Peraturan K3
October 5, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Peraturan K3...
Description
TAP MPR RI NOMOR III/MPR/2000 UUD 1945
Surat Menteri Kehakiman & HAM
TAP MPR RI Undang-Undang
NO. M.U.M.01.06-27 tanggal 23 –02-03 23 – 02-03
PERPU Peraturan Pemerintah (PP) KEPPRES KEPMEN PERDA 1
DASAR HUKUM K3 PERTAMBANGAN UU NOMOR 11 TH 1967 (Pasal 29)
UU NOMOR 1 TH 1970 (Menimbang, Ps.3 ayat 1a-z) UU NOMOR 13 TH 2003 (Pasal 86 & 87) PP NOMOR 32 TH 1969 (Pasal 64 & 65) PP NOMOR 19 TH 1973 (Pasal 1, 2, & 3)
MPR NOMOR 341 LN 1930 KEPMEN NOMOR 2555.K/201/M.PE/1993
KEPMEN NOMOR 555.K/26/M.PE/199 555.K/26/M.PE/1995 5
2
UU NO. 11 TH 1967 Pasal 29 Tata Usaha, Pengawasan pekerjaan usaha pertambangan dan pengawasan hasil pertambangan dipusatkan kepada Menteri dan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah. Pengawasan yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini terutama meliputi keselamatan kerja, pengawasan produksi dan kegiatan lainnya dalam pertambangan yang menyangkut kepentingan umum. 3
PP NO. 32 TH 1969 BAB IX PENGAW PENGAWASAN ASAN PERT PERTAMBA AMBANGAN NGAN Pasal 64 : Tata Usaha, Pengawasan, Pengaturan Keselamatan Kerja, dan Pelaksanaan Usaha Pertambangan dipusatkan pada Departemen yg Membawahi Pertambangan
Pasal 65 : Cara Pengawasan, Pengaturan Keselamatan Kerja, dan Pelaksanaan Usaha Pertambangan diatur dengan Pertaturan Pemerintah 4
UU NO. 1 TH 1970 bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional; bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya; bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan effisien; bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang yang memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan perkembangan teknologi. 5
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan Pasal 1 1. Tem empat pat Ker Kerja ja : ruan ruangan gan ata atau u lapan lapangan gan dim dimana ana tenaga kerja bekerja untuk keperluan usaha dan dimana tdp sumber-sumbe sumber-sumberr bahaya 2. Pe Peng ngur urus us : ora orang ng yg yg bertu bertuga gas s memi memimp mpin in langsung semua tempat kerja/bagian kerja 3. Pe Peng ngus usah aha a :ora :orang ng ata atau u bada badan n huku hukum m yg yg menjalankan sesuatu usaha milik sendiri/milik orang lain dan memerlukan tempat kerja Pasal 2 1. Yg dia diatur tur dlm UU ini ini adl Kes Kesll Kerja Kerja dlm seg segala ala tempat kerja (darat, dlm tanah, permukaan/dlm air dan udara 2. Ke Keten tentua tuan n dlm ay ayat at 1 tsb tsb berla berlaku ku dlm dlm tem tempat pat ker kerja ja
6
Pasal 3
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan
1. Denga Dengan n peratu peraturan ran perun perundanga dangan n diteta ditetapkan pkan syarat-syaratt keselamatan kerja, untuk : syarat-syara a. mencegah dan mengurangi kecelakaan b. memperoleh keserasian antara tng kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya c. Mengamankan dan memperlanc memperlancar ar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang d. Memberi alat-alat pelindung diri pada para pekerja 2. Dengan peraturan perundangan dpt dirubah ayat 1 ini, sesuai ilmu i lmu pengetahuan, teknik, teknologi serta pendapat-pendapat baru
7
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan Pasal 8 1. Pe Peme meri riks ksaa aan n Ke Kese seha hata tan, n, ak akan an diterima/dipindahkan 2. Ber Berkal kala a pada pada Dok Dokter ter ya yang ng ditu ditunju njuk k Pen Pengus gusaha aha 3. Dit Diteta etapka pkan n den dengan gan per peratu aturan ran per perund undan angan gan Pasal 9 Wajib Menunjukan & Menjelaskan: • Kondisi dan bahaya •
Semua alat-alat pelindung
•
APD bagi pekerja itu sendiri
•
Cara-cara & sikap aman
8
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan Pasal 11 1. Pen Pengur gurus us diwajib diwajibkan kan mela melapor porkan kan tiap tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya kpd pejabat yang ditunjuk oleh Menteri 2. Cara Cara-cara -cara pelap pelaporan oran dan peme pemeriks riksaan aan kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam ayat 1 diatur dengan perundangan
9
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan Pasal
2 ; Kew Kewajiban ajiban dan Hak Tenaga Kerja
Memberi Keterangan yg benar
•
• Memakai & Mentaati Semua Syarat K3 • Memenuhi & Mentaati Semua Syarat K3 • Meminta Semua Semua Syarat K3 Dilaksanakan • Menyatakan Keberatan Kerja apabila;
Syarat K3 & APD diragukan, diragukan, kecuali kecuali Hal Khusus Khusus Oleh Pengawas, & Dapat dipertanggung jawabkan Pasal
3 Kew Kewajiban ajiban Bila Masuk Tempat Kerja ; Wajib mentaati semua petunjuk K2 & memakai APD yang diwajibkan 10
UU NO.1 TH 1970, Lanjutan Pasal 14 Kewajiban Pengurus
Menempatkan : Syarat Keselamatan, UU No.1 th 1970 serta Peraturan Pelaksanaan yang Berlaku, pada Tempat yang Strategis Memasang
: Gambar K2 dan bahan pembinaan, pada Tempat yang Strategis
Menyediakan : APD bagi karyawan & Tamu disertai petunjuk yang diperlukan
Sesuai Petunjuk Pengawas/Ahli Keselamatan Kerja
11
PP NO. 19 TH 1973 Pertambangan penting bagi ekonomi nasional & pertahanan negara. Pengaturan lebih lanjut pengawasan K2 bidang pertambangan sebagaimana dlm Psl 16 UU No.: 44 Prp. Th 1960 & Psl 29 UU No.: 11 Th 1967 perlu; UU No.: 1 Th 1970 mengatur K2 secara umum termasuk bidang pertambangan yg menjadi tugas dan tanggung jawab Menakertransko Menakertransko Usaha pertambangan terus menerus, butuh peralatan khusus,bahaya khusus,bah aya & kecelakaan begitu besar dan khas. Perlu pengawasan K2 yg lebih effisien dan dan effektif Dep. Peretambangan punya Personil & Peralatan Khusus untuk Pengawasan K3 Pertambangan 12
PP NO. 19 TH 1973 lanjutan Pasal 1: Pengaturan K2 Pertambangan dalam UU No. 44 Prp. Th 1960, UU No. 11 11 Th 1967, UU No. 1 Th 1970 dilakuka dilakukan n Oleh Menteri Pertambanga Pertambangan n Pasal 2 : Pengawasan K2 bidang Pertambanga Pertambangan n oleh Menteri Pertambangan Pertambanga n berpedoman & Peraturan Pelaksanaannya Pasal 3: Menteri Pertambangan mengangkat Pejabat Pengawas K2 Kerja sama dengan Pejabat K2 Depnakertransko 13
PP NO. 19 TH 1973 lanjutan Pasal 4: Menteri Pertambangan secara berkala melaporkan pelaksanaan Pengawasan dimaksud Pasal 1, 2, & 3 kepada Menakertransko Pasal 5 : PP 19 Th 1973 tidak berlaku utk Ketel Uap sebagaimana dimaksud Stoom Ordonantie 1930 ( Sblt. 1930 Nomor 225). 14
PP NO. 75 TH 2001 Pasal 64 ; 1) Menteri Menteri Melak Melakuka ukan n Pembina Pembinaan an & Pengaw Pengawasa asan n thd Penyelenggaraan Pertambangan yang dilaksanakan oleh Gubernur, Bupati/Walikota 2) Pembinaan dlm ayat 1 meliputi pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi 3) Pengawasan dlm ayat 1 meliputi Keselamatan Pertambangan 15
MPR No. 341 Th 1930 Pasal 2 ayat 1: “Jika pemegang Kuasa Pertambangan (KP) tidak dpt memimpin atau mengawasi sendiri ditempat pekerjaan tambangnya, maka dia diwajikan untuk menunjuk seorang Kepala Teknik (KT) untuk memimpin dan mengawasinya. Penunjukkan ini harus dilakukan sebelum dimulainya pekerjaanpekerjaan tambang.” tambang.” 16
MPR No. 341 Th 1930 lanjutan Pasal 2 ayat 2 : “Sebagai Kepala Teknik hanya dapat ditunjuk orang“Sebagai orang yang telah menunjukkan bukti-bukti kepada Kepala Inspeksi Tambang (KIT) bahwa mereka mampu untuk memangku jabatan tersebut. KIT memberikan surat keterangan untuk kepentingan ini.” ini.”
Pasal 2 ayat 2 : “Apabila Kepala Teknik berhalangan atau tidak ada di tempat harus menunjuk pejabat yang akan bertindak sebagai wakil sementara.” sementara.” 17
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -1 -1 Pasal 1 ayat (6) “KTT adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya terlaksananya serta ditaatinya ditaatinya peraturan perundang-undangan K3 pada suatu kegiatan usaha pertambangan di wilayah yg menjadi tanggung jawabnya.” jawabnya.”
Pasal 4 ayat (7) “Pengusaha harus menghentikan pekerjaan usaha “Pengusaha pertambangan apabila KTT atau petugas yang ditunjuk tidak berada pada pekerjaan usaha tersebut.” tersebut.” 18
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 - 2 - 2 Pasal 5 ayat (1) “Kegiatan eksplorasi atau eksploitasi baru dapat “Kegiatan dimulai setelah pemegang Kuasa Pertambangan memiliki KTT.” KTT.” Pasal 5 ayat (2) “Pengusaha wajib “Pengusaha wajib menunjuk KTT dan mendapat pengesahan
Kepala
Pelaksana
Inspeksi
Tambang.” Tambang. ” 19
KEPMEN NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 - 1 1 Pasal 3; PIT Menegakkan Peraturan Perundang-undangan K3 & Lingkungan Pertambangan Umum
Pasal 4; Fungsi PIT • Pemeriksa Pemeriksaan/Inspeksi, an/Inspeksi, Pengujian, dan Pembinaan • Penyelidik Penyelidikan an Kecelakaan/Keja Kecelakaan/Kejadian dian berbahaya & Pencemaran/Perusakan Pencemaran/P erusakan Lingkungan • Perintah, Larangan, & Petunjuk • Laporan dan Membuat Membuat Berita Acara 20
KEPMEN NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 - 2 2 Pasal 6; Wewe Wewenang nang • Memasuki Tempat Kegiatan Pertambangan setiap Saat • Meminta bantuan Pemda Pemda atau atau Instansi Pemerintah yg berkaitan
Pasal 7; Wewe Wewenang nang • PIT Menghentikan/me Menghentikan/menutup nutup sementara sebagian atau
seluruh kegiatan Usaha Pertambangan Umum • KIT Menghentikan/men Menghentikan/menutup utup tetap sebagian atau
seluruh kegiatan Usaha Pertambangan Umum 21
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -3 Pasal 3) ; Larangan Memasuki Wilayah • Dilarang memasuki /atau berada pd lokasi kegiatan tbg
kecuali yg bekerja atau mendapat izin izin • Bagi yg dpt izin hrs disertai KTT atau petugas yang ditunjuk yg memahami situasi/kondisi yg dikunjungi • Jalan yg ditetapkan oleh KTT sbg jln khusus yang di
pergunakan kegiatan pertambangan, apabila diberikan hak kpd umum untuk memperguna mempergunakan kan maka keselamat an penggunaan hak tersebut menjadi tggjawabnya 22
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -4 Pasal 4) ; Pengusaha • Memberitahukan ke KIT sebelum Kegiatan Usaha
Pertambangan baru, dimulai • Menyediaka Menyediakan n segala peralatan perlengkapan, APD, APD, fasilitas, dan biaya untuk peraturan ini • Menyediakan Menyediakan Cuma-Cuma APD yg sesuai bagi karyawan & orang yg memasuki tempat kerja • Menydiaka Menydiakan n Akomodasi yg patut untuk PIT selama tugas • Membantu sepenuhnya kepada PIT yg dlm tugas 23
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -4 Pasal 5) ; Pengangkatan Kepala Teknik Tambang • Kegiatan eksplorasi/ekploitasi baru dpt dimulai setelah
pemegang KP memiliki KTT • Pengusaha wajib menunjuk KTT dan mendapat pengesa han KAPIT • Pengusaha dpt mengajukan lebih dari satu KTT /WKTT
apabila dianggap perlu • Ketentuan KTT/WKTT lbh dari satu pelaksanaany pelaksanaanya a akan
ditetapkan Oeh Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang 24
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -5 Pasal 11 ; Pengawas Operasional
KTT dibantu dibantu oleh petugas yg yg bertanggung bertanggung jawab
KTT dpt menunjuk/mengang menunjuk/mengangkat petugas tsb apabila pengusaha blm mengangkatkat petugas
Petugas tsb adalah Pengawas operasion operasional al & Teknis bertanggung jawab ke KTT KTT
25
PENGAWAS OPERASIONAL(12)
Bertanggung jawab atas keselamatan pekerja
Melaksanakan Inspeksi
Bertanggung jawab atas keselamatan,Kesehatan keselamatan,Keseha tan dan Kesejahteraan semua orang yg ditugaskan kepadanya
Membuat dan menandatangani laporan
26
PENGAWAS TEKNIS (13)
Bertanggungjawab untuk keselamata Bertanggungjawab keselamatan n peralatan Mengawasi dan memeriksa permesinan dan perlistrikan Merencanakan dan menjamin
dilaksanakannya pemeliharaan peralatan Melaksanakan pengujian
Membuat laporan
27
ORGANISASI MANAGEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN External & Internal Audit Audit
Komite K3
Kepala Teknik Tambang
Pengawas Teknis
Pengawas Operasional
Manager K3
Program K3
Manager K3
YES
NO No
Zero Accident
Zero Accident
Yes Y es
28
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -5 Pasal 15 ; • Pekerjaan Pertambangan Pertambangan dpt dibagi atas bagianbagian • Ada orang yg bertanggung jawab pada tiap bagian • Pengawasan & Pemeriksaan effektif
Konsep Area Owner Responsibility Pasal 16 ; KTT menetapkan bentuk dan waktu laporan permesinan , kelistrikan, & peralatan Standar Perusahaan
29
JURU UKUR & PETA TAMBANG (17)
Hanya orang yg memiliki sertifikat juru ukur yg diakui KAPIT dpt diangkat menjadi Juru Ukur Tambang
Khusus untuk tambang bawah tanah juru ukur tersebut tersebut harus harus berpengalaman berpengalaman
ditambang bawah tanah dan mendapat persetujuan dari Pelaksana Inspeksi Tambang
30
KEWAJIBAN JURU UKUR (18)
Juru ukur tambang bertgjwbarah untuk menunjuk atau menentukan dan batas-batas yang akan digali sesuai renacana yg telah ditetapkan
Juru ukur hrs segera melaporkan kpd petugas yg bertgjwb atas penggalian apabila telah mendekati tempat-tempat yg punya potensi bahaya, spt : kantongkantong air, gas, seburan batu dll
31
BUKU TAMBANG (20)
Ada pada setiap tambang yang ada KTT
Disyahkan oleh PIT Diberi nomor
Media intraksi PIT dan KTT Disimpan di kantor KTT
Duplikatnya di Kantor KAPIT
32
PENYIMPANAN BUKU TAMBANG (22)
Buku Tambang harus selalu tersedia di Kantor KTT dan salinannya disimpan disimpan di Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang
Buku Tambang dapat dibaca dan dipelajari oleh para pekerja tambang
33
BAGIAN K3 (24)
Mengumpulkan data, menganalisis Kec.
Mengumpulkan data daerah yg berbahaya
Memberikan penerangan/Petunjuk K3
Membentuk dan melatih Tim Rescue Menyusun statistik
Mengevaluasi K3
34
KOMITE K3 (25)
Melakukan pemeriksaan secara bersama-sama
Mengatur inspeksi terpadu
Melakukan pertemuan
35
PERSYRATAN PEKERJA TAMBANG Pasal 26 Sehat Jasmani & Rohani, dan Sesuai sifat pekerjaan Pekerja Wanita tdk boleh di Un d e r g r o u n d Tdk ditugaskan sendirian pd tempat terpencil/ada bahaya tak terduga kecuali tersedia alat komunikasi langsung dgn pekerja lain yg dekat Dalam kondisi Sakit/tdk mampu kerja secara normal, tdk boleh dipekerjakan Apabila pekerja tambang melanggar, maka dapat
dikenakan sanksi
36
PENDIDIKAN & PELATIHAN (28 - 30)
KTT wajib mengadakan diklat : Pekerja
Baru,
Pekerja Tugas Baru, Penyegaran, dan Diklat
lain yg ditetapkan KAPIT
Diklat diselenggarakan Sendiri atau Kerja Kerja Sama Sama dgn Instansi Pemerintah atau Badan Resmi lainnya.
Setiap Program Diklat Tsb Tsb hrs mendapat mendapat persetujuan dari KAPIT
37
PEKERJA TAMBANG (32) Hak :
Pemeriksaan Pemeriksaa n Kesehatan berkala (27)
Diklat (28-30)
Keberatan bekerja apabila tidak aman (32)
Kewajiban :
Mematuhi peraturan K3 & kerja sesuai SOP
Melaporkan penyimpang penyimpangan an pekerjaan/timbul bahaya kepada Pengawas
Memakai dan merawat APD
Memberikan keterangan yg benar Kepada PIT
(32-6) dan (UU No. 1 th 1970)
38
PEKERJA TAMBANG (32)
Lanjutan….
Memperhatikan dan menjaga K2
dirinya serta orang lain Melaporkan apabila ada kondisi berbahaya yang tidak bisa diatasinya
Melaporkan kecelakaan/cidera
39
KECELAKAAN TAMBANG (39)
Benar terjadi
Cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin
Akibat kegiatan usaha pertambangan
Pada Jam kerja Dalam wilayah KP/KK
40
PENGGOLONGAN CIDERA (40) 1. Ringan (lebih 1 hari s.d. kurang 3 minggu) 2. Berat
lebih 3 minggu Cacat tetap
Cidera retak tulang ( lengan, kaki, kepala,
punggung, pinggul), pendarahan dalam/ pingsang kurang oksigen, persendian lepas.
3. Mati
Meninggal 24 jam atau kurang setelah terjadi kecelakaan
41
KEJADIAN BERBAHAYA (44-45)
Mesin pengangkat roboh, terbalik, rusak pada saat mengangkat
Tabung bertekanan meledak
Terjadi hubung pendek ,tegangan lebih disebabkan kebakaran, peledakan yg menyebabkan kegiatan terhenti lebih 24 jam
Kebocoran bahan berbahaya
Kendaraan pengangkut bahan berbahaya terbalik, dll
42
PENYELIDIKAN KECELAKAAN & KEJADIAN BERBAHAYA
(46)
TKP/TKK tdk boleh diubah dan Peralatan yg terlibat tdk boleh diperbaiki, kecuali untuk memberikan pertolongan. Sangat perlu untuk kepentingan pekerjaan, hanya dapat di ubah dengan persetujuan KAPIT.
43
Statistik kecelakaan Tambang (47)
Tingkat kekerapan Kecelakaan (Frekuensi Rate) dlm 1.000.000 jam
Tingkat keparahan Kecelakaan (severity rate) dlm 1.000.000 jam
Dikirimkan KTT ke KAPIT paling lambat 1 bulan setelah tahun kalender
44
KESEHATAN (48 – 51) (48 – 51)
Ruang ganti pakaian dan tempat membersihkan badan (48) Penyediaan Air untuk membersihkan badan, Air minum cuma-cuma dlm jumlah cukup selama jam kerja, Kebersihan Air inum dan tempatnya (49)
Jamban yg sesuai syarat kesehatan
(50)
Minum minuman beralkohol/memabukan selama bekerja dilarang dan pekerja dibawah pengaruh alkohol dilarang kerja (51)
45
GUDANG HANDAK (52 s.d. 59)
Izin (sementara 2 tahun, Transit dan utama 5 tahun)
Pengamanan ( hanya 1 jalan masuk, Penerangan, dijaga 24 jam, tanggul, FE)
Jarak Aman
46
PERLINDUNGAN JATUH (93)
Bekerja pd tempat tinggi tinggi lebih dari 2,5 meter dari lantai hrs dilindungi dari kemungkinan terjatuh.
Jangkar untuk menggantung pelana pengaman, atau lantai gantung, atau gondola harus kuat
47
JEMBATAN KERJA (94)
Lebar lebih dari 1 meter
lebih 1,5 meter di atas lantai
Pagar/sandaran
Bingkai pengaman
jalan angkut terpisah dari jalan jalan pekerja
48
JALAN BERTANGGA (95)
pada jalan masuk bertangga pada lantai atau jembatan kerja hrs dilengkapi pagar pagar pegangan tangan dankeatas. bingkai lantai standar, atau pintu yg membuka
Jalan bertangga dgn 4 atau lebih anak tangga hrs dilengkapi pegangan tangan dan bingkai lantai standar.
Jalan masuk ke lantai yg menjorok atau lantai gantung yg tingginya lebih dr 1,2 meter hrs dilindungi dgnpapan rantai peringatan. palang, palang atau pintu, dan dipasang
49
TANGGA PORTABEL (96)
Sesuai standar keselamatan
Jalan sementara ke tempat kerja
Tidak untuk lantai kerja
Tidak digunakan horizontal
Tidak untuk tempat berjalan
Tidak untuk panggung gantung
50
LAMPU PENERANGAN (100-101)
Tempat yg tdk mendapat cukup cahaya matahari
Lampu terbuka dilarang pd tempat yg terdapat bahan mudah menyala atau terbakar, atau dpt tersentuh oleh pekerja atau peralatan.
Lampu Darurat harus tersedia pada: Ruang Permesinan; Tempat Pemuatan; Mulut Lubang; Tempat Pembongkaran, dan sebagainya. sebagainya.
PIT dpt menetapkan tambahan lampu darurat pada setiap tempat
51
ALAT PEMADAM API (105-109)
Tersedia untuk kebakaran dini dan besar
Jenis, ukuran & Jumlah dpt memadam memadamkan kan utk segala kelas api
Penempatan strategis-praktis.
Sesuai dengan kelas api yg mungkin mungkin terjadi terjadi
Jumlah memadai, dirawat/dipelihara
Pemeriksaan & Pengujian, Pengujian, kondisi siap pakai.
ia m e s e C o n n ec t i o n s Tersedia S ia untuk untuk
semua hidran (bila pakai regu pemadam dari luar)
52
ALAT PEMADAM API (105-109)
-2
Sekurang-kurangnya Sekurang-kurang nya 1 bulan sekali diperiksa
Sekurang-kurangnya 1 tahun sekali mekanisme Sekurang-kurangnya kerja, jumlah & kondisi bahan isi, selang, nosel, dan tabung harus diperiksa
Setiap 5 tahun sekali (sesuai (sesuai petunjuk pabrik) diuji Hidrostatis min. 20 kg/cm kg/cm persegi atau 1,5 tekanan kerja.
Surat keterang uji hidrostatis hrs disimpan disimpan sampai pengujian kembali
53
TEMPAT KERJA (110)
Bersih dan rapih Limbah padat atau cair tidak ditimbun dalam jumlah besar
dengan Sampah/kain terbakar wadahbekas kedapmudah api & tertutup
Bebas ceceran/bocoran zat cair mudah menyala/terbakar
54
DAERAH RAWAN KEBAKARAN (111)
Akibat Api rokok
Akibat Lampu dgn api terbuka
Akibat Alat yg menimbulkan panas
Akibat bahan/material panas
Diberi tanda peringatan
Daerah yg ditetapkan oleh KTT
55
RUANG PENGISIAN BATERE (114)
Ventilasi cukup
Dilarang merokok/api terbuka Peralatan listrik di luar
Daerah/ruang rawan kebakaran
56
ZAT CAIR & BAHAN MUDAH TERBAKAR (112 & 113)
Disimpan dalam wadah tertutup
Terpisah dari bahan-bahan lainnya
Bangunan tahan api
Ventilasi cukup baik
Alat deteksi kebakaran dini
57
Tabung Oksigen & Gas Mudah Terbakar (116)
Penyimpanan dalam posisi tegak dan bebas dari sumber api
Meter pengukur dan keran pengatur bebas dari minyak/gemuk
Pengangkutan, katup ditutup & tertutup
58
PENGELASAN PIPA ATAU WADAH (117)
Kering, diventilasi, bersih sisa minyak.
Tutup wadah terbuka.
Diisi inert gas atau atau air bila mungkin.
Deteksi terhadap thd gas mudah menyala (sebelum & regular sewaktu dikerjakan).
59
BENGKEL PANDAI BESI (119)
Jln. Masuk Tamda >60 meter
Kipas Angin Masuk Tamda > 60 meter
Dilengkapi pengisap udara dan Ventilasi
Akhir gilir kerja diperiksa thd bara api
Pelindung thd percikan api
60
JALAN UNTUK MENYELAMATKAN DIRI/EMERGENCY EXIT (121)
Bebas rintangan
Membuka keluar Tahan Api
Tidak terbuka dari luar
Dengan tanda yg mudah dilihat
61
PERSYARATAN DAN KEWAJIBAN PENGEMUDI (142) Harus
: - usia minimal 18 th - ditunjuk KTT untuk kendaraan tertentu - dinyatakan telah dpt pelatihan dan lulus oleh KTT
Harus
menaati rambu-rambu lalu lintas yg yang ditetapkan KTT
Pengemudi
sebelum menjalankan kendaraan
hrs memberi tanda bunyi dan yakin tdk ada
orang di sekitar kendaraannya 62
KONSTRUKSI, PERALATAN DAN PEMANCANGAN PSW ANGKAT (154) Setiap psw angkat konstruksinya hrs kuat dari bahan yg sesuai, tanpa cacat dan punya kapasitas yg cukup untuk mengangkat bebannya dan hrs dipelihara Beban kerja yg aman psw angkat hrs h rs tertulis dng jelas pada alat angkat tersebut Setiap psw angkat hrs dilengkapi dengan indikator muatan otomatis atau suatu alat yg menunjukan beban kerja pada kemiringan
tiang dan radius dari bebannya
63
TINDAKAN PENCEGAHAN (156) Dilarang mengangkat orang dng psw angkat atau naik di atas muatan yg sedang dipindahkan Kecuali dengan maksud khusus yg dilengkapi dng tempat penumpang dan sesuai dengan pedoman kerja yg disetujui KAPIT Dilarang berada dekat muatan yg tergantung dan pada radius perputaran muatan Dilarang mengoperasikan apabila pd kabel
dereknya tdpt kawat yg putus dlm satu pilinan 64 lebih dari 5% dari jml yg terdapat pada kabel
PERBENGKELAN (159)
Dioperasikan dan dirawat/dipelihara baik
Kondisi bersih dan rapih Menjamin Keselamatan & Kesehatan
Tidak Mengganggu/Mengoto Mengganggu/Mengotori ri Lingkungan
65
PERALATAN & FASILITAS (160)
Tersedia Gang cukup lebar
Gang bebas rintangan
Ada garis demarkasi
Salah satu sisi Jalan tangga tangga dilengkapi dilengkapi pegangan pegangan tangan
Wadah/bak terbuka berisi zat cair Panas /berbahaya harus dibatasi tirai/pagar pengaman setinggi > 1,5 meter
Lantai dgn dgn lubang untuk jalan jalan dan teras tangga, tangga,
dilengkapi bingkai & pagar setinggi 90 cm.
66
PENCEGAHAN KEBAKARAN/LEDAKAN (161)
Zat cair mudah menyala menyala maks. maks. 20 liter dalam dalam wadah tahan api.
Penempatan bahan mudah terbakar, aman
Maksimum dlm bengkel hanya hanya 10 bh wadah
Pemisahan ruangan, thd pekerjaan berpotensi kebakaran/ledakan
Tersedia jalan menyelamatan diri yang bebas rintangan
Tersedia alat pemadam api 67
PERALATAN PENGAMAN (163)
Bagian bergerak dari mesin & alat transmisi
Bagian berputar dari mesin
Kacamata pengaman thd bunga api, percikan logam, sinar las, dll
Isyarat peringatan untuk mesin yg hidup otomatis
Sakelar darurat (emeregency stop) 68
MESIN GERINDA (165)
Dilengkapi; cicin pengaman, tutup
pengaman, dan kaca perisai Ukuran & bentuk sesuai jenis mesinnya
Kecepatan putar batu gerinda tidak lebih kecil dari putaran mesin.
Kacamata pengaman. 69
IZIN KERJA PANAS (HOT PERMIT) 167
Pengelasan/Pemotongan di tempat yg kondisinya dpt timbul ledakan atau kebakaran harus ada Izin dari KTT atau Org yg ditunjuk
Izin berlaku pada hari diterbitkan
Pengawasan intensif
70
PENIMBUNAN BBC (221)
Penimbunan BBC yg terdiri dari satu tangki atau sekumpulan tangki utk menimbun BBC mudah terbakar dengan kapasitas 5000 s.d. 40.000 liter dan untuk BBC mudah menyala kapasitas 1000 s.d. 10,000 liter tidak perlu mendapat izin
Lebih dari 40.000 utk BBC mudah terbakar dan lebih dari 10,000 utk BBC mudah menyala harus mendapat izin dari KAPIT
Tempat penimbunan BBC sebagaimana dimaksud
dalam pasal 221 harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Kepmen ini 71
PERSYARATAN (223) Harus
tersedia :
- Tanda larangan - Lampu penerangan,FE, Penangkal petir Harus
ada tanggul pengaman yang terbuat
dari beton atau timbunan tanah dan tingginya harus dapat menampung : - 1 tangki kap.maks + 20 cm
- Kumpulan tangki 1/2 + 20 cm
72
PERSYARATAN (223) Lanjutan
Jarak antara tangki sekurangkurangnya 10 meter
Pada dinding tangki harus tertulis : Nomor, Kapasitas, dan jenis BBC
Pagar pengaman berjarak 5 meter dari tanggul Panel listrik dan pompa ditempatkan
di luar pagar pengaman 73
PENIMBUNAN BUKAN DALAM TANGKI TETAP (224)
Apabila BBC ditimbun dalam drum atau wadah lain yg sejenis dan mempunyai kapasitas kurang dari 5,000 liter utk BBC mudah terbakar dan kurang dari 1,000 liter utk BBC mudah menyala maka lokasi penimbunan harus diberi pagar pengaman di sekelilingnya dan dilengkap
dengan pintu berkunci 74
JARAK AMAN MINIMUM (225)
Tangki penimbunan bbc harus memenuhi ketentuan jarak aman minimum sebagai berikut : (lihat halaman 152 Kepmen 555.K/26/M.PE/1995 555.K/26/M. PE/1995 ini)
75
KONSTRUKSI TANGKI (226) a. Terbuat dari bahan yg tahan nyala api b. Terbuat dari pelat besi yg telah diakui c. Berdiri tegak, kokoh dan stabil d. Dapat menahan cairan yg disimpan dan tdk bocor selama penyimpanan e. Pada sambungan pelat diding hrs dilas,
dikeling atau dibaut atau kombinasi keduanya 76
PENIMBUNAN DIBAWAH TANAH (224)
Hrs terbuat dari bahan anti karat/dilapisi anti karat Hrs ditimbun sekurang-kurangnya 1 meter dihitung dari bagian atas tangki
Mampu menahan tekanan sampai 7 atm
Tempat pengisian berjarak sekurang-kurangnya 10 mtr dari tempat pengeluaran
Dilarang ditanam dibawah rel/jalan lalu lintas 77
CARA KERJA (240)
KTT hrs menjamin bahwa kemantapan lereng penambangan, penimbunan dan material lainya telah diperhitungkan dlm perencanaan
Dilarang melakukan penggalian potong bawah (under cutting)
Permuka kerja hrs aman dari batuan menggantung dan pada waktu pengguguran batuan para pekerja ditempat tersebut hrs
menyingkir
78
TINGGI PERMUKA KERJA DAN LEBAR TERAS KERJA (241)
Tidak lebih 2,5 mtr bila secara manual
Tidak lebih 6 mtr bila dilakukan secara mekanik
Bila dilakukan sepenuhnya scr mekanis, maka tdk boleh lebih 15 mtr
Bila lebih harus persetujuan KAPIT
Lebar lantai teras minimal 1, 5 tinggi jenjang
atau disesuaikan dng alat-alat yg digunakan 79
PERSYARATAN OPERATOR ALAT PEMINDAH TANAH (250) 1. Hrs : - usia minimal 21 th - dinyatakan sehat fisik dan mental - memiliki surat keterangan hak mengoperasikan yang dikeluarkan Kepala Teknik Tambang 2. Surat Keterangan Hak dapat diberikan bila telah dinyatakan lulus ujian megoperasikan alat yg diselenggarakan perusahaan 3. Surat Keterangan Hak hanya berlaku dalam wilayah kerja pertambangan di tempat
keterangan hak mengoperasikan tersebut diberikan
80
LARANGAN MEMBAWA PENUMPANG (251)
Operator wajib melarang setiap orang berada pada alat pemindah tanah yg sedang bekerja, kecuali untuk pemeriksaan, pengawasan, pemeliharaan, perbaikan atau atas intruksi
pelatih yang berwenang Dilarang seseorang naik atau turun dari alat pemindah tanah yg sedang beroperasi
81
PARKIR ALAT PEMINDAH TANAH (252)
Dilarang meninggalkan alat pemindah tanah, kecuali rem parkir telah dipasang, ember/pisau diturunkan ke tanah dan mesin dimatikan
Apabila parkir ditempat miring hrs diganjal
Bila digerakan dengan listrik, maka saklar induk hrs dimatikan semua alat kendali dlm keadaan netraldan serta rem parkir dipasang
Apbila parkir yg dpt membahayakan thd lalu lintas, maka lampu parkir hrs dinyalakan atau
memasang tanda peringatan lainnya 82
BULDOZZER (255)
Apabila buldozer bekerja pd tebing yg curam, maka buldozer hrs diikat dng kawat yg kuat agar tdk terguling/tergelincir
Buldozer sedang membersihan pepohonan dpt kejatuhan pohon, maka dilarang orang berada pada daerah bahaya tersebut
Buldozzer yang dipakai untuk pembersihan pohon hrs dilengkapi canopi yg cukup kuat
View more...
Comments