Perbedaan Serum Dan Plasma
February 1, 2019 | Author: syahriadinsyam | Category: N/A
Short Description
Download Perbedaan Serum Dan Plasma...
Description
1. Perbedaan serum dan plasma Plasma Vs. Serum
Darah dari donor atau sampel dapat dipisahkan menjadi komponen yang berbeda: protein, sel darah merah, sel darah putih, faktor pembekuan, dll, dan digunakan untuk tujuan masing-masing. Demikian pula, plasma dan serum diperoleh dari darah dengan sentrifugasi, yang sebelumnya koagulasi dan lainnya, setelah darah telah benar-benar beku. Kadang-kadang, antikoagulan seperti EDTA, sitrat atau oksalat dapat ditambahkan ke plasma. Berikut adalah beberapa perbedaan lain antara beberapa plasma darah dan serum – Plasma
Serum
Plasma adalah bagian cair darah, di mana
Serum adalah bagian cairan darah,
sel-sel
tanpa faktor pembekuan atau sel darah.
darah,
nutrisi
dan
hormon
mengapung. Komposisi plasma
Komposisi serum
air
air
albumin
albumin
globulin
globulin
asam amino
asam amino
Hormon dan Enzim
Hormon dan Enzim
limbah nitrogen
limbah nitrogen
nutrisi
nutrisi
gas
gas
fibrinogen Prosedur
Isolasi
plasma
-
Plasma
Prosedur
isolasi
serum
Untuk
sampel
darah
diekstraksi dengan memutar sampel darah
mengisolasi
dalam mesin pemisah, dimana sel-sel
diperbolehkan untuk membeku. Setelah
darah lebih berat menetap di bagian
pembekuan selesai, cairan diekstrak
bawah,
yang
menggunakan stik aplikator. Cairan ini
atas
selanjutnya
dan
plasma
dikumpulkan
dari
darah lapisan
serum,
-
disentrifugasi
menghilangkan
menggunakan pipet.
jejak
sel
untuk atau
penggumpalan. Penggunaan plasma dalam kedokteran -
Penggunaan serum dalam kedokteran -
Plasma yang paling sering digunakan
Serum yang paling sering digunakan
untuk
yang
untuk
kelainan
Serum
transfusi
menderita
untuk
hemofilia
pembekuan
orang atau
darah
lainnya,
imunodefisiensi, shock atau luka bakar.
jenis ini
juga
darah.
digunakan
untuk
berbagai tes diagnostik digunakan untuk menentukan kadar hCG, kolesterol, protein, gula, dll, dalam darah.
Mengapa
plasma
dipisahkan?
Mengapa
serum
dipisahkan?
Plasma dipisahkan dari darah karena hal
Serum darah memiliki antigen lebih dari
ini meningkatkan umur panjang - frozen
darah atau plasma, sehingga lebih
plasma dapat disimpan hingga satu tahun.
mujarab
Plasma
diangkut.
Antikoagulan dalam plasma atau darah
Plasma diganti dalam tubuh setelah 2 - 3
dapat mengganggu reaksi kimia yang
lebih
mudah
untuk
tes.
darah
digunakan
membutuhkan jauh lebih lama, sehingga
konstituen
dapat menyumbangkan lebih sering.
ini antikoagulan dalam plasma atau
hari,
sementara
seluruh
untuk
mengukur
tingkat darah.
darah dapat menarik air keluar dari sel, menipiskan sampel dan mengubah hasil tes.
2. Hal* yang mempengaruhi pembuatan serum 3. Hal* yang perlu diperhatikan dlam pem. Kimia klinik Untuk dapat mengatasi dan mengulangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pemeriksaan enzimatis, maka terlebih dahulu harus dimiliki kemampuan untuk mengetahui kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi pada pemeriksaan enzimatis. Untuk itu seseorang pemeriksa/analis perlu memperhatikan langkah-langkah yang rawan kesalahan pada waktu melakukan pemeriksaan enzimatis. 1.
Tahap Pra Analaitik
a.
Persiapan Pasien
Umumnya untuk pemeriksaan enzim pasien tidak perlu puasa. Namun demikian perlu diketahui bahwa makan sebelum pemeriksaan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, walaupun tidak terlalu besar. Hal ini terutama terlihat pada aktivitas Fosfatase alakali. Variasi biologic juga terjadi pada enzim. Aktivitas enzim lebih tinggi pada siang hari daripada pagi hari. Oleh karana itu pengambilan darah untuk pemeriksaan enzim sebaiknya dilakukan pada pagi hari, kecuali memang ingin dipantau aktivitas enzim tertentu seperti LDH dan SGOT pada kasus Penyakit Jantung Koroner. b.
Pengambilan Sampel
Sampel darah harus dicegah terjadi hemolisis karena beberapa pemeriksaan enzim tidak boleh mengunakan sampel darah hemolisis. Hemolisis berat akan mengakibatkan terjadi efek pengenceran terhadap zat-zat yang banyak terdapat dalam plasma tetapi kecil kandungannya dalam eritrosit. Tetapi akibat yang lebih jelas akan terlihat kandungannya dalam eritrosit. Enzim yang kandungannya dalam eritrosit lebih tinggi adalah Adolase, Fosfatase asam, Laktat dehidroginase dan ASAT. Aktivitas ASAT (SGOT) dalam serum meningkat 2% dan LDH 10% pada setiap peningkatan 10 mg/dl kandungan Hb dalam serum.
Pembendungan vena yang terlalu lama selain dapat menyebabkan hemolisis juga dapat meningkatkan aktivitas enzim, sebagai contoh aktivitas ASAT akan meningkat 9% bila bendungan vena 3 menit dibandingkan bendungan vena 1 menit. c.
Posisi Pengambilan Darah
Volume darah orang dewasa pada saat berdiri berkurang 600-700 ml dibandingkan pada saat berbaring. Hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan protein plasma. Dengan demikian enzim sebagai protein juga akan meningkat pada saat berdiri daripada berbaring. Posisi pengambilan darah sebaiknya duduk, kecuali pada kasus penyakit berat sehingga pasien harus tidur maka pengambilan darah boleh dilakukan pada posisi berbaring. d.
Persiapan Sampel
Serum/plasma sebaiknya secepat mungkin dipisahkan (
View more...
Comments