Perancangan Sistem Utilitas Bangunan
March 25, 2019 | Author: Rezki Nur Fadhillah | Category: N/A
Short Description
Perancangan Sistem Utilitas Bangunan...
Description
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Teknologi mengalami perkembangan secara terus menerus, termasuk juga teknologi di bidang pergedungan. Inovasi-inovasi terus bermunculan untuk menciptakan barang yang efisien dan ke arah hemat energi. Lift yang merupakan bagian penting dari gedung yang memiliki banyak lantai pun turut mengalami perkembangan. Namun perkembangan itu harus diduku didukung ng oleh oleh manusia manusia sebaga sebagaii peranc perancang ang,, untuk untuk meranc merancang ang suatu suatu sistem sistem gedung gedung yang yang efisien dan hemat energi. Salah satu caranya yaitu melakukan pengkajian ulang terhadap desa desain in gedu gedung ng yang ang tela telah h ada ada seca secara ra berk berkal ala. a. al al ini ini perl perlu u dila dilaku kuka kan n agar agar dapa dapatt meminimalisir kerugian-kerugian yang terjadi pada sistem yang sudah tidak efisien, sehingga penghematan energi bisa dilakukan.
1.2.
Tujuan La Laporan
Laporan ini bertujuan untuk!
•
"enyelesaikan tugas besar mata kuliah Sistem #tilitas $angunan #ntuk mendapatkan desain dari sistem lifting, %&', (ire (ighting, )lumbing
•
berdasarkan kondisi dan ukuran gedung gedung #ntuk mengetahui apakah desain lifting, %&', (ire (ighting, )lumbing yang
•
ada sekarang sesuai standar atau tidak. 1.3.
Metodologi Pe Penulian
"etode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut ! *.
)engamatan masalah "engamati permasalahan berupa kondisi dan ukuran gedung.
+.
)engumpulan data "engumpulkan data yang berhubungan dengan gedung berupa gambar desain melalui program Inventor.
.
1
)engolahan data
Universit Universitas as Indonesia| Indonesia| Departem Departemen en Teknik Mesin Mesin
"engolah "engolah data yang telah diperoleh dengan menggunakan menggunakan persamaan persamaan yang ada pada literatur. .
valuasi dan analisa "engevaluasi "engevaluasi dan menganalisa menganalisa data yang diolah untuk mencari penyelesaian masalah.
/.
0esimpulan dan saran "embuat kesimpulan dan saran dari permasalahan yang ada.
1.!.
"ite#at #atika Pen Penulian
Sistematika penulisan laporan dibagi atas! •
$&$ I )endahuluan "erupakan "erupakan penjelasan penjelasan singkat singkat tentang tentang latar belakang, belakang, tujuan, metode penulisan, penulisan, dan sistematika penulisan.
•
$&$ II )erancangan Sistem )ada 1edung "enjelaskan sistem lifting, %&', (ire fighting dan )lumbing secara umum, rumus perhitungan yang digunakan, serta analisa perhitungan.
•
$&$ III )enutup "enjelaskan kesimpulan yang didapat dari hasil analisa perhitungan terhadap desain gedung.
•
2
2&(T&3 )#ST&0&
Universit Universitas as Indonesia| Indonesia| Departem Departemen en Teknik Mesin Mesin
Ba$ II PE%AN&AN'AN "I"TEM PADA 'EDUN' 2.1 "ite# Li(ting 2.1.1 2.1.1 &ara )erj )erja a Li(t Li(t
Secara umum suatu sistem lift terdiri atas gerbong lift, motor listrik, counter4eight, kontrol sistem, dan sistem guide rails. Terdapat tiga jenis mesin, yaitu hidraulik, tra5on atau katrol tetap, dan hoist atau katrol ganda. 6enis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik. "otor listrik dan kontrol sistem biasanya berada di sebuah ruang mesin di lantai teratas gedung.
'a#$ar 2.1. "ite# )erja Li(t
&dapun cara kerja dari lift ini adalah dengan gerakan naik turun 7hoist8 dimana gerbong yang berisi barang atau orang dan counter4eight digantungkan pada tali yag ditarik naik atau turun dengan menggunakan pully, dimana pully ini berputar sesuai dengan kebutuhan. )ully digerakkan oleh motor listrik dan gerakan pully dihentikan oleh rem, sehingga barang atau orang tidak akan naik atau turun setelah posisi angkat yang diingin tercapai. $iasanya motor listrik hanya mengatur gaya gesek. 1erbong dan counter4eight berada di sistem guide rails, di mana counter4eight bisa diletakkan di samping atau di belakang dari gerbong tergantung desainnya. 1uide rails berperan juga sebagai sistem pengaman dalam sistem lift.
3
Universit Universitas as Indonesia| Indonesia| Departem Departemen en Teknik Mesin Mesin
2.2.2 Alur Per*itungan Deain Li(t
&lur perhitungan dalam mendesain sistem lift dalam laporan ini yaitu! • • • • • • • • • • •
"emperkirakan populasi yang berada dalam gedung "enghitung beban puncak "enghitung probabilitas jumlah berhenti "enghitung 4aktu perjalanan naik "enghitung 4aktu perjalanan turun "enghitung 4aktu transfer penumpang "enghitung 4aktu buka dan tutup pintu lift "enghitung round trip time 73TT8 "enghitung interval per grup "enghitung kapasitas grup lift "enghitung beban motor
'a#$ar 2.2. +lo,-*art Per*itungan Deain Lli(t
2.1.3 Analia Per*itungan Deain Li(t a Per*itungan
4
Universitas Indonesia| Departemen Teknik Mesin
)ada kasus ini, gedung yang akan didesain liftnya yaitu sebuah gedung dengan 9 lantai, dengan luas area total gedung mencapai :.*+, m +. Tinggi per lantai sekitar m, sehingga tinggi keseluruhan lantai yaitu ; m. 2ari data tersebut, terlebih dahulu menghitung jumlah kapasitas dari gedung tersebut berdasarkan persamaan dari literatur. "enurut standar yang ada, setiap orang dalam sebuah gedung membutuhkan luas lantai antara 9,/ m + hingga **,+/ m+. 6ika asumsi yang digunakan adalah 9,/ m + per orang, maka kapasitas gedung tersebut adalah :/; orang. Selanjutnya yaitu menghitung beban puncak dari lift tersebut. $eban puncak didapat dengan memperhatikan populasi dalam / menit pada 4aktu puncak, diperoleh dengan mengalikan * orang. )ada laporan ini, cara yang dilakukan ditunjukkan oleh flo4chart pada gambar +.+ yaitu dengan membandingkan tipe-tipe lift yang disediakan suatu produsen untuk dilihat kesesuaiannya dengan hasil perhitungan. Tipe lift yang paling memenuhi hasil perhitungan yang akan dipilih sebagai lift yang digunakan. Terdapat beberapa variabel yang sama dalam setiap perhitungan, antara lain! 0ecepatan lift
! + m?s
0ecepatan buka dan tutup pintu lift ! >, m?s #ntuk menentukan tipe lift yang akan digunakan, pertama-tama kita harus menghitung round trip time 73TT8. 3ound trip time adalah 4aktu yang diperlukan oleh lift untuk bergerak naik sampai lantai tertinggi dan kembali ke lantai paling ba4ah. $anyak aspek yang harus dipertimbangkan, antara lain probabilitas jumlah berhenti, 4aktu perjalanan naik, 4aktu perjalanan turun, 4aktu transfer penumpang, serta 4aktu membuka dan menutup pintu lift. )ada laporan ini, perhitungan yang disajikan diambil dari satu sampel saja, hasil perhitungan keseluruhan akan ditampilkan dalam bentuk tabel di akhir perhitungan. Sampel yang diambil yaitu lift dengan kapasitas *: orang dengan lebar pintu **>> mm. Langkah perhitungannya yaitu!
