Perawatn Bayi Dalam Inkubator

June 5, 2018 | Author: Pandan Mardyaningsih | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Perawatan bayi dalam inkubator...

Description

KEPERAWATAN ANAK PERAWATAN BAYI DALAM INKUBATOR 

Dosen : Ns. Rokhaidah, S.Kep. M.kep, Sp. Kep. An

TITI INDAH SARI

1610701021

DIAH FEBRIANI S

1610701024

ASRI NURANI

1610701029

FADZERY RAMAHDAN

1610701031

ZUZUN ZULFITA

1610701032

SILFIANA NINGSIH

1610701035

RIVALDI SYAUQI NOSARIS

1610701038

DARMAWANGSYAH

1610701039

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIOAL “VETERAN” JAKARTA 1

PERAWATAN BAYI DALAM INKUBATOR

1.

DEFINISI

Inkubator bayi merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk menjaga suhu tetap konstan/ stabil. Pada modifikasi manual-otomatis inkubator  bayi, terdapat sebuah box kontrol yang dibagi menjadi 2 bagian (bagian atas dan  bagian bawah). Box bagian atas digunakan untuk meletakkan sensor sedangkan  boks bagian bawah digunakan untuk meletakkan kontroler, kipas, pemanas dan wadah air. Perawatan bayi dalam incubator adalah perawatan bayi dalam suhu lingkungan yang netral yaitu suatu keadaan dimana panas yang di hasilkan dapat mempertahankan suhu tubuh bayi tetap. 2.

PROSEDUR PERAWATAN BAYI DALAM INKUBATOR0

Perawatan bayi dalam inkubator merupakan cara perawatan pada bayi dengan memasukan bayi kedalam alat (inkubator) yang berfungsi untuk mencipatakan lingkungan dengan suhu yang cukup hangat untuk bayi. Perawatan didalam inkubator ada dua cara, yaitu tertutup dan terbuka. Alat dan Bahan 1.

Alat set inkubator 

2.

Oksigen

3.

Lampu pemanas

Prosedur

Inkubator tertutup 1. Inkubator harus selalu tertutup dan hanya dibuka dalam keadaan tertentu, seperti apnea. Pada saat membuka saat membuka inkubator, usahakan suhu  bayi tetap hangat dan oksigen harus selalu tersedia. 2. Tindakan keperawatan dan pengobatan diberikan melalui hidung. 3. Bayi harus dalam keadaab telanjang (tidak berpakaian) untuk memudahkan  pengamatan. 4. Pengaturan panas disesuaikan dengan berat badan dan kondisi tubuh bayi. 5. Pengaturan oksigen selalu diobservasi. 6. Inkubator harus ditempatkan diruangan yang hangat dengan suhu kira-kira 27 derat celcius. Inkubator terbuka 2

1. Perawatan dengan inkubator dilakukan dalam keadaan terbuka 2. Gunakan lampu pemanas untuk memberi keseimbangan suhu normal dan kehangatan. 3. Bungkus bayi dengan selimut hangat 4. Dinding keranjang ditutup dengan kain atau yang lain untuk mencegah aliran udara 5. Kepala bayi harus ditutup karena banyak panas yang hilang melalui kepala. 6. Pengaturan suhu inkubator disesuaikan berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini. TABEL Catatan Apabila suhu kamar 28-29 derajat celcius hendaknya diturunkan 1 derajat celcius setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar lingkungan dengan suhu 27 derajat celcius.

3.

TUJUAN

Tujuan perawatan dengan Inkubator adalah

4.



Menciptakan suhu kamar yang optimal sesuai dengan kebutuhan bayi



Mencegah infeksi



Menciptakan konsentrasi oksigen yang sesuai dengan kebutuhan bayi



Memenuhi kelembaban yang dibutuhkan untuk lingkungan bayi



Untuk memudahkan penanganan, pelayanan, dan pengawasan



Mencegah terjadinya hipotermi pada BBL

INDIKASI BAYI

Indikasi pasien (bayi) dirawat dalam inkubator antara lain:

5.



Bayi kurang bulan, sehat atau sakit



Bayi kecil kurang dari 2000 gram, sehat atau sakit



Bayi lebih dari 2000 gram keadaan sakit terutama kesulitan bernafas



Bayi yang mengalami operasi (pasca operasi) sebelum pemulihan.

MACAM-MACAM INKUBATOR

3

a. Inkubator Sistem Terbuka Yang dimaksudkan dengan inkubator sistem perawatan terbuka adalah inkubator yang memerlukan pembukaan ruangan jika akan melakukan perawatan  bayi (perawatan tidak dilakukan secara otomatis dari dalam ruangan inkubator). Peralatan ini biasanya digunakan untuk bayi yang lahir prematur dengan kebutuhan perawatan normal.

 b. Inkubator Sistem Tertutup Inkubator bayi sistem tertutup adalah inkubator bayi yang selalu tertutup, hanya dibuka dalam keadaan darurat untuk keperluan pernafasan. Perawatan dan  pengobatan pada bayi prematur dalam ruangan inkubator melalui lubang khusus untuk tangan perawat yang tersedia pada inkubator sehingga kebersihan bayi dapat lebih dijaga. Inkubator jenis ini dapat mengatur kestabilan suhu secara otomatis, menyediakan udara bersih karena terdapat filter udara pada alat. Kemudian dilengkapi pula dengan sirkulasi dan konsentrasi oksigen sehingga  jenis inkubator ini paling sering digunakan untuk bayi prematur yang lahir dengan kondisi kritis.

6.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN INKUBATOR

a. Keuntungan Penggunaan incubator 

Bayi mnjadi nyaman karena suhu yang digunakan disesuaikan kebutuhan akan kondisi bayi.



