Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu
April 22, 2019 | Author: Main'k Lee Yun ShoengHamin'k | Category: N/A
Short Description
Download Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu...
Description
ISOLASI PATI DARI UBI KAYU
A. Tujuan
Adapun tujuan akan dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui Mengetahui kandungan kandungan pati pati yang yang terdapa terdapatt pada pada ubi kayu. 2. Menguji Menguji karbohidr karbohidrat at (pati) (pati) melalu melaluii uji benedict benedict dan uji iodin. iodin.
B. Land Landas asan an Teo Teori ri
Karbohidrat ialah sumber tenaga pilihan utama, lemak berada di tempat kedua dan protein pula digunakan oleh sel badan untuk tujuan membina dan memulihkan sel badan. Fungsi badan kita banyak bergantung kepada karbohidrat. Sel otak kita bergantung sepenuhnya sepenuhnya kepada karbohidrat karbohidrat sebagai sumber sumber tenaga. tenaga. Lemak tidak digunakan oleh otak dan sistem saraf dan diet tinggi lemak menjadi punca berbagai penyakit. Karbohidrat seharusnya merangkumi kira-kira 50 peratus daripada jumlah tenaga yang disumbang, dengan penekanan kepada sumber karbohidrat kompleks dan makanan kaya serat. Ramai orang tersilap tanggap tentang karbohidrat kerana menyangka ia ‘menggemukkan’ (Utusan Malaysia, 2007). Amilopektin ialah satu polimer kanji yang bercabang-cab bercabang-cabang. ang. Terdapat Terdapat ikatan glikosida α-1:4 dan ikatan glikosida α-1:6 yang terdapat pada titik cabang. Satu Satu mole moleku kull amil amilop opek ekti tin n
memp mempun unyai yai kira kira-k -kir iraa
3000 3000 mole moleku kull gluko glukosa sa..
Amilopektin membentuk larutan ber koloid koloid atau ber misel misel yang tidak larut dalam
air.
Ia
menghasilkan
warna
merah
ungu
dengan
iodin
(http://wiki:Amilopektin.id.com). Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid dan keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Nama karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai rumus empiris, yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon “hidrat” dan memiliki nisbah karbon terhadap hydrogen dan oksigen sebagai 1: 2:1. Sebagai contoh , rumus empiris D-glukosa adalah C6H12O6, yang juga dapat ditulis sebagai (CH2O)6 atau C6(H2O)6. Walaupun banyak karbohidrat yang umum sesuai dengan rumus empiris (CH2O)n , yang lain tidak memperlihatkan nisbah ini dan beberapa yang lain juga mengandung nitrogen, fosfor, atau sulfur. Karbohidrat mempakan 'raksasa tidur' dalam bioteknologi, dan Indonesia adalah penghasil karbohidrat dari beras, ketela, jagung dan sagu dalam jumlah yang menakjubkan di dunia. Oleh karena itu riset daiam bidang enzim yang bekerja pada karbohidrat merupakan prioritas utama sebagai usaha untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi komoditas pertanian. a-Amilase adalah saiah satu enzim yang bekerja pada karbohidrat yang digunakan secara luas dalam industri makanan, tekstil, kertas, deterjen" bahan bakar dan memiiiki potensi aplikasi dalam kiinik, medis dan fine chemicnls. Saat ini a-amilase menempafL 30% total produksi enzim dunia. Butiran pati sebagai substrat amilase tersusrm oleh molekul-molekul amilosa dan atau amilopektin yang terorganisasi dalam
daerah amorf dan kristalin. Kebanyakan pati mengandung -1L35% amilosa. (Natalia dan Nurachman, 2008). Karbohidrat mempunyai fungsi biologi penting lainnya. Pati dan glikogen berperan sebagai penyedia sementara glukosa. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsure structural dan penyangga di dalam dinding sel bakteri dan tanaman, dan pada jaringan pengikat dan dinding sel organisme hewan. (Lehninger, 1982) Uji benedict berdasarkan reduksi CU2+ menjadi CU+. Pada proses reduksi kupri dalam suasana alkalis biasanya ditambahkan zat pengompleks (sitrat). Hal ini dilakukan untuk mencegah pengendapan CuCO3 dalam larutan natrium karbonat. Produk oksidasi karbohidrat dalam larutan alkalis sangat kompleks dan banyak jumlahnya. (Ardiningsih, 2005). Senyawa ini mengandung banyak (poli) satu-satuan monosakarida yang ikat mengikat malalui oksigen. Contohnya ialah : Pati (starch, amylum) dan glikogen. Yang pertama merupakan karbohidrat cadangan yang terdapat dalam tanaman, sedangkan yang kedua dijumpai dalam hewan. Pati umumnya terdiri dari dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin, perbedaannya antara lain ialah bahwa fraksi amilosa itu tidak bercabang sedangkan amilopektin bercabang. Jenis ikatan antara dua sakarida adalah 1,4-α-glikosidik. Bilamana ada dua cabang maka ikatan cabang adalah 1,6-α-glikosidik. (Martoharsono, 1991) Pati
merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan glikosidik.
Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya,
serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut tersebut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin.(Winarno, 1982)
C. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut : 1. Alat-alat - Gelas kimia
- Blender
- Gelas ukur
- Kain penyaring
- Timbangan
- Pipet tetes
- Tabung reaksi
- Erlenmeyer
- Corong
- Kertas saring
2. Bahan-bahan - Ubi kayu
- Metanol
- Pati
- Glukosa
- Pereaksi benedict
- HCl 6 N
- NaOH 6 N
- Larutan iodin 0,01 M
- Akuades
D. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut : 1. Isolasi Pati 300 g ubi kayu - Diaduk dalam 100 mL aquadest ± 5 menit. - Disaring dengan kain saring.
Filtrat
Residu - Ditampung dalam gelas kimia. - Di (+) 100 mL aquadest. - Diaduk, didiamkan ± 10
Filtrat
Endapan - Didekantasi. - Disuspensikan dengan 100 mL aquadest. - Didekantasi. - Disuspensikan dengan 30 mL etanol 95%. - Disaring. Residu (pati) - Dikeringkan di udara terbuka. - Ditimbang.
% pati yang terbentuk = ....... % 2. Uji Benedict
Tabung reaksi 1
Tabung reaksi 2
- Di (+) 5 mL reagen Benedict.
- Di (+) 5 mL reagen Benedict.
- Di (+) 8 tetes larutan gula.
- Di (+) 8 tetes larutan pati.
- Dikocok. - Dipanaskan dalam air mendidih selama 3 menit. - Didinginkan.
Tabung 1, amati perubahan
Tabung 2 amati perubahan
yang terjadi = ... ?
yang terjadi = ... ?
3. Uji Iodine
3 mL larutan pati
Tabung 1
Tabung 2
- Di (+) 2 tetes aquadest.
Tabung 3
- Di (+) 2 tetes HCl 6 N.
- Di (+) 2 tetes NaOH 6 N.
- Dikocok. - Di (+) 1 mL larutan iodin. - Dipanaskan di atas hot plate. - Didinginkan. - Diamati perubahannya.
Tabung , amati perubahan yang terjadi = ... ?
Tabung 2, amati perubahan yang terjadi = ... ?
Tabung 3, amati perubahan yang terjadi = ... ?
E. Hasil dan Pembahasan
Karbohidrat didiefinisikan sebagai polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton. Karbohidrat dapat dibagi tiga kelompok yaitu monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida. Monosakarida merupakan sakar (gula) sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi unit lebih kecil walaupun dalam suasana lunak sekalipun. Gula yang paling banyak terdapat dialam, seperti ribosa, glukosa, fruktosa, dan manosa adalah rangkaian gula. Disakarida terdiri dari dua monosakarida yang digabungkan oleh suatu ikatan kovalen. Polisakarida mengandung banyak unit monosakarida yang berikatan glikosida. Beberapa berfungsi sebagai bentuk penyimpan karbohidrat. Polisakarida penyimpan paling penting adalah pati dan glikogen. Pada percobaan ini akan diisolasi pati dari ubi kayu. Pati adalah nutrien polisakarida yang ditemukan dalam sel tumbuhan dan beberapa mikroorganisme dan dalam beberapa hal mempunyai keasaman dengan glikogen. ubi kayu terlebih dahulu dihaluskan dengan tujuan agar kandungan pati yang terdapat dalam ubi kayu mudah disaring. Pada proses isolasi pati dilakukan pemisahan dengan cara pengendapan, pada tehnik pengendapan yang dilakukan yaitu dengan cara dekantasi yang merupakan proses pemisahan antara cairan dan pati. Proses dekantasi dilakukan lebih dari satu kali yang tujuannya supaya pati yang masih terdapat dan bercampur dalam cairan benar-benar terpisah. Pada percobaan ini juga dilakukan proses pemisahan pati dengan menggunakan pelarut metanol karena molekul pati mempunyai dua akhiran yang berbeda seperti pada amilopektin dan amilosa dalam struktur kimianya dengan gugus –OH nomor 4 yang bebas dan akhir pereduksi dengan gugus –OH bebas anomerik (1,4-α-D-Glukopiranosa). Artinya ikatan glikosida dapat terpisah dengan pereduksi gugus –OH sehingga kandungan pati yang terdapat dalam ubi kayu dapat
dipisahkan melalui dekantasi terakhir dengan menggunakan alkohol. Dan dalam percobaan ini kadar pati yang diperoleh dari hasil percobaan yang telah dilakukan adalah 11,99 %. Pada perlakuan selanjutnya pengujian karbohidrat (pati) dilakukan dengan 2 cara yaitu uji pereaksi Benedict dan uji iodin. Pereaksi benedict mengandung atom Cu yang terikat sebagai kompleks. Pereaksi ini dapat mengoksidasi gula pereduksi. pada uji pereaksi Benedict dilakukan pada dua tabung reaksi. Tabung reaksi 1 reagen benedict ditambahkan glukosa atau gula menghasilkan warna biru. Warna biru yang dihasilkan menandakan tidak adanya pembentukan kompleks dan tidak terbentuk gula pereduksi yang ditandai dengan tidak ada endapan yang terbentuk Sedangkan pada tabung reaksi 2 ditambahkan pati menghasilkan warna biru tua dan terbentuk endapan. Warna dan endapan yang diperoleh menandakan terjadinya pembentukan kompleks karena warna biru tua yang dihasilkan dari penambahan pereaksi Benedict pada pati membentuk kompleks dengan bermacam-macam molekul kecil. Pada uji iodin dilakukan pada tiga tabung reaksi yang berbeda. setiap tabung ditetesi larutan pati yang kemudian ditambahkan dengan larutan yang berbeda-beda selanjutnya dilakukan penambahan Iodin disetiap tabung tersebut. Dari hasil yang diperoleh dimana pada tabung satu dan tabung dua berwarna putih keruh dan terdapat endapan, sedangkan pada tabung tiga berwarna putih keruh dan terdapat gel. Secara teoritis, bila pati direaksikan
dengan Iodin
maka akan
menghasilkan warna biru. Hal ini disebabkan karena terjadinya koordinasi antara ion
iodin dengan struktur pati yang berbentuk spiral. Bila pati dipanaskan spiral akan merenggang, molekul-molekul iodin terlepas hingga warna biru tersebut hilang namun pada percobaan ini warna biru tersebut tidak tampak melainkan warna putih keruh serta endapan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena polimer glukosa yang terdapat pada pati lebih kecil dari 5 sehingga tak memberikan warna yang sesuai dengan teori yang ada. Namun pada perlakuan ini terdapat pati yang berbentuk gel setelah dipanaskan. Hal ini karena pati dengan butiran besar menggembung pada suhu lebih rendah daripada pati berukuran kecil, sehingga bila pati yang dipanaskan dingin, maka akan membentuk gel.
F. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut : 1. Kandungan yang diperoleh terhadap isolasi pati dari ubi kayu adalah 11,99 %.
2. Dari hasil percobaan pada karbohidrat dalam sampel ubi kayu dengan uji benedict dan uji Iodin, yaitu uji Benedict dihasilkan warna biru (tabung 1),warna biru tua (tabung 2) serta terbentuk endapan dan uji Iodin dihasilkan warna merah
dan terbentuk endapan (tabung 1 dan 2), dan warna merah
untuk (tabung 3).
DAFTAR PUSTAKA
Ardiningsih, Puji. 2005. Penuntun Praktikum Biokimia Umum. Fakultas MIPA Universitas Haluoleo. Kendari Lehninger, Albert. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Erlangga. Jakarta. Martoharsono,Suharsono. 1991. Biokimia. UGM. Yogyakarta Natalia.,Dessy., And Nurachman.,Zerly. 2008.” Enzim Pengubah Pati”. Kasus α -amilase dalam bakteri, ragi dan cacing tanah. KK Biokimia, FMIPA-ITB. Vol 1. Utusan Malaysia., 2007.” Karbohidrat Kompleks dan Manfaatnya”.Vol 1 – 3. Winarno, F. 1982 . Kimia Pangan Dan Gizi. PT. Gramedia. Jakarta.
http://wiki:Amilopektin.id.com. Diakses tanggal 10 September 2008.
LAMPIRAN
1.
PERHITUNGAN
Isolasi pati dari ubi kayu Berat pati + kertas kosong
= 1,182 g
Berat kertas kosong
= 37,169 g
Berat pati
= Berat pati + kertas kosong - Berat kertas kosong =37,169 g - 1,182 g = 35, 987 g Berat pati
% Pati = Berat sampel x 100 % =
35,987 g 300 g
x 100 %
= 11,99 %
1.
Uji benedict Perubahan Tabung 5 ml benedict + 8 tetes larutan gula 5 ml benedict + 8 tetes larutan pati
2.
Sebelum
Setelah
dipanaskan
dipanaskan
Warna biru
Warna tetap
Warna biru muda dan keruh
Warna Tetap
Uji Iodin Tabung
Perubahan
Sebelum
Setelah
dipanaskan
Dipanaskan
Terjadi endapan
Tetap
Terjadi endapan
Tetap
Gel
Tetap
3 ml Pati +2 tetes akuades + Iodin 3 ml Pati +2 tetes HCl + Iodin 3 ml Pati +2 tetes NaOH+ Iodin
JURNAL DAN TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UMUM PERCOBAAN II
HIDROLISIS KARBOHIDRAT
OLEH: NAMA
: AYU MELSARI PRATIWI
NO. STAMBUK
: F1C110042
KELOMPOK
: IV (EMPAT)
ASISTEN
: RAHMAWATI RUSDIN
LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2012
View more...
Comments