5
Universitas Indonesia| Departemen Teknik Mesin
•
"enghitung probabilitas jumlah berhenti
n =80 x 18 orang =14,4 ≈ 15 orang
S 1= 9 − 9
( ) 9 −1
15
9
S 1=7,462 ≈ 8
•
@aktu perjalanan naik
T u =8 x
(
9 x 4 9 x 2
+
2 x 2
)
T u =48 detik
•
@aktu perjalanan turun
6
Universitas Indonesia| Departemen Teknik Mesin
T d=
(
9 x 4 2
)
+( 2 x 2 )
T d=22 detik
•
@aktu transfer penumpang
T p =2,5 x 15 T p =37,5 detik
•
@aktu membuka dan menutup pintu lift
T o=2 ( 8 + 1 )
0.5∗1.1 0.4
T o=24,75 detik
•
Total 3TT
RTT = 48 + 22 + 37,5 + 24,75
RTT 132,25 detik =
7
Universitas Indonesia| Departemen Teknik Mesin
•
Interval per grup
Interval per Grup=
Interval per Grup =
RTT Jumlah Lift
132,25 3
Interval per Grup 44,083 detik =
A8 jumlah lift yang digunakan sebagai variabel •
0apasitas grup lift
Kapasitas Grup Lift =
5 x 60 x Jumlah Lift x Kapasitas Lift x 80
Kapasitas Grup Lift =
5 x 60 x 3 x 18 x 80
RTT
132,25
Kapasitas Grup Lift 98 orang =
A8 jumlah lift yang digunakan sebagai variabel asil perhitungan di atas merupakan sampel untuk lift dengan kapasitas *: orang dan lebar pintu **>> mm. asil perhitungan dari tipe lift lainnya bisa dilihat melalui tabel berikut!
8
Universitas Indonesia| Departemen Teknik Mesin
Standar interval bisa dilihat melalui tabel di ba4ah. 0arena desain lift direncanakan untuk mendapatkan pelayanan terbaik, maka kategori interval yang dipilih adalah + sampai / detik untuk kategori baik sekali. Lift yang memenuhi kriteria tersebut ditandai dengan 4arna biru muda. Sedangkan lift yang tidak memenuhi kriteria interval dihapus dari daftar pilihan.
1ambar +.. tabel kualitas pelayanan lift Setelah memilih lift dengan interval yang sesuai, selanjutnya adalah mengecek kapasitas grup lift. 0apasitas grup lift berarti kemampuan grup lift tersebut mengangkut kapasitas populasi yang berada pada gedung tersebut dalam rentang 4aktu / menit. al yang harus diperhatikan adalah kapasitas lift yang dibutuhkan saat beban puncak penggunaan lift. al ini umum terjadi ketika jam masuk kantor dan jam makan siang. $erdasarkan perhitungan di a4al, populasi puncak gedung ini adalah *> orang. Bleh karena itu, lift dengan hasil perhitungan kapasitas grup di atas *> ditandai dengan 4arna biru muda. Sedangkan lift yang tidak memenuhi kriteria tersebut ditandai dengan 4arna merah dan tidak masuk dalam pemilihan. 2ari pemilahan yang telah dilakukan berdasarkan nilai interval dan kapasitas grup, ada empat tipe lift yang bisa menjadi pilihan untuk gedung ini. 0eempat tipe tersebut yaitu lift kapasitas 5 *: orang, 5 */ orang, 5 * orang, dan 5 *> orang. (aktor penentu berikutnya adalah beban motor. $eban motor berkaitan erat dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan pengelola gedung untuk menjalankan sarana dan prasarananya. Semakin kecil beban motor dari lift, maka semakin kecil pula biaya yang harus disiapkan pengelola gedung. 2ari hasil perhitungan didapat bah4a lift kapasitas 5 *> orang membutuhkan beban motor terkecil, yaitu sekitar ;,: kilo4att. Bleh karena itu lift tipe inilah yang dipilih untuk digunakan dalam gedung ini.
$ Pe#ili*an Li(t dan Motor
2ari hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka desain lift yang digunakan yaitu berupa grup lift sebanyak gerbong dengan kapasitas *> orang 7 5 *>8. Lift yang dipilih yaitu berasal dari pabrikan TBSI$& dengan tipe L'BS"B )*>-'B*+>. asil desain lift tersebut memiliki karakteristik! Interval
! + detik
0apasitas grup per / menit
! *>/ orang
Total beban motor
! ;,: k@
Ta$el 2.1 "pei(ikai Li(t
'a#$ar 2.3 Interior Li(t EL&/"M/
2.2 "ite# H0A& 2.2.1 +lo, &*art Peren-anaan &*iller
Mulai
Penumpulan Data
Per!itunan "e#an Pendinin
Pemili!an $!iller
%elesai
2.2.2 Meng*itung &ooling Load 'edung 2.2.2.1 )ondii Bangunan
Lokasi perencanaan berada di 1edung 2inas Teknis )erumahan di 6alan Taman 6atibaru 6akarta )usat. $angunan eksisting berada dikomplek pemerintahan dimana terdapat beberapa instansi pemerintah, seperti 2inas tata kota, 2LL&6, 2inas )erumahan dan lainnya. $angunan ini direncanakan terdiri dari 9 lantai tanpa basement. &cuan desain yang akan dikondisikan adalah lantai 9 7&ula8, sedang lantai diba4ahnya kapasitas pendingin diasumsikan sama. Secara geografis 4ilayah 20I 6akarta terletak terletak pada posisi ;C*+D Lintang Selatan dan *>;C:D $ujur Timur antara. 7444.dephut.go.id 8 0ondisi udara luar dan ruang perencanaan adalah sebagai berikut ! No. * + / ;
Para#eter Latitude 2esign dry bulb 7(8 2esign 4et bulb 7(8 3elative umidity 7=8 umidity 3atio 7gr?kg8 $ulan terpanas
)ondii Udara luar ; LS 9/ :; :> >.>+/ 7psicrometry8 September
%uang g dikondiikan ; LS >.>*> 7psicrometry8
'a#$ar 2.!. Lokai Peta Bangunan
$entuk bangunan memanjang kearah utara-selatan, sehingga dengan demikian pada sisi panjang bangunan timur-barat akan menerima banyak sinar matahari langsung. 7lihat gambar
+8
'a#$ar 2. Ta#pak +oto dari udara
#kuran bangunan yang dikondisikan adalah sebagai berikut ! - panjang
E /: m 5 .+:>: E *9>.+9 ft
- lebar
E *< m 5 .+:>: E /.9+ ft
- tinggi per lantai
E ./ m 5 .+:>: E **.: ft
- desain bangunan bagian atas tanpa ceiling
2.2.2.2 )onep Peren-anaan a. )onep (aade
(asade merupakan bagian depan dari suatu bangunan, dari konsep ini bagian sisi timur-barat diperlukan dalam pengolahan fasade, agar sinar matahari tidak membebani kinerja &' namun tetap memanfaatkan sinar matahari sebagai penerangan alami di siang hari 7tanpa lampu8. #ntuk pemanfaatan light shelf, akan digunakan sebagai sirip peneduh sekaligus pengarah sinar matahari agar tidak langsung mengenai area, sehingga ruangan terang namun tidak panas.
'a#$ar 2. Lig*t *el(
$. )onep koridor
&dalah penggunaan koridor yang bebas &'. 0oridor berfungsi mengalirkan udara dan cahaya alami. 2engan demikian penggunaan &' dapat diminimalkan hanya untuk area kerja.
'a#$ar 2.4 )onep Dena*
)ada bidang muka bangunan berada disisi barat. Sedang pada sisi timur-barat dapat diusahakan tidak terlalu banyak bidang yang menerima panas matahari langsung, atau meredam panas dengan light shelf dan kaca glace film coated. Sedangkan pada sisi utaraselatan diberikan bukaan agar penerangan alami dapat optimal. Brientasi bangunan menghadap barat, olah karena itu, perlindungan terhadap paparan sinar matahari langsung adalah dengan 1ubahan massa dan olahan fasade.
'a#$ar 2.5 Bidang #uka $angunan ang terkena inar #ata*ari
-. )onep 'reen ,all
)enggunaan konsep green 4all dimaksudkan untuk meredam panas yang masuk kedalam bangunan dan agar intensitas panas yang masuk tidak berlebihan.
'a#$ar 2.6 'reen ,all
d. )onep Interior
0onsep interior dibuat terbuka dengan penggunaan partisi dari kaca hal ini dimaksudkan agar cahaya matahari bisa tetap masuk hingga ke tengah bangunan sehingga meminimalkan penggunaan cahaya buatan. )rivacy tetap terjaga dengan penggunaan kaca sticker pada ruang.
'a#$ar 2.17 Dekripi konep interior
3uangan yang dikondisikan adalah lantai 9 dengan rincian luas dan volume ruang sebagai berikut !
+ungi Bangunan
8eni %uang
fasilitas dan pameran
*. &ula sisi kiri7kecil8 . 3.Tunggu?prefunction . 3.Tunggu?prefunction %I) /. "ushola ;. &ula sisi kanan7besar8 ;.+9 >;.:+ **:.** +9./ **/./ >/*.* *9+.9* :>;.;;
$. Peneuaian Ter*adap Ara* Mata Angin
)enyesuaian perlu dilakukan karena seluruh tabel pengukurannya dilakukan pada belahan bumi utara 7lintang #tara8. 6adi tabel tersebut hanya berlaku untuk Lintang #tara saja. &gar tabel-tabel tersebut dapat digunakan pada belahan bumi sebelah selatan 7Lintang Selatan8, maka arah anginnya perlu disesuaikan menjadi sebagai berikut! Tabel. )enyesuaian Terhadap &rah "ata &ngin Lintang #tara
N
N
S
S
S@
@
N@
Lintang Selatan
S
S
N
N
N@
@
S@
2.2.3 PEN'/LAHAN DAN PE%HITUN'AN DATA 2.2.3.1 Per*itungan Be$an Pendingin
$eban pendingin adalah jumlah kalor persatuan 4aktu yang harus dikeluarkan dari dalam suatu ruangan tersebut sesuai dengan yang diinginkan. )erhitungan beban pendinginan 7 cooling load 8 dipengaruhi oleh faktor beban dari luar 7eksternal) dan faktor beban dari dalam (internal 8 a.
$eban dari luar ruangan, meliputi!
o
$eban konduksi dan radiasi matahari melalui dinding luar.
o
$eban radiasi melalui atap.
o
$eban konduksi dan radiasi matahari melalui kaca.
o
$eban ventilasi dan infiltrasi.
b.
$eban dari dalam ruangan, meliputi!
o
$eban dari penghuni.
o
$eban dari penerangan.
o
$eban dari peralatan yang mengeluarkan kalor.
o
$eban partisi 7ruangan yang bersebelahan dan tidak dikondisikan8.
2.2.3.2 Peran-angan Du-t Deign Ditri$ui Udara ejuk ke dala# ruangan
)engkondisian udara adalah suatu usaha untuk mengbah kondisi udara dari temperature dan kelembapan yang tinggi ke yang lebih rendah atau sebaliknya, sehingga nantinya dapat membuat keadaan sekelilingnya menjadi lebih nyaman yaitu dengan mengatur temperature, kelembapan udara, sirkulasi udara dan distribusi udara bersih secara simultan7 bersamaan8 didalan suatu ruangan. al yang berhubungan dengan pengaturan tersebut adalah ! *. Suhu udara 7temperature8Gdimana proses yang terjadi pada pengaturan suhu udara • •
7tempearatur8 adalah sebagai berikut! #dara dingin mempercepat proses konveksi dan udara panas memperlambat konveksi #dara dingin membuat suhu permukaan sekeliling menjadi lenih rendah sehingga
menambah proses radiasi #dara panas menaikan sehu sekeliling sehingga mengurangi proses radiasi • +. 1erakan udara 1erakan udara adalah kemampuan untuk mengeluarka atau memberikan panas sekelilingnya dan bila gerakan udara bertambah maka akan terjadi ! 6umlah proses penguapan dari pembuangan panas di tubuh manusia bertambah • • •
karena uap air disekitar tubug diserap dengan cepat )roses konveksi bertambah karena lapisan udara disekitar tubuh diserap lebih cepat )roses radiasi mempunyai kecepatan yang kecenderungan naik karena panas pada sekuliling tubuh manusia di buang dengan kecepatan yang lebih cepat
$eberapa jenis mesin penyegeran udara telah dikembangkan untuk mendapatkan pengaturan pengkondisian udara ruangan yang baik dalam pertimbangan teknis maupun ekonomi. #dara dari &ir andling #nit 7 dan ducting harus di distribusikan ke seluruh ruangan secara merata, sehingga tidak ada satu daerah didalam ruangan lebih dingin dan didaerah lain lebih panas. )ada umumnya untuk ruangan yang besar, dari ducting dimasukkna ke dalam ruangan melalui lubang-lubang keluaran 7diffuser8 yang diletakkan di atas bidang hunian atau di tempat yang sesuai. 6umlah letak dan jenis diffuser ini harus ditentukan dengan beberapa pertimbangan antara • • •
lain! 2apat memberikan distribusi udara yang merata Tidak menimbulkan noise 7bising8 berlebihan Sesuai dengan interior ruangan #dara didalam ruangan ditarik kembali melalui lubang-lubang isap 7grille8 dan disalurkan melalui ducting kembali masuk kembali ke &ir andling #nit 7. Letak dari inlet ini umumnya pada daerah-daerah dimana sumber kalor masuk misalnya di dekat jendela atau pintu.
Penjelaan tentang du-ting
Saluran ducting dapat digunakan untuk pemanasan, ventilasi dan air conditioning 7%&'8 untuk mengirimkan dan memindahkan udara. Ini diperlukan aliran udara meliputi sebagai contoh supply air, return air dan e5haust air. Saluran ducting juga mengirimkan umumnya sebagai bagian dari supply air air, ventilasi udara. Sedemikian, saluran udara ke gedung adalah satu metode kualitas udara didalam ruangan yang bisa diterima seperti halnya kenyamana termal. System saluran ducting sering disebut duct4ork. )erencanaan 7mempersiapkan8,pengukuran, pemgoptimalan, perincian dan menemukan kerugian tekanan melalui system saluran pipa disebut duct design. )o#ponen te# du-ting
*. +. . .
*.
)ada perencanaan system ducting terdapat beberapa komponen utama yaitu ! &ir andling #nit 7 2ucting 2iffuser 1rille Air Handling Unit :AHU 0omponen &ir andling #nit 'ooling coil
$erfungsi untuk mengontrol suhu dan kelembaban relat f udara yang didistribusikan ke ruang produksi. 2i maksudkan agar di hasilkan output udara, sesuai spesifikasi ruangan yang telah di tetapkan. )rosesnya terjadi dengan mengalirkan udara yang berasal dari campuran udara balik dan udara luar melalui kisi-kisi operator yang bersuhu rendah. )roses ini menyebabkan terjadinya kontak antara udara dan permukaan kisi evaporator sehingga akan menghasilkan udara dengan suhu yang lebih rendah dan uap air mengalami kondensasi. al ini menyebabkan kelembaban udara yang keluar juga berkurang.
'a#$ar 2.11 &ooling &oil
+. $lo4er $erfungsi untuk menggerakkan udara di sepanjang sistem distribusi udara yang terhubung dengannya. $lo4er yang di gunakan dalam &# berupa blo4er radial yang terhubung dengan motor penggerak blo4er. nergi gerak yang di hasilkan oleh motor ini selalu menghasilkan frekuensi yang tetap, hingga selalu akan menghasilkan output udara dengan debit yang tetap.
'a#$ar 2.12 Blo,er
. (ilter $erfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol jumlah partikel dan mikroorganisme yang mengkontaminasi. $iasanya ditempatkan di dalam rumah filter 7(ilter ouse8 yang di desain sedemikian rupa supaya mudah di bersihkan dan atau di ganti. $eberapa jenis filter untuk &# ! *. )re-filter 7efisiensi penyaringan /=8 +. "edium filter7efisiensi penyaringan 9/=8 . igh fficiency )articulate &ir 7)&8 filter 7efisiensi 99,99 ** *+ *
0lasifikasi 3uangan &ula * &ula + @aiting 3oom %I) @aiting 3oom 3uang 1anti Toilet )ria Toilet @anita "usholla )antry O 'atering Lift Tangga * Tangga + Selasar Total
Luas lantai 9 Luas lantai yang tidak dikondisikan Luas bersih
) 7m8 + *> ; * .+ < .+ ;
L 7m8 * * ; ; .+ ./ ./ ; +
& 7mK8 ; *> ; > fpm. 2ata tersebut dapat dilihat dalam tabel < dalam carrier duct design.
Ta$el 2.3 Du-t 0elo-it
$anyaknya udara 7'("8 E Luas bersih 7ftK8 *.* '("? ftK E > '(". ME%& &EM?% E :+>> '(" ? +>>> (pm E .*> ftK 0arena didalam pelaksanaan dilapangan menggunakan ducting berpenampang lingkaran dirasa sulit, maka biasanya dipakai ducting berpenampang persegi. "aka itu, ducting berpenampang lingkaran dikonversikan menjadi ducting berpenampang persegi dengan melihat grafik. 2ari grafik ukuran penampang duct 7'arrier8 didapatkan ukuran duct adalah E +: inch 5 + inch.
'a#$ar 2.! Du-t Di#ention
2uct )ipe * + / ; < : 9 *> ** *+ * * */ *; *<
'(" :+>> :>>> > >>> +>> +>> *;>> :>> :>> +>> >>> +;>> +>> +>>> *;>> :>> ;>>
='(" *>>.>>= 9.>>= >= ;;.;.>>= :.= />.>>= */.> +>>
/>.>>= />.>>=
Ta$el 2. Per-ent "e-tion Area in Bran-*e (or Maintainging E;ual +ri-tion
Ta$el 2. Du-t Di#eion
Selanjutnya dari tabel di atas, maka area untuk cabang 7branch8 dapat ditentukan berdasarkan besarnya prosentase duct area dibandingkan dengan saluran utamanya 7main ducting8. 2uct )ipe *
'(" :+>>
='(" *>>.>>=
=duct area *>>.>>=
&rea 7sft8 .*>
2uct SiHe 'arrier 7Inch8 +: +
+ / ; < : 9 *> ** *+ * * */ *; *< *: *9
:>>> > >>> +>> +>> *;>> :>> :>> +>> >>> +;>> +>> +>>> *;>> :>> ;>> >> +>>
9.>>= >= ;;.;.>>= :.= />.>>= */..>>= />.>>=
9:.>>= 9= ;>.>>= :./>= :>./>= = /:.>>= />= := 9/.>>= 9>.>>= ::./>= := :./>= /:.>>= +.>>= /:.>>= /:.>>=
.>+ .9+ +./ *.99 *.;> *.*: >.;: +.+ *.9/ *.:; *.;< *.: *.+9 *.>9 >.; >./* >.< >.+*
+; + +: ++ +; * ++ * *: * *: *+ *> *> ++ *; ++ * *: *; *; *; *; * * * * *+ *> *> * ; *> ; ::
$iasanya '(" dari diffuser untuk gedung perkantoran sekitar *>'(". 2alam mendisain 2ucting penulis mengasumsikan tiap diffuser adalah +>> '(". 2engan menentukan keluaran tiap diffuser maka kita bisa menentukan berapa banyak diffuser yang kita pakai tiap lantainya. $erikut tabel jumlah diffuser berdasarkan Hona daerah yang dikondisikan. 6enis 3uangan &ula * &ula + @aiting 3oom %I) @aiting 3oom "usholla Selasar Total
Luas 7m+8 ; *> ; .*;
Luas 7ft+8 ;*/.; */>;.> :.; 9+: . / 9.: */.:
*:.>
Total friksi loss pada ducting dari fan hingga akhir terminal !
0.1∈ . wg
Du-t Lo E */.: ft 5
100 ft
>,*//inWG *>> ft
E >.+* in.4g
>,*//inWG *>> ft
El$o, Lo pada $elokan :el$o, E *: ft 5
E >,> in. 4g
Total friction loss ! >.+* F >,> E >.+ in. 4g
#ntuk menghitung &dditional uivalent Length 7ft8 lihat tabel di ba4ah
Ta$el 2.4 +ri-tion and radiu El$o,
Total tekanan statis fan kipas diperlukan adalah total friction loss ducting dikurangi dengan regain (irst duct velocity E +>>> fpm Last duct velocity E
fpm
"enggunakan koefisien regain 4=,
+>>> + + − ->>> ->>> 3egain E >,,,+/ J >,>:8
E >,>* in. 4g
Total tati- preure >
E total friction loss J regain E >.+ J >,>* E >.+ in. 4g Daa ang di$utu*kan +an adala*
:+>> 5 >.+, ;,/;
ahp E
E >. hp
0arena efisiensi yang ingin dicapai adalah > . hp E >, hp 2imana * hp sama dengan , 5 > '(" dengan kecepatan aliran +>>> ()". $erdasarkan catalog produk carrier maka penulis menetapkan produk carrier dengan model 9S dengan airflo4 berkisar antara >> s?d :/>> '(" yang bisa di tempatkan di dalam atau diluar
'a#$ar 2.16 "ket-*
$erikut ialah cara perhitungan beban pendingin pada ruangan! *. "enghitung beban pendingin yang disebabkan beban kalor konduksi melalui struktur luar bangunan 7Conduction through exterior structure8 !
Struktur bangunan yang dimaksud adalah melalui atap, dinding, dan kaca. Semua itu dapat diperhitungkan dengan rumus persamaan ! M E # 5 & 5 'LT2c 2imana ! M E beban pendingin untuk tiap-tiap struktur 7$T#?hr8 # E koefisien perpindahan kalor menyeluruh untuk tiap struktur, $T#?hr-ft +( & E luas dari atap, dinding, dan kaca 7ft+8 'LT2c E koreksi dari selisih temperatur beban pendingin 7(8
2inding al yang pertama dilakukan yaitu menentukan material yang ada pada dinding bangunan yang ada. &dapun material dinding di asumsikan sebagai berikut ! "aterial
3
#dara kaca concrete gipsum udara ruangan
>. *.;9 *././ >.;:
#
>.+*
3 E 3 udara F 3 kaca F 3 concrete F 3 gypsum F 3 air E .;: h.(.ftK?.$tu # E *?3 E *?3 E >.+* $tu?h.(tK.( 'LT2 bukan selisih temperatur aktual antara outdoor dan indoor. #ntuk menentukan nilai 'LT2 cor harus mempertimbangkan faktor solar atau posisi matahari sedangkan rumus secara umum 'LT2 cor sebagai berikut ! 'LT2 cor E 7'LT2 tableFL"850 F 7 . *.;9 >.;:
# >.:
2alam perhitungan beban pendingin pada kaca bergantung pada nilai S1(7solar heat gain factor8, S' 7shading coefficient8, 'L( 7cooling load factor8 dan luas area dari kaca. Sehingga dapat dirumuskan dengan persamaan berikut ! M kaca E & 5 S' 5 S1( 5 'L( 7$T#?hr8 2imana ! & E luas area dari kaca, ft+ S' E shading coefficient S1( E solar heat gain factor, $T#?hr-ft+ 'L( E cooling load factor for glass Nilai S' dan 'L( ditentukan berdasarkan tabel ,>*>, sedang humidity untuk udara luar 7@oa8 pada temperature 9/ ( dan 3 E :>= didapat E >,>+/. 2engan menggunakan tabel :/,9/ - V>,>*> - >,>+/V E /:,;:.;9 $tu?h Sehingga beban infiltrasi yang terjadi pada gedung ini sebesar $tu?h .
"enghitung beban pendinginan dari %entilasi Seperti halnya dengan infiltrasi, beban pendingin yang terjadi akibat ventilasi terbagi atas + macan yaitu bebn sensibel dan laten. $erdasarkan temperatur
lingkungan dan ruangan yang dikondisikan maka di dalam pyschometric chart dapat digunakan berupa nilai humidity ratio nilai temperatur lingkungan sebesar 9/ C( didapatkan humidity ratio sebesar >,>+/ sedangkan temperatur ruangan yang dikondisikan sebesar ,>*>. Sebelum menghitung beban sensibel dan laten maka nilai '("?person hendaklah ditentukan dahulu berdasarkan tabel ashrae didapatkan +> '("?person dikalikan dengan banyak orang di lantai tersebut sekitar :+ orang maka '("?lantai sebesar *;> '(" )ersamaan sensible load Ms E *,* 5 '(" 5 T2 E *,* *;> 79/ - '(" 7@room - @oa8 E ;:> *;> 7>,>+/ - >,>*>8 E **/,*+:.>> $tu?h Sehingga beban pendingin yang diakibatkan oleh ventilasi yang terjadi pada lantai ini sebesar *>9.;> $tu?h .
"enghitung beban pendinginan dari Lampu 2i lantai 9 ini gedung tersebut menggunakan dengan berbagai jenis lampu, berikut daftar lampu serta daya 4aat lampu dalam * lantai ! Tipe Lampu T/ T/ T/ 2* 2+ 2 Total
Lampu +5+: *5* *5+: *5*+ *5/ *5/
$uah *>> / < * / *;*
@att /;>> *9; ; / ++/ ;*+
)ersamaan yang digunakan untuk menghitung beban sensibel oleh lampu sebagai berikut ! M E @ lights ,* 5 'L( balast factor E ;*+ *,+ ,* >.:< E +*,::+.>+ $tu?h
Sehingga beban pendingin yang diakibatkan oleh ventilasi yang terjadi pada lantai ini sebesar +*,::+.>+ $tu?h. Nilai 'L( sebesar >.:< dari tabel :.* di buku %&' Simplied. /.
"enghitung beban pendinginan dari )eralatan )eralatan yang ada pada gedung secara otomatis akan menimbulkan kenaikan termal sehingga perlu dihitungnya beban pendingin yang disebabkan oleh peralatan atau euipment seperti komputer, mesin faks, dispenser dll &dapun persamaan yang dipakai untuk beban pendingin yang disebabkan oleh euipment sebagai berikut ! M E @att?sft luas area ,* E *,/ 7*9>,+9 /,9+8 ,* E *,*/;./ $tu?h. Sehingga beban pendingin yang diakibatkan oleh euipment yang terjadi pada lantai ini sebesar *,*/;./ $tu?h.
;.
"enghitung beban pendinginan dari )enghuni )enghuni gedung merupakan salah satu penyebab terjadi perubahan pengkondisian udara yang terjadi pada gedung tersebut. Logikanya adalah semakin banyak penghuni pada gedung tersebut maka beban pendinginan untuk mencapai thermal confort semakin besar, hal ini disebabkan makin besarnya energi yang harus dihasilkan chiller. nergi besar di akibatkan perubahan termal dalam gedung tersebut akibat aktifitas penghuni tersebut. Sehingga beban pendinginan diakibatkan oleh penghuni gedung terbagi atas beban sensibel dan latent. Sebelum masuk ke perhitungan beban laten dan sensibel, kita harus menetapkan berapa kalor yang dihasil tiap penghuni terjadi baik itu laten maupun sensibel. eat gain yang berasal dari penghuni dapat dilihat di tabel :. di buku %&' Simplied dimana penulis menentukan kondisi penghuni saat berdiri dan level berjalan. )enulis mengasumsikan hal terebut karena di lantai 9 mayoritas luas lantainya digunakan sebagai aula. Sehingga nilai kalor sensible sebesar +/> $tu?h per person dan nilai kalor laten sebesar +/> $tu?h per person. 0emudian berdasarkan standar &shrae juga bah4a tingkat kenyamanan seseorang dalam luas daerah yaitu *> m+?person sehingga dengan luas daerah * lantai sebesar :*9 mK. "aka banyak penghuni tiap lantainya adalah luas
daerah dibagi dengan luas tiap orang yaitu :*9 mK dibagi dengan *> m+?person maka hasilnya jika digenapkan ke nilai atasnya yaitu :+ orang?lantai. )ersamaan sensible load ME $tuhr sensible?penghuni jumlah penghuni 'L( E +/> :+ >,9 E *9,+.>> $tu?h )ersamaan latent load Ml E $tuhr latent?penghuni jumlah penghuni E +>> :+ E *;,>>.>> $tu?h Sehingga beban pendingin yang diakibatkan oleh penghuni yang terjadi pada lantai ini sebesar /,;.>> $tu?h )erhitungan yang dilakukan di atas hanya terjadi pada * lantai saja yaitu lantai 9. Sehingga untuk mengetahui beban pendingi yang terjadi pada * gedung tinggal dikalikan sebanyak 9 lantai. $erikut tampilan sederhan untuk beban pendinginan satu gedung ! Lantai * s?d : 9 Total 7$tu?h8 T3 yang dibutuhkan Safety / =
'ooloing Load Total ,//9,9+>.: //.9< ,*+,9:,++,+**.;9
2ari perhitungan di atas di dapatkan beban pendingin satu gedung sebesar ;*.; E ;+ T3. Sehingga kita perlu mencari di pasaran berupa air chiller yang mempunyai beban pendingin sebesar ;+ T3 sebanyak + buah dimana satu chiller sebagai cadangan jika air chiller satunya
dalam kondisi rusak atau sedang dalam proses maintenance maka air chiller yang lainnya bisa digunakan, sehingga proses pengkondisian udara tetap berjalan. )enulis mengambil produk carrier dengan seri > 3$ dengan range ;> s?d 9> T3 dengan jenis scre4
2.3 "ite# +ire +ig*ting 2.3.1 )lai(ikai Ba*aa )e$akaran
$ahaya kebakaran pada gedung balaikota 20I 6akarta sebagai berikut !
a. $ahaya kebakaran ringan pada lantai 9, merupakan bahaya terbakar pada tempat dimana terdapat bahan-bahan yang mempunyai nilai kemudahan terbakar rendah dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas rendah dan menjalarnya api lambat. b. $ahaya kebakaran sedang pada lantai * sampai :, merupakan bahaya kebakaran pada tempat di mana terdapat bahan-bahan yang mempunyai nilai kemudahan terbakar sedang, penimbunan bahan yang mudah terbakar dengan tinggi tidak lebih dari +./ meter dan apabila terjadi kebakaran, melepaskan panas sedang sehingga menjalarnya api sedang 2.3.2 )lai(ikai Bangunan
"enurut tinggi dan jumlah lantai maka bangunan dapat diklasifikasikan sebagai berikut! 0lasifikasi $angunan
0etinggian dan 6umlah Lantai
&
0etinggian kurang dari :m atau * lantai
$
0etinggian sampai dengan :m atau + lantai
'
0etinggian sampai dengan *m atau lantai
2
0etinggian sampai dengan >m atau : lantai
E
)etinggian le$i* dari !7# atau diata 5 lantai Ta$el 2.17 )lai(ikai Bangunan
2.3.3 "ite# Hydrant
a. Tipe Semi Automatic-Dry, merupakan sistem stand pipe kering yang dirangkaikan dengan suatu alat seperti deluge value, untuk menerima air ke dalam sistem perpipaannya dengan cara mengaktifkan suatu alat pengontrol jarak jauh yang terletak pada setiap hose connection. Suplai air harus mampu memenuhi kebutuhan sistem. b. 0elas III, merupakan suatu sistem yang harus menyediakan baik hose connection berdiameter * inchi untuk digunakan oleh penghuni gedung maupun hose connection berdiameter + inchi untuk digunakan oeh petugas pemadam kebakaran ada orang-orang yang telah terlatih untuk kebakaran berat.
c. )enentuan letak hose connection, pada sistem stand pipe kelas I, jika bagian terjauh dari suatu lantai?tingkat yang tidak ber sprinkler melebihi */> ft 7/.< m8 dari jalan keluar 7e5it8 atau melebihi +>> ft 7;* m8 untuk lantai yang tidak ber sprinkler , perlu dilakukan penambahan hose connection pada lokasi yang diperlukan oleh petugas pemadam kebakaran. d. (lo4 rate minimum pada hidran gedung minimum gedung >> l?menit e. )enentuan ukuran pipa dan kehilangan tekan yang ditimbulkan dilakukan denga cara yang sama pada sistem penyediaan air bersih, yaitu menggunakan persamaan Haen-William. )ipa yang digunakan juga merupakan jenis pipa 1alvanis baru. f. Secara permanen drain riser inchi 7> gpm E *:9 ltr?menit.
(ire Hose 'abinet 7('8 pada gedung ini ditempatkan dekat dengan tangga darurat yang berada di sudut sehingga setiap sudut bangunan berada dalam batas jangkauan semburan air dari selang dengan panjang maksimum selang adalah > m dan sisa tekan yang diinginkan *>> psi 7m8. )enentuan diameter pipa dengan cara yang sama pada sistem penyediaan air dingin yaitu dengan menggunakan data flo4 dan range kecepatan aliran + m?dtk.
'a#$ar 2.22 'ra9ik loe ter*adap )apaita Air
$erdasarkan tabel didapat diameter riser yang aman untuk sistem hydrant yaitu / *?+ inchi dan kerugian yaitu /> mm kolom air ? m. "enghitung kapasitas air pada sistem hydrant ! M E 7344 gpm 5 . menit
% E *m ?menit 5 > menit % E /**.>+9 m i.
"ite# Sprinkler
#ntuk light haHar kebutuhan minimum flo4 rate E />> gpm E >.>*/ m?detik. 0ecepatan untuk sprinkler /.>: meter ? detik. 2engan asumsi, maka diameter pipa riser adalah! 1
2
Q= xx ! xv 4
- x>.>,*/ D = /.>:π
* +
= >.>::9m = ::.9mm
Dia#eter rier yang digunakan adalah ::.9 mm E ,/ inchi.
)ipa drain digunakan untuk memungkinkan adanya test. $erdasarkan referensi N()& * 7tabel .*.+8, untuk riser berukuran ./ inchi digunakan drain pipe berdiameter + in E />mm. "enentukan losses dengan menggunakan persamaan Haen 5illiams !
c E konstanta kekasaran, material yang dipakai galavanis jadi c E*+> E flo4 rate dari fluid di sprinkle, 7minimum />> gpm8 dh E inside hydrolic diameter, 7./ inchi8 2iperoleh ! !pecific Head 6oss 7psi ? *>> ft pipe8! *. Actual Head 6oss 7psi8! 9.9 0etentuan pemasangan !prinkler !
)erencanaan Sprinkeler "enentukan susunan kepala sprinkler
'a#$ar 2. 23 "uunan kepala ganda dengan 3 kepala sprinkler dan pe#aukan di tenga* . •
&rah pancaran ke ba4ah, karena kepala sprinkler di letakkan pada atap ruangan.
•
0epekaan terhadap suhu, 4arna cairan dalam tabung gelas ber4arna 6ingga pada suhu /C'
•
!prinkler yang dipakai ukuran inchi dengan kapasitas7M8 E :> liter? menit
•
0epadatan pancaran E +,+/ mm? menit.
•
6arak maksimum antar titik sprinkler ,; meter.
•
6arak maksimum sprinkler dari dinding tembok *,< meter.
•
2aerah yg dilindungi adalah semua ruangan kecuali kamar mandi, toilet dan tangga yang diperkirakan tidak mempunyai potensi terjadinya kebakaran.
•
!prinkler overlap X bagian
Luas total gedung tanpa lift, toilet dan tangga darurat adalah :*.+ mm + Satu buah sprinkler dapat mencakup ,; m 5 ,; m. Bverlapping >.+/ area jangkauan. "aka area jangkauan sprinkler
E ,; m - 7>.+/ 5 .; m8 E ./ m
"aka luas nya adalah ./ m 5 ./ m E **.9 m + 6adi jumlah sprinkler yang dibutuhkan :*.+ m + ? **.9 m+ E 6 $ua*
0ebutuhan air sprinkler per gedung !
" =QxT
2imana ! % E %olume air yang dibutuhkan M E 0apasitas air 7ltr?menit8 T E @aktu Bperasi Sistem Q Qtiap sprinkler x #umlah sprinkler $ang %eker#a =
Q=80 ltr / menit x 69
Q=5520 ltr / menit
Sesuai stand a rd 4aktu operasi sistem sprinkler untuk tingkat light haHard adalah > menit. 6adi %olume air yang dibutuhkan pada sistem sprinkler adalah 3
" =
5520 d m
x 30 menit
menit
" =165.6 m
3
)enentuan kapasitas pompa ! Po#pa Litrik
2ata ! 0apasitas
! />>gpm
ead total
! *+9 feet
Sg air
!*
)enggerak listrik fisiensi )ompa
! ;> =
fisiensi motor listrik ! :> = )erhitungan
&p=
Q x & x SG 3960 x efisiensi pompa
&p=
500 x 129 x 1
&p
=
3960 x 0.6
64500 2376
!
&p=27.14 &p
Kw 'otor =
&p x 0.7457 efisiensi motorlistrik
Kw 'otor =
27.14 &p x 0.7457
Kw 'otor =
20.24
0.8
0.8
Kw 'otor 25.3 k( =
Po#pa Dieel
2ata ! 0apasitas
! />>gpm
ead total
! *+9 feet
Sg air
!*
)enggerak mesin diesel fisiensi )ompa
! =
fisiensi mesin penggerak
! :> =
)erhitungan
&p=
Q x & x SG 3960 x efisiensi pompa
&p=
500 x 129 x 1 3960 x 0.7
!
&p
=
64500 2772
&p=23.26 &p
&pmesin diesel
=
&pmesin diesel =
&p efisiensimesin penggerak
23.26 0.8
&p mesin diesel 29.089 &p =
2.! "ite# Plu#$ing
Ba$ III PENUTUP
3.1 Li(ting )ei#pulan
asil desain lift yang didapat berdasarkan perhitungan yaitu grup lift dengan kapasitas *> orang sebanyak gerbong 7 5 *> orang8. 1rup lift ini memiliki karakteristik! • • • • • • • • • • • •
Lebar pintu 0ecepatan lift 0ecepatan buka pintu lift 0apasitas #kuran gerbong #kuran hoist4ay 2imensi ruang mesin 6umlah berhenti maksimum 6arak tempuh maksimum Interval 0apasitas grup per / menit Total beban motor
! :>> mm ! + m?s ! >, m?s ! :>> kg ! *>> mm 5 */> mm ! *9/> mm 5 +*>> mm ! *9/> mm 5 +*>> mm ! > detik ! *+/ m ! + detik ! *>/ orang ! ;,: k@
asil desain lift yang didapat memiliki perbedaan dengan hasil desain dari tim 2inas )rovinsi 20I 6akarta, di mana hasil desain yang tertera pada program Inventor yaitu berupa sistem lift dengan gerbong dan total dimensi hoist4ay sekitar < m 5 + m. al ini berarti
hasil desain sistem lift kami memiliki dimensi panjang yang lebih panjang dibanding desain tim 2inas )rovinsi 20I 6akarta. 0ami tidak bisa mengetahui apakah sistem lift yang didesain oleh tim 2inas )rovinsi 20I 6akarta memenuhi standar atau tidak dikarenakan kurangnya sumber data mengenai kapasitas lift yang digunakan. Tapi jika asumsi lift yang digunakan berasal dari pabrikan yang sama, maka sistem grup lift hasil desain kami lebih unggul pada segi interval dan kapasitas grup dibandingkan desain dari tim 2inas )rovinsi 20I 6akarta.
"aran
asil desain sistem lift yang kami dapat merupakan hasil desain berdasarkan perhitungan dari literatur yang ada. asil desain ini merupakan yang terbaik dan paling efisien. 6ika tim 2inas )rovinsi 20I 6akarta berniat mengganti desain mereka, hal yang harus diperhatikan yaitu dimensi sistem lift yang lebih panjang. 0egiatan desain ulang harus dilakukan secara berkala untuk menjamin sistem yang baik dan efisien.
3.2 H0A& )ei#pulan *. $eban pendinginan dari lantai * sampai : sama pada gedung dinas perumahan 20I
sebesar ,99>.* $tu?h yang terdiri dari beban sensible sebesar +/, $tu?h yang terdiri dari beban sensible :+,:.+: $tu?h dan beban laten *9>,+**.;9 $tu?h . $eban pendinginan secara keseluruhan untuk gedung perumahan dinas 20I sebesar ;+ T3 . 'hiller yang digunakan yaitu air chiller dengan merek carrier dengan seri > 3$ dengan range ;> s?d 9> T3 dengan jenis scre4 /. &ir chiller yang digunakan sebanyak + buah jika terjadi permasalahan
seperti
kerusakan atau maintenance air chiller yang biasa digunakan masih ada * air chiller yang lainnya sebagai cadangan atau back up.
;.
2uct design menggunakan metode eual friction, dimana '(" yang didapatkan
pada main duct sebesar :+>> '(" >> ()" serta garis banyak udara sebesar :+>> '(", pertemua garis tersebut jika di tarik keba4ah akan menemukan friction sebesar >.*// in @I1?*>> feet :. #ntuk mencari luasan daerah cabang duct bisa menggunakan = '(" dan = luas area atau dengan menggunakan tabel friction loss yang nantinya hasilnya sama-sama berupa luas daerah baik itu dalam bentuk duct rectangular ataupun circular 9. #ntuk menghitung static pressure yang di dalam duct dipengaruhi bentuk lintasan duct itu tersendiri baik itu losses yang terjadi dan kecepatan aliran yang diberikan. *>. Static pressure terdiri dari total friction dan regain. Total friction los dipengaruhi oleh loss yang terjadi sepanjang lintasan ducting ditambahkan dengan loss pada aksesoris yang digunakan berupa elbo4, T junction dll. Sedangkan regain lebih dipengaruhi oleh kecepatan aliran mulai dari a4al sampai dengan kecepatan aliran pada ujung terminal. **. $esaran daya fan secara actual merupakan nilai dari banyaknya udara dikalikan dengan static pressure dan dibagi dengan nilai factor koreksi sebesar ;/; sehingga dihasilkan >. p *+. )ada kenyataannya actual fan yang bekerja sekitar . p "aran 2alam pemilihan &ir andling #nit 7 yang akan digunakan sebaiknya yang •
memiliki kapasitas yang sesuai dengan yang di inginkan dan jangan terlalu besar •
sebab memakan biaya yang juga besar )emilihan &ir andling #nit 7 sebainya harus mudah dicari suku cadangnya
•
sesuai dengan daerah tempat perusahaan itu berdiri serta jaringan distribusi yang luas #ntuk menambah efisiensi kerja mesin sebaiknya dilakukan pera4ata secara berkala
•
sesuai dengan buku panduan intruksi dari pabrik pembuatnya. 2alam perhitungan cooling load sangat penting memperhatikan posisi gedung tersebut. "ayoritas dalam buku &shrae yang dicantumkan paling kecil sebesar +C dari lintang utara sedangkan posisi di Indonesia sendiri berada ;Cdari lintang utara
3.3 +ire +ig*ting )ei#pulan
a. 6umlah sprinkler yang digunakan untuk gedung $alai kota 20I adalah *;> buah sprinkler b. )enentuan peletakan sprinkler gedung $alai kota 20I 6akarta terlampir pada Lampiran * c. Sumber persediaan air berasal dari air tanah 7galian dan pdam8 dengan kebutuhan volume air untuk sistem fire fighting ; m 5 lebar < m 5 tinggi *> m. d. 0apasitas pompa yang dibutuhkan untuk masing-masing pompa 7pompa listrik dan pompa diesel8 yaitu +:9 p
"aran
a. )eletakan alarm sangat dianjurkan terutama di gudang penyimpanan kertas dan dapur. &larm yang dipakai di gudang adalah smoke alarm. Sedangkan di dapur alarm yang diletakan di sana yaitu gas alarm guna mengantisipasi kebakaran akibat kebocoran bahan bakar. b. "emakai kabel jenis (3' +5*,/ mm ke panel dan sumber listrik agar kebakaran yang diakibatkan karena konslet tidak terjadi dan melindungi komponen listrik yang penting dalam sistem fire fighting 7alarm dan pompa listrik8. c. "emakai hydrant pilar dan Siamesse connection di luar gedung agar pemadam kebakaran dapat memberikan penyelamatan dari luar gedung saat terjadi kebakaran.
3.! Plu#$ing )ei#pulan "aran
View more...
Comments