Bayi menjadi aman karena berada dalam pengawasan perawat sesuai dengan  prosedur perawatan bayi.

 b. Kerugian incubator 

Inkubator memiliki efek yang tidak baik bagi kecepatan jantung bayi.



Sistem kontrol dan teknologi pada inkubator kurang berfungsi optimal sehingga bayi tidak mendapat penanganan yang tepat.

7.

SOP

a. Melakukan pengukuran suhu tubuh di ketiak 

Termometer dicuci dengan air dan sabun, keringkan ujungnya



Letakkan bayi terlentang atau miring

4



Kibaskan termometer agar penunjuk temperature berada pada 35oC



Letakkan ujung termometer di apeks aksila selama 5 menit



Baca hasil pengukuran temperature tubuh dan bila hasilnya kurang dari 35oC, gunakan cara rektal

 b. Melakukan pengukuran suhu di rektal 

Termometer dicuci dengan air dan sabun, lalu keringkan ujungnya



Letakkan bayi terlentang atau miring



Olesi anus /rektum bayi dengan cairan pelicin / vaselin



Kibaskan termometer hingga indikator temperature berada di bawah 35oC



Letakkan ujung termometer di dalam anus sedalam 2 cm, tunggu selama 3 menit jangan tinggalkan bayi dengan termometer di dalam anus)



Ambil termometer dan baca hasilnya



Cuci kembali termometer dengan air dan sabun, keringkan, kemudian simpan kembali di tempatnya.

c. Melakukan penghangatan suhu tubuh dengan cara KONTAK KULIT dengan KULIT 

Lekatkan kulit bayi pada kulit ibu / orang lain, diusahakan bayi dalam keadaan telanjang menempel pada kulit ibu



Suhu ruangan minimal 25 ⁰c



Ukur temperature tubuh bayi 2 jam setelah kontak kulit. Bila suhu < 36.5 ⁰C,  periksa kembali bayi dan tentukan langkah selanjutnya



Ajari ibu cara menyusui dan perlekatan yang benar



Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi kecil, motivasi ibu agar mampu melaksanakannya



Bila ibu tidak dapat menyusui, berilah ASI perah dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberan minum.

d. Memantau pelaksanaan Kangaroo Mother Care (KMC) dengan benar 

Pakaikan bayi topi, popok, kaos kaki yang bersih, kering untuk jaga kehangatannya

5



Letakkan bayi di dada ibu dengan posisi kepala tegak langsung ke kulit ibu,  posisikan bayi dalam ‘’Frog Position’’ yaitu fleksi pada siku dan tungkai, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan posisi agak ekstensi



Tutupi

bayi

dengan

pakaian

ibu

ditambah

selimut

yang

 bersih dan kering untuk menjaga kehangatan bayi. 

Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila ibu menyusui, catat waktu ibu menyusui bayinya



Timbang BB bayi setiap hari dan nilai peningkatannya



Jelaskan pada ibu mengenai pola pernapasan dan warna kulit ba yi normal serta kemungkinan variasinya yang masih dianggap normal



Mintalah kepada ibu untuk waspada terhadap tanda yang tidak biasanya ditemui atau tidak normal



Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau punggung, atau menyentil jari kaki bayi) bila bayi tampak biru di daerah lidah, bibir atau sekitar mulut atau napas berhenti lama.



Bila KMC tidak dapat dilakukan terus menerus, ukur suhu aksila setiap 6 jam



Bila temperature normal selama 3 hari berturut-turut, pengukuran dilakukan tiap 12 jam selama 2 hari kemudian hentikan pengukuran



Bila temperature abnormal, tentukan langkah selanjutnya.

e. Menggunakan RUANGAN HANGAT dengan cara yang benar 

Pastikan suhu ruangan paling rendah 26 ⁰C



Pastikan bayi dalam pakaian yang hangat



Letakkan bayi di dalam boks, jauhkan dari dinding yang dingin atau aliran udara (jendela, pintu)



Ukur temperature tubuh bayi dan ruangan 4 kali sehari



Suhu ruangan yang dianjurkan menurut berat bayi:



Berat Badan 1500- 2000 gr = 28  –  30⁰C



Berat Badan > 2000 gr = 26 –  28⁰C



Pada waktu malam hari, tambahkan penghangat



Jangan digunakan untuk bayi dengan BB < 1500 gr

f. Melakukan penghangatan suhu tubuh dengan PEMANCAR PANAS dengan baik 

Hangatkan ruangan (minimal 22 ⁰C) dimana alat pemancar panas diletakkan

6



Bersihkan matras dan alas, tutup alas dengan kain bersih sebelum bayi diletakkan di bawah pemancar panas



 Nyalakan alat dan atur suhu sesuai petujuknya (biasanya antara 36- 37oC). Bila alat bisa disiapkan sebelum bayi datang, nyalakan alat untuk menghangatkan linen dan matras terlebih dahulu



Sebelum bayi lahir/ datang, sebaiknya selimut dihangatkan di bawah pemancar  panas, agar bayi tidak kedinginan karena diletakkan di alas yang dingin. Bayi hendaknya dibungkus atau diberi pakaian, kecuali bila akan dilakukan tindakan, bayi dibiarkan telanjang atau setengah telanjang



Pindahkan bayi ke ibu sesegera mungkin bila tidak ada tindakan atau  pengobatan yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA 

Hidayat,A.Aziz

Alimul.

2007.

Buku

Saku

Praktikum

Keperawatan Anak. Jakarta : EGC. ( dikunjungi 06 november 2017.) https://books.google.co.id/books?id=k7PcJy21vrwC&lpg=PA1 &dq=prosedur%20memandikan%bayi&pg=PA1#v=onepage& q=prosedur%20memandikan%20bayi&f=false 

7

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF