Perhitungan Biaya Pokok Penjualan Berbasis Microsoft Access Pada Jepara Anjung Jati Krueng Geukueh

August 4, 2017 | Author: Akbar Exto | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Perhitungan Biaya Pokok Penjualan Berbasis Microsoft Access Pada Jepara Anjung Jati Krueng Geukueh...

Description

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN BIAYA POKOK PENJUALAN BERBASIS MICROSOFT ACCESS PADA JEPARA ANJUNG JATI KRUENG GEUKUEH

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diplomat III Politeknik Negeri Lhokseumawe Jurusan Tata Niaga Program Studi Akuntansi

Oleh: MUHAMMAD AKBAR NIM. 1262401062

KEMENTRIAN RISET, PENELITIAN, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGRI LHOKSEUMAWE 2015

PERHITUNGAN BIAYA POKOK PENJUALAN BERBASIS MICROSOFT ACCESS PADA JEPARA ANJUNG JATI KRUENG GEUKUEH

Muhammad Akbar Jurusan Tata Niaga Prodi Akuntansi Politeknik Negeri Lhokseumawe [email protected]

ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi perhitungan biaya pokok penjualan dengan menggunakan perangkat lunak microsoft access pada Jepara Anjung Jati Krueng Geukueh. Perhitungan biaya pokok berbasis microsoft access yang di rancang dengan aplikasi memiliki kelebihan, di antaranya kecepatan, keakuratan, dan terdokumentasi dengan baik. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang berusaha menguraikan pemecahan masalah berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan dan didasarkan pada data-data yang ada kemudian menempatkan teori pada data-data yang diperoleh tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan perhitungan biaya pokok penjualan berbasis Microsoft Acces, meliputi from data pengguna, ubah password, data barang, data relasi, input transaksi dan laporan. Hasil perancangan tersebut dapat diterapkan bagi Jepara Anjung Jati Krueng Geukueh dalam meningkatkan perhitungan biaya pokok penjualan yang lebih akurat. Sehingga mempercepat proses perhitungan biaya pokok penjualan dan laba kotor pada Jepara Anjung Jati Krueng Geukueh. Kata kunci: perhitungan biaya pokok, persediaan barang, laba kotor, microsoft access

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim Syukur Alhamdulillah, segala puji milik Allah S.W.T, shalawat dan salam semoga diberikan kepada Rasulullah S.A.W, keluarga dan sahabatnya, Amma ba‟du: Penulis memuji Allah Ta‟ala yang telah menolong dan memberikan kemudahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, dan penulis senantiasa memohon kepada Allah „Azza wa Jalla semoga memberikan manfaat kepada kita dan seluruh kaum muslimin. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diplomat III Jurusan Tata Niaga Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Lhokseumwe. Adapun Judul Tugas Akhir ini adalah” Perhitungan Biaya Pokok Penjualan Berbasis Microsoft Access Pada Jepara Anjung Jati Krueng Geukueh” Selama dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini, penulis mendapat bimbingan arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ayahanda Nazaruddin Daud dan Ibunda Khairiah sepada keluarga tercinta yang selalu meberikan doa dan dukungan serta motivasi kepada penulis. 2. Bapak Lukman, SE.M.Si,Ak, selaku dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dangan baik.

v

3. Bapak Muhammad Jafar, SE.M.Si,Ak, selaku dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dangan baik. 4. Bapak Reynold Herwinsyah, MT, selaku Pembahas I 5. Bapak Ali Imran, SE.M.Si.Ak, selaku Pembahas II 6. Bapak Mukhlisul Muzahid, SE.M.Si.Ak, selaku Pembahas III 7. Bapak Muhammad Arifai, SE.M.Si.Ak, selaku Koordinator Tugas Akhir Prodi Akuntansi Politeknik Negeri Lhokseumawe. 8. Bapak Teuku Muda Umara, selaku pemilik Jepara Anjung Jati yang telah meluangkan waktu untuk observasi. 9. Bapak Ir.

H. Ridwan MT, selaku Direktur Politeknik Negeri

Lhokseumawe. 10. Bapak Lukman, SE.M.Si.Ak, selaku Ketua Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe. 11. Bapak Muklis, SE.M.Ec, selaku Sekretaris Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe. 12. Bapak Syahrial, SE.M.Si.Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Lhokseumawe. 13. Teman-teman seperjuangan, khususnya Mahasiswa/i Jurusan Tata Niaga Studi Akuntansi yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir.

vi

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin, hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis, dan penulis berharap kiranya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Akhir kata hanya kepada yang Maha Kuasa penulis berserah diri, atas jerih payah dan bantuan dari berbagai pihak penulis hanya dapat berdoa. Amin...............Yaa Rabbal ‘alamin.

Lhokseumawe, Juli 2015 Penulis

Muhammad Akbar Nim. 1262401062

vii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN KOMISI SIDANG ........................................

iii

ABSTRAK ....................................................................................................

iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................

v

DAFTAR ISI .................................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

xi

DAFTAR TABEL.........................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

xiv

BAB I.

PENDAHULUAN ........................................................................

1

1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................

1

1.2 Identifikasi Masalah ...............................................................

5

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................

5

1.4 Metode Penelitian ...................................................................

5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................

6

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................

6

BAB II. LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Biaya Pokok Penjualan .........................................

8

2.2 Metode Penentuan Biaya Pokok Penjualan ............................

9

viii

2.2.1 Metode First In First Out (FIFO) ..................................

10

2.2.2 Metode Last In First Out (LIFO) ..................................

11

2.2.3 Metode Rata-rata Tertimbang (Average) .....................

12

2.2.4 Metode Identifikasi Khusus (Special Identification Method)....................................

12

2.3 Metode Pencatatan Persediaan ...............................................

12

2.3.1 Metode Perpectual (Buku) .............................................

15

2.3.2 Metode Periodik (Fisik) .................................................

17

2.4 Pelaporan Laba-Rugi ..............................................................

19

2.5 Pengertian Microsoft Access...................................................

20

2.5.1 Elemen dalam Microsoft Access ...................................

21

2.5.2 Database dalam Microsoft Access................................

23

2.5.3 Tipe Data Microsoft Access ..........................................

26

2.5 Prosedur Perancangan Perhitungan Biaya Pokok Penjualan Berbasis Microsoft Access ......................................................

27

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................

31

3.1.1 Sejarah Singkat Jepara Anjung Jati ..............................

31

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ....................................

32

3.1.3 Aktivitas Usaha ............................................................

33

3.1.4 Kebijakan Akuntansi Pada Perusahaan ........................

34

3.1.5 Dokumen-dokumen yang digunakan ............................

35

ix

3.1.6 Catatan Akuntansi yang digunakan ..............................

36

3.2 Analisa Sistem ........................................................................

36

3.2.1 Analisa Kebutuhan Sistem ...........................................

36

3.2.2 Anlisa Hambatan Sistem ..............................................

39

3.3 Data Flow Diagram ................................................................

40

3.4 Perancangan FormatPerhitungan Biaya Pokok Penjualan Berbasis Microsoft Access ......................................................

42

3.4.1 Membuat Tabel .............................................................

42

3.4.2 Membuat Relasi ............................................................

49

3.4.3 Merancang Query (Proses Data Akuntansi) .................

50

3.5 Laporan Laba Kotor ...............................................................

59

3.6 Pergitungan Biaya Pokok Penjualan Berbasis Microsoft Access Pada Jepara Anjung Jati Kreung Geukueh .

60

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan .............................................................................

67

4.2 Saran-saran .............................................................................

67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS PENELITIAN ...............................................................................................

x

16

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1

Tampilan Microsoft Access ..................................................

23

Gambar 3.1

Membuat Database Baru .....................................................

43

Gambar 3.2

Field Tabel Data Pengguna ..................................................

42

Gambar 3.3

Field Tabel Hak Akses .........................................................

45

Gambar 3.4

Field Tabel Transaksi ...........................................................

46

Gambar 3.5

Field Tabel Data Transaksi ..................................................

47

Gambar 3.6

Field Tabel Tipe Transaksi ..................................................

47

Gambar 3.7

Field Tabel Detail Relasi .....................................................

48

Gambar 3.8

Field Tabel Syarat Pembayaran ...........................................

49

Gambar 3.9

Field Tabel Syarat Pengiriman.............................................

48

Gambar 3.10 Hasil akhir relasi tabel ..........................................................

50

Gambar 3.11 Q_Supplier ...........................................................................

51

Gambar 3.12 Q_Customer .........................................................................

51

Gambar 3.13 Q_Data_Barang ....................................................................

52

Gambar 3.14 Form Login...........................................................................

60

Gambar 3.15 Form Menu Utama ...............................................................

61

Gambar 3.16 Form Data Pengguna ............................................................

61

Gambar 3.17 Form Ubah Password ...........................................................

62

Gambar 3.18 Form Hak Akses ...................................................................

63

Gambar 3.19 Form Data Barang ................................................................

64

xi

Gambar 3.20 Form Data Relasi..................................................................

64

Gambar 3.21 Form Transaksi.....................................................................

65

Gambar 3.22 Form Laporan .......................................................................

66

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel

3.1

Properties field Data pengguna ..............................................

44

Tabel

3.2

Properties field Data Hak Akses ............................................

44

Tabel

3.3

Properties field Transaksi.......................................................

45

Tabel

3.4

Properties field Data Transaksi ..............................................

46

Tabel

3.5

Properties field Tipe Transaksi ..............................................

47

Tabel

3.6

Properties field Data Relasi....................................................

48

Tabel

3.7

Properties field Syarat Pembayaran .......................................

48

Tabel

3.8

Properties field Syarat Pengiriman ........................................

49

Tabel

3.9

Q_Data_Barang ......................................................................

52

Tabel

3.10 Q_Pembelian ..........................................................................

53

Tabel

3.11 Q_Retur_Pembelian ...............................................................

53

Tabel

3.12 Q_Pembelian_Tunai (Kas Keluar) .........................................

54

Tabel

3.13 Q_Pembelian_Kredit (Hutang Dagang) .................................

54

Tabel

3.14 Q_Penjualan ...........................................................................

55

Tabel

3.15 Q_Retur_Penjualan.................................................................

55

Tabel

3.16 Q_Penjualan_Tunai (Kas Masuk) ..........................................

56

Tabel

3.17 Q_Penjualan_Kredit (Piutang Dagang) ..................................

56

Tabel

3.18 Q_Kalkulasi_Stock .................................................................

57

Tabel

3.19 Q_BPP ....................................................................................

58

Tabel

3.20 Q_Laba_Kotor ........................................................................

59

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Struktur Organisasi (Jepara Anjung Jati)

Lampiran 2

Faktur (Bukti Penjulan)

Lampiran 3

Invoiece (Bukti Pembelian)

Lampiran 4

Jurnal Umum (Pencatatan kas masuk dan keluar)

Lampiran 5

Buku Pembantu Piutang (Pencatatan piutang pelanggan)

Lampiran 6

Data Flow Diagram

Lampiran 7

Data Supplier (Pemasok)

Lampiran 8

Data Customer (Pelanggan)

Lampiran 9

Data Barang Dagang

Lampiran 10 Kalkulasi Stock Barang Lampiran 11 Pembelian Tunai (Kas Keluar) Lampiran 12 Pembelian Kredit (Hutang Dagang) Lampiran 13 Retur pembelian Lampiran 14 Penjualan Tunai (Kas Masuk) Lampiran 15 Penjualan Kredit (Piutang Dagang) Lampiran 16 Retur Penjualan Lampiran 17 BPP (Biaya Pokok Penjualan) Lampiran 18 Laba Kotor

xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi pada saat ini yang berkembang dengan sangat pesat,

khususnya dalam bidang komputer yaitu Teknologi Informasi membuat komputer bukan merupakan hal yang asing lagi bagi manusia melainkan sudah dijadikan suatu fasilitas yang dapat membantu atau mempermudah segala bentuk kebutuhan manusia akan informasi dan teknologi. Kemampuan komputer untuk mengolah informasi saat ini sudah tidak dapat diragukan lagi, hal ini terlihat dengan banyaknya aplikasi yang dibuat untuk membantu suatu perusahaan. Hal tersebut betujuan untuk mempertingkatkan usaha dalam rangka memperoleh pendapatan. Untuk mempertingkatkan usaha dalam suatu perusahaan, peranan akuntansi menjadi penting. Akuntansi di dalam perusahaan yang memiliki fungsi sangat penting karena akuntansi mengatur segala informasi yang berhubungan dengan kegiatan opersional dan keuangan perusahaan. Disarankan setiap perusahaan

dapat

menerapkan

proses

akuntansi

yang

berteknologi

terkomputerisasi disetiap bagian yang ada untuk menyediakan sumber informasi yang cepat, akurat, dan mempermudah pengambilan keputusan bagi para manajer atau pelaporan eksternal perusahan. Berdasarkan salah satu pengambilan keputusan tersebut yaitu dalam akuntansi perhitungan biaya pokok penjualan merupakan proses untuk mengetahui jumlah laba kotor yang akan diperoleh. Biaya pokok penjualan

1

2

merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam rangka memperoleh suatu barang. Laba kotor diperoleh dari penjualan setelah dikurangi biaya pokok penjualan. Untuk dasarnya dalam memperhitung biaya pokok penjualan perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun komputerisasi. Dalam proses perhitungan biaya pokok penjualan yang dilakukan secara manual bagi perusahaan yang jumlah persediaan yang begitu besar serta transaksi pembelian dan penjualan yang banyak, maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk proses pencatatan dan perhitungannya. Jika dimana proses perhitungan biaya pokok penjualan yang dilakukan secara komputerisasi maka dapat mengelola pencatatan persediaan dan perhitungan biaya pokok penjualan dilakukan dengan kelancaran yaitu cepat, mudah, dan terperinci. Salah satu software database dapat melakukan pemprosesan perhitungan biaya pokok penjualan berbasis komputer adalah Microsoft Access. Sofware ini digunakan untuk merancang sebuah aplikasi dalam bidang keuangan yang mampu menghasilkan informasi yang cepat dan relevan. Microsoft Access suatu sistem pengolahan data yang disebut database dan bersifat Relation Database Management System (RDMS) adalah program aplikasi pada Microsoft Office yang digunakan dalam pengolahan huruf (alfabet) dan angka (aritmatika) serta pekodeaan yang dapat membantu secara rinci serta mempermudahkan pekerjaan di bidang akuntansi dan lainnya. program ini dapat digunakan untuk membantu dalam perhitungan biaya pokok penjualan setiap periode pelaporan keuangan perusahan yang mudah, praktis dan akurasi sehingga dapat tersajinya informasi persediaan secara praktis, akurat dan relevan.

3

Perhitungan biaya pokok penjualan berbasis Microsoft Access merupakan sebuah proses perhitungan biaya pokok penjualan yang dirangcang dengan menggunakan software sederhana yaitu Microsoft Access. Aplikasi ini dirancang untuk mepermudah bagian akuntansi perusahaan dalam menyajikan informasi mengenai data-data transaksi harian atau lebih. Aplikasi ini mampu untuk menghitung dengan cepat dan akurat data-data yang merupakan komponen biaya pokok penjualan. Dengan menggunakan bantuan Microsoft Access maka untuk perhitungan biaya pokok penjualan dan pencatan persediaan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat serta dapat menghasilkan informasi persediaan secara detail dan terperinci. Pengaplikasian biaya pokok penjualan tersebut dapat dirancang sama dengan manual, akan tetapi aplikasi ini mengurangi kesalahan dalam melakukan perhitungan dan meyimpan data, sehingga akan membantu bagian akuntansi untuk membuat informasi atau laporan perhitungan biaya pokok penjualan. Oleh karena itu, Software ini dapat membantu mempermudah para manajer dalam pengambilan keputusan dalam proses pencatatan pembelian, penjualan persediaan barang dagang, perhitungan biaya pokok penjualan dan lainnya dengan cepat dan akurat. Sebagian besar perusahaan dagang yang telah menggunakan Microsoft Access untuk mencatat transaksi penjualan dan pembelian barang dagang yang ada kedalam data sheet yang tersedia, akan tetapi mereka tidak tau banyak tentang Microsoft Access yang memiliki sistem pengoperasian yang jauh lebih luas dan memiliki rumus-rumus sehingga dapat dirancang suatu aplikasi sederhana yang

4

nantinya dapat diotomatisasi terhadap perhitungan biaya pokok penjualan. Operasi seperti perusahaan dagang diharapkan bisa merancang informasi persediaan sederhana dengan menggunakan Microsoft Access tanpa harus membeli program software persediaan yang harganya jauh lebih mahal (Sukartini dan Ulfi Maryati: 2012). Jepara Anjung Jati merupakan salah satu jenis usaha yang bergerak pada bidang jual beli furniture dan handy craft berupa perabotan rumah tangga seperti lemari, tempat tidur, meja makan dan lainnya yang terbuat dari kayu jepara, usaha ini melakukan pembelian dan penjualan yang bersifat secara tunai dan kredit yang beralamat Jalan Ramai, No. 31 Simpang IV Krueng Geukueh. Mulai tahun 2007 hingga saat ini, Jepara Anjung Jati telah melakukan pencatatan transaksi pembelian, penjualan dan proses perhitungan biaya pokok penjualan ke dalam buku catatan harian dan bulanan. Namun, proses perhitungan harga pokok penjualan yang ada saat ini dapat dikatakan masih dilakukan secara manual dengan menggunakan kalkulator (calculation of manual) dan data-data yang bersifat kertas yang berhubungan dengan transaksi pembelian, penjualan dan proses perhitungan biaya pokok penjualan maka akan menimbulkan resiko yang dapat mengakibatkan data-data penting hilang. Namun demikian akan menimbulkan masalah seperti lambatnya proses perhitungan sehingga menyebabkan sering terjadi kekeliruan dan tidak efektif, oleh karena itu, akan lamanya proses pencatatan biaya pokok penjualan. Dengan alasan tersebut, maka dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat membantu dalam perhitungan biaya pokok penjualan pada Jepara Anjung Jati secara cepat dan

5

otomatis. Serta pencatatan transaksi yang dilakukan oleh Jepara Anjung Jati belum menggunakan perhitungan biaya pokok penjualan yang sesuai dengan proses akuntansi yang berlaku umum untuk kegiatan penjualan furniture. Pada kesempatan ini dengan menggunakan Software Microsoft Access penulis mencoba melakukan sebuah penelitian tentang perhitungan biaya pokok penjualan furniture untuk keperluan penyusunan tugas akhir dengan judul ”Perhitungan Biaya Pokok Penjualan Berbasis Microsoft Access Pada Jepara Anjung Jati Krueng Geukueh”.

1.2

Indentifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

permasalahannya adalah bagaimana perhitungan biaya pokok penjualan berbasis Microsoft Access pada Jepara Anjung Jati Krueng Geukueh.

1.3

Tujuan Penelitian Berdasarkan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui perhitungan biaya pokok penjualan berbasis Microsoft Access pada Jepara Anjung Jati Krueng Geukueh.

1.4

Metode Penelitian Metode penelitian berdasarkan tata cara ilmiah untuk memperoleh data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini bersifat aplikatif, merupakan untuk membuat dan mengaplikasikan Microsoft Access ke dalam perhitungan

6

biaya pokok penjualan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1.

Telaah pustaka (library review) yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari serta memahami dan mengutip teori dari buku-buku, jurnal, majalah ilmiah, dan surat kabar yang relevan dengan judul penelitian.

2.

Penelitian lapangan (field research) a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan yang dilakukan terhadap objek penelitian secara langsung. b. Wawancara, (interview) yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang terkait yang berhubungan dengan judul penelitian. c. Pengumpulan bukti transaksi yaitu mengumpulkan bukti transaksi yang terkait dengan aktivitas opersional perusahan.

1.5

Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka penelitian

membatasi pembahasan hanya pada perhitungan biaya pokok penjualan furniture berbasis Microsoft Access.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Jepara Anjung Jati. yang berlokasi di Jalan Jalan Ramai, No. 31 Simpang IV Krueng Geukueh. Pelaksanaan penelitian

7

ini dimulai dari bulan Desember tahun 2014 sampai selesai pada bulan Juli tahun 2015.

BAB II LANDASAN TEORITIS

2.1

Pengertian Biaya Pokok Penjualan Seluruh perusahaan, baik perusahaan dagang, perusahan, perusahan

industri maupun perusahan jasa yang bertujuan mencari pendapatan atau keuntungan sering berhadapan dengan masalah biaya pokok penjualan. Berikut ini akan didefinisikan pengertian biaya pokok penjualan menurut Zaki Baridwan (2004:156) “Biaya pokok penjualan adalah jumlah semua pengeluaranpengeluaran langsung atau tidak langsung yang berhubungan dengan perolehan, penyiapan dan penempatan barang dagang agar dapat dijual”. Menurut Warren dkk (2005:468) mendefinisikan bahwa “Biaya pokok penjualan merupakan biaya persediaan yang mendasar dari penjualan-penjualan selama yang telah dibeli dalam awal periode dan akhir periode penjualan barang dagang”. Menurut Carter dan usry (2004:302) “Biaya pokok penjualan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh persediaan barang dagang yang dijual atau harga perolehan dari barang dijual”. Sedangkan pengertian biaya pokok penjualan menurut Soemarso (2002:390) “Biaya pokok penjualan adalah bahwa saldo awal dari persediaan ditambah harga pokok barang-barang yang dibeli untuk dijual dikurangi jumlah persediaan akhir adalah harga pokok barang yang harus dibandingkan pendapatan untuk masa yang bersangkutan dengan jumlah-jumlah saldo awal dan akhir persediaan.

8

9

Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa biaya pokok penjualan merupakan seluruh biaya yang melekat pada suatu barang dagang yang akan dijual oleh perusahaaan kepada pelanggan pada periode tertentu dan mengurangi biaya pokok dari barang-barang yang tertinggal pada akhir periode.

2.2

Metode Penentuan Biaya Pokok Penjualan Dalam hubungannya dengan biaya pokok penjualan yang mendasar dan

digunakan akuntansi persediaan adalah biaya pokok yang dirumuskan sebagai biaya yang dibayar atau biaya yang dipertimbangkan untuk memperoleh suatu aset lancar. Menurut Zaki Baridwan (2004: 158) menyatakan: “ untuk penentuan biaya pokok penjualan dapat digunakan berbagai cara yaitu antara lain masuk pertama keluar pertama (Fifo), masuk terakhir keluar pertama (Lifo) dan rata-rata tertimbang (Average)”. Menurut Reeve dkk (2009:345) suatu asumsi arus biaya perlu dibuat, yaitu unit mana saja yang telah dijual dan unit mana saja yang masih berada dalam persediaan harus diasumsikan dengan menggunakan metode sebagai berikut: 1. Metode masuk-pertama, keluar pertama (firs-in, firs-out-FIFO) digunakan, persediaan akhir berasal dari biaya paling baru, yaitu barang-barang yang di beli paling akhir. 2. Sebaliknya, saat metode masuk-terakhir, keluar pertama (last-in, firsout-LIFO) digunakan, persediaan akhir berasal dari biaya paling awal, yaitu barang-barang yang dibeli pertama kali.

10

3. Sendangkan saat metode biaya rata-rata (average cost method) digunakan, biaya unit persediaan merupakan rata-rata biaya pembelian. Warren dkk (2005:457) mendefinisikan bahwa: ” ada tiga asumsi arus biaya penjualan yang digunakan dalam masing asumsi ini digunakan dengan satu metode perhitungan biaya pokok penjualan yaitu masuk pertama keluar pertama (First-In-First-Out-FIFO), masuk terakhir keluar pertama (Last-In-First-OutLIFO) dan rata-rata tertimbang (AVERAGE)”. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk memperhingkan biaya pokok penjualan terdapat 3 (tiga) jenis metode yang dapat digunakan yaitu Fifo, Lifo, dan Average.

2.2.1

Metode First In First Out (FIFO) Sebagian besar perusahaan menjual barang dagang menurut urutan yang

sama dengan saat barang yang dibeli. Hal tersebut dapat dilakukan untuk barang tersebut yang tidak tahan lama. Maka itu metode perhitungan Fifo sering konsisten dengan pergerakan barang. Menurut Zaki Baridwan (2004:158) “Biaya pokok penjualan akan dibebankan sesuai dengan urutan terjadi. Apabila ada penjualan atau pemakaian barang-barang maka biaya pokok yang dibebankan adalah biaya pokok yang paling terdahulu. Sedangkan menurut Soemarso (2002:387) dijelaskan bahwa biaya pokok penjualan untuk suatu periode tertentu dihitung berdasarkan rumus, persediaan awal ditambah dengan pembelian bersih dikurangi dengan persediaan akhir.

11

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk setiap penjualan barang yang telah terjadi persediaan yang ada di gudang, maka barang yang dikeluarkan yaitu barang yang masuk pertama maka akan dikeluarkan pertama dengan menggunakan biaya pokok penjualan pada pembelian yang terakhir sebesar biaya perolehan awal periode.

2.2.2

Metode Last In First Out (LIFO) Metode ini berlawanan dengan metode Fifo, dalam Metode Lifo ini nilai

persediaan akhir yang masih tersisa digudang akan menggunakan harga pembelian yang terdahulu, sedangkan nilai biaya pokok penjualan ditetapkan dengan menggunakan harga pembelian yang baru. Menurut Zaki Baridwan (2004:168)” barang-barang yang dikeluarkan dari gudang akan dibebani dengan biaya pokok pembelian yang terakhir disusul dengan masuk sebelumnya, persediaan akhir dihargai dengan biaya pokok pembelian yang pertama dan berikut”. Soemarso (2002:387) dijelaskan bahwa dari sebaliknya dari metode FIFO, apalila perusahaan menggunakan metode LIFO, maka persediaan akhir dinilai berdasarkan ketentuan bahwa harga beli yang lebih awal didahulukan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode ini merupakan kebalikan dari metode FIFO. Pada metode LIFO, barang yang paling terakhir dibeli akan dijual/dikeluarkan lebih dulu. Harga perolehan barang yang dibeli terakhir akan dialokasikan lebih dahulu sebagai harga pokok penjualan.

12

2.2.3

Metode Rata-rata Tertimbang (Average) Apabila metode ini digunakan, biaya-biaya dibandingkan terhadap

pendapatan sesuai dengan rata-rata perunit biaya pokok penjualan. Munurut Zaki Baridwan (2004:161) ”Dalam metode ini barang-barang yang dipakai untuk produksi atau dijual akan dibebani biaya pokok rata-rata, perhitungan harga biaya pokok rata-rata cara membagi jumlah harga perolehan dengan kuantitatif. Soemarso (2002:387) dijelaskan bahwa metode rata-rata tertimbang merupakan barang dengan biaya pokok persediaan tersedia untuk dijual dibagi dengan kuantitas persediaan barang dagang yang tersedian untuk dijual. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk setiap metode ini barang yang dipakai untuk produksi atau dijual akan dibebani harga pokok ratarata. Perhitungan harga pokok rata-rata dilakukan dengan cara membagi jumlah harga perolehan dengan kuantitasnya. Artinya harga perolehan barang di gudang ditambah harga perolehan barang yang baru dibeli dibagi kuantitas/jumlah barang di gudang dan jumlah barang yang dibeli.

2.2.4

Metode Identifikasi Khusus (Special Identification Method) Metode Identifikasi Khusus biaya artinya biaya-biaya tertentu yang

diatribusikan ke unit persediaan tertentu. Berdasarkan metode ini maka suatu entitas harus mengidentifikasikan barang dijual dengantiap jenis dalam persediaan secara spesifik. Metode ini pada dasarnya merupakan metode yang paling ideal karena terdapat kecocokan antara biaya pendapatan (matching cost argainst revenue), tetapi karena dibutuhkan pengidentifikasikan barang persediaan secara

13

satu persatu, maka biasanya metode ini hanya diterapkan pata suatu entitas yang memiliki persediaan sedikit, nilainya tinggi, dan dapat dibedakan satu sama lain, seperti galeri lukisan, dengan menggunakan metode indenpikasi khusus maka perhitungan persediaan menggunakan sistem perpetual akan sama dengan perhitungan dengan menggunakan sistem periodik, hal ini karena dengan sistem identifikasi khusus nilai persediaan dikaitkan secara spesifik terhadap unit barang tertentu. Contoh dari entitas yang menngunakan metode ini adalah perusahaan yang menjual permata/perhiasan , barang antik atau barang seni, mobil mewah dan lain sebagainya. Menurut ikatan Akuntansi Indonesia (2009:14.22) menyatakan bahwa indentifikasi khusus adalah: 22. Identifikasi khusus biaya artinya biaya-biaya tertentu yang diatribusikan

ke

unit

persediaan

tertentu.

Cara

ini

merupakan

perlakuanyang seusai bagi unit yang dipisahkan untuk proyek tertentu, baik yang dibeli maupun yang dihasilkan. Namun demikian identifikasi khusus biaya tidak tepat ketika terdapat jumlah besar unit dalam persediaan yang dapat menggantikan satu sama lain (Ordinary Interchangeble).

2.3

Metode Pencatatan Persediaan Bagi perusahaan dagang dibutuhkan adanya suatu sistem pengelolaan

persediaan yang tepat yang dapat memenuhi kebutuhan manajemen sesuai

14

dengan kondisi serta bidang usaha perusahaan dalam pengelolaan data persediaan yang dilakukan dengan suatu sistem pencatatan. Menurut Imam Santoso (2007:241) sistem pencatatan pengolahan persediaan yang dimaksud dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut: a. Sistem persediaan periodik/fisik (periodical physical inventory system). Suatu sistem pengololaan persediaan di mana dalam penentuan persediaan dilakukan melalui peritungan secara fisik (physical counting) yang lazim dilakukan pada setiap akhir periode akuntansi dalam rangka penyiapan laporan keuangan. b. Sistem

persediaan

terus-menerus

(perpetual

inventory

system).

Merupakan suatu sistem pengololaan persediaan dimana pencatatan mutasi

persediaan

dilakukan

secara

terus-menerus

dan

berkesinambungan sehingga mutasi persediaan selama satu periode termonitor dan setiap saat jumlah maupun nilai persediaan dapat diketahui tanpa melakukan perhitungan secara fisik. Menurut Zaki Baridwan (2004:150) menyatakan bahwa: untuk cara pencatatan persediaan yaitu dapat membantu mempermudah penyusunan neraca dan laporan laba rugi yaitu metode perpetual dan periodik. Menurut Dunia A. Firsdaus (2005:160) menyatakan “Untuk suatu sistem pencatatan persediaan yang akurat dan terbaru, maka perusahaan herus memonitor tingkat persediaan secara seksama dan membatasi biaya pembiayaan akibat penimbungan persediaan. Perusahaan menggunakan satu dari pencatatan persediaan yaitu sistem perpetual dan sistem periodik.

15

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk ada dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem perpetual dan sistem periodik.

2.3.1

Metode Perpetual (Buku) Dalam metode ini, pencatatan persediaan dilakukan dalam kartu

persediaan yang mengemukakan persediaan sebenarnya. Pencatatan atas transaksi dilakukan secara terus-menerus untuk setiap jenis persediaan dan untung menjamin keakuratan jumlah persediaan perhitungan fisik persediaan biasanya dilakukan setahun sekali. Pencatatan persedediaan dengan mengunakan metode ini ditujukan terutama untuk barang yang bernilai tinggi dan untuk barang yang mudah dicatat pemasukan dan pengeluaran digudang. Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2007:394) menyatakan: a. Pembelian barang dagang untuk dijual atau pembelian bahan baku untuk produksi didebet ke persediaan dan bukan ke pembelian persediaan. b. Biaya tranportasi masuk, retur pembelian dan pengurangan harga, serta diskon pembelian didebet ke persediaan dan bukan akun terpisah. c. Biaya pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan dengan mendebet akun biaya pokok penjualan, dan mengkredit persediaan. d. Persediaan adalah akun pengendalian yang didukung oleh buku besar pembantu yang berisi catatan persediaan individual. Menurut Zaki Baridwan (2004:151) menyatakan bahwa dalam metode buku setiap jenis persediaan dibuat rekening sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan termasuk rinciannya dan bisa terkontrol persediaan buku

16

besar. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan dan saldo persediaan. Adapun jurnal pencatatan persediaan yang dilakukan pada saat pembelian dan penjualan sesuai yang dikemukakan oleh Syafi‟i Syakur Ahmad (2009:130) adalah sebagai berikut: 1. Transaksi Pembelian a. Secara Tunai

: Dr. Persediaan Cr. kas

b. Secara Kredit

: Dr. Persediaan Cr. Hutang Dagang

2. Transaksi Retur Pembelian a. Secara Tunai

: Dr. Kas Cr. Penjualan

b. Secara Kredit

: Dr. Hutang Dagang Cr. Penjualan

3. Transaksi Penjualan a. Secara Tunai

: Dr. Kas Cr. Penjualan Dr. Biaya Pokok Penjualan Cr. Persedian

17

b. Secara Kredit

: Dr. Piutang Dagang Cr. Penjualan Dr. Biaya Pokok Penjualan Cr. Persediaan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk pencatatan jurnal pembelian, maka dicatat dalam akun persediaan pada saat terjadinya transaksi. Jika tidak akun pembelian yang digunakan karena pembelian didebet ke persediaan.

2.3.2

Metode Periodik (Fisik) Pada metode ini setiap pemasukan dan pengeluaran persediaan dicatat

dalam perkiraan yang berbeda yaitu pembelian dan penjualan. Kelemahannya yaitu perusahaan tidak dapat mengetahui besarnya persediaan yang ada pada suatu saat tertentu dan tidak dapat mengetahui biaya pokok penjualan untuk setiap transakasi penjualan yang terjadi. Pada umumnya metode periodik digunakan pada perusahaan yang menjual barang yang harganya relatif murah akan tetapi sering terjadi penjualan. Menurut Hamizar dan Muhammad Nuh (2009:92) Pencatatan transaksi persediaan barang dagangan dengan metode ini tidak langsung berkaitan dengan barang dagang yang bersangkutan. Misalnya bila terjadi pembelian barang dagangan akan dicatat pada rekening khusus yaitu pembelian (Purchase) dan penjualan barang dagangan dicatat pada rekening penjualan.

18

Menurut Zaki Baridwan (2004:151) Penggunaan metode periodik mengharuskan adanya perhitungan barang yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan. Perhitungan persediaan (Stock Opname) ini diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang masih ada dan kemudian diperhitungkan harga pokoknya. Dalam metode periodik mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam buku-buku, setiap pembelian barang dicatat dalam rekening pembelian. Adapun cara menghitung biaya pokok penjualan dengan metode ini sebagai berikut: Persediaan awal

Rp xxx

Pembelian bersih

Rp xxx +

Barang yang tersediaa untuk dijual

Rp xxx

Persediaan akhir

(Rp xxx)-

Biaya pokok penjualan

Rp xxx

Pencatatan yang dilakukan pada saat pembelian dan penjualan sesuai yang dikemukakan oleh Syafi‟i Syakur Ahmad (2009:130) adalah sebagai berikut: 1. Transaksi Pembelian a. Secara Tunai

: Dr. Persediaan Cr. kas

b. Secara Kredit

: Dr. Pembelian Cr. Hutang Dagang

19

2. Transaksi Retur Pembelian a. Secara Tunai

: Dr. Kas Cr. Retur Pembelian

b. Secara Kredit

: Dr. Hutang Dagang Cr. Retur Pembelian

3. Transaksi Penjualan a. Secara Tunai

: Dr. Kas Cr. Penjualan

b. Secara Kredit

: Dr. Piutang Dagang Cr. Penjualan Dr. Biaya Pokok Penjualan Cr. Persediaan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk pada metode periodik jumlah persediaan dapat memperlihatkan seberapa banyak persediaan yang masih tersisa digudang.

2.4

Pelaporan Laba-Rugi Akhir dari siklus akuntansi, berupa disusunya laporan keuangan, selalu

terjadi pada akhir tahun dan mencakupi satu tahun kegiatan perusahan yang pada salah satunya laporan laba-rugi. Laporan laba-rugi merupakan dimana semua beban dikurangkan sebagai salah satu jumlah terhadap seluruh pendapatan. Menurut Warren dkk (2005:455) perhitungan biaya pokok penjualan yang dilaporkan ke dalam laporan laba-rugi suatu laporan untuk mengambil keputusan

20

para manajer untuk menghindari kesalahan kedepan yang semestinya untuk lebih baik. Menurut Zaki Baridwan (2004:18) laporan laba-rugi, yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha/pendapatan pada suatu perusahaan dan biaya-biaya selama suatu periode akuntansi. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk hasil dari perhitungan biaya pokok penjualan akan dilaporkan ke laporan laba-rugi. Maka untuk perusahaan dagang, barang yang dijual itu didasarkan dari pembelian, dan untuk biaya pokok penjualannya yaitu harga beli dikali kuantitas barang yang untuk disajikan ke laporan laba-rugi.

2.5

Pengertian Microsoft Access Microsoft Accesss adalah program aplikasi yang paling populer dan paling

banyak digunakan saat ini. Microsoft Accesss, yang untuk selanjutnya disingkat Access, digunakan untuk merancang, membuat, dan mengelola database dengan relatif mudah. Program pengolah database sederhana, seperti misalnya komponen database pada Microsoft Word dapat menyimpan informasi hanya dalam satu tabel, yang sering disebut sebagai flat file, sehingga database sederhana tersebut disebut flat database. Program pengolah database yang sering komplet, seperti misalnya Access, dapat menyimpan informasi dalam bentuk banyak tabel yang saling berhubungan, sehingga disebut dengan relational database.

21

Menurut Azhari (2005:17) Micosoft Access adalah aplikasi untuk pengolahan data atau database, database yaitu pengguna untuk melakukan manipulasi data menggunakan fasilitas yang diberikan oleh Microsoft Access. Menurut Madcoms (2011:1) Microsoft Access merupakan salah satu program pengolah database yang sudah populer karena kemudahan dalam pengolahan data. Dengan Microsoft Access dapat mengolah berbagai jenis data serta membuat hasil akhir berupa laporan dengan tampilan yang lebih menarik. Maka oleh karena itu didalam pengaplikasian akuntansi tidaklah jauh berbeda dengan pencatatan manual. Dari pengertian diatas bahwa Access

merupakan suatu aplikasi yang

dirancang dengan sistem pengelolahan database yang bersifat RDBMS (Relational Database Manajement System). Dengan aplikasi ini sangat cocok bagi perusahan kecil dan UKM (Usaha Kecil Menengah yang bisa melakukan tanpa mencatatan transaksi akuntansi secara manual. Khususnya pada usaha perdagangan barang yang dimana setiap harinya melakukan aktivitas pencatatan keluar masuknya persediaan barang berkat adanya Access dapat menghemat waktu yang singkat dan mudah. Selain dari melakukan aktivitas transaksi akuntansi dari persediaan, Access ini dapat juga untuk pemprosesan dalam pembelajaran akuntansi, bisa bermamfaat dari sisi sistem komputerisasi akuntansi maupun dari sisi teori.

2.5.1 Elemen dalam Microsoft Access Elemen Microsoft Access merupakan sekumpulan tombol-tombol dimana halaman atas utama yang berfungsi sebagai tombol perintah yaitu:

22

1. Ribbon, merupakan Area diatas jendela program dimana terdapat memilih tombol perintah. 2. Command Tab, merupakan kumpulan dari grup yang berbentuk tabulasi dan secara otomatis menyesuaian dokumen aktif yaitu sebagai berikut: a) Tab Home berisi tombol-tombol untuk memformat data. b) Tab Create berisi tombol-tombol untuk membuat objek-objek database seperti tables, query, forms, reports dan sebagainya. c) Tab External berisi tombol-tombol untuk proses ekspor dan impor data baik dalam dengan Access maupun program lainnya. d) Tab Database Tools berisi tombol-tombol pengelahan database seperti repair, relasi, analisa dan sebagainya. e) Tab Output berisi tomol-tombol untuk menampilkan hasil akhir dari objek database baik dalam tampilan layar maupun cetakan. 3. Contextual Command Tab, merupakan tab yang tampil secara otomatis berdasarkan dokumen atau objek yang sedang dikerjakan. 4. Grup, merupakan isi dari tab yang berguna kumpulan dari beberapa tombol perintah yang saling berkaitan. 5. Tombol Dialog, suatu tombol yang terletak disebelah kanan bawah suatu grup dari jika diklik akan menampilkan kotak dialog. 6. Navigation Pane, bagian pada isi sebelah kiri jendela database yang menampilkan objek-obyek database.

23

7. Objects Documents, tampilan objek-objek dalam Microsoft Access seperti; tables, query, forms, reports dan lainnya dalam bentuk tabulasi atau kartu jika kondisi tebuka. Dari elemen diatas untuk mengelola suatu informasi yang benar dan baik, maka akan dampak pada gambar dibawah:

Gambar 2.1 Tampilan Microsoft Access

2.5.2

Database dalam Microsoft Access Dalam Microsoft Access terdapat beberapa objek yang dapat digunakan

untuk mengolah data dan untuk menyimpan data kedalam database. Menurut Azhar Susanto (2007:270) mendefinisikan database bahwa data adalah fakta baik dalam bentuk angka-angka, huruf-huruf atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam proses untuk menghasilkan informasi, antara lain database merupakan data-data yang tersimpan di dalam media penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer (arti sempit). Menurut Madcoms (2011:2) database mendefisikan untuk menyimpan informasi dalam bentuk banyak tabel yang saling berhubungan, didalam Microsoft

24

Access terdapat database untuk menyimpan data informasi yang saling berhubungan antara lain sebagai berikut: 1. Tables, merupakan tempat untuk menyimpan data yang telah diolah dan mempunyai suatu tema tertentu, misalnya data barang, data pemasok, dan sebagainya. Tabel terdiri dari flield dan record, yang keduanya ditempatkan pada bagian kolom dan baris. 2. Query,

merupakan

objek

database

yang

digunakan

untuk

menampilkan, menyunting dan menganalisa data. Selain itu query juga dapat digunakan untuk mengimput data berguna rumus. 3. Forms, merupakan objek database yang digunakan untuk proses input, menyunting data dan untuk menambahkan kontrol-kontrol. Forms berfungsi sama seperti objek tabel sebagai media media input data, tetapi tampilan dari forms dapat didesain dan dimodifikasikan dengan menambahkan kontrol-kontrol penunjang lainnya. 4. Reports, merupakan hasil akhir dari pengolahan data yang dapat ditampilkan dalam layar maupun dalam bentuk cetakan dengan diformat sesuai dengan kebutuhan dan juga dapat dimodifikasi lagi. 5. Macros, merupakan rangkaian perintah dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Access yang dapat disimpan dan dijalankan secara otomatis, misalnya membuka tabel dan lain sebagainya. 6. Module,

adalah

kumpulan

programan

menggunakan bahasa macro Microsoft Access.

yang

ditulis

dengan

25

Berdasarkan definisi di atas menjelaskan yang bahwa database merupakan tempat penyimpanan atau file kedalam format yang sesuai, hal ini proses input kedalam database akan menghasilkan informasi di dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan. Database

yang

dibuat

biasanya

melibatkan

alamat

data

yang

mereferensikan data di mana ingin melakukan perhitungan. Database juga mengandung operator matematis, seperti + (penjumlahan) atau *(perkalian). Database harus diawali dengan tanda sama (=). Hal ini membuat Access mengetahui bahwa informasi yang ditempatkan dalam data tersebut adalah melakukan perhitungan. 1. Operasi hitung Operasi Aritmatik

Operasi Relasional

+

: Penjumlahan

>

: Lebih besar dari

-

: Pengurangan

<

: Lebih kecil dari

/

: Pembagian

=

: Sama dengan

*

: Perkalian

>=

: Lebih besar dari atau sama dengan

()

: Pengolompokkan

All Program > Micorosoft Office > Micorosft Access 2010. Pada jendela

43

yang ditampil pilih Black Database. Beri nama database pada kolom File Name, dan tentukan lokasi penyimpanan file, klik tombol

.

Setelah

selesai

klik

tombol Create. Dapat dilihat seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1 Membuat Database Baru Database baru ditampilkan. Secara otomatis juga akan tampil sebuah tabel baru, untuk sementara tutup tabel tersebut klik close yang ada disudut kanan atas. Membuat tabel baru untuk menyimpan data perusahaan. Aktifkan tab Create lalu klik tombol Table Design. Pada kolom Field Name dan kolom Data Type ketik seperti gambar 3.2 di bawah ini.

Gambar 3.2 Field Tabel Data Pengguna Selanjutnya menambahkan field lainnya dengan pengaturan properties field

44

seperti tabel 3.1 berikut ini. Field Name Data Type Field size Properties Kode_Pengguna Text 255 Nama_Pengguna Text 255 Nama_Login Text 255 Password Text 255 Input Mask (Password) Level Text 255 Tabel 3.1 Properties field Data Pengguna Setelah selesai, tekan Ctrl+S simpan tabel dengan nama Pengguna.

b. Tabel hak akses Langkah-langkah untuk membuat tabel yaitu dengan mengeklik tab Create lalu pilih Table Design. Buat tabel hak akses dengan struktur field dan properties field seperti pada tabel 3.2 di bawah ini. Field Name

Data Type Field size Keterangan Level Text 255 Master_Data_Pengguna Yes/No Master_Data_Barang Yes/No Master_Data_Relasi Yes/No Input_Transaksi Yes/No Laporan Yes/No Hak_Akses Yes/No Tabel 3.2 Properties field Data Hak Akses Setelah selesai, simpan dengan nama hak akses. Lihat gambar 3.3 di bawah ini:

45

Gambar 3.3 Field Tabel Hak Akses

c. Tabel transaksi Untuk membuat tabel transaksi terdiri dari tabel data transaksi,tabel tipe transaksi, tabel detail relasi, tabel syarat pembayaran dan tabel syarat pengiriman. Langkah-langkah untuk membuat tabel yaitu dengan mengeklik tab Create lalu pilih Table Design. membuat tabel transaksi dengan struktur field dan properties field seperti pada tabel 3.3 di bawah ini. Field Name Data Type Field size No_Transaksi AutoNumber Long Interger Tipe_Transaksi Text 50 Tanggal_Transaksi Date/Time Kode_Relasi Text 20 Syarat_Pembayaran Text 50 Syarat_Pengiriman Text 50 Termin Transaksi D_P Currency Tot_Akhir Currency Tabel 3.3 Properties field Transaksi

Keterangan Primary Key Short Date Rp Rp

46

Setelah selesai letakkan kursor pada field kode_tipe lalu klik tombol primery key yang ada di dalam tab Design. Primery key merupakan indek utama yang dijadikan kunci pengurutan data pada tabel. Seperti gambar 3.4 berikut ini.

Gambar 3.4 Field Tabel Transaksi Selanjutnya buat tabel data transaksi dengan struktur field dan properties seperti pada tabel 3.4 di bawah ini. Field Name No_Transaksi Kode_Barang Nama_Barang Harga_Satuan Jumlah Sub_Total

Data Type Field size Keterangan Number Long Interger Text 10 Text 50 Currency Rp Number Long Interger Calculated [Harga_Satuan]*[Jumlal] Tabel 3.4 Properties field Data Transaksi

Setelah selesai, simpan dengan nama data transaksi. Lihat gambar 3.5 di bawah ini:

47

Gambar 3.5 Field Tabel Data Transaksi

Selanjutnya buat tabel tipe transaksi dengan struktur field dan properties seperti pada tabel 3.5 di bawah ini. Field Name Data Type Field size Keterangan Tipe_Transaksi Text 50 Primary Key Tabel 3.5 Properties field Tipe Transaksi Beri pengaturan primery key pada field kode_jurnal, lalu simpan tabel dengan nama Tipe_Transaksi. Seperti gambar 3.6 dibawah ini.

Gambar 3.6 Field Tabel Tipe Transaksi Selanjutnya membuat tabel detai relasi dengan struktur field dan properties field seperti pada tabel 3.6 di bawah ini.

48

Field Name Data Type Field size Keterangan Kode_Relasi Text 20 Primary Key Kelompok_Relasi Text 20 Nama_Perusahaan Text 100 Alamat Text 255 Telp/Hp Text 100 Fax Text 100 Atas_Nama Text 50 Tabel 3.6 Properties field Data Relasi Memberi penganturan primery key pada field kode_Relasi, lalu simpan tabel dengan nama Detai_Relasi, seperti pada gambar 3.7 di bawah ini.

Gambar 3.7 Field Tabel Detail Relasi Berikutnya membuat tabel syarat pembayaran dengan struktur field dan properties field seperti pada tabel 3.7 di bawah ini. Field Name Data Type Field size Keterangan Syarat_Pembayaran Text 50 Primary Key Tabel 3.7 Properties field Syarat Pembayaran Memberi penganturan primery key pada field syarat pembayaran, lalu simpan tabel dengan nama Syarat_Pembayaran, seperti pada gambar 3.8 di bawah ini.

49

Gambar 3.8 Field Tabel Syarat Pembayaran Terakhir buat tabel syarat pengiriman dengan struktur field dan properties field seperti pada tabel 3.8 di bawah ini. Field Name Data Type Field size Keterangan Syarat_Pengiriman Text 50 Primary Key Tabel 3.8 Properties field Syarat Pengiriman Memberi penganturan primery key pada field syarat pembayaran, lalu simpan tabel dengan nama Syarat_Pengiriman, seperti pada gambar 3.9 di bawah ini.

Gambar 3.9 Field Tabel Syarat Pengiriman

3.4.2

Membuat Relasi Setelah pembuatan seluruh tabel selesai, sekarang akan membuat relasi untuk

menghubungkan field tabel satu dengan tabel yang lainnya. Pilih tab database tools, pada group relationships klik tombol relationships. Jendela relationships dan kotak dialog show table ditampilkan. Masukkan seluruh tabel kecuali tabel pengguna dan tabel hak_akses ke dalam jendela relationships. Setelah selesai, klik tombol close. Ketika tampil konfirmasi penyimpanan pilih yes. Hasil akhir relasi tabel dapat dilihat pada gambar berikut ini.

50

Gambar 3.10 Hasil akhir relasi tabel

3.4.3 Merancang Query (Proses Data Akuntansi) a. Query Supplier dan Customer Untuk membuat query supplier aktifkan tab create lalu klik tombol query design, kotak dialog show table, klik ganda tabel Detail_Relasi. Berikutnya klik field dari tabel Detai_Relasi untuk bagian Criteria dengan mengetik Like”S*”.ini berfungsi menentukan kriteria pemasok sedangkan dengan pelanggan Like “C*”. Simpan dengan nama masing-masing untuk pemasok Q_Supplier dan untuk pelanggan Q_Customer. Hasil pembuatan query jurnal akan seperti gambar di bawah ini.

51

Gambar 3.11 Q_Supplier

Gambar 3.12 Q_Customer b. Query Data Barang Selanjutnya merancang query data barang menggunakan tabel Data_Barang. Untuk langkah-langkah pembuatannya sama seperti query sebelumnya. Masukkan field-field sesuai petunjuk pada tabel di bawah ini.

52

Field Kode-Barang Nama_Barang Stock Harga_Beli Nilai_Persediaan: ([Stock]*[Harga_Beli]) Harga_Jual Tabel 3.9 Q_Data_Barang

Table Data_Barang Data_Barang Data_Barang Data_Barang Data_Barang

Setelah selesai simpan dengan nama Q_Data_Barang Hasil pembuatan query untuk data barang akan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.13 Q_Data_Barang c. Query Transaksi Query transaksi ini khusus dibuat untuk menyimpan semua data transaksi yaitu; transaksi pembelian, transaksi retur pembelian, transaksi pembelian tunai, transaksi pembelian kredit, transaksi penjualan, transaksi retur penjualan, transaksi penjualan tunai, dan transaksi penjualan kredit query ini dibuat dengan cara yang sama seperti halnya dengan Query sebelumnya. Adapun cara pembuatan untuk menyimpan semua transaksi pembelian dalam operasi usaha

53

adalah sebagai berikut; memasukan tabel kedalam query (Transaksi + Data_ Transaksi + Data_Barang + Tipe_Transaksi + Syarat_Pembayaran + Syarat_Pengiriman) Memasukkan field-field dari tabel sesuai dengan transaksi masing-masing dan simpan dengan nama query transaksi masing-masing sebagai berikut: 1) Query Pembelian Field No_Transaksi Tipe_Transaksi Tanggal_Transaksi Kode_Relasi Syarat_Pembayaran Syarat_Pengiriman Termin Kode_Barang Nama_Barang Harga_Satuan Jumlah Sub_Total

Table Criteria Transaksi Tipe_Transaksi Like"Pemebelian" Transaksi Transaksi Like"S*" Syarat_Pembayaran Syarat_Pengiriman Transaksi Data_Barang Data_Transaksi Data_Transaksi Data_Transaksi Data_Transaksi Tabel 3.10 Q_Pembelian

2) Query Retur Pembelian Field Table Criteria No_Transaksi Transaksi Tipe_Transaksi Tipe_Transaksi Like"Retur_Pemebelian" Tanggal_Transaksi Transaksi Kode_Relasi Transaksi Like"S*" Syarat_Pembayaran Syarat_Pembayaran Syarat_Pengiriman Syarat_Pengiriman Termin Transaksi Kode_Barang Data_Barang Nama_Barang Data_Transaksi Harga_Satuan Data_Transaksi Jumlah Data_Transaksi Sub_Total Data_Transaksi Tabel 3.11 Q_Retur_Pembelian

54

3) Query Pembelian Tunai (Kas Keluar) Field Table Criteria No_Transaksi Transaksi Tipe_Transaksi Tipe_Transaksi Like"Pemebelian" Tanggal_Transaksi Transaksi Kode_Relasi Transaksi Like"S*" Syarat_Pembayaran Syarat_Pembayaran Like"Tunai*" Syarat_Pengiriman Syarat_Pengiriman Termin Transaksi Kode_Barang Data_Barang Nama_Barang Data_Transaksi Harga_Satuan Data_Transaksi Jumlah Data_Transaksi Sub_Total Data_Transaksi Tabel 3.12 Q_Pembelian_Tunai (Kas Keluar) 4) Query Pembelian Kredit (Hutang Dagang) Field Table Criteria No_Transaksi Transaksi Tipe_Transaksi Tipe_Transaksi Like"Pemebelian" Tanggal_Transaksi Transaksi Kode_Relasi Transaksi Like"S*" Syarat_Pembayaran Syarat_Pembayaran Like"Kredit" Syarat_Pengiriman Syarat_Pengiriman Termin Transaksi Kode_Barang Data_Barang Nama_Barang Data_Transaksi Harga_Satuan Data_Transaksi Jumlah Data_Transaksi Sub_Total Data_Transaksi D_P Transaksi Tot_Akhir Transaksi Tabel 3.13 Q_Pembelian_Kredit (Hutang Dagang)

55

5) Query Penjualan Field No_Transaksi Tipe_Transaksi Tanggal_Transaksi Kode_Relasi Syarat_Pembayaran Syarat_Pengiriman Termin Kode_Barang Nama_Barang Harga_Satuan Jumlah Sub_Total

Table Criteria Transaksi Tipe_Transaksi Like"Penjualan" Transaksi Transaksi Like"C*" Syarat_Pembayaran Syarat_Pengiriman Transaksi Data_Barang Data_Transaksi Data_Transaksi Data_Transaksi Data_Transaksi Tabel 3.14 Q_Penjualan

6) Query Retur Penjualan Field Table Criteria No_Transaksi Transaksi Tipe_Transaksi Tipe_Transaksi Like"Retur_Penjualan" Tanggal_Transaksi Transaksi Kode_Relasi Transaksi Like"C*" Syarat_Pembayaran Syarat_Pembayaran Syarat_Pengiriman Syarat_Pengiriman Termin Transaksi Kode_Barang Data_Barang Nama_Barang Data_Transaksi Harga_Satuan Data_Transaksi Jumlah Data_Transaksi Sub_Total Data_Transaksi Tabel 3.15 Q_Retur_Penjualan

56

7) Query Penjualan Tunai (Kas Masuk) Field Table Criteria No_Transaksi Transaksi Tipe_Transaksi Tipe_Transaksi Like"Penjualan" Tanggal_Transaksi Transaksi Kode_Relasi Transaksi Like"C*" Syarat_Pembayaran Syarat_Pembayaran Like"Tunai*" Syarat_Pengiriman Syarat_Pengiriman Termin Transaksi Kode_Barang Data_Barang Nama_Barang Data_Transaksi Harga_Satuan Data_Transaksi Jumlah Data_Transaksi Sub_Total Data_Transaksi Tabel 3.16 Q_Penjualan_Tunai (Kas Masuk) 8) Query Penjualan Kredit (Piutang Dagang) Field Table Criteria No_Transaksi Transaksi Tipe_Transaksi Tipe_Transaksi Like"Penjualan" Tanggal_Transaksi Transaksi Kode_Relasi Transaksi Like"C*" Syarat_Pembayaran Syarat_Pembayaran Like"Kredit" Syarat_Pengiriman Syarat_Pengiriman Termin Transaksi Kode_Barang Data_Barang Nama_Barang Data_Transaksi Harga_Satuan Data_Transaksi Jumlah Data_Transaksi Sub_Total Data_Transaksi D_P Transaksi Tot_Akhir Transaksi Tabel 3.17 Q_Penjualan_Kredit (Piutang Dagang) d. Query Kalkulasi Stock Selanjutnya untuk query ini khusus dibuat untuk mengkalkulasikan persediaan barang dagang yaitu hasil dari query: transaksi pembelian, transaksi retur pembelian, transaksi penjualan, dan transaksi retur penjualan query ini dibuat

57

dengan cara yang sama seperti halnya dengan Query sebelumnya. Adapun cara pembuatan untuk query kalkulasi stock adalah sebagai berikut; memasukan tabel dan

query

{([Tabel:Data_Darang]

+

[Query:Q_Pembelian,

Q_Retur_Pembelian, Q_Penjualan, Q_Retur_Penjualan]). Masukkan field-field sesuai pada tabel di bawah ini. Field Kode_Barang Nama_Barang Stock Beli: IIf([Q_Pembelian]![SumOfJumlah]0;[Q_ Pembelian]![SumOfJumlah];0) Retur_Beli: IIf([Q_Retur_Pembelian]![SumOfJumlah]< >0;[Q_Retur_Pembelian]![SumOfJumlah];0) Jual: IIf([Q_Penjualan]![SumOfJumlah]0;[Q_P enjualan]![SumOfJumlah];0) Retur_Jual: IIf([Q_Retur_Penjualan]![SumOfJumlah] 0;[Q_Retur_Penjualan]![SumOfJumlah];0)

Table Data_Barang Data_Barang Data_Barang

Query Setup

Builder Builder Builder Builder -

Stock_Akhir: [Stock]+[Beli]-[Retur_Beli][Jual]+[Retur_Jual]

Tabel 3.18 Q_Kalkulasi_Stock

Builder

e. Query_BBP Selanjutnya untuk query ini khusus dibuat untuk perhitungan biaya pokok penjualan barang dagang, query ini dibuat dengan cara yang sama seperti halnya dengan Query sebelumnya. Adapun cara pembuatan untuk query BPP adalah sebagai berikut; memasukan tabel dan query {([Tabel:Data_Darang] + [Query:Q_Pembelian, Q_Penjualan])} Masukkan field-field sesuai pada tabel di bawah ini.

58

Field Kode_Barang Nama_Barang Stock Harga_Beli Nilai_Persediaan_Awal: [Stock]*[Harga_Beli] Pembelian(Unit): IIf([Q_Pembelian]![SumOfJumlah]0;[Q_P embelian]![SumOfJumlah];0) Nilai_Pembelian: [Harga_Beli]*[Pembelian(Unit)] Saldo_Awal_&_Beli: [Stock]+[Pembelian(Unit)] Penjualan(Unit): IIf([Q_Penjualan]![SumOfJumlah]0;[Q_Pe njualan]![SumOfJumlah];0)

Table Data_Barang Data_Barang Data_Barang Data_Barang -

Query Setup

Builder Builder

-

Builder Builder Builder

-

HPP: [Penjualan(Unit)]*[Harga_Beli]

-

Persediaan_Akhir(Unit): [Saldo_Awal_&_Beli]-[Penjualan(Unit)]

-

Persediaan_Akhir(Rp): [Persediaan_Akhir(Unit)]*[Harga_Beli]

-

Builder Builder Builder

Tabel 3.19 Q_BPP f. Query_Laba Kotor Selanjutnya untuk query ini khusus dibuat untuk informasi laporan keuangan yaitu laporan laba kotor, query ini dibuat dengan cara yang sama seperti halnya dengan Query sebelumnya. Adapun cara pembuatan untuk query Laba Kotor adalah sebagai berikut; memasukan tabel dan query {([Tabel:Data_Darang] + [Query:Q_Pembelian, Q_Penjualan])} Masukkan field-field sesuai pada tabel di bawah ini.

59

Field Kode_Barang Nama_Barang Stock Harga_Beli Nilai_Persediaan_Awal: [Stock]*[Harga_Beli]

Table Data_Barang Data_Barang Data_Barang Data_Barang

Builder -

Pembelian(Unit): IIf([Q_Pembelian]![SumOfJumlah]0;[ Q_Pembelian]![SumOfJumlah];0)

-

Nilai_Pembelian: [Harga_Beli]*[Pembelian(Unit)]

-

Saldo_Awal_&_Beli: [Stock]+[Pembelian(Unit)] Penjualan(Unit): IIf([Q_Penjualan]![SumOfJumlah]0;[ Q_Penjualan]![SumOfJumlah];0) HPP: [Penjualan(Unit)]*[Harga_Beli]

Query Setup

Builder

-

Builder Builder Builder

-

Persediaan_Akhir(Unit): [Saldo_Awal_&_Beli]-[Penjualan(Unit)]

-

Persediaan_Akhir(Rp): [Persediaan_Akhir(Unit)]*[Harga_Beli]

-

BPP:[Barang_Tersedia]-[HPP] Laba_Kotor: [Persediaan_Akhir(Unit)]*[Harga_Beli] Tabel 3.20 Q_Laba_Kotor

Builder Builder Builder Builder Builder

3.5 Laporan Laba Kotor Pelaporan ini merupakan informasi keuangan kepada pihak berkepentingan, baik pihak internal maupun ekternal, dalam perancangan aplikasi ini untuk menghasilkan biaya pokok penjualan dan laba kotor perusahaan dalam pembelian dan penjualan funiture di Jepara Anjung Jati Kreung Geukueh.

60

3.6 Perhitungan Biaya Pokok Penjualan Berbasis Microsoft Office Access Pada Jepara Anjung Jati Krueng Guekueh Perhitungan harga pokok penjualan berbasis Microsoft Access merupakan satu cara yang mudah dan komplit. Perancangan aplikasi dibuat cukup sederhana. Namun demikian, Proses perancangan untuk Perhitungan biaya pokok penjualan dengan menggunakan Microsoft Access juga harus teliti dalam proses pengimputan data ke dalam Microsoft Access dan sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan. 1. Form Login Form ini berfungsi untuk memasukan user id dan password untuk membuka tampilan menu utama yang mana untuk melakukan mengendalian terhadap data perusahaan terjadi kebocoran, seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.14 Form Login 2. Form Menu Utama Form ini berfungsi sebagai pembuaka dan berisi tombol-tombol untuk menuju form-form yang lain yaitu data pengguna, ubah passwor, data barang, data relasi, inpur transaksi, dan laporan, maka akan tampak seperti gambar dibawah ini.

61

Gambar 3.15 Form Menu Utama

3. Form Data Pengguna Form ini berfungsi untuk penginputan data pengguna, yaitu: kode pengguna, nama pengguna, nama login, password login, dan level (Admin/Kasir), maka seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.16 Form Data Pengguna

62

4. Form Ubah Password Form ini berfungsi sebagai mengubah password (id user) yang terdiri dari nama nama login, password lama, dan password baru.

Gambar 3.17 Form Ubah Password

5. Form Hak Akses Form ini berfungsi untuk membagi bagian admin dengan kasir agar tersistem dengan kerja masing-masing. Proses dengan meng-klik tobol petak master data pengguna, master data barang, master data relasi, input transaski, laporan, dan hak akses sedangkan untuk tombol proses untuk menyimpan dari proses tersebut. seperti gambar dibawah ini.

63

Gambar 3.18 Form Hak Akses

6. Form Data Barang Form ini berfungsi untuk melakukan pemasukan barang baru dan penyimpan barang ke gudang yang mana proses ini terdapat: data saldo awal chek stock, data barang atau laporan stock barang. Seperti gambar dibawah ini.

64

Gambar 3.19 Form Data Barang

7. Form Data Relasi Form ini berfungsi untuk penginputan data pemasok (Supplier) dan data pelanggan (Customer) yang mana untuk mengisi data relasi tersebut, yaitu: id, nama, alamat, telp/hp, dan fax.

Gambar 3.20 Form Data Relasi

65

8. Form Transaksi Form ini berfungsi untuk menginputkan transaksi pembelian, retur pembelian, penjualan, dan retur penjualan yang mana pada proses ini terdapat data barang yang mencakup semua transaksi tersebut. Data transaksi ini menjadi pusat referensi data semua transaksi maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.21 Form Transaksi

9. Form Laporan Form ini merupakan kumpulan semua aktifitas di luar form ini, seperti laporan data supplier, data customer, data barang, kalkulasi stock, dan lainnya, seperti gambar di bawah ini.

66

Gambar 3.22 Form Laporan

BAB IV PENUTUP

4.1

Kesimpulan Berdasarkan uraian beberapa pada bab sebelumnya, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai Berikut: 1. Jepara Anjung Jati merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli furniture dan handy craft berupa perabotan rumah tangga seperti lemari, tempat tidur, meja makan dan lainnya yang terbuat dari kayu jati. 2. Struktur organisasi pada Jepara Anjung Jati berbentuk garis koordinasi, dimana pemilik usaha bertindak sebagai puncak struktur yang membawahi bagian lainnya. 3. Aktivitas Jepara Anjung Jati terdiri dari dua jenis, yaitu jual beli dan service furniture dan handy craft. 4. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam perhitungan biaya pokok penjualan pada Jepara Anjung Jati yaitu catatan perhitungan biaya pokok penjualan harian dan bulanan dalam kertas dengan menggunakan kalkulator.

4.2

Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian penulis memberi saran dan masukan yang mungkin

dapat dipertimbangkan agar bermamfaat bagi perusahaan yaitu:

67

68

1.

Penggunaan program aplikasi harus mahir dan mengerti tentang Microsoft Access dan biaya pokok penjualan, terutama dalam upgrade perluasan dan tambahan laporan bagi keperluan perusahaan.

2.

Peningkatan sistem harus diikuti dengan peningkatan sumber daya manusia yang mengoperasikan agar tidak terdapat keliruan dalam pembuatan laporan biaya pokok penjualan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Access.

3.

Untuk mempermudah perusahaan dalam perhitungan biaya pokok penjualan bulanan maupun tahunan hendaknya aplikasi access perhitungan yang telah dirancang dapat diterapkan pada Jepara Anjung Jati, sehingga proses operasional perusahaan dapat lebih maksimal.

4.

Ada baiknya melakukan penyesuaian dan penilaian kembali terhadap barang retur penjualan maupun barang yang ditarik kembali karena tidak mampu melunasi oleh pelanggan.

5.

Diharapkan agar menggunakan buku pembantu piutang secara terpisah dengan buku jurnal dan buku biaya-biaya dan juga melakukan semua pencatatan secara komputerisasi.

DAFTAR PUSTAKA

A, Dunia, Firdaus. 2005. Pengantar Akuntansi 2. Edisi Revesi. Jakrta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Azhari. 2005. Pemograman Akuntansi Untuk Usaha Dagang Menggunakan Micosoft Access. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Azhar Susanto. 2007. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer. Edisi Perdana. Cetakan kedua. Bandung: Lingga Jaya. Carter. W.K, dan Usry Milton. F. 2004. Akuntansi Biaya. Edisi ketigabelas. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat. E. Kieso, Donald, Jerry J, Weygandt and Terry D. Warfield,. 2007. Intermedite Accounting. Edisi 12. Jakarta: PT Erlangga Hamizar dan Muhammad Nuh. 2009. Intermediate Accounting. Edisi 2. Jakarta: CV Fajar. Ikatan Akuntan Indonesia, 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salembang Empat. Imam Santoso. 2007. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku Satu, Cetakan pertama. Bandung: PT Refika Aditama. Madcoms. 2011. Membangun Aplikasi Pembelian-Penjualan dan Inventory dengan Ms. Access. Edisi Kesatu. Yogyakarta: Andi. Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat Revee James M, Carl S. Warren. et all. 2009. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Buku satu. Jakarta: Salemba Empat. Soemarso S. R. 2002. Akuntasi Suatu Pengantar. Buku satu, Edisi kelima. Jakarta: Salemba Empat. Sukartini dan Ulfi Maryati. 2012. Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkomputerisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access. Jurnal Akuntansi & Manajemen Volume 7, Nomor 1, Halaman (pp): 71-83 ISSN 1858-3687 Syafi‟i Syakur Ahmad. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah Dalam Perspektif Lebih Luas, Jakarta: AV Publieher. 69

70

Warren, Carl S, Reeve. James M dan Fess. Philip E. 2005. Pengantar Akuntansi. Buku Satu, Edisi Kedua puluh satu. Jakarta: Salemba Empat. Zaki Baridwan. 2004. Intermedite Accounting. Edisi Kedelapan. Buku Satu. Yogyakarta: BPFE.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF