Perbandingan Pendidikan Jepang Dengan Indonesia

November 5, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Perbandingan Pendidikan Jepang Dengan Indonesia...

Description

PERBANDINGAN PENDIDIKAN JEPANG DENGAN INDONESIA Disusun Oleh: (11108241000/3.E) Siti ‘Aisyah Wahyuningsih (11108241038/3.E) Habib Nur Rahman (11108241000/3.E) Dewi Indarwati (11108241000/3.E)

Pendidikan Perbandingan •





Perbandingan Perbandingan pendidikan merupakan terjemahan dai istilah ”Comparative Education” Sementara ahli yang lain, mengalihkan istilah tersebut kedalam bahasa Indonesia , dengan menggunakan istilah pendidikan perbandingan =>studi komparatif (studi perbandingan) tentang pendidikan Menurut pengertian dasar perbandingan pendidikan adalah berarti menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari mencari kesamaankesamaan- kesamaan dan perbedaan-perbedaannya.

Lanjutan.. •



Menurut Carter V. Good definisi pendidikan perbandingan adalah lapangan studi yang mempuyai tugas untuk mengadakan perbandingan teori dan praktek pendidikan sebagai mana terdapat pada berbagai negara dengan maksud untuk megadakan perluasan pemandangan dan pengetahuan tentang pendidikan di luar negeri send endiri. Definisi ini menu enunjuk jukan aspek ope operasioan oanal dari pendidika ikan yang ang terda erdapa patt di sua suatu neg negara atau mas masyarak araka at (Imam Imam Berna ernadi dib b : 29). 29). Tujuan perbandingan pendidikan ialah untuk mengetahui perbedaanperbedaan kekuatan kekuatan apa saja yang melahirkan bentuk-bentuk sistem pendidikan yang berbeda-beda di dunia ini

 Apa sih Perbedaan Pendidikan di Jepang dan Indonesia?? •

Jawabannya adalah:

SISTEM PENDIDIKAN yang meliputi: tujuan pendidikan Kurikulum guru/pendidik dan biaya

A. Sistem Pendidikan di Jepang •



Pera eratur turan pend pendid idik ikan an di Jepan epang g dapa dapatt dibe dibeda dak kan dala dalam m dua dua perio eriode de,, yaitu aitu sebelum dan sesudah perang Dunia II. Sebelum perang, kebijakan pendidikan yang berlaku adalah Salinan Naskah Kekaisaran tentang Imperial ial Rescr Rescript ipt on Educa Educatio tion n ). Dinyatakan bahwa para Pendidikan (Imper leluhur Kaisar terdahulu telah membangun Kekaisaran dengan berbasis pada nilai yang luas dan kekal, serta menanamkannya secara mendalam dan kokoh. Materi pelajarannya dipadukan dalam bentuk kesetiaan dan kepat epatuha uhan n dari dari gener generas asii ke gene generrasi asi yang yang mengg menggam amba bark rkan an keind eindah ahan anny nya a Pendidika ikan hendaknya mampu mengafil filiasikan seseorang kepada orang tuanya, suami isteri secara harmoni, sebagai sahabat sejati, menjadi diri sendir diri yang sederhana dan moder derat, mencurahka hkan kasih sayang kepad pada semua pihak, serta menuntut ilmu dan memupuk seni. Dari situlah pendi pendidi dika kan n ter tersebu sebutt dapa dapatt meng mengem emba bang ngk kan daya daya inte intelek lektu tual al dan dan kekua ekuata tan n mor moralny alnya a yang ang semp sempur urna na,, sela selalu lu meng mengho horm rmat atii konst onstit itus usi, i, dan dan menj menjal alan anka kan n hukum. Jepang berpandangan bahwa pendidikan sebagai ujung tombak dalam dalam kesejah esejahter teraan aan dan kemakmu emakmura ran n bangsa bangsa

1. Tujuan nasional pendidikan •



Tujuan pendidikan di Jepang Je pang dalam Imperial Rescript on Education disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kesetiaan dan ketaatan bagi Kaisar agar dapat memperoleh persatuan masyarakat di bawah ayah yang sama, yakni Kaisar. Adapun tujuan pendidikan menurut peratur pe raturan an pendidikan nasional (Fundamental Law of Education) adalah untuk meningkatkan meningkatkan perkembangan perkembangan kepribadian secara utuh, menghargai nilai-nilai individu, dan menanamkan jiwa yang bebas dan adanya tujuan khusus pada tiap jenjang

2. Kurikulum •



Sama dengan kurikulum di Indonesia, kurikulum di Jepang pun kerap kali mengalami reformasi. Namun dalam penerapanya Jepang memiliki pert pertim imba bang ngan an,, keman emanttapan apan dan dan eval evalua uassi yang tega egas terha erhada dap p pela pelak ksana sanaan an kurikulum yang sedang berjalan. Terdapat anggapan bahwa kurikulum di Jepang berat, dimana pemerintah mengharuskan tiap sekolah memberi pela pelaja jarran sek sekuran urang g-kur -kura angn ngnya 240 240 har hari set setahun ahun.. Ma Mak ka hal hal ini ini bera erarti rti bahw bahwa a umumnya siswa Jepang masuk sekolah 6 hari setiap minggu, selama 40 pekan. Sekolah menduduki tempat yang penting dalam kehidupan anak Jepang. Di Jepang Wajib sekolah berlaku bagi anak usia 6 sampai 15 tahun, tetapi kebanyakan anak bersekolah lebih lama dari yang diwajibkan. Tiap anak bersekolah di SD pada usia 6 tahun hingga 12 tahun, lalu SMP hingga usia 15 tahun ahun.. Pendi endidi dik kan waji wajib b ini ini ber bersif sifat cuma-cuma bagi bagi semu semua a anak anak,, khus khusus usn nya biaya sekolah dan buku. Untuk alat-alat pelajaran, kegiatan di luar uar sekolah lah, piknik dan makan siang di sekolah perlu membayar sendiri. namun bagi anak-ana -anak k dar dari keluar uarga yang tida idak mampu mendap dapat bantuan khusus dari peme pemeri rint ntah ah pusat pusat dan dan daer daerah ah..

Lanjutan... •

Hampir semua siswa di Jepang belajar bahasa Inggris sejak tahun pert pertam ama a SMP SMP, dan dan keban ebany yakan akan mem mempel pelajar ajarin iny ya pali paling ng tida tidak k sela selama ma 6 tahun hun. Mata pela elajar jaran wajib di SMP adalah bahasa Jepang, ilmu-i u-ilmu sosi osial, matema ematika, sains, musik, ik, sen seni rupa, pendidi idikan jasm asmani, dan pend pendidi idik kan keseja esejaht hter eraa aan n keluar eluarg ga. Berb Berbag agai ai mata mata pela pelaja jarran ter tersebut sebut diberikan pada waktu yang berlainan setiap hari selama seminggu sehingga jarang ada jadwal pelajaran yang sama pada hari yang berbeda

3. Biaya Pendidikan •

Biaya sekolah di Jepang tidak mahal. Biaya pendidikan yang dipikul pembayar pajak boleh dikata rendah bila orang ingat akan tingginya taraf araf yang ang telah elah dic dicapai apai.. Pada ada tahun ahun 1973 1973 bia biaya yang ang dik dikelu eluark arkan oleh oleh peme pemeri rint ntah ahan an Jepa Jepang ng untu untuk k pend pendii iidk dkan any ya han hanya seba seban nyak 4,9 4,9 per persen sen dari pendapatan nasional . Diantara negara-negara maju hanya prancislah yang sumbanganya pada pendidikan lebih rendah dari Jepang. Meskipun hanya beberapa persen dari pendapatan nasi nasion onal aln nya, namu namun n bia biaya yang ang dik dikelua eluark rkan an Jepa Jepang ng untu untuk k mend mendir irik ikan an bang bangun unan an sert serta a perl perlen engk gkap apan an baru baru cuku cukup p ting tinggi gi,, seda sedang ng peng pengel elua uarran untu untuk k peg pegawai staf renda endah h (Will Willia iam m k. cumm cummiings: ngs:77-8) 8)

4. Pendidik/guru •



Di sekolah Jepang ada sejumlah mekanisme yang menyebabkan guru bekerja dengan sebaik-baiknya. Di tiap sekolah guru menyediakan waktu untuk membicarakan pengjaaran pada umumnya, dalam pertemuan setiap pagi dan pertemuan staff sem semingggu ggu sekali serta pertemuan penelitian dua pecan sekali dan dan sem seminar inar umum tiap tiap tig tiga bulan lan sek sekali. ali. Disam isamp ping ing itu itu gur guru yang ang meng engajar ajar pada ada tingkat yang sama berkumpul setiap ada soal yang harus diselesaikan bersamasama sama.. Peng engaruh aruh timb timbal ale e bali balik k ini ini memu memung ngki kink nkan an mere merek ka meng mengha harrapk apkan aka aka nada nada pengajaran yang baik disekolah, tiap guru akan merasa wajib menyesuaikan dirin dirinya ya kepada epada harapa harapan n itu. itu. Dalam perekrutan guru pun dipertimbangkan kualitas, kompetensi, keahl ahlian, professionalism dan komitmen mereka dalam pelaksanaan pembelajaran nantinya. Segala sesuatu yang memberi dampak namun tidak pada semestinya dapat mengakibatkan pemecatan seorang pendidik yang tidak mampu menjal menjalank ankan an tugasn tugasnya ya denga dengan n baik. baik.

Lanjutan... •

Pendidik di Jepang memiliki dedikasi yang tinggi, bersikap professional dan adil, berusaha menanamkan pendidikan “seutuhnya”, dan tidak merasa takut kehilangan jabatanya karena ketegasanya (William K. K.C C.:1 .:15-16). Salah sat satu bent entuk kepe epedul dulian dan kepribadian yang matang seorang pendidik melakukan komunikasi baik dengan orangtua,, maka guru berkunjung ke rumah tiap siswa untuk bertemu dengan orangtua siswa sekurang-kurangnya sekali setahun. Guna mencoba memahami dan melihat kondisi-kondisi sisw siswan any ya di temp tempat at tigg tiggal alny nya. a.

B. Sistem Pendidikan di Indonesia •



Pasca kemerdekaan, sistem pendidikan di Indonesia mengalami serangkaian transformasi dari sistem persekolahannya (Abd. Rachman Assegaf, 2003: 267268). Hal ini bisa dilihat dengan adanya perubahan undang-undang tentang pendidikan, yaitu UU No.4 Tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah untuk seluruh Indonesia dan UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Melalui undang-undang ini, maka pendidikan nasional telah mempunyai dasar legalitasnya. Namun demikian pendidikan nasional sebagai suatu sistem bukanlah merupakan suatu hal yang baku. Suatu sistem merupakan suatu proses yang terus-menerus mencari dan menyempurnakan bentuknya (H.A.R. Tilaar, 1999: 1). Pendidikan di Indonesia selama ini belum mampu menghasilkan lulusan yang dapat diandalkan dalam menciptakan lapangan kerja, bahkan lulusan yang dihasilkan juga masih disanksikan kualitasnya. Dalam prakteknya hal tersebut memang telah mengalami perkembangan meski hanya sedikit yang merupakan akibat reformasi kurikulum yang masih diperoleh dampak dari kurikulum lama (colonial).

1. Tujuan Tujuan Nasional Pendidikan •



Dalam Undang-undang Sisdiknas Tahun 2003 disebutkan bahwa, pendidikan nasio asion nal berfun rfungs gsii menge ngemban mbangk gkan an kema emampuan uan dan dan membentuk watak ser serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaska skan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia sia yang beriman dan bertakwa kepada ada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demok demokra ratis tis serta serta bertan bertanggu ggung ng jawab. jawab. Dalam sistem pendidikan di Indonesia, tujuan pendidikan mengarah pada ketercapai apaian an pada ada fakt aktor kognit gnitif if (ke (kecer cerdasan asan//int intelek lektual tual), ), afek afekti tiff (be (berim riman, an, bertakwa, berakhlak) dan psikomotor (potensi, si, kemampuan, skill, keahlian). Pendi endidi dik kan beru berusa saha ha memb memben entu tuk k manu manusi sia a menj menjad adii indi indivi vidu du yang ang inte integr gral al dala dalam m kehidu ehidupan pan dimas dimasyar yarak akat. at. Menge Mengemba mbangk ngkan an inte intelek lektua tuall dan keyaki eyakinan nan yang yang dianut dianut oleh masing-masing individu untuk mengembangkan kualitas hidup demi menca mencapai pai kemakm emakmur uran an dan kemaju emajuan an bangsa bangsa

2. Kurikulum •



Di Indonesia pengembangan kurik urikul ulu um dila ilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan mene meneng ngah ah dite diteta tapk pkan an oleh oleh Pemer emerin inta tah. h. Kuri Kuriku kulum lum pada pada semu semua a jenj jenjan ang g dan dan  jenis pendidikan dikembangkan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi diversifikasi sesuai dengan satu satuan an pendi pendidi dika kan, n, pote potens nsii daer daerah ah,, dan dan pese pesert rta a didik didik.. Kuri Kuriku kulu lum m pend pendid idik ikan an dasa dasarr dan dan mene meneng ngah ah (SMP (SMP/M /Mts ts)) mene menera rapk pkan an sist sistem em semester yang membagi waktu belajar satu tahun ajaran menjadi dua bagian waktu, yang masing-masing disebut semester gasal dan semester genap. Sedangkan kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasi nasion onal al pend pendidi idika kan n untu untuk k setia setiap p prog progrram studi studi..

Lanjutan... •



Kurikulum pen pendidikan das dasar disusu usun untuk menca ncapai pai tujua juan pendidi idikan dasar. Kurikulum pendidik dikan das dasar merupakan seperangkat rencana dan penga ngaturan mengenai isi dan bahan han pelajaran serta cara yang digun iguna akan sebagai pedoman penyelengga ggaraan kegiat iatan belajar mengajar di SD atau Madr Ma dras asah ah Ibti Ibtida daiy iyah ah (MI) (MI) dan dan SMP SMP at atau au Ma Madr dras asah ah Tsana sanawi wiy yah (MTS (MTS). ). Padanan dari SD adalah MI, sedangkan SMP SMP adalah MTS. Bedanya, SD dan dan SMP berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), sedangkan MI dan MTS di bawah Departemen Agama (Depag). Di samping itu, komposisi kurikulum agamanya lebih banyak di MI dan MTS dengan rasio 70% umum:30% agama, sedangkan di SD dan SMP hanya memberikan pelajaran agama dua jam pelajaran dalam satu pekan. Jam belajar di SD lebih bih panjang dari pad pada TK

3. Pendidik •



Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan merencanakan dan melaksanakan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyaraka masyarakat, t, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi (UU Sisdiknas 2003). Dalam pengangkatan pengangkatan dan perekrutan seorang pendidik dalam lembaga baik pemerintah maupun sekolah mempertimbangkan berbagai aspek dari pendidik. Seperti intelektual/kompetensi, intelektual/kompetensi, professionalism, professionalism, keahlian, dan kepribadian serta pengabdian. Dalam prakteknya prakteknya kualitas intelektual dan kepribadian lebih di utamakan bagi seorang untuk menjadi pendidik, namun banyak ditemukan adanya pendidik yang tidak komitmen, konsisten dan matang dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Dengan berbagai fasilitas dan keuntungan yang diberikan pemerintah atau lembaga bagi pendidik-pendidik yang memenuhi criteria lebih.

4. Biaya Pendidikan •





Keadaan masyarakat Indonesia tidak semua memiliki status sebagai masyarakat yang mapan. Telah menjadi pandangan yang lama bahwa tingkat kemiskinan bangsa telah mencapai angka yang tertinggi. Hal tersebut mengakibatkan biaya pendidikan terasa lebih mahal bagi mereka yang memiliki keterbatasan dana. Di indonesia indonesia pendanaan pendidikan pendidikan menjadi menjadi tanggung jawab bersama bersama antara antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat . Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber daya yang ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan. Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sector pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) (UUSisdiknas 2003). Serta dalam Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.

C. Perbandingan Sistem Pendidikan Di Jepang dan Indonesia. •





Persamaan tersebut tersebut dapat dilihat pada jenjang pendidikan yang ditempuh Namun Perbandingan antara sistem pendidikan Jepang dengan sistem pendidikan Indonesia amatlah mencolok Kedua negara tersebut merupakan negara maju (Jepang) dan berkembang (indonesia), dimana keduanya keduanya memiliki karakter dan keunggulan masing-masing.





Tujua ujuan n pend pendid idiikan Jepa Jepang ng,, menu menuru rutt Fundamental Law of Education adal adalah ah untu untuk k meni mening ngk kat atk kan perk perkem emba bang ngan an kepri epriba badi dian an sec secara ara utuh utuh,, menghargai nilai-nilai individu, dan menanamkan jiwa yang bebas. Sangat berbeda dengan tujuan pendidikan di Indonesia, kita terlalu meng engedepa epankan nilai-ni -nilai angka gka dan standar kelul lulusan san, tetapi lup lupa dengan kebebasan san untuk tuk berfikir dan berk erkarya rya, Ujia jian Akhir Nasion siona al adalah komplikasi sistem pendidikan di Negeri ini, perlu kembali diti ditinj njau au ulan ulang g sist sistem em UAN. AN. Bila ila Jepa epang meng enganut prinsip pend endidikan humanis, maka Indonesia nampak sekali menganut prinsip behavioristik yang sangat dehumanis dalam sistem pendidikannya. Namun demikian, sistem pendidikan Jepang tersebut telah terbukti memberikan dampak posi positif tif terh terhad adap ap opti optima mali lisa sasi si pres presta tasi si peser peserta ta didi didik. k.

Lanjutan... •

Reformasi pendidikan pendidikan yang dilakukan Jepang bukan terletak pada materi pelajaran atau metode pengajaran di kelas, tetapi pada sistem pendidikan di sekolah. Konsep ini sesuai ses uai dengan problematika yang ada. Selain itu, negara ini tampak tidak membangun kelas-kelas baru dan justru menggabungkan beberapa sekolah yang ada. Dengan kata lain, sistem pendidikan di Jepang bertujuan menciptakan kader bangsa yang sehat jasmani dan rohani, serta penuh estetika. Sistem semacam ini diharapkan mampu menghasilkan murid yang ideal, tekun melatih diri sendiri, mengikuti aturan, dan memiliki wawasan berpikir internasional.

Perbedaan yang Mencolok •





Dalam tujuan umum pendidikan Jepang mengutamakan perkembangan kepribadian secara utuh, menghargai nilai-nilai individual, dan menanamkan jiwa yang bebas. Sedangkan di Indonesia pendidikan bertujuan agar peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Jepang tidak memasukkan mata pelajaran pendidikan agama di semua jenjang persekolahan (memisahkan pendidikan agama dengan persekolahan), sedangkan di Indonesia pendidikan agama adalah mata pelajaran yang wajib untuk setiap  jenjang persekol persekolahan. ahan. Kurikulum Kurikulum TK di Jepang tidak membebani anak, karena anak tidak dijejali materimateri pelajaran secara kognitif tetapi lebih pada pengenalan dan latihan ketrampilan hidup yang dibutuhkan anak untuk kehidupan sehari-hari, seperti latihan buang air besar sendiri, gosok gigi, makan, dan lain sebagainya. Sedangkan kurikulum di Indonesia telah berorientasi pada pengembangan intelektual anak.

Lanjutan... •







Mata pelajaran level pendidikan dasar di Jepang tidak seberagam yang dikembangkan di Indonesia, jumlahnya tidak banyak, sehingga berbagai mata pelajaran tersebut diberikan pada waktu yang berlainan setiap hari selama seminggu, maka jarang ada jadwal pelajaran yang sama pada hari yang berbeda. Di Indonesia jarang ditemukan adanya mahasiswa peneliti, lebih-lebih mahasiswa pendengar, sehingga yang ada mahasiswa reguler. Hal itu terjadi barangkali karena orientasi belajar bagi mahasiswa Indonesia jauh berbeda dengan mahasiswa Jepang. Pendidikan wajib di Jepang gratis bagi semua siswa, bahkan bagi anak yang kurang mampu mendapat bantuan khusus dari pemerintah pusat maupun daerah untuk biaya makan siang, sekolah, piknik, kebutuhan belajar, perawatan kesehatan dan kebutuhan lainnya, sedangkan di Indonesia masih sebatas slogan (kecuali di daerah tertentu, seperti kebijakan di Sukoharjo, tetapi baru terbatas biaya sekolah saja). Sistem administrasi pendidikan di Jepang sudah lama menerapkan kombinasi antara antara sentralisasi, desentralisasi, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan partisipasi masyarakat. Sedangkan di Indonesia baru dalam proses peralihan dari sentralisasi ke desentralisasi dan juga diberlakukan MBS

Bagaimana Reformasi Pendidikan yang Tepat Bagi Indonesia ? •



Sistem pendidikan untuk suatu bangsa pada hakikatnya hakikatnya harus sesuai ses uai dengan falsafah dan budayanya budayanya sendiri. Mengambil alih suatu sistem atau gagasan gagasan di bidang pendidikan pe ndidikan dari bangsa lain harus dikaji penerapannya dengan latar belakang budaya yang ada. Oleh karena itu, untuk mengadopsi sistem pendidikan dari Jepang pun kita perlu menyesuaikannya dengan kultur dan falsafah bangsa Pendidikan Pendidikan moral di Indonesia perlu ditanamkan sejak usia dini karena moral menjadi syarat utama keberhasilan pembangunan masyarakat suatu bangsa.

Lanjutan... •



Dari segi peraturan perundang-undangan dan struktur pendidikan pun perlu dilakukan perbaikan. Deregulasi dan restrukturisasi yang dilakukan harus mencakup empat aspek: a). Orientasi pembelajaran siswa, b). Profesionalitas guru, c). Accountability sekolah, dan d). Partisipasi orang tua peserta didik dan masyaraka masyarakatt sekitar dalam penyelenggaraan penyelenggaraan pendidikan Salah satu langkah yang paling penting dan efektif dalam perbaikan sistem pendidikan kita adalah memperbaiki kualitas, kinerja dan penghargaan terhadap guru. Guru sangat penting peranannya peranannya dalam dunia pendidikan, sebab guru lah yang menjadi sosok teladan dan contoh yang baik kepada muridnya

“Perbaikan yang kita lakukan di bidang pendidikan tidak akan berhasil jika hanya dilakukan pada satu sisi. Seharusnya reformasi dilakukan menyeluruh agar  sistem yang benar-benar berjalan baik dapat  dihasilkan. dihasilkan. Suatu sistem yang dirancang dengan sempurna tidak akan berjalan dengan lancar jika  pelakunya  pelakunya tidak memiliki tujuan yang sama dengan sistem tersebut” 



Sekilas Hal Unik tentang Budaya Jepang dan Indonesia •

Ketika di kendaraan umum:

Jepang: Orang-orang pada baca buku atau tidur. Indonesia: Orang-orang pada ngobrol, ngegosip, ketawa-ketiwi ketawa-ketiwi cekikikan, ngelamun, dan tidur. •

Ketika makan dikendaraan umum:

Jepang: Sampah sisa makanan disimpan ke dalam saku celana atau dimasukkan ke dalam tas, kemudian baru dibuang setelah nemu tong sampah. Indonesia: Dengan wajah tanpa dosa, sampah sisa makanan dibuang gitu aja di kolong bangku/dilempar ke luar jendela.

Ketika dikelas: Jepang: Yang kosong kosong adalah bangku kuliah paling belakang. Indonesia: Yang kosong kosong adalah bangku kuliah paling depan. •

Ketika dosen memberikan kuliah: Jepang: Semua mahasiswa sunyi senyap mendengarkan mendengarkan dengan serius. Indonesia: Tengok ke kiri, ada yang ngobrol. Tengok ke kanan, ada yg baca komik. Tengok ke belakang, pada tidur. Cuma barisan depan aja yang anteng dengerin, itu pun karena duduk pas di depan hidung dosen! •



Ketika diberi tugas oleh dosen:

Jepang: Hari itu juga siang atau malemnya langsung nyerbu perpustakaan atau browsing internet buat cari data. Indonesia: Kalau masih ada hari esok, ngapain dikerjain hari ini! •

Ketika terlambat masuk kelas:

Jepang: Memohon maaf sambil membungkukkan badan 90 derajat, dan menunjukkan ekspresi malu dan menyesal gak akan mengulangi lagi. Indonesia: Slonong boy & slonong girl masuk gitu aja tanpa bilang permisi ke dosen sama sekali.



Ketika dijalan raya:

Jepang: Mobil sangat jarang (kecuali di kota besar). Padahal Jepang kan negara produsen mobil terbesar di dunia, mobilnya mobilnya pada ke mana ya? Indonesia: Jalanan macet, sampai-sampai orang susah nyebrang & sering keserempet motor yg jalannya ugal-ugalan. •

Ketika jam kantor:

Jepang: Jalanan sepiiiii banget, kayak kayak kota mati. Indonesia: Ada Oknum pake seragam seragam coklat2 pada keluyuran di mall-mall. •

Ketika buang sampah:

Jepang: Sampah dibuang sesuai jenisnya. Sampah organik organik dibuang di tempat sampah khusus organik, sampah non organik dibuang di tempat sampah non organik. Indonesia: Mau organik kek, non organik kek, bangke binatang kek, semuanya tumplek jadi satu dalam d alam kantong kresek. (make (make it simple hahahaa)

Ketika berangkat kantor: Jepang: Berangkat naik kereta/bus kota. Mobil cuma dipakai saat acara liburan keluarga atau acara yang bersifat mendesak aja. Indonesia: Gengsi dooonk... Masa naik angkot?! •

Ketika janjian ketemu: Jepang: Ting...tong... semuanya datang datang tepat pada jam yg disepakati. Indonesia: Salah satu pihak pasti ada dibiarkan sampai berjamur & karatan karatan gara-gara kelamaan nunggu! •

Ketika berjalan dipagi hari: Jepang: Orang-orang pada jalan super cepat kayak dikejar doggy, karena khawatir telat ke tempat kerja atau sekolah. Indonesia: Nyantai aja cyinn...! Si boss juga paling datangnya datangnya telat! •

SEKIAN TERIMAKASIH ^^

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF