alternatif yang lebih produktif dapat dimanfaatkan, maka perlu mendapatkan alternatif-alternatif dengan dasar menghasilkan jasa (common service producing basis) yang sama per periode operasi seperti halnya dalam common evaluation life. Hal ini secara sederhana dapat diartikan bahwa jika dua aset lama dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang sama dengan satu aset baru sementara pemakaian aset lama tersebut memang masih dibutuhkan, berarti perlu membandingkan ongkos menghasilkan jasa bagi dua aset lama dengan satu aset baru, atau satu asset lama dengan satu setengah aset baru, atau perbandingan-perbandingan l;ain antara 1 dengan 2 antara aset lama dan baru. Perbedaan jam operasi tahunan dalam menghasilkan jasa maupun perbedaan volume kerja per tahun diantara alternatif-alternatif harus diperhitungkan agar semua alternatif dapat dipandang mempunyai servis yang sama sehingga dapat dilakukan perbandingan secara ekonomis. Contoh berikut diharapkan dapat memberikan gambaran pengertian-pengertian tersebut. Three used machines can be purchased for $45,000 each to provide a needed service for the next three years. It is estimated that the salvage value of these machines will be zero in three years and that they will need to be replaced at year three with two new machines that each give 150% of the productivity per machine being realized with each old machine. The new machine would cost $145,000 at year Three. The service of the old and new machines is neede for the next five years, so use a five year evaluation life assuming the salvage value of the new machines will be $50.000 per machine at year five. Operating cost per machine for the old machine are estimated to be $30,000 in year one , $35,000 in year two, and $40,000 in year three. Operating cost per new machine are estimated to be $33,000 in year four and $36,000 in year five. 29

Another alternative is to buy the two new machines now for the next five years with annual operating cost per machine of $25,000 in year one , $30,000 in year two, and $35,000 in year three, $40,000 in year four and $45,000 in year five. Salvage value in year five will be $15,000 per machine. For minimum ROR of 15% use present worth cost analysis to determine the most economical alternative way of providing the needed servis. Then determine the uniform and equal revenues for each alternative that would be required at each of years one through five to cover the cost of service at the 15% before-tax minimum ROR. Jawab, semua nilai dalam ribuan dolar: Membandingkan nilai ekonomis 3 mesin bekas dengan 2 mesin baru selama 5 tahun untuk memperoleh alternatif-alternatif berbasis jasa yang sama untuk umur proyek 5 tahun.

3 Mesin Lama A)

C=290

C=135 OC=90 OC=105 OC=120 OC=66 OC= 72 ____________________________________________________________________ 0 1 2 3 4 5

L = 100

2 Mesin Baru

B)

C=250 OC=50 OC=60 OC=70 OC=80 OC= 90 ____________________________________________________________________ 0 1 2 3 4 5

L = 30

PW Cost A = 135 + 90(P/F15%,1)+105(P/F15%,2)+410(P/F15%,3)+66((P/F15%,4) +(72-100)(P/F15%,5) = $586 PW Cost B = 250 + 50(P/F15%,1)+60(P/F15%,2)+70(P/F15%,3)+80((P/F15%,4) +(90-30)(P/F15%,5) = $460

Alternatif B dengan PW cost minimum merupakan alternatif terbaik. Dalam perhitungan dengan basis sebelum pajak, equivalent annual cost sama dengan equivalent annual revenue yang dibutuhkan untuk memperoleh ongkos untuk membiayai pada minimum ROR yang ditentukan seperti diilusttrasikan berikut ini : Annual Revenues = Annual cost =( PW Cost )(A/Pi*,n) Annual RevenuesA = 586(A/P15%,5) = 174, 8 Annual RevenuesB = 460(A/P15%,5) = 137, 2. Alternatif dengan minimum revenue requirement merupakan pilihan secara ekonomis, yaitu alternatif B yang sama dengan perhitungan dengan analisis ongkos.

30

BAB V ALIRAN KAS DAN LEVERAGE A. INFLASI dan ESKALASI INFLASI (INFLATION) adalah kenaikan terus menerus kebutuhan bahan pokok (Consumer Price Index type of basket of goods, services and comodities) yang tidak diikuti oleh kenaikan produktlvitas. ESKALASI (ESCALATION) adalah kenaikan terus menerus harga dart komoditas, barang I bahan, layanan akibat kombinasi dart inflasi; penawaran I permintaan dan efek-efek lainnya. Dua dasar teknik evaluasi yang dapat dipakai dengan keabsahan yang sama untuk menangani inflasi dan eskalasi dalarn analisis ekonomi, yaitu : Inflasi Penawaran/permintaan Perubahan teknlogi Perubahan pasar Efek lingkungan Efek politik Efek lain-lain

dollar tereskalasi (escalated dollars)

Dua dasar teknik evaluasi yang dapat dipakai dengan keabsahan yang sama untuk menagani inflasi dan eskalasi dalam analisis ekonomi, yaitu : 1. 2.

Analisis dollar / rupiah tereskalasi (escalated dollars) Analisis dollar tetap (constant dollars)

Inflasi Dollar Tetap (Constant dollars)

Penawaran/permintaan Perubahan teknologi Perubahan pasar Efek lingkungan Efek politik Efek lain-lain

31

dollar tereskalasi (escalated dollars)

contoh Nilal dollar sekarang (todays dollar value) CO = $ 100

I

C 1=$ 150

I

I2= $ 400

I

0 1 2 Diketahui Eskalasi biaya (costs) 20 %, eskalasi pendapatan (income) 10 % dan inflasi 15 % per tahun. Hitung ROR dollar tetap darI proyek.

Nilal dollar tereskalasi Co = $ 100

C1=$ 150 (F/P20,1) = $ 180

I 2 = $ 400 (F/P10,2) = $ 484 I

0

II

1

2

PW equation : 100 + 180 (P/Fi,1 ) 484 (P/Fi,2)

i = ROR dollar tereskalasi = 47,7 %

Nilal dollar tetap Co = $ 100

C1=$ 180 (P/F15,1) = $ 180

I 2 = $ 484 (P/F15,2) = $ 366 I

0

1

II

2

PW equation : 100 + 156 (P/Fi,1 ) = 366 (P/Fi,2) i = ROR dollar tetap = 28,5 %

Untuk menentukan / mengevaluasi apakah investasi dalam proyek tersebut diatas dapat dibenarkan atau tidak, pedu diketahui I* = ROR minimum Apabila i* dollar tereskalasi = 35 %, maka proyek diterima karena i dollar tereskalasi = 47,7 % > i* dollar tereskalasi = 35 %

Untuk menilai / mengevaluasi dengan dasar dollar tetap perlu merubah dahulu i minimum dollar tereskalasi menjadi i minimum dollar tetap, sbb

P/F

I,n

= P/F

f,n

x P/F

i’,n

[1 / (1+i)n] = [ 1/(1+f)n] x [1/(1+i’)n ] 1 + i = (1+f) (1+i’) i’ = [(1+i) / (1+f)] – 1 Apabila i minimum dollar tereskalasi = 35 % dan inflasi = 15 %, maka : i minimum dollar tetap : i " = (1 + 0,35) / (1 + 0,15) - 1 = 0,174 - 17,4 % Evaluasi proyek dengan dollar tetap memberikan hasil i dollar tetap = 28,5 % > i" = 17,4 % (dibenarkan)

Kesimpulan Analisis dengan dollar tereskalasi dan dollar tetap membenkan hasil yang sama. Dollar Sekarang

F/P e,n ($)

P/F i.n Dollar tereskalas

Nilai sekarang

Dollar tetap

e = laju eskalasi f laju inflasi i = ROR eskalasi I' = ROR inflasi

32

B. Aliran Kas Pendapatan pertahun dari suatu usaha yang berhasil harus cukup untuk membayarkan biaya operasi (operating cost) dan menyediakan pembayaran kembali dari sebagian investasi melalui depresiasi (depreciation), deplesi (depletion), amortisasi (amortization) dan pernbayaran yang ditangguhkan (deffered deduction) sebelum pembayaran pajak pendapatan (income tax). (Dapat dilihat pada Gambar 1) Depresiasi, deplesi, amortisasi dan pembayaran yang ditangguhkan disebut book deduction atau non cash deduction untuk tujuan menghitung pajak, sehingga pembayaran tersebut tidak merupakan pembayaran yang sebenarnya. Oleh sebab itu uang tersebut masuk ke kas perusahaan. Jumlah net profit, depresiasi, deplesi, amortisasi dan pembayaran yang ditangguhkan didefinisikan sebagai aliran kas (cash flow) Cash flow = Net income + book or non cash deduction capital cost Cash flow = Net income + depreciation + depletion + amortization + deffered deduction capital cost

33

DAFTAR BACAAN

1.

Mulhim Kartodharmo, “Ekonomi Tambang” Kursus Perencanaan Tambang, PPTP, 1993

2.

Franklin J. Stermole,Professor, “ Economic Evaluation and Investment Decision

Methods”, Golden Colorado 80401, 1996 3.

Donald W. Gentry,Dr.,”Mine Investment Analysis”, American Institute of Mining,

Metallurgical and Petroleum Engineers, Inc, 1984 4.

Irwandy Arif, Dr., “TA 424 – Perencanaan Tambang”, ITB, 2002

34

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF