RODA KERETA Perangkat roda kereta api adalah satu kesatuan roda yang dipasang pada gandar dengan mesin tekan hidrolik dengan suaian paksa kemudian dilengkapi dengan roller bearing. Proses pemasangan gandar pada roda yaitu kondisi lubang poros roda dibuat berdiameter lebih kecil dari pada diameter gandar sehingga setelah dimasukan gandar secara paksa, maka gandar akan terkunci di lubang poros roda dengan kuat.
Jenis jenis roda berdasarkan cara pembuatannya adalah 1. Baja cor / baja tuang (casting steal) 2. Baja tempa roll (forging) Komposisi baja pada roda dibuat lebih lunak dari pada baja rel karena pada saat peristiwa gesekan antara roda dengan rel (friction) akan menyebabkan permukaan terkikis dan aus, sehingga sedemikian rupa di rancang pengikisan tersebut dibebankan pada roda, hal ini dilakukan karena penggantian roda lebih mudah dilakukan daripada penggantian rel dan tentunya biaya penggantian roda yang telah aus lebih murah dari pada penggantian satu batang rel. Berdasarkan konsturksinya 1. Roda dengan bandase (wheel tyre) 2. Roda pejal (solid wheel) konstruksi permukaan roda yang bersentuhan langsung dengan rel tidaklah datar melainkan bagian dalamnya memiliki diameter lebih besar daripada bagian luarnya (flend), hal ini dilakukan agar posisi roda dapat mengunci kedudukannya pada rel sehingga roda tidak tergelincir saat digunakan, dengan ketentuan maksimum aus pada flend (e) adalah 8 mm. dengan sudut kemiringan (ɤ) permukaan roda adalah 1.44 derajat, jika ditarik garis lurus horizontal akan membentuk sudut Sin 1,44 = 0.025 = 1:40. Dimensi roda secara umum 1. Lebar permukaan roda Lokomotif (b)= 140 mm 2. Lebar permukaan roda kereta/gerbong (b)= 130 mm Diameter roda (ɸ) secara umum 1. Lok CC 202 D1 = 1016 mm
2. Lok CC 201 D2 = 914 mm 3. KRL / KRD D3 = 860 mm 4. Gerbong terbuka babaranjang D4 = 850 mm 5. Kereta / gerbong umum D5 = 774 mm 6. Gerbong datar D6 = 700 mm Diameter dimaksud adalah diukur berdasarkan diameter pada permukaan titik kontak roda dengan rel. Panjang gandar diukur dari antara roda kanan dan kiri bagian dalam sepanjang 1000 +/- 1 mm. Jarak antara titik kontak roda kanan dengan roda kirinya adalah 1120 mm. Jarak antar titik kontak dan panjang gandar tersebut diukur berdasarkan penggunaan lebar jalan rel yang digunakan di Indonesia yaitu 1067 mm.
A.
Roda
Roda merupakan suatu piranti berbentuk bulat yang bekerja dengan cara berputar pada porosnya. Pada kereta api roda berputar berada dalam satu gerakan bersama porosnya untuk menghasilkan gerak maju atau mundur (Wikipedia). Umumnya roda kereta api terbuat dari baja karbon dari berbagai kelas sesuai dengan standar nasional dan internasional. Roda lokomotif pada umumnya terbuat dari baja yang memiliki kandungan karbon 0,57 – 0,67%, dan berbeda dengan roda yang ada pada gerbong .
Secara umum roda pada kereta api terbagi dalam tiga jenis (Naresh Kumar) yaitu : 1. Tyred wheel Tyred wheel adalah jenis roda kereta api yang terdiri dari dua bagian yaitu pelek dan bandage. Roda jenis ini memiliki keunggulan yaitu biaya perawatan yang murah dikarenakan pelek dapat digunakan berkali-kali. Akan tetapi roda jenis ini kurang baik diterapkan pada kereta api yang bekerja dengan membawa beban yang berat. Biasanya roda ini dipakai pada gerbong penumpang kereta api. 2. Cast steel wheel Cast steel wheel adalah jenis roda kereta api solid yang dibentuk dengan proses penuangan dan pencetakan baja karbon. Dapat diaplikasikan pada gerbong dan lokomotif. Roda ini lebih murah dibandingkan dengan roda yang ditempa, tetapi usia pakai roda ini lebih cepat. 3. Solid monoblock wheel Solid monoblock wheel adalah jenis roda solid yang dibentuk dengan proses penempaan. Ini adalah jenis yang paling umum digunakan pada sistem kereta api modern dan biasanya diaplikasikan pada roda lokomotif. Solid monoblock wheel memiliki kekuatan material yang lebih baik dibandingkan dua jenis roda diatas, dibuat dengan ukuran 840 – 1140 mm.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.